Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MANAJEMEN DISTRIBUSI DAN TRANSPORTASI


Mata Kuliah : Manajemen Rantai Pasok
Dosen Pengampu : Dr. Musnaini, S.E., M.M.

Disusun oleh :
Ditha Faradillah Lubis C1B021105

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
2023
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Manajemen Transportasi
dan Distribusi” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Rantai Pasok. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Musnaini, S.E., M.M., selaku Dosen
Pengampu Mata Kuliah Manajemen Rantai Pasok. Saya juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Jambi, 22 Juni 2023

Penulis

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................................................................................ii


Daftar Isi ................................................................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................................ 1
BAB 2 PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2
2.1 Definisi ........................................................................................................................ 2
2.2 Unsur – Unsur Transportasi .................................................................................... 2
2.3 Fungsi Transportasi .................................................................................................. 3
2.4 Macam – macam Transportasi ................................................................................ 3
2.5 Tujuan Dari Pengelolaan Transportasi................................................................... 4
2.6 Strategi Distribusi ..................................................................................................... 4
2.7 Kriteria Kinerja Transportasi ................................................................................. 5
BAB 3 PENUTUP .................................................................................................................... 7
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 8

iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Transportasi berperan penting dalam manajemen rantai pasok. Karena suatu
produk yang diproduksi dan dikonsumsi sangatlah jarang berada dalam satu lokasi yang
sama. Ditambah lagi wilayah Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang dimiliki
lebih dari 17.000 pulau dengan total wilayahnya yang seluas 735.400 mil persegi. Maka,
dibutuhkan perencanaan yang tepat pada pengelolaan dan pengendalian penggunaan
transportasi dalam manajemen rantai pasok sehingga pendistribusian produk antara satu
wilayah dengan wilayah yang lain dapat terintegrasi dengan baik.
Sarana transportasi yang ada di darat, laut, maupun udara memegang peranan
vital dalam aspek sosial ekonomi melalui fungsi distribusi anatar daerah satu dengan daerah
yang lain. Pengelolaan kegiatan transportasi yang efektif dan efisien akan memastikan
pengiriman barang dari perusahaan ke pelanggan dengan tepat waktu, tepat jumlah, tepat
kualitas, dan tepat penerima. Melalui transportasi, penduduk antar wilayah satu dengan
wilayah yang lainnya dapat ikut merasakan hasil produksi yang rata maupun hasil
pembangunan yang ada.
Kebutuhan angkutan bahan-bahan pokok dan komoditas harus dapat dipenuhi
oleh sistem transportasi yang berupa jaringan jalan, kereta api, serta pelayanan Pelabuhan
dan bandara yang efisien. Manajer transportasi memiliki banyak pilihan dalam keputusan
manajemen transportasi, baik dari pilihan jenis moda transportasi, penyedia jasa
transportasi, maupun pilihan tingkat pelayanan yang diberikan. Angkutan udara, darat, dan
laut harus saling terintegrasi dalam satu sistem logistik dan manajemen yang mampu
menunjang pembangunan nasional.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka permasalahan yang akan
dibahas dalam makalah ini antara lain :
1. Apa definisi dari transportasi dan distribusi ?
2. Apa saja unsur – unsur yang ada pada transportasi dan distribusi ?
3. Apa saja fungsi dari transportasi dan distribusi ?
4. Apa saja macam – macam alat transportasi ?
5. Apa tujuan dari adanya pengelolaan transportasi dan distribusi ?
6. Bagaimana strategi pengelolaan kinerja transportasi ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan diatas, maka dapat ditentukan tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui secara umum tentang definisi, unsur, fungsi, tujuan dan macam –
macam transportasi serta pengelolaannya.
2. Sebagai tugas mata kuliah “Supply Chain Management”.

1
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Menurut Pujawan dan Mahendrawati (2010), transportasi dan distribusi adalah
suatu produk yang berpindah dari lokasi dimana mereka diproduksi ke lokasi konsumen
atau pemakai yang sering kali dibatasi oleh jarak yang sangat jauh. Kemampuan untuk
mengirimkan produk ke pelanggan secara tepat waktu, dalam jumlah yang sesuai dan
dalam kondisi yang baik sangat menentukan apakah produk tersebut pada akhirnya
akan kompetitif dipasar. Oleh karena itu, kemampuan untuk mengelola jaringan
distribusi dewasa ini merupakan salah satu komponen keunggulan kompetitif yang
sangat penting bagi kebanyakan industri.
Untuk menciptakan keunggulan berkompetisi, perusahaan tidak lagi bisa
mengandalkan cara-cara tradisional dalam mendistribusikan produk-produk mereka.
Perkembangan teknologi dan inovasi dalam manajemen distribusi memungkinkan
perusahaan untuk menciptakakan kecepatan waktu kirim serta efisiensi yang tinggi
dalam jaringan distribusi mereka, sesuatu yang sangat dipentingkan oleh pelanggan
dewasa ini (Pujawan dan Mahendrawati, 2010).
Secara tradisional, jaringan distribusi seringkali dianggap sebagai serangkaian
fasilitas fisik seperti gudang dan fasilitas pengangkutan dan operasi masing masing
fasilitas itu cenderung terpisah antara satu dengan lainnya. Tekanan kompetisi serta
kebutuhan pelanggan yang tinggi memaksa perusahan-perusahaan untuk melakukan
berbagai perbaikan dalam kegiatan distribusi dan transportasi. Dewasa ini, jaringan
distribusi tidak lagi dipandang hanya sebagai serangkaian fasilitas yang mengerjakan
fungsi-fungsi fisik seperti pengangkutan dan penyimpanan, tetapi merupakan bagian
integral dari kegiatan supply chain secara holistik dan memiliki peran strategis sebagai
titik penyalur produk maupun informasi dan juga sebagai wahana untuk menciptakan
nilai tambah (Pujawan dan Mahendrawati, 2010).
Kegiatan transportasi dan distribusi menjadi semakin penting artinya bagi
supply chain dewasa ini dengan semakin banyaknya perussahaan yang harus
melakukan pengiriman langsung kepelanggan. Tumbuhnya iindustri dot com yang
menyediakan pelayanan pembelian on-line denagan pengiriman langsung ke pinu
pelanggan, membuat kegiatan distribusi dan transportasi semakin penting dan
komponen aktifitas ini semakin besar pada supply chain (Pujawan dan Mahendrawati,
2010).

2.2 Unsur – Unsur Transportasi


Beberapa unsur yang harus ada atau biasanya terkandung dalam transportasi :
- Ada muatan yang diangkut
- Ada kendaraan/moda transportasinya sebagai alat pengangkut
- Ada jalan/sarana prasarana yang dapat dilalui denga naman
- Adanya terminal awal/asal dan terminal tujuan
- Adanya SDM dan organisasi yang menggerakkan kegiatan
- Adanya perpindahan sebagai proses pemindahan

2
2.3 Fungsi Transportasi
Menurut Andriansyah (2015) transportasi memiliki fungsi untuk menunjang
perkembangan perekonomian dengan membuat keseimbangan antara penyedia dan
permintaan transportasi. Adapun manfaat transportasi yang meliputi kehidupan
masyarakat, yaitu :
1. Manfaat Ekonomi
Segala sesuatu yang berkaitan dengan produksi, distribusi, dan pertukaran kekayaan
atau hasil produksi yang semuanya bisa diperoleh dan berguna.
2. Manfaat Sosial
Manusia pada umumnya bermasyarakat dan berusaha hidup selaras atau dengan
yang lain dengan menggunakan kemudahan:
a. Pelayanan untuk perorangan maupun kelompok,
b. Pertukaran informasi,
c. Perjalanan untuk rekreasi.
d. Perluasan jangkauan perjalanan sosial, dan
e. Pemendekan jarak rumah dengan tempat kerja.
3. Manfaat Politis Pengangkutan menjadi syarat mutlak atau pokok dalam segi politik
yang meliputi:
a. Menciptakan persatuan dan keadilan,
b. Pelayanan kepada masyarakat dikembangkan dengan lebih merata
c. Keamanan negara terhadap serangan dari luar yang tidak di kehendaki
Manfaat Wilayah - Perkembangan suatu wilayah, karena adanya sifat kebutuhan
manusia atas permintaan dan pemenuhan ada segi ekonomi.

2.4 Macam – macam Transportasi


Secara umum, ada tiga jenis transportasi yang umum digunakan oleh
masyarakat. Mengenai pengertian transportasi, ada beberapa jenis dan contoh alat
transportasi sebagai berikut:

· Transportasi Darat
Transportasi jalan raya

Ini adalah kendaraan yang beroperasi di jalan aspal/beton. Beberapa


infrastruktur yang dibutuhkan adalah jalan, jembatan, halte, rambu lalu lintas dan
lain-lain. Sarana transportasi melalui jalan darat meliputi:

1. Mobil, baik mobil penumpang maupun mobil angkut.


2. Sepeda motor, kendaraan roda dua dengan mesin yang sangat umum digunakan
oleh masyarakat Indonesia.
3. Sepeda, roda dua bertenaga manusia.

Kereta Rel/Listrik

Ini adalah kendaraan yang bergerak menggunakan bahan bakar batubara atau
penggerak listrik, di mana arah kecepatan bertepatan dengan rel. Moda transportasi
ini sangat populer karena kereta api tidak hanya lebih murah, tetapi juga cukup cepat

3
dan bebas kemacetan. Beberapa infrastruktur yang dibutuhkan adalah rel kereta api,
stasiun, rambu kereta api, sirkuit dan lain-lain.

• Transportasi Udara

Angkutan udara adalah kendaraan yang melakukan kegiatan operasinya di


udara, baik mengangkut orang, hewan maupun barang. Infrastruktur yang dibutuhkan
untuk transportasi udara adalah bandara, operator penerbangan dan lain-lain.

· Transportasi Air
Angkutan air adalah semua kendaraan yang dapat melakukan operasinya di
permukaan air, seperti perahu, kapal, feri dan lain-lain. Prasarana transportasi air yang
paling dibutuhkan adalah pelabuhan sebagai tempat pengangkutan penumpang atau
barang.

2.5 Tujuan Dari Pengelolaan Transportasi


Tujuannya ialah pemindahan barang dan manusia untuk bertujuan menaikkan atau
menciptakan nalai ekonomi dari suatu barang, dengan demikian pengangkutan
dilakukan karena nilai suatu barang lebih tinggi di tempat tujuan dari pada tempat
asalnya.
2.6 Strategi Distribusi
Menurut Pujawan dan Mahendrawati (2010), secara umum ada beberapa strategi
distribusi produk dari pabrik ke pelanggan. Masingmasing dari strategi ini memiliki
keunggulan dan kekurangan. Strategi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pengiriman Langsung (direct shipment)
Pada model ini, pengiriman langsung dari pabrik ke pelangga, tanpa melalui
gudang atau fasilitas pennyangga. Jadi, dengan strategi ini kebutuhan gudang atau
fasilitas penyangga akan hilang. Biasanya strategi ini cocok digunakan ungtuk
barang yang umurnya pendek dan barang yang mudah rusak dalam proses bongkar
atau muat/pemindahannya. Dibeberapa industri consumer goods, seperti minuman
bersoda, sebagaian pelanggan besar seperti super market dilayani dengan model
direct shipment ini. Karena hilangnya fasilitas antara gudang, maka ada
penghematan biaya fasilitas, tetapi kadang biaya transportasi lebih tinggi akibat
berkurangnya kesempatan mencapai ecomonies of scale yang tinggi pada aktivitas
transportasi. Keunggulan lainnya adalah pendekatan waktu kirim dari pabrik ke
pelanggan dan pengurangan inventory pada supply chain.
2. Pengiriman melaui warehouse
Pada model ini, barang tidak langsung dikirim ke pelanggan, namun melewati
satu atau lebih gudang atau fasilitas penyangga. Berkebalikan dengan model direct
shiptment di atas, model warehousing cocok untuk produk produk yang memiliki
daya tahan relatif lama (durable products). Gudang juga berfungsi sebagai tempat
melakukan konsolidasi beban dari sejumlah suppliyer ke sejumlah pelanggan
sehingga pengiriman bisa dilaksanakan dengan skala ekonomi yang lebih tinggi.
Kalau ada ketidaksinkroonan antara demand atau supply, maka gudang juga akan
berfungsi sebagai peredam ketidakpastian. Disisi lain, dengan adanya gudang,
biayabiaya fasilitas dan operasional akan lebih tinggi dan barang rata-rata akan

4
lebih lama sampai kepelanggan. Tingkat kerusakan barang bisa jadi lebih tinggi
karena adanya proses bongkar, muat dan handling yang lebih banyak.

2.7 Kriteria Kinerja Transportasi


Untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kinerja dari sistem operasi
transportasi, maka diperlukan beberapa indikator yang dapat dilihat. Indikator tersebut
yang pertama menyangkut ukuran kuantitatif yang dinyatakan dengan tingkat
pelayananan, dan yang kedua lebih bersifat kualitatif dan dinyatakan dengan mutu
pelayanan.(Hendarto, 2001).
i) Faktor tingkat pelayanan
Beberapa hal yang menyatakan tentang faktor tingkat pelayanan adalah sebagai
berikut :
1. Kapasitas Kapasitas dinyatakan sebagai jumlah penumpang yang biasa
dipindahkan dalam satu waktu tertentu. Peningkatan kapasitas biasanya
dilakukan dengan memperbesar ukuran, mempercepat perpindahan, merapatkan
penumpang, namun ada batasan-batasan harus diperhatikan yaitu keterbatasan
ruang gerak yang ada, keselamatan, kenyamanan, dan lain-lain.
2. Aksebilitas Aksebilitas menyatakan tentang kemudahan orang dalam
menggunakan suatu sarana transportasi tertentu dan bisa berupa fungsi dari jarak
maupun waktu. Suatu system transportasi sebaiknya bisa diakses secara mudah
dari berbagi tempat dan pada setiap saat untukmendorong orang
menggunakannya dengan mudah.
ii) Faktor kualitas pelayanan
Faktor-faktor kualitas pelayanan yaitu :
1. Keselamatan
Keselamatan ini erat kaitannya dengan masalah kemungkinan kecelakaan dan
terutama berkaitan erat dengan sistem pengendalian yang ketat, biasanya
mempunyai tingkat keselamatan yang tinggi pula.
2. Keandalan
Keandalan ini berhubungan dengan faktor-faktor seperti ketetapan waktu dan
jaminan sampai di tempat tujuan.
3. Fleksibibilitas
Fleksibilitas ini adalah kemudahan yang ada dalam mengubah segala sesuatu
sebagai akibat adanya kejadian yang berubah tidak sesuai dengan skenario yang
direncanakan.
4. Kenyamanan
Kenyaman erat kaitannya dengan tata letak tempat duduk, sistem pengaturan
udara, ketersediaan fasilitas khusus, waktu operasi, dan lain-lain.
5. Kecepatan
Kecepatan merupakan faktor yang sangat penting dan erat kaitannya dengan
efisiensi sistem transportasi. Pada prinsipnya pengguna transportasi
menginginkan kecepatan yang tinggi pula, namun hal tersebut dibatasi oleh
masalah keselamatan.

5
6. Dampak
Dampak ini sangat beragam jenisnya, mulai dari dampak lingkungan sampai
dengan dampak sosial yang ditimbulkan dengan adanya suatu operasi lalu lintas,
serta konsumsi energi yang dibutuhkan.

6
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Transportasi berperan penting dalam manajemen rantai pasok. Karena suatu produk
yang diproduksi dan dikonsumsi sangatlah jarang berada dalam satu lokasi yang sama.
Ditambah lagi wilayah Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang dimiliki lebih
dari 17.000 pulau dengan total wilayahnya yang seluas 735.400 mil persegi. Maka,
dibutuhkan perencanaan yang tepat pada pengelolaan dan pengendalian penggunaan
transportasi dalam manajemen rantai pasok sehingga pendistribusian produk antara satu
wilayah dengan wilayah yang lain dapat terintegrasi dengan baik. Kegiatan transportasi dan
distribusi menjadi semakin penting artinya bagi supply chain dewasa ini dengan semakin
banyaknya perussahaan yang harus melakukan pengiriman langsung kepelanggan.
Tumbuhnya iindustri dot com yang menyediakan pelayanan pembelian on-line denagan
pengiriman langsung ke pinu pelanggan, membuat kegiatan distribusi dan transportasi
semakin penting dan komponen aktifitas ini semakin besar pada supply chain.

7
DAFTAR PUSTAKA

Prayogo Adjie Pangestu, Erni Pratiwi Perwitasari, Sumilah Sumilah, DISTRIBUSI


BARANG DAN PROSEDUR CABANG ATAS PEMENUHAN PERMINTAAN
PELANGGAN GOEXPRESS

M. Sawadil Adhim Arrizqi, Ade Rakhmat Putra, Elfrida Riani Dopo,


MAKALAHMANAJEMEN TRANSPORTASI DAN DISTRIBUSI

Anda mungkin juga menyukai