Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MAKALAH

“EKONOMI SUMBER DAYA MANUSIA”

Disusun Oleh

NAMA : MANUS KASIPKA


NIM : 143009343520071
MATA KULIAH : EKONOMI SUBERDAYA MANUSIA
(SDM)
SEMESTER : III (TIGA)
JURUSAN : EKONOMI PEMBANGUNAN
DOSEN PENGAJAR : JEMI RICARDO,PARERA,SE.,M.Si

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


STIE PORT NUMBAY

TAHUN 2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah
perusahaan untuk mencapai tujuan dan sasarannya, karena sumber daya
manusia merupakan salah satu faktor penentu berhasil atau tidaknya suatu
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Salah satu yang harus diperhatikan
dalam mengelola sumber daya manusia adalah mengenai penempatan kerja
karyawan. Menurut Mathis dan Jackson (2006) penempatan adalah
menempatkan posisi seseorang ke posisi pekerjaan yang tepat, seberapa baik
seorang karyawan cocok dengan pekerjaannya akan mempengaruhi jumlah
dan kualitas pekerjaan.

Perusahaan sangat membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten dan


berkualitas, terutama di era globalisasi ini. Semua organisasi bisnis harus siap
beradaptasi dan memperkuat diri agar dapat bersaing sehingga mampu
menjawab semua tantangan di masa yang akan datang. Sumber daya manusia
dalam hal ini adalah karyawan yang selalu berperan aktif dan dominan dalam
setiap kegiatan organisasi karena manusia sebagai perencana, pelaku serta
penentu terwujudnya tujuan.

Manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah suatu proses menangani


berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan
tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau
perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sumber daya
manusia merupakan faktor yang sangat berharga, maka perusahaan
bertanggung jawab untuk

memelihara kualitas kehidupan kerja dan membina tenaga kerja agar bersedia
memberikan kontribusinya secara optimal untuk mencapai tujuan perusahaan
( Pruijt, 2003). Penempatan karyawan dalam posisi jabatan yang tepat akan
membantu perusahaan untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal dan
mencapai tujuan yang diharapkan. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan
Hasibuan (2005) bahwa

penempatan harus didasarkan pada deskripsi pekerjaan dan spesifikasi


pekerjaan yang telah ditentukan serta berpedoman kepada prinsip orang yang
tepat ditempat yang tepat dan orang yang tepat di belakang pekerjan.

Suatu organisasi, menurut Rivai (2004) Tanpa didukung pegawai/karyawan


yang sesuai baik dari segi kuantitatif, kualitatif, strategi dan operasionalnya,
maka organisasi/perusahaan itu tidak akan mampu mempertahankan
keberadaannya, mengembangkan dan memajukan dimasa yang akan datang.

Untuk itu, dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam


menunjang tugas yang menjadi tanggungjawab organisasi. Peranan sumber
daya manusia menjadi semakin penting bila dikaitkan dengan perkembangan
global yang penuh dengan persaingan diantara organisasi. Salah satu cara yang
dilakukan organisasi dalam menghadapi persaingan yaitu dengan
memberdayakan dan menggali seluruh potensi SDM yang dimilikinya itu secara
maksimal.

Sejalan dengan hal tersebut, maka suatu organisasi perlu meningkatkan


perhatiannya terhadap kualitas karyawannya, baik perhatian dari segi kualitas
pengetahuan dan keterampilan, karir maupun tingkat kesejahteraannya,
sehingga dapat meningkatkan prestasi dan motivasi pegawai untuk
memberikan seluruh kemampuannya dalam pencapaian tujuan organisasi.
BAB II

1.2.RUMUSAN MASALAH

A. Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan dalam latar belakang masalah,


maka permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:

1. Bagaimana pengaruh Pengendalian Intern terhadap Perilaku Etis Karyawan


Pada PT Adi Satria Abadi Yogyakarta?

2. Bagaimana pengaruh Kepatuhan terhadap Perilaku Etis Karyawan Pada PT


Adi Satria Abadi Yogyakarta?

3. Bagaimana pengaruh Kompensasi Manajemen terhadap Perilaku Etis


Karyawan Pada PT Adi Satria Abadi Yogyakarta?

4. Bagaimana pengaruh Pengendalian Intern, Kepatuhan dan Kompensasi


Manajemen secara simultan terhadap Perilaku Etis Karyawan Pada PT Adi
Satria Abadi Yogyakarta?

B.Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti mempunyai tujuan yang akan
dicapai, karena dengan adanya tujuan maka dalam pelaksanaan penelitian ini
akan lebih terarah. Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui Pengaruh Pengendalian Intern terhadap Perilaku Etis


Karyawan pada PT Adi Satria Abadi Yogyakarta.

2. Untuk mengetahui Pengaruh Kepatuhan terhadap Perilaku Etis Karyawan


pada PT Adi Satria Abadi Yogyakarta

.3. Untuk mengetahui Pengaruh Kompensasi Manajemen terhadap Perilaku


Etis Karyawan pada PT Adi Satria Abadi Yogyakarta.

4. Untuk mengetahui Pengaruh Pengendalian Intern, Kepatuhan dan


Kompensasi Manajemen secara simultan terhadap Perilaku Etis Karyawan pada
PT Adi Satria Abadi Yogyakarta.
C. Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan ada manfaat
yang dapat diambil bagi semua pihak yang berkepentingan. Adapun manfaat
yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara Teoritis : Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan tambahan


informasi dan referensi dalam penelitian di bidang auditing khususnya dalam
peningkatan pengendalian intern dan kepatuhan di perusahaan serta
efektivitas pemberian kompensasi terhadap karyawan terhadap perilaku etis
karyawan. Selain itu, dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam
pengembangan ilmu akuntansi khususnya dalam bidang audit. 12

2. Secara Praktis :

a. Bagi PT Adi Satria Abadi Yogyakarta Hasil penelitian ini diharapkan dapat
digunakan sebagai masukan kepada pihak manajemen PT Adi Satria Abadi
Yogyakarta terkait dengan Pengendalian Intern, Kepatuhan dan Kompensasi
Manajemen terhadap Perilaku Etis Karyawan.

b. Bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan


penulis khususnya mengenai Pengaruh Pengendalian Intern, Kepatuhan dan
Kompensasi Manajemen terhadap Perilaku Etis Karyawan.

c. Bagi Penelitian Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna


sebagai referensi yang bermanfaat dan dapat menjadi bahan kajian yang lebih
mendalam bagi para peneliti lainnya khususnya bagi para mahasiswa
perguruan tinggi yang akan penelitian di bidang
BAB III

PEMBAHASAN ATAU LANDASAN TOERI

3.1. KAJIAN TEORI PANDEMI


PENGERTIAN TEORI PANDEMI KOVID 19

Dampak pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang juga mempengaruhi


dunia kerja mesti disikapi dengan berbagai kebijakan strategis. Hal ini disampaikan
oleh Bupati Serdang Bedagai (Sergai) Ir. H. Soekirman yang diwakili oleh Sekretaris
Daerah Kabupaten (Sekdakab) H.M. Faisal Hasrimy, AP, M.AP dalam sambutannya
saat membuka Diklat Berbasis Kompetensi dengan tema “Sistem Three in One Pada
Industri Olahan Makanan dan Keamanan Pangan” yang dilaksanakan di Balai
Karyawan PT. Lonsum Desa Firdaus Estate, Sei Rampah, Selasa (26/01/2021).

“Ancaman pemutusan hubungan kerja dan pengangguran adalah permasalahan


yang mengikuti ketika pandemi Covid-19 merebak. Padahal di saat yang sama,
angka tenaga kerja terus mengalami peningkatan karena jumlah lulusan dari
berbagai tingkat pendidikan juga bertambah. Ini menjadi pekerjaan rumah dan
tantangan tersendiri bagi Pemkab Sergai,” jelasnya
Untuk itu, kata Sekdakab, diperlukan program yang dapat menanggulangi
permasalahan tersebut salah satunya lewat peningkatan kualitas sumber daya
manusia (SDM).

“Ada 3 pilar utama untuk mendorong tumbuhnya industri, yaitu investasi, teknologi
dan SDM. Ketersedian kompetensi SDM merupakan hal vital dan menentukan
dalam memacu pertumbuhan ekonomi suatu daerah,” katanya.
 
Sekdakab menuruskan, saat ini diperlukan SDM yang berkualitas yang mampu
beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan teknologi digital sesuai dengan
kebutuhan dunia usaha. Upaya peningkatan kualitas SDM ini, katanya lagi,
merupakan upaya strategis bukan saja dalam hal penyediaan tenaga kerja namun
juga terhadap peningkatan angka pelaku usaha mandiri.
Kedepannya, Faisal Hasrimy berharap kolaborasi antara program pemerintah
pusat dan daerah harus ditingkatkan, berkelanjutan dan sinergis agar program yang
telah direncanakan dalam upaya pemulihan ekonomi nasional menghasilkan output
yang terbaik yang langsung dapat dirasakan oleh masyarakat.
“Terakhir kami sampaikan agar para peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan
penuh optimisme agar setelah mengikuti pelatihan ini seluruh peserta dapat
meningkatkan SDM dan menjadi tenaga kerja yang kompeten sesuai dengan
kebutuhan industri dan pelatihan ini harus tetap dijalankan degan protokol
kesehatan,” pungkasnya.
Di kesempatan yang sama, Kepala Balai Diklat Industri Medan Indra Amin,
melaporkan jika kegiatan diklat ini dimulai pada tanggal 26 Januari sampai dengan 6
Februari 2021 dan diikuti Sebanyak 50 peserta yang berasal dari Sergai.
 
“ Kegiatan ini sendiri berkonsep 3 in 1. Kenapa disebut begitu? Alasannya karena
tahapan kegiatan ini telah diatur sedemikian rupa dalam 3 fase untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi. Adapun tahapan tersebut dimulai dari pembekalan berupa
pelatihan berbasis kompetensi atau diklat. Setelah menjalani diklat, seluruh peserta
akan menjalani uji kompetensi untuk mengetahui hasil dari pelatihan. Peserta yang
memiliki kompetensi kemudian akan mendapatkan sertifikat kompetensi. Kita
mengharapkan outcome dari kegiatan ini adalah para SDM berkualitas yang dapat
bersaing di dunia kerja dan juga mampu membuka lapangan kerja lewat kegiatan
wirausaha,” tandas Indra.
Dalam kegiatan ini hadir pula Kepala OPD, Camat Sei Rampah, Kepala Desa
Firdaus Estate, serta para peserta pelatihan.

Jakarta (2/12) -- Indonesia masih dihadapkan pada persoalan pandemi Covid-


19. Akibatnya, berbagai program pemerintah termasuk pembangunan sumber
daya manusia (SDM) menjadi terhambat bahkan relatif mengalami penurunan. 
Namun setelah hampir sembilan bulan, semangat pembangunan SDM kembali
bangkit seiring upaya penanganan Covid-19 yang kian digencarkan. Tidak
hanya fokus pada penanggulangan masalah kesehatan tetapi juga kebangkitan
ekonomi. 
Terkait hal itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa
pembangunan SDM merupakan hal yang sangat kompleks dan
multidimensional. 
Yang paling sulit ditangani dan diukur itu adalah di sektor SDM, beda
dengan ekonomi yang lebih mudah diukur," ujar Menko PMK saat dialog
bersama wartawan parlemen di Media Center Gedung Nusantara DPR/MPR RI,
Jakarta, Rabu (2/12). 
Sejalan dengan tema dialog Mengoptimalkan SDM di Tengah Pandemi,
Muhadjir meyakini masalah pandemi yang dialami bangsa Indonesia hingga
kini sejatinya dapat menjadi momentum untuk mendongkrak pencapaian di
segala bidang termasuk pembangunan SDM. 
Salah satu hal yang juga tengah menjadi perhatian pemerintah, sebut mantan
Mendikbud tersebut, yaitu urusan stunting. Angka stunting di Indonesia masih
berada di angka 27,6 atau relatif tinggi. 
"Stunting ini berbahaya. Kalau tidak kita atasi akan berdampak pada
pembangunan manusia Indonesia ke depan. Padahal kita tahu tahun 2030
Indonesia akan mencapai bonus demografi dan itu harus betul-betul
dipersiapkan," tandasnya. 
Muhadjir kembali menegaskan, pembangunan SDM dapat terus
dioptimalisasi meskipun Indonesia masih berada di tengah pandemi. Tentunya,
juga harus diimbangi dengan kerja keras dan optimistis dalam menjalankan
setiap program yang sudah dicanangkan. 

Anda mungkin juga menyukai