Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“Perekonomian Terbuka (Perekonomian empat sektor)”


Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Ekonomi Makro Islam
Dosen Pengampu :
Fitria Rahmah, SEI.MA

Disusun Oleh:
Kelompok 4

Eridana Gibran Mangil Wijaya (1831710085)


Ismawati (1831710097)
Nur Maulidiah Alfani (1831710110)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI SAMARINDA
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulilah kami panjatkan kehadiran Allah karena atas


limpahan rahmat dan hidayahnya semata, kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “Perekonomian Terbuka (Perekonomian empat sektor)”
Sholawat dan salam dapat tercurahkan kepada Nabi SAW para keluarga,
sahabat sahabat dan pengikut pengikutnya. Atas bimbingan dari dosen pengampu
Fitria Rahmah, SEI.MA dan saran teman teman maka di susunlah makalah ini.
Semoga dengan tersusunya makalah ini dapat berguna bagi kami semua dalam
menerima tugas dari mata kuliah Ekonomi Makro Islam dan semoga segala
tertuang dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca dalam
rangka membangun khasanah perekonimian. Makalah ini disajikan dengan tujuan
untuk memberi arahan dan tuntunan agar pembaca bisa menciptakan hal hal yang
lebih bermakna.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih dapat
kekurangan dan belum sempurna. Untuk itu kami berharap akan kritik dan saran
yang bersifat membangun kepada para pembaca.

Samarinda, 12 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan.........................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Perekonomian Terbuka..............................................................................3
B. Perekonomian Terbuka Konvensional.......................................................4
C. Perekonomian Terbuka Perspektif Ekonomi Islam....................................6
BAB III....................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................9
Kesimpulan.....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang1
Pada  sistem perekonomian terbuka, terdapat empat sektor pelaku
ekonomi yaitu sektor rumah tangga, sektor perusahaan, sektor pemerintah, dan
sektor luar negeri. Analisis perekonomian terbuka merupakan suatu analisis
mengenai penentuan tingkat kegiatan ekonomi (pendapatan nasional) suatu
negara dengan mempertimbangkan pengaruh dari kegiatan ekspor dan impor
Negara tersebut. Dengan demikian dalam analisis ini muncul dua aliran baru
dalam sirkulasi aliran pendapatan yakni aliran pendapatan yang diterima dari
mengekspor dan aliran pengeluaran untuk membeli barang yang diimpor dari
negara lain. Hal ini berpengaruh terhadap besarnya pendapatan nasional pada
perekonomian. Perekonomian empat sektor hampir sama dengan perkonomian
tiga sektor, yaitu dengan menjumlahkan pengeluaran dari sektor-sektor
ekonomi. Pengeluaran sektor luar negeri ini berupa ekspor (X) dan impor (M)
dan selisih antara nilai ekspor dengan nilai impor (X-M) disebut dengan
ekspor netto.
Besar kecilnya permintaan barang dan jasa yang dihasilkan suatu
negara sangat berpengaruh pada tingkat pendapatan mereka. Oleh karena itu,
dalam ekonomi makro permintaan ekspor dianggap tetap. Saat ini, 
perubahan besar terjadi dan menuju ekonomi pasar telah berlangsung 
dibeberapa negara, termasuk Indonesia dengan system yang sebelumnya
dominan ekonomi perencanaan terpusat (otoriter).  Makro ekonomi meneliti
pengaruh interaksi antar  segmen yang penting dari perekonomian nasional
pada Negara yang satu dan Negara lainnya atau rumah tangga nasional dengan
pasar tenaga kerja, uang, modal, barang dan jasa serta sumber daya alam.

1
https://asteriaelanda.wordpress.com/2012/11/08/ujian-teori-ekonomi-1-jurnal-mekanisme-
perekonomian-empat-sektor/

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Pengertian dan Ruang Lingkup Perekonomian Terbuka!
2. Bagaimana Perekonomian Terbuka Konvensional?
3. Bagaimana Perekonomian Terbuka Perspektif Ekonomi Islam?

C. Tujuan Pembuatan Makalah


1. Mengetahui Pengertian dan Ruang Lingkup Perekonomian Terbuka.
2. Mengetahui Perekonomian Terbuka Konvensional.
3. Mengetahui Perekonomian Terbuka Perspektif Ekonomi Islam.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perekonomian Terbuka
1. Pengertian Perekonomian Terbuka2
Perekonomian terbuka/perekonomian empat sektor merupakan
suatu negara yang mempunyai hubungan ekonomi dengan negara-negara
lain. Dalam perekonomian terbuka sebagian produksi dalam negeri
diekspor atau dijual ke luar negeri dan disamping itu terdapat pula barang
di negara itu yang diimpor dari negara-negara lain. Perekonomian terbuka
dinamakan juga sebagai ekonomi empat sektor, yaitu suatu ekonomi yang
dibedakan kepada empat sektor yaitu :
a. Sektor Rumah Tangga (Households Sector), yang terdiri atas
sekumpulan individu yg dianggap homogen & identik.
b. Sektor Perusahaan (Firms Sector), yang terdiri atas sekumpulan
perusahaan yang memproduksi barang & jasa.
c. Sektor Pemerintah (Government Sector), yang memiliki kewenangan
politik untuk mengatur kegiatan masyarakat & perusahaan.
d. Sektor Luar Negeri (Foreign Sector), yaitu sektor perekonomian dunia,
dimana perekonomian melakukan transaksi ekspor-impor.

2. Ruang Lingkup Perekonomian Terbuka


a. Sektor Rumah Tangga
Sektor rumah tangga memiliki factor-faktor produksi yang dibutuhkan
untuk proses produksi barang dan jasa privat (sektor perusahaan)
maupun barang dan jasa (sektor pemerintah). Faktor-faktor produksi
tersebut adalah kesediaan untuk bekerja (tenaga kerja), barang modal
uang dan kesediaan untuk menanggung resiko yang dihadapi oleh
perusahaan dengan membeli saham.
b. Sektor Perusahaan
2
https://asteriaelanda.wordpress.com/2012/11/08/ujian-teori-ekonomi-1-jurnal-mekanisme-
perekonomian-empat-sektor/

3
4

Perusahaan adalah organisasi yang didirikan oleh seseorang ataupun


sekelompok dengan tujuan untuk menghasilkan laba dalam hal
memenuhi kebutuhan masyarakat dengan cara memproduksi barang
atau jasa. Kegiatan ekonomi yang dilakukan rumah tangga perusahaan
meliputi kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.
c. Sektor Pemerintah
Pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk
mengatur kegiatan ekonomi. Seperti halnya rumah tangga keluarga dan
perusahaan, pemerintah juga sebagai pelaku ekonomi yang melakukan
kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.
d. Sektor Luar Negeri
Dalam konsep ini, terdpata transaksi perdagangan internasional yang
melibatkan masyarakat luar negeri. Transaksi luar negeri tidak hanya
berupa transaksi perdagangan, namun juga berhubungan dengan
penanaman modal asing, tukar menukar tenaga kerja, serta pemberian
pinjaman.
Hubungan perdagangan internasional ataupun kontak dengan
masyarakat luar negeri sangat diperlukan, karena pada dasarnya setiap
Negara tidak dapat memenuhi kebutuhannya hanya dari sumber daya
dari negara itu sendiri saja. Diperlukan sumber daya yang dihasilkan
oleh Negara lain, yang mana sumber daya tersebut tidak dihasilkan
oleh Negara konsumsen
Masyarakat luar negeri juga dapat melakukan kegiatan ekonomi
berupa kegiatan konsumsi dan kegiatan produksi.

B. Perekonomian Terbuka Konvensional


Ekonomi Konvensional Perekonomian terbuka atau perekonomian
empat sektor adalah suatu sistem ekonomi yang melakukan kegiatan ekspor
dan impor dengan Negara-negara lain di dunia ini, karena kegiatan ekspor dan
impor merupakan bagian yang pentingnya dalam kegiatan setiap
perekonomian. Dalam ekonomi yang melakukan perdagangan luar negeri,
5

aliran pendapatan dan pengeluaran dapat dijelaskan sebagai berikut: apabila


aliran aliran pendapatan dan pengeluaran diperhatikan maka akan didapati
bahwa aliran yang berlaku dalam perekonomian terbuka adalah berbeda
dengan perekonomian tiga sector sebagai akibar dari wujudnya kegiatan
ekspor dan impor. Dalam perekonomian terbuka sektor-sektor ekonominya
dibedakan empat golongan, yaitu:
1. Sektor Rumah Tangga Terdiri dari individu-individu bersifat homogena.
a. Hubungan dengan perusahaan
 Rumah tangga melakukan pembelian barang dan jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan untuk konsumsi.
 Rumah tangga mendapatkan pendapatan berupa gaji, upah, sewa,
bunga dan lain sebagainya dari perusahaan.
b. Hubungan dengan pemerintahan Rumah tangga menyetorkan sejumlah
uang sebagai pajak.
c. Hubungan dengan dunia InternasionalRumah tangga mengimpor
barang dan jasa dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan hidup
2. Sektor Perusahaan Hubungan unit kegiatan yang menghasilkan produk
barang dan jasa.
a. Hubungan dengan rumah tangga
 Perusahaan menghasilkan produk-produk berupa barang dan jasa
yang di konsumsi oleh masyarakat.
 Perusahaan memberikan penghasilan dan keuntungan kepada
rumah tangga berupa gaji, sewa, upah dan bunga.
b. Hubungan dengan pemerintahan
 Perusahaan membayar pajak kepada pemerintah
 Perusahaan menjual produk dan jasa kepada pemerintah
c. Hubungan dengan dunia Internasional Perusahaan melakukan impor
atas produk barang maupun jasa dari luar negeri
3. Sektor Pemerintah bertindak sebagai pembuat dan pengatur kebijakan
masyarakat dan bisnis.
6

a. Hubungan dengan rumah tangga Pemerintah menerima setoran pajak


rumah tangga untuk kebutuhan operasional, pembangunan dan lain-
lain.
b. Hubungan dengan perusahaan
 Pemerintah mendapatkan penerimaan pajak dari pengusaha.
 Pemerintah membeli produk dari perusahaan berdasarkan dana
anggaran belanja yang ada.
4. Sektor Dunia Intrnasional/Luar Negeri Hubungan ekspor dan impor
produk barang dan jasa dengan luar negeri.
a. Hubungan dengan rumah tangga Dunia Internasional menyediakan
barang dan jasa untuk kepentingan rumah tangga.
b. Hubungan dengan perusahaan Dunia Internasional menyediakan
barang dan jasa untuk kepentingan rumah tangga.

C. Perekonomian Terbuka Perspektif Ekonomi Islam


Dalam prespektif ekonomi islam terdapat beberapa perbedaan dalam
aktifitas ekonomi konvensional, salah satu nya adalah dalam system ekonomi
islam menggunakan parameter falah yaitu kesejahteraan dunia dan akhirat.3
Sejahtera duniawi diartikan sebagai segala yang memberikan
kenikmatan hidup duniawi, baik fisik, intelektual, biologis, maupun material.
Sedangkan kesejahteraan akhirat yaitu sebagai kenikmatan yang diperoleh
setelah kematian manusia, menurut Iman Al-Ghazali termasuk meningkatkan
kesejahteraan dengan tetap menjaga keimanan, kehidupan, intelektual,
kekayaan dan kepemilikkan.4 Perilaku manusia di dunia diyakini akan
berpengaruhi terhadap kesejahteraan akhirat yang abadi.
Sector rumah tangga memperoleh pendapatan dari sector perusahaan
berupa upah (Ijarah) dan bagi hasil. Memperoleh upah dari tenaga kerja dan
memperoleh bagi hasil investasi.

3
Pusat pengkajian dam pengembangan ekonomi islam UII. Ekonomi islam (PT.Raja Grafindo :
Jakarta) hlm. 2
4
Nurul Huda, Ekonomi makro islam (prenamedia grup : Jakarta) hlm.63
7

Investasi dapat berupa akad mudharabah atau musyarakah dengan


pihak perusahaan. Adapun pengeluaran sektor rumah tangga yang tidak
dipungkiri lagi adalah konsumsi, dimana konsumsi merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional dan pengeluaran yang lainnya
seperti : pajak, zakat, infaq, shadaqah yang dimana di dalam ekonomi
konvensional sama sekali tidak dimasukkan sebagai faktor yang
mempengaruhi pendapatan.
Adapun sector perusahaan memperoleh pendapatan dari hasil
penjualan barang-barang yang telah di produksi yang merupakan pengeluaran
dari sector rumah tangga untuk konsumsi menjadi pendapatan pada sector
perusahaan, pendapatan lainnya berupa bagi hasil dengan pihak investor dan
pendapatan dari ekspor dan impor barang atau jasa.
Pada masa Rasullulah SAW dan kekhalifahan setelahnya, kaum
muslimin cukup berpengalaman dalam menerapkan beberapa instrument
sebagai kebijakan fiscal, yang di selenggarakan pada lembaga baitul mal
(national treasury). Dari berbagai macam instrument, pajak diterapkan atas
individu (jizyah dan pajak khusus muslim), tanah kharaj dan ushur (cukai) atas
barang impor dari Negara yang mengenakan cukai terhadap pedagang kaum
muslimin, sehingga tidak memberikan beban ekonomi yang berat bagi
masyarakat. Pada saat perekonomian sedang kritis yang membawa dampak
terhadap keuangan Negara karena sumber-sumber penerimaan terutama pajak
merosot iring dengan merootnya aktivita ekonomi maka kewajiban-kewajiban
tersebut beralih kepada kaum muslim. Semisal kritis ekonomi yang
menyebabkan warga Negara jatuh miskin otomatis mereka tidak dikenai pajak
baik jizyah maupun pajak atas seseorang muslim, sebaliknya mereka akan
disantuni Negara dengan biaya yang diambil dari orang-orang muslim kaya.
Dalam fiqih zakat menyebutkan bahwa system zakat berusaha untuk
mempertemukan pihak surplus muslim dengan pihak deficit muslim. Hal ini
dengan harapan terjadi proyeksi pemerataan pendapatan Antara surplus dan
deficit muslim atau bahkan menjadikan kelompok yang deficit (mustahik)
menjadi surplus (muzzaki).
8

Zakat sendiri bukanlah satu kegiatan yang semata-mata untuk tujuan


duniawi, seperti, distribusi pendapatan, stabilitas ekonomi lainnya, tetapi juga
mempunyai implikasi untuk kehidupan di akhirat. Hal inilah yang
membedakan kebijakan fiscal dalam islam dan kebijakan dalam system
ekonomi pasar.5 Terdapat di dalam Al-Qur’an Surah At-Taubah ayat 103 :
“Ambilah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan
mereka, dan berdolah untuk mereka. Sesungguhnya doa mu itu
(menumbuhkan) ketentraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar,
Maha Mengetahui.” Makud dari arti ayat tersebut adalah: Zakat
membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebih-lebihan kepada
harta benda dan zakat itu juga menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati
mereka dan memperkembangkan harta benda mereka.
Terkait dengan dampak zakat terhadap aggregate output khususnya
dengan pendekatan expendinture dapat dijelaskan pandangan dari Yosoff
sebagai berikut :
Y = C1 + C2 + I + G
Dimana:
C = C1 + C2
Keterangan: C = pengeluaran konsumsi rumah tangga
C1 = konsumsi individu yang membayar zakat (muzakki)
C2 = konsumsi dari penerimaan zakat (mustahik)
Jika ditinjau dengan pendekatan pendapatan, maka diperoleh persamaan
sebagai berikut:
Y = C1 + S + Z + T
Jika ditinjau dengan pendekatan pendapatan, maka diperoleh persamaan
sebagai berikut:
Y = C1 + S + Z + T
Keterangan: Z = Zakat
T = Pajak / Tax
S = Saving

5
Nurul Huda, Ekonomi makro islam (prenamedia grup : Jakarta) hlm.64
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Perekonomian terbuka/perekonomian empat sektor merupakan suatu
negara yang mempunyai hubungan ekonomi dengan negara-negara lain. Sektor
rumah tangga memiliki factor-faktor produksi yang dibutuhkan untuk proses
produksi barang dan jasa privat (sektor perusahaan) maupun barang dan jasa
(sektor pemerintah). Perusahaan adalah organisasi yang didirikan oleh seseorang
ataupun sekelompok dengan tujuan untuk menghasilkan laba dalam hal memenuhi
kebutuhan masyarakat dengan cara memproduksi barang atau jasa. Kegiatan
ekonomi yang dilakukan rumah tangga perusahaan meliputi kegiatan konsumsi,
produksi, dan distribusi. Pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang
bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi. Dalam konsep ini, terdpata transaksi
perdagangan internasional yang melibatkan masyarakat luar negeri. Hubungan
perdagangan internasional ataupun kontak dengan masyarakat luar negeri angat
diperlukan, karena pada dasarnya setiap Negara tidak dapat memenuhi
kebutuhannya hanya dari sumber daya dari negara itu sendiri saja. Diperlukan
sumber daya yang dihasilkan oleh Negara lain, yang mana sumber daya tersebut
tidak dihasilkan oleh Negara konsumsen.
Ekonomi Konvensional Perekonomian terbuka atau perekonomian empat
sektor adalah suatu sistem ekonomi yang melakukan kegiatan ekspor dan impor
dengan Negara-negara lain di dunia ini, karena kegiatan ekspor dan impor
merupakan bagian yang pentingnya dalam kegiatan setiap perekonomian.
Dalam prespektif ekonomi islam terdapat beberapa perbedaan dalam
aktifitas ekonomi konvensional, salah satunya adalah dalam system ekonomi
islam menggunakan parameter falah yaitu kesejahteraan dunia dan akhirat.
Sejahtera duniawi diartikan sebagai segala yang memberikan kenikmatan hidup
duniawi, baik fisik, intelektual, biologis, maupun material. Perilaku manusia di
dunia diyakini akan berpengaruhi terhadap kesejahteraan akhirat yang abadi.
Sector rumah tangga memperoleh pendapatan dari sector perusahaan berupa upah

9
10

(Ijarah) dan bagi hasil. Adapun pengeluaran sector rumah tangga yang tidak
dipungkiri lagi adalah konsumsi, dimana konsumsi merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi pendapatan nasional dan pengeluaran yang lainnya seperti :
pajak, zakat, infaq, shadaqah yang dimana di dalam ekonomi konvensional sama
sekali tidak dimasukkan sebagai faktor yang mempengaruhi pendapatan. Pada
masa Rasullulah SAW dan kekhalifahan setelahnya, kaum muslimin cukup
berpengalaman dalam menerapkan beberapa instrument sebagai kebijakan fiscal,
yang di selenggarakan pada lembaga baitul mal (national treasury). Dalam fiqih
zakat menyebutkan bahwa system zakat berusaha untuk mempertemukan pihak
surplus muslim dengan pihak deficit muslim. Hal ini dengan harapan terjadi
proyeksi pemerataan pendapatan Antara surplus dan deficit muslim atau bahkan
menjadikan kelompok yang deficit (mustahik) menjadi surplus (muzzaki). Zakat
sendiri bukanlah satu kegiatan yang semata-mata untuk tujuan duniawi, seperti,
distribusi pendapatan, stabilitas ekonomi lainnya, tetapi juga mempunyai
implikasi untuk kehidupan di akhirat. Hal inilah yang membedakan kebijakan
fiscal dalam islam dan kebijakan dalam system ekonomi pasar. Allah Maha
Mendengar, Maha Mengetahui.” Maksud dari arti ayat tersebut adalah: Zakat
membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebih-lebihan kepada
harta benda dan zakat itu juga menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati
mereka dan memperkembangkan harta benda mereka.
DAFTAR PUSTAKA

https://asteriaelanda.wordpress.com/2012/11/08/ujian-teori-ekonomi-1-jurnal-
mekanisme-perekonomian-empat-sektor/
Huda, Nurul. 2007. Ekonomi Makro Islam. Prenamedia Group: Jakarta.
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Ekonomi Islam. PT. Raja Grafindo
Persada: Jakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai