Anda di halaman 1dari 15

Ruang Lingkup Manajemen Keuangan

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur dalam Mata Kuliah
Manajemen Keuangan

Disusun Oleh :
Ainun Aszura
Ilma Rizki Utami
Puja Kharisma
Tedy Rizky Kurniawan

Dosen Pengampu :
Novia, SE., MM.

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI
2022/1444H
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-
Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yg berjudul ”Ruang Lingkup
Manajemen Keuangan ” tepat waktu.
Penulis berharap Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima
kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.
Kerinci, September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
C. Tujuan Pembahasan ........................................................................................... 2
BAB II ........................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3
A. Definisi Manajemen Keuangan .......................................................................... 3
B. Sejarah Perkembangan Manajemen Keuangan .................................................. 3
C. Keputusan Dalam Manajemen Keuangan .......................................................... 4
D. Tujuan dan Fungsi Manajemen Keuangan ......................................................... 5
E. Perkembangan Teori Keuangan ......................................................................... 6
BAB III ....................................................................................................................... 11
PENUTUP ................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengelolaan keuangan dalam perusahaan merupakan kunci utama untuk kegiatan
operasional perusahaan dan tidak akan terlepas dari kegiatan yang berhubungan dengan
keuangan perusahaan. Bila pemakaian dana tidak terkontrol akan berakibat keuangan kosong.
Kuangan perusahaan yang kosong menyebabkan terganggunya semua kegiatan operasional
perusahaan. Manajemen atas arus keluar- masuknya dana perusahaan yang terkontrol akan
menunjukkan kredibilitas perusahaan yang baik di dunia bisnis. Dalam kondisi keuangan yang
buruk, manajemen dituntut untuk segera membenahi keuangan perusahaan tersebut.
Manajemen Keuangan membicarakan teori keuangan yang pada dasarnya dapat
dilakukan baik oleh individu. Teori keuangan menjelaskan mengapa suatu fenomena
dibidang keuangan bisa terjadi, dan mengapa keputusan keuangan perlu diambil dalam
menghadapi persoalan keuangan. Manajemen sendiri sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran
secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,
terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Pemahaman teori keuangan akan akan memudahakan bagi ita untuk memahami
berbagai masalah keuangan yang mungkin kita hadapi dalam kehidupan sehari hari. Seorang
manajer keuangan harus dapat memahami dasar dasar dari manajemen keuangan . Oleh
karena itu, sangat penting bagi seorang manajer dalam mengetahui perihal konsep dasar
keuangan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, berikut ini adalah Rumusan Masalah yang
akan dibahas dalam Makalah ini:
1. Apa penjelasan dari Manajemen Keuangan?
2. Bagaimana sejarah perkembangan Manajemen Keuangan?
3. Jelaskan Keputusan dalam Manajemen Keuangan!
4. Jelaskan Tujuan dan Fungsi Manajemen Keuangan!
5. Jelaskan Perkembangan Teori Keuangan!

1
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui penjelasan mengenai Manajemen Keuangan
2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan Manajemen Keuangan
3. Untuk mengetahui keputusan dalam Manajemen Keuangan
4. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi Manajemen Keuangan
5. Untuk mengetahui perkembangan Teori Keuangan

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Manajemen Keuangan
Definisi Manajemen Keuangan menurut Riyanto (2001) adalah keseluruhan aktivitas
perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya
yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk
menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
Sedangkan Definisi Manajemen Keuangan menurut para ahli dapat Anda baca dibawah ini :
1. Pengertian manajemen keuangan menurut Liefman : Manajemen Keuangan merupakan
usaha untuk menyediakan uang dan menggunakan uang untuk mendapat atau
memperoleh aktiva.
2. Pengertian manajemen keuangan menurut Erlina & Mulyani (2008) merupakan
manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut
meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan
dana tersebut (allocation of fund).
3. Pengertian manajemen keuangan menurut Depdiknas (2002) : Manajemen keuangan
merupakan tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan,
perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan.
4. Pengertian manajemen keuangan menurut Darsono (2007) : Aktivitas pemilik dan
manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah-murahnya dan
menggunakan seefektif, seefisien, dan seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.
5. Pengertian manajemen keuangan menurut Riyanto (2001): keseluruhan aktivitas
perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan
dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta
usaha untuk menggunakan dana tersebut se-efisien mungkin.
Jadi, Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran,
pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki
oleh organisasi atau perusahaan.
B. Sejarah Perkembangan Manajemen Keuangan
Sesungguhnya manajemen sudah ada sejak jaman dahulu, salah satu bukti adalah
Piramida di Mesir. Adanya bangunan Piramida di Mesir menunjukkan bahwa pada zaman
dulu telah ada serangkaian kegiatan yang diatur sedemikian rupa, mengikuti tahapan-tahapan
3
tertentu yang telah disiapkan hingga bangunan Piramida yang megah di tengah gurun pasir
dapat menjadi decak kagum masyarakat dis seluruh dunia dari dulu hingga kini. Dari sejarah
dapat kita ketahui bahwa tidak kurang dari ribuan orang telah terlibat dalam pembangunan
Piramida di Mesir.
Selain Piramida di Mesir, ada juga benteng raksasa yang berdiri sepanjang ribuan
kilometer di Cina. Benteng ini juga menunjukkan betapa orang-orang Cina dahulu telah
melakukan kegiatan manajemen (dalam bentuk apapun kegiatan manajemen tersebut sehingga
bangunan benteng yang kokoh dapat tetap bertahan hingga hari ini.
Selain itu juga Candi Borobudur di Indonesia, dan masih banyak contoh bangunan-
bangunan kuno yang sangat rumit bisa dibangun oleh nenek monyang kita. Dari bukti-bukti
tersebut dapat dilihat bagaimana orang-orang dahulu telah menerapkan manajemen.
Secara keilmuan, manajemen baru terumuskan kurang lebih di abad 18 atau awal abad
19 Masehi. Diantara tokoh-tokoh yang mula-mula memperkenalkan manajemen secara
keilmuan adalah Robert Owen (1771-1858) dan Charles Babbage (1972-1871). Owen seorang
pembaru dan indrustrialisasi dari Inggris adalah di antara tokoh pertama yang menyatakan
perlunya sumber daya manusia di dalam organisasi dan kesejahteraan pekerja. Sedangkan
Babbage seorang ahli matematika dari Inggris orang yang pertama kali berbicara mengenai
pentingnya efisiensi dalam proses produksi. Dia meyakini akan perlunya pembagian kerja dan
perlunya penggunaan matematika dalam efisiensi penggunaan fasilitas dan material produksi.
Dengan demikian bisa dikatakan Robert Owen dan Charles Babbage adalah pionir
dalam ilmu manajemen.
Perkembangan Teori Manajemen sampai pada saat ini telah berkembang dengan pesat.
Tapi sampai detik ini pula belum ada suatu teori yang bersifat umum ataupun berupa
kumpulan-kumpulan hukum bagi manajemen yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi
dan kondisi. Para manajemen banyak mengalami dan menjumpai pandangan-pandangan
tentang manajemen, yang berbeda adalah dalam penerapannya.
C. Keputusan Dalam Manajemen Keuangan
1. Keputusan Investasi
Keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer keuangan harus
mengalokasikan dana ke dalam bentuk-benyuk investasi yang akan dapat
mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang.

4
2. Keputusan Pendanaan
Keputusan ini sering disebut sebagai kebijakan struktur modal. Pada keputusan
ini manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi
dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna mempelajari
kebutuhan-kebutauhan investasi.
3. Keputusan Dividen
Keputusan dividen merupakan keputusan manajemen keuangan untuk
menentukan :
a. Besarnya presentase laba yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam
bentukcash dividend.
b. Stabilitas dividen yang dibagikan.
c. Dividen saham (stock dividen).
d. Pemecahan saham (stock spilit).
e. Penarikan kembali saham beredar, yang semuanya ditujukan untuk meningkatkan
kemakmuran para pemegang saham.
D. Tujuan dan Fungsi Manajemen Keuangan
1. Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan utama Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai yang dimiliki
perusahaan atau memberikan nilai tambah terhadap asset yang dimiliki oleh pemegang
saham.
Ruang Lingkup Manajemen Keuangan terdiri dari:
a. Keputusan Pendanaan, meliputi kebijakan manajemen dalam pencarian dana
perusahaan, misalnya kebijakan menerbitkan sejumlah obligasi dan kebijakan hutang
jangka pendek dan panjang perusahaan yang bersumber dari internal maupun
eksternal perusahaan.
b. Keputusan Investasi, Kebijakan penanaman modal perusahaan kepada aktiva tetap
atau Fixed Assets seperti gedung, tanah, dan peralatan atau mesin, maupun aktiva
finansial berupa surat-surat berharga misalnya saham dan obligasi atau aktivitas
untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.
c. Keputusan Pengelolaan Aset, Kebijakan pengelolaan aset yang dimiliki secara
efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.

5
2. Fungsi Manajemen Keuangan
Fungsi utama Manajemen Keuangan adalah sebagai berikut:
a. Planning atau Perencanaan Keuangan, meliputi Perencanaan Arus Kas dan Rugi
Laba.
b. Budgeting atau Anggaran, perencanaan penerimaan dan pengalokasian anggaran biaya
secara efisien dan memaksimalkan dana yang dimiliki.
c. Controlling atau Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas
keuangan dan sistem keuangan perusahaan.
d. Auditing atau Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas
keuangan perusahaan yang ada agar sesuai dengan kaidah standar akuntansi dan tidak
terjadi penyimpangan.
e. Reporting atau Pelaporan Keuangan, menyediakan laporan informasi tentang kondisi
keuangan perusahaan dan analisa rasio laporan keuangan.
E. Perkembangan Teori Keuangan
Terdapat beberapa teori keuangan menurut Santi, Marietza, Aprilla & Hatta (2022) dalam
bukunya yang berjudul Teori Keuangan sebagai berikut :
1. Teori Pasar Modal Efisien (Efficient Capital Market Theory)
Artinya bahwa harga-harga sekuritas yang ada di pasar modal mencerminkan
informasi relevan yang mempengaruhi harga sekuritas tersebut. Efisiensi pasar modal ini
memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Tidak ada biaya transaksi baik transaksi pembelian maupun penjualan.
b. Tidak ada pajak
c. Pasar bersifat persaingan sempurna, artinya banyak pembeli dan penjual.
d. Pembeli maupun penjual bertindak sebagai price maker (penentu harga)
e. Baik individu maupun perusahaan memiliki akses yang sama ke pasar modal.
f. Informasi yang berhubungan dengan pasar modal tersedia untuk semua pelaku pasar
dan mereka memiliki harapan yang sama.
g. Tidak ada biaya yang berkaitan dengan financial distress.
2. Teori Struktur Modal (Capital Structure Theory)
Struktur modal merupakan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan
modal sendiri. Teori mengenai Struktur modal pertama kali dikenalkan oleh Franco
Modigliani dan Merton Miller (biasa disingkat: MM) tahun 1958. Modigliani dan Miller
6
mempublikasikan teori struktur modal ini dalam hubungannya dengan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba di masa yang akan datang (future earning). Mereka
mengemukakan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba di masa datang
tidak dipengaruhi oleh besarnya struktur modal (dengan asumsi tidak ada pajak).
Jika teori ini benar maka manajer keuangan tidak perlu memikirkan perencanaan
besarnya struktur modal karena tidak berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan
memperoleh laba. Kemampuan memperoleh laba ini nantinya akan mempengaruhi
besarnya dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham. Jika kemampuan laba
tinggi maka harga saham akan naik. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan pula bahwa
besarnya struktur modal tidak relevan mempengaruhi tinggi rendahnya harga saharn.
Teori struktur modal ini terus berkembang berkenaan dengan usaha perusahaan
untuk menghasilkan laba yang diperoleh dari penggunaan modal. Pada tahun 1963,
Modigliani-Miller mempublikasikan teorinya yang kedua tentang struktur modal dengan
memperhatikan pajak. Adanya pajak maka nilai perusahaan yang tercermin pada harga
saham dipengaruhi oleh struktur modal, Semakin besar (banyak) hutang yang digunakan
maka semakin tinggi nilai perusahaan yang berarti semakin tinggi harga sahamnya.
Alasannya adalah bunga hutang yang dibayarkan dapat mengurangi pajak yang dibayar
oleh perusahaan. Penghematan pajak ini merupakan keuntungan pemegang saham,
sehingga nilai perusahaan meningkat yang tercermin pada meningkatnya harga saham.
3. Teori Dividen (Dividend Theory)
Telah dijelaskan di muka, bahwa menurut Modigliani-Miller dengan asumsi pasar
modal efisien dan tidak ada pajak, kebijakan dividen tidak relevan dengan konsep nilai
perusahaan (harga saham). Hal ini disebabkan setiap rupiah yang dibayarkan perusahaan
sebagai dividen mengharuskan perusahaan mengeluarkan saham baru. Sebagai akibat
emisi saham baru itu maka nilai sekarang dari penerimaan pemegang saham lama menjadi
semakin kecil. Ini artinya pembagian dividen tidak mempengaruhi kemakmurannya.
Dengan kata lain, bagi pemegang saham akan sama saja apakah menerima
pembayaran dividen sekarang atau capital gain di masa datang. Dengan asumsi pasar
modal yang efisien maka nilai perusahaan hanya dipengaruhi oleh keputusan
penganggaran modal (Capital Budgeting Decision). Keputusan pengganggaran modal
tersebut nantinya akan menentukan aliran kas dan tingkat risiko di masa datang. Risiko
merupakan penentu aliran kas di masa datang karena keadaan yang akan datang penuh
7
ketidakpastian. Hasil yang telah direncanakan kemungkinan tidak tercapai. Kemungkinan
menyimpangnya hasil dari rencana yang telah ditetapkan inilah sebagai risiko yang harus
diperkirakan sebelumnya.
4. Teori Diskonto Aliran Kas (Cashflow Discounted Theory)
Teori ini mendasarkan diri pada konsep nilai waktu dari uang (time value of money)
Aliran kas yang akan diterima pada masa depan dapat dinilai sekarang menggunakan
fakto diskonto. Faktor diskonto ini misalnya berupa bunga. Proses penilaian aliran kas di
mas; depan tersebut dinamakan pendiskontoan aliran kas (cashflow discounted).
Pendiskontoai kas ini dimaksudkan untuk menilai aliran kas di masa depan yang dinilai
sekarang (presen value). Proses pendiskontoan aliran kas ini dibagi menjadi 4 tahap
yaitu:
a. Perkiraan (estimasi) aliran kas di masa yang akan datang
b. Penilaian risiko aliran kas di masa yang akan dating
c. Menganalisis penilaian risiko dihubungkan dengan aliran kas
d. Penentuan nilai sekarang dari aliran kas (present value of cashflow)
Pendiskontoan aliran kas ini penting untuk menetapkan suatu tingkat diskonto atau
bunga yang akan digunakan untuk menilai aliran kas yang akan datang jika dinilai saat
ini. Tingkat diskonto yang akan digunakan tersebut harus mencerminkan tingkat risiko
aliran kas, tingkat keuntungan ekonomi (return) dari investasi yang dilaksanakan dan
periode waktu aliran kas (jangka waktu suatu investasi).
5. Teori Agensi (Agent Theory)
Tujuan perusahaan memaksimumkan kemakmuran para pemegang saham yang
dapat diterjemahkan sebagai memaksimumkan harga saham. Dalam kenyataannya tidak
jarang manajer perusahaan memiliki tujuan lain yang mungkin bertentangan dengan
tujuan utama tersebut. Karena manajer diangkat oleh pemegang saham maka idealnya
mereka bertindak yang terbaik untuk kepentingan pemegang saham. Namun dalam
praktek sering terjadi konflik antara kedua pihak tersebut yang dinamakan agency
problem. Agency problem ini dapat muncul antara manajer dan pemegang saham atau
antara kreditur dan pemegang saham. Dalam perusahaan besar agency problem sangat
potensial terjadi karena proporsi kepemilikan perusahaan oleh manajer relatif kecil.
Tidak jarang tindakan manajer bukannya memakmurkan pemegang saham,
melainkan memperbesar skala perusahaan dengan cara ekspansi atau membeli perusahaan
8
lain. Motif utamanya adalah untuk menghindari pengambilalihan oleh perusahaan lain.
Konflik lain yang potensial terjadi dalam perusahaan besar adalah antara pemegang
saham dan kreditur. Kreditur memiliki hak atas sebagian laba dan sebagian aset
perusahaan terutama dalam kasus kebangkrutan. Sementara itu pemegang saham
memegang pengendalian perusahaan yang sangat menentukan profitabilitas dan risiko
perusahaan.
6. Teori Informasi Asimetrik (Asymetric Information Theory)
Seorang manajer perusahaan pastilah lebih mengetahui tentang informasi
berkaitan yang dengan kondisi dan prospek perusahaan dibanding dengan investor atau
analis. Kondisi seperti ini disebut asymetric information. Artinya antara manajer dan
pemilik mempunyai informasi yang berbeda tentang perusahaan. Dalam kasus ini,
mungkin saja manajer perusahaan percaya bahwa saham perusahaan dalam keadaan
undervalued atau overvalued. Hal itu tergantung apakah informasi tersebut
menguntungkan atau tidak bagi perusahaan.
Dampak yang mungkin muncul dengan adanya asymetric information adalah
timbulnya kegagalan pasar. Misalnya saja kita akan membeli komputer bekas. Pada pasar
komputer bekas ini penjual biasanya memiliki informasi yang lebih baik daripada pembeli
atau terdapat asymetric information atas calon penjual dan pembeli. Akibatnya, pembeli
yang memperoleh informasi kurang lengkap dibanding penjual kemungkinan akan
mendapatkan harga yang tidak seharusnya dibayar atau kualitas barang yang tidak sesuai
dengan harganya.
7. Teori Portofolio (Portfolio Theory)
Tokoh yang terkenal dengan teori portofolionya adalah Harry Markowitz. Dia
pemah memperoleh hadiah Nobel di bidang ekonomi tahun 1990. Markowitz sering
disebut sebagai father of modern portfolio theory. Teori portofolio menyatakan bahwa
risiko dapat dikurangi dengan cara mengkombinasikan aset ke dalam suatu portofolio.
Investor dapat mengurangi risiko atas investasinya dengan cara menanamkan dananya
pada berbagai saham di berbagai pasar saham atau berbagai saham di suatu pasar saham
(bursa). Hal ini karena risiko aset secara individu akan lebih besar daripada risiko
portofolio.
Namun teori ini belum menyebutkan secara jelas hubungan antara hasil (return)
dengan risiko investasi. Oleh karena itu, teori ini kemudian disempurnakan oleh William
9
Sharpe dengan mengembangkan teori keseimbangan yang menghubungkan antara risiko
dan hasil (return) yaitu dengan Capital Asset Pricing Model (CAPM). Model CAPM ini
dapat digunakan untuk menjelaskan bahwa return suatu saham merupakan fungsi dari
tingkat keuntungan bebas risiko (risk free rate), tingkat keuntungan yang disyaratkan atas
portofolio pasar (market return) dan koefisien beta .
8. Teori Opsi (Option Theory)
Teoti opsi merupakan suatu hak untuk menjual atau membeli suatu aset dengan
harga tertentu selama jangka waktu tertentu. Perdagangan opsi di Amerika telah
berkembang sejak tahun 1800-an. Suatu model penilaian opsi telah diperkenalkan pada
tahun 1973 oleh Fisher Black dan Myron Scholes. Model tersebut kemudian dikenal
dengan Black-Scholes Option Pricing Model. Namun demikian, walaupun sudah agak
lama teori ini berkembang tetapi sampai saat ini belum dianggap sebagai teori dalam
manajamen keuangan. Hanya saja ada beberapa keputusan di bidang keuangan yang dapat
dianalisis dan dipahami lebih baik dengan menggunakan kerangka teori opsi ini. Sebagai
contoh, dalam perkara pembatalan sewa guna usaha (leasing) sebagai salah satu alternatif
pembiayaan perusahaan. Pembatalan transaksi sewa guna usaha dapat dianalisis dengan
kerangka teori opsi. Begitu pula modal yang akan digunakan oleh perusahaan yang dapat
berupa modal sendiri perusahaan (ekuitas perusahaan) atau memakai hutang (leverage)
dapat diperjual-belikan menggunakan teori opsi ini.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen keuangan bukan hanya berkutat seputar pencatatan akuntansi. Dia
merupakan bagian penting dari manajemen program dan tidak boleh dipandang sebagai
suatuaktivitas tersendiri yang menjadi bagian pekerjaan orang keuangan. Manajemen
keuangan lebih merupakan pemeliharaan suatu kendaraan, apabila kita tidak memberinya
bahan bakar dan oli yang bagus serta service teratur, maka kendaraan tersebut tidak akan
berfungsi secara baik dan efisien. Lebih parah lagi, kendaraan tersebut dapat dirusak ditengah
jalan dan gagal untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Jadi, manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk
memperoleh sumber modal yang semuah-murahnya dengan menggunakanya seefektif,
seefisien, dan seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.
Seorang manajer keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana
mengelola segala unsur dan segi keuangan, hal ini wajib dilakukan karena keuangan
merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
B. Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini penulis berharap makalah ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya penulis juga mengharapkan kritik dan saran
guna peningkatan kualitas dalam penulisan makalah ini.

11
DAFTAR PUSTAKA
Darsono, P. (2007). Manajemen Keuangan Pendekatan Praktis Kajian Pengambilan
Keputusan Bisnis Berbasis Analisis Keuangan (Cet.2). Jakarta:Diadit Media.
Depdiknas. (2002). Manajemen Keuangan. Jakarta:Dirjen Dikdasmen, Direktorat Pendidikan
Lanjutan Tingkat Pertama.
Erlina, & Mulyani, S. (2008). Metodologi Penelitian Bisnis: Untuk Akuntansi dan Manajemen
(Edisi Pert). Medan : USU Press.
Riyanto, B. (2001). Dasar Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:BPFE Fakultas
Ekonomi UGM.
Santi, F., Marietza, F., Aprila, N., & Hatta, M. (2022). TEORI KEUANGAN (Sebuah Kajian
Literatur). In Widina Bhakti Persada. Widina Bhakti Persada.

12

Anda mungkin juga menyukai