Anda di halaman 1dari 30

MAKALAHMANAJEMEN STRATEGI

“LINGKUNGAN GLOBAL”

Diajukan kepada dosen pengajar : Drs. Sutrisno M.M

Disusun Oleh :

M. Adil S (171010506389)

M. Fahmi Y (171010508346)

Munanjar (17010506431)

Netty Handayani (171010506903)

Nadia utami (2016052047)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN S1

UNIVERSITAS PAMULANG

Jl. Surya Kencana No.1 Pamulang Barat, Telp (021)-7412566

Tangerang Selatan - Banten

2019

1
KATA PENGANTAR

Segala puji beserta syukur kehadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-Nya

sehingga kita semua masih diberikan nikmat yang begitu besar yakni nikmat Iman

dan Islam. Shalawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada junjungan

kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah

menuju zaman ilmiah yang barokah ini.

Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepda semua pihak yang telah membimbing

dan membantu dalam pembuatan makalah ini,yang tidak dapat kami sebutkan satu

persatu. Dalam penulisan makalah ini kami akan menyampaikan materi

tentang Lingkungamn Globalisasi.

Harapan kami selaku penyusun,semoga dengan adanya makalah ini dapat

membantu teman-teman dalam memahami dan menanggapi persoalan-persoalan

yang muncul dalam halpengendalian dalam strategi. Sekiranya ada kesalahan

dalam pengetikan ataupun isi dari materi yang disampaikan kami mohon maaf dan

kami harapkan pula kritik dan sarannya untuk kami selaku penyusun agar menjadi

lebih baik lagi.

Tangerang selatan ,6 November 2019

Pemakalah

2
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR......................................................................... 2

DAFTAR ISI....................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN................................................................... 4

A. Latar Belakang Masalah............................................................... 4

B. Rumusan Masalah....................................................................... 6

C. Tujuan dan manfaat Pembahasan................................................ 6

BAB II PEMBAHASAN................................................................... 7

A. Lingkungan Globalisasi............................................................... 7

1. Pengertian lingkungan globalisasi.............................................. 7

2. Ciri-ciri lingkungan globalisas.................................................... 8

3. Faktor lingkungan globalisas...................................................... 10

4. Dampak lingkungan globalisas..................................................11

B. STUDI KASUS………………….………………………………27

BAB III PENUTUP........................................................................... 28

A. Kesimpulan................................................................................. 28

B. Saran........................................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 29

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Globalisasi mengacu kepada strategi untuk mengejar peluang dimanapun

di dunia yang memungkinkan suatu perurasahaan untuk mengoptimalkan fungsi

bisnisnya dinegara tempatnya beroperasi. Suatu perusahaan dengan penjualan

global mungkin memiliki aktivitas mendesain perangkat lunak yang bernilai

tinggi di Irlandia, sedangkan perusahaan tersebut mencapai biaya produksi

terendah melalui pengalihdayaan (outsourching) kegiatan peroduksi ke india.

Terdapat dua teori utama terkait pengenalan suatu produk secara global :

standardisasidan adaptasi nilai-nilai setempat (customization). Standardisasi

merupakan penggunaan produk, jasa, dan pesan yang umum diseluruh pasar

diseluruh duinia untuk menciptakan citra produk yang kuat. Tekhnologi

komunikasi yang terus membaik pada abad ke-21 menciptakan pelanggan global

yang lebih homogeny sehingga memungkinkan tercapainya keberhasilan global

melalui produk terstandardisasi. Standardisasi berjalan dengan baik hingga akhir

1990an, saat produsen merek global mengalami penurunan pangsa pasarnya

karena pelanggan merasa lebih cocok dengan produk local yang mencerminkan

identitas budayanya. Perubahan prilaku pembelian pelanggan merupakan awal

evolusi strategi internasional.

4
Sejak saat itu, standardisasi perlahan digantikan oleh system adaptasi local

yang merupakan penciptaan produk dan jasa yang dimodifikasi dan penggunaan

suatu pesan yang diciptakan sendiri guna mencapai permintaan populasi local.

CEO Coca-Cola dari 2000 hingga 2004, Douglas Daft , berpendapat

bahwa strategi globalisasi harus menyesuaikan dengan waktu, ia mengatakan

bahwa perusahaan-perusahaan multinasional perlu ‘berpikir global, bertindak

local. Pendekatannya, yang menggabungkan standardisasi dengan beberapa

adaptas local, saat ini diterima secara luas dalam coca cola corporation serta oleh

beberapa perusahaan global yang besar termasuk Mcdonad dan Wal-Mart.

Pendekatan tersebut memungkinkan perusahaan untuk membentuk citra merek

global serta menciptakan produk yang memenuhi permintaan local dari target

pasarnya. Bagi Coca cola Company strategy ini mengantarkannya pada peringkat

teratas pada industry minuman terkarbinasi dan memproduksi lebih dari 450

merek local di lebih dari 200negara.

5
B. Rumusan Masalah
Dari uraian singkat diatas terdapat beberapa masalah diantaranya :

1. Apa yang dimaksud dengan Globalisasi

2. Apa cirri-ciri dari Lingkungan Globalisasi

3. Apa faktor penyebab Lingkungan Globalisasi

4. Apa pengaruh dari Lingkungan Globalisasi di indonesia

C. Tujuan Pembahasan

Makalah ini disusun bertujuan untuk memberi jawaban dari beberapa

rumusan masalah diatas diantaranya :

1. Untuk mengetahui pengertian Lingkungan Globalisasi

2. Untuk mengetahui cirri-ciri dari Lingkungan Globalisasi

3. Untuk mengetahui faktor penyebab Lingkungan Globalisasi

4. Untuk mengetahui pengaruh dari Lingkungan Globalisasi

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. LINGKUNGAN GLOBALISASI

1. Pengertian Lingkungan Globalisasi

Globalisasi juga memiliki pengertian yang beragam jika di lihat dari

penjelasan para ahli maupun dari tata bahasa. Berikut ulasan pengertian

globalisasi :

a) Secara Etiomologis

Pengertian globalisasi berasal dari bahasa Inggris yaitu dari kata global

atau universal yang artinya luas dan liztion yang berarti proses. Jadi,

globalisasi adalah proses yang tidak memiliki batasan baik itu secara wilayah

ataupun pemikiran.

b) Menurut L. Nyeman

Pengertian globalisasi adalah sebuah pertumbuhan yang berlangsung

cepat. Proses ini disebabkan oleh ketergantungan berbagai negara pada

perdagangan maupun keuangan.

c) Menurut Scholte

Pengertian globalisasi adalah sebuah proses pertumbuhan yang cepat yang

disebabkan ketergantungan berbagai negara, dan juga untuk mempertahankan

identitas masing-masing.

7
d) Menurut Tom G. Palmer

Pengertian globalisasi adalah sebagai penyusutan atau penghapusan

batasan negara-negara, lalu diberlakukan pembatasan pertukaran lintas batas

dan sistem global yang terintegrasi. Hal yang perlu diperhatikan juga akibat

dari globalisasi itu sendiri.

Kesimpulan dari berbagai pengertian globalisasi diatas adalah tidak

adanya batasan dari berbagai negara namun juga tidak kehilangan identitas dari

masing-masing negara demi menjaga stabilitas keuangan dan perdagangan.

2. Ciri-Ciri Lingkungan Globalisasi

Adapun berbagai ciri dengan adanya fenomena globalisasi adalah sebagai

berikut :

a) Perubahan Konsep

Era globalisasi membuat berubahnya konsep antara ruang dan waktu.

Tidak ada batasan-batasan ketika globalisasi muncul. Setiap orang akan

mudah mengakses apapun yang mereka inginkan hanya menggunakan

teknologi.

b) Pasar Dan Produksi

8
Setiap negara akan saling bergantung satu sama lainnya. Hal ini

disebabkan oleh pertumbuhan perdagangan internasional. Organisasi semacam

WTO juga mempengaruhi perilaku pasar dan produksi.

c) Peningkatan Interaksi

Interaksi dengan berbagai masyarakat belahan dunia lain akan semakin

mudah. Terutama munculnya berbagai macam sosial media dan grup kencan.

Dengan adanya hal ini maka perkawinan silang antar ras akan semakin

banyak.

d) Menularnya Kebudayaan

Karena mudahnya informasi atau produk luar negeri, maka pertukaran

kebudayaan akan semakin mudah didapatkan. Pertukaran kebudayaan ini bisa

dari film, musik, fashion dan sebagainya. Setiap individu akan mudah dalam

mengekspresikan dirinya.

e) Timbulnya Masalah Bersama

Karena kompleksnya jalan perekonomian dan perdagangan, hal ini juga

memicu timbulnya masalah dari berbagai negara. Misalnya inflasiregional,

masalah lingkungan hidup dan sebagainya.

9
3. Faktor-Faktor Terjadinya Lingkungan Globalisasi

Disetiap akibat pasti ada sebab. Begitu pula dengan globalisasi. Penyebab

dari terjadinya globalisasi adalah sebagai berikut :

a) Munculnya Teknologi Dan Informasi

Semakin lama teknologi dan informasi semakin berkembang. Mobilisasi

masyarakat dunia juga semakin berkembang dan lebih kompleks. Hal inilah

yang memicu globalisasi terjadi karena pergerakan perdagangan dan keuangan

bisa semakin mudah di lakukan.

b) Kerja Sama Dari Berbagai Negara Semakin Mudah

Karena kemajuan teknologi dan informasi di berbagai negara membuat

kerja sama semakin mudah dilakukan. Sektor ekonomi semakin meningkat

dan mudah mendapatkan produk dari mancanegara.

c) Kemudahan Transportasi

Karena teknologi semakin berkembang, maka transportasi juga

berkembang. Setiap negara bisa mengirimkan prodaknya dengan mudah

dengan teknologi transportasi saat ini.

10
d) Ekonomi Terbuka

Era globalisasi membuat ekonomi menjadi terbuka. Perdagangan global

mudah di terima yang menyebabkan unsur budaya di tempat lain juga ikut

masuk. Transaksi keuangan juga semakin kompleks dan menjadi lebih besar

dari negara satu ke negara lain.

e) Unsur Budaya

Era globalisasi bisa terjadi ketika negara tersebut bisa menerima unsur

budaya dari negara lain. Sehingga, kegiatan ekonomi dan keuangan bisa

berjalan sesuai dengan target yang ditentukan.

Inti dari semua faktor diatas adalah globalisasi terjadi untuk kepentingan

ekonomi dan keuangan suatu negara.

4. Dampak Lingkungan Globalisasi

A). Dampak Globalisasi dalam Ekonomi

Dampak globalisasi mengarah pada meningkatnya ketergantungan

ekonomi antar Negara melalui peningkatan volume dan keragaman

transaksi antar Negara (cross-border capital flows),pergerakan tenaga kerja

(human movement), dan penyebaran teknologi informasi yang cepat

11
sehingga secara sederhana dapat dikemukakan bahwa globalisasi secara

hamper pasti telah merupakan salah satu kekuatan yang memberikan

pengaruh terhadap masyarakat, kehidupan manusia, lingkungan kerja, &

kegiatan bisnis.

Kekuatan ekonomi global menyebabkan bisnis korporasi, termasuk

BUMN perlu melakukan tinjauan ulang terhadap struktur dan strategi

usaha serta melandaskan strategi manajemenya dengan basis

entrepreneurship, cost efficiency, & competitive advantages. Mencermati

kondisi Indonesia dalam konteks ekonomi global.

Bangsa Indonesia perlu melakukan prioritas dalam memulihkan ekonomi,

jika tidak segera di lakukan maka akan timbul berbagai konsekuensi serius

antara lain :

a). Semakin meningkatnya harga barang (tingkat inflasi yang tinggi)

b). Jumlah pengangguran yang semakin meningkat

c). Kemiskinan structural yang semakin memilukan

d). Hutang yang semakin meningkat baik dari luar negeri ataupun dalam

negeri

e). Pertumbuhan ekonomi yang semakin rendah

12
Dampak positif di bidang ekonomi, yaitu :

 Pasar yang sangat terbuka untuk produk-produk ekspor (dengn catatan

produk ekspor Indonesia dapat bersaing si pasar internasional). Dengan

demikian kesempatan pengusaha Indonesia sangat terbuka dalam

menciptakan produk zberkualitas yang dibutuhkan oleh pasar dunia

kesempatan kerja lebih terbuka, dan devisa Negara meningkat.

 Pasar yang sangat terbuka untuk produk-produk ekspor (dengn catatan

produk ekspor Indonesia dapat bersaing si pasar internasional). Dengan

demikian kesempatan pengusaha Indonesia sangat terbuka dalam

menciptakan produk zberkualitas yang dibutuhkan oleh pasar dunia

kesempatan kerja lebih terbuka, dan devisa Negara meningkat.

 Mudah untuk mengakses modal investasi yang berasal dari luar negeri

 Mudah mendapatkan barang yang dibutuhkan masyarakat dan belum

diproduksi di Indonesia

 Kegiatan pariwisata akan meningkat sehingga mampu membuka lapangan

kerja dan juga menjadi ajang promosi produk-produk Indonesia

Dampak negatif di bidang ekonomi, yaitu :

a) Masuknya tenaga kerja asing

13
b) hilangnya pasar produk Indonesia karena kalah bersaing dengan produk

luar negeri

c) usaha- usaha di Indonesia akan mati karena banyak produk impor

dipasaran Indonesia

d) Adanya globalisasi juga berdampak pada kehidupan suatu bangsa,

termasuk Indonesia. Pengaruh globalisasi dapat bersifat positif dan negatif.

Pengaruh ini akan mempengaruhi nilai-nilai nasionalisme suatu bangsa

B). Dampak Globalisasi Dalam Sosial-Budaya

Globalisasi mengubah bentuk kehidupan keseharian kita secara

mendasar.

1) Meningkatnya Induvidualisme

Dulu, kesempatan individu untuk menentukan dirinya sendiri dibatasi

masyarakatnya, entah leh tradisi maupun oleh kebiasaan-kebiasaan yan

berlaku. Di era globalisasi ini, kesempatan individu untuk mengatur dan

menentukan yang terbaik bagi dirinya sendiri sangat terbuka lebar.

2) Pola Kerja

Pekerjaan-pekerjaan mengarah ke era perekonomian berbasis pengetahuan.

Orang-orang sudah tidak mengandal kerja penuh di kantor, tetapi part time

job. Perempuan telah masuk dunia kerja.

3) Kebudayaan Pop

Citra, gagasan, dan gaya hidup baru menyebar dengan begitu cepat keseluruh

14
pelosok dunia lebih daripada sebelumnya.

Dampak Globalisasi dalam bidang Sosial Budaya :

Semakin bertambah globalnya berbagai nilai budaya kaum kapitalis dalam

masyarakat dunia. Merebaknya gaya berpakaian barat di negara-negara

berkembang. Menjamurnya produksi film dan musik dalam bentuk kepingan

CD/ VCD atau DVD.

 Dampak globalisasi sosial dan budaya.

Globalisasi dapat memperluas kawasan budaya. Globalisasi dapat

timbulkan dampak negative. Akibat dari pengaruh globalisasi:

* Disorientasi, dislokasi atau krisis social-budaya dalam masyarakat.

* Berbagai ekspresi social budaya asing yang sebenarnya tidak memiliki

basis dan preseden kulturalnya.

* Semakin merebaknya gaya hidup konsumerisme dan hedonisme.

Sisi negative globalisasi budaya:

• Akibatkan erosi budaya

• Lenyapnya identitas cultural nasional dan local

• Kehilangan arah sbg bangsa yang memiliki jati diri.

• Hilangnya semangat nasionalisme dan patriotisme

• Cenderung pragmatisme dan maunya serba instant.

15
C). Dampak Globalisasi di Bidang Politik

Malcolm (1995) mengungkapkan bahwa ada empat ide dasar

mengenai globalisasi. Ide-ide tersebut adalah kedaulatan negara, proses

penyelesaian masalah, organisasi dan hubungan internasional serta budaya

politik. Keempat ide tersebut berhubungan dengan dimensi material pada

suatu peningkatan dan saling berhubungan diantara unit-unit politik yang

terpisah dari masyarakat.

Kedaulatan negara dimulai dari hubungan antar masyarakat sampai

kebutuhan untuk mengeksiskan sumberdaya di sebuah negara dan

kemungkinan pergantian konsep pemerintahan. Kekuatan demokrasi (yang

dipahami sebagai kekuatan massa) memakai media partai sebagai corong

pembelaan ideologinya. Partai sendiri mencoba untuk mengatur

kesejahteraan anggota partainya masing-masing. Untuk itu perlu stabilitas

politik yang mantap.

Masalah hak-hak manusia (atau disebut dengan etatocentric)

mengangkat kemampuan manusia untuk melawan kedaulatan negara.

Pelembagaan etatosentrik dari legal secara politik sampai kepada ekonomi

memberikan kesempatan kepada porsi nilai kemanusiaan dalam

pembangunan. Negara harus tunduk kepada beberapa konvensi hak asasi

manusia dan beberapa turunannya dalam konvensi hak PBB. Implikasinya,

sebuah negara harus bersikap demokratis dan siap untuk merubah

beberapa kebijakan yang melanggar etatosentrik. Internasionalisasi

16
etatosentrik lebih cenderung mengambarkan keberpihakan politik negara

maju kepada negara dunia ketiga.

Kebutuhan akan agenda dan masalah bersama di antara negara-negara di

dunia mengerucut kepada ide untuk membentuk organisasi internasional.

Konsensus dari organisasi internasional ini membawa kesadaran kolektif

beberapa negara tehadap permasalahan yang dihadapinya. Pada akhirnya,

jaringan organisasi dan hubungan internasional lebih mudah untuk

digunakan dari pada kemampuan kekuatan diplomatik antara negara.

Nilai dan budaya politik mengerucut kepada kebutuhan akan

kesamaan cara pandang dalam memahami hubungan antar negara.

Implikasinya setiap negara kembali menguatkan tradisi nasionalnya agar

tetap mampu bersaing dalam dunia global. Kekuatan budaya negara dan

bangsa akan memenangkan pertarungan dalam globalisasi ini. Untuk itu

perlu kombinasi yang kuat antara system kapitalisme dengan nilai

demokrasi sebuah negara.

a). Dampak Positif Globalisasi Dalam Bidang Politik

Globalisasi yang berkembang saat ini, telah merambah dalam

segala aspek kehidupan manusia. Globalisasi memberikan dampak pada

mulanya dimiliki secara penuh oleh suatu Negara. Akan tetapi, secara

berangsur-angsur kedaulatan Negara itu mengalami penyesuaian dengan

kepentingan global. Politik dan pemerintahan merupakan hak kedaulatan

setiap Negara, akan tetapi dalam penyelenggaraan pemerintahannya

17
Negara-negara lain menuntut adanya sikap keterbukaan, demokratis, dan

menghormati hak-hak asasi manusia. Jika pemerintahan dijalankan secara

jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari

rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap

negara menjadi meningkat.

Negara tidak lagi dianggap sebagai pemegang kunci dalam proses

pembangunan. Para pengambil kebijakan publik di negara sedang

berkembang mengambil jalan pembangunan untuk mengatasi masalah

sosial dan ekonomi. Meningkatnya Hubungan Diplomatik Antar Negara,

lembaga negara tingkatannya menjadi sederajat, kerjasama antar negara

jadi lebih cepat dan mudah, meningkatnya ketahanan politik, transparansi,

akuntabilitas dan professional dalam penyelenggaraan Negara semakin

dapat sorotan publik, semakin banyaknya lahir partai politik, LSM sebagai

sponsor atau penyaluran aspirasi rakyat.

b). Dampak Negatif Globalisasi Dalam Bidang Politik

Setelah adanya globalisasi pemerintahan setiap Negara di dunia

yang berdaulat dalam mengatur dirinya sendiri semakin berkurang. Hal

ini, dikarenakan adanya aturan-aturan baru yang telah disepakati bersama

dengan lembaga-lembaga global misalnya PBB dan WTO. Campur tangan

masyarakat internasional dan masuknya nilai-nilai budaya yang baru dari

dunia luar memberi perubahan bidang politik dalam suatu Negara.

Semakin meningkatnya nilai-nilai politik individu, kelompok, oposisi,

diktator mayoritas atau tirani minoritas Timbulnya fanatisme rasial, etnis

18
dan agama dalam forum dan organisasi.

Dengan masuknya nilai-nilai politik barat baik secara langsung atau tidak

langsung memberikan inspirasi timbulnya unjuk rasa, demonstrasi yang

semakin berani dan terkadang mengabaikan kepentingan umum. Ini

memungkinkan dapat berkembangnya paham liberalisme, terjadinya

perubahan sistem ketatanegaraan, adanya Konspirasi internasional, artinya

pertentangan kekuasaan dan percaturan politik internasional selalu

mengarah kepada persekongkolan.

Di era globalisasi ini, Indonesia setelah merebaknya nilai-nilai politik

barat masuk secara langsung atau tidak langsung membuat lunturnya nilai-

nilai politik yang berdasarkan semangat kekeluargaan, musyawarah

mufakat, dan gotong royong. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat

Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran.

Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi

Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa

nasionalisme bangsa akan hilang.

19
D. Strategi Indonesia Menghadapi Globalisasi Bidang Ekonomi

beberapa langkah strategis yang harus dilakukan oleh Indonesia di bidang

ekonomi:

a. Peningkatan Daya Saing Ekonomi

Untuk meningkatkan daya saing, industrialisasi harus dilakukan dalam

segala bidang, hanya dengan industrialisasi, penerapan teknologi produksi yang

lebih baik dapat dilakukan. Teknologi produksi adalah

syarat utama untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah.

Umumnya industrialisasi dilakukan oleh pemodal besar dengan kekuatan

pendanaan dan kemampuan entrepreneurship yang mumpuni.

Namun, menarik para pemodal besar untuk berinvestasi di Indonesia jelas tidak

mudah. Banyak faktor eksternal dan internal yang harus dibenahi. Stabilitas

politik, pungutan liar, penegakan hukum, infrastruktur, dan lain-lain.

Mengundang investor asing harus terus dilakukan untuk menggali potensi

ekonomi yang belum tersentuh dan membuka lapangan pekerjaan. Harus diakui,

pemodal besar bisa mengubah warna ekonomi suatu daerah secara cepat dan

instan. Namun, penguatan ekonomi kerakyatan juga wajib dilakukan.

Meskipun tidak bisa membawa perubahan secara drastis, tapi penguatan

perekonomian bawah bisa meningkatkan ketahanan dan kemandirian ekonomi

Indonesia. Ekonomi rakyat umumnya bersifat padat karya. Dengan gelontoran

dana yang sama, lapangan kerja yang tercipta lebih besar daripada industri padat

modal. Penguatan dunia usaha rakyat juga akan meningkatkan daya beli yang

akan meningkatkan permintaan barang dan jasa. Permintaan ini jelas akan

20
menjadi pasar potensial bagi investor. Investor akan lebih bergairah untuk

menanam modal dan akan mendorong penciptaan lapangan kerja dan

pertumbuhan ekonomi yang lebih lanjut.

Namun, meningkatkan daya saing pada ekonomi rakyat jelas tidak mudah,

masalah terbesar dalam upaya peningkatan daya saing pada level rakyat adalah

minimnya akumulasi modal dan kurangnya pengetahuan. Berbeda dengan para

pemodal besar yang cukup dengan satu kibasan maka teknologi terbaru pun siap

digunakan, rakyat kecil dengan modal minim tentu kesulitan bersaing.

Kurangnya pemahaman tentang konsep-konsep manajerial usaha juga bisa

menghambat pembentukan bisnis yang sehat. Dan yang tidak kalah penting,

pengetahuan mengenai penjualan dan pemasaran produk juga menjadi kendala.

Strategi terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan upaya pemerintah untuk

mendorong pertumbuhan koperasi.

b. Peningkatan Laju Ekspor

Indonesia harus bekerja ekstra keras menjadi pelaku perdagangan. Produk-

produk yang dihasilkan perusahaan baik kategori besar atau Usaha Mikro, Kecil

dan Menengah (UMKM) harus mampu berdaya saing.

Oleh sebab itu kualitas produk dan jasa harus dinomorsatukan agar bisa

diterima di pasar global. Hal ini bukan masalah yang mudah buat Pemerintah dan

pelaku industri. Menurut laporan tahunan dari World Trade Organization (WTO),

yang menyatakan bahwa berdasarkan sumbangannya terhadap nilai total ekspor

dunia, Indonesia hingga saat ini tidak termasuk negara-negara eksportir penting

untuk hampir semua barang dan jasa yang diperdagangkan secara internasional.

21
Dalam perdagangan dunia, Indonesia bukan penentu harga, melainkan price taker.

Pemerintah Indonesia hanya bisa mempengaruhi harga dalam mata uang asing

dari produk-produk ekspor Indonesia lewat perubahan kurs rupiah (devaluasi atau

revaluasi).

Perlu adanya langkah cerdas dari kebijakan pemerintah yang memberikan

kesempatan yang seluas-luasnya kepada para pelaku industri, seperti beban pajak

yang tidak memberatkan, proses pengurusan usaha yang tidak membutuhkan

banyak “meja” (aturan berbelit), meniadakan aroma korupsi birokrasi dalam

pengurusan usaha.

c. Pemberdayaan UMKM

Belum kokohnya fundamental perekonomian Indonesia saat ini,

mendorong pemerintah untuk terus memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM). Sektor ini mampu menyerap tenaga kerja cukup besar dan

memberi peluang bagi UMKM untuk berkembang dan bersaing dengan

perusahaan yang lebih cenderung menggunakan modal besar (capital intensive).

Eksistensi UMKM memang tidak dapat diragukan lagi karena terbukti mampu

bertahan dan menjadi roda penggerak ekonomi, terutama pasca krisis ekonomi.

Disisi lain, UMKM juga menghadapi banyak sekali permasalahan, yaitu

terbatasnya modal kerja, Sumber Daya Manusia yang rendah, dan minimnya

penguasaan ilmu pengetahuan serta teknologi (Sudaryanto dan Hanim, 2002).

Kendala lain yang dihadapi UMKM adalah keterkaitan dengan prospek usaha

yang kurang jelas serta perencanaan, visi dan misi yang belum mantap. Hal ini

terjadi karena umumnya UMKM bersifat income gathering yaitu menaikkan

22
pendapatan, dengan ciri-ciri sebagai berikut: merupakan usaha milik keluarga,

menggunakan teknologi yang masih relatif sederhana, kurang memiliki akses

permodalan (bankable), dan tidak ada pemisahan modal usaha dengan kebutuhan

pribadi.

Pemberdayaan UMKM di tengah arus globalisasi dan tingginya persaingan

membuat UMKM harus mampu mengadapai tantangan global, seperti

meningkatkan inovasi produk dan jasa, pengembangan sumber daya manusia dan

teknologi, serta perluasan area pemasaran. Hal ini perlu dilakukan untuk

menambah nilai jual UMKM itu sendiri, utamanya agar dapat bersaing dengan

produk-produk asing yang kian membanjiri sentra industri dan manufaktur di

Indonesia, mengingat UMKM adalah sektor ekonomi yang mampu menyerap

tenaga kerja terbesar di Indonesia (Sudaryanto, 2011).

UMKM hadir sebagai salah satu jalan keluar bagi Indonesia untuk bangkit dari

masa- masa krisis ekonomi. Selain itu, UMKM tumbuh dengan berlandaskan

ekonomi domestik, sementara itu pertumbuhan sektor ekonomi Indonesia pun

sebagian besar didorong oleh ekonomi domestik.

Kekuatan dalam ciri khas lokal setiap produk UMKM ini yang akan membuatnya

mampu bertahan dengan keunikannya tersebut. Produk lokal, orang- orang lokal

dan segmen pasar lokal. Ketiga hal ini saling terkait satu dengan lainnya. Dengan

mengusung nilai kelokalan ini bukan mustahil jika kelak segmen pasar lokal

UMKM akan menggaet perhatian pasar global.

Bukanlah tak mungkin jika keunikan ini membawa nama produk lokal UMKM

Indonesia bersaing dengan produk branded yang ada di pasar internasional.

23
Di setiap brand, termasuk produk lokal, haruslah mengandung ’rasa global’ untuk

mempersiapkan produk lokal ini menemui pasar asing sehingga bisa diterima di

negara lain. Rasa global ini tak perlu menghilangkan unsur lokal yang menjadi

ciri khas produk selama ini. Identitas lokal dalam suatu produk UMKM akan

mampu membuatnya terkenang sebagai produk khas dari daerah asalnya.

Meskipun UMKM bergerak dalam ruang lingkup sempit, namun seharusnya para

pelaku usaha ini mulai berpikir global. Dengan keunikan produk khasnya mereka

bisa menjual sebuah produk lokal yang unggul dan bersaing melawan raksasa

pasar global.

d. Perbaikan Infrastruktur

Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek penting dan vital

untuk mempercepat proses pembangunan nasional. Infrastruktur juga memegang

peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Ini

mengingat gerak laju dan pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak dapat

dipisahkan dari ketersediaan infrastruktur seperti transportasi, telekomunikasi,

sanitasi, dan energi.

Oleh karena itu, pembangunan sektor ini menjadi fondasi dari

pembangunan ekonomi selanjutnya. Tapi faktanya bertahun-tahun saat ini

perkembangan infrastruktur yang diharapkan selalu berkembang lebih baik di

Indonesia malah sangat mencemaskan, sebagai contoh pergerakan barang hampir

pada posisi terkunci karena kondisi infrastruktur sangat parah dan sistem logistik

yang sangat rapuh. Dengan melihat informasi di berita dan berfikir sejenak

ternyata pertumbuhan ekonomi Indonesia 2 tahun terakhir naik sekitar 6 persen,

24
bahkan menurut berita Indonesia sebagai salah satu Negara terbaik yang mampu

melewati masa-masa krisis dunia. Akan tetapi tidak dibarengi dengan kenaikan

kapasitas infrastruktur, yang ada perkembangan infrastruktur menjadi minus

karena kerusakan infrastruktur yang sudah ada diperparah oleh alam yang tidak

bersahabat.

Kemampuan daya saing produk Indonesia menuntut ketersediannya infrastruktur

yang memadahi.

Infrastruktur yang kurang maksimal akan memperlambat gerak laju ekspor

berbagai produk. Akibatnya kepercayaan permintaan luar negeri terhadap produk

kita mengalami penurunan. Bahkan produk yang berdiam lama selama di

perjalanan akan mengalami penyusutan kualitas. Sama halnya dalam permintaan

jasa, seperti tenaga kerja kita ke luar negeri juga membutuhkan sarana

infrastruktur yang memadai, agar permintaan luar negeri terhadap tenaga kerja

kita bisa sesuai jadwal.

e. Ketahanan Ekonomi

Ketahanan ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan

perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung

kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi serta

mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang datang dari

luar maupun dari dalam negeri baik yang langsung maupun tidak langsung untuk

menjamin kelangsungan hidup pereokonomian bangsa dan negara Republik

Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

25
Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan

perekonomian bangsa, yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas

ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian

ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan mewujudkan kemakmuran rakyat

yang adil dan merata. Dengan demikian, pembangunan ekonomi diarahkan

kepada mantapnya ketahanan ekonomi melalui terciptanya iklim usaha yang sehat

serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, tersedianya barang dan jasa,

terpeliharanya fungsi lingkungan hidup serta meningkatkan daya saing dalam

lingkup persaingan global.

26
B. STUDI KASUS

STUDI KASUS LINGKUNGAN GLOBALISASI PADA PERUSAHAAN

CEMEX

Perusahaan Cemex, adalah produsen semen ketiga terbesar di dunia dan telah

menjadi unggul di pasar global dengan secara terus-menerus bekerja untuk

meningkatkan layanan yang diberikan kepada para pelanggannya, dimana pun

mereka berada. Cemex (www.cemex.com), berpusat di Monterrey, Meksiko,

mengikuti prinsip-prnsip tertentu yang diyakini membuat “Cemex” menjadi

berbeda”. Prinsip itu mencakup peningkatan layanan pelanggan, teknologi yang

berfokus pada pelanggan, efisiensi operasi, pengembangan manajemen, efisiensi

ekologi, memberdayakan orang-orang, kepemimpinan pasar, berpikiran strategis,

bersemangat untuk belajar, dan berpandangan global. Cemex yakin bahwa untuk

berhasil dalam lingkungan global yang ketat persaingannya, manajer memerlukan

sudut pandang yang multi budaya. Perusahaan itu telah melaksanakan beberapa

inisiatif yang mencangkup program pendidikan yang mendorong komunikasi yang

efektif dan penyatuan kantor-kantor Cemex di seluruh dunia, program ekspatriat

yang melalui program itu para eksekutif dari negara-negara yang berbeda diberi

posisi kunci di sejumlah fasilitas di negara asing, dan kegiatan lain yang memberi

peluang para manajer untuk memperbanyak pengalaman globalnya. Manajer

perusahaan seperti Raymundo Gonzales, seorang manajer divisi perdagangan

internasional, menemukan betapa pentingnya memahami pengelolaan dalam

lingkungan global. Walaupun ditempatkan di Monterrey, Meksiko, Gonzales akan

sering bekerja di operasi Camex di Asia, terutama di Indonesia, Semen Gresik.

27
Perusahaan yang beroperasi di bidang pabrikasi itu merupakan yang terbesar bagi

Cemex di luar Meksiko. Sebelumnya secara resmi bergabung dengan Gresik,

Cemex telah banyak melakukan perdagangan semen di Asia. Tidak diragukan lagi

bahwa bisnis di Asia tersebut penting bagi rencana masa depan Cemex. Ada

beberapa kesamaan antara Meksiko dan Indonesia. Keduanya adalah negara

berkembang di mana perusahaan harus menciptakan iklim kerja yang

menyenangkan dan mereka kadangkala harus bekerja dengan teknologi yang

terbatas. Tetapi perbedaannya tampaknya jauh lebih besar. Sebagai contoh,

karakteristik budaya kedua negara itu sangat berbeda. Mayoritas agama (Katolik

dan Islam), selera musik, dan makanan adalah beberapa perbedaan yang harus

dihadapi oleh para manajer Cemex. Tidak mudah bagi para manajer Cemex untuk

melakukan penyesuaian segera. Begitu pula bagaimana pendekatan yang

diperlukan agar orang Meksiko dan Indonesia dapat bekerjasama dengan sang

manajer.

28
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Globalisasi mengacu kepada strategi untuk mengejar peluang dimanapun di dunia

yang memungkinkan suatu perurasahaan untuk mengoptimalkan fungsi bisnisnya

dinegara tempatnya beroperasi. Suatu perusahaan dengan penjualan global

mungkin memiliki aktivitas mendesain perangkat lunak yang bernilai tinggi di

Irlandia, sedangkan perusahaan tersebut mencapai biaya produksi terendah

melalui pengalihdayaan (outsourching) kegiatan peroduksi ke india.

Terdapat dua teori utama terkait pengenalan suatu produk secara global :
standardisasidan adaptasi nilai-nilai setempat (customization). Standardisasi
merupakan penggunaan produk, jasa, dan pesan yang umum diseluruh pasar
diseluruh duinia untuk menciptakan citra produk yang kuat. Tekhnologi
komunikasi yang terus membaik pada abad ke-21 menciptakan pelanggan global
yang lebih homogeny sehingga memungkinkan tercapainya keberhasilan global
melalui produk terstandardisasi. Standardisasi berjalan dengan baik hingga akhir
1990an, saat produsen merek global mengalami penurunan pangsa pasarnya
karena pelanggan merasa lebih cocok dengan produk local yang mencerminkan
identitas budayanya. Perubahan prilaku pembelian pelanggan merupakan awal
evolusi strategi internasional.

B. Saran
Demi terciptanya makalah yang lebih baik dikemudian hari,maka kami

selaku penulis sekaligus penyusun, mengharapakan kritik dan saran yang bersifat

membangun dari semua pihak.

29
DAFTAR PUSTAKA

1. https://suciseptiapratiwi.wordpress.com/2014/10/20/globalisasi-dan-

dampaknya-di-bidang-ekonomisosial-budaya-dan-politik/

2. http://ophiiciiduduth.blogspot.com/2013/04/contoh-kasus-manajer-dan-

lingkungan.html

3. http://armandjexo.blogspot.com/2018/02/lingkungan-global.html

4. https://salamadian.com/pengertian-globalisasi/

30

Anda mungkin juga menyukai