Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MAKALAH

“EKONOMIN INTERNASIONAL”

Disusun Oleh

NAMA : MANUS KASIPKA


NIM : 143009343520071
MATA KULIAH : EKONOMI INTERNASIONAL
SEMESTER : III (TIGA)
JURUSAN : EKONOMI PEMBANGUNAN
DOSEN PENGAJAR : JEMI RICARDO,PARERA,SE.,M.Si

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


STIE PORT NUMBAY

TAHUN 2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Belakangan ini perekonomian internasional mengalami


perkembangan yang pesat dan semakin liberal. Perjanjian–
perjanjian perdagangan internasional telah banyak dilakukan oleh
hampir semua negara.

Selain itu, pergerakan modal juga semakin bebas di antar negara.


Inilah
yang selanjutnya menjadikan suatu negara semakin terkait
dengan negara lainnya. Dengan adanya perdagangan
internasional dan pergerakan modal yang semakin bebas ini, baik
pasar barang maupun pasar modal menjadi semakin luas dan
kegiatan ekonomi dunia pun semakin meningkat.

Peningkatan ekonomi global ini memberikan hasil yang baik


berupa pertumbuhan ekonomi dunia yang sempurna.
Pertumbuhan ekonomi ini merupakan salah satu wacana yang
sangat menonjol dalam konteks perekonomian suatu negara.
Tanpa mengenyampingkan wacana lainnya seperti
pengangguran, inflasi, kemiskinan, pemerataan pendapatan dan
lain sebagainya.

Pentingnya pertumbuhan ekonomi dalam konteks


perekonomian suatu negara karena dapat menjadi salah satu
ukuran pencapaian perekonomian bangsa tersebut, tanpa
menaifkan ukuran-ukuran lainnya (Afandi, 2010).
Pertumbuhan ekonomi ini dalam suatu negara dengan
perekonomian terbuka dapat dihitung dari berbagai aspek, baik
dari sektor riil maupun sektor keuangan, baik dari produksi,
konsumsi, maupun investasi. Masing – masing sektor ini memiliki
peranan yang sama pentingnya terhadap pertumbuhan
perekonomian ini.
BAB II

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, perumusan
masalah penelitian yaitu: 1. Bagaimana hubungan atau pengaruh
harga saham (IHSG) terhadap pertumbuhan ekonomi (PDB riil)
Indonesia dalam jangka pendek dan jangka panjang 2. Bagaimana
hubungan atau pengaruh PDB riil terhadap IHSG dalam jangka pendek
dan jangka panjang.

1.3. Tujuan Penulis


Analisis Hubungan Kausalitas Harga Saham dan Pertumbuhan
Ekonomi (Studi Kasus Indonesia Periode 2001.Q1 – 2010.Q4) 1. Untuk
memberikan bukti empiris mengenai hubungan ataupun pengaruh
kinerja pasar modal melalui pergerakan IHSG terhadap pertumbuhan
ekonomi Indonesia melalui PDB riil, baik jangka pendek maupun
jangka panjang. 2. Untuk memberikan bukti empiris mengenai
hubungan atau pengaruh pertumbuhan ekonomi Indonesia terhadap
harga saham dalam jangka pendek dan jangka panjang.

1.4. Manfaat penulisan


Analisis Hubungan Kausalitas Harga Saham dan Pertumbuhan
Ekonomi (Studi Kasus Indonesia Periode 2001.Q1 – 2010.Q4) Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi khalayak
banyak, yaitu sebagai berikut: 1. Bagi pemerintahan Hasil penelitian
ini juga diharapkan dapat membantu pembuat kebijakan untuk
melihat mana langkah yang baik untuk diambil. 2. Bagi pelaku bisnis di
pasar modal Indonesia Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan masukan dalam meningkatkan perannya di dalam pasar
modal dan pertumbuhan ekonomi secara luas. 3. Bagi perkembangan
ilmu penget
BAB III

PEMBAHASAN ATAU LANDASAN TOERI

3.1.Kajian teori

A. pengertian teori ekonomi internasional

Pemikiran mengenai ekonomi internasional berawal dari adanya


hubungan perdagangan antarnegara di dunia. Adanya hubungan
antarnegara di bidang ekonomi, menyebabkan terjadinya perdagangan
internasional, seperti ekspor dan impor, nilai tukar pasar valuta asing,
dan beberapa jenis jasa yang melewati batas antarnegara.
Perdagangan internasional kemudian membentuk kegiatan ekonomi
internasional, berupa kerja sama antarnegara.

Pengertian ekonomi internasional

Dikutip dari buku International Economics: Global Markets and


International Competition (2011) karya Henry Thompson, berikut
pengertian ekonomi internasional: "Ekonomi internasional adalah suatu
hal yang menggambarkan dan memprediksi produksi, perdagangan, dan
investasi di seluruh negara." Bagi beberapa negara, ekonomi
internasional menjadi permasalahan hidup dan mati. Sebab melalui
ekonomi, sebuah negara bisa dikatakan maju, berkembang, atau
bangkrut.

Ekonomi internasional adalah bagian atau cabang ilmu ekonomi yang


diterapkan pada kegiatan-kegiatan ekonomi antarnegara atau
antarbangsa. Segi praktis Ekonomi international meliputi seluruh
kegiatan perekonomian yang dilakukan antarbangsa, negara, maupun
antarperseorangan dari negara yang satu dengan lainnya. Atas hal
inilah, ekonomi internasional bisa dimaknai sebagai ilmu yang
mempelajari berbagai masalah berkaitan dengan hubungan ekonomi
antarnegara. Hubungan ekonomi yang dimaksud mencakup minimal tiga
bentuk hubungan yang berbeda, meskipun antara yang satu dan lainnya
saling berkaitan.
Bentuk hubungan ekonomi internasional

Dikutip dari buku Ekonomi Internasional (2020) karangan Boediono,


terdapat tiga hubungan yang berbeda dalam ekonomi Internasional,
yaitu:

1.Pertukaran hasil atau output

2. Pertukaran atau aliran sarana produksi

3. Hubungan kredit.

Pertukaran hasil atau output Hubungan ekonomi bisa berupa


pertukaran hasil atau output antarnegara. Biasanya suatu negara akan
mengimpor dan mengekspor barang atau jasa ke negara lain. Sebagai
contoh, Indonesia mengekspor minyak, kayu, karet, hasil kerajinan,
menjual jasa angkutan penerbangan, dan jasa turisme kepada orang
asing. Selain itu, Indonesia juga mengimpor beras, gandum, bijih besi,
bahan plastik, benang tenun, jasa angkutan laut kepada negara lain.

Pertukaran atau aliran sarana produksi


Hubungan ekonomi bisa berbentuk pertukaran atau aliran sarana
produksi. Maksud dari sarana produksi ialah modal, tenaga kerja, serta
teknologi. Dalam aliran sarana produksi, negara akan memberi sarana
produksi ke negara lain. Contohnya Indonesia mengirimkan tenaga kerja
ke Saudi Arabia karena imbalan yang diberikan negara itu cukup besar
bagi Indonesia. Jadi, pemberian atau pengiriman sarana produksi ke
negara lain disebabkan oleh beberapa hal, seperti imbalan yang tinggi,
ancaman perang, atau tersedianya program bantuan luar negeri.

Hubungan kredit

Hubungan ekonomi antarnegara juga bisa dilihat dari segi


konsekuensinya terhadap posisi utang dan piutangnya, atau dari segi
hubungan kredit. Suatu negara bisa berutang atau memiliki piutang
terhadap negara lain, karena timbul dari aktivitas perdagangan dan atau
produksi. Misalnya, Indonesia mengimpor kapal dari Jepang dengan
kredit dari penjualnya. Jadi hubungan perdagangan (impor kapal) secara
kredit itu, menyebabkan timbulnya utang Indonesia kepada pengusaha
kapal di Jepang. Ketiga bentuk hubungan ekonomi tersebut perlu
dibedakan secara jelas, karena ketiganya berhubungan erat, walau tidak
selalu berkembang sejalan. Misalnya, ada kemungkinan suatu negara
mengalami hubungan perdagangan yang bagus karena keuntungan
besar dari ekspor.

Namun, pada saat yang bersamaan, negara tersebut juga memiliki


faktor produksi atau hubungan kredit yang kurang menguntungkan. Jadi,
terlihat bahwa hubungan ekonomi internasional suatu negara harus
dinilai dari ketiga aspek tersebut, dan tidak hanya berfokus pada satu
aspek saja.

Anda mungkin juga menyukai