Anda di halaman 1dari 19

Urgensi Mata Kuliah Umum Pendidikan Kewarganegaraan dalam

Menghadapi Revolusi 4.0

Penulis

Nama : Dara Arka Fidela

NPM : 1813022047

P.S. : Pendidikan Fisika

Mata kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen : Abdul Halim, S.Pd., M.Pd.

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Alam

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung

Bandar Lampung
2

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era revolusi, salah satu kondisi nyata yang muncul di Indonesia adalah

perubahan sikap sosial, dan timbulnya kebudayaan baru yang condong ke

arah westernisasi. Untuk itu urgensi mata kuliah umum pendidikan

kewarganegaraan dalam menghadapi revolusi dimaksudkan agar

pendalaman tentang hak, dan kewajiban sebagai warga negara dalam

beragama, berbangsa, dan beragama semakin di pahami. Pada saat ini

banyak fenomena -fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari - hari di

Indonesia. Yang memiliki sisi negatif dan positif.

Sebagai contoh sisi positifnya adalah perkembangan informasi dan

komunikasi semakin pesat dan semakin up to date baik untuk di dalam

maupun luar negeri. Namun disisi lain ada sisi negatif. Diantaranya

banyaknya berita bohong yang tersebar baik di media sosial atau pun

media cetak. Contoh lain yang hadir adalah sensitifitas dari kalangan

orang muda yang menuntut demokrasi. Banyak pertanyaan demokrasi

untuk siapa dan bagaimana pelaksanaannya. Dan banyak masalah lain

yang timbul akibat era revolusi.

Manfaat nya antara lain, yaitu mahasiswa tau hak dan kewajibannya

sebagai warga negara, mahasiswa menjadi pribadi yang berpikir kritis


3

dalam segala keputusan, mahasiswa menjadi pribadi yang bertoleransi

tinggi, baik dalam beragama dan berpendapat, mahasiswa Indonesia

menjadi sosok insan yang cinta damai sehingga tujuan utama dari

demokrasi pancasila dapat tercapai, mahasiswa menjadi partner dan

berpartisipasi dalam politik, baik lokal, nasional, maupun internasional.

Peran mahasiswa dalam revolusi sangatlah penting, alasan inilah yang

menjadi dasar pembuatan makalah mengenai urgensi pendidikan

kewarganegaraan untuk mahasiswa yang bertujuan untuk Menjelaskan

pentingnya hak dan kewajiban dalam kehidupan kewarganegaraan,

menjelaskan pentingnya manfaat pendidikan kewarganegaraan bagi

mahasiswa, agar mahasiswa mengetahui hak dan kewajibannya sebagai

warga negara, dan memberikan contoh bagaimana fenomena dan masalah

yang timbul akibat adanya revolusi

B. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah pada pembuatan makalah ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimanakah pentingnya hak dan kewajiban dalam kehidupan

kewarganegaraan?

2. Bagaimanakah pentingnya manfaat pendidikan kewarganegaraan bagi

mahasiswa?

3. Mengapa mahasiswa perlu diberikan pendidikan kewarganegaraan ?

4. Apa saja fenomena dan masalah yang timbul akibat revolusi?


4

C. Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Menjelaskan pentingnya hak dan kewajiban dalam kehidupan

kewarganegaraan.

2. Menjelaskan pentingnya manfaat pendidikan kewarganegaraan bagi

mahasiswa.

3. Agar mahasiswa mengetahui hak dan kewajibannya sebagai warga

negara.

4. Memberikan contoh bagaimana fenomena dan masalah yang timbul

akibat adanya revolusi

BAB II
5

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan kewarganegaraan sejatinya adalah sebuah bentuk


pendidikan untuk generasi penerus yang bertujuan agar mereka
menjadi warga negara yang berpikir tajam dan sadar mengenai hak
dan kewajibannya dalam hidup bermasyarakat dan bernegara.

Selain itu, pendidikan ini juga bertujuan untuk membangun kesiapan


seluruh warga negara agar menjadi warga dunia (global society) yang
cerdas.Cakupan materi yang diajarkan dalam pendidikan ini sangat
banyak. Beberapa bahasan penting yang akan diajarkan adalah:

a.) Hak Asasi Manusia

Dalam bahasan ini, generasi penerus bangsa akan diajarkan mengenai


hak-hak manusia yang hidup di dunia ini. Selain itu, mereka akan
diberikan pemahaman mengenai pentingnya menghargai dan
menghormati hak-hak manusia tersebut.

b.) Hak dan Kewajiban sebagai Warga Negara Indonesia

Sebagai warga negara Indonesia, generasi penerus bangsa akan


diberikan pemahaman mengenai proses berbangsa serta bernegara,
hak, dan kewajiban seorang warga negara Indonesia terhadap
negerinya.

c.) Bela Negara


6

Dalam bahasan ini, mereka akan diberikan pemahaman mengenai


makna dari bela negara. Kemudian, mereka akan diberi contoh bela
negara yang bisa dilakukan. Selain itu, ada pula pemahaman mengenai
demokrasi pancasila.

d.) Wawasan Nusantara

Dalam wawasan nusantara, mereka akan belajar mengenai sejarah


bangsa Indonesia.

e.) Ketahanan Nasional

Pada bahasan ini, mereka diberikan pemahaman mengenai konsep


ketahanan nasional yang bisa menjamin kelangsungan hidup dalam
berbangsa dan bernegara.

f.) Politik Strategi Nasional

Di bahasan politik strategi nasional ini para generasi penerus akan


belajar mengenai politik dan strategi nasional yang bertujuan untuk
mengikuti perkembangan zaman dan perdagangan bebas.

2.2. Pentingnya atau Manfaat Pendidikan Kewarganegaraan bagi


Mahasiswa

Pendidikan kewarganegaraan harus dipelajari oleh seluruh generasi


muda, dari tingkat SD hingga tingkat universitas. Alasan mengapa
pendidikan ini penting untuk mahasiswa, yaitu :
a.) Mahasiswa Menjadi Pribadi yang Mengetahui Hak dan Kewajibannya
sebagai Warga Negara Indonesia

Mahasiswa yang mendapat pendidikan ini akan mengetahui hak dan


kewajibannya terhadap negeri tercintanya. Dengan begitu, mahasiswa
7

bisa menjadi pelopor kehidupan berbangsa dan bernegara yang


berkeadilan, berberkemanusiaan, dan demokratis.

b.) Mahasiswa Menjadi Pribadi yang Berpikir Kritis

Dengan adanya pendidikan semacam ini, mahasiswa bisa berpikir


kritis mengenai isu nasional dan internasional. Diharapkan,
mahasiswa menjadi agent of change atau agen pembaharuan yang
mendorong perubahan sosial dan ekonomi secara terencana.

c.) Mahasiswa Menjadi Pribadi yang Bertoleransi Tinggi

Pendidikan ini bisa membuat mahasiswa menjadi paham akan budaya


dan adat dari segala suku bangsa di Indonesia. Dengan begitu,
mahasiswa bisa menjadi generasi penerus bangsa yang memiliki
toleransi tinggi terhadap adat dan budaya yang berbeda.
d.) Mahasiswa Menjadi Pribadi yang Cinta Damai

Dengan belajar mengenai demokrasi, diharapkan mahasiswa bisa


menjadi sosok penerus bangsa yang demokratis dan cinta damai,
sehingga tujuan demokrasi pancasila di Indonesia bisa tercapai.

e.) Mahasiswa Menjadi Sosok yang Mengenal dan Berpartisipasi dalam


Kehidupan Politik Lokal, Nasional, dan Internasional

Dengan pendidikan ini, mahasiswa diharapkan bisa memahami


dengan baik dan berpartisipasi penuh dalam kehidupan politik lokal,
nasional, dan internasional.

2.3. Hak Dan Kewajiban Warga Negara Indonesia


8

A. Proses Berbangsa dan Bernegara

Proses bangsa yang menegara memberikan gambaran tentaang bagaimana

terbentuknya bangsa dimana sekelompok manusia yang berada didalamnya

merasa sebagai bagian dari bangsa. Negara merupakan organisasi yang mewadai

bagsa bangsa tersebut merasakan pentingnya keberadaan Negara sehingga

tumbuhlah kesadaran untuk mempertahankan untuk tetap tegaknya dan utuhnya

Negara melalui upaya bela Negara.

Pada zaman modern adanya Negara lazimnya dibenarkan oleh anggapan atau

pandangan kemanusiaan. Adabanyak perbedaan konsep tentang kenegaraan yang

dilandasi oleh pemikiran ideologis. Demikian pula halnya dengan bangsa

Indonesia. Yang memiliki beberapa konsep tentang terbentuknya bangsa

Indonesia. Ini dapat dilihat lewat alinea pertama pembukaan UUd 1945

merumuskan bahwa adanya NKRI ialah karena adanya kemerdekaan adalah hak

segala bangsa sehingga penjajahan yang bertentangan dengan perikemanusiaan

dan perikeadilan harus dihapuskan. Dan alinea kedua pembukaan UUd 1945

bangsa Indonesia beranggapan bahwa terjadinya Negara merupakan proses atau

rangkaian tahap-tahap yang berkesinambungan. Secara ringkas, proses tersebut

adalah sebagai berikut:

a. Perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia

b. Proklamasi atau pintu gerbang kemerdekaan

c. Keadaan bernegara yang nilai-nilai dasarnya ialah merdeka, bersatu, berdaulat,

adil dan makmur.


9

Bangsa Indonesia menerjemahkan secara terperinci perkembangan teori

kenegaraan tentang terjadinya Negara kesatuan republic Indonesia sebagai

berikut:

1. Terjadinya NKRI merupakan suatu proses yang tidak sekedar dimulai dari

proklamasi. Perjuangan kemerdekaanpun mempunyai peran khusus dalam

pembentukan ide-ide dasar yang dicita-citakan

2. Proklamasi baru “menghantarkan bangsa Indonesia” sampai ke pintu gerbang

kemerdekaan. Adanya proklamasi tidak berarti bahwa kita telah selesai bernegara.

3. Keadaan bernegara yang dicita-citakan belum tercapai halnya adanya

pemerintahan, wilayah, dan bangsa melainkan harus kita isi untuk menuju

keadaan merdeka, berdaulat, bersatu, adil dan makmur.

4. Terjadinya Negara adalah kehendak seluruh bangsa bukanlah sekedar keinginan

golongan yang kaya daan yang pandai atau golongan ekonomi lemah yang

menentang golongan ekonomi kuat seperti dalam teori kelas.

5. Religiositas yang tampak pada terjadinya neegara menunjukkan kepercayaan

bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Demikianlah terjadinya Negara menurut bangsa Indonesia daan tampak yang

diharapkan akan muncul dalam bernegara. Proses bangsa yang bernegara di

Indonesia diawali dengan adanya pengakuan yang sama atas kebenaran hakikih

dan kesejahteraan yang merupakan gambaran kebenaran secara factual dan

otentik.

Asas Kewarganegaraan

- Dari sisi kelahiran: ius soli dan ius sanguinis


10

- Ius soli: pedoman kewarganegaraanyg berdasarkan tempat atau daerah kelahiran

- Ius sanguinis: berdasarkan darah atau keturunan

- Dari sisi perkawinan: asas kesatuan hukum dan asas persamaan derajat

- Paradigma keluarga sbg inti masyarakat yg tidak terpecah

- Paradigma kesamaan kedudukan suami-isteri

B. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia

Menurut Prof. Dr. Notonagoro:

Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya

diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain

manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.

Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau

diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang

pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan.

Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan.

Sebagai komponen dari suatu bangsa, warga negara akan mendapatkan

kompensasi dari negaranya sebagai hak yang harus diperoleh, selain memberikan

kontribusi tanggung jawab sebagai kewajiban pada negaranya. Berikut ini

beberapa hak dan kewajiban yang dimiliki warga negara Indonesia yang telah

tercantum dalam undang-undang dasar 1945:

1. Hak atas kesamaan kedudukan dalam hokum dan pemerintahan

Ini merupakn konsekuensi dari prinsip kedaulatan rakyat yang bersifat kerakyatan

yang dianut Indonesia. Pasal 27 (1) menyatakan tentang kesamaan kedudukan


11

warga Negara dalam hukum dan pemerintahan tanpa pengecualian. Pasal ini

menunjukkan kepedulian kita terhadap hak asasi sekaligus keseimbangan antara

hak dan kewajiban daan tidak adanya diskriminasi diantara warga negara.

2. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak

Sesuai dengan yang tertuang dalam pasal 27 (2). Pasal ini menunjukkan asas

keadilan social dan kerakyatan.

3. Kemerdekaan berserikat dan berkumpul

Pasal 28 UUD 1945 menetapkan hak warga negara dan penduduk untuk berserikat

daan berkumpul, mengeluarkan pikiran secara lisan maupun tulisan dan

sebagainya. Syarat-syaratnya akan diatur dalam undang-undang. Pelaksanaan

pasal 28 telah diatur dalam undang-undang antara lain:

a. UU No.1 Tahun 1985 tentang perubahan atas UU no. 15 tahun 1969 tentang

pemilihan umum anggota Badan permusyawaratan/perwakilan Rakyat sbagai

mana telah diubah dengan UU No. 4 tahun 1975 daan UU No. 3 tahun 1980.

b. UU No. 2 tahun 1985 tentang perubahan aatas UU No. 16 tahun 1969

tentang susunan dan kedudukan MPR, DPR, dan DPRD sebagaimana telah

diubah dengan UU No. 5 tahun 1975

4. Kemerdekaan memeluk agama

Pasal 29 (1),(2) UUD 1945 mengatur kemerdekaan beragama di Indonesia. Hak

atas kebebasan beragama bukan pemberian Negara atau golongan melainkan

berdasarkan keyakinan sehinga tidak dapat dipaksakan.

5. Hak dan kewajiban bela Negara

Pasal 30 (1) UUD 1945 menyatakan keewajiban dan hak setiap warga negara

untuk ikut serta dalam usaha pembelaan negara dan ayat (2) menyatakan bahwa
12

pengaturannya lebih lanjut dilakukan dengan undang-undang. Undang-undang

yang dimaksudkan adalah UU No. 20 tahun 1982.

6. Hak mendapatkan pengajaran

Termuat dalam pasal 31 (1),(2) UUd 1945, ini sesuai dengan tujuan Negara kta

dalam pembukaan UUD 1945 bahwa bangsa Indonesia antara lain berkewajiban

mencerdaskan kehidupan bangsa.

Karakteristik Warga Negara yg Demokrat

- Rasa hormat dan tanggungjawab

- Bersikap kritis

- Membuka diskusi dan dialog

- Bersikap terbuka

- Rasional

- Adil

- jujur

2.4. Fenomena dan masalah yang timbul akibat dari Revolusi Industri 4.0

Salah satu kondisi nyata yang muncul di Indonesia adalah perubahan sikap sosial,

dan timbulnya kebudayaan baru yang condong ke arah westernisasi. Pada saat ini

banyak fenomena - fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari - hari di

Indonesia. Yang memiliki sisi negatif dan positif. Sebagai contoh sisi positifnya

adalah perkembangan informasi dan komunikasi semakin pesat dan semakin up to

date baik untuk di dalam maupun luar negeri. Namun disisi lain ada sisi negatif.
13

Diantaranya banyaknya berita bohong yang tersebar baik di media sosial atau pun

media cetak. Contoh lain yang hadir adalah sensitifitas dari kalangan orang muda

yang menuntut demokrasi. Banyak pertanyaan demokrasi untuk siapa dan

bagaimana pelaksanaannya. Dan banyak masalah lain yang timbul akibat era

revolusi.

Dalam dunia pendidikan, Perguruan tinggi perlu merangkul Industri 4.0 untuk

mempertahankan relevansi dengan calon mahasiswa dan pemangku kepentingan

lainnya. Pemerintah berupaya merespon tantangan industri 4.0, ancaman

pengangguran, dan bonus demografi dengan fokus meningkatkan kualitas sumber

daya manusia melalui pendidikan kejuruan di tahun 2018. Pemerintah melalui

kebijakan lintas

kementerian dan lembaga mengeluarkan berbagai kebijakan. Salah satu kebijakan

pemerintah adalah revitalisasi pendidikan kejuruan Indonesia. Dukungan dari

pemerintah harus mencakup, 1) sistem pembelajaran, 2) satuan pendidikan, 3)

peserta didik, dan 4) pendidik dan tenaga kependidikan juga dibutuhkan.

Penguatan empat elemen yang ada dalam sistem pendidikan membutuhkan

gerakan kebaruan untuk merespon era industri 4.0.Salah satu gerakan yang

dicanangkan oleh pemerintah adalah gerakan literasi baru sebagai penguat bahkan

menggeser gerakan literasi lama.

Gerakan literasi baru yang dimaksudkan terfokus pada tiga literasi utama yaitu, 1)

literasi digital, 2) literasi teknologi, dan 3) literasi manusia (Aoun, 2017). Tiga

keterampilan ini diprediksi menjadi keterampilan yang sangat dibutuhkan di masa


14

depan atau di era industri 4.0. Literasi digital diarahkan pada tujuan peningkatan

kemampuan membaca, menganalisis, dan menggunakan informasi di dunia digital

(Big Data), literasi teknologi bertujuan untuk memberikan pemahaman pada cara

kerja mesin dan aplikasi teknologi, dan literasi manusia diarahkan pada

peningkatan kemampuan berkomunikasi dan penguasaan ilmu desain (Aoun,

2017). Literasi baru yang diberikan diharapkan menciptakan lulusan yang

kompetitif dengan menyempurnakan gerakan literasi lama yang hanya fokus pada

peningkatan kemampuan membaca, menulis, dan matematika.

Di Era Revolusi Industri 4.0 merupakan gabungan antara unsur domain fisik,

digital dan biologi. Hal ini yang menjadi cikal bakal terjadinya disrupsi dalam

segala bidang yang berimbas pada perubahan karakter dan tingkah laku manusia.

Jika kita melakukan pengamatan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik per

Agustus 2017, ternyata jumlah angka pengangguran intelektual (pada tingkat

sarjana) mencapai 8,8% atau sekitar 618 ribu orang. Sementara menurut survey

World Bank pada tahun yang sama, diketahui bahwa sekitar 65% para lulusan

pendidikan tinggi belum menemukan profesi yang cocok dalam memperoleh

pekerjaannya. Hal ini berarti, jumlah angkatan lulusan kebanyakan tidak sesuai

(mathcing) dengan keilmuan yang diperoleh saat di bangku kuliah. Data survey

tersebut menunjukkan bahwa besarnya tingkat pengangguran cenderung

diakibatkan oleh ketidakcocokan antara profesi yang dimiliki para pekerja dengan

bidang pekerjaannya.

Inilah yang selama ini dikomplain oleh pihak industri/ perusahaan mengenai

keterampilan (skills) yang masih kurang mumpuni/memadai terhadap sejumlah


15

calon pegawai khususnya dari alumni perguruan tinggi. Di sisi yang lain, pasar

kerja membutuhkan kombinasi berbagai skills yang berbeda untuk menghadapi

ketatnya tingkat persaingan antar produk di era revolusi industri saat ini. Adapun

kualifikasi utama calon pekerja yang dibutuhkan pasar kerja/ industri antara lain :

sikap positif dalam bekerja, keterampilan komunikasi, keterampilan teknis,

keterampilan menulis, berbahasa Inggris, keterampilan dalam memecahkan

permasalahan, keterampilan dalam membaca situasi dan kondisi, keterampilan

komputer, dan soliditas antar tim.

Permasalahan baru pada era revolusi 4.0/disrupsi adalah meningkatnya angka

kriminalitas pada dunia maya atau dikenal dengan istilah cyber-crime (big data);

yang senantiasa harus diwaspadai oleh semua pihak termasuk para alumnus

perguruan tinggi. Pada tahun 2016, ada sekitar 1 milyar data pribadi (digital) telah

diretas/dicuri oleh para pencuri data melalui media online, dan angka tersebut

memungkinkan terus bertambah hingga saat ini. Sementara itu, disinyalir dunia

akan mengalami kekurangan tenaga profesional bidang pengamanan informasi

cyber pada tahun 2019. Problem inilah yang wajib diantisipasi dan menjadi fokus

perhatian bagi semua kalangan agar dapat dihasilkan solusinya.

Sangat penting bagi para mahasiswa dan masyarakat umumnya untuk dapat

memahami dan mempelajari hal-hal yang berkenaan dengan fungsi pengamanan,

penggunaan dan penyaringan informasi dunia maya (cyber security) agar segera

dilakukan pencegahan dini dalam segala aspek permasalahan kriminalitas pada

dunia maya (cyber crime). Selain itu, hal ini pun akan membantu para alumnus
16

untuk mengembangkan ide kreatifnya serta memanfaatkan era digital sebagai

peluang guna menghasilkan jenis pekerjaan baru yang bersifat dinamis.

Berikut ini merupakan solusi alternatif terbaru yang perlu kita kembangkan dalam

mengantisipasi era disrupsi lainnya sebagai wujud pengembangan literasi kekinian

Sebagai berikut :

1. Kemampuan untuk membaca, menganalisis serta menggunakan informasi (big

data) pada era dunia digital_machine learning : watch, buy and love

2. Memahami cara kerja mesin dan aplikasi penerapan teknologi (Coding,

Artificial Intelligence, Engineering Principles & Cyber Security)

3. Memahami aspek humanities, komunikasi, desain, entrepreneurship dan

kreatifitas

Itulah hal-hal yang perlu dikembangkan dan diterapkan dalam menghadapi era

revolusi industri 4.0 dengan terus memberikan arahan dan keyakinan kepada para

mahasiswa bahwa literasi baru ini akan membuat mereka mampu berkompetitif

pada sistem perekonomian kontemporer dengan berdasarkan pada teknologi

kekinian.

BAB III
PENUTUP
17

A. Simpulan
Berdasarkan hasil dari pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa pentingnya

mata kuliah umum Pendidikan Kewarganegaraan dalam menghadapi Revolusi

Industri 4.0 adalah agar kita sebagai mahasiswa dapat mengetahui hak dan

kewajiban sebagai warga negara yang baik serta dapat berperan aktif dalam

perkembangan negara Indonesia di era revolusi ini. Adapun manfaat dari

mempelajari pendidikan kewarganegaraan antara lain, yaitu mahasiswa tau hak

dan kewajibannya sebagai warga negara, mahasiswa menjadi pribadi yang

berpikir kritis dalam segala keputusan, mahasiswa menjadi pribadi yang

bertoleransi tinggi, baik dalam beragama dan berpendapat, mahasiswa Indonesia

menjadi sosok insan yang cinta damai sehingga tujuan utama dari demokrasi

pancasila dapat tercapai, mahasiswa menjadi partner dan berpartisipasi dalam

politik, baik lokal, nasional, maupun internasional

B. Saran
Dalam mempelajari suatu ilmu, sebagai mahasiswa kita perlu mempelajari dan

menganalisis pentingnya suatu pendidikan, terutama pendidikan kewarganegaraan

sebagai bekal pengetahuan untuk bermasyarakat yang berpedoman pada pancasila

dalam menghadapi revolusi industri 4.0 ini. Kemudian saya berharap semoga

makalah ini dapat bermanfaat terutama saya selaku penulis serta menjadi

sumbangsi ilmu bahwa sebenarnya kita sebagai mahasiswa harus bisa berperan

aktif dalam bernegara demi memajukan negara ini. Dengan terbentuknya

kepedulian dan meningkatnya pengetahuan tentang hak dan kewajiban bernegara

semoga dapat menambah kemajuan negara Indonesia.


18

DAFTAR PUSTAKA
19

Aryati, S. 2019. Tantangan Perguruan Tinggi Di Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Pascasarjana
Universitas Pgri Palembang. Diakses pada https://jurnal.univpgri-
palembang.ac.id/index.php/Prosidingpps/article/view/2639/2447.
Diunduh pada tanggal 15 Mei 2019 Pukul 20.00 WIB

Jessica. 2017. Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan Bagi Mahasiswa.


Diakses pada https://www.educenter.id/pendidikan-kewarganegaraan/ .
Diunduh pada tanggal 17 Mei 2019 Pukul 23.23 WIB

Makalahcyber. 2013. Pentingnya Hak dan Kewajiban Warga Negara. Diakses


pada http://makalahcyber.blogspot.com/2013/01/pentingnya-hak-dan-
kewajiban-warga.html. Diunduh pada tanggal 18 Mei 2019 Pukul 22.30
WIB

Prasetyo, I. 2019. Kepemimpinan Di Sekolah Dalam Menghadapi Paradigma Baru


Pendidikan Di Indonesia. Jurnal Prosiding Seminar Nasional Pendidikan
Program Pascasarjana Universitas Pgri Palembang. Diakses pada
https://jurnal.univpgri-
palembang.ac.id/index.php/Prosidingpps/article/view/2639/2447.
Diunduh pada tanggal 15 Mei 2019 Pukul 20.20 WIB .

Utama, R. 2018. Tantangan Pendidikan Tinggi dalam Era Revolusi Industri 4.0.
Diakses dari http://komunita.widyatama.ac.id/tantangan-pendidikan-
tinggi-dalam-era-revolusi-industri-4-0/ . Diunduh pada tanggal 19 Mei
2019 pukul 12.05 WIB.

Anda mungkin juga menyukai