DOSEN
DRA EMMY NUR HARIATI, M.HUM.
DISUSUN OLEH:
DIKO GUSTI SANDIKO SUJAK 141210055
FITO HENRY DEWANTORO 141210039
SHABRINA PUTRI ARDANI 141210052
SYAFIRA EKA PUTRI 141210049
FADILA 141210057
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-nya sayab dapat menyelesaikan laporan kewirausahaan ini tepat pada
waktunya.
Sebagaimana manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan, begitu juga halnya
dengan saya. Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
laporan ini, baik dari segi penulisan maupun isi. Sayapun menerima kritikan maupun
saran yang sifatnya membangun dari pembaca agar saya dapat membenah diri.
Terimakasih
Wassalamualaikum Wr. Wb
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Sekolah merupakan lingkungan kedua setelah keluarga. Suasana, kondisi
sekolah sangat menentukan kreatifitas berkembang.
3. Faktor Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat bersifat heterogen dan kultur yang berbeda, lingkungan
yang tidak kondusif mengakibatkan anak tidak berkembang kreatifitasnya.
Faktor lain yang mendorong kreatifitas adalah:
1. Jenis Kelamin
Jenis kelamin akan berpengaruh terhadap kreatifitas. Anak laki-laki cenderung
lebih besar kreatifitasnya daripada anak perempuan, terutama setelah masa kanak-
kanak. Hal ini disebabkan adanya perbedaan perlakuan antara anak laki-laki dan
perempuan. Anak laki-laki dituntut untuk lebih mandiri, sehingga anak laki-laki
biasanya lebih berani mengambil resiko disbanding anak perempuan.
2. Urutan kelahiran
Anak sulung, anak tengah dan anak bungsu akan berbeda tingkat kreatifitasnya.
anak yang lahir ditengah, belakang, dan anak tunggal cenderung lebih kreatif
daripada anak yang lahir pertama. Hal ini terjadi karena biasanya anak sulung
lebih ditekan untuk lebih menyesuaikan diri oleh orangtua sehingga anak lebih
penurut dan kreatifitasnya mati.
3. Intelegensi
Anak yang intelegensinya tinggi pada setiap tahapan perkembangan cenderung
menunjukan tingkah kreatifitas yang tinggi dibandingkan anak yang
intelegensinya rendah. Anak yang pandai lebih banyak mempunyai gagasan baru
untuk menyelesaikan konflik social dan mampu merumuskan penyelesaian
konflik tersebut.
4. Tingkat pendidikan orangtua
Anak yang orangtuanya berpendidikan tinggi cenderung lebih kreatif
dibandingkan pendidikannya rendah. Hal ini disebabkan karena banyaknya
prasarana serta tingginya dorongan dari orangtua sehingga memupuk anak-anak
untuk menampilkan daya inisiatif dan kreatifitas dan kreatifitasnya. Dari uraian
tersebut dapat disimpulkan bahwa kreatifitas tumbuh dan berkembang karena
faktor internal dan faktor eksternal.
3
Clark (1983) mengkategorikan faktor-faktor yang mempengaruhi kreatifitas
ke dalam dua kelompok yaitu :
1) Faktor yang mendukung perkembangan kreatifitas adalah sebagai berikut :
a. Situasi yang menghadirkan ketidaklengkapan serta keterbukaan
b. Situasi yang memungkinkan dan mendorong timbulnya banyak pertanyaan
c. Situasi yang dapat mendorong dalam rangka menghasilkan sesuatu.
d. Situasi yang mendorong tanggungjawab dan kemandirian
e. Situasi yang menekankan inisiatif diri untuk menggali, mengamati, bertanya,
merasa, mengklasifikasikan, mencatat, menerjemahkan, memperkirakan,
menguji hasil perkiraan dan mengomunikasikan.
f. kedwibahasaan yang memungkinkan untuk pengembangan potensi kreatifitas
secara lebih luas karena akan memberikan pandangan dunia secara lebih
bervariasi, lebih fleksibel dalam menghadapi masalah, dan mampu
mengekspresikan dirinya dengan cara yang berbeda dari umumnya yang dapat
muncul dari pengalaman yang dimilikinya.
g. Posisi kelahiran (berdasarkan tes kreatifitas, anak sulung laki-laki lebih kreatif
daripada anak laki-laki yang lahir kemudian)
h. Perhatian dari orangtua terhadap minat anaknya, stimulasi dari lingkungan,
sekolah, dan motivasi diri.
2) Faktor Penghambat Berkembangnya Kreatifitas adalah sebagai berikut:
a. Adanya kebutuhan akan keberhasilan, ketidakberanian dalam menanggung
resiko, dan upaya mengejar sesuatu yang belum diketahui
b. Konformitas terhadap teman-teman kelompoknya dan tekanan sosial
c. Kurang berani dalam melakukan eksplorasi, menggunakan imajinasi, dan
penyelidikan
d. Stereotip peran seks
e. Diferensiasi antara bekerja dan bermain.
f. Otoritarianisme
g. Tidak menghargai terhadap fantasi dan khayalan
4
konteks komersial. Biasanya, berbagai tingkat kebaruan dapat dibedakan, tergantung
pada konteksnya: suatu inovasi dapat baru bagi perusahaan (atau agen / aktor), baru
ke pasar, atau negara atau wilayah, atau baru secara universal. Sementara itu, inovasi
sebagai “aktivitas” adalah proses menciptakan inovasi, yang sering diidentifikasikan
dengan komersialisasi hak cipta.
• Contoh Pengembangan Ide Inovatif
Pengusaha biasanya memfokuskan ide kreatif dan inovatif mereka pada:
1. Membuat produk atau layanan yang menarik bagi konsumen
2. Membuat produk atau layanan yang dapat memenangkan persaingan pasar.
3. Membuat dan memanfaatkan sumber daya produksi.
4. Mencegah kebosanan konsumen dalam membeli dan menggunakan produk.
5
seorang desainer grafis adalah melompat ke tahap desain, karena sebenarnya fase
investigasi ini sangat penting untuk menghasilkan ide-ide faktual dan relevan.
Dalam kebanyakan kasus, Anda akan mendapatkan informasi ini dari klien ketika
dia menjelaskan perancang yang diinginkannya. Namun, jika klien tidak
memberikan informasi yang cukup, maka beban adalah tanggung jawab desainer
sendiri untuk melakukan penyelidikan penuh terhadap hal-hal yang relevan yang
diperlukan dalam mendesain desain.
4) Pencerahan
Setelah pikiran Anda diisi dengan data dan informasi yang cukup dan terkait
dengan subjek, sekaranglah saatnya bagi Anda untuk menghadapi fase
pencerahan di mana ide-ide kreatif muncul di benak Anda, yang dapat Anda
gunakan untuk menyelesaikan desain. Pada tahap ini, idenya belum
sepenuhnya menetas dan perlu “diinkubasi” agar lebih matang. Paling baik jika
Anda mulai mencatat hal-hal kecil dan pemikiran yang mulai muncul, sehingga
mereka dapat disatukan menjadi desain yang..lengkap.
5) Ideasi
Setelah melalui serangkaian fase berat, akhirnya tiba pada tahap awal untuk
mendapatkan ide-ide kreatif. Sebutkan saja ide panggung ini (ide+ generasi
kreatif). Di sini, kita dapat mulai menyaring potongan-potongankecil kreativitas
yang diperoleh Sribuddies pada tahap sebelumnya, dan mengubahnya menjadi
ide-ide desain grafis yang cocok. Proses ini melibatkan kemampuan untuk
menganalisis desain yang mungkin menarik untuk dilakukan, dan
menghilangkannya satu per satu, untuk mendapatkanide-ide kreatif terbaik.
6) Eksekusi
Namun proses kreatif tidak berakhir di sana. Masih ada satu langkahlagi yang
penting dan menentukan hasil akhir dari semua fase yang telah Anda lewati.
Apalagi jika itu bukan eksekusi.
Satu kesalahpahaman umum dalam dunia desain grafis adalah bahwa, proses
kreatif berakhir ketika ide-ide cemerlang muncul. Meskipuntanpa implementasi
yang tepat, ide genius akan gagal dan kerja keras siswaakan sia-sia. Oleh karena
itu, fase eksekusi ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
• Contoh Pengembangan Ide Kreativitas
6
a) Kerajinan rotan
Furniture menjadi hal yang penting dalam setiap hunian. Kini,
banyak pasangan muda lebih senang untuk menata rumah mereka dengan
dekorasi yang estetik. Bahan rotan menjadi salah satu jenis yang banyak
diminati untuk memberikan kesan hangat yang almi.
Selain itu, rotan juga memiliki tekstur yang lentur sehingga mudah
untuk dibentuk. Karena itulah, banyak orang yang menekuni usaha kreatif
ini. Mengolah bahan rotan menjadi dekorasi yang unik sangat menarik
untuk para pemilik rumah minimalis.
b) Camilan unik
Camilan selalu menjadi teman saat bekerja, menonton, dan tentunya
bersantai. Tidak sulit untuk membuat inovasi camilan unik seperti
makaroni pedas, cimol kering, atau keripik kaca. Kreasi camilan unik
yang dikembangkan dari makanan tradisional juga menjadi tren baru saat
ini.
c) Produk daur ulang
Ada banyak hal yang bisa dijadikan sebagai sesuatu yang bernilai,
termasuk barang bekas. Kamu bisa mengubah berbagai barang yang
sudah tidak terpakai menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual.
Misalnya, mengubah koran atau kertas-kertas yang tidak terpakai
menjadi benda-benda yang lebih bermanfaat misalnya tong sampah,
frame, bunga dan benda lainnya. Selain bisa menambah potensi usaha,
cara ini juga lebih ramah lingkungan.
d) Bisnis barang antic
Jual beli barang antik dapat menjadi peluang yang bagus dan
bertahan lama. Pasalnya, peminat barang antik tidak pernah sepi apalagi
dengan adanya kolektor yang siap berburu berbagai barang. Jenis barang
antik yang biasanya laris di antaranya lemari kayu, jam dinding, dan
sebagainya.
e) Desain uang mahar
Contoh usaha kreatif dan inovatif lainnya adalah desain uang mahar.
Supaya lebih berkesan dan tampak lebih indah, banyak pasangan memilih
7
untuk mengemas uang mahar menjadi sesuatu yang lebih menarik dan
berkesan. Kreasi jasa desain uang mahar biasanya dibentuk menjadi
bingkai atau dekorasi pajangan.
f) Kursus musik privat
Jika kamu memiliki keahlian dalam bermusik, cobalah untuk
membuka kursus alat musik. Beberapa alat musik yang umumnya
diminati adalah gitar, piano, dan biola. Kamu juga bisa memberikan
kursus olah vokal sambil terus mengasah keterampilan.
2.5 Mengapa Kreativitas Dan Inovasi Penting
Kreativitas dan inovasi dalam berbisnis adalah dua hal yang perlu dimiliki
dan dikembangkan dalam diri pelaku bisnis demi kemajuan dan kesuksesan.
Keduanya sering kali dipandang saling berkaitan dan tak dapat dipisahkan, karena
lahirnya sebuah inovasi tak bisa tidak adalah dari bentuk kreativitas itu sendiri.
Kreativitas dapat dipandang sebagai kemampuan untuk mengembangkan ide-ide
baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah serta peluang.
Sedangkan inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan solusi hasil dari pemikiran
kreatif terhadap masalah dan peluang untuk meningkatkan atau untuk memperbaiki
sesuatu.
Hakikatnya, kreativitas menghasilkan sudut pandang baru oleh seseorang
terhadap suatu masalah. Pola pikir dari seorang dengan kepribadian kreatif adalah
terbuka dan luas, atau sering kali disebut ‘out of the box’. Perlu kita ketahui, pola
pikir yang demikian itu tidaklah datang secara instan, melainkan melalui suatu proses
yang berkesinambungan. Graham Wallas, dalam bukunya “The Art of Thought”
menyatakan bahwa proses kreatif meliputi 4 tahap:
• Tahap Persiapan, mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah dengan
mengumpulkan data/informasi, mempelajari pola berpikir dari orang lain, dan
bertanya pada orang lain.
• Tahap Inkubasi, pada tahap ini pengumpulan informasi dihentikan, individu
melepaskan diri untuk sementara dari masalah tersebut. Ia tidak memikirkan
masalah tersebut secara sadar, tetapi “mengeramkannya” dalam alam pra sadar.
• Tahap Iluminasi, tahap ini merupakan tahap timbulnya “insight”
atau “Aha Erlebnis”, yaitu saat munculnya inspirasi atau gagasan baru.
8
• Tahap Verifikasi, tahap ini merupakan tahap pengujian ide atau kreasi baru
tersebut terhadap realitas. Di sini diperlukan pemikiran kritis dan konvergen.
Proses divergensi (pemikiran kreatif) harus diikuti proses konvergensi (pemikiran
kritis).
Setelah berhasil melewati proses tersebut, maka lahirlah sebuah inovasi.
Inovasi adalah tentang bagaimana seseorang mengimplementasikan kreativitas
terhadap sesuatu menjadi satu kombinasi baru yang dapat menghasilkan pemecahan
masalah. Definisi ‘baru’ di sini tidak selalu berarti original, melainkan ‘kebaruan’
atau ‘diperbaharui’, yang berarti juga adalah improvement, karena inovasi tidak
harus selalu berwujud barang atau jasa baru, melainkan juga perbaikan atau
pengembangan dari barang atau jasa yang telah ada.
9
2.8 Ciri – Ciri Kreativitas
Disebutkan ciri kreativitas antaralain ialah sebagai berikut ini;
1) Menciptakan berbagai ragam dan juga jumlah gagasan guna memecahkan
persoalan,
2) Menunukan rasa ingin tahu yang luarbiasa
3) Sering mengajukan tanggapan yang unik dan juga pintar
4) Suka mencoba hal baru
5) Berani mengambil resiko
6) Peka terehadap keindahan dan juga segi estetika dari lingkungan
10
2.10 Pengertian Inovasi
Pengertian Inovasi adalah suatu proses dan/ atau hasil pengembangan
pemanfaatan suatu produk/ sumber daya yang telah ada sebelumnya, sehingga
memiliki nilai yang lebih berarti.
Ada juga yang mengatakan arti inovasi adalah suatu pembaharuan terhadap
berbagai sumber daya sehingga sumber daya tersebut mempunyai manfaat yang
lebih bagi manusia. Proses inovasi sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dan
ilmu pengetahuan karena kedua hal tersebut dapat memudahkan dalam
memproduksi sesuatu yang baru dan berbeda.
Pada dasarnya manfaat inovasi adalah untuk menyempurnakan atau
meningkatkan fungsi dari pemanfaatan suatu produk atau sumber daya sehingga
manusia mendapatkan manfaat yang lebih. Inovasi terjadi di berbagai bidang
kehidupan, mulai dari dunia bisnis, pendidikan komunikasi, dan lain sebagainya.
Proses inovasi ini terjadi secara terus menerus di dalam kehidupan manusia
karena adanya keinginan untuk melakukan sesuatu menjadi lebih mudah dan cepat.
Salah satu contoh inovasi adalah perkembangan telepon yang berubah dan semakin
canggih dari waktu ke waktu. Bila dulu telepon menggunakan kabel, saat ini telepon
dapat dibawa kemana saja dengan fitur yang sangat lengkap.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berbicara tentang bisnis tidak lepas dengan inovasi dan, inspirasi, dan
kreativitas. Dalam berwirausaha dketiga point tersebut. Dengan inovasi, terjadi
kedinamisan selera konsumen dan membantu kita memanage kembali bidang-bidang
yang dianggap perlu untuk perbaikan sebagai hasil dari inovasi. Ada beberapa
macam inovasi yang dapat dilakukan tapi keberhasilan suatu inovasi tentunya tidak
lepas dari proses inovasi itu sendiri.
Sedangkan inspirasi bisnis melatar belakangi munculnya ide bisnis yang
tentunya akan menentukankeberhasilan suatu usaha atau bisnis. Inspirasi
memberikan seseorang semangat dan dorongan untuk melakukan sesuatu.
Kreativitas dalam bisnis merupakan hal yang harus dimanfaatkan. Kreativitas
merupakan kesempatan yang pasti, bias didapatkan wirausahawan dengan
mengandalkan potensi diri. Ide dari peluang usaha ini biasanya muncul dari hobi atau
bidang yang kita tekuni. Selain hal tersebut, ide peluang usaha bias muncul dengan
beberapa cara sebagaimana yang telah dijelaskan dalam laporan ini.
12
DAFTAR PUSTAKA
13