Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Keseimbangan Perekonomian Terbuka

Dosen Pembimbing :
Febri Ariyanti Ningsih, SE., MM

Disusun oleh Kelompok 6 :


Kelas RP2A

1. Mgs M Azril Nurrahman (2201130005)


2. Fitria Irvanul Hakim (2201130016)
3. M yozeri Rafli (2201130009)
4. Valen Sabil Erlangga (2201130008)

UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG


Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Yang telah menganugerahkan segala
rahmat dan hidayah-Nya, karena hanya dengan karunia-Nya makalah yang
berjudul “Keseimbangan Perekonomian Terbuka” ini dapat selesai tanpa
hambatan yang berarti. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Utusan dan manusia pilihan-Nya yang mengantarkan umat
manusia minadzdzulumati ilan-nuur, yakni ‘addinul Islam (dari zaman kegelapan
menuju zaman yang bercahaya, yakni agama Islam).
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Febri Ariyanti Ningsih, SE., MM sebagai dosen pembimbing
matakuliah Makro Ekonomi 1;
2. Rekan-rekan yang memberikan saran-sarannya dan semangat pada
pemakalah agar dapat menyusun makalah ini dengan baik.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan
dengan senang hati menerima kritik dan saran yang konstruktif demi
kesempurnaan makalah ini.

Jember, 22 September 2014

Penulis

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar....................................................................................................ii
Daftar Isi...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang.....................................................................................1
Rumusan Masalah...............................................................................1
Tujuan..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Perekonomian Terbuka.....................................................2
Hubungan Perdagangan Internasional dengan Perekonomian
Terbuka...............................................................................................3
Penentu Ekspor dan Impor.................................................................5
Faktor-faktor yang Menentukan Ekspor.......................................5
Faktor-faktor yang Menentukan Impor........................................8
Siklus Aliran Pendapatan Perekonomian Terbuka/Empat Sektor......9
Keseimbangan Perekonomian Terbuka..............................................11
BAB III PENUTUP
Kesimpulan..........................................................................................13
Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
memenuhi kebutuhannya yang tak terbatas dengan menggunakan faktor-
faktor produksi yang terbatas. Ilmu ekonomi menjadi salah satu ilmu yang
sangat penting bagi kehidupan manusia karena ilmu ini memberikan
pandangan dan juga strategi penyelesaian mengenai permasalahan seputar
perekonomian. Ilmu ekonomi memiliki beberapa cabang ilmu, salah satunya
yaitu makro ekonomi.
Makro ekonomi merupakan salah satu cabang dari ilmu ekonomi yang
menganalisis kegiatan ekonomi secara global atau lebih menyeluruh sifatnya.
Bukan hanya dalam lingkup konsumen dan produsen, namun makro ekonomi
juga membahas hingga pada lingkup negara yang meliputi beberapa sektor
yang mempengaruhinya. Lingkup makro ekonomi juga banyak. Makalah
inilah yang akan membahas salah satu dari tema pembahasan yaitu mengenai
keseimbangan perekonomian terbuka yang melibatkan empat sektor dalam
siklus pendapatan negara atau pendapatan nasional.
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan perekonomian terbuka ?
b. Bagaimana hubungan antara perdagangan internasional dengan
perekonomian terbuka ?
c. Apa yang menjadi penentu ekspor dan impor ?
d. Bagaimana siklus aliran pendapatan dalam perekonomian terbuka ?
e. Bagaimana keseimbangan perekonomian terbuka akan tercapai ?
C. Tujuan
a. Memberikan pengetahuan serta wawasan baru mengenai keseimbangan
perekonomian terbuka.
b. Membantu pelajar mengerti dan memahami hal-hal yang berkaitan dengan
keseimbangan perekonomian terbuka.
c. Untuk bahan diskusi pembelajaran atau perkuliahan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perekonomian Terbuka


Perekonomian terbuka atau disebut perekonomian empat sektor adalah
suatu sistem ekonomi yang melakukan melakukan hubungan ekonomi dengan
negara-negara lain dengan melakukan kegiatan ekspor dan impor. Dalam
perekonomian terbuka, sektor-sektor ekonominya terdiri dari empat golongan
yaitu rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan luar negeri. Melakukan
perdagangan internasional merupakan kegiatan yang lazim dilakukan oleh
berbagai negara. Semenjak berabad-abad yang lalu, ketika berbagai
perekonomian masih belum begitu berkembang, perdagangan ekspor dan
impor telah dilakukan.
Sejak lama ahli-ahli ekonomi Klasik telah menunjukkan bahwa
kegiatan perdagangan luar negeri mempunyai beberapa sumbangan penting
kepada pertumbuhan ekonomi. Ekspor, misalnya, akan memperluas pasar
barang buatan dalam negeri dan ini memungkinkan perusahaan-perusahaan
dalam negeri mengembangkan kegiatannya, penanaman karet di Indonesia
tidak akan seluas seperti yang ada sekarang ini apabila tidak terdapat pasaran
di luar negeri. Kegiatan impor juga dapat memberi sumbangan kepada
pertumbuhan ekonomi. Industri-industri dapat mengimpor mesin-mesin dan
bahan mentah yang diperlukannya.1
Sebaliknya perlu pula disadari bahwa keterbukaan sesuatu
perekonomian tidak selalu menguntungkan. Impor yang berlebih-lebihan
dapat mengurangi kegiatan ekonomi di dalam negeri karena hal tersebut
berarti konsumen menggunakan barang luar negeri dan tidak menggunakan
barang dalam negeri. Lebih banyak pengangguran akan berlaku. Implikasi
berikutnya dari keadaan ini adalah modal dalam negeri akan mengalir ke luar
negeri. Maka ketidakseimbangan di antara pengalirang uang dari dalam

1
Sadono Sukirno, Makroekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011) hal. 15

2
negeri ke luar negeri akan berlaku. Ini cenderung menurunkan nilai mata
uang domestik.2
Ekspor diartikan sebagai pengiriman dan penjualan barang-barang
buatan dalam negeri ke negara-negara lain. Pengiriman ini akan menimbulkan
aliran pengeluaran yang masuk sektor perusahaan. Dengan demikian
pengeluaran agrerat sebagai akibat dari kegiatan mengekspor barang dan jasa
lalu pada akhirnya keadaan ini akan menyebabkan peningkatan dalam
pendapatan nasional. Pengeluaran agrerat adalah perbelanjaan masyarakat
terhadap barang dan jasa.3 Impor menimbulkan efek yang sebaliknya. Impor
merupakan pembelian dan pemasukan barang dari luar negeri ke dalam suatu
perekonomian. Aliran barang ini akan menimbulkan aliran keluar atau
bocoran dari aliran pengeluaran dari sektor rumah tangga ke sektor
perusahaan. Aliran keluar atau bocoran ini pada akhirnya akan menurunkan
pendapatan nasional yang dapat dicapai. Dengan demikian, sejauh mana
ekspor dan impor mempengaruhi keseimbangan pendapatan nasional
tergantung kepada ekspor neto, yaitu ekspor dikurangi impor.

B. Hubungan Perdagangan Internasional dengan Perekonomian Terbuka


Asumsi dasar dari sebuah sistem perekonomian terbuka adalah
bagaimana sebuah negara dapat melakukan transaksi dengan negara lain atau
negara luar dan dalam hal ini berarti sudah menjangkau wilayah internasional.
Ekonomi internasional hubungannya menyangkut banyak bidang. Bidang-
bidang itu dapat berupa pertukaran seperti pertukaran jasa, komoditi, modal,
teknologi informasi dan komunikasi serta bidang yang membawa akibat
terjadinya hak dan kewajiban seperti hubungan hutang-piutang dan hubungan
sewa-menyewa. Dua bidang besar yang penting dalam ekonomi internasional
adalah pertukaran jasa dan komoditi serta pertukaran teknologi dan modal,
yakni:
1. Pertukaran jasa dan komoditi terjadi antara penduduk di satu negara
dengan penduduk di negara lain, karena adanya keperluan mereka untuk
2
Ibid, hal. 16
3
Ibid, hal. 7

3
memperoleh jasa dan komoditi/barang guna memenuhi kebutuhan hidup
yang tidak selalu dapat mereka hasilkan sendiri. Atau jika dapat
dihasilkan sendiri mungkin tidak efisien atau memerlukan biaya yang
sangat tinggi atau waktu yang cukup lama. Hal ini antara lain yang utama,
disebabkan karena sumber daya alam pada setiap negara berbeda-beda,
baik dalam jumlahnya maupun jenisnya. Di samping pertukaran jasa dan
komoditi, setiap negara dalam rangka pembangunan ekonominya
memerlukan juga teknologi dan modal.
2. Pertukaran teknologi dan modal terjadi dalam rangka membantu menggali
dan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang dimiliknya untuk
pengembangan industrinya. Teknologi yang dimiliki oleh suatu negara
meungkin belum cukup canggih untuk mendukung pelaksanaan
pembangunan ekonominya dan modal yang dimiliki oleh suatu negara
meungkin tidak memadai. Bagi negara berkembang, pemasukan teknologi
dan modal dari luar negeri memegang peranan yang tidak kecil dalam
usaha untuk membangun perekkonomian mereka, termasuk dalam
pengertian teknologi dan modal adalah tenaga-tenaga ahli (experts),
mesin, komputer, robot, teknik produksi, pengelolaan usaha dan
kewirausahaan serta modal/dana. Dengan kata lain, negara berkembang
masih memerlukan dukungan teknologi dalam bentuk perangkat keras dan
lunak (hardware dan software). 4
Dan bertolak dari alasan-alasan itulah, kegiatan ekspor dan impor
menjadi sangat penting. Karena ekspor dan impor itulah yang menjadi alat
penghubung perdagangan antar negara yang saling membutuhkan. Ehingga
hubungan kedua sangat erat. Tanpa adanya kerjasama atau hubungan
internasional, maka kegiatan ekspor dan impor tidak akan pernah terjadi
mengingat tidak adanya interaksi atau komunikasi. Di samping itu, ekspor
dan impor bertujuan untuk meningkatkan pembangunan perekonomian suatu
negara, khusunya bagi negara berkembang.

4
Lia Amalia, Ekonomi Internasional, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007) hal. 4-5

4
C. Penentu Ekspor dan Impor
Di dalam perekonomian terbuka, pembahasan yang sangat penting
adalah mengenai ekspor dan impor. Hingga keduanya digunakan sebagai alat
sasaran keseimbangan yang berpengaruh pada pendapatan nasional. Untuk
itu, perlu juga mengetahui faktor-faaktor yang menentukan ekspor dan impor
sebagai berikut5:
1. Faktor-faktor yang Menentukan Ekspor
Di dalam hubungan luar negeri di bidang ekonomi, ekspor menjadi hal
yang sangat penting bagi terselenggaranya perdagangan internasional.
Dan di sebagian negara, ekspor sangat penting yaitu meliputi bagian yang
cukup besar dari pendapatan nasional. Suatu negara dapat mengekspor
barang produksinya ke negara lain apabila:
a. Kebutuhan akan barang yang diproduksi oleh negara lain dan
pendapatan negara lain.
Apabila seorang pengusaha atau perusahaan ingin melakukan kegiatan
ekspor, maka hendaknya barang tersebut diperlukan negara lain dan
mereka tidak dapat memproduksi barang tersebut atau produksinya
tidak dapat memenuhi keperluan dalam negeri. Karena kegiatan
ekspor tidak akan ada artinya jika negara lain memiliki barang yang
akan diekspor tersebut dalam jumlah yang banyak sehingga tidak
perlu lagi memerlukan barang yang sama dari luar negeri. Di samping
itu, barang tersebut masih dapat dipenuhi oleh negara lain untuk
masyarakatnya sendiri. Selain itu, ekspor suatu negara adalah impor
negara lain. Dengan harga dianggap tetap, ekspor tergantung dari
pendapatan luar negeri bukan pendapatan nasional dalam negeri. Oleh
karena itu dalam diagram ekspor-pendapatan nasional, fungsi ekspor
digambarkan sebagai garis lurus horizontal. Artinya, ekspor tidak
tergantung pada pendapatan nasional.6
b. Kemampuan suatu negara untuk mengeluarkan barang-barang yang
dapat bersaing dalam pasaran luar negeri.
5
Sadono Sukirno, Makroekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011) hal. 205-206
6
Nopirin, Ekonomi Internasional edisi ketiga, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 1999) hal. 241

5
Maksudnya, mutu dan harga barang yang diekspor tersebut
haruslah paling sedikit sama baiknya dengan yang diperjualbelikan
dalam pasaran luar negeri. Cita rasa masyarakat di luar negeri
terhadap barang yang dapat diekspor ke luar negara sangat penting
peranannya dalam menentukan ekspor suatu negara. Secara umum
boleh dikatakan bahwa semakin banyak jenis barang yang mempunyai
keistimewaan yang sedemikian yang dihasilkan oleh suatu negara,
semakin banyak ekspor yang dapat dilakukan.
Pendapatan nasional dianggap bukan penentu penting dari
ekspor sebuah negara. Ekspor akan secara langsung mempengaruhi
pendapatan nasional. Akan tetapi hubungan yang sebaliknya tidak
selalu berlaku, yakni kenaikan pendapatan nasional belum tentu
menaikkan ekspor oleh karena pendapatan nasional dapat mengalami
kenaikan sebagai akibat kenaikan pengeluaran runah tangga, investasi
perusahaan, pengeluaran pemerintah dan penggantian barang impor
dengan barang buatan dalam negeri.
c. Perkembangan teknologi
Teknologi selalu menimbulkan perubahan-perubahan
penyebaran ilmu pengetahuan serta penerapan dari ilmu
pengetahuandi dalam teknik-teknik berproduksi baru dengan biaya
yang lebih murah, penemuan barang-barang baru juga misalnya
dengan kemajuan teknologi suatu barang bisa mempunya utility yang
tinggi. Kesemuanya diproduksikan secara komersial sehingga dengan
skala yang lebih besar dapat dihasilkan harga yang lebih murah. Ini
berarti dapat ditekan terhadap barang yang kegunannya lebih tinggi.
Dengan demikian perkembangan teknologi dapat
mengakibatkan perluasan ekspor atau bertambahnya jenis barang yang
diekspor. Jika barang-barang ini mendatangkan kegunaan yang baru
maka dapat merubah pola atau arah perdagangan seperti halnya
penemuan karet sintetis pengaruhnya terhadap karet alam.
Perkembangan teknologi juga dapat menaikkan mutu barang dan

6
menaikkan permintaan luar negeri terhadap barang dalam negeri
sehingga para pengusaha atau sektor perusahaan dapat mengambil
bagian untuk mengekspor produk mereka ke luar negeri.
d. Perubahan cita rasa penduduk luar negeri.
Cita rasa atau selera masyarakat memang salah satu faktor yang
mempengaruhi kegiatan ekspor ini. Karena, para eksportir harus
memanfaatkan peluang yang ada atau membuat peluang bisnis baru
untuk memasarkan barang-barangnya yang tidak kalah saing dengan
produk luar negeri. Cita rasa masyarakat luar negeri terhadap barang
yang dibuat dalam negeri juga tidak jarang karena mengikuti mode
atau tren dari masa ke masa, melihat dari seberapa menariknya barang
tersebut di mata mereka atau seberapa penting dan bermanfaatnya
barang tersebut untuk kehidupan sehari-hari mereka.
e. Daya saing di pasaran luar negeri.
Hal ini terjadi karena beberapa alasan. Di antaranya misalnya karena
kemajuan di negara lain yaitu pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat
sehingga menaikkan permintaan atas ekspor negera tersebut. Sehingga
mau tudak mau, barang atau produk yang dibuat oleh para pengusaha
dalam negeri harus bersaing dengan negara lain dengan sangat ketat.
Hal ini juga berkaitan dengan kemajuan teknologi sehingga harus
mendorong para pengusaha untuk membuat produknya lebih unggul
dan lebih menarik daripada produk dari negara lain tersebut walaupun
jenis barangnya sama. Misalnya sama-sama memproduksi kerajinan
tangan, maka pengusaha harus membuat kerajinan tangan itu memiliki
kualitas yang tak kalah dengan yang ada di luar negeri dengan bahan
yang bermutu, motif yang menarik dan harga yang cukup bersaing.
f. Hubungan Politik/Kerjasama Antar Negara7
Hal ini berkaitan dengan kesepakatan atas kerjasama yang telah dibuat
antar negara. Dengan adanya kerjasama ini, maka kegiatan ekspor
setidaknya tidak akan terhalangi oleh peraturan hukum maupun

7
Suherman Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi (Jakarta: Rajawali Pers, 2009) hal. 284

7
perundang-undangan yang berlaku di setiap negara. Karena setiap
negara memiliki kriteria tersendiri bagi barang-barang yang akan
diimpor. Penting bagi setiap negara melakukan kerjasama dengan
negara lain karena meskipun telah menjadi negara besar, adakalanya
sebuah negara membutuhkan negara lain untuk memenuhi permintaan
dan kebutuhan masyarakatnya sendiri demi mewujudkan
kesejahteraan rakyatnya.

2. Faktor-faktor yang Menentukan Impor


a. Pendapatan nasional
Pada umumnya, dapat dikatakan bahwa perubahan pada tingkat
pendapatan suatu negara akan membawa perubahan pada tingkat
impor. Penambahan pendapatan akan membawakan penambahan
impor dan penurunan pendapatan akan mengakibatkan pengurangan
impor. Dengan pendapatan yang bertambah, orang mendapatkan
kesempatan untuk membeli lebih banyak keperluannya di luar negeri
atau barang-barang impor tersebut. Sebaliknya, dengan pendapatan
yang berkurang atau kecil, orang akan kekurangan potensi untuk
membeli atau tidak mempunyai daya beli komoditi (baik barang
maupun jasa) di luar negeri.
b. Perubahan cita rasa masyarakat atau kebutuhan dalam negeri yang
belum terpenuhi olek sektor dalam negeri.
Perubahan cita rasa masyarakat dalam negeri ini sebenarnya sama
dengan gejala perubahan cita rasa masyarakat luar negeri. Hal ini juga
berkaitan dengan seberapa besar persaingan produk dalam negeri
dengan produk luar negeri yang ada di pasaran dalam negeri, yang
mungkin lebih unggul dalam hal mutu atau kualitasnya. Selain itu,
dunia mode dan juga globalisasi semakin cepat membuat cita rasa
maupun selera masyarakat berubah-ubah setiap waktu. Ada dorongan
dari dalam diri sendiri untuk mengikuti perkembangan dunia yang
harus diimbangi dengan kemauan individu untuk memiliki atau

8
memfasilitasi diri dengan produk luar negeri yang tidak ada atau
belum diproduksi oleh unit-unit perusahaan dalam negeri. Sehingga
memunculkan usaha negara untuk mengimpor barang tersebut.
c. Inflasi
Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga
yang berlaku dalam suatu perekonomian dalam periode waktu
tertentu. Dalam hal impor, inflasi dapat terjadi karena penawaran
dalam negeri terhadap sebuah produk (barang/jasa) menurun tetapi
permintaan terhadap barang tersebut tinggi atau mungkin permintaan
yang semakin tinggi terhadap suatu produk tertentu sehingga keadaan
itu membuat sektor pemerintah harus mengimpor barang untuk
mencukupi kebutuhan masyarakat dalam negeri sehingga menurunkan
tingkat inflasi yang terjadi. Di samping itu inflasi yang menyebabkan
secara keseluruhan barang buatan dalam negeri menjadi lebih mahal
mendorong masyarakat membeli lebih banyak barang impor.
d. Kemampuan suatu negara menghasilkan barang yang lebih baik
mutunya.
Seiring dengan perkembangan perekonomian, membuat konsumen
semakin cermat dan pintar memilih dalam menggunakan produk yang
ada di pasaran. Pengalaman yang pernah dirasakan membuat
kecermatan itu semakin tinggi. Produk-produk yang ada dalam pasar
bukan hanya mencakup produk-produk dalam negeri tetapi juga
mencakup produk-produk luar negeri. Sehingga para konsumen akan
menilai dan menentukan produk mana yang lebih baik dan bermutu.
Apabila sebuah negara mampu menghasilkan produk-produk yang
bermutu dan berkualitas maka kemungkinan masyarakat tidak akan
berpaling kepada produk negara lain. Namun, apabila yang terjadi
adalah sebaliknya maka tidak menutup kemungkinan masyarakat akan
lebih berminat mengkonsumsi barang luar negeri sehingga permintaan
akan naik dan menyebabkan pengimporan ke dalam negeri.
D. Siklus Aliran Pendapatan Perekonomian Terbuka/Empat Sektor

9
Di dalam perekonomian terbuka, aliran pendapatan berlaku untuk empat
sektor yang saling berhubungan satu sama lain. Uraiannya adalah sebagai
berikut:

gambar oleh: http://ademelisa03.blogspot.com

1. Rumah tangga mendapat aliran pendapatan berupa gaji/upah, sewa,


bunga dan keuntungan, dan pendapatan dari perusahaan dan kemudian
digunakan untuk: pengeluaran konsumsi (membeli barang dan jasa yang
diproduksi perusahaan dalam negeri); membayar pajak; mengimpor
(membeli barang-barang impor) dan menabung ke Bank/ Lembaga
Keuangan.
2. Perusahaan membayar gaji, sewa dan bunga deviden terhadap rumah
tangga atas faktor produksi yang dihasilkan, selain itu perusahaan juga
harus membayar pajak usahanya kepada pemerintah dan membayar biaya
administrasi atas proses ekspor dan impor usahanya.
3. Aliran perbelanjaan (pengeluaran) penanam modal untuk membeli
barang dan peralatan modal atas sektor perusahaan didapatkan dari
bank/lembaga keuangan yang dananya juga merupakan bentuk tabungan
dari pihak rumah tangga yang diputar.

10
4. Pengeluaran pemerintah ke sektor perusahaan untuk kebutuhan
administrasi dan belanja modal untuk investasi pemerintah.8

E. Keseimbangan Perekonomian Terbuka


Keseimbangan pendapatan nasional akan dicapai pada keadaan di mana
penawaran agregat sama dengan pengeluaran agregat, dengan menambahkan
komponen ekspor dan impor ke dalam pendapatan nasional. Dengan
demikian, apabila perekonomian berubah dari perekonomian tertutup ke
ekonomi terbuka, pengeluaran agregat akan bertambah sebanyak ekspor
bersih (ekspor neto), yaitu (X-M).
Ekspor bersih, yakni (X-M) adalah jembatan yang menghubungkan
antara pendapatan nasional dengan transaksi internasional. Ekspor bersih
merupakan salah satu komponen permintaan agregat/pendapatan nasional:
GNP=C+I+G+(X-M). Di mana, C = konsumsi (cocumption), I = investasi
(investmen), G = pengeluaran pemerintah (government expenditures), X =
ekspor (export) dan M = impor (import).
Keseimbangan output atau pendapatan nasional tercapai apabila
penawaran agregat sama dengan permintaan agregat, yang terdiri dari C, I dan
X. Alternatifnya, tingkat output atau pendapatandalam injeksi (I + X) yang
direncanakan sama dengan kebocoran (S + M) yang direncanakan. Dengan
menggunakan contoh angka-angka dapatlah dijelaskan proses terjadinya
keseimbangan. Apabila kondisi di atas tidak terpenuhi akan terjadi proses
perubahan yang mengarah pada keseimbangan dengan kondisi (I+M)=(S+M).
Misalkan, produsen menghasilkan barang dan jasa senilai Rp 190,00
dalam satu periode. Penawaran agregat ini sama dengan pendapatan yang
pendaptan yang diterima oleh tumah tangga. Dari pendapatan ini Rp 150,00
digunakan untuk konsumsi (C), Rp 10,00 untuk impor (M) dan Rp 30,00
ditabung (S). S dan M merupakan kebocoran dari aliran pendapatan.
Produsen melakukan investasi sebesar Rp 25,00 dan ekspor Rp 15,00.

8
http://ademelisa03.blogspot.com

11
Penawaran agregat sebesar Rp 190,00 sama dengan permintaan agregat
Rp 190,00 yang terdiri dari: konsumsi Rp 150,00, investasi Rp 25,00, dan
ekspor Rp 15,00. Semua output yang dihasilkan produsen dijual semua
kepada konsumen, investor dan orang asing. Tidak ada tambahan atau
pengurangan persediaan sehingga tidak ada dorongan untuk mengubah
tingkat produksi (output). Dengan demikian GNP sebesar Rp 190,00 dalam
keadaan keseimbangan. Hl yang sama dapat dijelaskan dengan pendekatan
kedua (kebocoran dan injeksi). Injeksi (I+X) yang direncanakan/diinginkan
sama dengan kebocoran (S+M) yang direncnakan/diinginkan, yakni Rp
40,00. Tidak ada perubahan jumlah persediaan sehingga tidak ada dorongan
bagi produsen untuk mengubah tingkat produksi (output).9
Pendekatan penawaran dan Pendekatan kebocoran = Injeksi
permintaan agregat
Penawaran agregat = (S + M) ( I + X)
Rp 190,00 (GNP)

Permintaan agregat yang terdiri Yang direncanakan/


dari: diinginkan:
C = Rp 150,00 S = Rp 30,00 Investasi = Rp 25,00
I = Rp 25,00 M= Rp 10,00 Ekspor = Rp 15,00
X = Rp 15,00 + + +
= Rp 190,00 (S+M) = Rp 40,00 (I+X) = Rp 40,00

Perubahan persediaan (Ke- Kenyataan/realisasi


lebihan penawaran agregat di Rp 40,00 = (I+X) yang direncakan Rp
atas permintaan agregat) 40,00
= 0 Tidak ada perubahan persediaan
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat diketahui jika yang dimaksud dengan
perekonomian terbuka adalah suatu sistem ekonomi yang melakukan melakukan
hubungan ekonomi dengan negara-negara lain dengan melakukan kegiatan ekspor
dan impor. Dalam perekonomian terbuka, sektor-sektor ekonominya terdiri dari

9
Nopirin, Ekonomi Internasional edisi ketiga, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 1999) hl. 243-244

12
empat golongan yaitu rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan luar negeri
sehingga jenis perekonomian ini juga disebut dengan perekonomian empat sektor.
Kegiatan antara ketiga sektor pertama (negara) dengan sektor keempat (negara
lain/luar negeri) menimbulkan kegiatan perdagangan internasional yang dikenal
kegiatan ekspor dan impor.
Kegiatan ekspor dan impor tidak serta merta dilakukan dengan mudah.
Karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi keduanya. Faktor-faktor yang
mempengaruhi ekspor antara lain: kebutuhan akan barang yang diproduksi oleh
negara lain, kemampuan suatu negara untuk mengeluarkan barang-barang yang
dapat bersaing dalam pasaran luar negeri dan lain-lain. sedangkan faktor-faktor
yang mempengaruhi impor antara lain: pendapatan nasional, perubahan cita rasa
masyarakat, inflasi, dan lain-lain. Adanya ekspor dan impor membuat siklus aliran
pendapatan nasional bertambah. Dan keseimbangan perekonomian terbuka ini
tercapai apabila penawaran agregat sama dengan pengeluaran agregat.

13
Daftar Pustaka

Amalia, Lia. Ekonomi Internasional. 2007. Yogyakarta: Graha Ilmu


Nopirin. Ekonomi Internasional edisi ketiga. 1999. Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta
Rosyidi, Suherman. Pengantar Teori Ekonomi. 2009. Jakarta: Rajawali Pers
Sukirno, Sadono. Makroekonomi Teori Pengantar. 2011. Jakarta: Rajawali Pers
http://ademelisa03.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai