PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Keseimbangan pendapatan nasional adalah pendapatan nasional yang tidak satupun
kekuatan dari faktor-faktor ekonomi memiliki tendensi untuk mempengaruhinya atau pendapatan
nasional di mana semua pelaku ekonomi memberikan kontribusi pada batas-batas yang wajar dan
sesuai dengan kebutuhan. Keadaan keseimbangan sangat diperlukan dalam memecahkan
masalah – masalah ekonomi, terutama keseimbangan pendapatan nasional. Dikatakan seimbang
apabila pendapatan agregat sama dengan pengeluaran agregat.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan keseimbangan pendapatan nasional?
2. Model apa saja yang digunakan dalam masalah keseimbangan pendapatan nasional?
3. Bagaimana hubungan angka pengganda atau multiflier pada keseimbangan pendapatan
nasional?
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk:
1. Mampu memahami bagaimana keseimbangan pendapatan nasional.
2. Mampu mengidentifikasi model- model perhitungan dalam keseimbangan pendapatan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam analisa mikroekonomi telah dibuktikan, bahwa pasar suatu jenis barang mencapai
keadaan seimbang apabila keinginan para pembeli untuk memperoleh barang-barang yang
diperlukannya adalah sesuai dengan keinginan para penjual dalam menjual barang-barang yang
dihasilkan atau dimiliki mereka. Syarat keseimbangan juga merupakan keadaan yang harus
dipenuhi untuk mencapai keseimbangan perekonomian negara, yaitu keseimbangan yang dicapai
dalam keseluruhan perekonomian. Ini berarti, suatu perekonomian negara mencapai
keseimbangan apabila dalam keseluruhan perekonomian telah mencapai keadaan dimana
pembelanjaan agregat yang akan dilakukan dalam perekonomian tersebut adalah sama dengan
keseluruhan produksi (penawaran agregat) yang dilakukan oleh para produsen. Nilai dari jenis
barang dan jasa yang dihasilkan tersebut merupakan pendapatan nasional perekonomian.
2
Melalui model ini, keseimbangan pendapatan dapat dihitung dengan rumus:
Y=C+I
S=I
Y = ( 1 : (1-b)) (a + I)
C = a + bY
Y = ( a + bY) + I
Y – bY = a + I
(1-b)Y = a + I
Y = ( 1 : (1-b)) (a + I)
Contoh :
Diketahui fungsi konsumsi C = 20 + 0.75y, besarnya investasi pertahun I = 40, cari besarnya
pendapatan nasional equilibrium (keseimbangan) ?, cari besarnya konsumsi equilibrium ?,
dan cari besarnya saving equilibrium ?.
Jawab : Y=C+I
Y = 20 + 0.75Y + 40
0.25Y = 60
0.25Y = 60
Ye = 240 (Besarnya pendapatan nasional equilibrium )
C = 20 + 0.75y
C = 20 + 0.75 (240)
C = 200 (Besarnya consumsi equilibrium)
S=Y–C
S = 240 – 200 = 40 ; (S = I = 40) (Besarnya saving equilibrium)
Pembuktian ; Y = C + I = 200 + 40 = 240 = Ye = 240
Gambar Grafiknya
C = 20 + 0.75Y
Jika Y = 0 maka C = 20 ; (titik 0;20)
3
Jika Y = 240 maka C = 200 ; (titik 240;200)
C + I = 60 + 0.75Y
Jika Y = 0 maka C+I = 60 (titik 0;60)
Jika Y = 240 maka C+I= 240 (titik 240;240)
S=Y–C
C = a + bY
S = Y – (a+bY)
S = Y – a – bY
S = -a + Y – bY
S = -a + (1-b)Y ( Formula Fungsi Tabungan)
S = -20 + ( 1 – 0.75)Y
S = -20 + 0.25Y1.
4
C. Model Keseimbangan Pendapatan Nasional Pada Perekonomian 3 Sektor
Yang diartikan dengan perekonomian tiga sector adalah perekonomian yang terdiri dari
sector- sector rumah tangga perusahaan, dan pemerintah minus luar negeri. Jadi untuk
menganalisis perekonomian tiga sector adalah pada hakekatnya perlu memperhatikan peranan
pemerintah dan pengaruhnya terhadap kegiatan ekonomi. Campur tangan pemerintah dalam
perekonomian menimbulkan dua perubahan penting dalam proses penentuan keseimbangan
pendapatan nasional, yaitu:
1) Pungutan pajak oleh pemerintah akan mengurangi pengeluaran agregat dengan
pengurangan konsumsi rumah tangga.
2) Pajak oleh pemerintah digunakan untuk belanja tentu akan menaikkan pembelanjaan
agregat, yaitu G.
Melalui model ini, keseimbangan pendapatan dapat dihitung dengan rumus:
Y = AE= C + I + G
Kegiatan sector perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa akan mewujudkan aliran
pendapatan kesektor rumah tangga yaitu berupa gaji, upah dan bunga serta keuntungan.
Pendapatan rumah tangga tersebut digunakan untuk membiayai konsumsi (C), ditabung (S), dan
membayar pajak (Y). dengan demikian berdasarkan kepada aliran pendapatan tiga sector berlaku
persamaan berikut:
Y = C + S + T atau S + T = I + G
Apabila di kurangi C baik diruas kiri maupun di ruas kanan maka:
S+T=I+G
Sehingga pada perekonomian tiga sector I dan G adalah suntikan ke dalam sirkulasi aliran
pendapatan, sedangkan S dan T adalah bocoran. Jadi, pada perekonomian tiga sector
keseimbangan terjadi pada keadaan Y= C+I+G atau I+G= S+T
5
4. Angka pengganda transfer payment(Tr)
5. Angka pengganda pajak (Tx)
6. Angka pengganda anggaran belanja seimbang
Contoh :
Diketahui C0 atau a = 50. MPC = 0.75. I=Io=20. G=15
Ditanya tentukan keseimbangan pendapatan nasional :
Dijawab : Y = C + I + G
C = 50 + 0.75Y
I = 20
G = 15
Y = 50 + 0.75Y + 20 + 15
Y = C + I + G = 85 + 0.75Y
0.25Y = 85
Ye = 340
Gambar Grafik
C + I + G = 85 + 0.75Y
Jika y = 0 maka C + I + G = 85
Jika y = 340 maka C + I G = 340
Jika Y = 0 maka S = -20 (titik 0;-20)
Jika Y = 240 maka S = 40 (titik 240;40)
6
Y = a + bY + btr – btx + I + G
Y – bY = a + btr – btx + I + G
(1-b)y = a + btr – btx + I + G
Y = 1 X (a + btr – btx + I + G )
(1 – b )
Formula NIE lainnya jika tidak ada tr,tx dan G
Y = 1 X (a + I )
(1 – b )
Multiplier (Ki) adalah angka kelipatan, contoh : jika I = 20 M, dapat menyebabkan Y=400
menjadi Y=480 M, berarti NIE (Y) naik sebesar 80 M ( 4 kali), kenaikan ini disebabkan karena
ada I = 20 M. Kejadian ini disebut Multiplier.
Adanya I (dI) meningkatkan Y (dY), Ki = dy/di
Maka formula NIE : Y + dY
Y + dY = 1 ( a + I + dI)
(1 – b )
Y + dY = 1 ( a + I ) + 1 (dI)
(1 – b ) (1 – b )
Karena Y = = 1 ( a + I )
(1 – b )
Maka dY = = 1 ( d I )
(1 – b )
Maka dY = = 1
7
dI (1 – b )
Maka Ki = 1
(1 – b )
Ditanya :
a.Berapa besarnya pendapatan nasional ekuilibrium (NIE)?
b. Berapa besarnya pajak yang diterima pemerintah?
c. Berapa besarnya C, S, X, M Equilibrium?
d. Berapa besarnya surplus/defisit yang terjadi?
e. Gambar Grafiknya?
Jawab :
a) Y = C + I + G + (X-M)
Y = 440 + 0.80Yd + 10 + 0.05Y + 15 + 15 + 0.10Y- (4+0.01Y)
Y = 440 + 0.80 (Y + 20 – ( -10 + 0.05Y) + 10 + 0.05Y + 15 + 15 + 0.10Y – 4 - 0.01Y
Y = 440 + 0.80 (Y + 20 +10 - 0.05Y) + 10 + 0.05Y + 15 + 15 + 0.10Y – 4 - 0.01Y
Y = 440 + 0.80 (0.95Y + 30) + 10 + 0.05Y + 15 + 15 + 0.10Y – 4 - 0.01Y
Y = 440 + 0.76Y + 24 + 10 + 0.05Y + 15 + 15 + 0.10Y – 4 - 0.01Y
Y = 500 + 0.90Y
8
Y = 5000 (NIE)
b). Pajak yang diterima pemerintah
tx = -10 + 0.05Y
tx = -10 + 0.05 (5000)
tx = -10 + 250
tx = 240
c). Konsumsi dan Saving Equilibrium
C = 440 + 0.80 Yd
C = 440 + 0.80 ( 5000 + 20 – 240)
C = 440 + 0.80 (4780)
C = 440 + 3824
C = 4264
S = - 440 + 0.20 Yd
S = -440 + 0.20 (4780)
S = -440 + 956
S = 516
9
Dalam keseimbangan pendapatan nasional, dikenal istilah angka pengganda atau
multiflier. Multiplier atau angka pengganda membarikan gambaran tentang intensitas hubungan
kasual antara sebuah variable tertentu dengan pendapatan nasional. Apabila angka pengganda
tersebut menunjukkan angka yang tinggi, maka ini berarti bahwa perusahaan yang terjadi pada
variable tersebut akan besar pengaruhnya terhadap tingkat pendapatan nasional, begitu pula
sebaliknya. Jika suatu ketika besarnya investasi tidak sama dengan besarnya tabungan, maka
akan terjadi ketidakseimbangan dalam perekonomian.
Apabila pendapatan nasional, pengeluaran konsumsi dan juga besarnya tabungan tidak
seimbang maka disebut disekuilibrium. Besarnya pendapatan nasional akan terus berubah,
sehingga tingkat ekuilibrium yang baru akan tercapai dimana tabunga dan investasi akan sama.
Analisis multiplier (pengganda) bertujuan menerangkan pengaruh dari kenaikan atau
kemerosotan dalam pengeluaran agregat keatas tingkat keseimbangan.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
1. Pendapatan Nasional Keseimbangan pada perekonomian 1 sektor
Y=C
C = a + by (Fungsi Konsumsi)
b = MPC = Marginal Propensity to Consume = dc : dy = Besarnya perubahan
konsumsi (dc) sebagai akibat adanya perubahan pendapatan (dy)
a = besarnya konsumsi ( c ) pada waktu y = 0, disebut konsumsi otonom
APC = c:y = Average Propensity to consume =Hasrat rata-rata konsumsi masyarakat .
C = (APC – MPC ) Y + bY
2. Pendapatan Nasional Keseimbangan pada perekonomian 2 sektor
Y=C+I
S=I
Y = ( 1 : (1- b)) (a + I)
C = a + bY
Y = ( a + bY) + I
Y – bY = a + I
(1-b)Y = a + I
Y = ( 1 : (1-b)) (a + I)
3. Pendapatan Nasional Keseimbangan pada perekonomian 3 sektor
Y=C+I+G
S+T=I+G
4. Pendapatan Nasional Keseimbangan pada perekonomian 4 sektor
Y = C + I + G + (X-M)
11
DAFTAR PUSTAKA
12