Anda di halaman 1dari 20

SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

Makalah
Tugas Mata Kuliah Ilmu Kealaman Dasar
Dosen Pengampu : Anisatul Fauziah

Disusun Oleh :
SOLIKHIN ( 216122628 )
RICKO ( 216122616 )
SANDY ( 216122622 )
YANI ( 216122632 )
YUYUN ( 216122637 )
REYNALD ( 216122612 )

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


STIE WIDYA GAMA LUMAJANG
2016
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .... 2

KATA PENGANTAR ..... 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang . 4

1.2 Rumusan Masalah 5

1.3 Metode Penulisan . 6

1.4 Manfaat Penulisan ... 6

1.5 Tujuan Penulisan .. 6

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori .. 7

2.2 Pendekatan Ilmiah dan Non Ilmiah ... 7

2.2.1 Metode Pendekatan Ilmiah . 7

2.2.2 Metode Pendekatan Non Ilmiah 9

2.3 Tahapan-tahapan Operasional Metode Ilmiah ...... 9

2.4 Ruang lingkup Ilmu Pengetahuan Alam dan perkembangannya . 12

2.5 Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam .. 14


BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .. 19

3.2 Saran 20

3.3. Lampiran . 21

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penulis tidak akan
sanggup menyelesaikannya dengan baik.

Dalam penyusunan laporan ini, kami telah berusaha untuk mencurahkan


segala kemampuan yang ada semaksimal mungkin, demi kesempurnaan nilai dan
isi dari pembahasan laporan ini, namun seperti pepatah tak ada gading yang tak
retak serta masih kurangnya pengetahuan dan pengalaman kami sehingga dalam
penyusunan dan penulisan laporan ini tidak luput dari kekurangan-kekurangan.
Namun berkat bantuan dari beberapa pihak laporan ini dapat terselesaikan.

Dalam kesempatan ini penyusun menghaturkan rasa terima kasih yang


sedalam-dalamnya kepada yang terhormat :

1. Ibu Dra. Novy Andriyani, M.Pd , selaku dosen Ilmu Kealaman Dasar yang
telah membantu dalam penyusunan dengan memberikan nasihat, saran,
dan petunjuk serta bimbingan serta terselesaikannya laporan ini.
2. Orang tua kami yang telah banyak memberikan dorongan hingga
penulisan laporan ini dapat terselesaikan.
3. Rekan-rekan yang ikut serta membantu dalam penyelesaian karya tulis
ini.

Laporan ini berisi tentang Sumber daya alam dan lingkungan .Tujuan
penulisan Laporan ini untuk memenuhi persyaratan kurikulum semester
pertama. Selain itu agar para pembaca mengerti tentang Perkembangan dan
Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam

Makalah ini merupakan pengalaman pertama bagi penulis untuk itu


penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh sebab itu
kami mohon kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalahini dapat
bermanfaat di masa yang akan datang.

Lumajang, September 2016

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan kumpulan pengetahuan tersusun
secara sistematis yang didasarkan pada penyelidikan dan interpretasi terhadap
peristiwa-peristiwa atau gejala alam melalui metode dan sikap ilmiah. Ilmu ini
terus berkembang, bertambah luas, dan mendalam sesuai dengan hasil-hasil
penemuan dan penyelidikan baru, menyebabkan timbulnya cabang-cabang ilmu
yang dikenal sebagai: Fisika, Kimia, Biologi, dan Ilmu Pengetahuan Bumi dan
Antariksa (IPBA). Dalam perkembangannya, ternyata banyak proses yang
penjelasannya memerlukan bantuan dari dua atau lebih cabang ilmu yang
merupakan kombinasi dari cabang-cabang yang telah ada, seperti Kimia Fisika,
Biokimia, Biofisika, dan Geofisika. Pembagian IPA dalam berbagai cabang
tersebut sebenarnya untuk lebih mempermudah mempelajari alam seisinya dari
sudut pandang tertentu. Namun di luar dari pada itu, satu hal yang pasti, yakni
sasaran yang diselidiki, diuraikan, dan dibahas adalah satu, yaitu alam semesta
yang meliputi: asal mula alam semesta dengan segala isinya, termasuk proses,
mekanisme, sifat benda maupun peristiwa yang terjadi.
2 Rasa ingin tahu dan terbentuknya ilmu pengetahuan. Beberapa binatang sudah
mempunyai otak, sehingga mempunyai daya piker namun terbatas pada
insting (naluri) dan upaya mempertahankan diri serta turunannya. Insting
tersebut terutama ditujukan untuk kelangsungan hidupnya seperti memperoleh
makanan, perlindungan diri dan perkembangbiakan. Aktivitas hewan tersebut
ternyata tidak berubah dari masa ke masa dan dinyatakan sebagaiidle
curiousity. Sedangkan manusia di samping mempunyai naluri dan nurani,
manusia juga memiliki nalari. Dengan nalari itu, manusia menggunakan
kemampuan otaknya untuk melakukan penalaran, pemikiran logis dan analisis.
Berlandaskan kemampuan tersebut maka pengetahuan yang diperoleh saat ini
merupakan dasar dari munculnya rasa ingin tahu manusia tersebut selalu
berkembang (curiousity). Dengan nurani, manusia selalu ingin berbuat baik
untuk dirinya dan lingkungannya.
3 Secara sederhana perkembangan rasa ingin tahu dimulai dengan
pertanyaan apaatau what tentang sesuatu, dan dilanjutkan dengan
pertanyaan bagaimana atauhow dan mengapa atau why. Sebagai contoh
adalah perkembangan rasa ingin tahu anak-anak terhadap suatu benda, maka
pertanyaan yang diajukan oleh anak pada usia sekitar dua tahun
adalah apa nama benda tersebut, misalkan benda tersebut adalah pensil.
Pertanyaan selanjutnya yang akan muncul pada usia menjelang TK
adalah bagaimana menggunakannya. Setelah usianya lebih dewasa lagi,
maka pertanyaan yang akan muncul di benaknya adalah mengapapensil
dapat digunakan untuk menulis? Dengan mendapatkan jawaban yang sesuai
dengan pertanyaan yang diajukan, maka anak tersebut akan mendapatkan
pengetahuan baru dan sekaligus rasa ingin tahunya terjawabkan.
4 Adanya kemampuan berpikir pada manusialah yang menyebabkan terus
berkembangnya rasa ingin tahu tentang segala yang ada di alam semesta.
Pengetahuan yang diperoleh dari alam semesta ini selanjutnya merupakan
dasar dari pengembangan ilmu pengetahuan alam (IPA). Dengan akal yang
dimiliki manusia, semua pengetahuan dapat diturunkan dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Informasi yang dapat disimpan dan diajarkan kepada
generasi berikutnya, ditambah dengan pengetahuan yang diperoleh saat itu
maka informasi tentang pengetahuan ini akan terus bertambah dan
berkembang dari generasi ke generasi berikutnya.
5 Berdasarkan uraian di atas, maka secara sederhana urutan perkembangan ilmu
dimulai dari rasa ingin tahu terhadap sesuatu maka dilakukan
suatu pengamatan.Berdasarkan pengamatan berulangkali
diperoleh pengalaman. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang terus-
menerus diperoleh pengetahuan, semisal sifat dari benda yang diamati.
Kumpulan pengetahuan tentang sesuatu yang didapatkan secara sistematis
dinyatakan ilmu pengetahuan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Pendekatan Ilmiah dan Non Ilmiah?
2. Apa saja tahapan-tahapan Metode Ilmiah?
3. Bagaimana Sikap Ilmiah yang berdasarkan Ilmu Pengetahuan Alam?
4. Bagaimana Perkembangan Ilmu Pengeteahuan Alam?
5. Apa saja Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Alam dan
bagaimanapengembangannya?

1.3 Metode Penulisan


Metode penulisan dalam makalah ini adalah dengan :
a) Mereduksi data
Merupakan proses penyederhanaan data melalui seleksi data mentah
menjadi informasi yang bermakna.
b) Paparan data
Data yang sudah disederhanakan selanjutnya disajikan dalam bentuk
paparan data. Paparan data adalah proses penampilan data secara lebih
sederhana.
c) Penyimpulan
Merupakan proses pengambilan intisari dari beberapa data yang telah
terorganisir. Selain itu, kami juga menggunakan buku-buku penunjang dan
situs-situs terkait di internet yang sesuai dengan pokok bahasan.

1.4 Manfaat Penulisan


Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
semua pihak.Khususnya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan
wawasan dalam Mempelajari Perkembangan Dan Pengembangan Ilmu
Pengetahuan Alam.

1.5 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui bagaimana Perkembangan dan pengembangan ilmu
pengetahuan alam
2. Mengetahui pengertian pendekatan ilmiah dan non ilmiah
3. Mengetahui tahapan-tahapan metode ilmiah
4. Mengetahui sikap ilmiah ilmu pengetahuan alam
5. Serta memahami ruang lingkup Ilmu Pengetahuan Alam
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
IPA juga disebut suatu ilmu teoritis. Teori tersebut didasarkan atas
pengamatan dan percobaan terhadap gejala-gejala alam. Seindah apapun sebuah
teori dirumuskan, tidaklah dapat dipertahankan jika tidak sesuai dengan hasil-hasil
pengamatan atau observasi. Fakta tentang gejala alam diselidiki, diuji, berulang-
ulang melalui percobaan (eksperimen), kemudian berdasarkan hasil eksperimen
itulah dirumuskan keterangan ilmiahnya (teorinya). Teori pun tidak dapat berdiri
sendiri. Teori selalu didasari oleh suatu hasil pengamatan.
Saat ini perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam baik dibidang industri maupun
kesehatan semakin meningkat. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya sumber-
sumber makanan baru, bayi tabung, rekayasa genetika, dan masih banyak lagi
contoh-contoh perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia.
Munculnya penemuan-penemuan baru yang berkaitan dengan Ilmu Pengetahuan
Alam tersebut tidak terlepas dari sebuah penelitian. Suatu penelitian akan berhasil
dengan baik apabila dilakukan sesuai dengan struktur metode ilmiah

2.2 Pendekatan Ilmiah dan Non Ilmiah


2.2.1Metode Ilmiah adalah suatu system pemikiran dan pengembangan
ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis, logis, kritis, empiris, dan
didasarkan pada uji validitas melalui berbagai percobaan di laboraturium dan atau
verifikasi data secara realistic.Metode ilmiah merupakan bagian yang paling
penting dalam mempelajari ilmu alam, terutama dalam pemecahan masalah yang
diakhiri dengan penarikan kesimpulan umum atau melakukan generalisasi melalui
pengolahan data, yakni uji data dan interpretasi secara ilmiah.
Metode ilmiah merupakan suatu cara yang digunakan oleh para ilmuwan untuk
memecahkan suatu permasalahan, serta menggunakan langkah-langkah yang
sistematis, teratur, dan terkontrol.
Metode Ilmiah, yaitu gabungan antara dua pendekatan rasional(deduktif)
dan pendekatan empiris (induktif). Metode Ilmiah, merupakan cara dalam
memperoleh pengetahuan secara ilmiah.Descartes adalah pelopor dan tokoh
rasionalisme. Menurut dia, rasio merupakan sumber dan pangkal dari segala
pengertian.Hanya rasio sajalah yang dapat membawa orang pada kebenaran dan
dapat memberi pimpinan dalam segala jalan pikiran.
Kaum rasionalis menggunakan metode deduktif. Dasar pikiran yang
digunakan dalam penalarannya diperoleh dari ide yang menurut anggapannya
sudah jelas, tegas dan pasti, dalam pikiran manusia.Kelemahan rasionalise yaitu
bersifat abstrak, tidak dapat dievaluasi, kemungkinan dapat diperoleh pengetahuan
yang berbeda dari obyek yang sama, cenderung bersifat subyektif dan solpsistik,
yaitu hanya benar dalam kerangka pemikiran tertentu yang berbeda dalam otak
orang yang berfikir tersebut.
Kaum empirisme berpendapat bahwa pengetahuan manusia tidak diperoleh lewat
penalaran rasional yang abstrak, tetapi lewat pengalaman yang konkrit, berpegang
pada prinsip keserupaan, pada dasarnya alam adalah teratur, gejala-gejala alam
berlangsung dengan pola-pola tertentu. Dengan mengetahui kejadian masa lalu
atau sekarang akan dapat diramalkan kejadian di masa datang. Kelemahannya
belum tentu sistimatis, dan keterbatasan alat yang digunakan (misal panca indera).
Agar supaya himpunan pengetahuan ini dapat disebut ilmu pengetahuan
harus digunakan perpaduan antara rasionalisme (deduksi) dan empirisme
(induksi), yang dikenal sebagai metode keilmuan atau pendekatan ilmiah.
Ciri Metode Pendekatan Ilmiah
Agar supaya himpunan pengetahuan ini dapat disebut ilmu pengetahuan harus
digunakan perpaduan antara rasionalisme (deduksi) dan empirisme (induksi),
yang dikenal sebagai metode keilmuan atau pendekatan ilmiah. Menurut beberapa
ilmuan yang telah dipaparkan berikut ini yaitu
1. H. Abu Ahmadi dan A. Supatmo
Ciri-ciri metode pendekatan ilmiah yaitu bersifat obyektivitas (bebas
keyakinan, perasaan dan prasangka pribadi serta bersifat terbuka) ,
konsisten dan sistimatik

2. Abdullah Aly dan Eny Rahma


Ciri-cirinya adalah bersifat obyektif, metodik, sistimatik dan berlaku
umum

3. Maskoeri Jasin
Ciri-ciri metode pendekatan ilmiah yaitu bersifat teratur, sistematis,
berobyek, bermetode dan berlaku secara universal.

2.2.2 Metode Pendekatan Non ilmiah


Metode Pendekatan Non ilmiah merupakan suatu cara yang digunakan
oleh banyak orang untuk memecahkan suatu permasalahan secara cepat tanpa
dasar ilmiah, serta menggunakan langkah-langkah yang kurang sistematis, teratur,
dan tidak terkontrol.
Pendekatan Non Ilmiah biasanya menghasilkan beberapa poin yang kurang efektif
seperti :
1. Perumusan masalah yang kabur atau abstrak
2. Masalah tidak selalu diukur secara empiris dan dapat bersifat
supranatural/dogmatis
3. Jawaban tidak diperoleh dari hasil pengamatan data di lapangan
4. Keputusan tidak didasarkan pada hasil pengumpulan data dan analisis data
secara logis
5. Kesimpulan tidak dibuat untuk diuji ulang oleh orang lain

2.3 Tahapan Operasional Metode Ilmiah


Tahapan-tahapan operasional metode ilmiah adalah langkah dalam
melakukan penelitian adalah sebagai berikut
a. Identifikasi masalah
Penelitian dimulai dengan pertanyaan yang belum dijawab oleh seseorang peneiti.
Untuk itu, diperukan adanya motivasi yang beruparasa ingin tahu untuk
mengembangkan dan menerapkan ilmu pegetahuan dan teknologi .untuk melihat
dengan jelas tujuan dan sasaran penelitiah, perlu diadakan identifikasi masalah
dan lingkungan masalah. Masaah peneitian selanjutnya dipilih dengan criteria
antara llain apakah penelitian itu dapat memecahkann permasalahan, dan apakah
penelitian itu dapat diteliti dari taraf kemajuan pengetahuan, waktu, biaya maupun
kemampuan peneliti sendiri dan lain-lain.Permasalahan yang besar biasanya
dibagi menjadi beberapa submasalah dan setiap substansi permasalahan
diidentifikasikan dengna jelas dan konkret. Sifat konkret dan jelas tersebut
memungkinkan pertanyaan-pertanyaan yang diteliti dapat dijawab secara ekspilit,
taitu apa, siapa, bagaimana, bilamana, dan apa tujuan penelitian. Dengan
idnetifikasi yang jelas, peneiti akan mengetahui variable yang akan diukur dan
ala-alat yang akan digunakan untuk mengukur variable tersebut.
b. Perumusan masalah
Setelah menetapkan berbagai aspek masalah yang dihadapi, peneiti mulai
menyusun informasi mengenai masalah yang hendak dijawab atau memadukan
pengetahunnya menjadi suatu perumusan. Untuk itu diperukan perumusan tujuan
penelitian,s asaran peneitian maupun perkiraan penggunaan dan dampak hasil
penelitian. Permasalahan yang masih samr-samar dan diragukan harus dipertegas
dalam bentuk perumusan yang fungsional, verbalisasi gagasan dapa dirumuskan
agar orang lain dapat memahaminya dan pandangan teori diuraikan secara jelas
sehingga mudah diteliti dan dapat pula dijadikan titik tolak penelitian. Perumusan
masalah dapat dilakukan dengan pembuatan model.
c. Penyusunan hipotesis
Merupakan salah satu bentuk konkret dari perumusan masalah.Dnegna adanya
hipotesisi, pelaksanaan penelitian diarahkan untuk membenarkan atau menolak
hipotesis.Pada umumnya, hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang
menguraikan hubungan sebab akibat antara varieabel bebas dan tak bebas dari
gejala yang diteliti.Hipotesis berperan memberikan arah dan tujuan pelaksanaaan
penelitian, dan memandu ke arah penyelesaiannya secara lebih efisien. Hipotesis
yang baik akan menghindarkan penelitian tanpa tujuan dan pengumpulan data
yang tidak relevan. Akan tetapi, tidka semua penelitian memerlukan hipotesis.
d. Penelusuran pustaka
Penelitian dimuali dengna penelusuran pustaka yang berhubungan dengna subjek
penelitian.Penelusuran pustaka merupakan langkah pertama untuk
mengeumpulkan informasi yang relevan untuk penelitian.Penelusuran pustaka
dapat menghindarkan duplikasi pelaksanaan penelitian.Dengan penelusuran
pustaka maka dapat diketahui penelitian yang pernah dilakukan dan tempat hal itu
dilakukan.
e. Rancangan penelitian
Rancangan penelitian mengatur sistematika yang akan dilaksanakan dalam
penelitian. Memasuki langkah ini, penelitii harus memahami berbagai metode dan
teknik peneitian.Metode dan teknik penelitian disusun menjadi rancangan
penelitian. Mutu keluaran penelitian ditentukan oleh ketepatan rancangan
penelitian
f. Pengumpulan data
Data penelitian dikumpulkan sesuai dengna rancangan penelitian yang telah
ditentukan, data tersebut diperoleh dengan jalan pengamtan, percobaan atau
pengukuran gejala yang diteliti. Data yang dikumpulkan merupakan pernyataan
fakta mengenai objek yang diteliti
g. Pengolahan data
Data yang dikumpulkan selanjutnya diklarifikasikan dan iorganisasikan secara
sistematis serta diolah secara logis menurut rancangan penelitian yang telah
ditetapkan.Pengolahan data diarahkan untuk member argumentasi atau penjelasan
mengenai tesis uang diajukan dalam penelitian, berdasarkan data tau fakta yang
diperoleh.Apabila ada hipotesis, pengolahan data diarahkan untuk membenarkan
atau menolak hipotesis.Dari data yang sudah terolah kadang-kadang dapat dibetuk
hipotesis baru.Apabila ini terjadi, siklus penelitian dapat dimulai algi untuk
membuktikan hipotesis baru.Dalam penelitian, dapat juga dilakukan analisis
komparasi konstan.
Cara melakukan analisis komparasi konstan adalah sebagai berikut:
a. Mengumpulkan data untuk menyusun atau menemukan suatu teori baru
b. Berkonsentrasi pada deskripsi yang terperinci mengenai sifat atau cirri
dari data
yang dikumpulkan untuk menghasilkan pernyataan teoritis secara umum
c. Membuat hipotesis jalinan hubungan antara gejala yang ada, kemudian
mengujinya
denganbagian data yang lain
d. Didasarkan dari akumuliasu data yang telah dihipotesiskan, peneliti
mengembangkan suatu teori baru

h. Penyimpulan hasil
Setiap kesimuplan yang dibuat oleh peneliti semata-mata didasarkan pada data
yang dikumpulkan dan diolah.Hasil penelitian bergantung pada kemampuan
penelitian dalam menafsirkan secara logis data yang telah disusun secara
sistematis menjadi iaktan pengertian sebab-akibat objek penelitian. Setiap
kesimpulan dapat diuji kembali validasinya dengan cara meneliti jenis dan sifat
data serta model yang digunakan. Tahapan ini hendaknya tidak dilihat sebagai
lingkaran tertutu, tetapi sevagai suatu spiral yang semakin laam semakin tinggi.
Penyimpulan hasil suatu penelitian merupakan masukn bagi proses penelitian
lanjutan dan seterusnya.

2.4 Ruang lingkup Ilmu Pengetahuan Alam dan perkembangannya


1. Klasifikasi Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu pengetahuan alam dapat dibagi menjadi tiga bidang utama yaitu:
a. Ilmu Sosial dan Budaya; membahas hubungan antarmanusia sebagai makhluk
sosial, yang
selanjutnya dibagi atas:
a. Psikologi, mempelajari proses mental dan tingkah laku.Pendidikan, proses
latihan yang terarah dan sistematis menuju ke suatu tujuan.
b. Antropologi, mempelajari asal usul dan perkembangan jasmani, sosial,
kebudayaan dan tingkah laku sosial.
c. Etnologi, cabang dari studi antropologi yang dilihat dari aspek sistem
sosio-ekonomi dan pewarisan kebudayaan terutama keaslian budaya
d. Sejarah, pencatatan peristiwa - peristiwa yang telah terjadi pada suatu
bangsa, negara atau individu.
e. Ekonomi, yang berhubungan dengan produksi, tukar-menukar barang
produksi, pengolahan dalam lingkup rumah tangga, negara atau
perusahaan.
f. Sosiologi, studi tentang tingkah laku sosial, terutama tentang asal usul
organisasi, institusi, perkembangan masyarakat.
b. Ilmu Pengetahuan Alam, yang membahas tentang alam semesta dengan semua
isinya.
a. Fisika, mempelajari benda tak hidup dari aspek wujud dengan perubahan
yang bersifat sementara, seperti bunyi cahaya, gelombang magnet, teknik
kelistrikan, teknik nuklir.
b. Kimia, mempelajari benda hidup dan tak hidup dari aspek susunan materi
dan perubahan yang bersifat tetap. Kimia secara garis besar dibagi menjadi
kimia organik (protein, lemak) dan kimia anorganik (NaCl), hasil dari ilmu
ini dapat diciptakan seperti plastik, dan bahan peledak.
c. Biologi, yang mempelajari makhluk hidup dan gejala - gejalanya.
d. Botani, ilmu yang mempelajari tentang tumbuh tumbuhan.
e. Zoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan.
f. Morfologi, ilmu yang mempelajari tentang struktur luar makhluk hidup.
g. Anatomi, suatu studi tentang struktur dalam atau bentuk dalam makhluk
hidup.
h. Fisiologi, studi tentang fungsi atau faal/organ bagian tubuh makhluk
hidup.
i. Sitologi, ilmu yang mempelajari tentang sel secara mendalam.
j. Histologi, studi tentang jaringan tubuh atau organ makhluk hidup yang
merupakan serentetan sel sejenis.
k. Palaentologi, studi tentang makhluk hidup masa lalu.
c. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa, yaitu studi tentang bumi sebagai salah
satu anggota
tata surya, dan ruang angkasa dengan benda angkasa lainnya.
a. Geologi, yang membahas tentang struktur bumi. (yang bahasannya
meliputi dari ilmu kimia dan fisika) contoh dari ilmu ini petrologi (batu-
batuan), vukanologi (gempa bumi), mineralogi (bahan-bahan mineral).
b. Astronomi, membahas benda - benda ruang angkasa dalam alam semesta
yang meliputi bintang, planet, satelit dan lainnya. Manfaatnya dapat
digunakan dalam navigasi, kalendar dan waktu

2.5 Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam


Awal dari IPA dimulai pada saat manusia memperhatikan gejala-gejala
alam, mencatatnya kemudian mempelajarinya.Pengetahuan yang diperoleh mula-
mula terbatas pada hasil pengamatan terhadap gejala alam yang ada.Kemudian
makin bertambah dengan pengetahuan yang diperoleh dari hasil
pemikirannya.Selanjutnya dari peningkatan kemampuan daya pikirnya manusia
mampu melakukan eksperimen untuk membuktikan dan mencari kebenaran dari
suatu pengetahuan.Dari hasil eksperimen ini kemudian diperoleh pengetahuan
yang baru.Setelah manusia mempu memadukan kemampuan penalaran dengan
eksperimen ini lahirlah IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) sebagai suatu ilmu yang
mantap.
Sampai abad 15, Ilmu Pengetahuan Alam masih berlangsung lambat.Manusia
mempunyai rasa ingin tahu terhadap rahasia alam dengan menggunakan
pengamatan dan penggunaan pengalama, tetapi sering tidak mendapat jawaban
yang memuaskan.Pada manusia kuno, merka mencoba menjawab rasa ingin tahu
mereka dengan membuat jawaban sendiri yang biasa disebut mitos.Mitos adalah
pengetahuan baru yang merupakan kombinasi antara pengalaman-pengalaman dan
kepercayaan.
Puncak pemikiran mitos adalah pada jaman babilonia yaitu kira-kira 700-600 SM.
Orang babiloniaberpendapat bahwa aam semesta itu sebagai ruang setengah bola
dengan bumi yang datar sebagai antainya dan lanit dengan bintang-bintang
sebagai atapnya.Pengetahuan dan ajaran bangsa babionia ini stengahnya
merupakan dugaan, imajinasi, kepercayaan atau mitos. Pengetahuan dan ajaran
semacam itu dapat disebut Pseudo science(sains palsu), artinya mirip sains tetapi
bukan sains sebenarnya.
Zaman Yunani Kuno.Perkembangan ilmu pengetahuan berkembang pesat sekali
pada zaman Yunani, disebabkan oleh kemampuan berpikir rasional dari bangsa
Yunani.Pada tahap ini manusia tidak hanya menerima pengetahuan sebagaimana
adanya tetapi secara spekulatif mencoba mencari jawab tentang asal-usul dan
sebab-akibat dari segala sesuatu.
Beberapa ilmuan yang dianggap telah memaparkan Ilmu pengetahuan alam
1. Thales (624-548 SM).
Ahli filsafat dan matematika, pelopor dari segala cabang ilmu.Ia dianggap
orang pertama yang mempertanyakan dasar dari alam dan segala isinya.
Thales berpendapat bahwa pangkal segala sesuatu adalah air: dari air asal
segala sesuatu, kepada air pula ia akan kembali. Disamping itu dia juga
menyatakan bahwa bintang mengeluarkan cahaya sendiri, sedangkan bulan
menerima cahaya dari matahari.
2. Pythagoras (580-499 SM)
Mengemukakan 4 unsur dasar yaitu bumi, air, udara, dan api. Dalam
bidang matematika menemukan dalil yang terkenal yaitu bahwa kuadrat
panjang sisi miring sebuah segi tiga siku-siku sama dengan jumlah kuadrat
panjang kedua sisi sikusikunya.
3. Plato (427-345 SM)
Menyangkal teori atom, yang menganggap bahwa kebaikan dan keindahan
itu timbul dari sebab-akibat mekanik.Plato menyatakan bahwa
pengetahuan yang benar adalah yang sejak semula telah ada dalam alam
pikiran atau alam ide.Apa yang nampak oleh pancaindera hanyalah
bayangan belaka. Pengalaman yang kekal dan benar adalah yang telah
dibawa oleh roh dari alam yang gaib

4. Aristoteles (384-322 SM)


Menerima 4 unsur dasar: tanah, udara, air dan api dan menambahkan
unsur yang kelima
yaitu eter atau "quint essentia". Ia menganggap unsur yang satu dapat
berubah menjadi unsure yang lain, kecuali eter yang tak dapat berubah.
Dari air dan tanah yang menjadi masak terjadi garam, biji dan logam.Emas
adalah logam yang tidak mengandung tanah.Logam perak, tembaga, timah
putih dan besi, pada dasarnya banyak mengandung tanah. Semua logam
akan mengalami proses memasak menjadi logam mulia, yaitu emas.
Pendapat bahwa unsur berubah menjadi unsur lain inilah yang menjadi
dasar dari alkimia untuk mengubah logam biasa menjadi emas.
Pendapat Aristoteles yang lain adalah bahwa untuk mencari pengetahuan
yang benar adalah dengan jalan pikiran secara deduktif. Berbeda dengan
Plato, Aristoteles menyangkal bahwa pengetahuan
yang benar itu berasal dari dunia yang gaib. Melainkan menghargai
pengetahuan yang diperoleh dan dibuktikan dengan pancaindera.

Pada Abad 15-16 Ilmu Pengetahuan Alam mulai berkembang.Nicolas Copernicus


(1473-1543) seorang astronom, ahi matematika dan ahli pengobatan.Tulisannya
yang terkenal dan merobak pandangan astronom jaman yunani berjudul De
Revolutionibus Orbium Calaestium (peredaran alam semesta). Buku tersbut
ditulis pada tahun 1507 M, tetapi tidak segera dipublikasikan karena prinseip
helosentrisme bertentangan dengan kepercayaan penguasa dan gereja pada saat
itu.
Pokok ajaran yang dipaaprkan oleh Copernicus antara lain:
1. Matahari adalah Pusat dari sitem solar.
2. Bulan beredar mengelilingi bumi serta bumi bersamaan mengelilingi
matahari
3. Bumi berputar pada porosnya dari barat ke timur yang mengakibaykan
adanya siang dan malam dan pergerakan bintang bintang.
Pengikut Copernicus, Bruno glordano (1548-1600 M) memperoleh kesimpulan
lebih jauh, yaitu:
1. Jagat raya ini tidak ada batasnya
2. Bintang bintang tersebar diseluruh jagat raya.

Perkembangan saat itu lebih pesat lagi ketika seorang italia yaitu Galileo Galilei
(1564-1642 M), berani mengungkapkan teleskopnya yang bertentangan dengan
pandangan para penguasa.Ia membenarkan teori Copernicus tentang helosentries
yang bertentangan dengan gereja yang homosentries atau geosentries. Sikap yang
ditunjukan oleh Galileo, Copernicus, menjadi perangsang atau motivasi lahirnya
sikap ilmiah ditengah para peneliti lainnya.
Pada abad ke 20 Perkembangan IPA sangat pesat setelah dikenalkannya konsep
fisika kuantum dan relativitas pada abad 20.Konsep yang modern ini
mempengaruhi konsep IPA secara keseluruhan dan menyebabkan adanya revisi
serta penyesuaian-penyesuaian konsep ke arah yang modern.
Dengan demikian, terdapat dua konsep IPA yang berkembang, yakni IPA Klasik
dan IPA Modern.
IPA klasik
merupakan suatu proses IPA di mana teori dan eksperimen memiliki peran saling
melengkapi dan memperkuat. IPA klasik memiliki kajian yang bersifat
makroskopik, yakni mengacu pada hal-hal yang berskala besar dan kaidah
pengkajiannya menggunakan cara tradisional. Di samping kajian yang bersifat
makrokopis, ciri lain IPA klasik adalah lebih mendahulukan eksperimen dari pada
teori.
IPA modern
adalah suatu proses IPA di mana penekanan terhadap teori lebih banyak dari pada
praktek. IPA modern memiliki telaahan yang bersifat mikroskopik, yakni sesuatu
yang bersifat detail dan berskala kecil. Selain itu, IPA modern menerapkan teori
eksperimen, di mana ia menggunakan teori yang telah ada untuk eksperimen
selanjutnya.
Berdasarkan pengertian IPA Klasik dan IPA Modern yang dipaparkan di
atas, dapat diketahui bahwa penggolongan IPA menjadi IPA Klasik dan IPA
Modern didasarkan pada konsepsi, yang meliputi cara berfikir, cara memandang,
dan cara menganalisis suatu gejala alam.
Secara umum, langkah-langkah penerapan metode ilmiah pada IPA Klasik
dan IPA Modern adalah sama, yakni harus melalui penginderaan, perumusan
masalah, pengajuan hipotesis, eksperimen, dan penarikan kesimpulan (teori). Baik
IPA Klasik maupun IPA Modern keduanya memiliki tujuan akhir yang sama,
yakni keingintahuan. Namun pada IPA Klasik, suatu pengetahuan didapatkan dari
awal, yakni didasarkan dari hasil eksperimen yang dilakukan dan kajian pada IPA
Klasik lebih dangkal karena terbatas pada media atau alat bantu penelitian.
Sedangkan pada IPA Modern, suatu pengetahuan diperoleh melalui eksperimen
yang dilakukan dengan berkiblat pada teori yang telah ada dan dengan bantuan
teknologi yang lebih canggih dan maju, maka kajian dari IPA Modern lebih
mendetail.Sehingga diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam mengenai suatu
fenomena alam. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa IPA Modern
merupakan pengembangan dari IPA Klasik.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
IPA berkembang dengan sangat pesatnya sejalan dengan sifat manusia yang
mempunyai rasa ingin tahu atau curiousity yang juga selalu berkembang
(dinamis). Dengan sifat ini, dalam benak manusia selalu bertanya karena
keingintahuannya: apa sesungguhnya (what), bagaimana sesuatu
terjadi (how), dan mengapa demikian(why).
Adanya kemampuan berpikir pada manusia tersebut yang menyebabkan terus
berkembangnya rasa ingin tahu tentang segala yang ada di alam
semesta.Pengetahuan yang diperoleh dari alam semesta ini selanjutnya merupakan
dasar perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Ilmu ini terus berkembang, bertambah luas dan mendalam sesuai dengan hasil-
hasil penemuan dan penyelidikan baru, menyebabkan timbulnya cabang-cabang
ilmu yang dikenal sebagai: Fisika, Kimia, Biologi, dan Ilmu Pengetahuan Bumi
dan Antariksa (IPBA).
Metode Ilmiah adalah suatu system pemikiran dan pengembangan ilmu
pengetahuan yang disusun secara sistematis, logis, kritis, empiris, dan didasarkan
pada uji validitas melalui berbagai percobaan di laboraturium dan atau verifikasi
data secara realistic.Metode ilmiah merupakan bagian yang paling penting dalam
mempelajari ilmu alam, terutama dalam pemecahan masalah yang diakhiri dengan
penarikan kesimpulan umum atau melakukan generalisasi melalui pengolahan
data, yakni uji data dan interpretasi secara ilmiah.
Suatu pengetahuan dapat disebut ilmu jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
Logis atau masuk akal
Objektif atau sesuai dengan fakta
Sistematis
Andal
Disained
Akumulatif.
Langkah operasional metode ilmiah adalah langkah dalam melakukan penelitian.
Langkah operasional metode ilmiah adalah sebagai berikut:
Identifikasi masalah
Perumusan masalah
Penyusunan hipotesis
Penelusuran pustaka
Rancangan penelitian
Pengumpulan data
Pengolahan data
Mulanya berkembang sangat lambat (abad 15-16).Lebih pesat setelah Copernicus
yang kemudian diperkuat Galileo (konsep geosentris, konsep heliosentris), dikenal
sebagai permulaan abad ilmu pengetahuan modern (kebenaran berdasarkan
induksi). Sangat pesat setelah konsep fisika kuantum dan relativitas (awal abad
20) perlu revisi dan penyesuaian konsepsi ilmu pengetahuan ke arah pemikiran
modern.
Ilmu pengetahuan alam dapat dibagi menjadi tiga bidang utama yaitu:
Ilmu Pengetahuan Sosial (social science) yang membahas hubungan
antarmanusia sebagai makhluk sosial,
Ilmu Pengetahuan Alam yang membahas tentang alam semesta dengan
semua isinya
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa yaitu Studi tentang bumi sebagai
salah satu anggota tatasurya, dan ruang angkasa dengan benda angkasa
lainnya.

3.2 Saran
Sebaiknya dalam beberapa hal perlu dilakukan revinisi dan penyesuaian konsepsi
ilmu pengetahuan kearah pemikiran modern.Sehingga kita dapat mengeluarkan
suatu penemuan yang dapat diterima oleh masyarakat luas,yang telah diteliti
berdasarkan landasan pengetahuan yang sudah ada.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini banyak hambatan dan
kendala yang dapat menimbulkan kelalaian dan khilaf, sehingga pada saat di buat
terdapat banyak kekurangan atau belum sempurna. Maka kami dari kami
menerimah kritik dan saran dari pembaca, khususnya rekan rekan dan dosen yang
bersifat membangun demi pembuatan makalah atau tugas lainnya yang lebih baik
untuk yang akan datang

3.3 Lampiran

Page 2

Anda mungkin juga menyukai