Dosen pengampu :
M. Agus Nurlianto, SE., M.Si
Disusun oleh :
Anggi Herawan 163341013
Atu Nurul Soviah 163341127
Handayani 163341144
Mela Maylita 163341158
Pikri Purwanto 163341168
Dina Muvianti 163341133
DAFTAR ISI....................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................5
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................16
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Meskipun demikian beberapa penelitian
mempunyai kesimpulan yang berbeda. Hal ini disebabkan penggunaan metode
pengukuran dan objek yang berbeda sehingga memberikan kesimpulan yang
berbeda.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
barang dan jasa dari seluruh pelosok dunia di pasar lokal maupun melalui
jaringan e-commerce maka pengusaha lokal harus bersaing dengan
barang-barang dan jasa-jasa produk luar negeri. Akan tetapi hal ini juga
berarti bahwa usaha-usaha yang sejenis mempunyai kesempatan dan
peluang baru untuk melebarkan pasar mereka dengan cara menjual ke
berbagai negara. Kemajuan teknologi telekomunikasi memberi efek
positif yaitu mengurangi biaya pelayanan internasional dan World Wide
Web nampaknya dapat mempercepat ekspansi pasar. Proses globalisasi
pasar terus berlangsung. Hal ini memberi pesan pada kita akan makin
pentingnya untuk memahami implikasi-implikasi pasar global
marketplacepada konsumen, bisnis dan pemerintah.
a. autarki (autarky),
b. kesejahteraan ekonomi (economic welfare),
c. proteksionisme (proteksinism),
d. tingkat employmentyang stabil (stable levels of high employment),
e. neraca pembayaran yang menguntungkan (favorable balance of
payments),
f. dan pembangunan ekonomi (economic development).
6
negara-negara sedang berkembang, perlindungan lingkungan, kontrol
terhadap perusahaan multinasional.
Nilai tukar adalah harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya
atau nilai dari suatu mata uang terhadap nilai mata uang lainnya. Kenaikan nilai
tukar mata uang dalam negeri disebut apresiasi atas mata uang asing, penurunan
nilai tukar dalam negeri atas uang asing disebut depresiasi atas mata uang asing.
Dasar tukar atau term of trade adalah perbandingan kuantitatif atau nilai antara
ekspor dan impor yang mencerminkan posisi perdagangan suatu Negara untuk
periode waktu tertentu.
A. Net Barter
Net Barter biasa di sebut commodity terms of trade. Net Barter terms
of trade adalah pertandingan antara indeks ekspor dengan indeks harga
impor. Kenaikan ekspor menunjukkan perbaikan didalam nilai tukar
perdagangan, artinya untuk sejumlah tertentu ekspor dapat di peroleh
jumlah impor yang lebih banyak dengan melalui hubungan harga.
( Nopirin, 1995: 71)
N=Px/Pm x 100
B. Gross Barter
C. Income Faktorial
7
mengimpor (capacity to import). Kenaikan (I) menunjukkan bahwa suatu
Negara dapat memperoleh jumlah impor yang lebih besar dengan dasar
kenaikan nilai ekspornya. Kemampuan mengimpor akan lebih besar lagi
apabila juga di pertimbangkan adanya aliran modal yang masuk serta
penerimaan-penerimaan lain selain dari ekspor. Ini disebut total capacity to
import. Perubahan (I) dan (N) mungkin dalam arah yang berlawanan,
misalnya indeks harga impor tetap, harga indes impor turun dengan
persentase lebih kecil dari pada naiknya indeks volume ekspor, maka (I)
akan naik sedangkan (N) turun. Konsep-konsep terms of trade diatas adalah
dalam arti commodity terms of trade, yakni dasar pertukaran dalam mana
dua barang itu di pertukarkan. Apabila produktivitas didalam memproduksi
barang tersebut juga di pertimbangkan maka konsep terms of trade ini
disebut factorial terms of trade.
A. Definisi Kartel
B. Kartel Internasional
Kartel adalah sebah istilah dalam dunia illegal trade atau perdagangan
illegal. Pada dasarnya perdagangan yang baik adalah perdagangan yang
tidak ada “ Komplotan “.
8
2.4 Diskriminasi Harga
1) Pengertian Diskriminasi Harga
A. Dumping
Pengertian Dumping
Istilah Dumping merupakan istilah yang dipergunakan dalam
perdagangan internasional adalah praktik dagang yang dilakukan oleh
eksporter dengan menjual komodity di pasar Internasional dengan harga
kurang dari nilai yang wajar atau lebih rendah dari harga barang tersebut di
negerinya sendiri, atau dari harga jual kepada negara lain pada umumnya.
Praktik ini dinilai tidak adil karena dapat merusak pasaran dan merugikan
produsen pesaing di negara pengimpor (AF. Erawati dan JS. Badudu,
1996:37).
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat dikatakan
bahwa Dumping adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh produsen atau
eksporter yang melaksanakan penjualan barang/komoditi di luar negeri atau
negara lain (Negara pengimpor) dengan harga yang lebih rendah dari harga
normal barang sejenis baik di dalam negeri pengekspor (eksporter) maupun
9
di negara pengimpor (importer), sehingga mengakibatkan kerugian bagi
negara pengimpor.
10
perkembangan dalam pelaksanaan pembangunan bidan perekonomian
,khususnya penyelenggaraan kegiatan perdagangan Internasional yang
banyak dipengaruhi oleh pergerakan globalisasi.
e) Dibandingkan dengan perundang-undangan warisan kolonial dalam undang-
undang No.10 tahun 1995 terdapat hal baru yang dipertegas antara lain
;Kapabeanan;kawasan kapabeanan; fasilitas yang diberikan Kapabeanan
menyangkut tentang tempat penimbunan ( sementara,berikat,atau penibunan
pabean ) ; Penetapan besarnya bea masuk anti dumping dan bea masuk
imbalan pengendalian import ;sanksi administratif; penyidikan dan lembaga
banding.
f) Dalam pelaksanaan bea masuk anti dumping dan bea masuk imbalan
ditetapkan dalam Peraturan pemerintah yaitu PP Nomor 34 tahun 1996 yang
mengatur tenhtang persyaratan dan pengenaan bea masuk anti dumping dan
bea imbalan.Kemudian berkaitan dengan penyelesaian perselisihan tentang
tuduhan dumping terhadap barang dumping atau barang yang mengandung
subsidi ditetapkan Komite Anti Dumping Indonesia ( KADI ) berdasarkan
surat keputusan dari menteri perindustrian dan perdagangan Nomor
136/MPP/KEP/6/1996 tertanggal 4 juni 1996.
B. Perjanjian Internasional
11
Syarat – syarat untuk membuat perjanjian Internasional:
12
h) Perjanjian Internasional yang melalui dua tahap. Perjanjian melalui dua
tahap ini hanyalah sesuai untuk masalah-masalah yang menuntut
pelaksanaannya sesegera mungkin diselesaikan. Kedua tahap tersebut
meliputi tahap perundingan (negotiation) dan tahap penandatanganan
(signature).
i) Perjanjian Internasional yang melalui tiga tahap. Pada Perjanjian
Internasional yang melalui tiga tahap, sama dengan proses Perjanjian
Internasionl yang melalui dua tahap, namun pada tahap ketiga ada proses
pengesahan (ratification). Pada perjanjian ini penandatangan itu bukanlah
merupakan pengikatan diri negara penandatangan pada perjanjian,
melainkan hanya berarti bahwa wakil-wakil para pihak yang bersangkutan
telah berhasil mencapai kata sepakat mengenai masalah yang dibahas dalam
perundingan yang telah dituangkan dalam bentuk naskah perjanjian.
1) Perundingan (Negotiation)
13
kurangnya dua pertiga peserta konferensi. Pengesahan bunyi naskah
(authentication of the text) dilakukan oleh para perwakilan negara yang
turut serta dalam perjanjian tersebut. Dalam perjanjian bilateral maupun
multilateral pengesahan naskah dapat dilakukan para perwakilan negara
dengan cara melakukan penandatanganan ad referendum (sementara) atau
dengan pembubuhan paraf (initial). Pengesahan bunyi naskah adalah
tindakan formal untuk menerima bunyi naskah perjanjian.
14
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
1) Nilai tukar adalah perbandingan kuantitatif atau nilai antara ekspor dan
impor yang mencerminkan posisi perdagangan suatu Negara untuk periode
waktu tertentu.Dimana berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat
kini dengan beberapa perbandingan yaitu: Net Barter, Gross Barter, dan
Income Terms of Trade
2) Kartel Internasional : suatu organisasi yang berisikan berbagai produsen
komoditi tertentu dari beberapa Negara. Produsen tersebut akan melakukan
perjanjian untuk membatasi produksinya serta bersama-sama
mengendalikan ekspor terhadap komoditi didunia yang bertujuan untuk
memaksimalkan tingkat keuntungan mereka
3) Diskriminasi Harga : setiap perlakuan yang berbeda yang dilakukan
terhadap satu pihak tertentu yang dilakukan pelaku usaha untuk mengambil
keuntungan secara maksimal dari surplus konsumen dengan beberapa syarat
dan jenis tertentu yaitu : Dumping dan Perjanjian Internasional
DAFTAR PUSTAKA
15
file:///C:/Users/USER/Documents/Dasar tukar atau term of trade.htm
http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol23114/kppurancang p
edoman-diskriminasi-harga
http://www.mdp.ac.id/materi/2013-2014-1/EK405/121074/EK405- 121074-928-8.1.pdf
https://maxzhum.wordpress.com/2010/09/29/mengenal-praktik-
dumping/www.google.com
http://dimasmusik.blogspot.co.id/2016/11/makalah-
perjanjianinternasional.html#ixzz4bPjHB51x
https://nebulasmansa.wordpress.com/2015/05/29/makalah-perjanjian-internasional/
https://budinh.blogspot.co.id/2013/03/makalah-perjanjian-internasional- lengkap.html
16