PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Besar kecilnya permintaan barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara oleh
negara lain sangat tergantung pada tingkat pendapatan mereka. Oleh karena itu, dalam
ekonomi makro permintaan ekspor dianggap tetap. Saat ini, perubahan besar terjadi
dan menuju ekonomi pasar telah berlangsung dibeberapa negara, termasuk Indonesia
dengan sistem yang sebelumnya dominan ekonomi perencanaan terpusat (otoriter).
Makro ekonomi meneliti pengaruh interaksi antar segmen yang penting dari
perekonomian nasional pada negara yang satu dan lainnya atau rumah tangga nasional
dengan pasar tenaga kerja, uang, modal, barang dan jasa serta sumber daya alam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perekonomian 4 sektor?
2. Bagaimana mekanisme perekonomian 4 sektor?
3. Bagaimana konsep Eksport (E) dan Import (I) serta Net Eksport dalam
perekonomian 4 sektor?
4. Bagaimana keseimbangan dan multiplier effect dalam perekonomian 4 sektor?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian perekonomian 4 sektor
2. Untuk mengetahui mekanisme perekonomian 4 sektor
3. Untuk mengetahui Eksport (E) dan Import (I) serta Net Eksport dalam
perekonomian 4 sektor
4. Untuk mengetahui keseimbangan dan multiplier effect dalam perekonomian 4
sektor
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sektor Rumah Tangga (Households Sector), yang terdiri atas sekumpulan individu
yg dianggap homogen & identik.
2. Sektor Perusahaan (Firms Sector), yang terdiri atas sekumpulan perusahaan yang
memproduksi barang & jasa.
3. Sektor Pemerintah (Government Sector), yang memiliki kewenangan politik untuk
mengatur kegiatan masyarakat & perusahaan.
4. Sektor Luar Negeri (Foreign Sector), yaitu sektor perekonomian dunia, dimana
perekonomian melakukan transaksi ekspor-impor.
B. Mekanisme Perekonomian 4 sektor
1. Rumah Tangga
a) Hubungan dengan Perusahaan
3
b) Hubungan perusahaan dengan pemerintah
Hubungan ini dicapai apabila sebuah perusahaan mendaftarkan diri ke
pemerintah, perusahaan yang mendaftar akan mempunyai badan usaha dimana
dari status ini perusahaan terdaftar di pemerintah secara resmi. Pembayaran
pajak kepada pemerintah juga merupakan salah satu hubungan antar
perusahaan dengan pemerintah.
c) Hubungan perusahaan dengan luar negeri
Perusahaan melakukan impor atas produk barang maupun jasa dari luar
negeri melalui pasar barang dan pasar luar negeri. Dari hasil penjulan tersebut
perusahaan mendapatkan laba/keuntungan.
3. Pemerintah
a) Hubungan dengan RumahTangga
Pemerintah menerima setoran pajak rumah tangga untuk kebutuhan
operasional, pembangunan, dan lain-lain untuk membangun negara.
b) Hubungan dengan Perusahaan
Pemerintah mendapatkan penerimaan pajak dari perusahaan dan
pemerintah juga membeli produk dari perusahaan berdasarkan dana anggaran
belanja yang ada.
4. Negara-Negara Lain
a) Hubungan dengan Rumah tangga
Negara-negara lain (dunia internasional) menyediakan barang dan jasa
untuk kepentingan rumah tangga yang dilakukan di pasar luar negeri, dari
pasar luar negeri masuk ke dalam pasar barang dalam negeri sehingga
produk yang dihasilkan dapat dibeli oleh rumah tangga. Sehingga dari
transaksi jual beli tersebut negara lain mendapatkan laba/keuntungan.
b) Hubungan dengan Perusahaan
Dunia internasional (negara lain) mengekspor produknya kepada
bisnis- bisnis perusahaan. Aliran barang dan jasanya juga melalui pasar negeri
lalu masuk ke pasar barang. Dari proses tersebut juga dihasilkannya suatu
laba.
4
C. Eksport, Import, Net Eksport Dalam Perekonomian 4 Sektor
1. Eksport
Jika suatu negara melakukan ekspor barang dan jasa ke Negara lain, maka
negara tersebut harus memproduksi barang dan jasa melebihi jumlah produksi
yang diperlukan di dalam negri. Dengan meningkatnya jumlah produk (barang
dan jasa) yang dihasilkan oleh suatu Negara, maka hal ini juga akan meningkatkan
pendapatan nasional (Y) negara tersebut, karena ekspor merupakan salah satu
jenis pengeluaran agregat (aggregate expenditure), sehingga dapat mempengaruhi
tingkat pendapatan nasional yang akan dicapai oleh suatu Negara.
Apabila ekspor meningkat, maka pengeluaran agregat akan meningkat pula,
dan keadaan ini selanjutnya akan menaikan pendapatan nasional. Namun
sebaliknya, pendapatan nasional (Y) tidak dapat mempengaruhi besar kecilnya
ekspor. Apabila pendapatan nasional bertambah besar, ekspor belum tentu
meningkat, atau besarnya ekspor dapat meningkat atau mengalami perubahan,
meskipun pendapatan nasional tetap besarnya. Besarnya kecilnya ekspor tidak
dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nasional yang terjadi dalam perekonomian
sehingga fungsi ekspor mempunyai bentuk yang sama dengan fungsi investasi dan
pengeluaran pemerintah.
Dalam suatu negara faktor yang menentukan kegiatan ekspor di setiap negara
berbeda dari satu negara ke negara lain, hal ini dikarenakan setiap negara
memiliki pandangan yang berbeda mengenai fungsi dari kegiatan ekspor itu
sendiri. Misalnya, di negara A ekspor memiliki fungsi utama sebagai sumber
pendapatan terbesar suatu negara, sedangkan di negara B fungsi ekspor sebagai
sumber kedua dari pendapatan suatu negara. Hal ini tidak bisa dipungkiri bila
suatu negara memiliki kebijakan masing-masing dalam menentukan akan kemana
arah perekonomian yang akan dijalankan di masing-masing negara. Faktor
penentu ekspor di suatu negara di antaranya:
a) Terjadinya peningkatan masyarakat dunia kebutuhan barang.
b) Rendahnya tingkat inflasi bagi negara pengekspor daripada negara yang
mengimpor barang.
c) Kurs devisa yang berlaku menguntungkan barang- barang yang di ekspor.
d) Adanya peluang atas kegagalan yang dilakukan negara lain dalam
memproduksi suatu barang untuk bersaing di pasar dunia.
5
e) Adanya peningkatan produk dalam perekonomian negara pengekspor.
2. Import
Impor merupakan kegiatan dimana suatu negara melakukan pengiriman atau
pembelian barang dari luar negeri ke dalam negeri. Hal ini dilakukan karena setiap
negara memiliki perbedaan dengan negara lain, baik dari segi ekonomi, kondisi
geografi, teknologi, iklim maupun lainnya. Selain itu, kebutuhan suatu negara
yang semakin tinggi dan tidak mampu memproduksi dari dalam negeri
menjadikan impor barang ke negara lain menjadi jalan keluar dari permasalahan
tersebut. Berikut faktor penentu impor bagi suatu negara di antaranya:
a) Terjadinya peningkatan masyarakat dunia kebutuhan barang.
b) Tingginya tingkat inflasi dalam negeri dibandingkan tingkat inflasi negara
pengimpor.
c) Kurs devisa yang berlaku menguntungkan pihak pengimpor.
3. Ekspor netto
Ekspor netto adalah ukuran total perdagangan suatu negara. Suatu negara yang
memiliki ekspor neto positif menikmati surplus perdagangan, sedangkan ekspor
neto negatif menunjukkan bahwa negara tersebut mengalami defisit perdagangan.
Dengan demikian, ekspor netto suatu negara merupakan komponen dari
keseluruhan neraca perdagangannya.
Ekspor netto (NX) = ekspor (X) – Impor (M)
Jika positip net foreign investment
Jika negatip net foreign borrowing
D. Keseimbangan Dan Multiplier Effect Dalam Perekonomian 4 Sektor
Dalam Perekonomian Terbuka 4 Sektor, akan mewujudkan dua aliran baru
dalam sirkulasi aliran Pendapatan, yaitu :
1. Aliran pendapatan yang diterima dari mengekspor, yang merupakan “Suntikan”
kepada aliran pendapatan.
2. Aliran pengeluaran untuk membeli barang yang diimpor dari negara-negara lain,
yang merupakan “Bocoran” kepada aliran pendapatan.
Dengan adanya suntikan dan bocoran, sebuah pendapatan nasional akan
mencapai keseimbangan apabila: I+G+X=S+T+M
Untuk mendapatkan sebuah keseimbangan dalam pendapatan nasional diperlukan
adanya sebuah kesamaan, dimana pendapatan nasional (Y) harus kita kurangi
6
terlebih dahulu dengan pajak pendapatan dari suatu perusahaan, kemudian
pendapatan nasional yang kita peroleh melalui sektor rumah tangga dikurangi
dengan hasil pajak pendapatan dari setiap individu. Hasil tersebut dimasukkan ke
dalam pendapatan disposible (Yd) yang dapat dirumuskan:
Yd = Y - Pajak perusahaan - Pajak Individu atau YdY-T
Dalam sebuah sistem ekonomi empat sektor (terbuka) keseimbangan tatanan
sebuah pendapat nasional tergantung pada bentuknya yaitu sebuah perekonomian
terbuka ataupun sebuah perekonomian tertutup. Jika bentuk sistemnya yaiu
perekonomian tertutup atau disebut dengan perekonomian tiga sektor yang akan
berpengaruh dalam pendapatan nasional adalah konsumsi (C), investasi (I), dan
pengeluaran pemerintah (G) dapat dirumuskan (AEC+I+G).
Berbeda dengan sistem perekonomian terbuka atau biasa disebut dengan
perekonomian empat sektor, dalam sistem perekonomian terbuka yang dapat
mempengaruhi keseimbangan pendapatan nasional yang sudah mendapatkan
tambahan ekspor (X) dan Impor (M) karena di dalam perkonomian terbuka tidak
hanya mengkaji sistem perekonomian dalam negeri saja seperti perekonomian
tertutup, akan tetapi dalam perekonomian terbuka sudah mengarah kepada
pedagangan internasionl yang kemudian secara langsung dapat mempengaruhi
keseimbangan pendapatan nasional dapat dirumuskan (AE = C +I+G+(X -M).
Pada masa sekarang hampir seluruh negara di dunia sudah mulai menganut
sistem perekonomian terbuka, namun tidak sedikit pula yang masih bertahan
dalam sistem perekonomian tertutup. Banyak halpositif yang ditimbulkan dari
adanya sistem perekonomian terbuka salah satunya adalah mempererat hubungan
baik (good relationship) antar negara, dan dapat saling memenuhi kebutuhan antar
negara dapat saling memenuhi kebutuhan antar negara saling bertukar kebaikan,
dan juga akan saling menguntungkan. 2
Dalam perekonomian terbuka multiplier akan selalu lebih kecil daripada
Multiplier tiga sektor. Perbedaan ini disebabkan karena dalam analisis mengenai
keseimbangan dalam perekonomian terbuka dimisalkan, impor adalah
proporsional dengan pendapatan nasional berarti dengan adanya impor tingkat
bocoran menjadi semakin besar dan menurangi tingkat pertambahan pengeluaran
2
Adinugraha, H. H., Effendi, B., Rohmawati, I., & Khazani, A. N. (2021). Ekonomi Makro
Islam. Penerbit NEM.
7
agregat. Oleh sebab itu multiplier menjadi semakin kecil apabila dibandingkan
dengan multiplier dalam perekonomian tertutup.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA
Rizqi, M. I., Putri, C. F., Millatina, M., Abadi, M. T., & Aini, M. H. (2024).
ANALISIS PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR: DAMPAK EKSPOR
DAN IMPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI. Jurnal Ekonomi
Bisnis dan Manajemen, 2(1), 153-163.