Disusun oleh:
1. Alfian Ferdiansyah 141210117
2. Listi Rohmah 141210119
3. Jasmine Puspita K 141210122
4. Syeiza Febriyana 141210149
5. Putri Galih H 141210170
6. Anita Hana F 141210197
Dosen Pengampu:
Hery Sutanto, DRS.MM
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Perencanaan SDM dan
Rekruitmen” dengan tepat waktu meskipun masih banyak kekurangan di dalamnya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen SDM serta
memberi wawasan dan pengetahuan bagi penyusun dan pembaca mengenai Perencanaan SDM
dan Rekruitmen.
Terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Drs. Hery Sutanto, MM selaku dosen
pengampu mata kuliah manajemen SDM. Terima kasih juga kami ucapkan kepada pihak yang
telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat
kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, kami sebagai penyusun mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca terhadap makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan bagi kami sebagai penyusun.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian perencanaan SDM
2. Mengetahui tujuan dari perencanaan SDM
3. Mengetahui variasi atau jenis perencanaan SDM
4. Mengetahui apa itu rekrutmen SDM
4
5. Mengetahui tujuan dari rekrutmen SDM
6. Mengetahui saluran informasi dalam proses rekrutmen
7. Mengetahui proses rekrutmen SDM
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
manusia untuk memastikan bahwa jumlah dan kualitas dengan
keterampilan yang tepat, akan tersedia pada saat mereka dibutuhkan.
4. Perencanaan SDM menurut William B. Werther dan keith Davis,
perencanaan SDM adalah perencanaan yang sistematis untuk
meramalkan kebutuhan pegawai (demand) dan ketersediaan (supply)
pada masa yang akan dating, baik jumlah maupun jenisnya sehingga
departemen SDM (HRD = Human Resource Department), dapat
merencanakan pelaksanaan rekrutmen, seleksi, pelatihan, dan aktivitas
lainnya dengan baik.
5. Perencanaan SDM menurut Schuler & Walker (1990) perencanaan
sumber daya manusia adalah suatu proses manajemen yang menentukan
mobilitas SDM organisasi atau perusahaan saat ini menuju posisi di
masa depan yang diinginkan.
7
sumber daya manusia yang diperlukan bagi organisasi perusahaan dalam mencapai
tujuan perusahaan. Perannya langsung terkait dengan strategi organisasi, perencanaan
SDM melibatkan analisis supply dan demand, termasuk forescating. Itu berarti
perencanaan SDM merupakan proses dari analisis dan identifikasi kebutuhan akan
sumber daya manusia dan ketersediaannya sehingga organisasi dapat mencapai
tujuannya. Ada beberapa beberapa langkah strategis perencanaan sumber daya
manusia, yaitu.
Pertama, representasi dan refleksi rencana strategis perusahaan berkaitan
dengan perencanaan SDM. Artinya, kualifikasi SDM yang dirumuskan sudah
semestinya memenuhi kriteria sebagaimana yang disyaratkan dalam perencanaan
strategis perusahaan secara keseluruhan, terintegrasi dengan bagian-bagian perusahaan
lainnya, seperti bagian produksi, pemasaran, dan lain sebagainya. Misalnya, perusahaan
dalam lima tahun ke depan bermaksud untuk mempertahankan tingkat keuntungan pada
tingkat 10%. Oleh karena itu, bagian personalia harus memastikan bahwa SDM yang
direkrut dan dikembangkan mampu menunjang rencana perusahaan tersebut.
Kedua, analisa kualifikasi tugas yang akan diemban oleh tenaga kerja. Langkah
ini merupakan upaya pemahaman atas kualifikasi kerja yang diperlukan untuk
mencapai rencana strategis perusahaan. Pada tahap ini, ada tiga hal yang biasanya
dilakukan, yakni
a. Analisis kerja (job analisys) atau lebih dikenal dengan analisis jabatan
merupakan persyaratan detail tentang jenis pekerjaan yang diperlukan serta
kualifikasi tenaga kerja mampu menjalankannya. Hasil akhir dari job analisis
adalah job description dan job specificacation.
b. Deskripsi kerja (job description) meliputi rincian pekerjaan yang akan menjadi
tugas, tanggung jawab, dan hasil usaha yang diharapkan dalam pekerjaan
tertentu.
c. Spesifikasi jabatan (job specification) merupakan rincian kualifikasi,
kemampuan, skill, dan karakteristik yang diperlukan untuk kesuksesan usaha
dalam pekerjaan tertentu.
Melalui perencanaan SDM, perusahaan dapat mengoptimalkan SDM yang ada
sebaik mungkin sehingga efisiensi, efektivitas, serta produktivitas perusahaan dapat
ditingkatkan. Dengan demikian, melalui perencanaan yang baik dirasa penting bagi
efektivitas manajemen pada perusahaan. Melalui perencanaan SDM, dapat dirancang
kebutuhan tenaga kerja di masa depan, baik dalam jumlah dan kualifikasinya untuk
8
mengisi berbagai jabatan, maupun memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan
kebutuhan. Perencanaan SDM dapat membantu perusahaan membuat sasaran-sasaran
strategis yang terfokus dengan memanfaatkan tenaga-tenaga berbakat dan terampil.
9
Kebijakan adalah suatu jenis rencana yang memberikan bimbingan berpikir dan
arah dalam pengambilan keputusan. Seringkali kebijakan merupakan
pernyataan tidak tertulis dari manajer. Dengan kebijakan rencana akan semakin
baik dan menjuruskan daya pikir pengambil keputusan ke arah tujuan yang
diinginkan.
6. Prosedur (Procedure)
Prosedur merupakan jenis rencana, karena prosedur menunjukkan pemilihan
cara bertindak dan berhubungan dengan aktivitas masa depan. Prosedur benar-
benar merupakan petunjuk untuk tindakan dan bukan cara berpikir. Prosedur
memberikan detail tindakan, sehingga suatu aktivitas tertentu harus
dilaksanakan.
7. Peraturan (Rule)
Rule adalah rencana tentang peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dan
harus ditaati. Rule kadang-kadang timbul oleh prosedur tetapi keadaannya tidak
sama. Perbedaannya, rule tidak menurut urutan-urutan sedangkan prosedur
berdasarkan urutan. Persamaan rule dan prosedur sama-sama memberikan
bimbingan untuk bertindak yang baik.
10
akan memikat calon tenaga kerja yang kompeten untuk melamar pekerjaan
tersebut.
Dengan asumsi perusahaan mengizinkan Anda untuk mengisi posisi, langkah
selanjutnya adalah membangun, melalui perekrutan kumpulan pelamar. Perekrutan
karyawan berarti menemukan dan/atau menarik pelamar untuk posisi yang terbuka.
Merekrut itu penting. Jika hanya dua kandidat yang melamar untuk dua
lowongan, Anda mungkin tidak punya banyak pilihan selain mempekerjakan mereka.
Tetapi jika 10 atau 20 pelamar muncul, Anda dapat menggunakan teknik seperti
wawancara dan tes untuk menyaring semua kecuali yang terbaik.
Bahkan “merek” atau reputasi pemberi kerja akan memengaruhi keberhasilan
perekrutan. Yang paling jelas, adalah sia-sia untuk merekrut jika reputasi pekerja adalah
tempat yang buruk untuk bekerja.
11
8. Melakukan evaluasi efektif tidaknya berbagai teknik yang dilakukan dalam
penarikan tenaga kerja.
9. Memenuhi kegiatan perusahaan untuk mendukung program pemerintah dalam
hal mengurangi tingkat pengangguran.
12
2.7 Proses rekrutmen SDM
Langkah-langkah rekrutmen dan seleksi secara garis besar pelaksanaan rekrutmen dan
seleksi dapat dibagi menjadi dua bagian :
1. Analisa Jabatan
Analisa jabatan adalah proses untuk mempelajari dan mengumpulkan berbagai
informasi yang berhubungan dengan suatu jabatan. Hal yang perlu diperhatikan
dalam analisa jabatan adalah:
1. Definisi jabatan
2. Apa saja yang harus dilakukan dari jabatan tersebut
3. Bagaimana melakukan pekerjaan tersebut
4. Dan mengapa harus dilakukan
2. Pemilihan Tenaga Baru
Pemilihan tenaga baru adalah proses menentukan kandidat mana yang paling
layak untuk mengisi jabatan tertentu yang tersedia. Metode yang sering
digunakan adalah pengisian formulir, tes psikologi, wawancara dan orientasi
orientasi. Proses pelaksanaan rekrutmen dan seleksi terdiri dari beberapa
langkah atau tahapan.
Langkah-langkah pelaksanaan rekrutmen dan seleksi dalam pandangan Johanes Papu:
1. Mengidentifikasi jabatan lowongan dan berapa jumlah tenaga yang diperlukan.
2. Mencari informasi jabatan melalui analisa jabatan
3. Jika persyaratan jabatan telah tersusun lalu memilih metode rekrutmen yang
paling tepat untuk jabatan.
4. Memanggil kandidat-kandidat yang dianggap memenuhi persyaratan jabatan
5. Menyaring/menyeleksi kandidat.
6. Membuat penawaran kerja.
13
3. Karyawan yang sesuai dengan tugas dan keahlian yang diperlukan
4. Karyawan yang terampil, kreatif, dan dinamis
5. Karyawan yang loyal
6. Mengurangi turnover karyawan
7. Karyawan yang sesuai dengan budaya organisasi
8. Karyawan yang dapat bekerja sama di dalam perusahaan
9. Karyawan yang mudah dikembangkan di masa yang akan datang.
Ada beberapa cara seleksi dalam mengadakan pemilihan kandidat karyawan menurut
Drs. Manullang yaitu :
a. Seleksi Ilmiah
Adalah cara seleksi yang berdasarkan pada data yang diperoleh dari job specification
sehingga persyaratan yang ditentukan harus dapat dipenuhi oleh calon karyawan,
agar sesuai dengan keinginan organisasi. Data bersifat non ilmiah yang masih
dipertimbangkan dalam proses seleksi ilmiah, yaitu:
1. Surat lamaran,
2. Ijazah sekolah dan daftar nilai
3. Surat keterangan pekerjaan atau pengalaman
4. Wawancara langsung
5. Referensi/rekomendasi dari pihak yang dapat dipercaya
b. Seleksi Non ilmiah
Seleksi non ilmiah, pada umumnya banyak digunakan di negara-negara
berkembang. Cara non ilmiah didasarkan pada faktor-faktor lain, seperti:
1. Bentuk tulisan dalam lamaran
2. Cara berbicara dalam wawancara
3. Tampang atau penampilan.
14
1. Mempersiapkan iklan lowongan pekerjaan yang jelas
Menentukan tujuan yang ingin dicapai sangat penting dalam membuat iklan
lowongan pekerjaan. Perlu mencantumkan informasi secara lengkap, tidak
bertele-tele, dan jelas untuk memberikan kemudahan bagi calon karyawan.
Perlu mempersiapkan job description seperti tanggung jawab sehari-hari,
ekspektasi pekerjaan, dan kualifikasi yang diperlukan untuk posisi tersebut. Jika
perusahaan memiliki panduan Employee Value Proposition (EVP) harus
disesuaikan nilai tersebut ke dalam job description.
2. Menghadirkan branding perusahaan di social media
Perusahaan dapat menjangkau dan terkoneksi dengan calon karyawan melalui
berbagai platform media sosial. Melalui branding di social media, perusahaan
dapat mempromosikan kelebihan, prospek karier, serta budaya kerja yang
dimiliki. Dengan aktif memposting foto dan video yang menarik tentang
keseharian perusahaan, para kandidat akan semakin tertarik untuk bergabung.
3. Mengenali target audience dan platform yang tepat
Setelah mempersiapkan iklan lowongan kerja yang sesuai dengan tujuan dan
branding perusahaan, langkah yang paling tepat adalah menayangkan iklan
lowongan tersebut di platform terbaik agar dapat menjangkau target audience
dengan efektif. Melalui strategi omnichanne dapat memanfaatkan channel yang
dimiliki perusahaan untuk penayangan iklan lowongan, misalnya, jika
perusahaan akan mengiklankan lowongan di sosial media, job portal seperti
JobStreet, website perusahaan serta pastikan informasi yang ditampilkan jelas.
4. Menawarkan gaji yang kompetitif
Perusahaan perlu memastikan memiliki budget cukup untuk menawarkan gaji
yang kompetitif bagi para calon karyawan dengan melakukan survei
sebelumnya agar gaji yang nantinya diberikan adil dan menarik bagi para
kandidat. Untuk menarik perhatian calon karyawan terbaik, perlu membuat
penawaran yang tepat.
5. Mempersiapkan strategi terbaik menghadapi wawancara kandidat
Pada tahap wawancara, proses komunikasi dua arah antara perekrut dengan
kandidat akan terjadi. Perekrut perlu mempersiapkan tahap wawancara dengan
baik agar berkesan bagi kandidat. Perekrut dapat memberikan pemahaman
pentingnya kontribusi para kandidat untuk posisi yang dibutuhkan,
15
mempromosikan visi misi perusahaan, kultur kerja, serta benefit atau prospek
karier yang dapat mereka raih jika bergabung nanti.
6. Mengadakan onboarding karyawan
Bagi bisnis usaha kecil menengah ataupun perusahaan besar, proses merekrut
karyawan baru akan menghabiskan biaya besar dan waktu yang cukup panjang.
Jika karyawan baru tidak dapat bertransisi dengan baik hingga menyebabkan
mereka memilih resign dalam waktu singkat, maka perusahaan perlu
mengadakan proses perekrutan kembali yang tentunya akan memakan biaya
yang lebih banyak.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah memaparkan mengenai perencanaan sumber daya manusia dan rekrutmen
pegawai dalam perspektif manajemen sumber daya manusia, penulis dapat
menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
mencapai tujuan perusahaan, selain modal dan teknologi.
2. Perencanaan sumber daya manusia dalam operasional perusahaan menjadi sebuah
keharusan karena digunakan sebagai kerangka untuk memadukan pengambilan
keputusan di seluruh organisasi.
3. Perencanaan sumber daya manusia merupakan proses dari analisis dan identifikasi
kebutuhan akan sumber daya manusia dan ketersediaannya sehingga organisasi
dapat mencapai tujuannya.
4. Salah satu kunci utama dalam menciptakan sumber daya manusia yang profesional
bergantung pada proses rekrutmen yang baik. Oleh karena itu, proses rekrutmen
harus dilaksanakan dengan penuh persiapan agar dapat menyaring calon tenaga
kerja yang berkualitas.
5. Rekrutmen atau seleksi merupakan fungsi yang penting karena berbagai macam
keahlian yang dibutuhkan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya diperoleh dari
proses rekrutmen atau seleksi.
17
DAFTAR PUSTAKA
Himma, Faiqotul. (2022). “Rekrutmen adalah: Pengertian, Tujuan, dan Proses.”, diakses di
https://majoo.id/solusi/detail/rekrutmen-adalah pada 27 Agustus 2022.
Dessler, Gary. 2013. Human Resources Management. 15th edition, United States of America:
Pearson. (Diterjemahkan kedalam bahasa indonesia).
Riadi, Muchlisin. (2021). “Rekrutmen Karyawan - Pengertian, Tujuan, Jalur dan Faktor yang
Mempengaruhi”, diakses di https://www.kajianpustaka.com/2021/11/rekrutmen-pengertian-
tujuan-jalur-dan-faktor-yang-mempengaruhi.html pada 27 Agustus 2022.
18