DAFTAR ISI
ii
BAB 1
EKONOMI INTERNASIONAL
sumberdaya ini dipelajari dalam hubungan antara pelaku ekonomi suatu negara
hubungan ekonomi antar suatu negara dengan negara lain dapat mempengaruhi
alokasi sumberdaya baik antar dua negara atau antar beberapa negara.
Ekonomi internasional mencakup beberapa aspek baik aspek mikro maupun aspek
makro. Aspek mikro misalnya menyangkut masalah jual beli secara internasional
investasi luar negeri, transaksi internasional yang sifatnya unilateral serta neraca
dimana masing-masing pasar saling berhubungan satu dengan lainnya yang dapat
1
mempengaruhi pendapatan ataupun kesempatan kerja.
hubungan ekspor-impor barang, kurs beberapa mata uang asing (valuta) dan beberapa
jenis jasa yang timbul sebagai alat dari adanya hubungan internasional. Fakta-fakta
pertama. Sesudah berakhirnya perang dunia pertama banyak negara yang mengurangi
meningkat lagi, walaupun tidak setinggi jumlah- jumlah yang pernah dicapai dalam
tahun-tahun sebelumnya.
kerjasama, bantu membantu antara negara yang satu dengan negara lainnya. Proses
keuntungan dan akibat-akibatnya, semua itu dipersoalkan dan seberapa jauh dapat
meliputi :
2
a. Mobilitas faktor produksi seperti tenaga kerja dan modal relative lebih sukar
membaginya ke dalam dua bagian yang lebih spesifik, yaitu tujuan teori ekonomi dan
dari hal-hal rinci di sekitar peristiwa ekonomi untuk memisahkan beberapa variabel
dan berbagai hubungan yang dianggap paling penting dalam memprediksi dan
menjelaskan peristiwa ekonomi. Sejalan dengan hal ini, dalam penjelasannya teori
ekonomi internasional selalu mengasumsikan bahwa dunia terdiri dari dua negara,
dua komoditi, dan dua jenis faktor produksi. Selain itu ekonomi internasional juga
produksi secara sempurna dalam suatu negara, namun tidak ada mobilitas
antarnegara, terdapat persaingan sempurna pada pasar semua jenis komoditi dan
Bila ditinjau dari kebijakannya maka secara garis besar terdapat 6 tujuan utama
3
kebijakan ekonomi internasional, yaitu: autarki (autarky), kesejahteraan ekonomi
development).
dari waktu ke waktu. Beberapa isu kontemporer utama yang berkaitan dengan
perusahaan multinasional.
EKONOMI
dengan menelaah terlebih dahulu dengan apa ekonomi internasional dan bagaimana
kedudukan ekonomi internasional itu dalam Ilmu Ekonomi. Secara garis besar Ilmu
4
menerangkan dan menguraikan fenomena-fenomena ekonomi yang ada.
2. Ilmu ekonomi teori (theory economics): ilmu ekonomi yang mempelajari proses
kehidupan ekonomi secara teoritis, yaitu cara suatu sistem ekonomi hidup dan
bekerja. Ilmu ekonomi teori ini dipecah menjadi dua, yaitu: Teori Ekonomi Mikro
penerapan dasar-dasar umum dari analisis yang diberikan oleh ekonomi teori
deskriptif.
penerapan. Unsur-unsur ekonomi deskriptif akan Anda jumpai pada saat Anda
internasional dan regional, seperti: International Monetary Fund, World Bank atau
dan Association of Southeast Asian Nations. Unsur-unsur ekonomi teori antara lain
Adam Smith, Teori Keunggulan Komparatif yang dikemukakan oleh David Ricardo
5
maupun John Stuart Mill. Sedangkan ekonomi terapan dapat Anda jumpai pada
dan investasi atau keuangan internasional. Secara garis besar terdapat dua subbidang
internasional.
Adapun pengertian dari perdagangan internasional adalah suatu bidang studi yang
mencakup alat-alat dan instrumen yang Anda kenal dalam mata kuliah mikro
ekonomi yaitu: analisis permintaan dan penawaran, perilaku produsen dan konsumen,
persaingan sempurna, oligopoli dan struktur pasar monopolistik serta efek distorsi
pasar.
Tujuan dari bidang studi perdagangan internasional ini adalah untuk memahami
efek pada perseorangan dan bisnis perdagangan internasional itu sendiri, perubahan
6
1. Mengapa negara-negara di dunia melakukan perdagangan internasional?
2. Faktor-faktor apa yang menentukan apa yang diekspor dan apa yang diimpor oleh
masing-masing negara?
6. Apa efek blok perdagangan pada kesejahteraan negara anggota dan dunia?
perdagangan, kurs, dan tingkat suku bunga. Subbidang studi ini melebarkan cakupan
Untuk memberikan gambaran kepada Anda mengenai garis besar cakupan ilmu
umum apa saja yang menjadi bagian-bagian dalam pembahasan Ilmu Ekonomi
7
Gambar 1. Struktur Ilmu Ekonomi Internasional
ilmu ekonomi, sekarang dapatkah Anda memberi alasan mengapa kita perlu
pertanyaan tersebut kurang lebih adalah sebagai berikut: Kita perlu mempelajari
ekonomi internasional sebagai suatu bidang studi khusus karena alasan-alasan sebagai
berikut.
1. Dunia di mana kita tinggal terdiri dari banyak negara (kurang lebih 187 negara).
8
relatif lebih rendah dibandingkan dengan mobilitas barang-barang.
LAIN?
yakni dapat membeli barang yang harganya lebih rendah dan mungkin dapat menjual
keluar negeri dengan harga yang relative lebih tinggi. Perdagangan luar negeri sering
Harga biasanya sangat ditentukan oleh biaya produksi, yang terdiri dari upah,
biaya modal, sewa tanah, biaya bahan mentah serta efisiensi dalam proses produksi.
Untuk menghasilkan suatu jenis barang tertentu antara suatu negara dengan negara
lain akan berbeda ongkos produksinya, dengan demikian akan berbeda pula harga
hasil produksinya. Perbedaan ini disebabkan karena perbedaan dalam jumlah, jenis,
Perbedaan harga bukan hanya ditimbulkan oleh karena adanya perbedaan ongkos
9
produksi, tetapi juga karena adanya perbedaan dalam pendapatan serta selera.
Permintaan akan sesuatu barang sangat ditentukan oleh selera dan pendapatan. Selera
dapat memainkan peranan penting dalam menentukan permintaan akan suatu barang
antar berbagai negara. Apabila persediaan suatu barang di satu negara tidak cukup
untuk memenuhi permintaan, negara tersebut dapat mengimpor dari negara lain.
Untuk suatu barang tertentu, factor selera dapat memegang peranan penting.
Misalnya, mobil, rokok, pakaian, meskipun suatu negara tertentu telah dapat
lain dapat terjadi. Hal ini disebabkan karena faktor selera, dimana penduduk negara
Selain selera, permintaan akan sesuatu barang ditentukan oleh pendapatan. Kita
dapat menduga bahwa hubungan antara pendapatan suatu negara dengan pembelian
barang luar negeri (impor). Jika pendapatan naik, maka pembelian barang-barang dan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari uraian diatas adalah pada prinsipnya ada dua
negara B dengan 1 macam barang. Oleh karena itu analisa ini sifatnya parsial.
Harga keseimbangan di Negara A terjadi pada Rp 100,00 per unit. Pada harga
dibawah Rp 100,00 akan terjadi kelebihan jumlah yang diminta dimana kelebihan ini
10
merupakan impor Negara A (DMA, Gambar 1b). Pada harga di atas 100,00 per unit
akan terjadi kelebihan jumlah yang ditawarkan, dimana kelebihan jumlah yang
ditawarkan ini merupakan ekspor Negara A (SXA, gambar 1b). Untuk setiap harga
11
Untuk negara B, harga keseimbangan terjadi pada harga Rp 300,00 per unit.
Kurva permintaan impor dan penawaran ekspor seperti terlihat pada gambar 1.1d,
Harga barang tersebut di negara A akan naik (karena jumlahnya makin kecil) dan
harga di negara B akan turun (karena jumlahnya makin besar), sampai harga akan
sama di kedua negara (harga keseimbangan), yakni pada harga Rp 200,00 per unit.
Ekspor negara A sama dengan impor negara B, sejumlah 500 unit. Perdagangan tidak
terhenti pada harga Rp 200,00 per unit, tetapi terus berlangsung pada volume 500 unit
setiap periode dimana pada volume perdagangan ini harga di kedua negara itu sama.
impor dan penawaran ekspor di kedua negara, yang dapat ditunjukkan dengan lereng
suatu negara (fungsi utama), memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi atau
12
BAB II
PERANAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
A. PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Di era modern seperti saat ini, hampir tidak mungkin jika suatu negara dapat
perdagangan antarnegara. Bahkan, sebelum merdeka pun Indonesia sudah turut andil
antarnegara baik dengan sesama negara Asia maupun dengan negara-negara dari
benua lain seperti Amerika, Afrika, Eropa dan Australia. Perkembangan kegiatan
13
dan impornya disajikan dalam tabel-tabel berikut ini.
Pada Tabel 1. di atas kita dapat melihat perkembangan nilai ekspor dan impor
yang dilakukan Indonesia dari tahun 2002 sampai dengan pertengahan tahun 2004.
Jika kita abaikan data pada tahun 2004 karena data pada tahun tersebut baru
dengan data-data tahun sebelumnya maka secara umum kita dapat menyimpulkan
dari waktu ke waktu. Hal tersebut dapat kita lihat dari persentase perkembangan baik
14
Tabel 2. 50 Negara Tujuan Utama Ekspor Nonmigas Tahun 2001 – 2003
(dalam Juta US$)
Jan- Jan-
Perub Peran. Perub Peran.
NO NEGARA 2001 2002 Des Des
.(%) (%) .(%) (%)
2002 2003
1 AMERIKA SERIKAT 7.342,0 7.167,79 -2,37 15,91 7.167,8 6.957,1 -2,94 14,68
2 JEPANG 6.705,5 6.429,60 -4,11 14,27 6.429,6 6.830,3 6,23 14,41
3 SINGAPURA 4.653,2 4.691,42 0,82 10,41 4.691,4 4.777,0 1,82 10,08
4 REP.RAKYAT CINA 1.589,9 2.191,96 37,87 4,87 2.192,0 2.816,7 28,50 5,94
5 MALAYSIA 1.680,0 1.918,04 14,17 4,26 1.918,0 2.315,5 20,72 4,88
6 KOREA SELATAN 1.517,6 1.774,75 16,94 3,94 1.774,8 1.766,8 -0,45 3,73
7 BELANDA 1.497,3 1.618,37 8,09 3,59 1.618,4 1.401,5 -13,40 2,96
8 JERMAN 1.297,0 1.269,87 -2,09 2,82 1.269,9 1.416,8 11,57 2,99
9 INGGRIS 1.383,1 1.252,40 -9,45 2,78 1.252,4 1.135,8 -9,31 2,40
10 HONGKONG 1.279,7 1.234,21 -3,56 2,74 1.234,2 1.183,3 -4,13 2,50
11 INDIA 914,0 1.180,52 29,16 2,62 1.180,5 1.628,3 37,93 3,43
12 TAIWAN 1.201,3 1.177,63 -1,97 2,61 1.177,6 1.295,8 10,04 2,73
13 AUSTRALIA 930,4 1.063,32 14,29 2,36 1.063,3 1.090,4 2,55 2,30
14 SPANYOL 891,1 994,76 11,63 2,21 994,8 1.022,4 2,78 2,16
15 THAILAND 973,3 973,15 -0,02 2,16 973,1 1.082,3 11,22 2,28
16 BELGIA 762,2 782,81 2,71 1,74 782,8 902,9 15,34 1,90
17 PILIPINA 783,2 755,76 -3,50 1,68 755,8 909,2 20,30 1,92
18 UNI EMIRAT ARAB 757,0 719,55 -4,94 1,60 719,6 759,8 5,59 1,60
19 PERANCIS 662,7 648,88 -2,08 1,44 648,9 652,8 0,61 1,38
20 ITALIA 621,8 642,32 3,29 1,43 642,3 729,3 13,54 1,54
21 SAUDI ARABIA 482,5 474,96 -1,56 1,05 475,0 434,6 -8,51 0,92
22 VIETNAM 308,3 378,89 22,92 0,84 378,9 464,8 22,66 0,98
23 KANADA 390,2 377,97 -3,12 0,84 378,0 382,1 1,10 0,81
24 BRASILIA 202,0 327,48 62,16 0,73 327,5 244,4 -25,38 0,52
25 NIGERIA 283,0 293,82 3,81 0,65 293,8 247,1 -15,90 0,52
26 PAKISTAN 173,8 264,89 52,37 0,59 264,9 265,4 0,19 0,56
27 MEKSIKO 229,9 264,22 14,92 0,59 264,2 238,1 -9,88 0,50
28 BANGLADESH 215,6 245,24 13,74 0,54 245,2 265,8 8,38 0,56
29 TURKI 175,2 229,69 31,11 0,51 229,7 263,7 14,82 0,56
30 MESIR 196,8 179,64 -8,72 0,40 179,6 170,4 -5,17 0,36
REP.AFRIKA
31 160,1 167,20 4,46 0,37 167,2 233,2 39,46 0,49
SELATAN
32 SRILANGKA 159,3 153,28 -3,80 0,34 153,3 184,9 20,65 0,39
33 FINLANDIA 116,1 145,10 24,93 0,32 145,1 132,1 -8,94 0,28
34 SELANDIA BARU 125,0 129,35 3,48 0,29 129,4 141,2 9,14 0,30
35 IRAN 121,5 128,59 5,83 0,29 128,6 185,0 43,89 0,39
15
36 SWEDIA 118,1 127,66 8,11 0,28 127,7 110,4 -13,52 0,23
37 POLANDIA 81,7 111,17 36,03 0,25 111,2 96,2 -13,45 0,20
38 DENMARK 108,8 102,52 -5,78 0,23 102,5 95,8 -6,54 0,20
39 SUDAN 62,1 92,58 48,99 0,21 92,6 48,2 -47,90 0,10
40 YORDANIA 68,7 91,39 33,02 0,20 91,4 89,4 -2,15 0,19
41 YUNANI 94,0 88,49 -5,89 0,20 88,5 95,1 7,50 0,20
42 YAMAN 88,6 81,98 -7,45 0,18 82,0 52,4 -36,06 0,11
PANAMA -
43 147,4 78,23 0,17 78,2 42,9 -45,22 0,09
46,92
44 KUWAIT 74,5 74,26 -0,33 0,16 74,3 73,1 -1,59 0,15
45 BULGARIA 76,5 72,00 -5,89 0,16 72,0 103,1 43,16 0,22
46 HONGARIA 39,8 70,17 76,23 0,16 70,2 97,5 38,95 0,21
47 KAMBOJA 72,1 68,82 -4,59 0,15 68,8 79,9 16,07 0,17
48 FEDERASI RUSIA 62,1 66,34 6,75 0,15 66,3 110,1 65,91 0,23
CHILI -
49 85,1 65,96 0,15 66,0 67,8 2,85 0,14
22,53
IRAK -
50 83,0 62,79 0,14 62,8 12,4 -80,30 0,03
24,32
Lainnya 1.640,4 1.544,26 -5,86 3,43 1.544,3 1.705,8 10,46 3,60
Total 43.684, 45.046,0 100,0 45.046, 47.406, 100,0
3,12 5,24
6 7 0 1 8 0
Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah Departemen Perindustrian dan Perdagangan.
Sedangkan jika dilihat dari negara tujuan utama ekspor nonmigas maka kita dapat
lihat bahwasanya Amerika Serikat menduduki peringkat pertama yang berarti nilai
dengan negara-negara tujuan yang lain. Kemudian disusul oleh Jepang, Singapura,
16
Alat Angkutan bukan unt. Industri
4 **) 125,9 79,5 -36,86 79,5 167,2 110,22
5 Barang Konsumsi tahan lama 171,8 211,7 23,22 211,7 256,6 21,23
Barang Konsumsi setengah tahan
6 214,0 266,6 24,55 266,6 312,3 17,15
lama
7 Barang Konsumsi tidak tahan lama 422,8 468,9 10,89 468,9 472,2 0,71
8 Barang yang tidak diklasifikasikan 36,7 40,2 9,39 40,2 79,0 96,71
II. BAHAN BAKU PENOLONG 23.927,8 24.224,8 1,24 24.122,1 25.352,2 5,10
Makanan dan Minuman (Belum
1 797,1 1.096,5 37,56 1.096,5 1.127,3 2,81
diolah) unt. Industri
Makanan dan Minuman (Olahan)
2 503,6 441,2 -12,40 441,2 531,6 20,49
unt. Industri
Bahan Baku (Belum diolah) unt.
3 2.228,9 1.758,6 -21,10 1.758,6 1.697,9 -3,45
Industri
4 Bahan Baku (Olahan) unt. Industri 10.970,2 10.541,7 -3,91 10.541,7 10.570,8 0,28
Bahan Bakar dan Pelumas (Belum
5 2.890,0 3.218,9 11,38 3.218,9 4.033,2 25,30
Diolah)
6 Bahan Bakar Motor 387,2 608,9 57,26 608,9 1.023,2 68,04
Bahan Bakar dan Pelumas
7 1.875,2 2.305,5 22,95 2.202,9 2.100,1 -4,67
(Olahan)
Suku Cadang dan Perlengkapan
8 2.147,6 2.205,2 2,68 2.205,2 2.089,2 -5,26
Barang Modal
3 Alat Angkutan Untuk Industri 618,6 593,5 -4,05 593,5 523,2 -11,85
berdasarkan jenis barangnya. Dalam tabel terlihat bahwa menurut jenis barangnya
maka nilai impor terbesar dari waktu ke waktu diduduki oleh bahan baku penolong,
diikuti oleh barang modal dan terakhir adalah barang konsumsi. Sedangkan urutan
besarnya impor nonmigas menurut negara asalnya, nilai impor tertinggi adalah
Jepang, urutan kedua adalah Amerika Serikat, kemudian Singapura di urutan ketiga.
17
Tabel 4. 50 Negara Asal Utama Impor Nonmigas Tahun 2001-2002 (dalam
Juta US$)
Perub. Peran. Jan-Des Jan-Des Perub. Peran.
NO. NEGARA 2001 2002 (%) (%) 2002 2003 (%) (%)
1 JEPANG 4.665,9 4.388,4 -5,95 17,72 4.388,4 4.208,9 -4,09 16,88
2 AMERIKA SERIKAT 3.186,2 2.627,5 -17,53 10,61 2.627,5 2.681,9 2,07 10,75
3 SINGAPURA 1.526,8 2.098,6 37,45 8,47 2.098,6 2.337,3 11,38 9,37
4 REP.RAKYAT CINA 2.099,2 2.052,6 -2,22 8,29 2.052,6 1.842,2 -10,25 7,39
5 AUSTRALIA 1.766,8 1.544,2 -12,60 6,24 1.544,2 1.454,5 -5,81 5,83
6 KOREA SELATAN 1.828,2 1.427,1 -21,94 5,76 1.427,1 1.501,8 5,24 6,02
7 JERMAN 1.298,9 1.222,4 -5,90 4,94 1.222,4 1.178,5 -3,58 4,73
8 THAILAND 917,5 1.071,5 16,78 4,33 1.071,5 1.543,7 44,07 6,19
9 TAIWAN 1.049,6 989,3 -5,75 4,00 989,3 862,0 -12,87 3,46
10 MALAYSIA 661,0 791,2 19,69 3,20 791,2 794,2 0,38 3,18
11 INGGRIS 642,4 655,3 2,00 2,65 655,3 463,2 -29,32 1,86
12 INDIA 478,0 622,2 30,17 2,51 622,2 608,0 -2,28 2,44
13 ITALIA 356,0 411,5 15,60 1,66 411,5 321,2 -21,96 1,29
14 KANADA 392,1 403,9 3,01 1,63 403,9 451,5 11,79 1,81
15 PERANCIS 398,8 396,4 -0,62 1,60 396,4 317,7 -19,84 1,27
16 BELANDA 337,8 346,7 2,62 1,40 346,7 367,3 5,96 1,47
17 SWEDIA 169,7 273,5 61,14 1,10 273,5 331,7 21,27 1,33
18 BRASILIA 245,8 265,5 8,01 1,07 265,5 190,3 -28,32 0,76
19 HONGKONG 256,8 240,0 -6,53 0,97 240,0 221,8 -7,61 0,89
20 INDONESIA
263,0 228,1 -13,30 0,92 228,1 300,4 31,73 1,20
(BATAM)
21 SWISS 174,4 193,3 10,84 0,78 193,3 222,0 14,84 0,89
22 SAUDI ARABIA 211,3 188,1 -10,99 0,76 188,1 185,1 -1,57 0,74
23 BELGIA 57,5 155,8 170,90 0,63 155,8 156,8 0,64 0,63
24 VIETNAM 211,0 155,6 -26,23 0,63 155,6 153,7 -1,23 0,62
25 SELANDIA BARU 138,3 151,3 9,36 0,61 151,3 99,8 -33,99 0,40
26 FEDERASI RUSIA 211,3 137,1 -35,10 0,55 137,1 173,7 26,71 0,70
27 PILIPINA 178,1 129,8 -27,11 0,52 129,8 121,0 -6,80 0,49
28 SPANYOL 141,0 125,7 -10,82 0,51 125,7 157,8 25,55 0,63
29 REP.AFRIKA
116,5 122,0 4,71 0,49 122,0 164,6 34,95 0,66
SELATAN
30 UKRAINA 93,9 113,7 21,13 0,46 113,7 180,0 58,31 0,72
31 PERSERIKATAN
30,1 79,2 163,44 0,32 79,2 68,1 -14,11 0,27
EMIRAT ARAB
32 NEPAL 65,2 77,4 18,58 0,31 77,4 92,5 19,49 0,37
33 ARGENTINA 102,7 75,1 -26,91 0,30 75,1 66,1 -11,95 0,27
34 AUSTRIA 34,9 65,2 86,69 0,26 65,2 38,7 -40,62 0,16
35 IRAN 89,4 62,6 -30,05 0,25 62,6 88,9 42,15 0,36
36 KEP. COOK 57,0 52,1 -8,65 0,21 52,1 62,1 19,19 0,25
18
37 KUWAIT 58,0 45,4 -21,59 0,18 45,4 41,2 -9,40 0,17
38 FINLANDIA 77,3 45,0 -41,78 0,18 45,0 47,0 4,40 0,19
39 PAKISTAN 51,4 44,2 -14,06 0,18 44,2 53,3 20,63 0,21
40 CHILI 41,9 42,0 0,08 0,17 42,0 44,7 6,48 0,18
41 QATAR 32,4 38,9 19,93 0,16 38,9 40,5 4,24 0,16
42 PANTAI GADING 23,8 33,1 38,88 0,13 33,1 40,1 21,28 0,16
43 IRLANDIA 20,8 31,5 51,15 0,13 31,5 14,9 -52,51 0,06
44 DENMARK 45,6 27,8 -38,95 0,11 27,8 19,5 -29,97 0,08
45 BAHRAIN 30,5 27,7 -9,19 0,11 27,7 46,4 67,61 0,19
46 BURMA 24,7 23,8 -3,50 0,10 23,8 30,9 29,70 0,12
47 BURUNDI 8,3 23,4 182,58 0,09 23,4 16,9 -27,84 0,07
48 TURKI 28,4 22,6 -20,25 0,09 22,6 48,5 114,58 0,19
49 LIBERIA 16,0 20,8 30,35 0,08 20,8 29,5 41,73 0,12
50 KAMERUN 56,1 20,4 -63,58 0,08 20,4 18,7 -8,57 0,07
Others 521,7 376,7 -27,81 1,52 376,7 438,4 16,39 1,76
Total 100,0
25.490,3 24.763,1 -2,85 100,00 24.763,1 24.939,8 0,71
0
Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah Departemen Perindustrian dan Perdagangan.
perdagangan yang dilakukan oleh suatu negara relatif besar dibandingkan dengan
pasar dunia maka negara tersebut dikatakan sebagai negara besar, dan sebaliknya bila
volume perdagangan negara yang bersangkutan relatif kecil sehingga negara tersebut
tidak mampu mempengaruhi harga di pasar dunia sehingga negara tersebut hanya
bertindak sebagai price taker maka negara tersebut dikatakan sebagai negara kecil.
dunia berdasarkan besarnya ekspor dan impor yang dilakukan oleh tiap-tiap negara di
dunia ke dalam gambar berikut ini. Dalam gambar tersebut terlihat jalinan pertukaran
19
barang dan jasa antarnegara. Terlihat bahwa perdagangan internasional di dunia ini
didominasi hanya oleh sebagian kecil negara yang ada di dunia, antara lain: Amerika
Serikat, Jerman, Perancis, Jepang, Inggris, Italia, Canada, Belanda dan Belgia.
internasional relatif kecil dilihat dari volume ekspor-impor yang dilakukan. Tentu
Antara tahun 1600-an dan 1800-an hampir semua negara di Eropa Barat sangat
dipengaruhi oleh kebijakan yang dikenal dengan istilah merkantilime. Pada dasarnya
merkantilisme adalah suatu usaha untuk mencapai kesatuan ekonomi dan kontrol
20
politis. Dalam bukunya Sulistyo (1989), mengemukakan bahwa merkantilisme tidak
lain hanyalah sekedar suatu sistem kebijakan ekonomi yang dianjurkan dan
dipraktekkan oleh sekelompok negarawan Eropa pada abad ke-16 dan 17. Sistem ini
oleh Adam Smith diberi nama the commercial or mercantile system. Jika Anda simak
dengan cermat, sebenarnya tidak ada satu pun definisi yang dapat menjelaskan secara
utuh apa sebenarnya merkantilisme, akan tetapi dapat kita tarik benang merahnya
ekonomi.
Pada awal abad ke-16, di benua Eropa mulai muncul beberapa kota yang relatif
besar. Kota-kota tersebut tersebar di Eropa Barat. Seiring dengan munculnya kota-
kota besar tersebut, di daerah tersebut terjadi pula perubahan yang relatif cepat
sebagai akibat dari interaksi berbagai faktor yang terjadi pada saat itu. Faktor yang
Negara-negara nasional ini, dalam usahanya untuk memperkuat diri, telah mendobrak
Selain itu ada juga faktor lain yang memacu timbulnya kegiatan ekonomi, yaitu
penemuan daerah-daerah baru di luar Eropa. Penemuan daerah-daerah baru ini telah
21
tumbuhnya kelompok baru dalam masyarakat, yaitu kelas pedagang atau kelas
kapitalis. Kelas masyarakat inilah yang pada akhirnya menunjang peran penting
agen dan perusahaan-perusahaan, seperti: The East India Company, VOC, The
dari usaha para pedagang untuk mengeruk keuntungan sebesar mungkin dengan
kepentingan negara pula dan dari situasi semacam ini mulai muncul pandangan
Kebijakan ekonomi yang dikemukakan oleh para negarawan Eropa Barat inilah yang
3. Ekspor bahan mentah dilarang agar harganya di dalam negeri tetap rendah.
22
7. Masalah pengupahan: agar harga barang-barang di dalam negeri dapat
8. Monopoli perdagangan.
Monopoli perdagangan ini hanya dapat diperoleh dengan cara memiliki armada
yang kuat. Oleh karena itu, negara-negara penganut merkantilisme ini berlomba-
lomba untuk membangun perdagangan yang kuat yang semula ditujukan untuk
Amerika.
Dalam bidang perdagangan luar negeri, kebijakan merkantilis berpusat pada dua
ide pokok, yaitu penumpukan logam mulia dan hasrat yang besar untuk mencapai dan
mempertahankan kelebihan ekspor atas nilai impor. Adapun tujuan utama kebijakan
Untuk mencapai tujuan tersebut kaum merkantilis menganggap jalan yang paling baik
untuk mencapai tujuannya adalah dengan penumpukan logam karena menurut mereka
23
logam mulia indentik dengan kemakmuran. Pemilikan logam mulia berarti
Ajaran kaum merkantilis yang berkembang selama kurang lebih dua abad (abad
16-17) ini memperoleh kritik tajam dari Adam Smith yang termuat dalam bukunya
“An Inquiry into the Nature and Cause of the Wealth of Nations.“ Menurut Adam
Smith, ukuran kemakmuran suatu negara bukan terletak pada banyak sedikitnya
logam mulia yang dimiliki, tetapi terletak pada banyaknya barang yang dimiliki.
Dengan kata lain, negara yang makmur adalah negara yang mengembangkan
produksi barang-barang dan jasa Gross National Product melalui perdagangan dan
hanya untuk dapat menumpuk logam mulia. Selain itu, Adam Smith juga
memberikan kritikan yang keras pada banyaknya campur tangan pemerintah yang
ditujukan untuk pembinaan negara yang kuat. Lebih lanjut Adam Smith menyatakan
bahwa kemakmuran dan kekayaan negara hanya dapat diperoleh dengan menjalankan
lain.
kebijakan tersebut dilatarbelakangi oleh paham atau ide para kaum merkantilis itu
sendiri, yaitu:
perekonomian suatu negara dapat diukur dari jumlahnya logam mulia, emas
24
atau perak yang dimiliki oleh negara tersebut.
rendah.
negeri.
kerja.
dalam perekonomian untuk hal-hal yang tidak perlu atau tidak bermanfaat.
kebijakan-kebijakan di atas.
25
Meskipun pada masanya merkantilisme ini diterapkan di berbagai negara Eropa
Barat, akan tetapi pengaplikasiannya berbeda-beda antara negara yang satu dengan
yang lain. Spanyol menerapkan pengawasan yang sangat kaku dan ketat pada sektor
Spanyol, dan orang asing tidak dapat mengirim barang ke daerah jajahan
izin/lisensi khusus.
yaitu Seville yang dioperasikan sampai tahun 1720, dan kemudian Cadiz.
Inggris pun juga berusaha melakukan pengawasan yang sangat ketat pada sektor
pemerintahan Elizabeth dan dilanjutkan di abad ke-17 di bawah pimpinan Stuarts and
26
Oliver Cromwell. Elizabethan Law diberlakukan untuk mendorong perdagangan.
Navigation Act. Elizabeth juga memberikan otoritas kepada pejabat yang berwenang
untuk menetapkan harga, regulasi tentang jam kerja, dan mendorong setiap orang
negara dengan regulasi internal. Karena tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan
paling sempurna. Jean Baptiste Colbert, Menteri Kepala pada masa Louis XIV dari
tahun 1661 sampai 1683 adalah salah satu eksponen besar dalam regulasi ekonomi.
Dia mengenakan larangan mengekspor uang dan menetapkan tarif impor yang sangat
Selain itu Colbert juga membeli Martinique dan Guadeloupe di West Indies,
memastikan pengusaha manufaktur Perancis untuk membeli bahan mentah hanya dari
Perancis atau daerah jajahannya, dan menyediakan hampir 300 kapal untuk
cepat dengan cara memberikan pembebasan pajak pada keluarga yang mempunyai
27
BAB III
TEORI DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Setiap teori dalam ilmu ekonomi selalu didasarkan atas asumsi – asumsi tertentu.
Demikian juga teori – teori klasik dalam perdagangan internasional didasarkan pada
sekarang ini dimana negara yang tertutup /tidak melakukan sama sekali
perdagangan dengan negara – negara lain praktis tidak ada terkecuali hanya
korea utara. Namun dengan asumsi ini dasar pemikiran dari teori – teori
analisis dari teori – teori klasik tersebut, isu – isu aktual yang terkait dengan
Nilai suatu barang tergantung hanya atas biaya tenaga kerja yakni jumlah
dikali upah per pekerja. Pada masa teori klasik faktor – faktor produksi
lainnya seperti modal dan tanah dianggap tidak penting dalam menentukan
28
biaya produksi dan berarti juga harga produk. Dalam teori – teori klasik
Menurut teori – teori klasik, biaya produksi per unit output konstan, tidak
sesuatau negara memproduksi suatu barang, biaya atau harga per satu unitnya
tetap tidak berubah. Asumsi ini juga tidak realistis karena tidak
(Tambunan,2004:45).
nya biaya transportasi sangat mempengaruhi harga jual dari suatu barang
ekspor, yang berarti juga daya saing dari barang tersebut dan akhirnya
Asumsi ini pada zaman nya teori – teori klasik baru muncul munkin dekat
dengan kenyataan pada masa itu karena kendala transportasi antar negara.
Tetapi sekarang dapat dilihat banyak negra yang kinerja impor manufaktur
29
nya sangat cemerlang padahal negara – negara tersebut sangat miskin akan
bahan baku, jadi harus dibeli dari negara sedang berkembang. Dalam kata
lain tingginya mobilitas dari faktor – faktor produksi dan input – input lain
antar negara merupakan salah satu faktor yang harus diperhitungkan dalam
negara (Tambunan,2004:46).
Dasar pemikiran dari teori – teori klasik adalah bahwa perdagangan dunia
bebas akan memberi manfaat yang sama bagi semua negara yang terlibat, jadi
Dalam kenyataan nya tentu tidak demikian karena dalam perdagangan dunia
ada pihak yang dirugikan dan ada pihak yang diuntungkan yang disebabkan
Ini termasuk asumsi yang sangat penting dalam arti perdagangan dunia
Mungkin karena pada zaman itu belum ada uang maka perdagangan
antarnegara dilakukan atas dasar tukar menukar barang atau barter atau
30
oleh pembayaran dengan uang walaupun tetap ada transaksi – transaksi
bentuk komoditi pertanian dari thailand pada masa habibie dan pembelian
beberapa pesawat perang sukhoi dan helikopter dari rusia yang ditukar
a. Keunggulan Absolut
yang terpenting bagi suatu negara untuk menjadi kaya dan berkuasa adalah
dengan pemasukan dari logam – logam mulia sebagian besar dari emas (Salvatore,
1997:23). Pada tahun 1776 Adam Smith menerbitkan bukunya yang terkenal The
perdagangan bebas setiap negara dapat berspesialisasi dalam produksi komoditi yang
faktor – faktor produksi ini akan menghasilkan pertambahan produksi dunia yang
31
akan dipakai bersama – sama melalui perdagangan antarnegara. Dengan demikian
kebutuhan suatu negara tidak diperoleh dari pengorbanan negara – negara lain,
b. Keunggulan Komparatif
dengan negara lain, namun perdagangan yang saling menguntungkan masih dapat
berlangsung. Negara yang kurang efisien akan berspesialisasi dalam produksi ekspor
pada komoditi yang mempunyai kerugian absolut lebih kecil. Dari komoditi inilah
absolut lebih besar. Dari komoditi inilah negara tersebut mengalami kerugian
membahas alasan – alasan serta pengaruh pembahasan perdagangan, serta hal – hal
kebijakan pemerintah dalam kebijakan tarif dan non – tarif. Pengenaan tarif sebagai
yang meningkat maka harga – harga barang impor di negara – negara pengekspor
32
akan meningkat, harga terendah untuk barang – barang ekspor dan penurunannya
volume perdagangan .
Ohlin)
Teori modern Hecksher-ohlin atau teori H-O menyatakan bahwa perbedaan dalam
opportunity cost suatu negara dengan negara lain karena adanya perbedaan dalam
Suatu negara memiliki tenaga kerja lebih banyak dari pada negara lain, sedang
Negara lain memiliki capital lebih banyak dari pada negara tersebut sehingga dapat
Teori ini menggunakan dua kurva, pertama adalah kurva isocost yaitu kurva yang
menggabarkan total biaya produksi yang sama dan kedua adalah kurva isoquant yaitu
kurva yang menggabarkan total kuantitas produk yang sama. Menurut teori ekonomi
mikro kurva isocost akan bersinggungan dengan kurva isoquant pada suatu titik
optimal. Jadi dengan biaya tertentu akan diperoleh produk yang maksimal atau
Suatu negara, misalnya A, memiliki tenaga kerja yang besar dan relatif sedikit
kapital, maka untuk sejumlah pengeluaran uang tertentu akan memperoleh jumlah
tenaga kerja lebih banyak daripada kapital. Misalnya uang Rp 100,00 dapat dibeli 20
unit tenaga atau 5 unit mesin, jadi 20 unit tenaga sama dengan 5 unit mesin.
33
Dalam Gambar 3, dengan uang sebanyak 100 dapat dibeli kombinasi mesin, yang
ditandai dengan titik-titik pada sumbu vertical (tenaga) dan sumbu horizontal (mesin).
Kalau kedua titik ini dihubungkan dengan suatu garis lurus merupakan suatu kurva
yang disebut isocost, yaitu berbagai kombinasi dua faktor produksi yang dapat dibeli
Tenaga Kerja
Gambar 3. Isocost
Sudut arah isocost ini menunjukkan perbandingan harga antara tenaga kerja dan
mesin yaitu 20 : 5 atau 4 : 1, artinya 4 unit tenaga nilainya sama dengan 1 unit mesin.
atau 20 unit mesin. Harga 1 unit tenaga sama dengan 2 unit mesin sehingga
perbandingan harga tenaga dengan mesin adalah 1 : 2. Semua isocost untuk berbagai
34
ratio tenaga : capital 1 : 2 akan paralel.
menggunakan banyak tenaga dan sedikit capital (labor intensive), sedangkan Negara
B lebih murah apabila memproduksi barang yang relatif menggunakan banyak capital
barang X yang dihasilkannya bersifat padat tenaga kerja (labor intensive). Hal ini
Y yang dihasilkan bersifat padat modal (capital intensive) karena negara B relative
lebih banyak memiliki kapital. Isocost dan isoquant negara A dan negara B
35
Gambar 5. Teori Proporsi Faktor Produksi
menghasilkan sejumlah tertentu barang yang ditujukan oleh isoquant tersebut. Dalam
Gambar 5 dapat dilihat bahwa Negara A dapat memproduksi 20 unit barang X pada
ongkos yang lebih besar karena barang X tersebut bersifat padat tenaga, sedangkan
36
tenaga dan 20 unit kapital/mesin. Oleh karena itu negara A akan berspesialisasi pada
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa proporsi factor-faktor produksi yang
berbagai negara.
a. Harga atau biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh jumlah atau
masing negara akan ditentukan oleh struktur dan proporsi faktor produksi
yang dimilkinya.
karena negara tersebut memilki faktor produksi yang relatif sedikit dan mahal
untuk memproduksinya.
Kelemahan dari teori H-O yaitu jika jumlah atau proporsi faktor produksi yang
dimiliki masing-masing negara relatif sama maka harga barang yang sejenis akan
37
b. Kesamaan Harga Faktor Produksi (Factor Price Equalization)
di beberapa negara. Dari teori faktor proportions Hecksher- Ohlin, selama negara A
tenaga kerja, sebaliknya makin berkurangnya produksi barang Y berarti makin sedikit
permintaan akan kapital. Hal ini akan cenderung menurunkan upah (harga daripada
tenaga kerja) dan menaikkan harga daripada capital (rate of return). Keadaan ini dapat
Sebelum berdagang upah dan harga kapital di negara A adalah S1 dan R1 dengan
17 38
kurva penawaran dan permintaan S dan D1, sedang di negara S1 dan R1. upah di
negara A lebih rendah dan harga kapital lebih tinggi daripada negara B. Setelah kedua
sehingga upah naik menjadi S2 dan jumlah tenaga kerja yang digunakan adalah L2.
akan kapital bergeser ke D2 sehingga harga capital turun menjadi R2 dan jumlah
Negara B yang memiliki lebih banyak faktor produksi kapital dengan makin
cenderung naik. Sebaliknya makin sedikit produksi barang X, maka permintaan akan
tenaga kerja berkurang sehingga harganya turun. Sebelum berdagang upah lebih
tinggi di B, tetapi harga kapital lebih tinggi di A Dengan berdagang tendensi upah
dalam permintaan dan penawaran. Permintaan ini berbeda, misalnya karena perbedaan
perbedaan di dalam jumlah dan kualitas faktor-faktor produksi, tingkat teknologi dan
39
eksternalitas. Untuk menjelaskan teori ini secara sederhana dapat dilihat pada Gambar
a. Persaingan sempurna
40
wool di Inggris adalah Pe. Harga di Inggris lebih tinggi daripada di Australia. Jika
produksi dengan keadaan constant cost, maka Australia dapat menjual woolnya dalam
jumlah yang terbatas pada harga Pa, sedangkan Inggris tidak dapat menjual wool satu
unit pun pada harga yang lebih rendah dari Pe. Jadi dengan berdagang, kalau
keadaannya constant cost , maka akan terjadi spesialisasi, yaitu wool hanya akan
dihasilkan Australia saja dan Inggris akan mengimpor sejumlah OL pada harga Pa.
Tetapi apabila produksi dengan increasing cost, maka produksi di Australia akan
naik untuk memenuhi permintaan dari Inggris. Kenaikkan produksi ini akan
mengakibatkan kenaikan ongkos per unit, sehingga harga akan naik. Sebaliknya bagi
Inggri, produksi akan turun karena sebagian daripada wool diimpor dari Australia
sehingga harga akan turun. Proses penyesuaian ini akan berjalan terus sampai jumlah
yang diekspor oleh Australia (AB) sama dengan jumlah yang diimpor oleh Inggris
Apabila faktor ongkos angkut diperhatikan akan menyebabkan harga yang akan
terjadi di kedua negara tersebut tidak sama, perbedaannya sebesar ongkos angkut
tersebut.
perdagangan menjdai lebih kecil, yakni ekspor wool Australia (A’B’) sama dengan
impor oleh Inggris (F’G’). Jadi dapatlah disimpulkan bahwa ongkos angkut akan
menyebabkan harga tidak sama di kedua Negara dan volume perdagangannya jadi
makin kecil.
41
BAB IV
KEBIJAKAN EKONOMI INTERNASIONAL
Area) dll.
42
pembangunan serta bantuan militer terhadap negara lain.
adalah :
1. Autarki
dihilangkan atau paling tidak dikurangi. Hal ini berarti harus ada perdagangan
bebas.
3. Proteksi
barang impor. Hal ini dapat dijalankan dengan tarif, quota dsb.
43
banyak menimbulkan problem dalam neraca pembayaran internasionalnya.
pembayaran internasionalnya.
juga modal.
5. Pembangunan ekonomi
cara :
INTERNASIONAL
44
Merupakan pajak/bea yang dikenakan terhadap barang yang diangkut ke
negara lain. Jadi pajak ini dikenakan untuk barang-barang yang keluar dari
tidak dikenai bea pabean. Batas costum area ini biasanya sama dengan
batas wilayah suatu negara, tetapi kesamaan ini bukan suatu keharusan,
daerahnya meliputi lebih dari satu wilayah negara. Costum area disini
lebih luas daripada wilayah suatu negara. Tetapi dengan adanya free trade
area maka costum area lebih sempit daripada batas wilayah suatu negara.
wilayah suatu negara dengan ketentuan bahwa tujuan akhir dari barang
costum area suatu negara dengan ketentuan bahwa negara tersebut sebagai
tujuan akhir.
a. Ad Volarem Tariffs
45
b. Specific Tariffs
Tarif yang dinyatakan berdasarkan bea dan beban tetap per unit barang
c. Compound Tariffs
tariffs, yaitu besarnya tarif ditentukan sendiri oleh suatu negara tanpa
tariffs.
Setiap barang dikenai tiga macam tarif. Biasanya sistem tarif ini
dari double column tariffs, yakni dengan menambah satu macam tarif
(preferential system).
Efek Tarif
46
Pembebanan tarif terhadap sesuatu barang dapat mempunyai efek terhadap
Bahwa produsen luar negeri mau menerima harga yang tetap berapapun
47
Sebelum pembebanan tarif, OP merupakan harga konstan yang ditetapkan oleh
produsen luar negeri, sehingga produsen di dalam negeri pun harus menjual pada
harga yang sama sebagai akibat persaingan dengan produsen luar negeri. Produksi di
dalam negeri adalah OQ1 dan konsumsinya O2Q0, sehingga Q2Q0 adalah impornya.
Terhadap impor (Q1Q0) ini kemudian negara A membebankan tarif sebesar PPT,
a. Harga barang di dalam negeri naik dari OP menjadi OPT (price effect).
b. Jumlah barang yang diminta berkurang dari OQ0 menjadi OQ2 (consumption
effect).
substitution effects).
d. Adanya pendapatan yang diterima oleh pemerintah dari tarif, yaitu sebesar b c
d e (revenue effect).
Pembebanan tarif tidak dapat menaikkan harga lebih tinggi daripada OPT’, yaitu
tarif ini merugikan sebab harus membayar harga yang lebih tinggi. Kerugian
yang diterima oleh produsen dalam negeri (PPTba). Kerugian neto masyarakat akibat
48
Alasan Pengenaan Tarif
d. Menjadikan harga atau biaya barang impor sama dengan barang domestik
(anti dumping)
2. Quota
Qouta adalah pembatasan jumlah pisik terhadap barang yang masuk (quota
a. Quota Impor
dengan jenis :
a) Absolut ( Unilateral )
b) Bilateral (Negotiated)
negara pengekspor
c) Tarif Quota
49
Gabungan antara tarif dan qouta. Untuk sejumlah tertentu barang
d) Mixing Quota
Procedure)
produksi domestik
b. Quota Ekspor
50
cukup.
c. Subsidi Ekspor
51
BAB V
EXCHANGE CONTROL
ekonomi luar negeri. Dalam sistem EC ini semua valuta asing dimonopoli oleh
pemerintah dalam arti bahwa semua alat-alat pembayaran luar negeri yang dimiliki
atau diperoleh oleh seluruh penduduk di negara itu haruslah diserahkan kepada
pemerintah, dan pemerintah pula lah yang mengatur dan menentukan penggunaan
tunggal dan pembeli tunggal) atas semua alat-alat pembayaran luar negeri. Semua
eksportir harus menyerahkan valuta asing eksportnya kepada pemerintah dan semua
Mata uang yang digunakan adalah mata uang inconvertible, contohnya dalam
bentuk kurs valuta asing (kurs wesel). Tingginya kurs wesel baik kurs jual dan kurs
Tujuan utama dari sistem EC adalah membatasi permintaan devisa dengan cara
paksaan, dalam batas-batas penawaran yang wajar. Sebab secara bebas, penawaran
pada waktu tersebut tidak dapat memenuhi permintaannya sehingga kurs wesel
52
dapat dipandang sebagai suatu teknik untuk memobilisir dan alokasi devisa yang
relatif jarang. Oleh karena itu permintaan harus diatur, misalnya dengan sistem lisensi
impor. Penentuan kurs wesel dalam sistem EC dapat disederhanakan seperti terlihat
pada Gambar 8.
Gambar 8 menjelaskan bahwa dalam pasar bebas, maka kurs valuta asing yang
terjadi adalah Rp 895,-. Pada kurs ini permintaan = penawarannya, yaitu 0b, tetapi
kelebihan jumlah yang diminta adalah AC. Jumlah kelebihan permintaan inilah yang
harus ditetapkan oleh pemerintah, misalnya dengan sistem lisensi impor adalah agar
kurs valuta tetap Rp 850,-. Bila pemerintah hanya menetapkan satu kurs, baik untuk
53
kurs jual maupun kurs beli yang disebut sebagai sistem kurs tunggal (single exchange
rate), tetapi sering juga pemerintah menetapkan lebih dari satu macam kurs jual
lux, lux dan sebagainya. Untuk jenis-jenis barang ini kursnya berbeda-beda.
b. Perbedaan kurs ini dapat bergantung dari asal impor barang itu akan
dilakukan.
Dapat dipahami bahwa penentuan kurs suatu valuta itu bukan hal yang mudah.
Kurs wesel asing yang terlalu tinggi berarti uang nasional kita dinilai terlalu rendah.
Impor kita dari negara itu menjadi lebih mahal, sebab impor itu harus dibayar dengan
valuta asing yang kursnya tinggi. Sebaliknya ekspor kita akan relatif lebih murah bagi
Sebaliknya bila kurs wesel itu ditetapkan terlalu rendah, akibatnya harga barang
ekspor kita relatif lebih mahal. Impor kita dari negara tersebut relatif lebih murah.
Alhasil, penetapan kurs yang tinggi ataupun yang rendah tidak akan menguntungkan
balance of payment atau posisi devisa kita. Ekspor kurang, impor tambahbila kurs
valuta asing itu tinggi, dan sebaliknya bila kurs valuta asing rendah, maka impor kita
tambah dan ekspor kita kurangi. Situasi yang demikian itu, disebabkan oleh
penetapan kurs wesel yang kurang tepat. Oleh sebab itu, persoalan pokok bagi negara
yang melakukan EC adalah penetapan kurs valuta asing yang tepat atau pantas karena
54
wesel-wesel itu.
b. Penilaian yang terlalu tinggi terhadap ekspor. Ini terjadi bila seorang eksportir
c. Kemungkinan penilaian impor yang terlalu rendah. Ini terjadi bila seorang
importir mengimpor barang yang nilainya lebih tinggi dari kenyataannya. Ini
berarti importir akan lebih banyak mendapatkan devisa dari yang sebenarnya
dilakukan.
Timbulnya perdagangan dalam pasar valuta asing disebabkan baik oleh calon
Dari segi permintaan disebabkan oleh devisa yang dialokasikan pihak pemerintah
tidak mencukupi kebutuhan valuta pada waktu itu, sehingga kekurangan itu
mendorong importir untuk mencari devisa di pasar gelap. Dari segi penawaran
timbulnya pasar gelap itu karena para eksportir tidak bersedia menyerahkan devisa
run), yaitu dengan cara membatasi permintaan secara paksa di dalam batas-batas
55
penawaran yang ada sehingga tercapai keseimbangan dalam arti statik, bukan
negeri dan harga dalam negeri akan naik. Sebaliknya harga barang di
sehingga dengan sendirinya impor dari negara lain juga akan berkurang.
56
penawaran valuta yang rendah.
Pada zamannya standar emas (1870-1914) dan (1925-1930), setiap negara dapat
melalui prinsip price specie flow mechanism. EC mulai banyak dikenal orang sejak
dunia menderita depresi besar di tahun 1930-1931, sehingga tidak sedikit negara yang
kemudian melepaskan standar emasnya dan Inggris juga tidak dapat menagih semua
1. Efek depresi besar itu sendiri yaitu terjadinya kontradiksi dalam perdagangan
2. Adanya situasi politik dan ekonomi yang berubah-ubah dalam masa depresi
internasional pada waktu itu, maka situasi perekonomian di Inggris akan berpengaruh
pada negara-negara lain sehingga jejak Inggris yang melarang ekspor emas itu
kemudian diikuti oleh negara-negara lain. Larangan ekspor emas ini menyebabkan
perimbangan antara emas dengan uang kertasmenjadi berubah, dalam arti uang emas
57
sudah jauh lebih berkurang daripada uang kertas. Ini berarti bahwa kurs emas naik
dan uang kertas didepresiasi. Kurs wesel tidak lagi berkisar antara titik emas ekspor
dan titik emas impor, bahkan sudah melebihi batas-batas itu disebabkan utang piutang
menetapkan kurs wesel itu secara otoriter (sepihak). Dengan maksud agar posisi
pembelian dan penjualan valuta-valuta asing dalam suatu badan yang ditentukan oleh
pemerintah, diharapkan bahwa posisi devisa dan kesulitan balance of payment dapat
dikurangi dan diatasi. Penetapan kurs jual dan kurs beli atas valuta asing oleh
pemerintah menyebabkan setiap individu akan dapat mengetahui secara pasti, dengan
kurs berapakah ia dapat memperoleh valuta asing yang dibutuhkan (untuk membayar
berapa rupiahkah yang akan diperoleh bila ia menukarkan valuta asing yang ia dapat
dari hasil ekspornya. Gejala-gejala tersebut akan dapat menjamin adanya kepastian
menyesuaikan antara :
58
(1) kebutuhan terhadap devisa dengan
kurs wesel yang ada tanpa mencoba tindakan-tindakan korektif. Perubahan depresiasi
Pada waktu depresi mulai pulih, maka kebijakan EC tidak dianggap sebagai usaha
balance of payment.
Terutama bagi negara-negara yang aktif berperang, mereka tidak sanggup lagi
valuta yang ada, disamping itu EC juga mempunyai beberapa tujuan lain yaitu :
59
sehingga tidak menguntungkan, maka banyak para investor yang berusaha
menguntungkan. Pelarian kapital inilah yang disebut Capital Flight. Bila hal
penting dari EC. Suatu valuta dapat dipertahankan pada tingkat overvalued
dipenuhi sehingga total permintaan terbatas pada penawaran devisa yang ada,
overvalued.
sehingga pada suatu tingkat kurs tertentu, permintaan valuta akan melebihi
60
b. Kurs wesel mungkin akan didepresiasikan sesuai dengan kondisi pasar
devisa, sehingga kurs wesel dapat terpelihara, dan tidak perlu diadakan
deflasi.
b. Mengakibatkan inflasi.
anti deflatoir, hal itu disebabkan karena dengan EC seluruh transaksi internasional
cadangan internasional.
program anti deflationer, dengan tidak perlu merasa khawatir bahwa pasarnya
akan diserang oleh barang impor yang lebih murah. Dengan alasan itu pula EC
61
4. Mengawasi perdagangan
berikut :
relatif rendah.
dengan kurs yang tinggi, bahkan untuk barang-barang free list, disamping
impor.
karena mendapat devisa, yang perlu diingat adalah bahwa ada importir tertentu
yang akan diuntungkan karena mendapat devisa lebih banyak daripada importir
Dengan adanya pembagian devisa seperti itu, maka perdagangan akan dapat
62
perdagangan luar negeri.
produsen sendiri.
yaitu :
beberapa industri kecil yang sedang tumbuh tidak dapat berkembang tanpa
perlindungan.
salah satu cara untuk menaikkan hasil produksi dan employment dalam
yang berarti bila impor dikurangi, ekspor pada akhirnya juga berkurang.
63
Dalam pelaksanaan EC, pemerintah bermaksud untuk memperoleh
penghasilan. Pada sistem kurs tunggal, perbedaan antara kurs beli dan kurs jual
perbedaan antara kurs beli dan jual juga merupakan penghasilan bagi pemerintah.
64