Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

LOGISTIKS AND SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

Disusun Oleh

Kelompok 1

1. I Putu Agus Anggita Tika Wiraguna / 120112981

2. Ni Kadek Ari Dwitayanti / 120113115

3. Ni Putu Mariska Damayani

4. Ni Luh Ayu Priska Hariani / 120113149

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL DENPASAR

2022

i
KATA PENGATAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Atas rahmatnya, penulis
bisa menyelesaikan makalah yang berjudul " Logistiks And Supply Chain Management”. Penulis
menyadari ada kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik senantiasa
diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga berharap semoga paper ini mampu
memberikan pengetahuan tentang Logistiks And Supply Chain Management

Denpasar, 23 September
2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar ........................................................................................................................ii
Daftar Isi .................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................3
2.1 Perbedaan dan hubungan antara logistik dan manajemen rantai pasokan,
mengukur biaya-biaya logistic ....................................................................................3
2.2 Bagaimana Hubungan logistik dan Supply Chain ................................................4

BAB III PENUTUP ................................................................................................................8


3.1 Kesimpulan ...........................................................................................................8
3.2 Saran .....................................................................................................................8
Daftar Pustaka .........................................................................................................................9

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Logistik dalam perkembangannya hingga kini sudah merupakan ilmu yang harus dapat
perhatian khusus mengingat sejarah pertumbuhan ekonomi yang semakin kompleks seperti
produktivitas barang-barang yang dihasilkan pabrik atau perusahaan, bagaimana penyalurannya
dan penyimpanannya serta pengelolaan hasil produk secara menyeluruh memerlukan
penanganan khusus dan serius. Untuk mencapai hasil yang efisien dan efektivitas semua itu
mutlak memerlukan pengorganisasian yang baik atau sering diistilahkan dengan manajemen
logistik yang terpadu sehingga tidak terjadi ketimpangan dalam melaksanakan kegiatannya
(Chandra, 2013). Dalam hal ini Logistik sangatlah berkaitan erat dengan Supply Chain
Management dimana logistik menekankan pemenuhan kebutuhan dan harapan pelanggan
sementara manajemen rantai pasokan bekerja untuk meningkatkan proses untuk menciptakan
keunggulan kompetitif.

Supply Chain Management mencakup semua aktivitas yaitu sejak material datang dari
pihak supplier, kemudian material itu diolah menjadi produk setengah jadi ataupun produk jadi,
sampai produk itu didistribusikan ke konsumen. Untuk mengetahui perfomansi dari Supply
Chain perusahaan, diperlukan suatu pengukuran. Dari pengukuran tersebut akan didapatkan
suatu hasil, sehingga baik tidaknya kinerja Supply Chain dari perusahaan dapat terlihat. Dengan
adanya kinerja Supply Chain yang baik, maka kinerja dari perusahaan akan semakin terarah dan
memberikan keuntungan, baik itu untuk pihak perusahaan, supplier, maupun konsumen.

Setiap perusahaan sebagai suatu organisasi harus dapat mewujudkan Model Rantai
Persediaan mereka yang unik supaya dapat merangkaikan proses dari penyalur maupun
pelanggan. Kebutuhan untuk berbagi informasi telah begitu meningkat sehingga Sistim
Informasi menjadi suatu keuntungan yang penting. Model ini dibuat sedemikian rupa sehingga
dapat memberikan gambar 3 yang dinamis tentang proses produksi dan penyajian sistim
inventaris yang bertahap. Penggunaan Contoh Peragaan mengizinkan proses ini untuk dapat
dijalankan secara optimum disekitar jaringan fasilitas dan penyaluran yang menjalankan fungsi-
fungsi pembelian dan pembuatan dari hasil menengah dan hasil akhir dan juga penyaluran dari

1
hasil akhir kepada langganan. Hal ini juga penting bagi organisasi atau divisi yang berada
disepanjang rantai persediaan untuk menggunakan teknik prakiraan dan penjadwalan yang sama
untuk memastikan bahwa hubungan ini masuk akal dan setiap bagian proses ini dapat
menanggapi dengan sewajarnya perubahanperubahan kecil yang terjadi dalam lingkungannya

1.2 Rumusan Masalah

Adapun beberapa rumusan masalah dalam makalah ini diataranya :

1. Bagaimana Perbedaan dan hubungan antara logistik dan manajemen rantai pasokan,
mengukur biaya-biaya logistic ?
2. Bagaiamana Hubungan logistik dan Supply Chain ?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini diantaranya :
1. Untuk mengetahui Perbedaan dan hubungan antara logistik dan manajemen rantai
pasokan, mengukur biaya-biaya logistic
2. Untuk mengetahui Hubungan logistik dan Supply Chain

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perbedaan dan hubungan antara logistik dan manajemen rantai pasokan, mengukur
biaya-biaya logistik

Perbedaan :

Logistik merupakan bagian dari proses rantai suplai yang berfungsi merencanakan,
melaksanakan, mengontrol secara efektif, efisien proses pengadaan, pengelolaan, penyimpanan
barang, pelayanan, dan informasi mulai dari titik awal hingga titik konsumsi dengan tujuan
memenuhi kebutuhan konsumen

 Menurut Hugos (2004), manajemen Logistik lebih berfokus pada aktifitas-aktifitas seperti
pengadaan, ditribusi, pemeliharaan dan manajemen persediaan.Ini artinya bahwa logistik
berfokus pada pergerakan barang internal.
 Sedangkan Supply Chain Manajemen, memiliki cakupan yang lebih luas tidak hanya
pada manajemen produksi dan distribusi namun meliputi pemasaran, pengembangan
produk, keuangan dan layanan konsumen

Proses yang termasuk dalam logistik adalah:


 Perencanaan permintaan.
 Angkutan.
 Manajemen armada.
 Manajemen persediaan.
 Penanganan bahan.
 Pemenuhan pesanan.
Dengan kata lain, logistik mengoordinasikan orang, fasilitas, peralatan, dan sumber daya
lainnya untuk memastikan produk bergerak tepat waktu.Perbedaan antara Logistik dan
Manajemen Rantai Pasokan

3
Perbedaan utama antara logistik dan manajemen rantai pasokan

 Logistik adalah kegiatan di dalam manajemen rantai pasokan dan SCM mencakup
kegiatan yang meliputi: produksi, perencanaan persediaan, perencanaan tenaga kerja,
bahan, manajemen fasilitas, manufaktur dan pengiriman barang dan jasa.
 Fokus logistik adalah pada pengiriman barang yang efisien dan hemat biaya kepada
pelanggan sementara manajemen rantai pasokan mengontrol pengembangan bahan
mentah menjadi barang jadi untuk dipindahkan ke pengirimannya.
 Logistik menekankan pemenuhan kebutuhan dan harapan pelanggan sementara
manajemen rantai pasokan bekerja untuk meningkatkan proses untuk menciptakan
keunggulan kompetitif.

Persamaan

 Menurut Indrajat (2002), Persamaan dalam logistik dengan manajemen supply chain
terdapat pada
1. persamaan pengelolaan arus barang dan jasa,
2. persamaan pada pengelolaan pembelian, pergerakan, penyimpanan, pengangkutan ,
administrasi dan penyaluran barang,
3. Dan persamaan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan
barang

Contoh

Logistik : Kantos Pos, JNT,JNE, Gojek, dsb

Supply chain : Internasional : colgate Palmolive, unilever, Intel, Nestle, Coca cola

Nasional : PT PAL Indonesia (Industri Kapal laut ), Sosro, Silverqueen, |

2.2 Hubungan logistik dan Supply Chain

Manajemen Logistik dan manajemen rantai pasokan memiliki hubungan timbal balik.
Artinya, Manajemen Rantai Pasok terlibat untuk menghubungi dengan semua stakeholder terkait

4
produk. Dan manajemen Logistik adalah ilmu yang mempelajari bagaimana cara memindahkan
barang dengan baik dari tempat pemasok hingga ke tangan konsumen.

Mengukur biaya biaya logistik

 Biaya logiostik adalah semua biaya yang terlibat dalam kegiatan pengadaan, persediaan,
pergudangan dan pengiriman.

Komponen-komponen biaya logistik

1. Biaya Transportasi
 Biaya transportasi mencakup semua biaya pengiriman baik internal (inbound) maupun
eksternal (outbound).
 Biaya Transportasi Internal adalah transportasi untuk pergerakan produk jadi dari
pabrik dan pemasok ke gudang. Biaya transportasi internal mencakup biaya
pergerakan barang dari pusat distribusi ke pusat distribusi lain, atau angkutan inbound
pembelian barang dari pabrik atau distributor untuk dijual kembali (resale).
 Biaya transportasi eksternal merupakan biaya distribusi atau pengiriman produk jadi
ke konsumen akhir. Biaya transportasi eksternal mencakup biaya pickup, biaya
angkutan distribusi, biaya operasional bongkar dan muat barang.

2. Biaya Penyimpanan Barang


 Biaya penyimpanan barang (inventory carrying costs) mencakup biaya aktivitas
penyimpanan di gudang, biaya penggunaan modal kerja untuk pembelian dan
penyimpanan barang (opportunity atau interest), pajak, asuransi, dan biaya risiko
shrinkage. Dalam penghitungan biaya logistik dari komponen biaya penyimpanan
barang, dikelompokkan menjadi capital costs, inventory service costs, storage space
costs, dan inventory risk costs.
3. Biaya Administasi
 Komponen ketiga dalam biaya logistik adalah biaya administrasi. Termasuk dalam
biaya administrasi adalah biaya gaji pegawai dan staf kantor pusat dan cabang, gaji
pegawai di pusat distribusi, gaji pegawai analis dan perencanaan inventory, dan
traffic; biaya ICT, dan biaya overhead di kantor pusat dan unit support.

5
Tipe-tipe Biaya Logistik

 Biaya tenaga kerja adalah biaya-biaya yang muncul dari semua aktivitas tenaga kerja
yang berkaitan dengan kegiatan pergudangan, kegiatan pengiriman / transportasi barang ,
kegiatan pengadministrasian yang melibatkan tenaga kerja .
 Peralatan , semua peralaran yang berkaitan dengan logistik, dan semua material handling
merupakan beban bagi biaya logistik termasuk sistem teknologi yang digunakan yang
digunakan dalan pengelolaan barang-barang atau dalam pengelolaan transportasi
pengiriman barang
 Depresiasi, yitu biaya yang dikeluarkan untuk peralatan atau barang-barang modal ketika
umur ekonomis dari peralatan tersebut telahhabis maka perushaan dapat segera
mengganti peralatan tersebut. Depresiasi disini yang dimaksud adalah depresiasi untuk
peralatan yang berkaitan langsung dengan kegiatan logistik. Contohnya adalah peralatan
yang ada di dalam gudang.

Perhitungan biaya logistik

Berikut merupakann konsep sederhana bagaimana cara menghitung biaya logistik.

Biaya logistic = biaya inbound + biaya


outbound

Dari rumus diatas, toal biaya logistik adalah jumlah dari biaya inbound dan biaya outbound.

Dari dua komponen aktivitas logistik ini yang memicu biaya logistik, dapat kita analisis secara
parsial satu persatu kategori tersebut. Biaya logistik inbound aktivitas utamanya membeli barang,
sedangkan biaya logistik outbound aktivitas utamanya adalah mengirimkan barang kepada
konsumen.

Biaya Logistik Inbound

Biaya logistic inbound = Biaya pembelian +


biaya pengangkutan + biaya material handling 6
Sebagaimana sudah dijelaskan secara sederhana sebelumnya, biaya logistik inbound ini berkaitan
dengan kegiatan perushaan untuk menyediakan bahan bakunya atau pengadaan.

Dalam aktivitas inbound logistik biaya logistik yang dimungkinkan terlibat adalah biaya-biaya
yang berhubungan dengan kativitas pergudangan dan aktivitas transportasi pengadaan barang
tersebut. Jika, biaya transportasi harus ditanggung pembeli dalam hal ini perusahaan yang
memesan.

Maka dari sini bisa kita formulasikan total biaya logistik adalah jumlah dari biaya pembelian,
biaya pengangkutan dan biaya penanganan bahan baku dalam gudang.

Biaya logistik Outbound


Biaya logistic outbound = Biaya persediaan +
biaya material handling + biaya pengangkutan

Biaya logistik outbound dipicu oleh biaya-biaya yang muncul mulai dari mempersiapkan produk
jadi sampai kepada barang diterima konsumen. Maka biayalogistik yang berpotensi muncul;
adalah biaya-biaya di pergudangan, transportasi, distribusi dari gudang pabrik ke gudang
distributor, pengecer dan sampai kepada konsumen akhir.

Sederhananya total dari biaya logistik outbound adalah jumlah dari biaya persediaan atau produk
jadi , biaya penanganan material di dalam gudang dan biaya transportasi

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Perbedaan logistic dan SCM ialah Logistik merupakan kegiatan di dalam
manajemen rantai pasokan dan SCM mencakup kegiatan yang meliputi: produksi,
perencanaan persediaan, perencanaan tenaga kerja, bahan, manajemen fasilitas,
manufaktur dan pengiriman barang dan jasa. Sedangkan persamaanya ialah
pengelolaan arus barang dan jasa,
2. Manajemen Logistik dan manajemen rantai pasokan memiliki hubungan timbal
balik. Artinya, Manajemen Rantai Pasok terlibat untuk menghubungi dengan
semua stakeholder terkait produk. Dan manajemen Logistik adalah ilmu yang
mempelajari bagaimana cara memindahkan barang dengan baik dari tempat
pemasok hingga ke tangan konsumen.
3.2 Saran
Penerapan logistic dan SCM sangatlah perlu diterapkan khsussnya pada perusahan
industry beskal besar untuk memudahkan sistematika proses arus barang/jasa

8
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, S. N (2011), Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management) Konsep


dan Hakikat, Portal Garuda, 1 (2)
Zabidi, Y. (2001). Supply chain management: Teknik terbaru dalam mengelola
aliran material/produk dan informasi dalam memenangkan
persaingan. Jurnal Nasional.Surabaya: Institut Teknologi Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai