Makalah
Tugas Mata Kuliah Ilmu Kealaman Dasar
Dosen Pengampu : Anisatul Fauziah
Disusun Oleh :
SOLIKHIN ( 216122628 )
RICKO ( 216122616 )
SANDY ( 216122622 )
YANI ( 216122632 )
YUYUN ( 216122637 )
REYNALD ( 216122612 )
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan .. 19
3.2 Saran 20
3.3. Lampiran . 21
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penulis tidak akan
sanggup menyelesaikannya dengan baik.
1. Ibu Dra. Novy Andriyani, M.Pd , selaku dosen Ilmu Kealaman Dasar yang
telah membantu dalam penyusunan dengan memberikan nasihat, saran,
dan petunjuk serta bimbingan serta terselesaikannya laporan ini.
2. Orang tua kami yang telah banyak memberikan dorongan hingga
penulisan laporan ini dapat terselesaikan.
3. Rekan-rekan yang ikut serta membantu dalam penyelesaian karya tulis
ini.
Laporan ini berisi tentang Sumber daya alam dan lingkungan .Tujuan
penulisan Laporan ini untuk memenuhi persyaratan kurikulum semester
pertama. Selain itu agar para pembaca mengerti tentang Perkembangan dan
Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan kumpulan pengetahuan tersusun
secara sistematis yang didasarkan pada penyelidikan dan interpretasi terhadap
peristiwa-peristiwa atau gejala alam melalui metode dan sikap ilmiah. Ilmu ini
terus berkembang, bertambah luas, dan mendalam sesuai dengan hasil-hasil
penemuan dan penyelidikan baru, menyebabkan timbulnya cabang-cabang ilmu
yang dikenal sebagai: Fisika, Kimia, Biologi, dan Ilmu Pengetahuan Bumi dan
Antariksa (IPBA). Dalam perkembangannya, ternyata banyak proses yang
penjelasannya memerlukan bantuan dari dua atau lebih cabang ilmu yang
merupakan kombinasi dari cabang-cabang yang telah ada, seperti Kimia Fisika,
Biokimia, Biofisika, dan Geofisika. Pembagian IPA dalam berbagai cabang
tersebut sebenarnya untuk lebih mempermudah mempelajari alam seisinya dari
sudut pandang tertentu. Namun di luar dari pada itu, satu hal yang pasti, yakni
sasaran yang diselidiki, diuraikan, dan dibahas adalah satu, yaitu alam semesta
yang meliputi: asal mula alam semesta dengan segala isinya, termasuk proses,
mekanisme, sifat benda maupun peristiwa yang terjadi.
2 Rasa ingin tahu dan terbentuknya ilmu pengetahuan. Beberapa binatang sudah
mempunyai otak, sehingga mempunyai daya piker namun terbatas pada
insting (naluri) dan upaya mempertahankan diri serta turunannya. Insting
tersebut terutama ditujukan untuk kelangsungan hidupnya seperti memperoleh
makanan, perlindungan diri dan perkembangbiakan. Aktivitas hewan tersebut
ternyata tidak berubah dari masa ke masa dan dinyatakan sebagaiidle
curiousity. Sedangkan manusia di samping mempunyai naluri dan nurani,
manusia juga memiliki nalari. Dengan nalari itu, manusia menggunakan
kemampuan otaknya untuk melakukan penalaran, pemikiran logis dan analisis.
Berlandaskan kemampuan tersebut maka pengetahuan yang diperoleh saat ini
merupakan dasar dari munculnya rasa ingin tahu manusia tersebut selalu
berkembang (curiousity). Dengan nurani, manusia selalu ingin berbuat baik
untuk dirinya dan lingkungannya.
3 Secara sederhana perkembangan rasa ingin tahu dimulai dengan
pertanyaan apaatau what tentang sesuatu, dan dilanjutkan dengan
pertanyaan bagaimana atauhow dan mengapa atau why. Sebagai contoh
adalah perkembangan rasa ingin tahu anak-anak terhadap suatu benda, maka
pertanyaan yang diajukan oleh anak pada usia sekitar dua tahun
adalah apa nama benda tersebut, misalkan benda tersebut adalah pensil.
Pertanyaan selanjutnya yang akan muncul pada usia menjelang TK
adalah bagaimana menggunakannya. Setelah usianya lebih dewasa lagi,
maka pertanyaan yang akan muncul di benaknya adalah mengapapensil
dapat digunakan untuk menulis? Dengan mendapatkan jawaban yang sesuai
dengan pertanyaan yang diajukan, maka anak tersebut akan mendapatkan
pengetahuan baru dan sekaligus rasa ingin tahunya terjawabkan.
4 Adanya kemampuan berpikir pada manusialah yang menyebabkan terus
berkembangnya rasa ingin tahu tentang segala yang ada di alam semesta.
Pengetahuan yang diperoleh dari alam semesta ini selanjutnya merupakan
dasar dari pengembangan ilmu pengetahuan alam (IPA). Dengan akal yang
dimiliki manusia, semua pengetahuan dapat diturunkan dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Informasi yang dapat disimpan dan diajarkan kepada
generasi berikutnya, ditambah dengan pengetahuan yang diperoleh saat itu
maka informasi tentang pengetahuan ini akan terus bertambah dan
berkembang dari generasi ke generasi berikutnya.
5 Berdasarkan uraian di atas, maka secara sederhana urutan perkembangan ilmu
dimulai dari rasa ingin tahu terhadap sesuatu maka dilakukan
suatu pengamatan.Berdasarkan pengamatan berulangkali
diperoleh pengalaman. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang terus-
menerus diperoleh pengetahuan, semisal sifat dari benda yang diamati.
Kumpulan pengetahuan tentang sesuatu yang didapatkan secara sistematis
dinyatakan ilmu pengetahuan.
3. Maskoeri Jasin
Ciri-ciri metode pendekatan ilmiah yaitu bersifat teratur, sistematis,
berobyek, bermetode dan berlaku secara universal.
h. Penyimpulan hasil
Setiap kesimuplan yang dibuat oleh peneliti semata-mata didasarkan pada data
yang dikumpulkan dan diolah.Hasil penelitian bergantung pada kemampuan
penelitian dalam menafsirkan secara logis data yang telah disusun secara
sistematis menjadi iaktan pengertian sebab-akibat objek penelitian. Setiap
kesimpulan dapat diuji kembali validasinya dengan cara meneliti jenis dan sifat
data serta model yang digunakan. Tahapan ini hendaknya tidak dilihat sebagai
lingkaran tertutu, tetapi sevagai suatu spiral yang semakin laam semakin tinggi.
Penyimpulan hasil suatu penelitian merupakan masukn bagi proses penelitian
lanjutan dan seterusnya.
Perkembangan saat itu lebih pesat lagi ketika seorang italia yaitu Galileo Galilei
(1564-1642 M), berani mengungkapkan teleskopnya yang bertentangan dengan
pandangan para penguasa.Ia membenarkan teori Copernicus tentang helosentries
yang bertentangan dengan gereja yang homosentries atau geosentries. Sikap yang
ditunjukan oleh Galileo, Copernicus, menjadi perangsang atau motivasi lahirnya
sikap ilmiah ditengah para peneliti lainnya.
Pada abad ke 20 Perkembangan IPA sangat pesat setelah dikenalkannya konsep
fisika kuantum dan relativitas pada abad 20.Konsep yang modern ini
mempengaruhi konsep IPA secara keseluruhan dan menyebabkan adanya revisi
serta penyesuaian-penyesuaian konsep ke arah yang modern.
Dengan demikian, terdapat dua konsep IPA yang berkembang, yakni IPA Klasik
dan IPA Modern.
IPA klasik
merupakan suatu proses IPA di mana teori dan eksperimen memiliki peran saling
melengkapi dan memperkuat. IPA klasik memiliki kajian yang bersifat
makroskopik, yakni mengacu pada hal-hal yang berskala besar dan kaidah
pengkajiannya menggunakan cara tradisional. Di samping kajian yang bersifat
makrokopis, ciri lain IPA klasik adalah lebih mendahulukan eksperimen dari pada
teori.
IPA modern
adalah suatu proses IPA di mana penekanan terhadap teori lebih banyak dari pada
praktek. IPA modern memiliki telaahan yang bersifat mikroskopik, yakni sesuatu
yang bersifat detail dan berskala kecil. Selain itu, IPA modern menerapkan teori
eksperimen, di mana ia menggunakan teori yang telah ada untuk eksperimen
selanjutnya.
Berdasarkan pengertian IPA Klasik dan IPA Modern yang dipaparkan di
atas, dapat diketahui bahwa penggolongan IPA menjadi IPA Klasik dan IPA
Modern didasarkan pada konsepsi, yang meliputi cara berfikir, cara memandang,
dan cara menganalisis suatu gejala alam.
Secara umum, langkah-langkah penerapan metode ilmiah pada IPA Klasik
dan IPA Modern adalah sama, yakni harus melalui penginderaan, perumusan
masalah, pengajuan hipotesis, eksperimen, dan penarikan kesimpulan (teori). Baik
IPA Klasik maupun IPA Modern keduanya memiliki tujuan akhir yang sama,
yakni keingintahuan. Namun pada IPA Klasik, suatu pengetahuan didapatkan dari
awal, yakni didasarkan dari hasil eksperimen yang dilakukan dan kajian pada IPA
Klasik lebih dangkal karena terbatas pada media atau alat bantu penelitian.
Sedangkan pada IPA Modern, suatu pengetahuan diperoleh melalui eksperimen
yang dilakukan dengan berkiblat pada teori yang telah ada dan dengan bantuan
teknologi yang lebih canggih dan maju, maka kajian dari IPA Modern lebih
mendetail.Sehingga diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam mengenai suatu
fenomena alam. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa IPA Modern
merupakan pengembangan dari IPA Klasik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
IPA berkembang dengan sangat pesatnya sejalan dengan sifat manusia yang
mempunyai rasa ingin tahu atau curiousity yang juga selalu berkembang
(dinamis). Dengan sifat ini, dalam benak manusia selalu bertanya karena
keingintahuannya: apa sesungguhnya (what), bagaimana sesuatu
terjadi (how), dan mengapa demikian(why).
Adanya kemampuan berpikir pada manusia tersebut yang menyebabkan terus
berkembangnya rasa ingin tahu tentang segala yang ada di alam
semesta.Pengetahuan yang diperoleh dari alam semesta ini selanjutnya merupakan
dasar perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Ilmu ini terus berkembang, bertambah luas dan mendalam sesuai dengan hasil-
hasil penemuan dan penyelidikan baru, menyebabkan timbulnya cabang-cabang
ilmu yang dikenal sebagai: Fisika, Kimia, Biologi, dan Ilmu Pengetahuan Bumi
dan Antariksa (IPBA).
Metode Ilmiah adalah suatu system pemikiran dan pengembangan ilmu
pengetahuan yang disusun secara sistematis, logis, kritis, empiris, dan didasarkan
pada uji validitas melalui berbagai percobaan di laboraturium dan atau verifikasi
data secara realistic.Metode ilmiah merupakan bagian yang paling penting dalam
mempelajari ilmu alam, terutama dalam pemecahan masalah yang diakhiri dengan
penarikan kesimpulan umum atau melakukan generalisasi melalui pengolahan
data, yakni uji data dan interpretasi secara ilmiah.
Suatu pengetahuan dapat disebut ilmu jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
Logis atau masuk akal
Objektif atau sesuai dengan fakta
Sistematis
Andal
Disained
Akumulatif.
Langkah operasional metode ilmiah adalah langkah dalam melakukan penelitian.
Langkah operasional metode ilmiah adalah sebagai berikut:
Identifikasi masalah
Perumusan masalah
Penyusunan hipotesis
Penelusuran pustaka
Rancangan penelitian
Pengumpulan data
Pengolahan data
Mulanya berkembang sangat lambat (abad 15-16).Lebih pesat setelah Copernicus
yang kemudian diperkuat Galileo (konsep geosentris, konsep heliosentris), dikenal
sebagai permulaan abad ilmu pengetahuan modern (kebenaran berdasarkan
induksi). Sangat pesat setelah konsep fisika kuantum dan relativitas (awal abad
20) perlu revisi dan penyesuaian konsepsi ilmu pengetahuan ke arah pemikiran
modern.
Ilmu pengetahuan alam dapat dibagi menjadi tiga bidang utama yaitu:
Ilmu Pengetahuan Sosial (social science) yang membahas hubungan
antarmanusia sebagai makhluk sosial,
Ilmu Pengetahuan Alam yang membahas tentang alam semesta dengan
semua isinya
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa yaitu Studi tentang bumi sebagai
salah satu anggota tatasurya, dan ruang angkasa dengan benda angkasa
lainnya.
3.2 Saran
Sebaiknya dalam beberapa hal perlu dilakukan revinisi dan penyesuaian konsepsi
ilmu pengetahuan kearah pemikiran modern.Sehingga kita dapat mengeluarkan
suatu penemuan yang dapat diterima oleh masyarakat luas,yang telah diteliti
berdasarkan landasan pengetahuan yang sudah ada.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini banyak hambatan dan
kendala yang dapat menimbulkan kelalaian dan khilaf, sehingga pada saat di buat
terdapat banyak kekurangan atau belum sempurna. Maka kami dari kami
menerimah kritik dan saran dari pembaca, khususnya rekan rekan dan dosen yang
bersifat membangun demi pembuatan makalah atau tugas lainnya yang lebih baik
untuk yang akan datang
3.3 Lampiran
Page 2