Anda di halaman 1dari 11

1.

Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi
kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan.
2. Kawasan budi daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan
sumber daya buatan.
3. Kawasan andalan adalah bagian dari kawasan budi daya, baik di ruang darat maupun ruang
laut yang pengembangannya diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bagi
kawasan tersebut dan kawasan di sekitarnya.
4. Kawasan permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik
berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat
tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan
penghidupan.
5. Kawasan perdesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk
pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat
permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan
ekonomi.
6. Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian
dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan
distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
7. Kawasan metropolitan adalah kawasan perkotaan yang terdiri atas sebuah kawasan
perkotaan yang berdiri sendiri atau kawasan perkotaan inti dengan kawasan perkotaan di
sekitarnya yang saling memiliki keterkaitan fungsional yang dihubungkan dengan sistem
jaringan prasarana wilayah yang terintegrasi dengan jumlah penduduk secara keseluruhan
sekurang-kurangnya 1.000.000 (satu juta) jiwa.
8. Kawasan megapolitan adalah kawasan yang terbentuk dari 2 (dua) atau lebih kawasan
metropolitan yang memiliki hubungan fungsional dan membentuk sebuah sistem.
9. Kawasan strategis nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena
mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara,
pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk
wilayah yang ditetapkan sebagai warisan dunia.
10. Kawasan pertahanan negara adalah wilayah yang ditetapkan secara nasional yang digunakan
untuk kepentingan pertahanan.
11. Kawasan Konservasi adalah kawasan yang ditetapkan fungsinya untuk dipertahankan sesuai
tujuannya.
12. Kawasan Penyangga adalah kawasan yang berada di antara kawasan lindung dan kawasan
budidaya yang dapat berfungsi sebagai pelidung dan/atau budidaya.
13. Kawasan Hutan Lindung adalah kawasan hutan yang mempunyaifungsi pokok sebagai
perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah
banjir,mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.
14. Kawasan Resapan Air adalah kawasan yang mempunyai kemampuan tinggi untuk
meresapkan air hujan sehingga merupakan tempat pengisian air bumi (akuifer) yang
berguna sebagai sumber air.
15. Kawasan Sempadan Pantai adalahkawasan perlindungan setempat yang merupakan dataran
sepanjang tepian pantai yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai
yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi pantai.
16. Kawasan Sempadan Sungai adalahruang yang tidak boleh dibangun yang berada di antara
tepi air sungai tertinggi sampai batas kawasan boleh dibangun.
17. Kawasan Sekitar Danau/Bendungan adalah kawasan yang mengelilingi dan berjarak tertentu
dari tepi badan danau yang berfungsi sebagai kawasan pelindung danau.
18. Kawasan Suaka Alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di
perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pelestarian/perlindungan
keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai
wilayah sistem penyangga kehidupan.
19. Kawasan Cagar Alam adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai
kekhasan tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi
agar perkembangannya berlangsung secara alami.
20. Kawasan Suaka Margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa
keanekaragaman dan/atau keunikan jenis satwa, yang untuk kelangsungan hidupnya dapat
dilakukan dengan pembinaan terhadap habitatnya.
21. Kawasan Pelestarian Alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun
di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan
keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya
alam hayati dan ekosistemnya.
22. Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli setempat,
dikelola melalui sistem zonasi.
23. Taman Wisata Alam yang selanjutnya disebut TWA adalah kawasan pelestarian alam yang
dimaksudkan untuk tujuan kepentingan pariwisata dan rekreasi alam yang memanfaatkan
berbagai potensi sumber daya alam dan ekosistemnya, baikm dalam bentuk alami maupun
perpaduan hasil buatan manusia.
24. Taman Wisata Alam Laut yang selanjutnya disebut TWAL adalah kawasan pelestarian alam
laut yang memiliki ekosistem asli dan dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan
untuk ilmu pengetahuan, penelitian, pendidikan, serta menunjang budidaya, pariwisata, dan
rekreasi.
25. Taman Buru adalah kawasan hutan konservasi yang dapat dimanfaatkan untuk
mengakomodir wisata berburu.
26. Kawasan Cagar Alam Geologi adalah kawasan dengan keunikan batuan dan fosil, keunikan
bentang alam, serta keunikan proses geologi.
27. Kawasan Cagar Biosfer adalah kawasan yang terdiri dari ekosistem asli, ekosistem unik,
dan/atau ekosistem yang telah mengalami degadrasi yang keseluruhan unsur alamnya
dilindungan dan dilestarikan bagi kepentingan penelitian dan pendidikan.
28. Kawasan Sempadan Mata Air adalah kawasan di sekeliling mata air yang mempunyai
manfaat untuk mempertahankan fungsi mata air.
29. Kawasan Rawan Bencana adalah kawasan atau daerah yang berpotensi atau sering
mengalami bencana.
30. Kawasan Cagar Budaya adalah satuan ruang geografis yang memiliki dua Situs Cagar Budaya
atau lebih yang letaknya berdekatan dan/atau memperlihatkan ciri tata ruang yang khas.
31. Kawasan Ekosistem Hutan Bakau adalah kawasan pesisir laut yang merupakan habitat alami
hutan bakau (mangrove) yang berfungsi memberikan perlindungan kepada peri kehidupan
pantai dan lautan.
32. Kawasan Hutan Produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok
memproduksi hasil hutan.
33. Kawasan Hutan Produksi Tetap yang selanjutnya disebut HP adalah kawasan hutan dengan
faktor-faktor kelas lereng, jenis tanah, dan intensitas hujan setelah masing-masing dikalikan
dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai di bawah 125 (seratus dua puluh lima) di
luar kawasan Hutan Lindung, hutan suaka alam, hutan pelestarian alam, dan Taman Buru.
34. Hutan Produksi Terbatas yang selanjutnya disebut HPT adalah kawasan hutan dengan
faktor-faktor kelas lereng, jenis tanah, dan intensitas hujan setelah masing-masing dikalikan
dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai antara 125 (seratus dua puluh lima)
sampai dengan 174 (seratus tujuh puluh empat) di luar kawasan Hutan Lindung, hutan suaka
alam, hutan pelestarian alam, dan Taman Buru.
35. Kawasan Hutan Rakyat adalah hutan yang dibangun dan dikelola oleh rakyat yang sebagian
besar berada di atas tanah milik atau tanah adat.
36. Kawasan Pertanian adalah kawasan yang diperuntukan bagi kegiatan pertanian yang
meliputi kawasan pertanian lahan basah, kawasan pertanian lahan kering, kawasan
pertanian tanaman tahunan/perkebunan, dan peternakan.
37. Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang selanjutanya disebut KP2B adalah wilayah
budidaya pertanian terutama pada wilayah perdesaan yang memiliki hamparan lahan
pertanian pangan berkelanjutan dan/atau hamparan lahan cadangan pertanian pangan
berkelanjutan serta unsur penunjangnya dengan fungsi utama untuk mendukung
kemandirian, ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.
38. Kawasan Perikanan adalah kawasan yang di dalamnya terdapat kegiatan yang berhubungan
dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya perikanan dan kelautan.
39. Kawasan Pertambangan dan Energi adalah kawasan yang diperuntukan bagian kegiatan
pertambangan bagi wilayah yang sedang maupun yang akan segera dilakukan dengan
kegiatan pertambangan, meliputi mineral logam, mineral bukan logam, dan batuan.
40. Kawasan Peruntukan Industri adalah bentangan lahan yang diperuntukan bagi kegiatan
industri berdasarkan RTRW yang ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
41. Kawasan Pariwisata adalah kawasan yang diperuntukan bagi kegiatan pariwisata atau segala
sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan objek dan daya tarik
wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut.
42. Kawasan Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik
berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat
tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan
penghidupan.
43. Kawasan Pertahanan dan Keamanan adalah wilayah yang ditetapkan secara nasional yang
digunakan untuk kepentingan pertahanan negara dan keamanan.
44. Kawasan Perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian
dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan
distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
45. Kawasan Perdesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk
pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat
permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan
ekonomi.
46. Kawasan Strategis Nasional yang selanjutnya disebut KSN adalah wilayah yang
penataanruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangatpenting secara
nasional terhadap kedaulatan negara,pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial,
budaya,dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang telahditetapkan sebagai warisan dunia.
47. Kawasan Strategis Pariwisata Nasional yang selanjutnya disebut KSPN adalahkawasan yang
memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata
nasionalyang mempunyai pengaruh penting dalam satu ataulebih aspek, seperti
pertumbuhan ekonomi, sosial danbudaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung
lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan.
48. Kawasan Strategis Provinsi yang selanjutnya disebut KSP adalah wilayah yang penataan
ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup provinsi
terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan.
49. Kawasan Strategis Pariwisata Daerah yang selanjutnya disebut KSPD adalahkawasan yang
memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata
daerah yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti
pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung
lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan.
50. Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional yang selanjutnya disebut KPPN adalah suatu
ruang pariwisata yang mencakup luasan area tertentu sebagai suatu kawasan dengan
komponen kepariwisataanya, serta memiliki karakter atau tema produk wisata tertentu yang
dominan atau melekat kuat sebagai komponen pencitraan kawasan tersebut.
51. Kawasan Ekonomi Khusus yang selanjutnya disebut KEK adalah kawasan dengan batas
tertentu yang tercangkup dalam daerah atau wilayah untuk menyelenggarakan fungsi
perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu.
52. zona adalah kawasan dengan peruntukan khusus yang memiliki batasan ukuran atau standar
tertentu.
53. Sistem Perkotaan Nasional adalah sistem perkotaan yang dibentuk dari kawasan perkotaan
dengan skala pelayanan berhierarki yang meliputi pusat kegiatan skala nasional, pusat
kegiatan skala wilayah, dan pusat kegiatan skala lokal yang didukung dan dilengkapi dengan
jaringan prasarana wilayah yang tingkat pelayanannya disesuaikan dengan hierarki kegiatan
dan kebutuhan pelayanan.
54. Sistem Perkotaan Provinsi adalah sistem perkotaan yang dibentuk dari kawasan perkotaan
dengan skala pelayanan berhierarki berupa pusat kegiatan skala lokal yang didukung dan
dilengkapi dengan jaringan prasarana wilayah yang tingkat pelayanannya disesuaikan
dengan hierarki kegiatan dan kebutuhan pelayanan.
55. Pusat Kegiatan Nasional yang selanjutnya disebut PKN adalah kawasan perkotaan yang
berfungsi untuk melayani kegiatan skala internasional, nasional, atau beberapa provinsi.
56. Pusat Kegiatan Wilayah yang selanjutnya disebut PKW adalah kawasan perkotaan yang
berfungsi untuk melayani kegiatan skala provinsi atau beberapa kabupaten/kota.
57. Pusat Kegiatan Lokal yang selanjutnya disebut PKL adalah kawasan perkotaan yang
berfungsi untuk melayani kegiatan skala kabupaten/kota atau beberapa kecamatan.
58. Pusat Pelayanan Kawasan yang selanjutnya disebut PPK adalah kawasan perkotaan yang
berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa kelurahan/desa.
59. Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan yang selanjutnya disebut KKOP adalah wilayah
daratan dan/atau perairan serta ruang udara di sekitar bandar udara yang digunakan untuk
kegiatan operasi penerbangan dalam rangka menjamin keselamatan penerbangan.
60. Kawasan suaka alam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (3) huruf a ditetapkan
dengan kriteria: a. kawasan yang memiliki keanekaragaman biota, ekosistem, serta gejala
dan keunikan alam yang khas baik di darat maupun di perairan; dan/atau b. mempunyai
fungsi utama sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman jenis biota, ekosistem, serta
gejala dan keunikan alam yang terdapat di dalamnya.
61. Kawasan rawan letusan gunung berapi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (2) huruf
a ditetapkan dengan kriteria: a. wilayah di sekitar kawah atau kaldera; dan/atau b. wilayah
yang sering terlanda awan panas, aliran lava, aliran lahar lontaran atau guguran batu pijar
dan/atau aliran gas beracun.
62. Kawasan rawan gempa bumi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (2) huruf b
ditetapkan dengan kriteria kawasan yang berpotensi dan/atau pernah mengalami gempa
bumi dengan skala VII sampai dengan XII Modified Mercally Intensity (MMI).
63. Kawasan rawan gerakan tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (2) huruf c
ditetapkan dengan kriteria memiliki tingkat kerentanan gerakan tanah tinggi.
64. Kawasan yang terletak di zona patahan aktif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (2)
huruf d ditetapkan dengan kriteria sempadan dengan lebar paling sedikit 250 (dua ratus lima
puluh) meter dari tepi jalur patahan aktif.
65. Kawasan rawan tsunami sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (2) huruf e ditetapkan
dengan kriteria pantai dengan elevasi rendah dan/atau berpotensi atau pernah mengalami
tsunami.
66. Kawasan rawan abrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (2) huruf f ditetapkan
dengan kriteria pantai yang berpotensi dan/atau pernah mengalami abrasi.
67. Kawasan rawan bahaya gas beracun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (2) huruf g
ditetapkan dengan kriteria wilayah yang berpotensi dan/atau pernah mengalami bahaya gas
beracun.
68. Kawasan perlindungan plasma nutfah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (6) huruf
d ditetapkan dengan kriteria: a. memiliki jenis plasma nutfah tertentu yang memungkinkan
kelangsungan proses pertumbuhannya; dan b. memiliki luas tertentu yang memungkinkan
kelangsungan proses pertumbuhan jenis plasma nutfah.
69. Kawasan pengungsian satwa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (6) huruf e
ditetapkan dengan kriteria: a. merupakan tempat kehidupan satwa yang sejak semula
menghuni areal tersebut; b. merupakan tempat kehidupan baru bagi satwa; dan c. memiliki
luas tertentu yang memungkinkan berlangsungnya proses hidup dan kehidupan serta
berkembangbiaknya satwa.
70. Kawasan rawan tanah longsor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (4) huruf a
ditetapkan dengan kriteria kawasan berbentuk lereng yang rawan terhadap perpindahan
material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material
campuran.
71. Kawasan rawan gelombang pasang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (4) huruf b
ditetapkan dengan kriteria kawasan sekitar pantai yang rawan terhadap gelombang pasang
dengan kecepatan antara 10 sampai dengan 100 kilometer per jam yang timbul akibat angin
kencang atau gravitasi bulan atau matahari.
72. Kawasan rawan banjir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (4) huruf c ditetapkan
dengan kriteria kawasan yang diidentifikasikan sering dan/atau berpotensi tinggi mengalami
bencana alam banjir.
73. Kawasan pendidikan adalah lingkungan yang di bangun secara strategis yang menyediakan
akses mudah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari para pelajar
74. Kawasan berikat adalah tempat penimbunan berikat untuk menimbun barang impor
dan/atau barang yang berasal dari tempat lain dalam daerah pabean guna diolah atau
digabungkan yang hasilnya terutama untuk di ekspor.
75. Kawasan segitiga emas adalah kawasan di bagian asia tenggara yang meliputi Burma, utara
laos dan bagian utara laos
76. Kawasan pesisir adalah daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi
oleh perubahan di darat dan laut.

Rencana sistem pusat permukiman perbatasan negara yang berfungsi sebagai pusat pelayanan terdiri atas:

a. pusat pelayanan utama;

b. pusat pelayanan penyangga; dan

c. pusat pelayanan pintu gerbang.

Pusat pelayanan utama merupakan PKSN. Pusat pelayanan penyangga merupakan PKW. Pusat pelayanan

pintu gerbang berupa kawasan perkotaan dan kampung sebagai pusat kegiatan lintas batas. Dalam hal tidak

terdapat PKW  maka kota distrik terluar berfungsi sebagai pusat pelayanan penyangga.

Pusat pelayanan utama merupakan pusat kegiatan utama dalam peningkatan pelayanan pertahanan dan

keamanan negara serta pendorong pengembangan Kawasan Perbatasan Negara. Pusat pelayanan utama

ditetapkan di:

a. PKSN Jayapura di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura;

b. PKSN Tanah Merah di Distrik Mandobo, Kabupaten Boven Digoel; dan

c. PKSN Merauke di Kabupaten Merauke.

PKSN Jayapura memiliki fungsi sebagai:

a. pusat pelayanan kepabeanan, imigrasi, karantina, dan keamanan;

b. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

c. pusat pemerintahan;

d. pusat perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional;

e. pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil pertanian;

f. pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil perkebunan;

g. pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil pertambangan;

h. pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil kehutanan;


i. pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil perikanan;

j. pusat promosi pariwisata dan komoditas unggulan berbasis potensi lokal;

k. pusat pelayanan pendidikan dan kesehatan;

l. pusat pendidikan dan penelitian budi daya pertanian dan perkebunan; dan/atau

m. simpul utama transportasi di kawasan perbatasan.

PKSN Tanah Merah memiliki fungsi sebagai:

a. pusat pelayanan kepabeanan, imigrasi, karantina, dan keamanan;

b. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

c. pusat pemerintahan;

d. pusat perdagangan dan jasa skala regional;

e. pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil pertanian;

f. pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil perkebunan;

g. pusat pelayanan pendidikan dan kesehatan; dan/atau h. simpul utama transportasi di kawasan

perbatasan.

PKSN Merauke memiliki fungsi sebagai:

a. pusat pelayanan kepabeanan, imigrasi, karantina, dan keamanan;

b. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

c. pusat pemerintahan;

d. pusat perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional;

e. pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil pertanian;

f. pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil hutan;

g. pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil perkebunan;

h. pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil perikanan;

i. pusat pelayanan pendidikan dan kesehatan;

j. pusat promosi pariwisata dan komoditas unggulan berbasis potensi lokal; dan/atau

k. simpul utama transportasi di kawasan perbatasan.

Pusat pelayanan penyangga b merupakan pusat kegiatan penyangga pintu gerbang dalam peningkatan

pelayanan pertahanan dan keamanan negara, keterkaitan antara pusat pelayanan utama dan pusat pelayanan

pintu gerbang, serta kemandirian pangan Masyarakat di Kawasan Perbatasan Negara. Pusat pelayanan

penyangga  ditetapkan di:

a. PKW Biak di Kabupaten Biak Numfor;

b. PKW Muting di Kabupaten Merauke;

c. PKW Sarmi di Kabupaten Sarmi;


d. PKW Arso di Kabupaten Keerom;

e. Kota Distrik Skou Mabo di Kota Jayapura; dan

f. Kota Distrik Oksibil di Kabupaten Pegunungan Bintang.

PKW Biak memiliki fungsi sebagai:

a. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

b. pusat pemerintahan;

c. pusat perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan regional;

d. pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil hutan;

e. pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil perikanan;

f. pusat pelayanan pendidikan dan kesehatan;

g. pusat promosi pariwisata dan komoditas unggulan berbasis potensi lokal; dan/atau

h. simpul transportasi sekunder di kawasan perbatasan.

PKW Muting memiliki fungsi sebagai:

a. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

b. pusat pemerintahan;

c. pusat pengembangan agropolitan dan agroforestri;

d. pusat perdagangan dan jasa skala regional;

e. pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil pertanian;

f. pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil hutan;

g. pusat pelayanan pendidikan dan kesehatan;

h. pusat promosi pariwisata dan komoditas unggulan berbasis potensi lokal; dan/atau

i. simpul transportasi sekunder di kawasan perbatasan.

PKW Sarmi di Kabupaten Sarmi memiliki fungsi sebagai:

a. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

b. pusat pemerintahan;

c. pusat pengembangan agropolitan;

d. pusat perdagangan dan jasa skala regional;

e. pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil pertanian;

f. pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil perkebunan;

g. pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil pertambangan;

h. pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil kehutanan;

i. pusat pelayanan pendidikan dan kesehatan;

j. pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil perikanan; dan/atau


k. simpul transportasi sekunder di kawasan perbatasan.

PKW Arso memiliki fungsi sebagai:

a. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

b. pusat pemerintahan;

c. pusat pengembangan agropolitan;

d. pusat perdagangan dan jasa skala regional;

e. pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil pertanian;

f. pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil perkebunan;

g. pusat pelayanan pendidikan dan kesehatan;

h. pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil kehutanan; dan/atau

i. simpul transportasi sekunder di kawasan perbatasan.

Kota Distrik Skou Mabo memiliki fungsi sebagai:

a. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

b. pusat pemerintahan;

c. pusat pengembangan agropolitan;

d. pusat perdagangan dan jasa skala regional;

e. pusat pelayanan pendidikan dan kesehatan; dan/atau

f. simpul transportasi sekunder di kawasan perbatasan.

Kota Distrik Oksibil memiliki fungsi sebagai:

a. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

b. pusat pemerintahan;

c. pusat pengembangan agropolitan;

d. pusat perdagangan dan jasa skala regional;

e. pusat pelayanan pendidikan dan kesehatan; dan/atau

f. simpul transportasi sekunder di kawasan perbatasan.

Pusat pelayanan pintu gerbang merupakan pusat kegiatan terdepan dalam peningkatan pelayanan pertahanan

dan keamanan negara serta kegiatan lintas batas di Kawasan Perbatasan Negara. Pusat pelayanan pintu

gerbang  ditetapkan di:

a. Biak di Distrik Biak Kota;

b. Skow di Distrik Muaratami;

c. Hamadi di Distrik Jayapura Selatan;

d. Batom di Distrik Mofinop;


e. Mindiptana di Distrik Mindiptana;

f. Sota di Distrik Sota; dan

g. Waris di Distrik Waris.

Biak memiliki fungsi sebagai:

a. pusat pelayanan kepabeanan, imigrasi, karantina, dan keamanan;

b. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

c. pusat pelayanan pendidikan dan kesehatan;

d. pusat perdagangan dan jasa lintas negara; dan/atau

e. simpul transportasi tersier di kawasan perbatasan.

Skow memiliki fungsi sebagai:

a. pusat pelayanan kepabeanan, imigrasi, karantina, dan keamanan;

b. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

c. pusat pelayanan pendidikan dan kesehatan;

d. pusat perdagangan dan jasa lintas negara; dan/atau

e. simpul transportasi tersier di kawasan perbatasan.

Hamadi memiliki fungsi sebagai:

a. pusat pelayanan kepabeanan, imigrasi, karantina, dan keamanan;

b. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

c. pusat pelayanan pendidikan dan kesehatan;

d. pusat perdagangan dan jasa lintas negara; dan/atau

e. simpul transportasi tersier di kawasan perbatasan.

Batom memiliki fungsi sebagai:

a. pusat pelayanan kepabeanan, imigrasi, karantina, dan keamanan;

b. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

c. pusat pelayanan pendidikan dan kesehatan;

d. pusat perdagangan dan jasa lintas negara; dan/atau

e. simpul transportasi tersier di kawasan perbatasan.

Mindiptana memiliki fungsi sebagai:

a. pusat pelayanan kepabeanan, imigrasi, karantina, dan keamanan;

b. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara;


c. pusat pelayanan pendidikan dan kesehatan;

d. pusat perdagangan dan jasa lintas negara; dan/atau

e. simpul transportasi tersier di kawasan perbatasan.

Sota memiliki fungsi sebagai:

a. pusat pelayanan kepabeanan, imigrasi, karantina, dan keamanan;

b. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

c. pusat pelayanan pendidikan dan kesehatan;

d. pusat perdagangan dan jasa lintas negara; dan/atau

e. simpul transportasi tersier di kawasan perbatasan.

Waris memiliki fungsi sebagai:

a. pusat pelayanan kepabeanan, imigrasi, karantina, dan keamanan;

b. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara;

c. pusat pelayanan pendidikan dan kesehatan;

d. pusat perdagangan dan jasa lintas negara; dan/atau

e. simpul transportasi tersier di kawasan perbatasan

Anda mungkin juga menyukai