Anda di halaman 1dari 13

1

MAKALAH
MANAJEMEN RANTAI PASOK
“DISTRIBUSI DAN TRANSPORTASI SCM”

Dosen pengampu :

Dr.Musnaini, S.E.,M.M.
Siti Hardiana, S.E

Disusun oleh :
Indah Yani C1B021216

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2023/2024

1
2

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, Assalamualaikum warrahmatullahi


wabarakatuhu. Puji syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan keberkahan dimanapun kita berada.
Dalam era globalisasi yang semakin maju, manajemen rantai pasok
menjadi salah satu aspek yang sangat penting bagi kesuksesan suatu perusahaan.
Efisiensi dalam mendistribusikan dan mengelola transportasi barang adalah kunci
untuk memenuhi permintaan konsumen dengan tepat waktu, mengoptimalkan
pengeluaran perusahaan, serta menjaga keberlanjutan operasional. Makalah ini
bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai peran distribusi
dan transportasi dalam manajemen rantai pasok. Kami akan menjelajahi berbagai
strategi dan teknik yang digunakan dalam mengelola aliran barang dari pemasok
hingga pelanggan akhir. Kami juga akan membahas peranan teknologi dan inovasi
dalam meningkatkan efisiensi distribusi dan transportasi, serta tantangan yang
mungkin dihadapi dalam implementasi dan pengelolaan sistem ini. Melalui
makalah ini, kami berharap pembaca dapat memperoleh wawasan yang
komprehensif tentang bagaimana distribusi dan transportasi dapat menjadi faktor
penentu keberhasilan manajemen rantai pasok. Kami juga berharap makalah ini
dapat memberikan inspirasi dan pemikiran baru bagi para profesional, peneliti,
mahasiswa, dan semua pihak yang tertarik dalam bidang ini.
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tanpa
bantuan mereka, makalah ini tidak akan terwujud. Kami berharap makalah ini
dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi pengembangan pengetahuan
dan praktik dalam manajemen rantai pasok.
Akhir kata, terimakasih dan selamat membaca. Wassalamualikum
warrahmatullahi wabarakatuhu.

Penulis

2
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
I.1. Latar Belakang.........................................................................................4
I.2. Rumusan Masalah.....................................................................................4
I.3. Tujuan........................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................5
II.1. Pengertian Distribusi....................................................................................5
II.2. Peran Distribusi dalam SCM....................................................................6
II.3. Tantangan dalam Distribusi pada SCM...................................................7
II.4. Peran Transportasi dalam SCM................................................................8
II.5. Tantangan dalam Transportasi pada SCM................................................9
II.6. Studi Kasus.............................................................................................10
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP..............................................................................................................12
III.1 Kesimpulan..............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................13

3
4

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Dalam era globalisasi saat ini, rantai pasokan (supply chain) telah
menjadi elemen kritis dalam keberhasilan bisnis di berbagai sektor
industri. Rantai pasokan melibatkan berbagai tahap, mulai dari pengadaan
bahan baku, produksi, penyimpanan, distribusi, hingga sampai kepada
konsumen akhir. Dalam rantai pasokan, distribusi dan transportasi
memegang peranan penting dalam memastikan produk dapat mencapai
tujuan akhir dengan efisien dan efektif.
Dalam konteks ini, manajemen rantai pasokan (supply chain
management/SCM) menjadi pendekatan yang diperlukan dalam mengelola
distribusi dan transportasi dengan lebih baik. SCM melibatkan
perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian seluruh proses rantai pasokan
dari hulu ke hilir. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kinerja
keseluruhan rantai pasokan dengan meminimalkan biaya, meningkatkan
responsifitas terhadap permintaan pasar, dan mengoptimalkan pelayanan
pelanggan.
Makalah ini akan membahas secara mendalam mengenai definisi
distribusi, peran distribusi dan transportasi dalam rantai pasokan serta
bagaimana manajemen yang baik dapat meningkatkan efisiensi dan
efektivitas proses ini. Selain itu, akan dibahas pula tantangan dalam
distribusi dan transportasi dalam konteks SCM, serta strategi yang dapat
diterapkan untuk menghadapinya.
I.2. Rumusan Masalah
1. Pengertian Distribusi
2. Peran Distribusi dalam SCM
3. Tantangan dalam Distribusi pada SCM
4. Peran Transportasi dalam SCM
5. Tantangan dalam Transportasi pada SCM
I.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian distribusi
2. Mengetahui pentingnya distribusi dalam SCM
3. Mengetahui apa saja tantangan dalam distribusi pada SCM dan
bagaimana cara mengatasinya
4. Mengetahui bagaimana peran transportasi dalam SCM
5. Mengetahui apa saja tantangan dalam transportasi pada SCM dan
bagaimana mengatasinya

4
5

BAB II
PEMBAHASAN

II.1. Pengertian Distribusi


Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran. Distribusi juga
dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar
dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada
konsumen, sehingga penggunannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis,
jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan).
Menurut Winardi (1989), distribusi merupakan sekumpulan
perantara yang terhubung erat antara satu dengan yang lainnya dalam
kegiatan penyaluran produk-produk kepada konsumen (pembeli).
Sedangkan menurut Philip Kotler (1997), distribusi merupakan
sekumpulan organisasi yang membuat sebuah proses kegiatan penyaluran
suatu barang atau jasa untuk dipakai atau dikonsumsi oleh para konsumen
(pembeli).
Jadi dapat di ambil bahwa distribusi dalam konteks manajemen
rantai pasok adalah proses fisik dan logistik yang melibatkan pergerakan
produk dari produsen ke pelanggan akhir. Dengan tujuan utama yaitu
untuk memastikan produk tersedia tepat waktu, di tempat yang tepat,
dengan jumlah yang tepat, dan dengan kualitas yang sesuai.
Berikut adalah beberapa elemen penting dalam distribusi dalam
konteks SCM:

a) Transportasi
Transportasi adalah aspek utama dalam distribusi. Ini melibatkan
pemilihan metode transportasi yang paling efisien dan efektif untuk
mengirimkan produk ke tujuan akhir. Metode transportasi dapat mencakup
pengiriman jalan raya, pengiriman laut, pengiriman udara, atau kombinasi
dari semuanya tergantung pada jarak, waktu pengiriman yang diperlukan,
dan sifat produk.
b) Pergudangan
Pergudangan melibatkan penyimpanan produk sebelum distribusi ke
tujuan akhir. Pilihan lokasi gudang, tata letak, manajemen inventaris, dan
sistem penyimpanan yang efisien sangat penting dalam memastikan
ketersediaan produk dan meminimalkan biaya pergudangan.
c) Manajemen inventaris
Manajemen inventaris adalah proses mengelola ketersediaan produk yang
tepat pada waktu yang tepat. Tujuan utamanya adalah untuk memenuhi
permintaan pelanggan dengan meminimalkan biaya persediaan yang
terikat. Manajemen inventaris yang baik melibatkan perencanaan
persediaan yang akurat, memantau level persediaan secara teratur, dan
mengoptimalkan siklus pemesanan untuk meminimalkan kekurangan
persediaan atau surplus.

5
6

d) Pengelolaan rantai pasokan


Distribusi juga melibatkan pengelolaan dan koordinasi yang efektif dalam
rantai pasokan secara keseluruhan. Ini melibatkan kolaborasi dengan
pemasok, produsen, pihak logistik, dan mitra bisnis lainnya untuk
memastikan aliran barang yang lancar dari satu tahap ke tahap berikutnya.
e) Layanan pelanggan
Distribusi yang efektif juga melibatkan pelayanan pelanggan yang baik.
Ini termasuk memberikan informasi pengiriman yang akurat, memastikan
pengiriman tepat waktu, mengelola pengembalian barang, dan menangani
keluhan pelanggan dengan cepat dan efisien.

Dalam praktik SCM, distribusi berperan penting dalam menjaga


kepuasan pelanggan, mengoptimalkan rantai pasokan, dan meningkatkan
efisiensi operasional secara keseluruhan. Dengan mengelola distribusi
dengan baik, perusahaan dapat mencapai pengiriman yang tepat waktu,
mengurangi biaya transportasi, meminimalkan tingkat persediaan yang
berlebihan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

II.2. Peran Distribusi dalam SCM


Distribusi dalam SCM melibatkan perencanaan, pengendalian, dan
pelaksanaan aktivitas yang terkait dengan perpindahan fisik produk dari
pabrik atau gudang kepada konsumen akhir
Distribusi memainkan peran yang sangat penting dalam
Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management/SCM). Distribusi
melibatkan pergerakan barang dari pabrik atau produsen ke konsumen
akhir, melalui berbagai saluran distribusi, seperti distributor, grosir,
pengecer, atau bahkan penjualan langsung.
Berikut ini adalah beberapa peran penting distribusi dalam SCM:
1) Pengiriman barang: Distribusi bertanggung jawab untuk mengatur
pengiriman barang dari pabrik atau gudang pusat ke lokasi yang tepat
sesuai permintaan konsumen. Proses ini melibatkan perencanaan rute,
pemilihan metode transportasi yang sesuai, dan pemantauan pengiriman
untuk memastikan barang tiba dengan tepat waktu dan dalam kondisi yang
baik.
2) Penyimpanan dan pergudangan: Distribusi juga melibatkan penyimpanan
dan pergudangan barang. Distributor atau pihak yang bertanggung jawab
dalam distribusi menyimpan persediaan barang untuk memenuhi
permintaan pasar. Ini melibatkan pengelolaan gudang, pemilihan tempat
penyimpanan yang efisien, dan pelacakan inventaris untuk menghindari
kekurangan atau kelebihan stok.
3) Manajemen persediaan: Distribusi berkontribusi pada manajemen
persediaan dalam SCM. Distributor bertanggung jawab untuk memantau
persediaan barang yang tersedia, mengelola aliran barang masuk dan

6
7

keluar, serta memperkirakan kebutuhan persediaan di masa depan.


Tujuannya adalah menjaga keseimbangan antara persediaan yang cukup
untuk memenuhi permintaan konsumen, sambil menghindari biaya
penyimpanan yang berlebihan.
4) Penanganan pesanan: Distribusi melibatkan proses penanganan pesanan
dari konsumen. Ini mencakup pengolahan pesanan, pemilihan barang yang
tepat, pengemasan, dan pengiriman kepada konsumen dengan cepat dan
efisien. Distribusi juga memastikan bahwa pesanan dikirim sesuai dengan
preferensi konsumen, seperti pemilihan pengiriman yang sesuai atau
pengaturan pengiriman yang khusus.
5) Pelacakan dan koordinasi: Distribusi bertanggung jawab untuk melacak
dan mengkoordinasikan pergerakan barang dalam SCM. Hal ini
melibatkan penggunaan teknologi informasi, seperti sistem manajemen
rantai pasokan (Supply Chain Management System) dan sistem pelacakan
yang memungkinkan pemantauan secara real-time terhadap barang yang
dikirim. Distribusi juga berperan dalam berkomunikasi dengan berbagai
pihak terkait, seperti pemasok, produsen, dan konsumen, untuk
memastikan kelancaran rantai pasokan.
Dengan melakukan peran-peran tersebut, distribusi membantu
memastikan aliran barang yang efisien dan tepat waktu dalam SCM. Hal
ini membantu mengoptimalkan rantai pasokan, meningkatkan kepuasan
konsumen, dan mengurangi biaya operasional secara keseluruhan.

II.3. Tantangan dalam Distribusi pada SCM


Dalam manajemen rantai pasokan (supply chain
management/SCM), distribusi merupakan salah satu tahap kritis yang
melibatkan pergerakan produk dari titik produksi ke titik konsumsi.
Tantangan dalam distribusi pada SCM dapat bervariasi tergantung pada
karakteristik industri dan lingkungan operasional. Berikut ini adalah
beberapa tantangan umum yang sering dihadapi dalam distribusi SCM:
a) Pengelolaan Stok: Distribusi yang efisien membutuhkan
pemahaman yang baik tentang permintaan pasar dan pengelolaan
stok yang tepat. Tantangan dalam hal ini termasuk memprediksi
permintaan dengan akurasi, mengoptimalkan tingkat persediaan
untuk meminimalkan biaya penyimpanan dan kekurangan stok,
serta mengelola persediaan dengan cepat untuk menghindari
kerugian akibat barang kadaluwarsa atau usang.
b) Infrastruktur Transportasi: Distribusi yang sukses memerlukan
infrastruktur transportasi yang handal. Tantangan yang mungkin
muncul termasuk keterbatasan infrastruktur transportasi,
kemacetan lalu lintas, ketidakpastian jadwal pengiriman, dan biaya
transportasi yang tinggi. Perencanaan dan manajemen logistik yang
efektif diperlukan untuk mengoptimalkan rute pengiriman,

7
8

meminimalkan biaya transportasi, dan memastikan ketersediaan


transportasi yang memadai.
c) Kompleksitas Jaringan Distribusi: SCMsering melibatkan jaringan
distribusi yang kompleks, terutama dalam perusahaan
multinasional atau dengan banyak titik distribusi. Mengelola
jaringan distribusi yang luas dapat menjadi tantangan karena
koordinasi yang diperlukan antara pemasok, produsen, gudang,
pusat distribusi, dan toko ritel. Efisiensi dan visibilitas dalam rantai
pasokan sangat penting untuk menghindari hambatan operasional
dan kesalahan pengiriman.
d) Teknologi dan Digitalisasi: Perkembangan teknologi informasi dan
digitalisasi telah mengubah lanskap distribusi SCM. Namun,
mengadopsi teknologi baru dan mengintegrasikannya ke dalam
sistem yang ada dapat menjadi tantangan. Beberapa contoh
teknologi yang relevan termasuk Internet of Things (IoT), analitik
data, otomasi proses, dan manajemen rantai pasokan berbasis
cloud. Mengoptimalkan penggunaan teknologi ini dan mengatasi
hambatan implementasi adalah tantangan yang harus dihadapi
dalam distribusi SCM.
e) Keberlanjutan dan Peraturan: Faktor keberlanjutan semakin
penting dalam distribusi SCM. Peraturan lingkungan, kebijakan
pengurangan emisi karbon, dan tuntutan konsumen untuk produk
yang ramah lingkungan semakin mempengaruhi strategi distribusi.
Mengelola distribusi dengan mempertimbangkan aspek
keberlanjutan dan mematuhi peraturan yang relevan dapat menjadi
tantangan yang signifikan.
Untuk mengatasi tantangan dalam distribusi pada SCM,
perusahaan perlu mengembangkan strategi yang terintegrasi dan
mengadopsi pendekatan manajemen yang holistik. Ini melibatkan
kolaborasi dengan mitra bisnis, investasi dalam teknologi yang relevan,
pemodelan dan analisis data yang akurat, serta pemantauan terus-menerus
dan perbaikan proses operasional.

II.4. Peran Transportasi dalam SCM


Transportasi memiliki peran yang sangat penting dalam
Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management/SCM). SCM
adalah koordinasi yang terencana dan terintegrasi dari semua proses yang
terlibat dalam memproduksi, mengelola, dan mendistribusikan produk dari
pemasok hingga pelanggan akhir.
Berikut ini adalah beberapa peran penting transportasi dalam SCM:
1. Pemenuhan Permintaan Pelanggan: Transportasi memungkinkan
pergerakan produk dari pemasok ke pelanggan dengan waktu yang
tepat. Dengan menggunakan transportasi yang efisien, perusahaan

8
9

dapat memenuhi permintaan pelanggan tepat waktu dan


menghindari keterlambatan pengiriman yang dapat merugikan
pelanggan.
2. Pengurangan Biaya dan Efisiensi: Pemilihan transportasi yang
tepat dapat membantu mengurangi biaya logistik secara
keseluruhan. Misalnya, dengan menggunakan transportasi yang
efisien, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan ruang dan
mengurangi biaya bahan bakar. Penggunaan jasa transportasi yang
efisien juga dapat mengurangi biaya persediaan dan penyimpanan
produk di gudang.
3. Integrasi Rantai Pasokan: Transportasi memungkinkan integrasi
yang lancar antara berbagai pihak dalam rantai pasokan. Hal ini
melibatkan koordinasi antara pemasok, produsen, distributor, dan
pelanggan. Transportasi yang efisien dan terkoordinasi dengan baik
memungkinkan aliran informasi yang lancar, pelacakan produk
yang akurat, dan pengiriman yang tepat waktu.
4. Pengelolaan Risiko: Transportasi yang baik dapat membantu
mengelola risiko dalam rantai pasokan. Misalnya, dengan
menggunakan transportasi yang andal, perusahaan dapat
mengurangi risiko kerusakan atau kehilangan produk selama
pengiriman. Selain itu, transportasi yang fleksibel dapat membantu
mengatasi risiko perubahan kondisi pasar atau keadaan darurat,
seperti perubahan cuaca atau bencana alam.
Dengan demikian, transportasi memiliki peran yang krusial dalam
SCM. Pemilihan transportasi yang tepat, efisiensi operasional, koordinasi
yang baik, dan pengelolaan risiko yang efektif sangat penting dalam
mencapai tujuan SCM, seperti pemenuhan permintaan pelanggan,
pengurangan biaya, dan peningkatan kepuasan pelanggan.

II.5. Tantangan dalam Transportasi pada SCM


Supply chain management (SCM) melibatkan perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian aliran barang, informasi, dan modal dari
titik asal ke titik tujuan. Transportasi adalah salah satu elemen penting
dalam SCM, dan ada beberapa tantangan yang terkait dengan transportasi
dalam SCM. Berikut adalah beberapa tantangan utama:
1) Biaya Transportasi: Biaya transportasi dapat menjadi faktor utama dalam
SCM. Fluktuasi harga bahan bakar, biaya pengiriman, biaya pemeliharaan
armada, dan biaya lainnya dapat berdampak signifikan pada anggaran
SCM. Mencari cara untuk mengoptimalkan biaya transportasi sambil
mempertahankan efisiensi menjadi tantangan utama.
2) Efisiensi dan Waktu Pengiriman: Pemenuhan waktu pengiriman yang tepat
adalah aspek penting dalam SCM. Transportasi yang tidak efisien dapat
menyebabkan penundaan, persediaan berlebih, dan biaya tambahan.

9
10

Memastikan kecepatan, akurasi, dan efisiensi dalam proses pengiriman


adalah tantangan penting dalam SCM.
3) Keterbatasan kapasitas transportasi: Keterbatasan kapasitas pada jalur
transportasi dapat menjadi hambatan dalam SCM. Kapasitas yang terbatas
dapat menyebabkan keterlambatan pengiriman, peningkatan biaya, atau
kesulitan dalam memenuhi permintaan pelanggan. Faktor-faktor seperti
kekurangan armada transportasi, infrastruktur yang rusak, atau
keterbatasan regulasi dapat mempengaruhi kapasitas transportasi.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, perusahaan perlu
menerapkan strategi yang tepat, seperti penggunaan teknologi yang
canggih, pengoptimalan rute dan pemilihan moda transportasi yang
efisien, kerja sama dengan mitra bisnis, serta penggunaan metode analisis
dan perencanaan yang baik dalam SCM mereka.

II.6. Studi Kasus


Studi kasus mengenai distribusi dan transportasi dalam konteks
Supply Chain Management (SCM) dapat melibatkan berbagai aspek,
seperti pengiriman produk dari pabrik ke pusat distribusi, pengiriman dari
pusat distribusi ke gerai ritel, atau pengiriman langsung dari produsen ke
pelanggan. Berikut ini adalah contoh studi kasus yang dapat memberikan
gambaran tentang bagaimana distribusi dan transportasi dapat
mempengaruhi SCM:
Contoh kasus : Pengiriman Produk Elektronik ke Gerai Ritel
Perusahaan LG adalah produsen produk elektronik terkemuka yang
memiliki berbagai gerai ritel di seluruh negara. Perusahaan ini memiliki
pabrik produksi pusat di satu kota dan beberapa pusat distribusi di lokasi
strategis di seluruh negara.
1. Tantangan:
 Efisiensi dan waktu pengiriman: Perusahaan ini ingin memastikan
produk-produk elektroniknya tersedia di gerai-gerai ritel tepat
waktu dan dengan biaya distribusi yang efisien.
 Pengelolaan stok: Perusahaan perlu mengoptimalkan pengelolaan
stoknya, menghindari kekurangan stok yang dapat menyebabkan
kehilangan penjualan, dan mengurangi kelebihan stok yang dapat
meningkatkan biaya penyimpanan.
 Koordinasi transportasi: Perusahaan perlu mengoordinasikan
pengiriman dari pusat distribusi ke gerai-gerai ritel dengan
mengoptimalkan rute, meminimalkan biaya transportasi, dan
memastikan pengiriman tepat waktu.

10
11

2. Solusi:

 Pemilihan Pusat Distribusi: Perusahaan ini harus melakukan


analisis untuk menentukan lokasi pusat distribusi yang optimal.
Faktor-faktor yang dipertimbangkan termasuk jarak ke gerai ritel,
biaya transportasi, dan kebutuhan pelanggan.
 Pengelolaan Stok: Perusahaan ini hendaknya menggunakan sistem
manajemen persediaan yang terintegrasi dengan perangkat lunak
SCM untuk memantau permintaan pasar, memperkirakan
kebutuhan stok, dan memastikan ketersediaan produk yang tepat
pada waktu yang tepat.
 Kemitraan dengan Pihak Ketiga: Perusahaan ini hendaknya bekerja
sama dengan perusahaan logistik yang handal untuk mengelola
operasi distribusi dan transportasinya. Ini memungkinkan
perusahaan untuk fokus pada kegiatan inti mereka dan mengurangi
risiko serta kompleksitas dalam operasi logistik.
3. Manfaat:
 Peningkatan Layanan Pelanggan: Dengan memastikan ketersediaan
produk di gerai-gerai ritel secara konsisten, perusahaan dapat
meningkatkan kepuasan pelanggan dan mempertahankan loyalitas
pelanggan.
 Efisiensi Operasional: Dengan memilih lokasi pusat distribusi yang
strategis, mengoptimalkan pengelolaan stok, dan merencanakan
rute pengiriman yang efisien, perusahaan dapat mengurangi biaya
operasional dan meningkatkan efisiensi distribusi.
 Keunggulan Kompetitif: Dengan memiliki sistem distribusi dan
transportasi yang efisien, perusahaan dapat memberikan
keunggulan kompetitif dalam pasar yang kompetitif.

Jadi, dalam studi kasus ini, distribusi dan transportasi merupakan


bagian penting dalam SCM perusahaan LG. Dengan mengoptimalkan
operasi distribusi dan transportasinya, perusahaan dapat meningkatkan
efisiensi, mengurangi biaya, dan memberikan layanan yang lebih baik
kepada pelanggan.

11
12

BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran. Distribusi juga dapat
diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan
mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen,
sehingga penggunannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga,
tempat, dan saat dibutuhkan). Jadi dapat di ambil bahwa distribusi dalam konteks
manajemen rantai pasok adalah proses fisik dan logistik yang melibatkan
pergerakan produk dari produsen ke pelanggan akhir. Dengan tujuan utama yaitu
untuk memastikan produk tersedia tepat waktu, di tempat yang tepat, dengan
jumlah yang tepat, dan dengan kualitas yang sesuai.

12
13

DAFTAR PUSTAKA

https://sebangsanetwork.com/supply-chain-management-
pada-perusahaan-jasa/
https://folarium.co.id/id/blogs/tantangan-dalam-manajemen-
rantai-pasok-suatu-bisnis
https://onlinelearning.binus.ac.id/2020/04/10/seminar-
online-supply-chain-4-0/
https://onlinelearning.binus.ac.id/2020/04/10/seminar-
online-supply-chain-4-0/#:~:text=Tujuan%20dari%20Supply
%20Chain%20management,lokasi%20dan%20aliran
%20kuantitas%20bahan
https://journal.universitassuryadarma.ac.id/index.php/jmm/
article/download/579/550https://repository.dinus.ac.id/docs/
ajar/
09_Pengelolaan_Transportasi_Dalam_Rantai_Pasok.pptxhtt
ps://supplychainindonesia.com/transportasi-dalam-rantai-
pasok-dan-logistik/https://slideplayer.info/amp/11990331/
https://www.dictio.id/t/apa-saja-peranan-manajemen-
distribusi-dalam-supply-chain-management/
132417#:~:text=Peranan%20Manajemen%20Distribusi
%20dalam%20supply%20chain%20management
%20(SCM),Melakukan%20segmentasi%20pasar.

13

Anda mungkin juga menyukai