PEREKONOMIAN 4 SEKTOR
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memahami metode-metode analisis, baik kuantitatif maupun kualitatif yang
dapat dipergunakan untuk melakukan analisis ekonomi makro Indonesia, atau
global.
2. Mahasiswa dapat menghitung, menganalisa dan menjelaskan mengenai
keseimbangan perekonomian 4 sektor
B. URAIAN MATERI
Perekonomian terbuka adalah suatu sistem ekonomi yang melakukan kegiatan ekspor
dan impor dengan negara – negara lain didunia ini. Kegiatan ekspor dan impor
merupakan bagian yang penting dalam kegiatan perekonomian. Namun secara relatif jika
dilihat dari sudutpandang kepentingannya, setiap negara memiliki kepentingan masing –
masing.
Ekspor, Impor dan Pengeluaran Agregat
Apabila diteliti pada perekonomian 3 sektor maka aliran yang berlaku dalam
perekonomian terbuka terlihat berbeda karena dalam perekonomian terbuka ditambah
dengan kegiatan ekspor dan impor.
Secara fisik, ekspor dapat diartikan sebagai pengiriman dan penjualan barang –
barang buatan dalam negri ke negara –negara lain. Pengiriman ini akan menimbulkan
aliran pengeluaran yang masuk kedalam sektor perusahaan. Pengeluaran ini berdampak
pada pengeluaran agregat(AE) karena kegiatan ekspor barang dan jasa, pada akhirnya
akan mempengaruhi dalam peningkaran pendapatan nasional (Y).
32
Sirkulasi aliran pendapatan merupakan perputaran kegiatan sistem perekonomian
yang mempengaruhi pada pendapatan. Dari gambar diatas akan dijelaskan sebagai
berikut :
33
barang – barang yang diproduksi didalam negeri, secara ringkas
disebut (Cdn).
vi. Aliran 6: Sisa pendapatan yang tidak digunakan oleh rumah tangga
akan ditabung kedalam institusi keuangan atau badan keuangan
seperti bang perdagangan, bank tabungan dan sebagainya.
jasanya.
iv. Ekspor (X), yaitu pengeluaran atau pembelian oleh negara lain
negeri.
34
Untuk menghitung pengeluaran agregat dapat menggunakan formula
atau rumus seperti yang dibawah ini :
AE = Cdn + I + G + X + M
Penentu ekspor dan impor bisa dapat dilihat dari ciri –ciri dan faktor –faktor
penting yang mempengaruhinya. Dibawah ini penjelasannya.
Faktor –faktor yang menenetukan ekspor
Faktor terpenting yang dapat menentukan ekspor adalah kemampuan dari
sebuah negara untuk mengeluarkan barang – barang yang dapat bersaing dalam
pasaran luar negeri. Faktor –faktor tersebut adalah sebagai berikut :
i. Mutu atau kualitas dari sebuah barang.
ii. Harga barang.
iii. Cita rasa masyarakat.
iv. Barang spesial.
v. Permintaan akan barang.
vi. Teknologi.
Pendapatan nasional sebenarnya tidak begitu berpengaruh besar terhadap ekspor
karena pendapatan nasional belum tentu dapat menaikkan ekspor atau bukan sebagai
faktor penentu ekspor. Dibawah ini terdapat grafik yang menjelaskan tentang fungsi
ekspor dan perubahannya.
35
Pada gambar 2.2 bagian (a) menunjukan bahwa fungsi ekspor adalah pengeluaran
otonomi yakni tingkatannya tidak di pengaruhi oleh pendapatan nasional. X0
menunjukan bahwa ekspor tetap dari berbagai pendapatan nasional.
Pada gambar 2.2 bagian (b) menunjukan perubahan ekspor. X0 merupakan fungsi
ekspor semula. Apabila ekspor telah bertambah maka X0 berubah menjadi X1.
Faktor yang dapat merubahnya bisa terjadi karena perubahan cita rasa masyarakat
negara luar dan mengimpor dari dalam negara. Faktor teknologi juga dapat
berpengaruh pada peningkatan ekspor, apalagi negara tersebut pertumbuhan
ekonominya sudah berkembang pesat, maka negara tersebut dapat meningkatkan
mutu barang dan akan menambah atau meningkatkan permintaan masyarakat dari
negara peng-impor kepada negara peng-ekspor.
Selanjutnya adalah perubahan ekspor yang terjadi karena berkurangnya daya
ekspor seperti terlihat pada grafik X0 ke X3. Kemerosotan tersebut bisa terjadi
karena berkurangnya cita rasa masyarakat atau merosotnya dalam persaingan pada
pasaran luar negri.
36
tangga yang membeli barang dari luar negara atau meng-impor. Namun
secara praktiknya tidaklah demikian. Sektor perusahaan dan
pemerintahannya juga dapat membeli barang impor. Sektor perusahaan
membeli barang mentah dan barang modal dari luar negeri dan sektor
pemerintahan membeli barang konsumsi dan barang modal keluar negeri.
Hubungan yang berpengaruh pada impor adalah dengan pendapatan nasioal
adalah semakin tinggi pendapatan nasioal maka semakin tinggi pula
impornya. Dibawah ini adalah kurva dari fungsi impor dan perubahannya.
Dari gambar (a) diatas adalah fungsi impor bagi suatu masa tertentu.
Ada 2 pendekatan pada fungsi impor ini.
i. Nilai impor yang proporsional dengan penadapatan nasional.
Persamaan fungsinya adalah M = m Y dimana m menggambarkan
tingkat perubahan impor yang diakibatkan oleh perubahan
pendapatan masyarakat dan pendapatan nasional.
ii. Nilai impor yang tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional
yakni seperti pada perusahaan yang membeli barang modal
diluarnegeri. Persamaannya M = M0+ mY dimana M0 merupakan
nilai impor yang tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional.
Gambar (b) menunjukan pada perubahan impor yang akan berlaku dari
waktu ke waktu. Jika kita lihat pada kurva (i) kecondongan impor yakni
nilai m mengalami perubahan. Seperti yang terlihat pada garis M1 dan
M2. Apabila garis M1 berubah menjadi M2 maka kecondongan untuk
mengimpor berkurang. Berkurangnya kecondongan mengimpor bisa
disebabkan karena cita rasa masyarakat yang berkurang. Selain itu,
37
kecondongan mengimpor bertambah dapat terlihat pada perubahan dari
garis M1 ke M3.
Dalam gambar b kurva (ii) menunjukan bahwa perubahan fungsi
impornya sejajar. Jadi perubahan fungsi impor ini pengaruhnya sesuai
dengan pendapatan nasional dan harga barang dalam negeri. Dalam
kurva (ii) perubahan fungsi impor M1 ke M3 menggambarkan
peningkatan impor dari setiap tingkat pendapatan nasional. Jika dilihat
dari pada pendapatan nasional (Y0) itu menunjukan bahawa nilai
impornya meningkat dari Ma ke Mb. Perubahan ini bisa disebabkan
oleh efek inflasi dalam negeri. Contoh, apabila harga barang dalam
negeri meningkat karena inflasi maka masyarakat lebih memilih kepada
barang impor karena harganya murah.
Pada perubahan M1 ke M2 menunjukan peningkatan impor berkurang
pada setiap tingkat pendapatan nasional. Jika dilihar dari pendapatan
nasionalnya (Y0) menunjukan impor berkurang dari Ma menjadi Mc.
Contoh, pengaruh impor berkurang karena harga dalam negeri murah
dan bagusnya mutu barang tersebut. Pada setiap pendapatan nasional,
masyarakat tetap lebih memilih pada barang dalam negeri.
Ada 2 golongan barang dan jasa yang diperjual belikan di dalam negeri
yaitu :
38
(i) Barang dan jasa yang diproduksi dalam negeri dan meliputi
pendapatan nasional (Y).
(ii) Barang dan jasa yang diimpor dari luar negeri (M).
AS = Y + M
AE = C + I + G + X
Y+M=C+I+G+X
atau
Y = C + I + G + (X-M)
39
2.3.c Suntikan dan Bocoran dalam Perekomian terbuka
I+G+X=S+T+M
(ii) Ditabung ( S ).
Y = C + I + G + (X-M)
C + I + G + (X-M) = C + S +T
atau
I+G+X=S+T+M
40
Jadi suntikan dan bocoran merupakan dari pendapatan nasional dengan
pendapatan disposebel dalam persamaannya Y = Yd.
41
Gambar (b) menunjukan keseimbangan pendapatan nasional menurut
pendekatan suntikan dan bocoran. Pada perekonomian tertutup
keseimbangan dicapai pada E0 yaitu apabila S + T = I + G dan
pendapatan nasionalnya adalah Y3. Apabila perekonomian tertutup
berubah menjadi terbuka maka pengaruhnya adalah :
(i) Suntikan bertambah sebanya X karena dari I + G menjadi I + G +
X dan perubahannya sejajar karena ekspor adalah pengeluaran
otonomi.
42
tingkat bocoran menjadi bertambah besar. Kenaikan tabungan, pajak
atau impor akan mengurangi pendapatan nasional. Proses multiplier
akan menyebabkan pendapatan nasional berkurang lebih besar akibat
kenaikan bocoran.
(i)
(ii)
b. Kenaikan impor
(i)
43
Gambar 2.5 menunjukan efek perubahan salah satu komponen AE dan
bocoran keatas keseimbangan dan keatas pendapatan nasional. Terlebih
dahulu akan dijelaskan dari grafik bagian a(i).
C. LATIHAN SOAL
1. Jelaskan faktor-faktor yang mennetukan ekspor dan impor!
2. Jelaskan sirkulasi aliran pendapatan dalam perekonomian terbuka!
3. Jelaskan pula jenis-jenis bocoran san suntikan dalam perekonomian tersebut !
4. Dalam perekonomian empat sektor berlaku keadaan sebagai berikut :
44
C = 100 + 0.8 Yd T= 0.25Y, I = 200
G = 200 X = 400 M = 0,10 Y
a. Hitunglah pendapatan nasional pada keseimbangan !
b. Adakah impor melebihi ekspor?
c. Adakah ekspor melebihi impor apabila M= 0,2 Y !
5. Dalam perekonomian empat sektor berlaku keadaan sebagai berikut :
C = 400 + 0.75 Yd T= 0.2 Y I = 800
G = 1500 X = 500 M = 400
a. Hitunglah pendapatan nasional pada keseimbangan !
b. Adakah impor melebihi ekspor?
c. Adakah ekspor melebihi impor apabila M= 0,1 Y
D. DAFTAR PUSTAKA
Bediono, 2001, Ekonomi Makro, Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Gajah
Mada, Yogyakarta
Dornbush R, Stanley Fischer, Richard Startz, 2004,Macroeconomics,Edisi ke
9,McGraw Hill, (DSR)
Dwi Eko Waluyo, 2007, Ekonomika Makro, Edisi Revisi, Penerbit Universitas
Muhammadiyah, Malang
Mankiw, N. Gregory, 2003, Macro Economic,Edisi ke 5, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta
Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung, 2001, Teori Ekonomi Makro, Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta
Rosyidi, Suherman, 1996, Pengantar Teori Ekonomi : Pendekatan
kepadaTeoriEkonomi Mikro dan Makro, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Sukirno, Sadono, 2003, Pengantar Teori Makroekonomi, PT RajaGrafindoPersada,
Jakarta.
45