NIM : 20179051
KELAS : EKONOMI MAKRO – 2
b. Terangkan faktor – faktor yang akan memindahkan fungsi ekspor dan impor!
Jawab: Faktor ketergantungan ketenagakerjaan, faktor tidak adanya perantara
untuk melakukan kegiatan ekspor, faktor kurangnya kualitas barang yang
ingin diekspor.
Jawab:
a. Multiplier dalam perekonomian empat sektor, adalah lebih kecil daripada dalam
ekonomi dua sektor dan tiga sektor oleh karena wujudnya satu bocoran
perekonomian, yaitu; impor, yang nilainya dipengaruhi oleh pendapatan nasional.
b. Neraca perdagangan, menggambarkan nilai ekspor dan impor barang serta
perbedaannya dalam suatu tahun tertentu.
c. Perekonomian terbuka, adalah suatu model ekonomi yang membedakan pelaku
kegiatan ekonomi kepada empat golongan, yaitu: perusahan, isi rumah,
pemerintahan dan sektor luar negeri.
d. Hubungan antara keseimbangan pendapatan nasional dengan neraca
perdagangan, adalah keseimbangannya nilai ekspor dan impor. Neraca dapat
mengatakan positif apabila surplus ekspor lebih tinggi dari impor maka dapat
dikatakan seimbang dan apabila surplus ekspor lebih rendah dari impor maka
dikatakan tidak seimbang.
4. Secara grafik pengeluaran agregat-penawaran agregat dan suntikan-bocoran terangkan
bagaiamana perekonomian terbuka mencapai keseimbangan!
Jawab :
Dalam contoh angka menunjukkan multiplier = 2, berarti kenaikan ekspor sebanyak Rp.
200 milyar akan menambah pendapatan nasional sebanyak Rp. 400 milyar.
b. Secara aljabar bandingkan multiplier ekonomi tiga sector dengan ekonomi terbuka.
Jawab :
dalam contoh angka yang dibuat sebelum ini b – 0,75, t = 0,20 dan m = 0,10
a. Hitunglah pendapatan nasional pada keseimbangan apabila I =200, G = 200 dam X = 400.
= Hitung dulu fungsi konsumsi
Yd = Y – T
Yd = Y – 0,25
Yd = 0,75
C = 100 + 0,8 (0,75) Y
C = 100 + 0,6Y
b. Adakah impor melebihi ekspor? Adakah ekspor akan melebihi impor apabila M = 0,20Y
Dalam keadaan yang baru ini berapakah nilai miltipeler?
= Pada Keseimbangan asal Y = 1800.
Impor M = 0,10
M = 0,10Y
M = 0,10 (1800)
M = 180
Maka ekspor lebih besar dengan nilai X= 400 dari Impor M =180.
Maka terdapat surplus dalam neraca perdagangan.
Apabila M = 0,20
Y = C + I + G + (X – M)
Y = 100 + 0,6 + 200 + 200 + (400 – 0,10)
0,4Y = 900
Y = 2250
Maka,
M = 0,20(2250)
M = 450
Pada keadaan M= 0,20 Impor (M) = 450 melebihi ekspor yang nilai (X) = 400
Nilai Multiplier pada kasus ini
Dalam perhitungannya pertambahan pendapatan Nasional adalah 2250 – 1800 = 450, sedang
pengeluaran pemerintah perlu dimisalkan jumlah pengeluaran pemerintah yang baru,
misalnya sebesar G0 Nilai G0 ini dapat diselesaikan dengan persamaan keseimbangan :
Y = C + I + G + G0 + X-M
Y = 100 + 0,6Y + 200 + 200 + G0 + 400 – 0,10Y
2250 = 100 + 0,6(2250) + 200 + 200 + G0 + 400 – 0,10(2250)
2250 = 100 + 1350 +200 + 200+ G0 + 400 – 225
G0= 2250 – 2025
G0 = 225
Sedangkan pengeluaran pemerintah yang diperlukan untuk menambah pendapatan nasional
adalah 175 ( Turun dari 400 menjadi 225). Dengan demikian dalam perekonomian yang
diasumsikan ini, nilai multiplier adalah : 450/175 = 2,6.
Dit :
a. Berapakah pendapatan nasional pada keseimbangan ?
Jawab :
C = 400 +0,75Y à ke S = -400 + 0,25Y
S+ T+M=I+G+X
-400 + 0,25y + 400 + 0,15y = 500 + 400 + 400
0,4y = 1300
Y = 3250
Tabungan (S)
S = -400 + 0,25 Y
S = - 400 + 0,25(3250)
S = -400 + 812,5
S = 412,5
d. Berapakah kenaikan pajak yang dipungut pemerintah, impor, konsumsi, dan tabungan
sebagai akibat kenaikan ekspor sebanyak 100
Jawab :
Nilai ekspor asal X = 400 apabila ekspor dinaikkan 100 maka X = 500
Maka Pendapatan Nasional Y = 3500
Sehingga :
Pajak (T)
Impor (M)
M = 0,15Y
M = 0,15(3500)
M = 525
Konsumsi (C)
C = 400 + 0,75Y
C = 400 + 0,75(3500)
C = 3025
Tabungan (S)
S = -400 + 0,25Y
S = -400 + 0,25(3500)
S = -400 + 875
S = 475