Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RANGKUMAN

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP ( PEBI4223)

MODUL 7
TANAH, LAHAN, DAN MAKHLUK HIDUP
( K.B 2 Tata Guna Lahan )

Di susun oleh :

DWI PRATIWI NIM 836873482

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGAM STUDI PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

UPBJJ YOGYAKARTA
TAHUN 2020
MODUL 7
TANAH, LAHAN, DAN MAKHLUK HIDUP

KEGIATAN BELAJAR 2
Tata Guna Lahan

Tata guna lahan disebut juga tata ruang , yaitu keluasan sumber daya lahan dengan segala
potensi dan karateristik tanah serta lingkungan yang melingkupinya.
Dalam bahasa pemerintah “ Tata Ruang “ adalah pengaturan ruang berdasarkan berbagai
fungsi kepentingan tertentu bagi berbagai kegiatan dan kebutuhan manusia. Pemanfaatan lahan
adalah modifikasi yang dilakukan oleh manusia terhadap lingkungan hidup menjadi lingkungan
terbangun seperti lapangan, pertanian dan pemukiman.Pemanfaat lahan mempunyai akibat yang
buruk seperti pembabatan hutan,erosi, degradasi tanah, pembentukan gurun dan peningkatan
kadar garam pada tanah.

A. KAWASAN HUTAN PRODUKSI


Kawasan hutan produksi adalah kawasan yang digunakan untuk kawasan hutan yang
mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan.

Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tanaman
lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di dunia dan
berfungsi sebagai penampung karbon dioksida ( CO 2), habitat hewan, serta pelestarian tanah dan
merupakan salah satu spek biosfer bumi yang paling penting. Ahli fungsi hutan memang
diperbolehkan Undang-undang, hanya ada aturanya. Pasal 19 Ayat (1) , UU No. 41 tahun 199
tentang kehutanan, menyatakan perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan ditetapkan oleh
pemerintah dengan didasarkan pada hasil penelitian terpadu. Namun ahli fungsi hutan ini tidak
boleh dilakukan secara sembarangan. Jika ahli fungsi hutan ini berdampak penting dan cakupan
yang luas serta bernilai strategi, maka harus ditetapkan oleh pemerintah dan dengan persetujuan
Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR).
B. KAWASAN PERTANIAN
Kawasan pertanian adalah kawasan yang digunakan untuk kegiatan pertanian yang
meliputi kawasan pertanian lahan basah, kawasab pertanian lahan kering, kawasan pertanian
tanaman tahunan/perkebunan, perikanan, peternakaan.
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia
untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industry atau sumber energi, serta untuk
mengelola lingkungan hidupnya.
Kawasan pertanian meliputi pertanian tanaman pangan dan palawija, perkebunan
tanaman keras, peternakan, perikanan air tawar, dan perikanan laut.
Kawasan pertanian memliki fungsi, antara lain:
1. Menghasilkan bahan pangan, palawija, tanaman keras, hasil peternakan dan perikanan
2. Sebagai daerah resapan air hujan untuk kawasan sekitarnya
3. Membantu penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.

1. Pertanian Berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan adalah keberhasilan dalam mengelola sumber daya untuk
kepentingan pertanian dalam memenuhi kebutuhan manusia sekaligus mempertahankan dan
meningkatkan kualitas lingkungan serta konservasi sumber daya alam. Tujuan pertanian yang
berwawasan lingkungan adalah mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah,
meningkatkan dan mempertahankan hasil optimum, mempertahankan dan memingkatkan
keanekaragaman hayati dan ekosistem, dan yang lebih penting untuk mempertahankan dan
memingkatkan kesehatan penduduk dan makhluk hidup lainnya.
Sistem pertanian berkelanjutan harus dievaluasi berdasarkan pertimbangan beberapa
kriteria.
a. Aman menurut wawasan lingkungan
b. Menguntungkan secara ekonomi
c. Adil menurut pertimbangan sosial
d. Manusiawi terhadap semua bentuk kehidupan
e. Dapat dengan mudah diadaptasi
Pola usaha tani konservasi merupakan suatu bentuk pengusahaan lahan yang
mengombinasikan teknik konservasi secara mekanik, vegetative, maupun kimiawi.
2. Pertanian Organik
Pertanian organik adalah sistem manajemen produki terpadu yang menghindari
penggunaan pupuk buatan, pestisida dan hasil rekayasa genetic, menekan pencemaran udara,
tanah dan air.
Pengelolaan pertanian berwawasan lingkungan dilakukan melalui pemanfaatan sumber
daya alam secara optimal, lestari dan menguntungkan, sehingga dapat dimanfaatkan secara
berkelanjutan untuk kepentingan generasi sekarang dan generasi mendatang.
3. Alih Fungsi Lahan
Salah satu pemicu ahli fungsi lahan pertanian ke penggunaan lain adalah rendahnya
insentuf bagi petanidalam berusaha tani dan tingkat keuntungan berusaha tani relatif rendah. Ahli
fungsi lahan banyak terjadi justru pada pertanian yang mempunyai produktivitas tinggi menjadi
lahan nonpertanian.
4. Perkebunan
Perkebunan adalah segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah
dan/atau media tumbuh lainnya dalam ekosistem yang sesuai, mengolah, dan memasarkan
barang dan jasa hasil tanaman tersebut, dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
permodlan serta manajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan
masyarakat.
C. KAWASAN PERTAMBANGAN
Kawasan pertambangan adalah kawasan yang digunakan untuk kegiatan pertambangan
bagi wilayah yang sedang maupun yang akan segera melakukan pertambangan. Kawasan ini
mempunyai fungsi, yaitu
1. Menghasilkan barang hasil tambang
2. Mendukung upaya penyediaan lapangan kerja
3. Sumber pemasukan dana bagi Pemerintah Daerah
Karakteristik kawasan pertambangan.
1. Bahan galian terletak di daerah dataran
2. Lokasi tidak berada dalam kawasan hutan lindung
3. Lokasi tidak terletak pada bagian hulu sungai dari alur-alur sungai
4. Lokasi penggalian di dalam sungai harus seimbang dengan kecepatan sedimentasi
5. Lokasi penggalian tidak terletak di daerah rawan bencana alam
6. Kegiatan penambangan tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan.
D. KAWASAN PEMUKIMAN
Kawasan pemukiman adalah kawasan yang digunakan untuk tempat tinggal atau
lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung bagi peri kehidupan dan penghidupan.
Kawasan pemukiman memiliki fungsi, antara lain sebagai:
1. Lingkungan tempat tinggal dan tempat kegiatan
2. Kumpulan tempat hunian dan tempat berteduh keluarga
Karakteristik kawasan pemukiman.
1. Topografi datar sampai bergelombang
2. Tersedia sumber air
3. Tidak berada pada daerah rawan bencana
4. Drainase baik sampai sedang
5. Tidak berada pada wilayah sempadan sungai/pantai/waduk/danau/mata air/saluran
pengairan/ rel kereta api dan daerah aman penerbangan.
6. Menghindari sawah irigasi teknis
E. KAWASAN INDUSTRI
Kawasan industri adalah kawasan yang digunakan untuk kegiatan industry berdasarkan
rencana tata ruang wilayah yang ditetapkan oleh pemerintah kabupaten/kota yang bersangkutan.
Fungsi kawasan industri.
1. Menfasilitasi kegiatan industry agar tercipta agromentasi kegiatan produksi di satu lokasi
dengan biaya investasi prasaran yang efisien
2. Mendukung upaya penyediaan lapangan kerja
3. Meningkatkan nilai tambah komoditas
4. Mempermudah koordinasi pengendalian dampak lingkungan yang mungkin ditimbulkan.
Karakteristik kawasan industry.
1. Kemiringan lereng yang sesuai untuk kegiatan industry berkisar 0-25%
2. Hidrologi bebas genangan, dekat dengan sumber air, drainase baik sampai sedang
3. Klimatologi lokasi berada pada kecenderungan minimum arah angin yang menuju
pemukiman penduduk
4. Geologi dapat menunjang konstruksi
5. Lahan area cukup luas minimal 20 ha, karakteristik tanah bertekstur sedang sampai kasar.
F. KAWASAN PARIWISATA
Kawasan pariwisata adalah kawasan yang digunakan untuk kegiatan pariwisata atau
segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik
wisata serta terkait dengan bidang tertentu. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan
dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait
di bidang tersebut. Kawasan strategi pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan
pariwisata yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek seperti pertumbuhan
ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup
serta pertahanan dan keamanan.
Pembangunan pariwisata harus dapat menggunakan sumber daya dengan berkelanjutan
yang artinya kegiatan-kegiatannya harus menghindari penggunaan sumber daya yang tidak dapat
diperbaharuhi secara berlebihan.
Kriteria kawasan pariwisata, adalah
1. Memliki struktur tanah yang stabil
2. Memiliki kemiringan tanah yang memungkinkan dibangun tanpa memberikan dampak
negatif terhadap kelestarian lingkungan
3. Memiliki aksesibilitas yang tinggi
4. Tersedia prasarana fisik yaitu listrik dan air bersih
5. Dilengkapi fasilitas pengolahan limbah (padat dan cair).

Anda mungkin juga menyukai