Anda di halaman 1dari 29

PERKEMBANGAN TEORI PEMBANGUNAN NEO-KLASIK

Paper ini bertujuan untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Teori Pembangunan

Dosen Pengampu: Kadek Wiwin Dwi Wismayanti, SE., MAP

Oleh:

Gusti Ayu Putu Dina Aryani 1712531017

Ni Putu Dian Agustini 1712531019

I Gede Sara Pradita 1712531020

Ni Kadek Sriyanti Maha Dewi 1712531022

Ni Putu Sisilia Tresnawati 1712531023

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS UDAYANA

BALI

TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya,
sehingga penulis mendapat kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
Birokrasi Pemerintah Indonesia dengan judul “Perkembangan Teori Pembangunan Neo-
klasik” sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Dalam penyelesaian makalah ini, ada beberapa kesulitan yang penulis alami
diantaranya adalah kesulitan dalam memperoleh data dari narasumber terkait, karena harus
melewati proses yang cukup panjang. Sehingga, proses pembuatan makalah ini juga
berlangsung alot.

Selain itu, penulis juga mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah Birokrasi
Pemerintah Indonesia telah memberikan tugas ini, yaitu Ibu Kadek Wiwin Dwi Wismayanti,
SE., MAP, dan tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada teman-teman dan seluruh
pihak yang turut membantu dan mendukung. Penulis sadar sebagai mahasiswa yang masih
dalam proses pembelajaran tentunya dalam penulisan paper ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
guna untuk pembelajaran yang lebih baik dimasa mendatang. Akhir kata penulis berharap
semoga makalah yang penulis buat ini bisa berfungsi sebagai mana mestinya, dan dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Denpasar, 10 Maret 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Cover........................................................................................................................................i

Kata Pengantar..........................................................................................................................ii

Daftar Isi...................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................3

1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perkembangan Teori Neo-klasik..........................................................................4

2.2 Konsep dan Isi Teori Neo-klasik.......................................................................................6

2.3 Tokoh-tokoh yang mengemukakan Teori Neo-klasik........................................................7

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Teori Neo-klasik...................................................................13

2.5 Contoh Kasus dalam Ekonomi Neo-klasik.......................................................................15

2.6 Negara atau Organisasi Penganut Teori Neo-klasik..........................................................16

2.7 Kegagalan Teori Pembangunan Neo-klasik......................................................................23

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan............................................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................26

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Ekonomi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan untuk
memperoleh sumber daya yang ada serta menjadikan alat untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari – hari. Dalam kaitannya dengan kebutuhan, ekonomi menjadi penting bagi
kehidupan mayarakat karena dengan adanya kegiatan ini segala kebutuhan yang
diperlukan dapat diperoleh dengan mudah. Akan tetapi, jika kegiatan tersebut tidak stabil
atau tidak berjalan dengan sebagaimana mestinya maka akan berdampak buruk untuk
kehidupan begitu pula dengan ekonomi yang berada di dalam suatu negara. Dapat
dikatakan bahwa kegiatan ekonomi memang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
masyarakat untuk memenuhi segala kebutuhannya, terlebih lagi kegiatan ekonomi
menjadi hal yang utama dalam sebuah negara untuk memajukan pertumbuhan
perekonomian di negara tersebut.
Perjalanan perekonomian tentunya tidak luput dari permasalahan – permasalahan
yang muncul. Inti permasalahan dalam bidang ekonomi adalah keseimbangan antara
kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya
terbatas sehingga menyebabkan kelangkaan. Untuk itu, guna menghindari permasalahan
ekonomi manusia harus bisa memanfaatkan sumber daya ekonomi secara efisien agar
dapat menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas serta dapat menggunakannya sebaik
mungkin. Berangkat dari permasalahan ekonomi tersebut, lahirlah pemikiran – pemikiran
yang dikemukkaan oleh para ahli ekonomi. Pemikiran tersebut di maksudkan untuk
membawa perekonomian ke arah yang lebih efektif dengan mengikuti perkembangan
pada zamannya.
Pemikiran – pemikiran ekonomi telah melalui tahapan dan proses yang panjang
sehingga dalam perkembangan ekonomi dari masa kemasa mengalami perubahan secara
berkala mengikuti zaman. Proses perkembangannya berlangsung berabad – abad
berbarengan dengan zaman batu, perunggu, dan besi. Tidak sampai disitu, pemikiran ini
terus mengalami perkembangan sejak ditemukannya peradaban India kuno, Mesir kuno
dan Babylonia, sementara di bagian barat cenderung pada peradaban Yunani kuno yang
kaya akan peninggalannya. Perkembangan perekonomian juga dimulai dari masa Yunani
Kuno, Fisiokrat, Klasik, Neo Klasik, Sosialisme hingga Ekonomi Klasik Baru. Namun,
dalam setiap negara pasti memiliki aliran yang berbeda sesuai dengan kondisi serta situasi
di negara tersebut.

1
Neo Klasik pada dasarnya dikembangkan atas dasar teori Klasik yang dimana
teori ini merubah, menambah dan dalam banyak hal memperluas teori Klasik. Neo Klasik
lebih menitikberatkan pada pentingnya aspek sosial dalam pekerjaan atau organisasi
informal dan aspek psikologis (emosi). Perkembangan Neo Klasik dimulai dengan
inspirasi percobaan – percobaan yang dilakukan di Hawthorne serta tulisan Hugo
Nunsterburg. Pendekatan Neo Klasik juga ditemukan di dalam buku – buku tentang
hubungan manusiawi seperti Ardner dan Moore, Human Relation in Industry. Neo Klasik
adalah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan beberapa aliran pemikiran ilmu
ekonomi yang mencoba menjabarkan pembentukan harga, produksi dan distribusi
pendapatan melalui mekanisme permintaan dan penawaran pada suatu pasar.
Asumsi maksimalisasi utilitas mendekatkan mazhab ini pada aliran ekonomi
marginalitas yang lahir pada abad ke 19. Istilah Neo Klasik sendiri diperkenalkan pertama
kali oleh Thorstein Veblen pada tahun 1900 untuk mengategorikan segolongan ekonom
yang mendukung revolusi marginalis yang digagas oleh Willyam Stanley Jevons.
Menurut E. Roy Weintraub, keunggulan Neo Klasik terletak pada kemampuannya untuk
mempresentasikan ekonomi secara metematis dan ilmiah serta juga kemampuannya untuk
memberikan indikasi – indikasi akan arah atau tindakan ekonomi yang sudah semestinya
diambil. Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Prof. Robert Solow, yang
menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang
bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil input
maupun outputnya.
Perkembangan teori Neo Klasik dalam perkembangan ekonomi dapat dikatakan
bahwa adanya akumulasi kapital merupakan faktor penting dalam perkembangan
ekonomi. Dalam teori ini, tingkat bunga dan tingkat pendapatan menentukan tingginya
tingkat tabungan. Pada suatu tingkat tertentu, tingkat bunga menentukan tingginya tingkat
investasi. Perkembangan merupakan proses yang harmonis dan kumulatif, proses tersebut
meliputi semua faktor yang terlibat tumbuh bersama. Adanya aspek internasional dalam
setiap perkembangannya, dengan adanya pasar yang luas akan memungkinkan untuk
memproduksi sebesar – besarnya sehingga produktivitas semakin meningkat. Aliran Neo
Klasik merasa optimis terhadap perkembangan ekonomi karena aliran sebelumnya (aliran
klasik) mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi terhambat karena terbatasnya SDA,
sedangkan dalam aliran Neo Klasik yakin bahwa manusia mampu mengatasi keterbatasan
tersebut.

1.1 Rumusan Masalah


2
Dari latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan suatu rumusan masalah yaitu
bagaimana perkembangan teori pembangunan Neo-Klasik?
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui perkembangan teori
pembangunan Neo-Klasik.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perkembangan Teori Neo-Klasik

Teori ini berkembang pada pertengahan tahun 1950-an. Neo-Klasik adalah istilah
yang digunakan untuk mendefinisikan beberapa aliran pemikiran ilmu ekonomi yang
menjabarkan tentang pembentukan harga, produksi dan distribusi pendapatan melalui
mekanisme permintaan dan penawaran pada suatu pasar. Teori pertumbuhan neo-klasik
pertama kali dikembangkan oleh Prof. Robert Solow. Beliau mendapatkan penghargaan nobel
pada tahun 1987 untuk teorinya tersebut. Teori yang ia kemukakan dalam Quarterly Journals
of Economics terbitan Febuari 1956 dalam tulisan yang berjudul A Contribution of The
Theory of Economics Growth. Teori ini menyanggah Teori Keynesian yang menyatakan
bahwa pertumbuhan ekonomi terletak pada tingkat pengeluaran (konsumsi) masyarakat.
Menurut teori ini, pertumbuhan terletak pada penawaran (supply) faktor produksi dan tingkat
produksi. Semakin tinggi tingkat sumber ekonomi dan teknologi, maka semakin tinggi
pertumbuhan ekonomi. Teori yang dikemukakan oleh kaum neo klasik ini adalah teori
penawaran (supply side theory). Teori ini muncul sebagai sanggahan terhadap teori
dependensia.

Menurut teori ini, pertumbuhan ekonomi tergantung kepada pertambahan penyediaan


faktor – faktor produksi (penduduk, tenaga kerja, dan akumulasi modal) dan tingkat
kemajuan teknologi. Pandangan ini didasarkan kepada anggapan yang mendasari analisis
Klasik, yaitu perekonomian akan tetap mengalami tingkat pengerjaan penuh (full
employment) dan kapasitas peralatan modal akan tetap sepenuhnya digunakan sepanjang
waktu. Dengan kata lain, sampai di mana perekonomian akan berkembang tergantung pada
pertambahan penduduk, akumulasi kapital, dan kemajuan teknologi. Selanjutnya menurut
teori ini, rasio modal-output (capital-output ratio = COR) bisa berubah. Dengan kata lain,
untuk menciptakan sejumlah output tertentu, bisa digunakan jumlah modal yang berbeda-
beda dengan bantuan tenaga kerja yang jumlahnya berbeda-beda pula, sesuai dengan yang
dibutuhkan. Jika lebih banyak modal yang digunakan, maka tenaga kerja yang dibutuhkan
lebih sedikit. Sebaliknya jika modal yang digunakan lebih sedikit, maka lebih banyak tenaga
kerja yang digunakan. Dengan adanya "keluwesan" (fleksibilitas) ini suatu perekonomian
mempunyai kebebasan yang talk terbatas dalam menentukan kombinasi modal dan tenaga

4
kerja yang akan digunakan untuk menghasilkan tingkat output tertentu. Pendapat neo-klasik
mengenai perkembangan ekonomi dapat diikhtisarkan sebagai berikut,

1. Adanya akumulasi capital merupakan faktor penting dalam perkembangan ekonomi.


Menurut neo-klasik, tingkat bunga dan tingkat pendapatan menentukan tingginya
tingkat tabungan. Pada suatu tingkat tertentu, tingkat bunga menentukan tingginya
tingkat investasi.
2. Perkembangan merupakan proses yang gradual. Perkembangan merupakan proses
yang bertahap dan berlangsung terus-menerus.

3. Perkembangan merupakan proses yang harmonis dan kumulatif. Proses


perkembangan meliputi semua faktor yang terlibat itu tumbuh bersama. Sebagai
contoh alat-alat produksi yang tersedia akan memiliki tingkat produktivitas tinggi bila
faktor sumber daya manusianya juga mendukung.

4. Aliran neo-klasik merasa optimis terhadap perkembangan. Aliran sebelumnya (klasik)


mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi terhambat karena terbatasnya sumber daya
alam, sedangkan aliran neo-klasik yakin bahwa manusia mampu mengatasi
keterbatasan tersebut.

5. Adanya aspek internasioanl dalam perkembangan tersebut. Dengan adanya pasar yang
luas, memungkinkan produksi sebesar-besarnya sehingga produktivitas semakin
meningkat.

Prinsip kunci pandangan neo-klasik tentang pembangunan adalah memaksimalkan


keuntungan bagi konsumen dan produsen secara individual, keuntungan bersama yang bisa
diperoleh dari perdaganagan nasional dan Internasional , serta pencapaian kemajuan ekonomi
dan sosial dengan cara mengejar kepentingan pribadi yang senantiasa dicerahkan.
Kenyataannya, keuntungan yang diharapkan jarang terpenuhi dan prinsip-prinsip itu sendiri
sedikit berhubungan, atau tidak berjalan seiring dengan realitas ekonomi atau realitas sosial.
Ini terjadi juga di negara-negara maju, terlebih lagi di negara-negara belum maju.
Kesimpulan Ketika beberapa negara baru memperoleh kebebasannya (kemerdekaan),
pembangunan di bidang ekonomi perlu dilakukan demi mewujudkan kesejahteraan
rakyatnya. Berbagai cara, pendekatan, dan tindakan dilakukan dalam hal kebijakan dan
prioritas pembangunan semata-mata dimaksudkan untuk menyejahterakan seluruh
masyarakatnya.

5
Teori pembangunan neo-klasik ini mengimplikasikan bahwa pembangunan suatu
negara diutamakan dari segi ekonomi yaitu tingginya tingkat sumber ekonomi akan memicu
pertumbuhan ekonomi. Tolak ukur dari pembangunan ekonomi sendiri adalah Pendapatan
Nasional Bruto (PNB), pendapatan nasional, kesempatan kerja, kestabilan perekonomian, dan
pemerataan distribusi pendapatan, dan neraca pembayaran luar negeri. Harapan demi
terwujudnya pembangunan ekonomi adalah bukan hanya peningkatan jumlah produksi
(kuantitatif) tetapi juga kualitas dari barang produksi yang dihasilkan. Tuntutan bagi negara-
negara berkembang pada umumnya merujuk pada pembangunan di bidang ekonomi. Hal ini
mudah dipahami karena fakta menunjukkan bahwa keterbelakangan negara-negara yang
sedang berkembang terlihat dalam bidang ekonomi. Masalah yang sering muncul di negara
yang sedang berkembang terkait dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk, kemiskinan,
rendahnya tingkat pendidikan, kurangnya modal, sistem ekonomi tradisional yang terbatas
pada kegiatan pertanian (agraris), dan kurangnya mental kewirausahaan dalam diri
masyarakat. Diperlukan adanya strategi khusus demi membangun perekonomian dalam suatu
negara. Merujuk pada teori pembangunan neo-klasik diatas, pertumbuhan ekonomi sendiri
tidak mampu menyelesaikan masalah sosial dan politik di negara yang sedang berkembang.
Naiknya pendapatan nasional tidak serta-merta menuntaskan masalah sosial dan politik yang
dialami oleh negara berkembang. Teori ini menitikberatkan pada kenaikan Gross National
Product (GNP), dimana apabila GNP suatu negara meningkat maka secara otomatis akan
menyelesaikan permasalahan kemiskinan yang melanda negara berkembang. Akan tetapi,
permasalahan yang dialami oleh negara berkembang tidak hanya soal kemiskinan, melainkan
masih ada permasalahan lain yang juga membutuhkan solusi.

2.2 Konsep dan Isi Teori Neo-Klasik

Pada dasarnya, teori neo klasik dan teori klasik berhubungan satu sama lain, keduanya
memang memiliki persamaan yang terletak pada pandangan bahwa kegiatan ekonomi
merupakan sebuah sistem yang berdiri sendiri. Namun, kaum neo klasik melakukan
pembaruan dalam teori klasik dengan menggunakan sifat utilitarian untuk menjawab
pertanyaan terkait sifat dan tujuan dari ekonomi pasar. Para pemikir neo klasik beranggapan
bahwa “ekonomi” adalah transaksi-transaksi swasta yang terjadi guna memaksimalkan
kegunaan yang diperoleh individu. Adapun “politik” dianggap sebagai penggunaan
kewenangan publik untuk mencapai tujuan ekonomi tersebut.
Neoklasik merupakan sintesis antara teori ekonomi pasar persaingan bebas Klasik
(homo ekonomikus dan invisible hand Adam Smith), dan ajaran marginal utility serta
6
keseimbangan umum. Tekanan ajaran ekonomi Neoklasik adalah bahwa mekanisme pasar
persaingan bebas, dengan asumsi-asumsi tertentu, selalu menuju keseimbangan dan efisiensi
optimal yang baik bagi semua orang. Artinya jika pasar dibiarkan bebas, tidak diganggu oleh
aturan-aturan pemerintah yang bertujuan baik sekali pun, masyarakat secara keseluruhan
akan mencapai kesejahteraan bersama yang optimal (Pareto Optimal).
Para pemikir neo klasik secara sederhana membagi teori ini ke dalam dua kelompok
aliran, yakni aliran generasi pertama dan generasi kedua. Kedua aliran ini dibedakan dari
sudut pandangnya dalam melihat teori yang dicetuskan kaum klasik. Aliran neo klasik
generasi pertama lebih banyak mengarahkan usahanya dalam memperbaiki teori-teori yang
dicetuskankan kaum klasik. Akan tetapi, mereka masih mempercayai anggapan kaum klasik
terkait prinsip pasar persaingan sempurna dan anggapan bahwa ekonomi akan selalu menuju
pada keseimbangan. Adapun aliran neo klasik generasi kedua lebih banyak menolak
pandangan kaum klasik, terutama dalam hal pasar persaingan sempurna Adam Smith. Mereka
beranggapan bahwa dalam kehidupan nyata, asumsi-asumsi kaum klasik banyak terlanggar
karena berbagai factor yang dapat mengakibatkan pasar berjalan tidak sempurna.
Para pakar neo klasik menggunakan konsep analisis marginal, yang pada intinya
menyatakan bahwa konsep neo klasik merupakan pengaplikasian kalkulus diferensial
terhadap tingkah laku konsumen dan produsen, serta penentuan harga-harga di pasar. Teori ini
telah lama digunakan dan dikembangkan Heindrich Gossen (1810-1858) dalam menjelaskan
kepuasaan (utility) dari pengonsumsian sejenisbarang. Menurutnya, kepuasaan marginal
(marginal utility) dari pengonsumsian suatu macam barang akan semakin turun jika barang
yang sama dikonsumsi semakin banyak (Hukum Gossen I). Sedangkan dalam Hukum Gossen
II, menjelaskan bahwa sumber daya dan dana yang tersedia selalu terbatas secara relatif untuk
memenuhi kebutuhan yang relatif tidak terbatas.

2.3 Tokoh-tokoh yang mengemukakan Teori Neo Klasik

1. Alfred Marshall
Alfred Marshall adalah seorang ahli ekonomi inggris yang paling berpengaruh
dizamannya. Kehidupan pribadi Alfred Marshall lebih dikenal sebagai bapak ilmu
ekonomi neo klasik (1890). Beliau lebih banyak memperhatikan nasib kaum marginal.
Marshall beranggapan bahwa ilmu ekonomi politik seharusnya bisa menjadi sarana untuk
memperbaiki kesejahteraan masyarakat, sekaligus sebagai motor penggerak dalam
mengungkap kebenaran guna mengatasi kemiskinan dan kemelaratan. Adapun pokok-
pokok pemikiran Alfred Marshall adalah:
1) Teori Perilaku Konsumen (Theory of Cunsumers Behavior)

7
Dalam teori tentang perilaku konsumen tersebut, Marshall secara brilian
mengembangkan suatu sintesis berupa perpaduan antara pengertian tentang nilai
subjektif pada faedah marginal dengan unsure objektif yang melekat pada pengertian
biaya marginal. Nilai dan harga barang di pasar dipengaruhi baik oleh pihak peminta
(konsumen sebagai pembeli) maupun oleh produsen. Permintaan bersumber pada
marginal utility yang ditentukan oleh penilaian subjektif si konsumen. Hal itu
tercermin pada harga permintaan (demand price) di pasar yang ditentukan oleh para
pembeli sebagai konsumen. Demand price tersebut terletak pada suatu tingkat harga
tertentu. Pada tingkat harga tertentu, barangnya akan diminta dalam sejumlah tertentu
oleh pihak pembeli.
2) Teori Harga
Sumbangan yang paling terkenal dari pemikiran Marshall adalah sitetis antara
pemikiran pemula dari marginalis dan klasik. Menurutnya, bekerjanya kedua
kekuatan, yakni permintaan dan penawaran, ibarat bekerjanya dua mata gunting.
Dengan demikian, analisis ongkos produksi merupakan pendukung sisi penawaran
dan teori kepuasaan marginal sebagai inti pembahasan permintaan. Untuk
memudahkan pembahasan keseimbangan parsial, maka digunakannya asumsi ceteris
paribus, sedangkan untuk memperhitungkan unsur waktu ke dalam analisisnya, maka
pasar diklasifikasikan ke dalam jangka sangat pendek, jangka pendek, dan jangka
panjang. Jadi, menurut kaum klasik, harga barang ditentukan oleh besarnya
pengorbanan untuk menghasilkan barang tersebut. Jadi yang menentukan harga
adalah sisi penawaran (produsen). Namun pendapat klasik tersebut ditentang oleh
Jevons, Menger, dan Walras (tokoh-tokoh neo klasik). Mereka sepakat bahwa yang
menentukan harga adalah kondisi permintaan, atau kaum marginalis melihatnya dari
sisi konsumen,yaitu dari kepuasan marginal pengonsumsian suatu barang tertentu.
Selain itu, terdapat pula kontribusi pemikiran Marshall tentang persamaan kuantitas
uang, yakni “kebutuhan uang untuk transaksi ini berkembang secara proporsional
dengan tingkat pendapatan nasional”, seperti terlihat dalam model persamaan berikut:
Mt = k.Y
Mt = kebutuhan uang untuk transaksi di suatu waktu
k =besar kecilnya keinginan masyarakat untuk memegang bagian dari
pendapatan/kekayaannya dalam bentuk kas
Y = pendapatan nasional
Persamaan tersebut dapat diartikan sebagai berikut:
Semakin tinggi pendapatan nasional (kesejahteraan suatu negara), semakin
tinggi pula permintaan uang untuk tujuan transaksi, begitu pula sebaliknya.
3) Surplus Konsumen dan Surplus Produsen
8
Ciri lain dalam kerangka pemikiran Marshall ialah apa yang disebut sebagai
surplus konsumen. Pengertian kata ini mencerminkan kelebihan kepuasan yang
dinikmati oleh konsumen, dalam arti bahwa konsumen membeli barang dengan harga
yang lebih rendah, padahal konsumen tersebut bersedia membayar barang tersebut
dengan harga yang lebih tinggi. Sedangkan surplus produsen adalah kelebihan
kepuasan yang dinikmati oleh produsen.
4) Elastisitas Permintaan dan Elastisitas Penawaran
Pengertian kata elastisitas mengacu pada respon ataupun reaksi suatu variable
terhadap perubahan persentase pada variable lain. Mekanisme permintaan dan
penawaran dapat mendatangkan ketidakstabilan, karena setiap usaha yang dilakukan
untuk kembali ke posisi seimbang, ternyata membuat tingkat harga dan jumlah barang
menjauhi titik keseimbangan. Keadaan tidak stabil itu terjadi jika kurva penawaran
berjalan dari kiri-atas ke kanan-bawah. Jika variabel kuantitas independen, maka akan
terjadi kestabilan, tetapi jika tingkat harga independen maka keadaan akan menjadi
tidak stabil.
2. William Stanley Jevons
Jevons merupakan pria kelahiran Liverpool, Inggris. Pada tahun1866 ia terpilih
sebagai professor logika dan filsafat mental dan moral, dan professor Cobden ekonomi
politik di Owens. Adapun beberapa pokok pikiran Jevons dalam ekonomi neo klasik
adalah:
1) Teori Utilitas
Teori utilitas atau yang dikenal dengan teori tentang nilai subjektif (subjective
value theory) telah lama berkembang. Dasar-dasar dari teori utilitas ini telah muncul
ke permukaan sejak tahun 1870an, yang pada saat itu dicetuskan hamper secara
bersamaan oleh tiga orang pemikir, diantaranya ialah William Stanley Jevons dari
Great Britain, Karl Menger seorang warga Negara Austria, dan Leon Walras ahli
ekonomi berkewarganegaraan Perancis. Utilitas ini sering diartikan sebagai “the
satisfaction that a cunsomer receives from the goods and services that he or she
consumes”, atau kepuasaan dalam konsumsi ini sudah barang tentu syarat nilai dan
sangat subjektif yang tidak mudah dilakukan pengukuran-pengukuran. Namun
demikian, para ekonomis telah banyak yang berikhtiar bagaimana teorisasi ini bisa
dilakukan untuk analisis yang lebih memadai terhadap perilaku konsumen, dan pada
gilirannya perilaku permintaan, level individual, dan pasar.
Sekurang-kurangnya telah terdapat tiga kelompok pemikiran yang melandasi
pengukuran utilitas ini, yakni: (1) Ordinalitas utilitas, yang beranggapan bahwa
utilitas bisa dibandingkan akan tetapi tidak sepenuhnya bisa diukur perbandingannya
9
dengan ukuran-ukuran yang jelas. (2) pengukuran cardinal, yang beranggapan bahwa
utilitas itu bisa diukur dan dibandingkan. (3) konsep lexicographic, yang melihat
asumsi bahwa ordinalitas utilitas sekelompok barang atau jasa dalam konsumsi itu
bisa berubah-ubah setelah suatu titik jenuh konsumsi terlampaui.
2) Praktis Ekonomi
Dalam sebuah karya yang relatif kecil “Krisis Komersial dan tajam”, Jevons
menganalisis siklus bisnis, mengusulkan bahwa krisis dalam perekonomian tidak
mungkin didasarkan pada penyebab sebelum dilihat. Untuk memperjelas konsep, dia
telah melakukan penelitian statistic yang berkaitan dengan bintik matahari siklus
bisnis. Alasannya adalah bahwa bintik matahari mempengaruhi cuaca dan juga
mempengaruhi tanaman. Tanaman perubahan diperkirakan akan menyebabkan
perubahan-perubahan ekonomi. Penelitian selanjutnya tidak menemukan bukti untuk
hipotesis bahwa matahari mempengaruhi siklus bisnis. Disisi lain, cuaca cerah
memiliki dampak positif keci tapi signifikan terhadap perubahan saham, hal tersebut
karena dipengarui oleh suasana hati pedagang.
3) The Piano Logic
Dalam buku teks logika 1869-nya, The Substitution of Similars ia
menggambarkan Abacus Logika: serangkaian papan kayu dengan berbagai kombinasi
istilah benar dan salah. Itu dimaksudkan agar mereka disusun di atas rak dan
penggaris yang digunakan untuk menghapus kombinasi tertentu yang dikecualikan.
Itu merupakan garis besar dasar perangkat itu, dengan penambahan tuas dan katrol,
Jevons memiliki konstruk pembuat jam Salford untuknya, yang dipasang di dalam
kotak kayu, dan dengan keyboard yang dipasang di bagian depan untuk
mengoperasikan mekanisme substitusi, ini adalah Piano Logic.
4) Teori Bilangan
Jevons telah menulis dalam prinsip of science, p.123, “Bisakah pembaca
mengatakan apa dua angka dikalikan bersama-sama akan menghasilkan nomor
861646099? Saya pikir itu tidak mungkin bahwa siapa pun kecuali diriku sendiri akan
pernah tahu”.
3. Harrod-Domar
Dalam analisis teori pertumbuhan ekonomi menurut Teori Harrod-Domar,
menjelaskan tentang syarat yang harus dipenuhi supaya perekonomian dapat mencapai
pertumbuhan yang teguh (steady growth) dalam jangka panjang. Asumsi yang digunakan
oleh Harrod-Domar dalam teori pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh beberapa hal-hal
berikut;
1) Tahap awal perekonomian telah mencapai tingkat full employment

10
2) Perekonomian terdiri atas sector rumah tangga (konsumen) dan sektor perusahaan
(produsen)
3) Fungsi tabungan dimulai dari titik nol, sehingga besarnya tabungan proporsional
dengan pendapatan
4) Hasrat menabung batas (marginal propencity to save) besarnya tetap. Sehingga
menurut Harrod-Domar pertumbuhan ekonomi yang teguh akan mencapai kapasitas
penuh (full capacity) dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh
tingkat investasi. Pengeluaran investasi mempunyai pengaruh terhadap permintaan dan
penawaran.
4. Sollow-Swan
Robert Sollow dan Trevor Swan secara sendiri-sendiri mengembangkan model
pertumbuhan ekonomi yang sekarang sering disebut dengan nama model pertumbuhan
neo klasik. Seperti halnya dengan model Harrod-Domar, model Sollow-Swan
memusatkan perhatiannya pada bagaimana pertumbuhan penduduk, akumulasi capital,
kemajuan teknologi, dan output saling berinteraksi dalam proses pertumbuhan ekonomi.
Walaupun dalam kerangka umum dari model Sollow-Swan mirip dengan model Harrod-
Domar, tetapi model Sollow-Swan lebih luwes, karena:
1) Menghindari masalah “ketidakstabilan” yang merupakan cirri warranted rate of
growth dalam model Harrod-Domar.
2) Bisa lebih luwes digunakan untuk menjelaskan masalah-masalah distribusi
pendapatan.
Keluwesan ini terutama disebabkan oleh karena Sollow dan Swan menggunakan
bentuk fungsi produki yang lebih mudah dimanipulasi secara aljabar. Sollow-Swan
menggunakan suatu fungsi produksi yang lebih umum, yang bisa menampung
berbagai kemungkinan substitusi antara capital atau modal (K) dan tenaga kerja (L).
adapun bentuk fungsi tersebut ialah:
Q = F (K,L)
Fungsi produksi semacam ini disebut juga fungsi produksi neo klasik. Dalam
menggunakan fungsi semacam inilah Sollow dan Swan bisa menghindari masalah
“ketidakstabilan” dan mengambil kesimpulan-kesimpulan baru mengenai distribusi
pendapatan dalam proses pertumbuhan. Dengan digunakan fungsi produksi neo klasik
tersebut, ada satu konsekuensi lain yang penting. Konsekuensi ini adalah bahwa
seluruh factor yang tersedia, baik berupa K maupun berupa L akan selalu terpakai
atau digunakan secara penuh dalam proses produksi. Ini disebabkan karena dengan
fungsi produksi neo klasik tersebut, berapapun K dan L yang tersedia akan bisa
dikombinasikan untuk proses produksi, sehingga tidak ada lagi kemungkinan
“kelebihan” dan “kekurangan”.
11
5. Schumpeter (Aliran Neo Klasik)
Teori Schumpeter menekankan tentang pentingnya peranan pengusaha dalam
menciptakan pertumbuhan ekonomi dan para pengusaha dianggap sebagai golongan yang
akan terus-menerus membuat pembaruan atau inovasi dalam ekonomi. Hal ini bertujuan
untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian jika para pengusaha terus-menerus
mengadakan inovasi dan mampu mengadakan kombinasi baru atas investasinya atau
proses produksinya. Adapun jenis-jenis inovasi diantaranya dalam hal berikut:
a) Penggunaan teknik produksi
b) Penemuan bahan dasar
c) Pembukaan daerah pemasaran
d) Penggunaan manajemen
e) Penggunaan teknik pemasaran

2.4 Kelebihan dan Kelemahan Teori Neo-Klasik

2.4.1 Kelebihan Teori Neo-Klasik

Kelebihannya adalah masyarakat atau rakyat bisa lebih kreatif dalam


mengembangkan perekonomiannya, karena mereka dituntut untuk berproduksi jika ingin
hidup dengan sejahtera. Kemudian distribusi dan produksi mereka lebih efisien karena tidak
serumit jika itu dilakukan oleh pemerintah. Kelebihan lainnya adalah peningkatan pada
perkembangan perekonomian rakyat serta meningkatkan keuntungan penjual atau pembeli
secara individual, pencapaian kemajuan ekonomi dengan kepentingan pribadi, keuntungan
bersama yang diperoleh dari perdagangan internasional. Adapun kelebihan Teori Neo-Klasik
Dalam Perdagangan Internasional; Kaum neoklasik mengatakan bahwa baik perdagangan
international maupun aliran modal international cenderung untuk meratakan distribusi
pendapatan didalam suatu Negara maupun antar Negara. Ada tiga asumsi dasar dalam ilmu
ekonomi neoklasik:

1) Orang-orang rasional

2) Individu dan perusahaan memaksimalkan utilitas atau laba.

3) Individu berperilaku secara independen dan dengan informasi lengkap.

Awalnya berhak oleh Thorstein Veblen pada tahun 1900 dalam karyanya "prakonsepsi
Ilmu Ekonomi," tumbuh ekonomi neoklasik dari sebuah gerakan revolusioner untuk
menggabungkan utilitas dan pemikiran rasional ke dalam ajaran inti ekonomi. Dijuluki oleh
12
banyak orang sebagai "revolusi marjinal," karya yang mendorong gerakan ini termasuk
"Teori Ekonomi Politik," oleh William Jevons Stanley, "Prinsip Ekonomi," oleh Carl Menger,
dan "Elemen Ekonomi Murni," oleh Leon Walras. Sebagai ekonomi neoklasik adalah teori
ekonomi yang dominan, itu sesuai mencakup sebagian besar subtopik studi di bawah
ekonomi seperti ekspektasi rasional, organisasi industri, ekonomi makro,dll. Salah satu
manfaat utama dari ekonomi neoklasik adalah bahwa hal ini membantu untuk menjelaskan
bagaimana menetapkan harga dan kuantitas yang dihasilkan tiba di dalam perekonomian.
Dengan memperkenalkan individu sebagai utilitas memaksimalkan agen dalam
perekonomian, teori ini dapat menjelaskan mengapa harga naik kekurangan atau bagaimana
monopoli membatasi suplai untuk memaksimalkan keuntungan.

1) Menekankan hubungan informal dan motivasi-motivasi non ekonomis yang


beroperasi di dalam organisasi

2) Manajemen dapat merancang hubungan dan peraturan yang formal dan sebagainya,
namun diciptakan juga pola hubungan status, norma, dan hubungan informal yang
diciptakan untuk memenuhi kebutuhan sosial para anggota organisasi

3) Memiliki perspektif sistem kerjasama dalam karyanya, menjadi pijakan bagi


organisasi yang dibangun dan memotivasi para manajer dalam organisasi dalam
berusaha agar tidak gagal dalam sistem kerjasama

4) Titik tekanan teori neoklasik ini yaitu pada dua elemen pokok dalam organisasi, yaitu
perilaku individu dan kelompok pekerja.

2.4.2 Kelemahan Teori Neo-Klasik

1. Kaya semakin kaya, miskin semakin miskin

2. Tidak bisa mensejahterakan para buruh atau tenaga kerja

3. Pemerataan pendapatan tidak bisa dilakukan

4. Munculnya monopoli atau persaingan tidak sempurna

Jika pasar neo klasik terlalu kaku, maka akan terdapat campur tangan dari pemerintah,
masih dalam lingkup monopoli, campur tangan ini jika dalam kinerja pasar tidak bisa
mengendalikan dengan baik. Ekonomi neoklasik juga sering dilihat sebagai terlalu
mengandalkan pada model matematika yang kompleks, seperti yang digunakan dalam

13
ekuilibrium umum teori, tanpa cukup untuk apakah sebenarnya menggambarkan ekonomi riil.
Banyak melihat upaya untuk memodelkan sistem yang kompleks seperti ekonomi modern
dengan model matematika sebagai tidak realistis dan pasti akan gagal. Jawaban terkenal
terhadap kritik ini adalah Milton Friedman klaim bahwa teori-teori harus dinilai dari
kemampuan mereka untuk memprediksi peristiwa bukan oleh realisme asumsi mereka.
Model Matematika juga termasuk mereka dalam teori permainan, program linear, dan
ekonometrik. Kritik terhadap ekonomi neoklasik dibagi pada mereka yang berpikir bahwa
metode yang sangat matematika secara inheren salah dan mereka yang berpikir bahwa
metode matematika berpotensi baik bahkan jika metode kontemporer memiliki masalah.

Sejak pembagian kerja dilakukan, timbul masalah yang disebut anomie. Anomie
adalah situasi dimana pedoman kerja tidak ada dan disiplin diri menjadi kurang. Neoklasik
menyatakan bahwa kapasitas dan kekuasaan tak dapat dikompensasikan, karena bukan
merupakan satu-satunya hubungan. Tentang struktur irganisasi, teori neoklasik menyatakan
bahwa struktur merupakan penyebab terjadinya pergeseran-pergeseran (frictions) internal di
antara orang-orang yang melaksanakan fungsi yang berbeda-beda. Hubungan interaksi antara
manajer dan bawahan yang perlu dibina ,jika tidak dilakukan akan berpengaruh pada moral
dan efisiensi kerja yang akan memburuk dan hubungan manusiawi dalam organisasi juga
memburuk.

2.5 Contoh Kasus dalam Teori Neo-Klasik

Salah satu pemikir teori neo-klasik adalah Sollow yang memusatkan perhatiannya
pada bagaimana pertumbuhan penduduk, akumulasi capital, kemajuan teknologi, dan output
saling berinteraksi dalam proses pertumbuhan ekonomi. Jika model Sollow diterapkan ke
perusahaan-perusahaan yang berada di Indonesia dengan menggunakan teknologi akan
memiliki kelebihan yaitu, kemajuan teknologi bisa mengarah ke pertumbuhan yang
berkelanjutan dalam output per pekerja, karena kemajuan teknologi menyebabkan nilai
berbagai variabel meningkat secara bersamaan pada kondisi mapan. Berikut ini merupakan
contoh kasus yang terjadi di Indonesia jika dikaitkan dengan Teori Neo-Klasik Sollow:

2.5.1 Subsidi Bahan Bakar Minyak

Dahulu Indonesia merupakan negara penghasil minyak di dunia akan tetapi sekarang
Indonesia menjadi pengimpor minyak, ini karena setiap tahunnya produksi minyak di
indonesia semakin berkurang. Selama ini pemerintah terus memberi subsidi untuk BBM yang
dikeluarkan dari APBN, sehingga kita dapat membeli BBM lebih murah. Price ceiling yang
14
ditetapkan di bawah harga ekuilibrium akibat adanya subsidi akan menimbulkan shortage.
Shortage digambarkan oleh kasus kelangkaan BBM premium di Indonesia karena yang
disubsidi ialah BBM premium. Subsidi BBM menyebabkan distorsi antar aspek ekonomi
khususnya tenaga kerja, mengakibatkan terjadinya distorsi antar harga pasar, antara BBM
bersubsidi (premium) dengan pertamax atau pertamax plus. Subsidi BBM juga berakibat
terhambatnya pengeluaran APBN untuk program sosial. Realokasi subsidi ini harus fokus
kepada pengeluaran pemerintah bukan pembayaran transfer agar menjaga keefektifan dalam
mengurangi tingkat kemiskinan. Bila menggunakan teknologi yang lebih baik serta SDM
yang lebih terampil dalam produksi minyak, ini akan membawa hal baik untuk perekonomian
Indonesia.

2.5.2 Pengangguran

Selanjutnya ialah contoh kasus pengangguran, pengangguran adalah seseorang yang


tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Pada setiap tahunnya angka pengangguran di
Indonesia semakin meningkat. Macam-macam faktor penyebab pengangguran yaitu
pengangguran friksional, pengangguran struktural, pengangguran musiman, dan
pengangguran siklus. Faktor penyebab pribadi dari pengangguran ini ialah kurangnya
pendidikan, lahan pekerjaan, keterampilan, dan tidak adanya kemauan untuk berwirausaha.
Pengangguran ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pengangguran tidak
akan memaksimalkan tingkat kemakmuran yang akan dicapai masyarakat karena
pengangguran bisa menyebabkan pendapatan ekonomi riil atau nyata yang didapat
masyarakat lebih rendah dari pendapatan yang seharusnya diterima. Pengangguran juga akan
menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sektor pajak berkurang karena
pengangguran yang tinggi menyebabkan kegiatan perekonomian menurun sehingga
pendapatan masyarakat pun menurun. Jika pendapatan menurun maka pajak yang harus
diterima pemerintah akan berkurang sehingga pembangunan pun akan terus menurun. Selain
itu, pengangguran tidak menggalakan pertumbuhan ekonomi. Adanya pengangguran dapat
menyebabkan daya beli masyarakat berkurang sehingga permintaan terhadap barang produksi
berkurang, keadaan ini tidak merangsang kalangan investor untuk berinvestasi, maka
investasi menurun. Padahal investasi ini sangat dibutuhkan untuk modal, sesuai model solow
bahwa modal merupakan unsur dalam menentukan total output, dengan kurangnya investasi
maka modal pun akan berkurang, dan akhirnya pertumbuhan ekonomi tidak akan terpacu.

2.6 Negara atau Organisasi Penganut Teori Neo-Klasik

15
1. CARICOM

CARICOM atau Carribean Community merupakan organisasi pasar bebas yang


dibuat oleh Federasi Hindia Barat Inggris, di mana sebagian besar negaranya terletak di
Kepulauan Karibia. CARICOM digagas oleh Perdana Menteri Trinidad dan Tobago
dengan adanya Konferensi Pemerintah pada bulan Juli 1963 yang dihadiri oleh Barbados,
Guyana Inggris, dan Jamaika. Kemudian, pada bulan Desember 1965, Kepala Pemerintah
Antigua, Barbados, dan Guyana Inggris menandatangani perjanjian ini di Dickenson Bay,
Antigua.1 Pada bulan April 1973, konferensi pemerintah CARICOM memiliki 16 anggota
yang berasal dari Trinidad dan Tobago, Barbados, Guyana Inggris, Jamaika, Antigua,
Montserrat, Bahama, Turki, Caicos, British Virgin, Anguilla, Cayman, Bermuda,
Suriname, Haiti, dan Prancis. CARICOM memiliki tugas, antara lain 1) mengelola
sejumlah besar pendapatan yang timbul melalui pariwisata; 2) mempromosikan
pembangunan pertanian dan industri; 3) mendorong investasi internasional di wilayah
negara-negara anggota; 4) memanfaatkan perjanjian perdagangan bebas dengan negara-
negara, seperti Kanada, Venezuela, dan Cuba; 5) mengontrol nilai tukar dan menyusun
uang tunggal bagi negara-negara anggota CARICOM.

2. CACM

CACM atau Central American Common Market merupakan organisasi pasar


bebas yang dibuat oleh negara-negara sekitaran Amerika bagian tengah pada tahun 1960.
CACM memiliki 6 anggota yang berasal dari Guatemala, Honduras, El Savador,
Nikaragua, dan Kosta Rika. CACM memiliki kantor pusat di Guatemala. 2 Pada tahun
1985, CACM bekerja sama dengan Uni Eropa untuk membentuk Parlemen Amerika
Tengah yang akan membantu Parlemen Eropa sebagai badan konsultatif ekonomi. 3 Kedua
parlemen tersebut bersama dengan Dewan Ekonomi membahas tentang tujuan dari CACM
terhadap perekonomian, seperti misi, tarif rendah, perbaikan infrastruktur, perdagangan
teknis, dan zona perdagangan bebas. Selain itu, pada tahun 1996, CACM menggunakan
System of Electric Interconnection untuk menghubungkan fasilitas listrik secara regional,

1
Matthew L. Bishop, Caribbean Integration Regional, (UWI Institute of International Relations, 1989).

2
Central America Economic Integration Free Trade Agreement, General Treaty on Central American Economic
Integration between Guatemala, El Savador, Honduras, and Nicaragua, (The Government of El Savador,
Honduras, and Guatemala, 1960), dalam http://investmentpolicyhub.unctad.org/.
3
Fernando Rueda-Junquera, The European Union and The Central American Common Market in Comparative
Perspective, (CILAE Foundation, 2006).
16
kemudian melakukan negosiasi Panama untuk membuat area perdagangan bebas. CACM
memiliki 2 lembaga keuangan, antara lain Bank Sentral Amerika untuk mendanai proyek
pembangunan dan Dewan Moneter Amerika Tengah untuk mengkoordinasi kebijakan
moneter.4

3. NAFTA

NAFTA atau North America Free Trade Area merupakan organisasi pasar bebas
yang dibuat oleh negara-negara sekitaran Amerika bagian utara. NAFTA memiliki 3
anggota yang berasal dari Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. NAFTA digagas oleh
Presiden Amerika Serikat, Ronald Reagan, yang disetujui oleh Perdana Menteri Kanada,
Brian Mulnorey, dan Presiden Meksiko, Salinas. NAFTA diresmikan pada tanggal 1
Januari 1994 dan berpusat di Washington DC, Ottawa, dan Kota Meksiko yang bertujuan
untuk hubungan niaga dan pembatasan tarif kuota impor agar bisa bersaing dengan Uni
Eropa. Perjanjian ini mengakibatkan barang-barang dari tiga negara tersebut harus
menggunakan label negara asal barang tersebut diproduksi dan bahasa negaranya masing-
masing, seperti Amerika Serikat berbahasa Inggris, Kanada berbahasa Inggris dan Prancis,
dan Meksiko berbahasa Spanyol. Ketentuan peraturan NAFTA dibagi menjadi 2
berdasarkan subjeknya, yaitu peraturan yang mengatur anggota dan peraturan yang
mengatur pihak di luar anggota NAFTA.

4. DR-CAFTA

DR-CAFTA atau The Dominican Republic-Central America Free Trade Agreement


merupakan organisasi pasar bebas yang dibuat oleh negara-negara sekitaran Amerika
bagian tengah. DR-CAFTA memiliki 7 anggota yang berasal dari Amerika Serikat,
Republik Dominika, Guatemala, Kosta Rika, El Salvador, Honduras, dan Nikaragua. DR-
CAFTA dibentuk karena kegagalan NAFTA dalam hal buruknya kondisi petani, kemudian
rendahnya biaya negara mitra dagang dan pekerjanya. DR-CAFTA diresmikan pada
tanggal 28 Mei 2004.5 DR-CAFTA bertujuan untuk peraturan akses jasa keuangan dan
pengurangan tarif ekspor produk dari Amerika Serikat sebanyak 80% agar bisa
mewujudkan FTAA atau Free Trade Area of America.6 Selain itu, DR-CAFTA juga
4
Stepahnie Medina Cas dan Andrew Swiston, Central America, Panama, and The Dominician Republic: Trade
and Economic Performance, (International Monetary Found, 2012).
5
J.F. Hornbeck, The Dominician Republic-Central America-United States Free Trade Agreement (CAFTA-DR):
Development in Trade and Investment, (Congressional Research Service, 2012).
6
Alessandro Rebucci, Macroeconomic Implications of CAFTA-DR, (International Monetary Found, 2005).
17
bertujuan untuk mengatur perdagangan jasa lintas batas, investasi, akses pasar, dan
pertanian.

Pengembangan yang telah dilakukan oleh DR-CAFTA untuk perekonomian


benua Amerika, yaitu adanya Rencana Puebla Panama oleh Inter-American Development
Bank yang membangun jalan raya dari Kota Panama hingga Kota Meksiko. 7 Kemudian,
DR-CAFTA juga memberikan peluang bagi buruh dan manufaktur secara regional.

5. AFTA

AFTA atau ASEAN Free Trade Area merupakan organisasi pasar bebas yang dibuat
oleh negara-negara anggota ASEAN. AFTA memiliki 10 anggota yang berasal dari
Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura, Vietnam,
Kamboja, Laos, dan Myanmar. AFTA diresmikan pada tanggal 28 Januari 1992 pada
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-IV di Singapura yang bertujuan untuk
penghapusan bea cukai dan halangan non-bea cukai sebesar 0-5%, kemudian membentuk
pasar regional untuk 500 juta penduduk anggota ASEAN agar wilayah ASEAN bisa
menjadi basis produksi dunia. Pada ASEAN Summit ke-4, AFTA dilakukan dalam jangka
15 tahun dari tanggal 1 Januari 1993-1 Januari 2008 yang hanya mencakup produk
manufaktur. Kemudian, pada Sidang ke-26 Menteri Ekonomi ASEAN bulan September
1994, terjadi perubahan jangka waktu pelaksanaan AFTA dari 15 tahun menjadi 10 tahun
dan memasukkan produk pertanian.

6. CAFTA

CAFTA atau China-ASEAN Free Trade Area merupakan organisasi pasar bebas
yang dibuat oleh negara-negara anggota ASEAN dengan negara RRC. CAFTA digagas
oleh Perdana Menteri RRC, Zhu Rongji, pada tahun 4 November 2002 di Phnom Pehn,
Kamboja, dan diresmikan pada tahun 1 Januari 2010. CAFTA dibentuk dengan tujuan
penentuan tarif masuk bea cukai sekitar 7.800 barang menjadi 0% untuk produk dari RRC
dan ASEAN. Rata-rata tarif dari negara-negara anggota ASEAN ke RRC sebesar 0,1%
pada tahun 2010, sedangkan dari RRC ke negara-negara ASEAN sebesar 0,6%. Beberapa
barang ekspor dari RRC ke ASEAN, antara lain peralatan, mesin, kendaraan, tekstil, dan
lain-lain, sedangkan impor dari ASEAN ke RRC, antara lain buah, sayuran, karet, minyak,
dan lain-lain.

7
Jaime Granados, The US-Central America Free Trade Agreement: Opportunities and Challenges, (Institute for
International Economic, 2009).
18
7. IJEPA

IJEPA atau Indonesia-Japan Economic Partnership merupakan organisasi pasar


bebas yang dibuat oleh Indonesia dengan Jepang. IJEPA diresmikan pada bulan 20 Agustus
2007 oleh Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Perdana Menteri Jepang,
Shinzo Abe. Pembentukan IJEPA ini berdasarkan penawaran proposal Free Trade Area
dari Perdana Menteri Jepang, Junichiro Koizumi, kepada Presiden Megawati pada tanggal
22-25 Juni 2003. Tujuan IJEPA adalah meningkatkan kinerja ekonomi melalui liberalisasi
perdagangan bebas, jasa, investasi, fasilitas, dan kerja sama. Jepang memanfaatkan
perjanjian ini untuk memperkuat akses pasar di negara-negara yang menjadi target produk
industrinya, sedangkan Indonesia untuk menggerakkan perlakuan yang seimbang,
khususnya kerja sama, untuk membangun kapasitas ekonomi.8

Di dalam perjanjian IJEPA tersebut, Jepang ingin membantu Indonesia untuk


meningkatkan kapasitas industrinya agar barang dan jasanya bisa memenuhi kualitas yang
diinginkan oleh pasar di Jepang.9 Kemudian, Indonesia mengharapkan Jepang bisa
meningkatkan investasi untuk mengembangkan industri dan teknologi, kemudian
melibatkan Indonesia untuk produksi regional ataupun internasional. Jepang pun
menganggap Indonesia sangatlah penting mengingat rakyat Indonesia merupakan
konsumen terbesar ke-empat di dunia dengan daya beli yang tinggi.10

8. KORUS FTA

KORUS FTA atau Korea-U.S Free Trade Agreement merupakan organisasi pasar
bebas yang dibuat oleh Amerika Serikat dengan Korea Selatan. KORUS FTA diprakarsai
oleh Presiden Amerika Serikat, George Busch, dan Presiden Republik Korea, Roh Moo
Hyun.11 KORUS FTA ini dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2012. 12 Menurut salah satu
pengamat politik, Scott Snyder, KORUS FTA bukan hanya merupakan perjanjian untuk
8
Achdiat Atmawinata, Kedalaman Struktur Industri yang Mempunyai Daya Saing di Pasar Global,
(Departemen Perindustrian, 2008), hal. 3-16.
9
Op. cit.

10
Ibid.

11
William H. Cooper, Mark E. Manyin, Remy Jurenas, dan Michaela D. Platzer, The U.S-South Korea Free
Trade Agreement (KORUS FTA): Provisions and Implications, (CRS RL34330, 2013), hal. 2, dalam
http://www.fas.org/sgp/crs/row/RL34330.pdf.
12
Mark E. Manyin, Emma Chanlett Every, dan Ian E. Rinehart, “U.S-South Korea Relation”, (Congressional
Research Service, 2014), hal. 17, dalam http://www.fas.org/sgp/crs/row/R4181.pdf.
19
meningkatkan ekonomi, tetapi juga perjanjian perdagangan bebas sebagai bukti eratnya
hubungan kedua negara tersebut.13

9. EU

European Union (EU) atau yang dikenal dengan Uni Eropa merupakan organisasi
pasar bebas yang dibuat oleh organisasi antar pemerintah dengan organisasi Supra-Nasional
dengan anggota 28 negara di Eropa. EU diresmikan pada tanggal 7 Februari 1992 dengan
adanya Perjanjian Maastricht dan mulai beroperasi pada tanggal 1 November 1993. Mata
uang yang digunakan EU sebagai sistem perbankan sentral adalah Euro, kecuali Inggris
yang masih menggunakan Poundsterling dan Swedia yang menggunakan Krona.
Berdasarkan Perjanjian Paris pada tanggal 23 Juli 1952, anggota-anggota EU, antara lain
Belanda, Belgia, Italia, Jerman, Luksemburg, Perancis, Denmark, Irlandia, Yunani,
Portugal, Spanyol, Austria, Finlandia, Swedia, Republik Ceko, Estonia, Hongaria, Latvia,
Lituania, Malta, Polandia, Siprus, Slovenia, Slowakia, Bulgaria, Rumania, Kroasia, dan
Inggris.

Namun, Inggris telah mengeluarkan diri dari EU pada tanggal 23 Juni 2016 yang
akhirnya memiliki istilah bernama BREXIT (British Exit). EU memiliki lembaga utama,
antara lain Parlemen Eropa, Dewan Uni Eropa, Komisi Eropa, Pengadilan Eropa,
Pengadilan Auditor, dan Bank Sentral Eropa dengan kantor pusat di Brussels, Luksemburg,
dan Strassbourg. Beberapa hal yang diurusi oleh EU, antara lain pasar tunggal Eropa,
kebijakan moneter, ikatan ekonomi dan sosial, kebijakan keamanan dan luar negeri,
kebijakan tenaga kerja, perlindungan lingkungan, kebijakan pertahanan, dan kebebasan dan
kesetaraan hukum. EU melakukan perdagangan bebas dengan mengatur tata cara
perdagangan dan pengurangan hambatan dan tarif agar bisa memudahkan lalu-lintas
perdagangan antar wilayah.

10. APEC

APEC atau Asia-Pacific Economic merupakan organisasi pasar bebas yang dibuat
oleh negara-negara sekitaran lingkar pasifik. APEC memiliki 21 anggota yang berasal dari
Vietnam, Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia, Australia, Russia, RRC, Korea
Selatan, Jepang, Taipei, Hongkong, Filipina, Brunei Darussalam, Papua Nugini, New
Zealand, Kanada, Amerika Serikat, Meksiko, Peru, dan Chili. APEC digagas oleh Perdana

13
DW, AS dan Korea Selatan Tegaskan Aliansi, (DW: -), dalam http://www.dw.de/as-dan-korea-selatan-
tegaskan-aliansi/a-16801498.
20
Menteri Australia, Bob Hawke, yang menginginkan adanya kerja sama ekonomi yang
berjalan secara efektif dan efisien. APEC diresmikan pada tahun 1989 di Canberra,
Australia, dan berpusat di Singapura yang bertujuan untuk peningkatan investasi. APEC
memiliki 3 pengamat, yaitu Sekretariat ASEAN, Kounsil Kerja Sama Ekonomi Pasifik,
dan Sekretariat Forum Pulau Pasifik.

Prinsip APEC yang diterapkan dalam organisasinya, yaitu kesepakatan harus


bermanfaat dan disepakati semua anggota (consensus), kesepakatan secara sukarela
(voluntary and non-binding), kesepakatan dilakukan bersama-sama (concerted
unilateralism), dan liberalisasi negara anggota (differentiated time frame). APEC memiliki
3 pilar, yaitu 1) perdagangan dan investasi yang lebih terbuka dengan menghilangkan
hambatan tarif dan non-tarif, meningkatkan standar hidup, membuka pasar, dan
mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi; 2) fasilitasi perdagangan dan investasi
dengan pengurangan biaya transaksi, peningkatan akses informasi perdagangan, dan
administrasi pelabuhan agar mengurangi biaya produksi; dan 3) kerja sama ekonomi dan
teknik (ECOTECH) dengan pelatihan di bidang pembangunan untuk mengembangkan
kapasitas institusional dan personil yang sesuai dengan potensi masing-masing.

11. AEC

AEC (ASEAN Economic Community) atau yang dikenal dengan MEA (Masyarakat
Ekonomi ASEAN) merupakan organisasi pasar bebas yang dibuat oleh negara-negara
anggota ASEAN. AEC digagas pada tahun 2003 oleh negara-negara anggota ASEAN
pada pertemuan di Bali yang diprediksi akan berjalan pada tahun 2020. Namun, pada
pertemuan di Filipina tanggal 13 Januari 2007, para negara anggota ASEAN memutuskan
untuk mempercepat pelaksanaan AEC. Akhirnya, AEC diresmikan pada tahun 2015 untuk
membantu pertumbuhan ekonomi agar stabil, makmur, dan berdaya saing. Pembentukan
AEC dilatarbelakangi dengan persiapan untuk menghadapi globalisasi ekonomi dan
perdagangan melalui AFTA. Di dalam Deklarasi Cebu, tujuan dari adanya AEC, antara
lain 1) menciptakan pasar tunggal dengan bebas, seperti arus keluar masuk barang antar
negara menjadi bebas bea cukai dan pajak, termasuk juga tenaga kerja, modal, dan
investasi; 2) menguatnya peraturan dalam hal ekonomi, perlindungan konsumen,
perpajakan, kegiatan perdagangan online, dan infrastruktur; 3) merevitalisasi Usaha Kecil
Menengah (UKM); dan 4) mengintegrasikan ekonomi Asia Tenggara dengan ekonomi
global.

21
12. EFTA

EFTA atau European Free Trade Association merupakan organisasi pasar bebas
yang dibentuk oleh negara-negara yang tidak mampu atau tidak bergabung dengan Uni
Eropa. EFTA didirikan pada tanggal 3 Mei 1960 dengan 7 negara anggota awalnya, yaitu
Austria, Swiss, Denmark, Norwegia, Swedia, Portugal, dan Inggris. Namun, saat ini
anggota EFTA hanya berjumlah 4 negara, yaitu Swiss, Islandia, Norwegia, dan
Listenstaina, karena pada tahun 1973, Inggris dan Denmark bergabung dengan Uni Eropa.
Kemudian, pada tahun 1986, Portugal keluar dari EFTA disusul tahun 1995 oleh
Finlandia dan Swedia. Tujuan didirikannya EFTA adalah untuk mengadakan perdagangan
bebas antar negara anggota, lalu mendorong perdagangan bebas sebagai sarana mencapai
pertumbuhan dan kemakmuran di antara negara-negara anggotanya.

2.7 Kegagalan Teori Pembangunan Neo-Klasik

Penerapan sistem ekonomi pasar bebas di berbagai negara di dunia ini mendasarkan
diri kepada pemikirannya Neoklasik. Teori ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari
aliran Klasik yang dirintis oleh Adam Smith, di mana campur tangan negara boleh dikatakan
tidak ada dalam urusan ekonomi, ditambah dengan penggunaan matematika dalam analisis
ekonomi yang dilakukan. Nominasi aliran ekonomi Neoklasik ini disebabkan keberhasilan
negara-negara maju dalam menaikkan tingkat kesejahteraaan masyarakatnya, sehingga
berdampak pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagian besar negara sedang
berkembang sebagai bekas negara jajahan dari negara-negara yang sekarang termasuk negara
maju, ingin mengejar ketertinggalan di dalam segala hal yang ada pada negara maju. Mereka
belajar dari kemajuan negara-negara lain yang mayoritas termasuk kelompok negara maju
dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam aspek ekonominya. Banyak pakar ekonomi
yang berpendapat bahwa aliran ekonomi Neoklasik mungkin saja cocok bagi negara maju,
akan tetapi penerapannya di negara sedang berkembang perlu diadakan penyesuaian.
Kenyataan ini disebabkan karena kondisi lingkungan yang sangat berbeda antara negara maju
dan sedang berkembang.

Pemakaian aliran ekonomi Neoklasik di negara maju tidak terlepas dari banyaknya
kritik yang diajukan, di antaranya terjadinya ketimpangan dalam distribusi pendapatan,
kerusakan lingkungan maupun berbagai aspek kehidupan sosial lainnya. Munculnya kritik
terhadap aliran ekonomi Neoklasik di negara maju, dan sekarang ini terdapatnya krisis multi
dimensional di dunia merupakan bentuk kegagalan pemakaian dan penerapan ajaran

22
Neoklasik. Memperhatikan banyaknya pihak yang prihatin terhadap kegagalan dan
kebangkrutan aliran ekonomi Neoklasik, maka sudah selayaknya dilakukan peninjauan ulang
terhadap keberadaan aliran ekonomi ini. Argumentasi yang menyatakan terdapat kegagalan
dalam pemikiran dan pemakaian aliran Neoklasik perlu dikemukakan, baik tinjauan secara
filosofis maupun dari aspek sosial-ekonomi. Berbagai kritik yang diajukan kepada aliran
Neoklasik, menggambarkan relevansi penggunaan aliran ekonomi Kelembagaan dalam
kancah penggunaan teori ekonomi.

23
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan teori
pembangunan Neo-Klasik dimulai pada pertengahan tahun 1950-an. Teori pembangunan neo-
klasik pada dasarnya dikembangkan atas dasar teori Klasik yang dimana teori ini merubah,
menambah dan dalam banyak hal memperluas teori Klasik. Neo Klasik lebih menitikberatkan
pada pentingnya aspek sosial dalam pekerjaan atau organisasi informal dan aspek psikologis
(emosi). Prinsip kunci pandangan neo-klasik tentang pembangunan adalah memaksimalkan
keuntungan bagi konsumen dan produsen secara individual, keuntungan bersama yang bisa
diperoleh dari perdaganagan nasional dan Internasional , serta pencapaian kemajuan ekonomi
dan sosial dengan cara mengejar kepentingan pribadi. Kelebihan teori pembangunan Neo-
Klasik terletak pada peningkatan dan pengembangan perekonomian rakyat serta
meningkatkan keuntungan penjual atau pembeli secara individual, pencapaian kemajuan
ekonomi dengan kepentingan pribadi, keuntungan bersama yang diperoleh dari perdagangan
internasional.

Adapun beberapa tokoh yang mengemukakan pendapatnya tentang teori neoklasik


adalah Alfred Marshall dengan beberapa pendapatnya tentang teori perilaku konsumen, teori
harga, surplus konsumen dan surplus produsen, serta elastisitas permintaan dan elastisitas
penawaran. William Stanley Jevons dengan beberapa pandangannya tentang teori utilitas,
praktis ekonomi, the piano logic, dan teori bilangan. Kemudian terdapat pula beberapa tokoh
lain seperti Harrod dan Domar yang mencetuskan teori Harrod-Domar, Robert Sollow dan
Trevor Swan, serta Schumpeter. Contoh kasus yang berkaitan dengan teori pembangunan
neo-klasik di Indonesia adalah permasalahan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan juga
kasus pengangguran yang dikaitkan dengan teori Sollow-Swan. Teori pembangunan neo-
klasik ini telah banyak diterapkan diberbagai organisasi, salah satunya adalah CARICOM
atau Carribean Community yang merupakan organisasi pasar bebas yang dibuat oleh Federasi
Hindia Barat Inggris.

24
DAFTAR PUSTAKA

Amirudin, CIK. 2014. Makalah Teori Neo Klasik. Malang: Universitas Brawijaya

Sijabat, S,S. 2012. Sejarah Pemikiran Ekonomi Kaum Neoklasik. Medan: Universitas Negeri
Medan

Murdani,D,A. 2018. Neo Klasik: Sejarah dan Pokok Pemikiran Ekonomi Politik.
http://portal-ilmu.com/sejarah-neo-klasik/. Diakses pada 5 Maret 2019

Gilarso, T. 2003. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro (Edisi Revisi).


https://books.google.co.id/books?
id=hhiklZd2NugC&pg=PA95&lpj=PA95&dq=teori+bilangan+jevons&source=bl&ot
s=RgPGTnbNsB&sig=ACfU3U1kQaL5d2VCoOnwpQPZTnpBwNJgMw&hl=id&sa
=X&ved=2ahUKEwiE7PLHpvbgAhXk8HMBHe05A_YQ6AEwAHoECAoQAQ#v
=onepage&q&f=false. Diakses pada 5 Maret 2019

Sentosa, Budi. 2010. KEGAGALAN ALIRAN EKONOMI NEOKLASIK DAN


RELEVANSI ALIRAN EKONOMI KELEMBAGAAN DALAM RANAH KAJIAN
ILMU EKONOMI. https://core.ac.uk/download/pdf/11708101.pdf. Di akses pada 5
maret 2019.

Chalid, Pheni. 2015. Teori Dan Isu Pembangunan Edisi 2.


http://repository.ut.ac.id/4601/1/MAPU5102-M1.pdf. Diakses pada 5 maret 2019.

Budi, Karuniawan. 2013. MAKALAH EKONOMI PEMBANGUNAN; TEORI-TEORI


PEMBANGUNAN EKONOMI. http://www.academia.edu/37872078/Teori-
teori_pembangunan. Diakses pada 5 maret 2019

Purwanti, Puput. (2018, 18 Februari). 10 Contoh Perdagangan Bebas Antar Negara di Dunia.
DosenEkonomi. Diakses dari https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/contoh-
perdagangan-bebas

Bening, Embun. (2018, 5 April). Mengenal Jenis-Jenis Pasar Bebas di Dunia. ruangguru.
Diakses dari https://blog.ruangguru.com/mengenal-jenis-jenis-pasar-bebas-di-dunia

Swastiwi, Irene. (2018, 17 Juli). Mengenal Organisasi Ekonomi Regional dan Global.
ruangguru. Diakses dari https://blog.ruangguru.com/sejarah-kelas-12-mengenal-
organisasi-ekonomi-regional-dan-global

25
Zakky. (2017, 12 November). Daftar Negara Anggota Uni Eropa (European Union) Lengkap.
ZonaReferensi. Diakses dari https://www.zonareferensi.com/negara-anggota-uni-
eropa/

Muhammad, Fajar. (2012, 14 April). Sejarah Terbentuknya Uni Eropa. NEDERINDO.


Diakses dari http://nederindo.com/2012/04/sejarah-terbentuknya-uni-eropa/

HN, Setiyo. (2016, 5 Juli). Sejarah Terbentuknya Blok Uni Eropa (the European Union).
BELAJAR EKONOMI. Diakses dari https://www.ajarekonomi.com/2016/07/sejarah-
blok-uni-eropa-european-union.html

Shodiq, Rifai. (2017, 12 Juli). Uni Eropa. Wawasan Sejarah. Diakses dari
https://wawasansejarah.com/uni-eropa/

BUSINESS MANAGEMENT LABORATORY. (2017, 29 Desember). Masyarakat Ekonomi


ASEAN (MEA). BINUS UNIVERSITY. Diakses dari
https://sbm.binus.ac.id/2017/12/29/masyarakat-ekonomi-asean-mea/

Prastya, Ilham. (2019, 6 Januari). MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) – Pengertian,


Sejarah, Tujuan, dan Penjelasan Lengkap. AyokSinau. Diakses dari
https://www.ayoksinau.com/mea-masyarakat-ekonomi-asean-pengertian-sejarah-
tujuan-dan-penjelasan-lengkap-ayoksinau-com/

26

Anda mungkin juga menyukai