Disusun Oleh:
Kelompok 4
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan.........................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Perekonomian Terbuka..............................................................................3
B. Perekonomian Terbuka Konvensional.......................................................4
C. Perekonomian Terbuka Perspektif Ekonomi Islam....................................6
BAB III....................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................9
Kesimpulan.....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang1
Pada sistem perekonomian terbuka, terdapat empat sektor pelaku
ekonomi yaitu sektor rumah tangga, sektor perusahaan, sektor pemerintah, dan
sektor luar negeri. Analisis perekonomian terbuka merupakan suatu analisis
mengenai penentuan tingkat kegiatan ekonomi (pendapatan nasional) suatu
negara dengan mempertimbangkan pengaruh dari kegiatan ekspor dan impor
Negara tersebut. Dengan demikian dalam analisis ini muncul dua aliran baru
dalam sirkulasi aliran pendapatan yakni aliran pendapatan yang diterima dari
mengekspor dan aliran pengeluaran untuk membeli barang yang diimpor dari
negara lain. Hal ini berpengaruh terhadap besarnya pendapatan nasional pada
perekonomian. Perekonomian empat sektor hampir sama dengan perkonomian
tiga sektor, yaitu dengan menjumlahkan pengeluaran dari sektor-sektor
ekonomi. Pengeluaran sektor luar negeri ini berupa ekspor (X) dan impor (M)
dan selisih antara nilai ekspor dengan nilai impor (X-M) disebut dengan
ekspor netto.
Besar kecilnya permintaan barang dan jasa yang dihasilkan suatu
negara sangat berpengaruh pada tingkat pendapatan mereka. Oleh karena itu,
dalam ekonomi makro permintaan ekspor dianggap tetap. Saat ini,
perubahan besar terjadi dan menuju ekonomi pasar telah berlangsung
dibeberapa negara, termasuk Indonesia dengan system yang sebelumnya
dominan ekonomi perencanaan terpusat (otoriter). Makro ekonomi meneliti
pengaruh interaksi antar segmen yang penting dari perekonomian nasional
pada Negara yang satu dan Negara lainnya atau rumah tangga nasional dengan
pasar tenaga kerja, uang, modal, barang dan jasa serta sumber daya alam.
1
https://asteriaelanda.wordpress.com/2012/11/08/ujian-teori-ekonomi-1-jurnal-mekanisme-
perekonomian-empat-sektor/
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Pengertian dan Ruang Lingkup Perekonomian Terbuka!
2. Bagaimana Perekonomian Terbuka Konvensional?
3. Bagaimana Perekonomian Terbuka Perspektif Ekonomi Islam?
A. Perekonomian Terbuka
1. Pengertian Perekonomian Terbuka2
Perekonomian terbuka/perekonomian empat sektor merupakan
suatu negara yang mempunyai hubungan ekonomi dengan negara-negara
lain. Dalam perekonomian terbuka sebagian produksi dalam negeri
diekspor atau dijual ke luar negeri dan disamping itu terdapat pula barang
di negara itu yang diimpor dari negara-negara lain. Perekonomian terbuka
dinamakan juga sebagai ekonomi empat sektor, yaitu suatu ekonomi yang
dibedakan kepada empat sektor yaitu :
a. Sektor Rumah Tangga (Households Sector), yang terdiri atas
sekumpulan individu yg dianggap homogen & identik.
b. Sektor Perusahaan (Firms Sector), yang terdiri atas sekumpulan
perusahaan yang memproduksi barang & jasa.
c. Sektor Pemerintah (Government Sector), yang memiliki kewenangan
politik untuk mengatur kegiatan masyarakat & perusahaan.
d. Sektor Luar Negeri (Foreign Sector), yaitu sektor perekonomian dunia,
dimana perekonomian melakukan transaksi ekspor-impor.
3
4
3
Pusat pengkajian dam pengembangan ekonomi islam UII. Ekonomi islam (PT.Raja Grafindo :
Jakarta) hlm. 2
4
Nurul Huda, Ekonomi makro islam (prenamedia grup : Jakarta) hlm.63
7
5
Nurul Huda, Ekonomi makro islam (prenamedia grup : Jakarta) hlm.64
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perekonomian terbuka/perekonomian empat sektor merupakan suatu
negara yang mempunyai hubungan ekonomi dengan negara-negara lain. Sektor
rumah tangga memiliki factor-faktor produksi yang dibutuhkan untuk proses
produksi barang dan jasa privat (sektor perusahaan) maupun barang dan jasa
(sektor pemerintah). Perusahaan adalah organisasi yang didirikan oleh seseorang
ataupun sekelompok dengan tujuan untuk menghasilkan laba dalam hal memenuhi
kebutuhan masyarakat dengan cara memproduksi barang atau jasa. Kegiatan
ekonomi yang dilakukan rumah tangga perusahaan meliputi kegiatan konsumsi,
produksi, dan distribusi. Pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang
bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi. Dalam konsep ini, terdpata transaksi
perdagangan internasional yang melibatkan masyarakat luar negeri. Hubungan
perdagangan internasional ataupun kontak dengan masyarakat luar negeri angat
diperlukan, karena pada dasarnya setiap Negara tidak dapat memenuhi
kebutuhannya hanya dari sumber daya dari negara itu sendiri saja. Diperlukan
sumber daya yang dihasilkan oleh Negara lain, yang mana sumber daya tersebut
tidak dihasilkan oleh Negara konsumsen.
Ekonomi Konvensional Perekonomian terbuka atau perekonomian empat
sektor adalah suatu sistem ekonomi yang melakukan kegiatan ekspor dan impor
dengan Negara-negara lain di dunia ini, karena kegiatan ekspor dan impor
merupakan bagian yang pentingnya dalam kegiatan setiap perekonomian.
Dalam prespektif ekonomi islam terdapat beberapa perbedaan dalam
aktifitas ekonomi konvensional, salah satunya adalah dalam system ekonomi
islam menggunakan parameter falah yaitu kesejahteraan dunia dan akhirat.
Sejahtera duniawi diartikan sebagai segala yang memberikan kenikmatan hidup
duniawi, baik fisik, intelektual, biologis, maupun material. Perilaku manusia di
dunia diyakini akan berpengaruhi terhadap kesejahteraan akhirat yang abadi.
Sector rumah tangga memperoleh pendapatan dari sector perusahaan berupa upah
9
10
(Ijarah) dan bagi hasil. Adapun pengeluaran sector rumah tangga yang tidak
dipungkiri lagi adalah konsumsi, dimana konsumsi merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi pendapatan nasional dan pengeluaran yang lainnya seperti :
pajak, zakat, infaq, shadaqah yang dimana di dalam ekonomi konvensional sama
sekali tidak dimasukkan sebagai faktor yang mempengaruhi pendapatan. Pada
masa Rasullulah SAW dan kekhalifahan setelahnya, kaum muslimin cukup
berpengalaman dalam menerapkan beberapa instrument sebagai kebijakan fiscal,
yang di selenggarakan pada lembaga baitul mal (national treasury). Dalam fiqih
zakat menyebutkan bahwa system zakat berusaha untuk mempertemukan pihak
surplus muslim dengan pihak deficit muslim. Hal ini dengan harapan terjadi
proyeksi pemerataan pendapatan Antara surplus dan deficit muslim atau bahkan
menjadikan kelompok yang deficit (mustahik) menjadi surplus (muzzaki). Zakat
sendiri bukanlah satu kegiatan yang semata-mata untuk tujuan duniawi, seperti,
distribusi pendapatan, stabilitas ekonomi lainnya, tetapi juga mempunyai
implikasi untuk kehidupan di akhirat. Hal inilah yang membedakan kebijakan
fiscal dalam islam dan kebijakan dalam system ekonomi pasar. Allah Maha
Mendengar, Maha Mengetahui.” Maksud dari arti ayat tersebut adalah: Zakat
membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebih-lebihan kepada
harta benda dan zakat itu juga menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati
mereka dan memperkembangkan harta benda mereka.
DAFTAR PUSTAKA
https://asteriaelanda.wordpress.com/2012/11/08/ujian-teori-ekonomi-1-jurnal-
mekanisme-perekonomian-empat-sektor/
Huda, Nurul. 2007. Ekonomi Makro Islam. Prenamedia Group: Jakarta.
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Ekonomi Islam. PT. Raja Grafindo
Persada: Jakarta.
11