Dosen Pengampu :
Dr. Pujiati, M.Pd.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami
berupa nikmat sehat baik secara jasmani maupun rohani sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah ini dengan semaksimal mungkin juga tepat waktu. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi salah satu tugas dari Mata Kuliah Ekonomi Pendidikan.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Pujiati, M.Pd. selaku dosen pengampu yang
telah memberikan kami arahan untuk membuat makalah ini. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih terdapat kekurangan. Karenanya, dengan besar hati kami menerima
saran serta kritik yang membangun agar dapat memperbaiki makalah kedepannya.
Kami berharap, dengan adanya makalah ini dapat menambah ilmu dan wawasan dari para
pembaca, khususnya pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung mengenai
Kebutuhan akan Sumber Daya Manusia : Penawaran, dan Permintaan Tenaga
Terdidik, Karakteristik Tenaga Terdidik. Kurang lebihnya kami memohon maaf.
Terimakasih.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR .........................................................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan Makalah ..................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................3
2.1. Perencanaan Kebutuhan Akan Sumber Daya Manusia .......................................3
2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Akan Kebutuhan Sumber
Daya Manusia......................................................................................................4
2.3. Manfaat Perencanaan Kebutuhan SDM ..............................................................5
2.4. Proses Dalam Perencanaan Kebutuhan SDM ....................................................8
2.5. Sistem Perencanaan Kebutuhan SDM ................................................................10
2.6. Penawaran Kebutuhan Akan SDM .....................................................................11
2.7. Permintaan Tenaga Kerja Terdidik dan Karakteristik Tenaga Terdidik .............13
BAB III PENUTUP ............................................................................................................16
3.1. Kesimpulan..........................................................................................................16
3.2. Saran....................................................................................................................17
STUDI KASUS.....................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
c. Perencanaan untuk perekrutan dan seleksi atau untuk pemberhentian
d. Perencanaan untuk pengembangan.
Perencanaan untuk kebutuhan masa depan ini sangat penting. Karena situasi
organisasi baik beban kerja, jumlah pemakai jasa, maupun kemungkinan
permasalahan yang dihadapi lebih kompleks, maka sangat penting adanya
perencanaan untuk masa yang akan datang. Untuk keperluan perencanaan ini
yang perlu diperhatikan adalah:
a. Jumlah pegawai yang diperlukan
b. Kualifikasi yang diperlukan
c. Jangka waktu kebutuhan pegawai tersebut
Sedangkan perencanaan untuk kepentingan keseimbangan masa depan harus
dianalisis tentang berapa jumlah pegawai yang ada saat ini yang masih dapat
dipertahankan pada masa depan sehingga untuk rencana kebutuhan pegawai
lebih terarah. Adapun yang diperhatikan dalam perencanaan ini adalah:
a. Jumlah pegawai yang ada saat ini
b. Usia pegawai dan kemungkinan pensiun
c. Jumlah lowongan yang ada
d. Pegawai yang diperlukan
Perencanaan SDM sesungguhnya adalah bentuk program rencana dalam
mengidentifikasi terkait persoalan, ancaman, dan peluang di setiap bidang.
Mengingat era dengan masalah peluang dan hambatan berarti perencanaan
SDM ditentukan pengaruh internal dan eksternal dengan demikian
membantu mempersiapkan sumber daya yang diperlukan untuk mengatasi
hambatan dan meraih peluang.
7
Perubahan-perubahan lingkungan sulit diprediksi dalam jangka
pendek dan kadang- kadang tidak mungkin diperkirakan dalam jangka
panjang.
a. Perkembangan ekonomi mempunyai pengaruh yang besar tetapi
sulit diestimasi. Sebagai contohtingkat inflasi, pengangguran dan
tingkat bunga sering merupakan faktor penentu kondisi bisnisyang
dihadapi perusahaan.
b. Kondisi sosial-politik-hukum mempunyai implikasi pada
perencanaan sumber daya manusiamelalui berbagai peraturan di
bidang personalia, perubahan sikap dan tingkah laku, dansebagainya.
c. Sedangkan penbahan-perubahan teknologi sekarang ini tidak hanya
sulit diramal tetapi jugasulit dinilai. Perkembangan komputer secara
dasyat merupakan contoh jelas bagaimana perubahan teknologi
menimbulkan gejolak sumber daya manusia.
d. Para pesaing merupakan suatu tantangan eksternal lainnya
yang akan mempenganuhi permintaan sumber daya manusia
organisasi. Sebagai contoh, - pembajakanl manajer akan memaksa
perusahaan untuk selalumenyiapkan penggantinya melalui antisipasi
dalam perencanaan sumberdaya manusia.
2. Keputusan-keputusan Organisasional
8
c. Forecast penjualan dan produksi meskipun tidak setepat
anggaran juga menyebabkan perubahankebutuhan personalia jangka
pendek.
d. Perluasan usaha berarti kebutuhan sumber daya manusia baru.
e. Begitu juga, reorganisasi atau perancangan kembali pekerjaan-
pekerjaan dapat secara radikalmerubah kebutuhan dan memerlukan
berbagai tingkat ketrampilan yang berbeda dari parakaryawan di masa
mendatang.
3. Faktor-faktor Persediaan Karyawan
Sumber daya manusia dimodifakasi oleh kegiatan-kegiatan karyawan.
Pensiun, permohonan berhenti, terminasi, dan kematian semuanya
menaikkan kebutuhan personalia. Datamasa lalu tentang faktor-faktor
tersebut dan trend perkembangannya bisa berfungsi sebagai pedoman
perencanaan yang akurat.
a. Karyawan yang akan pensiun Jumlah, waktu dan kualifikasi SDM
yang akan pensiun, yang harus dimasukkan dalam prediksi kebutuhan
SDM sebagai pekerjaan atau jabatan kosong yang harus dicari
penggantinya.
b. Pengunduran diri karyawan Prediksi jumlah dan kualifikasi SDM yang
akan berhenti atau keluar dan pemutusan hubungan kerja (PHK) sesuai
dengan Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau kontrak kerja, yang
harus diprediksi oleh penggantinya untuk mengisi kekosongan pada
waktu yang tepat, baik dari sumber internal maupun eksternal.
c. Kematian, dan sebagainya. Prediksi yang meninggal dunia. Prediksi ini
perlu dilakukan di lingkungan organisasi atau perusahaan yang telah
memiliki SDM dalam jumlah besar yang seharusnya memiliki Sistem
Informasi SDM yang akurat. Prediksi yang meninggal dunia dilakukan
karena kemungkinan terjadi diluar kekuasaan manusia atau tidak
tergantung usia, sehingga mungkin saja dialami oleh pekerja yang
usianya relative masih muda.
4. Faktor Internal
9
Kondisi persiapan SDM dalam melakukan operasional di masa sekarang
untuk mengantisipasi perkembangan dimasa depan. Dengan kata lain
faktor internal adalah alasan perminttan SDM.
10
2. Melalui perencanaan sumber daya manusia yang matang, efektifitas
kerja juga dapat lebihditingkatkan apabila sumber daya manusia yang
ada telah sesuai dengan kebutuhan perusahaan.Standard Operating
Prosedure (SOP) sebagai pedoman kerja yang telah dimiliki yang
meliputi;suasana kerja kondusif, perangkat kerja sesuai dengan tugas
masing-masing sumber dayamanusia telah tersedia, adanya jaminan
keselamatan kerja, semua sistem telah berjalan dengan baik, dapat
diterapkan secara baik fungsi organisasi serta penempatan sumber daya
manusia telah dihitung berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
3. Produktivitas dapat lebih ditingkatkan apabila memiliki data tentang
pekerjaan, pelatihan yang telah diikuti oleh sumber daya manusia.
Dengan mengi kutsertakan karyawandalam berbgai pendidikan dan
pelatihan, akan mendorong karyawan untuk meningkatkan produktivitas
kerjanya. Melalui Pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan
kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia yang diikuti
dengan peningkatan disiplin kerja yang akan menghasilkan sesuatu secara
lebih professional dalam menangani pekerjaan yang berkaitanlangsung
dengan kepentingan perusahaan.
4. Perencanaan sumber daya manusia berkaitan dengan penentuan kebutuhan
tenaga kerja di masadcpan, baik dalam arti jumlah dan kualifikasinya
untuk mengisi berbagai jabatan danmenyelengarakan berbagai aktivitas
baru kelak.
5. Salah satu segi manajemen sumber daya manusia yang dewasa ini
dirasakan semakin pentingialah penaganan informasi ketenagakerjaan.
Dengan tersedianya informasi yang cepat dan akuratsemakin penting bagi
perusahaan, terutama perusahaan yang memiliki sumber daya
manusiayang banyak dengan cabang yang tersebar di berbagai tempat
(baik dalam negeri maupun di luarnegeri).Dengan adanya informasi
ini akan memudahkan manajemen melakukan perencanaan sumber daya
manusia (Human Resources Information) yang berbasis pada teknologi
11
canggih merupakansuatu kebutuhan yang tidak dapat dihindarkan
perubahan yang serba cepat.
6. Seperti telah dimaklumi salah satu kegiatan pendahuluan dalam melakukan
perencanaan termasuk perencanaan sumber daya manusia adalah
penelitian.Berdasarkan bahan yang diperolech dan penelitian yang
dilakukan untuk kepentingan perencanaan sumber daya manusia, akan
timbul pemahaman yang te pat tentang situasi pasarkerja dalam arti.
a. Permintaan pemakai tenaga kerja atas tenaga kerja dilihat d an
segi jumlah, jenis, kualifikasi dan lokasinya.
b. Jumlah pencari pekerjaan beserta bidang keahlian,
keterampilan, latar belakang profesi, tingkat upah atau gaji dan
sebagainya.Pcmabaman demikian penting karena bentuk rencana yang
disusun dapat disesuaikan dengansituasi pasaran kerja tersebut.
7. Rencana sumber daya manusia merupakan dasar bagi penyusunan program
kerja bagi satuankerja yang menangani sumber daya manusuia dalam
perusahaan. Salah satu aspek program kerjatersebut adalab pengadaan
karyawan baru guna memperkuat tenaga kerja yang sudah ada
demipeningkatan kemampuan perusahaan mencapai tujuan dan berbagai
sasarannya.Tanpa perencanaan sumber daya manusia, sukar menyusun
program kerja yang realistik.
8. Mengetahui pasar tenaga kerja. Pasar kerja merupakan sumber untuk
mencari calon-calonsumber daya manusia yang potensial untuk
diterima (recruiting) dalam perusahaan. Dengan adanya data perencanaan
sumber daya manusia di samping mempermudah mencari calon yang cocok
dengan kebutuhan, dapat pula digantikan untuk membantu perusahaan lain
yang memerlukan sumber daya manusia.
9. Acuan dalam menyusun program pengembangan sumber daya
manusia, perencanaan sumber daya manusia dapat dijadikan sebagai salah
satu sumbangan acuan, tetapi dapat pula berasal dari sumber lain.
dengan adanya data yang lengkap tentang potensi sumber daya manusia
akan lebih mempermudah dalam menyusun program yang lebih matang dan
lebih dapat dipertanggungjawabkan, berdasarkan hal-hal tersebut, dapat
12
diketahui manfaat dari perencanaan sumber daya manusia dalam suatu
perusahaan sebagai sesuatu yang sangat penting, demi kelancaran dan
tercapainya tujuan dari perusahaan.
• Kepentingan Individu.
• Kepentingan Organisasi.
• Kepentingan Nasional.
13
2) Harus mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang
SDM.
14
Metode nonilmiah diartikan bahwa perencanaan SDM hanya
didasarkan atas pengalaman, imajinasi, dan perkiraan-perkiraan dari
perencanaannya saja. Rencana SDM semacam ini risikonya cukup
besar, misalnya kualitas dan kuantitas tenaga kerja tidak sesuai dengan
kebutuhan perusahaan. Akibatnya timbul misi manajemen dan
pemborosan yang merugikan perusahaan. Metode ilmiah diartikan
bahwa PSDM dilakukan berdasarkan atas hasil analisis dari data
informasi, dan peramalan dari perencanaannya. Rencana SDM semacam
ini resikonya kecil karena segala sesuatu telah diperhitungkan terlebih
dahulu.
4. Pengevaluasian Rencana SDM Jika perencanaan SDM dilakukan dengan
baik, akan diperoleh keuntungan-keuntungan sebagai berikut: Manajemen
puncak memiliki pandangan yang lebih baik terhadap dimensi SDM
atau terhadap keputusan-keputusan bisnisnya. Biaya SDM menjadi Icbih
kecil karena manajemen dapat mengantisipasi ketidakseimbangan
sebelum terjadi hal-hal yang dibayangkan sebelumnya yang lebih besar
biayanya.Tersedianya lebih banyak wakt untuk menempatkan yang
berbakat karena kebutuhan dapatdiantisipasi dan diketahui sebelum
jumlah tenaga kerja yang sebenarnya dibutuhkan. Adanya kesempatan
yang lebih baik untuk melibatkan wanita dan golongan minoritas
didalamrencana masa yang akan datang.
para manajer dapat dilaksanakan dengan lebih baik. Kendala-
kendala perencanaan SDM Standar kemampuan
1) SDM Standar kemampuan SDM yang pasti belum ada, akibatnya
informasi kemampuan SDM hanya berdasarkan ramalan ramalan
(prediksi) saja yang sifatnya subjektif. Hal ini menjadi kendalayang
serius dalam PSDM untuk menghitung potensi SDM secara pasti.
2) Manusia (SDM) Mahluk Hidup Manusia sebagai mahluk hidup
tidak dapat dikuasai sepenuhnya seperti mesin. Hal ini
menjadikendala PSDM, karena itu sulit memperhitungkan segala
sesuatunya dalam rencana. Misalnya, iamampu tapi kurang mau
melepaskan kemampuannya.
15
3) Situasi SDM Persediaan, mutu, dan penyebaran penduduk yang
kurang mendukung kebutuhan SDM perusahaan titik hal ini menjadikan
kendala proses PSDM yang baik dan benar.
4) Kebijaksanaan perburuhan pemerintah/peraturan pemerintah
kebijaksanaan perburuhan pemerintah, seperti kompensasi, jenis kelamin
WNA, dan kendala lainnya dalam PSDM untuk membuat rencana yang
baik dan tepat.
Dalam dunia kerja, ada beberapa teknik utama yang dibutuhkan dalam
perencanaan SDM. Berikut ada beberapa macam teknik yang diperhatikan
dalam perencanaan SDM:
Teknik Delphi
Teknik dengan menggunakan keahlian sekelompok. Perencana di sebuah
divisi SDM hal ini berfungsi sebagai penengah, menyimpulkan pendapat
dan melaporkan hasil simpulan dari pendapat sekelompok yang nantinya
disetorkan kepada ahli. Laporan ini kemudian dikaji uang dengan
mensurvei kegiatan yang mencapai consensus.
Ekstrapolasi
Teknik ini mendasari pada perubahan atau kecenderungan masa lalu
dalam membuat proyeksi dimasa yang akan datang dengan menggunakan
teknik ini maka pemikiran kehidupan organisasi harus terjadi berulang.
Teknik ini hanya digunakan untuk perencanaan SDM jangka pendek dan
tidak berlaku dengan teknik di jangka panjang.
Indeksasi
Adalah teknik estimasi kebutuhan di masa datang untuk tingkat
perkembangan karyawan menggunakan indeks. Berawal dengan asumsi
faktor yang mempengaruhi permintaan bersifat eksternal dan internal
pada kondisi konstan. Hal ini untuk berguna bagi perencanaan jangka
panjang.
Analisis Statistik
Teknik digunakan untuk lebih rumit dari indeksasi dan lainnya,
dikarenakan hasil lebih akurat dalam jangka panjang dengan
16
mempertimbangkan perubahan tuntutan kebutuhan SDM. Dikenal dengan
regresi dan korelasi ilmu statistik
17
keterscdiaan /penawaran tenaga kerja (supply) dari sumber ceksteral
terdiriatas:
a. Perencanaan rekrutmen dan seleksi
b. Pasar tenaga kerja Memprediksi permintaan tenaga kerja (demand)
mendatang lebih rumit dan subjektif dari pada memprediksi
ketersediaan tenaga kerja (supply), karena banyak faktor yang
mempengaruhinya.Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan tenaga kerja (Simamora, 1997:176) terdiri atas:
Perubahan lingkungan eksternal Perubahan kondisi organisasi Perubahan
kondisi tenaga kerja.
3. Penyusunan rencana SDM
Penyusunan rencana SDM dapat diartikan sebagai suatu proses
menentukan kebutuhan akantenaga kerja berdasarkan peramalan
pengembangan, pengimplementasian, dan pengendaliankebutuhan
tersebut yang berintegrasi dengan perencanaan organisasi agar tercipta
jumlahpegawai, penempatan pegawai yang tepat dan bermanfaat secara
ekonomis.
4. Pengawasan dan Evaluasi
Pengawasan dan Evaluasi Sumber Daya Manusia dapat berupa apa saja
tentang manusia dalam organisasi. Yang lain dapat pula mengenai
dayanya sendiri atau orangnya sendiri juga memerlukan pengawasan dan
evaluasi. Pengawasan dan evaluasi su manusiamerupakan fungsi
yang harus dilakukan oleh sctiap pemimpin terhadap anak buahnya.
Dengan demikian, fungsi manajemen sumber daya manusia ini sama
pentingnya dengan perencanaan dan pelaksanaan. Pelaksanaan merupakan
langkah lanjut dari perencanaan, tetapi sesudahdilaksanakan menyusul
kedua fungsi ini karena pengcndalian dan pengawasanlah yang dapat
menyatakan apakah pelaksanaan sudah berhasil sesuai dengan yang
direncanakan.
18
Penawaran kebutuhan akan SDM adalah jumlah SDM yang dapat
disediakan oleh pemilik tenaga kerja pada setiap kemungkinan upah
dalam jangka waktu tertentu. Dalam teori klasik sumberdaya manusia
(pekerja) merupakan individu yang bebas mengarnbil keputusan untuk
bekerja atau tidak. Bahkan pekerja juga bebas untuk menetapkan jumlah
jam kerja yang diinginkannya. Teori ini didasarkan pada teori tentang
konsumen, dimana setiap individu bertujuan untuk memaksimumkan
kepuasan dengan kendala yang dihadapinya. Menurut G.S Becker
(1976), Kepuasan individu bisa diperoleh melalui konsumsi atau
menikmati waktu luang (leissure). Sedang kendala yang dihadapi individu
adalah tingkat pendapatan dan waktu. Bekerja sebagai kontrofersi dari
leisure menimbulkan penderitaan, sehingga orang hanya mau melakukan
kalau memperoleh kompensasi dalam bentuk pendapatan, sehingga solusi
dari permasalahan individu ini adalah jumlah jam kerja yang ingin
ditawarkan pada tingkat upah dan harga yang diinginkan. Kombinasi
waktu non pasar dan barang-barang pasar terbaik adalah kombinasi
yang terletak pada kurva indefferensi tertinggi yang dapat dicapai
dengan kendala tertentu. sebagaimana gambar 3, kurva penawaran
tenaga kerja mempunyai bagian yang melengkung ke belakang. Pada
tingkat upah tertentu penyediaan waktu kerja individu akan bertambah
apabila upah bertembah (dari W ke W1 ). Setelah mencapai upah
tertentu (W1), pertambahan upah justru mengurangi waktu yang
disediakan oleh individu untuk keperluan bekerja (dari W1 ke WN). Hal
ini disebut Backward Bending Supply Curve.
19
menggambarkan pola kombinasi faktor produksi yang tidak sebanding
(Variable proportions) umumnya digunakan kurva isokuan (isoquantities)
yaitu kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi faktor produksi
(tenaga kerja dan kapital) yang menghasilkan volume produksi yang
sama. Lereng isokuan menggamblfncan laju substitusi teknis marginal
atau marginal Rate of Technical Substitution atau dikenal dengan istilah
MRS. Hal ini dimaksudkan untuk melihat hubungan antara faktor tenaga
kerja dan kapital yang merupakan lereng dari kurva isoquant.
20
Permintaan tenaga kerja saat ini begitu selektif dengan standar yang
lebih tinggi. Jika dulu ijazah sebagai bukti pekerja terdidik menjadi
syarat utama, namun saat ini tidak cukup itu saja untuk mendapatkan
pekerjaan apalagi pada lembaga-lembaga profit yang sudah bonafit.
Penawaran dan permintaan tenaga kerja saat ini juga mensyaratkan
kemampuan khusus (skill) dalam menyelesaikan pekerjaan. Dengan
adanya standarisasi ini, tidak heran tingkat pengangguran terdidik di
Indonesia mengalami peningkatan. Berdasarkan Data Badan Pusat
Statistik (BPS) seperti yang dikutip dari laman Beritasatu.com, Senin
(5/5/2019) menunjukkan, pada Februari 2019, penganggur terbuka di
Indonesia mencapai 6,8 juta atau 5,01% dari angkatan kerja yang mencapai
136,2 juta. Jawa Barat adalah provinsi dengan angka pengangguran
tertinggi, yakni 7,7%, sedangkan Bali merupakan provinsi dengan angka
pengangguran terendah, 1,2%. Dilihat dari tingkat pendidikan,
pengangguran paling tinggi adalah tamatan sekolah menengah kejuruan
(SMK), 8,63%, turun tipis dari posisi 8,92% pada Februari 2018.
Pengangguran terbuka tertinggi juga juga terjadi di kalangan tamatan
diploma I, II, dan III yang mencapai 6,89% dan SMA 6,78%. Yang
memegang ijazah universitas, minimal S-1, ada 6,24% pengangguran
terbuka. Pengangguran dengan pendidikan maksimal SD hanya 2,65%.
Itu karena mereka tidak memilih-milih pekerjaan. Pekerjaan apa pun
mereka tidak jalani.
Sudarsono menjelasakan bahwa “Permintaan dalam konteks ekonomi
didefinisikan sebagai jumlah maksimum suatu barang atau jasa yang
dikehendaki seorang pembeli untuk dibelinya pada setiap kemungkinan
harga dalam jangka waktu tertentu. Dalam hubungannya dengan tenaga
kerja, permintaan tenaga kerja adalah hubungan antara tingkat upah
dan jumlah pekerja yang dikehendaki oleh pengusaha untuk dipekerjakan.
Sehingga permintaan tenaga kerja dapat didefinisikan sebagai jumlah
tenaga kerja yang diperkerjakan seorang pengusaha pada setiap
kemungkinan tingkat upah dalam jangka waktu tertentu.”
21
Tingginya penyerapan tenaga kerja setiap tahunnya menandakan
bahwa para pekerja memenuhi standarisasi yang ditetapkan oleh
penyedia lapangan pekerjaan. Begitu juga sebaliknya, rendahnya
penyerapan tenaga kerja juga bisa disebabkan karena para calon pekerja
tidak mampu memenuhi standarisasi yang ada. Berbicara permasalahan
pengangguran tentunya sesuatu yang kompleks dengan berbagai
faktor yang menyebabkannya terjadi, mulai dari relevansi produk
pendidikan dengan dunia kerja, kreatifitas, dan skill tenaga kerja.
22
4. People Management ( Manajemen Personel) Manusia memiliki nilai
yang tak dimiliki teknologi. Manusia lebih kreatif karena memiliki akal
berpikir maju, semangat, komitmen, dan mampu mengenal satu sama
lain. Dengan demikian tidak menutup kemungkinan manusia memiliki
kelemahan pada hal hilang motivasi.
23
perbedaan-perbedaan yang terjadi akibat cara pandang yang berbeda
darioranglain
24
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian sebelumnya, pada makalah penulis
mengemukakan beberapa kesimpulan :
1. Perencanaan sumber daya manusia (Human Resource
Planning) merupakan satu fungsi dalam Manajemen Sumber daya
manusia yang mengorientasi pada bagaimana menyusun langkah-
langkah strategi menyiapkan sumber daya manusia
(pegawai/karyawan) dalam suatu organisasi secara tepat dalam
jumlah dan kualitas yang diperlukan. Perencanaan akan kebutuhan
SDM sebagai proses manajemen dalam menentukan pergerakan
sumber daya manusia organisasi dari posisinya saat ini menuju posisi
yang diinginkan di masa depan dengan menggunakan data sebagai
pedoman perencanaan di masa depan.
2. Perencanaan sumber daya manusia awal difokuskan pada
perencanaan kebutuhan dayamanusia di masa depan serta cara
pencapaian tujuannya implementasi program- program,yang kemudian
berkembang, termasuk dalam hal ngumpulan data untuk
mengevaluasikeefektifan program yang sedang be dan
memberikan informasi kepada perencana bagipemenuhan kebutuhan
untuk revisi peramalan dan program daat diperlukan.
3. Dalam pelaksanaannya, perencanaan sumber daya manusia harus
disesuaikan dengan strategitertentu. Hal ini dimaksudkan untuk
meminimalisikan adanya kesenjangan agar tujuan dengankenyataan
dan sekaligus menfasilitasi keefektifan organisasi dapat dicapai.
Perencanaan sumberdaya manusia harus diintegrasikan dengan tujuan
perencanaan jangka pendek dan jangka panjangorganisasi. Hal ini
diperlukan agar organisasi bisa terus survive dan dapat
berkembang sesuai dengan tuntutan perubahan yang sangat cepat
dan dinamis .
25
4. Pada akhirnya dari seluruh penjelasan diatas dapat kita tarik
kesimpulan bahwa PSDM sangat penting untuk dilakukan karena
memungkinkan HRD menempatkan Staf yang tepat pada saat yang
tepat Hal Yang paling penting di dalam suatu perusahaan adalah
Perencanaan akan kebutuhan SDM, sehingga hal yangharus dan
penting untuk diperhatikan adalah Perencanaan akan kebutuhan SDM
26
STUDI KASUS
Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang berada di urutan ke
empat terbesar di dunia setelah berturut-turut Cina, India, Amerika Serikat dan keempat
adalah Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia dari hasil Sensus 2010 mencapai angka
237.641.326. Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia semakin
bertambah.Pertumbuhan tenaga kerja yang kurang diimbangi dengan pertumbuhan lapangan
kerja akan menyebabkan tingkat kesempatan kerja cenderung menurun. Dengan demikian
jumlah penduduk yang bekerja tidak selalu menggambarkan jumlah kesempatan kerja yang
ada. Hal ini dikarenakan sering terjadinya mismatch dalam pasar kerja. Dalam hubungannya
dengan kualitas sumber daya manusia, pendidikan dianggap sebagai sarana untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Pendidikan yang baik
diharapkan mampu memberikan sumber daya manusia yang baik pula. Namun dalam
kenyataannya sekarang ini, pendidikan juga dianggap berkaitan erat dengan pengangguran,
khususnya pengangguran tenaga kerja terd idik Ledakan lulusan perguruan tinggi tidak
dibarengi penyediaan lapangan kerja. Dengan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia
maka diasumsikan tercipta lapangan kerja yang baru pula. Namun agaknya laju
pertumbuhannya tidak bisa mengimbangi jumlah lulusan perguruan tinggi karena
sebagian dari mereka tidak terserap di dunia kerja. Tingginya tenaga kerja terdidik ini
membuat pasar kerja bergejolak dimana semua tamatan universitas yang merupakan
tenaga kerja terdidik berlomba-lomba dalam persaingan lapangan pekerjaan untuk menjadi
seorang karyawan pada sebuah perusahaan atau instansi pemerintahan. Sehingga banyak
juga yang bekerja tidak sesuai dengan kualifikasi angkatan kerja dengan lapangan pekerjaan
yang tersedia. Walaupun demikian tidak sedikit juga yang memilih mengambil resiko
dari pada menganggur, walaupun sesunguhnya ada peluang untuk mengaplikasikan
pengetahuan tenaga kerja terdidik untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri yang mungkin
lebih menguntungkan.Kecenderungan yang terjadi pada mahasiswa-mahasiswa atau tenaga
kerja terdidik saat ini adalah kebanyakan dari mereka lebih menginginkan pekerjaan yang
mapan dengan mendapatkan status yang terhormat dan banyak menghasilkan
pendapatan setelah menyelesaikan pendidikannya, sebagian besar mahasiswa,
termasuk mahasiswa tingkat akhir, serta para sarjana yang baru saja lulus tidak memiliki
rencana berwirausaha. Umumnya mereka lebih memilih untuk menjadi seorang pekerja pada
perusahaan-perusahaan besar maupun instansi pemerintah (menjadi PNS) guna menjamin
27
masa depan mereka. Oleh karena itu, para sarjana lulusan perguruan tinggi perlu diarahkan
dan didukung untuk tidak hanya berorientasi sebagai pencari kerja (job seeker) namun dapat
dan siap menjadi pencipta pekerjaan (job creator) juga.
Dari kasus diatas apakah yang menyebabkan tenaga kerja terdidik bekerja sebagai
karyawan?
28
DAFTAR PUSTAKA
Yustika, A. E. (2006). Perekonomian Indonesia: Deskripsi, preskripsi, dan kebijakan.
Winarti, E. (2018). Perencanaan manajemen sumber daya manusia lembaga
pendidikan.
Tarbiyatuna: Jurnal Pendidikan Ilmiah, 3(1), 1-26.
Sholeh, M. (2007). Permintaan dan penawaran tenaga kerja serta upah: Teori serta
beberapa potretnya di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, 4(1).
Nuryanta, N. (2008). Pengelolaan Sumber Daya Manusia (Tinjauan Aspek Rekrutmen dan
Seleksi). El-Tarbawi, 1(1), 55-69.
di Era Industri, S. D. M. S. (2021). KEBUTUHAN SDM PADA ERA REVOLUSI
INDUSTRI 4.0. Manajemen Sumber Daya Manusia (Era Revolusi Industri 4.0),
49.
Setiawan, S. A., & Woyanti, N. (2010). Pengaruh umur, pendidikan, pendapatan,
pengalaman kerja dan jenis kelamin terhadap lama mencari kerja bagi tenaga kerja
terdidik di kota Magelang (Doctoral dissertation, Universitas Diponegoro).
Azan, K., Hasibuan, L., & Us, K. A. (2021). Kebutuhan Akan SDM Doktrin Ekonomi
(Konsep MSDM, Identifikasi Nilai SDM, Penawaran dan Permintaan Tenaga Kerja
dan Karakteristik Tenaga Kerja Terdidik, Upaya Pengembangan SDM). Akademika:
Jurnal Keagamaan dan Pendidikan, 17(1), 68-78.
29