Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH REKAYASA LALU LINTAS

“MANAJEMEN LALU LINTAS YANG EFEKTIF”

Dosen Pengampu :  Evi Puspitasari, S.T., M.Sc.

Kelompok 2 :
1. Muhammad Ryo Alashaff (1810503034)
2. Sinta Nur Asriningrum (1810503036)
3. Naba Silva Yona P (1810503045)
4. Eko Satrio Wibowo (1810503047)
5. Noviana Widianingrum (1810503049)
6. Muhammad Firda Nazri Nasaf (1810503050)
7. Fajar Abdillah (1810503052)
8. Haryo Aji Kurniawan (1810503061)
9. Agredetya Nada Fairuz (1810503062)

TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TIDAR
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “Manajemen Lalu Lintas yang
Efektif”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Magelang, 15 Desember 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1 Latar Belakanng.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................................2
2.1 Kriteria Sarana Transportasi yang Efektif dan Efisien...................................................2
2.2 Sasaran Sistem Transportasi Nasional............................................................................5
2.3 Cara Memanajemen Lalulintas yang Efektif..................................................................5
BAB III....................................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................9
3.2 Saran..............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakanng


Permasalahan transportasi di kota-kota yang ada di Indonesia saat ini tidak
terlepas dari pembangunan nasional yang berkembang pesat. Perubahan suatu
kota dari kota agraris menjadi industri ataupun dari kota metropolitan menjadi
megapolitan membuat perubahan juga terhadap sistem transportasi yang dipakai
di kota tersebut.
Perubahan suatu kota ini meningkatkan pertumbuhan kepemilikan kendaraan
bermotor dengan sangat cepat tetapi dalam hal peningkatan pertumbuhan jalan
baru sangat lambat. Contohnya saja di Jakarta yang setiap tahun pertumbuhan
jalan kurang dari 1% tetapi pertumbuhan kepemilikan mobil sebesar 5% per
tahun. Perbandingan supply dan demand yang tidak seimbang ini membuat kasus
kemacetan menjadi hal yang biasa terjadi di kota-kota. Sehingga untuk mengatasi
kemacetan maka diperlukan manajemen lalu lintas dimana prinsip manajemen
lalu lintas yaitu mempertahankan semaksimal mungkinjalan yang ada, tetapi
melakukan perubahan terhadap pola pergerakan lalu lintas pada jalan tersebut,
sehingga pemanfaatan sistem pergerakan lalu lintas dapat menjadi lebih efektif
dan efisien.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja kriteria sarana transportasi yang efektif dan efisien ?
2. Apa saja sasaran system transportasi nasional ?
3. Bagaimana cara memanajemen lalu lintas yang efektif ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui kriteria sarana transportasi yang efektif dan efisien
2. Mengetahui sasaran system transportasi nasional
3. Mengetahui bagaimana cara memanajemen lalu lintas yang efektif

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kriteria Sarana Transportasi yang Efektif dan Efisien


Manajemen lalu lintas yang efektif artinya melaksanakan pengaturan
lalulintas untuk meningkatkan kelancaran lalulintas dan mengatasi kemacetan
lalulintas secara efektif dan efisien. Ada beberapa kriteria sarana transportasi yang
efekfif dan efisien, yaitu :
1. Lancar atau cepat(speed)
2. Aman atau selamat (safety)
3. Berkapasitas (capacity)
4. Dilaksanakan dalam frekuensi yang memadai (frequency)
5. Teratur (regularity)
6. Komprehensif (comprehensive)
7. Bertanggung jawab (responsibility)
8. Biaya murah (reasonable cost) atau harga terjangkau ( affordable price)
9. Kenyamanan (comfort)

2.1.1 Lancar / cepat (speed)


Lancar artinya tidak banyak hambatan, cepat, dan memiliki waktu perjalanan
yang singkat. Lancar juga bisa disebut tidak macet. Arus lalu lintas yang lancar
artinya cepat dan waktu, singkat, dapat menghemat bahan bakar, pekerjaan lebih
banyak terselesaikan, meningkatkan produktivitas kerja, dan meningkatan pendapatan
perusahaan dan karyawan.

2.1.2 Aman atau selamat (safety)


Selamat dan aman adalah harapan setiap pengendara saat mengemudi sampai
tujuan, dan aman tanpa kecelakaan (fatal atau tidak fatal). Syarat untuk aman dan

2
selamat adalah memiliki SIM, memeriksaan rutin kelayakan kendaraan (kir/keur),
sehat jasmani, dan lainnya.

2.1.3 Berkapasitas (capacity)


Berkapasitas adalah jumlah dan kapasitas moda transportasi yang disediakan
cukup,tidak lebih, tidak kurang. Jika kelebihan maka boro dan jika kekurangan akan
mengalami kerugian perusahaan transportasi, penumpang harus menunggu, juga rugi
waktu. Permintaan jasa transportasi bersifat dinamis maksudnya jumlah penduduk
terus meningkat, dan berbagai kegiatan penduduk juga terus meningkat. Penyediaan
kapasitas dari berbagai moda transportasi perkotaan harus dilakukan secara
terkoordinasi, terkonsolidasi, terintegrasi.

2.1.4 Dilaksanakan dalam frekuensi yang memadai (frequency)


Frekuensi  banyak pelayanan transportasi dilakukan pada tiap waktu
tertentu (misalnya pada angkutan barang atau angkutan umum)
Angkutan barang  untuk pemenuhan kebutuhan
Angkutan umum  frekuensi pada jam sibuk > jam tidak sibuk

2.1.5 Teratur (regularity)


Pelayanan transportasi dilakukan secara teratur (tiap hari, atau tiap selasa dan
kamis, atau setiap minggu).
Berhubungan dengan pengaturan jadwal perjalanan untuk penumpang  ada
kepastian
Adanya kepastian  berbagai kegiatan efektif dan efisian, pertumbuhan ekonomi
tinggi

2.1.6 Komprehensif (comprehensive)


Pelayanan dari asal sampai tujuan secara utuh atau transit dilakukan dengan
satu macam moda, atau lebih (rute utama dan rute pengumpan)

3
Rute utama  kendaraan lebih besar
Rute pengumpan  kendaraan lebih kecil

2.1.7 Bertanggung jawab (responsibility)


Ada ganti rugi terhadap kerugian pengguna jasa.
Rugi  barang rusak, hilang, kecelakaan, dll
Bertanggung jawab  keselamatan lalulintas

2.1.8 Biaya murah (reasonable cost) atau harga terjangkau ( affordable price)
Biaya  dari perusahaan transportasi
Harga  dari penumpang/pengguna jasa transportas
Tarif angkutan berdasarkan prinsip biaya murah ditetapkan mendekati biaya rata-rata
(average cost): biaya rata-rata + laba (misal 3%)  berhubungan dengan pelayanan
publik, jadi untung kecil
Tarif terjangkau  kaitan dengan pengguna jasa yang sebagian besar berpendapatan
rendah/menengah
Tarif angkutan pada tingkat lalulintas mampu membayar  tarif tinggi, daya angkut
rendah; tarif memadai  untung bisa besar dalam jangka waktu lama

2.1.9 Kenyamanan (comfort)


Nyaman (comfort, convenience)  tidak berdesak-desakan dalam angkutan
umum, sesak, pengab
Contoh:
pesawat terbang: tempat duduk longgar, ber-ac, ada surat kabar, ada tv, ada lagu-lagu,
dll
Bus kota, kapal laut: fasilitas baik (seperti di pesawat)

4
2.2 Sasaran Sistem Transportasi Nasional
Sasaran sistem transportasi nasional adalah terselenggaranya pelayanan
transportasi efektif dan efisien:
1. Efektif: selamat, aksesibilitas tinggi, terpadu, kapasitas mencukupi, teratur, lancar,
cepat, mudah dicapai, tepat waktu, nyaman, tarif terjangkau, tertib, aman, rendah
polusi.
2. Efisien: beban publik rendah, utilitas tinggi dalam 1 jaringan transportasi nasional.
Terselenggaranya pelayanan transportasi efektif dan efisien ditentukan oleh:
1. Prasarana transportasi (jalan)
2. Sarana transportasi (kendaraan umum)
3. Terminal (angkutan perkotaan)
4. Muatan (penumpang)
Didukung oleh: peraturan, kebijakan, perencanaan yang tepat dan dinamis,
manajemen lalin komprehensif, kesadaran dan ketertiban masyarakat, ketegasan
aparat.

2.3 Cara Memanajemen Lalulintas yang Efektif


Manajemen lalu lintas adalah pengelolaan dan pengendalian arus lalu
lintas dengan melakukan optimasi penggunaan prasarana yang ada untuk
memberikan kemudahan kepada lalu lintas secara efisien dalam penggunaan
ruang jalan serta memperlancar sistem pergerakan. Hal ini berhubungan dengan
kondisi arus lalu lintas dan sarana penunjangnya pada saat sekarang dan
bagaimana mengorganisasikannya untuk mendapatkan penampilan yang terbaik.

2.3.1 Tujuan Manajemen Lalu Lintas

Tujuan dilaksanakannya Manajemen Lalu Lintas adalah :

5
1. Mendapatkan tingkat efisiensi dari pergerakan lalu lintas secara menyeluruh
dengan tingkat aksesibilitas (ukuran kenyamanan) yang tinggi dengan
menyeimbangkan permintaan pergerakan dengan sarana penunjang yang ada.
2. Meningkatkan tingkat keselamatan dari pengguna yang dapat diterima oleh
semua pihak dan memperbaiki tingkat keselamatan tersebut sebaik mungkin.
3. Melindungi dan memperbaiki keadaan kondisi lingkungan dimana arus lalu
lintas tersebut berada. 4. Mempromosikan penggunaan energi secara efisien.

2.3.2 Sasaran Manajemen Lalu Lintas

Sasaran manajemen lalu lintas sesuai dengan tujuan diatas adalah :

1. Mengatur dan menyederhanakan arus lalu lintas dengan melakukan manajemen


terhadap tipe, kecepatan dan pemakai jalan yang berbeda untuk
meminimumkan gangguan untuk melancarkan arus lalu lintas.
2. Mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas dengan menambah kapasitas atau
mengurangi volume lalu lintas pada suatu jalan. Melakukan optimasi ruas jalan
dengan menentukan fungsi dari jalan dan terkontrolnya aktifitas-aktifitas yang
tidak cocok dengan fungsi jalan tersebut.

2.3.3 Strategi dan Teknik Manajemen Lalu Lintas


Terdapat tiga strategi manajemen lalu lintas secara umum yang dapat
dikombinasikan sebagai bagian dari rencana manajemen lalu lintas. Teknik-
teknik tersebut adalah :

Tabel Strategi dan Teknik Manajemen Lalu Lintas


(Sumber : Traffic Managenent, DPU-Dirjen Bina Marga DKI Jakarta)

6
STRATEGI TEKNIK
Manajemen 1) Perbaikan persimpangan
Kapasitas 2) Manajemen ruas jalan :
− Pemisahan tipe kendaraan
− Kontrol “on-street parking”
(tempat, waktu)
− Pelebaran jalan
3) Area traffic control :
− Batasan tempat membelok
− Sistem jalan satu arah
− Koordinasi lampu lalu lintas
Manajemen Prioritas bus, misal jalur khusus bus
Prioritas Akses angkutan barang, bongkar dan
muat Daerah pejalan kaki
Rute sepeda
Control daerah parkir
Manajemen Kebijaksanaan parkir
Demand (restraint) Penutupan jalan
Area and cordon licensing
Batasan fisik

1. Manajemen Kapasitas (terutama dalam pengorganisasian ruang jalan)


Langkah pertama dalam manajemen lalu lintas adalah membuat
penggunaan kapasitas dan ruas jalan seefektif mungkin, sehingga pergerakan
lalu lintas yang lancar merupakan syarat utama.
Arus di persimpangan harus di survai untuk meyakinkan penggunaan
kontrol dan geometrik yang optimum. Right of Way harus diorganisasikan
sedemikian rupa sehingga setiap bagian mempunyai fungsi sendiri, misal

7
parkir, jalur pejalan kaki, kapasitas jalan. Penggunaan ruang jalan sepanjang
ruas jalan harus dikoordinasikan secara baik.
Jika akses dan parkir diperlukan, survai dapat dengan mudah menentukan
demandnya. Perlunya fasilitas pejalan kaki dapat dengan mudah disurvai. Oleh
sebab itu, manajemen kapasitas adalah hal yang termudah dan teknik
manajemen lalu lintas yang paling efektif untuk diterapkan.

2. Manajemen Prioritas
Terdapat beberapa ukuran yang dapat dipakai untuk menentukan prioritas
pemilihan moda transportasi, terutama kendaraan penumpang (bus dan taksi) :
− Jalur khusus bus
− Prioritas persimpangan
Karena bus bergerak dengan jumlah penumpang yang banyak setiap ukuran,
untuk memperbaiki kecepatannya walaupun dengan jumlah sedikit akan
menguntungkan orang banyak. Juga sering ditemui taksi yang mendapat
prioritas.
Kendaraan barang tidak perlu prioritas kecuali pada waktu mengantar
barang. Metode utama adalah dengan mengizinkan parkir (short term) untuk
pengantaran pada lokasi dimana kendaraan lainnya tidak diperbolehkan
berhenti.

3. Manajemen Demand
Manajemen demand terdiri dari :
a. Merubah rute kendaraan pada jaringan dengan tujuan untuk memindahkan
kendaraan dari daerah macet ke daerah tidak macet.
b. Merubah moda perjalanan, terutama dari kendaraan pribadi ke angkutan umum
pada jam sibuk. Hal ini berarti penyediaan prioritas ke angkutan umum.
c. Yang menyebabkan adanya keputusan perlunya pergerakan apa tidak, dengan
tujuan mengurangi arus lalu lintas dan juga kemacetan.

8
d. Kontrol pengembangan tata guna tanah.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan tentang “Manajemen Lalu Lintas yang Efektif” yang
dilakukan dalam pembuatan makalah ini, maka dapat diambil kesimpulan:

1. Ada beberapa kriteria sarana transportasi yang efektif dan efisien yaitu Lancar
atau cepat(speed), aman atau selamat (safety), berkapasitas (capacity),
dilaksanakan dalam frekuensi yang memadai (frequency), teratur (regularity),
komprehensif (comprehensive), bertanggung jawab (responsibility), biaya
murah (reasonable cost) atau harga terjangkau ( affordable price), dan
kenyamanan (comfort).
2. Sasaran sistem transportasi nasional adalah terselenggaranya pelayanan
transportasi efektif dan efisien yang ditentukan oleh ditentukan oleh prasarana
transportasi (jalan), sarana transportasi (kendaraan umum), terminal (angkutan
perkotaan), dan muatan (penumpang). Sistem Transportasi Nasional juga
harus didukung oleh: peraturan, kebijakan, perencanaan yang tepat dan
dinamis, manajemen lalin komprehensif, kesadaran dan ketertiban
masyarakat, dan ketegasan aparat.
3. Ada banyak cara untuk memanajemen lalu lintas yang efektif, yaitu
Pemasangan traffic light, pembuatan marka jalan, penerapan one way traffic,
keep left dan prohibition to the right, tidal flow (arus pasang), clear ways, 3 in
1, pelayanan bus terjadwal, tertib dan teratur, larangan kendaraan besar masuk
kota, distribusi jam kerja, car free day, dan pembangunan ruang parkir.

3.2 Saran
1. Untuk memenuhi sarana transportasi yang efektif dan efisien, sebaiknya kita
bisa memenuhi beberapa kriteria yang ada, misal : cepat (speed), aman atau
selamat (safety), berkapasitas (capacity), dilaksanakan dalam frekuensi yang

9
memadai (frequency), teratur (regularity), komprehensif (comprehensive),
bertanggung jawab (responsibility), biaya murah (reasonable cost) atau harga
terjangkau ( affordable price), dan kenyamanan (comfort).
2. Lebih memperbanyak komponen lalu linta seperti Marka jalan, zebra cross,
JPO atau jembatan penyeberangan orang,dll demi terwujudnya lalulintas yang
efektif dan efisien

10
DAFTAR PUSTAKA

Ahadi. 2009. Manajemen lalu lintas : http://www.ilmusipil.com/manajemen-lalu-


lintas

Chandra. Joko. ANALISIS KOORDINASI SINYAL ANTAR SIMPANG. Volume 6


Nomor 2 Juni 2018 Hal. 109-123. Palangkaraya

Tamim, O, Z., 2008. Perencanaan, Pemodelan dan Rekayasa Transportasi. ITB.


Bandung. Zein dkk, (2010). Analisas dan Koordinsi Sinyal Antar Simpang
Pada Ruas Jalan Diponegoro

Traffic Managenent, DPU-Dirjen Bina Marga DKI Jakarta

Surabaya. Tugas Akhir- RC09 1380. Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh
Nopember. Surabaya

11

Anda mungkin juga menyukai