Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH SISTEM TRANSPORTASI

“IDENTIFIKASI PERMASALAHAN KEMACETAN DI RUAS


JALAN CANGGU BERBASIS KOMPONEN TRANSPORTASI
DAN SOLUSINYA”

Disusun oleh:

Alethea Prameswari Setia Wahyudy


1905511052
Kelas 3 Reguler

PROGRAM STUDI SARJANA


TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
SEMESTER GENAP 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunianya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Identifikasi Permasalahan di
Ruas Jalan Canggu Berbasis 7 Komponen”.Saya sangat berharap makalah ini dapat
bermanfaat dalam rangka menambah pengetahuan juga wawasan terkait dengan
Saya pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi
perbaikan makalah yang akan kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Mudah-mudahan makalah sederhana ini dapat dipahami oleh semua orang khususnya bagi
para pembaca. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata yang kurang
berkenan.

Denpasar , 9 Maret 2021


 

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................................................2

DAFTAR ISI.....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4

1.1 Latar Belajang..............................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................4

1.3 Tujuan..........................................................................................................................5

1.4 Metode ........................................................................................................................5

BAB II KAJIAN PUSTAKA............................................................................................6

2.1 Pengertian Sistem Transportasi...................................................................................6

2.2 Jenis-Jenis Permasalahan Sistem Transportaso...........................................................6

BAB III IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DI RUAS JALAN CANGGU BERBASIS


KOMPONENNYA DAN SOLUSINYA...........................................................................10

3.1, Identifikasi Permasalahan Jalur Transportasi dan Solusinya....................................10

3.2. Identifikasi Permasalahan Sarana Transportasi dan Solusinya................................11

3.3. Identifikasi Permasalahan Kelayakan Sarana Transportasi dan Solusinya..............11

3.4. Identifikasi Permasalahan Sistem Pengelolaan dan Solusinya.................................12

3.5. Identifikasi Permasalahan Pengguna Transportasi serta muatannya dan Solusinya 12

3.6. Identifikasi Permasalahan Peraturan yang Mengatur dan Solusinya........................13

3.7. Identifikasi Permasalahan Lembaga yang Mengatur dan Solusinya........................13

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................15

4.1. Kesimpulan...............................................................................................................15

4.2.Saran..........................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Permasalahan transportasi di kota-kota besar di Indonesia semakin meningkat dari
waktu ke waktu, sejalan dengan tingkat pertumbuhan populasi,pesatnya tingkat
pertumbuhan jumlah kendaraan dan kepemilikan kendaraan, urbanisasi,serta sistem
angkutan umum yang kurang efisien.Sehingga berdampak pada turunnya tingkat kinerja
ruas jalan.
Seperti halnya yang terjadi di daerah sekitar ruas jalan Canggu yang terletak di
Kabupaten Badung,Kecamatan Kuta.Dengan luas wilayah Kecamatan Kuta sebesar 17.5
km2 dengan jumlah penduduk 110,10 ribu jiwa dan tingkat kepadatan 6284 jiwa/ km 2
(KabupatenBadung Dalam Angka,2019), menjadikan Canggu sebagai wilayah yang padat
penduduk.Pertumbuhan penduduk tiap tahunnya menyebabkan semakin banyaknya
pergerakan kendaraan pada ruas jalan Canggu.Pergerakan yang semakin besar namun
tidak diimbangi dengan fasilitas ,sistem pengelolaan dan komponen transportasi lainnya
yang mendukung sehingga hal ini dapat menimbulkan permasalahan pada kinerja ruas
jalan, seperti terjadi permasalahan lalu lintas dan berkurangnya tingkat pelayanan jalan.
Dari permasalahan di atas yang terlihat sudah selayaknya dilakukan upaya-upaya
untuk penanganan permasalahan transportasi yang lebih baik terutama penanganan
kinerja ruas jalan.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Apakah terdapat permasalahan jalan yang rusak dan bagaimana solusinya?
1.2.2. Apakah terdapat permasalahan mengenai sarana transportasi dan bagaimana
solusinya?
1.2.3. Apakah terdapat permasalahan mengenai kelayakan transportasi dan bagaimana
solusinya?
1.2.4. Apakah terdapat permasalahan mengenai sistem pengelolaan dan bagaimana
solusinya?
1.2.5. Apakah terdapat permasalahan mengenai pengguna transportasi serta muatannya dan
bagaimana solusinya?

4
1.2.6. Apakah terdapat permasalahan mengenai peraturan yang mengatur mengenai
transportasi dan bagaimana solusinya?
1.2.7. Apakah terdapat permasalahan mengenai lembaga yang mengatur dan bagaimana
solusinya.
1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk mengidentifikasi permasalahan jalur transportasi dan menemukan solusi yang
tepat
1.3.2. Untuk mengidentifikasi permasalahan sarana transportasi dan menemukan solusi yang
tepat
1.3.3. Untuk mengidentifikasi permasalahan kelayakan sarana transportasi dan menemukan
solusi yang tepat
1.3.4. Untuk mengidentifikasi permasalahan sistem pengelolaan dan menemukan solusi
yang tepat
1.3.5. Untuk mengidentifikasi permasalahan pengguna transportasi serta muatannya dan
menemukan solusi yang tepat
1.3.6. Untuk mengidentifikasi permasalahan peraturan yang mengatur dan menemukan
solusi yang tepat
1.3.7. Untuk mengidentifikasi lembaga yang mengatur dan menemukan solusi yang tepat

1.4.Metode

.........Desain penelitian yang diambil dalam penulisan makah ini adalah dengan
menggunakan Literatur Review atau tinjauan pustaka. Studi literature review adalah cara
yag dipakai unuk mengumpulkan data atau sumbery yang berhubungan pada sebuah
topik tertentu yang bisa didapat dari berbagai sumber seperti jurnal, buku,internet , dan
pustaka lain.

5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

1.1. Pengertian Sistem Transportasi


Sistem transportasi merupakan suatu bentuk keterkaitan antara penumpang,barang,
sarana, dan prasarana yang berinteraksi dalam rangka perpindahan orang atau barang
yang tercakup dalam suatu tatanan baik secara alami maupun rekayasa.
1.2. Jenis-Jenis Permasalahan Sistem Transportasi
1.2.1. Permasalahan pada Perkerasan Jalan
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
termasuk di dalamnya bangunan pelengkap dan perlengkapan-nya yang
diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan
tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali
jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.( UU nomor 34 tahun 2006), sedangkan
jalan raya sebagai sarana perhubungan sehingga lalu lintas harus lancer dan yang
memenuhi syarat teknis dan ekonomis sesuai fungsi,volume, dan sifat-sifat lalu lintas
(Suryadharma dan Susanto,1996).

Secara garis besar kerusakan dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu
kerusakan struktural, mencakup kegagalan perkerasan atau kerusakan dari satu atau
lebih komponen perkerasan yang mengakibatkan perkerasan tidak dapat lagi
menanggung beban lalu lintas; dan kerusakan fungsional yang mengakibatkan
keamanan dan kenyamanan pengguna jalan menjadi terganggu sehingga biaya operasi
kendaraan semakin meningkat (Sulaksono, 2001).

Di bawah ini merupakan jenis-jenis kerusakan perkerasan jalan yang kerap terjadi
menurut Shahin (1994).
- Retak Kulit Buaya (Alligator Cracking)
Retak yang berbentuk sebuah jaringan dari bidang persegi banyak
(polygon) yang menyerupai kulit buaya, dengan lebar celah lebih besar atau sama

6
dengan 3 mm. Retak ini disebabkan oleh kelelahan akibat beban lalu lintas
berulang-ulang.
- Keriting (Corrugation)
Bentuk kerusakan ini berupa gelombang pada lapis permukaan, atau dapat
dikatakan alur yang terjadi yang arahnya melintang jalan. Kerusakan ini umunya
terjadi pada tempat berhentinya kendaraan, akibat pengereman kendaraan. .
- Amblas (Depression)

Bentuk kerusakan yang terjadi berupa amblas/turunnya permukaan lapisan


permukaan perkerasan pada lokasi-lokasi tertentu dengan atau tanpa retak.
Kedalaman retak ini umumnya lebih dari 2cm dan akan menampung atau
meresapkan air.

- Cacat Tepi Perkerasan (Edge Cracking)


Kerusakan ini terjadi pada pertemuan tepi permukaan perkerasan dengan bahu
jalan tanah (bahu tidak beraspal) atau juga pada tepi bahu jalan beraspal dengan
tanah sekitarnya. Penyebab kerusakan ini dapat terjadi setempat atau sepanjang tepi
perkerasan dimana sering terjadi perlintasan roda kendaraan dari perkerasan ke bahu
atau sebaliknya. Bentuk kerusakan cacat tepi dibedakan atas;‘gompal’ (edge break)
atau ‘penurunan tepi’ (edge drop).
- Joint Reflection Cracking
Kerusakan ini pada umumnya terjadi pada permukaan aspal yang telah
dihamparkan di atas perkerasan aspal. Retak terjadi pada lapis tambahan (overlay)
aspal yang mencerminkan pola retak dalam perkerasan beton lama yang berada
dibawahnya. Pola retak dapat kearah memanjang, melintang, diagonal, atau
membentuk blok
- Penurunan Bahu Pada Jalan (Lane)
Bentuk kerusakan ini terjadi akibat terdapatnya beda ketinggian antara
permukaan perkerasan dengan permukaan bahu/tanah sekitarnya, dimana
permukaan bahu lebih rendah terhadap permukaan perkerasan.
- Retak Memanjang dan Melintang (Longitudinal & Transfer Cracks)
Jenis kerusakan ini terdiri dari macam kerusakan yaitu retak memanjang
dan retak melintang pada perkerasan. Retak ini terdiri berjajar yang terdiri dari
beberapa celah.
- Tambalan Pada Galian Utilitas

7
Tambalan dapat dikelompokkan kedalam cacat permukaan, karena pada
tingkat tertentu (jika jumlah/luas tambalan besar) akan menggangu kenyamanan
berkendara.
- Lubang (Potholes)
Kerusakan ini berbentuk seperti mangkok yang dapat menampung dan
meresapkan air pada bahu jalan. Kerusakan ini terkadang terjadi di dekat
retakan, atau di daerah drainasenya kurang baik (sehingga perkerasan
tergenang oleh air).
- Sungkur (Shoving)
Kerusakan ini membentuk jembulan pada lapisan aspal. Kerusakan
biasanya terjadi pada lokasi tertentu dimana kendaraan berhenti pada kelandaian
yang curam atau tikungan tajam. Terjadinya kerusakan ini dapat diikuti atau tanpa
diikuti oleh retak.
- Weathring/Raveling (Pelepasan Butir)
Kerusakan ini berupa terlepasnya beberapa butiran-butiran agregat pada
permukaan perkerasan yang umumnya terjadi secara meluas. Kerusakan ini
biasanya dimulai dengan terlepasnya material halus dahulu yang kemudian akan
berlanjut terlepasnya material yang lebih besar (material kasar), sehingga
akhirnya membentuk tampungan dan dapat meresap air ke badan jalan.
1.2.2. Permasalahan Pada Sarana Transportasi
Di Indonesia, bahakan di daerah pariwisata seperti Bali jumlah kendaraan
terkadang melebihi kapasitas suatu jalan yang seharusnya sehingga sering kali
menyebabkan kemacetan. Hal ini dikarenakan minimnya minat masyarakat untuk
menggunakan transportasi umum dan memilih untuk menggunakan kendaraa pribadi.
Kebanyakan dari mereka berpikir bahwa menggunakaan kendaraan pribadi lebih
efektif dan efisien . Selain itu, kendaraan umum pun masih minum jumlahnya
1.2.3. Permasalahan Pada Kelayakan Sarana Transportasi
Sering kali ditemukan kendaraan umum yang sudah tidak layak namun masih
beroperasi sehingga kemungkinan membahayakan penumpangnya tinggi, seperti
contohnya mesin pada kendaraan umum yang sudah tua dan sering mogok.badan dan
kursi kendaraan umum juga sudah reyot, dan atap kendaraan yang sudah
berlubang.Pemilik sarana transportasi umum seperti kurang melakukan perawatan
yang baik dan berkala. Hal ini pulalah yang juga menurunkan minat masyarakat untuk
menggunakaan kendaraan umum yang bisa memuat lebih banyak penumpang

8
1.2.4. Permalahan pada sistem pengelolaan transportasi
Dalam pengelolaaan sistem transportasi, masalah yang sering dijumpai adalah tidak
seimbangnya antara jumlah kebutuhan perjalanan masyarakat dengan pengadaan
pelayanan sistem transportasi yang berkualitas. Selain itu, masih rendahnya mobilitas
dan aksesbilitas pada kendaraan penumpang umum massal, masih beoperasinya
angkutan perkotaan yang sudah berusia tua, masih kurangnya disiplin dan minimnya
pengetahuan tata tertib berlalu lintas pengemudi angkutan umum.Dengan demikian
tentu saja jumlah kendaraan transportasi menjadi sangat padat dan tidak beraturan.
1.2.5. Permasalahan pada pengguna sarana transportasi dan muatan yang diangkut
Pengguna jalan seperti pengendara motor dan pengemudi mobil masih banyak yang
melanggar peraturan , seperti tiba-tiba berhenti tanpa menyalakan lampu sein, atau
terkadang banyak kendaraan yang mengangkut beban muatan melebihi kapasitas yang
seharusnya, misalnya satu motor mengangkut hingga empat orang atau mengangkut
muatan yang berlebihan.
1.2.6. Pemasalahan pada Peraturan yang mengatur Sistem Transportasi
Kebijakan peraturan mengenai sistem transportasi di Indonesia terkesan kurang tegas.
Misalnya masih banyak kendaraan yang melewati lampu merah begitu saja tanpa
ditilang. Awalnya hanya satu atau dua saja yang melanggar, namun jika terus
dibiarkan maka akan diiikuti oleh semua orang. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang
tidak peduli dengan adanya peraturan dan melanggar pertauran di Jalan begitu saja.
1.2.7. Permasalahan pada lembaga yang mengatur mengenai Sistem Transportasi
Lembaga yang mengatur sistem transportasi cukup kompleks, di struktur paling atas
terdapat menteri perhubungan, kemudian dibawahnya ada sekretariat jenderal
perhubungan, direktorat jenderal perhubungan, hingga ke badan pengelolaan di tiap-
tiap daerah. Di sini badan keamanan , seperti kepolisian juga memiliki tanggung
jawab dalam menertibkan kegiatan sistem transportasi terutama di Jalan raya. Namun
sering kali komunikasi yang terjalin antara lembaga yang paling atas hingga
kebawahnya tidak berjalan dengan baik sehingga pada pelaksaanannya hasilnya
kurang maksimal pula.

9
BAB III
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DI RUAS JALAN CANGGU BERBASIS
KOMPONEN TRANSPORTASI DAN SOLUSINYA
.

3.1. Identifikasi Permasalahan Jalur Transportasi dan Solusinya

Canggu merupakan salah satu daerah wisata yang diminati oleh wisatawan, baik asing
maupun lokal. Oleh karena itu, tiap harinya banyak orang yang berkunjung ke daerah tersebut
sehingga bisa dikatakan ruas jalan tersebut padat kendaraan, sehingga beban yang melewati
ruas jalan tersebut pun tinggi. Hal ini tentu menyebabkan rusaknya perkerasan jalan karena
beban yang melewatinya terlalu tinggi. Di beberapa ruas jalan ditemukan beberapa lubang
yang memiliki ukuran yang cukup besar. Dengan adanya lubang ini mengakibatkan
terhambatnya arus lalu lintas dikarenakan seharusnya ada dua jalur yang dilalui kendaraan,
namun menjadi satu jalur saja sehingga kendaraan harus bergantian melewatinya.Selain itu,
beberapa ruas jalan juga terdapat pekerasan yang bergelombang dan retak sehingga kalau
dibiarkan terus menerus akan memperparah kondisinya dimana jika jalan retak dibiarkan
terus menerus maka air akan masuk ke dalam retakan dan mengubah retakan menjadi lubang
yang besar.Selain itu, permasalahan lain yang terdapat di ruas Jalan canggu adalah jalannya
yang sempit namun kendaraan yang melewatinya cukup banyak . Hal ini juga merupakan
salah satu penyebab kemacetan yang terjadi di ruas jalan tersebut.

Solusi terhadap permasalahan tersebut adalah untuk jalan berlubang bisa diperbaiki
dengan membersihkan lubang-lubang terlebih dahulu dari air serta dari material-material
yang lepas.Setelah itu bongkar lapisan permukaan dan pondasi sedalah mungkin agar bisa
mencapai lapisan yang kokoh.Kemudian tambahkan lapisan pengikat atau tack coat, serta
mengisi dengan campuran aspal dan kemudian haluskan permukaannya sehingga sama rata
dengan permukaan jalan lainnya.Untuk bagian jalan yang mengalami retak bisa dengan
memperbaiki sistem drainse yang ada .Sistem drainase yang baik untuk perkerasan jalan

10
harus bisa membuang dan mengalirkan air dengan cepat ke saluran drainase buatan . Sistem
drainase perlu dibersihkan secara berkala dari sampah dan rumput agar tetap bisa
mengalirkan air dengan lancer, setelah sistem drainase sudah diperbaiki maka bisa
dilanjutkan dengan menambal retakan-retakan yang ada.Mengenai jalur yang sempit bisa ,
bisa dengan membuatkan shortcut antar Desa Tibubeneng dan Desa Canggu sehingga ada
alternatif jalan bagi masyarakat dan tidak menumpuk arus kendaraan pada satu area jalan
saja.

3.2. Identifikasi Permasalahan Sarana Transportasi dan Solusinya

Di Bali sendiri, kendaraan umum masih jarang dan kebanyakan orang-orang lebih banyak
menggunakaan kendaraan pribadi .Jikalau terdapat kendaraan umum ukurannya cukup besar,
seperti Bus , sehingga jika melewati ruas jalan yang cukup kecil seperti di daerah Canggu
akan menimbulkan kemacetan karena akan memakan ruas jalan.

Solusi terhadap permasalahan tersebut adalah pertama mengenai kendaraan umum yang
ukurannya cukup besar dalam melewati ruas jalan yang sempit. Bisa dengan menyediakan
alternatif berupa shuttle bus. Meskipun, di daerah Bali dulu sudah terdapat shuttle bus namun
kini jumlah semakin jarang bahkan tidak ada untuk ditempat-tempat ramai wisatawan. Untuk
itu, shuttle bus yang mungkin ukurannya lebih kecil dibandingkan bus biasa bisa
dioperasikan kembali serta jumlahnya diperbanyak. Hal ini bisa menekan jumlah kendaraan
pribadi. Shuttle bus mungkin bisa diletakkan di dekat-dekat tempat wisata ataupun hotel
untuk memudahkan wisatawan menggunakannya.

3.3. Identifikasi Permasalahan Kelayakan Sarana Transportasi dan Solusinya

Kelayakan transportasi merupakan hal penting pula untuk diperhatikan.Karena jika suatu
kendaraan ternyata sudah tidak layak jalan namun tetap digunakan maka dapat
membahayakan pengguna transportasi tersebut, seperti halnya yang terjadi di Bali, tak
terkecuali di ruas jalan Canggu. Banyak sekali ditemukan kendaraan umum yang sudah tidak
layak, misalkan pintunya yang sudah rusak,mesinnya yang terkadang rusak hingga kadang
mogok ditengah jalan dan menyebabkan kemacetan di ruas jalan tersebut,kursi kendaraan
yang sudah reyot, serta permasalahan teknis lainnya. Terkadang pula sering terdapat
kendaraan umum yang umurnya sudah tua dan sebenernya sudah tidak layak jalan namun
tetap dipaksakan untuk beroperasi

11
Dari permasalahan tersebut,solusinya adalah para lembaga yang mengatur ketertiban sistem
transportasi dijalan lebih tegas lagi dalam menangani kasus tersebut. Bisa dengan melakukan
Blokir STNK berlaku untuk kendaraan yang tidak layak pakai, seperti yang dilakukan di
Jakarta sehingga masyarakat akan takut mengoperasikan kendaraan yang sudah tidak layak
pakai. Selain itu, bisa dengan melakukan peremajaan pada sarana transportasi secara berkala
sehingga kondisi suatu kendaraan bisa terpantau. Hal lain yang bisa dilakukan yaitu dengan
melakukan perawatan dan pembersihan kendaraan secara berkala pula sehingga penumpang
pun dapat merasa nyaman saat menggunakannya.

3.4. Identifikasi Permasalahan Sistem Pengelolaan dan Solusinya

Pengelolaan sistem transportasi di ruas jalan Canggu bisa dibilang kurang baik,
dimana pada ruas-ruas jalan masih banyak ditemukan pelanggar lalu lintas.Tak sedikit
bahkan yang tetap melewati lampu merah begitu saja.Berkendara dengan kecepatan tinggi
saat melewati pertigaan atau perempatan jalan.Hal ini disebabkan juga karena minimnya
pengetahuan para pengendara terkait dengan sistem transportasi yang ada , ataupun
ketidaktegasan dalam pengaturan sistem transportasi sehingga masyarakat merasa santai saat
melanggar.Hal ini pulalah yang menyebabkan kemacetan di ruas jalan tersebut

Solusi terhadap permasalahan tersebut adalah dengan memperbaiki sistem pengelolaan dari
sistem transportasi tersebut , seperti perencanaan skema perbaikan sistem transportasi yang
ada,penentuan jumlah kendaraan yang melewati suatu ruas jalan sehingga tidak macet. Yang
paling utama adalah penegasan terhadap tata tertib lalu lintas yang sudah berjalan sehingga
tidak banyak lagi yang melanggar.

3.5. Identifikasi Permasalahan Pengguna Transportasi Serta Muatannya dan Solusinya

Tak sedikit kendaraan yang melewati ruas jalan Canggu , memiliki muatan penumpang atau
barang yang melebihi kapasitas seharusnya, contohnya satu motor yang maksimal memuat
dua penumpang dewasa dan 1 anak kecil terkadang bisa memuat hingga empat orang
dewasa.Selain itu, karena canggu merupakan daerah wisata, banyak masyarakat yang menjual
souvenir-souvernir khas bali.Para penjual tersebut terkadang menggunakan motor mereka
untuk mengambil barang jualannya dari distributor.Terkadang muatan barang yang diambil
hingga terlampau banyak dan menumpuk pada bagian belakang kendaraan. Tak hanya
penggunaan motor saja, mobil pun terkadang begitu. Kebanyakan para wisatawan lokal yang
berasal dari luar bali melewati jalur darat sehingga mereka menaruh segala keperluaannya
pada bagasi mobil sehingga terkadang kaca belakang mobil pun tertutup oleh tumpukan

12
barang. Hal ini menyebabkan pengendara mobil tidak bisa melihat bagaimana keadaan
dibelakang mereka. Uraian permasalahan diatas tentu membahayakan penggunanya sendiri
bahkan tak sedikit yang mengakibatkan kecelakaan. Selain itu, karena muatan yang berlebih
dapat merusak perkerasan di ruas jalan tersebut

Solusi terhadap permasalahan di atas adalah bisa dengan lakukan penegasan terhadap
kendaraan yang lewat dengan melakukan kerjasama dengan apparat keamanan seperti
kepolisian untuk mengawasi kendaraan yang melintas.Jika muatan dari kendaraan berlebih
maka akan dikurangi, bila tidak maka tak diizinkan lewat.

3.6. Identifikasi Permasalahan Peraturan yang Mengatur dan Solusinya.

Penegakan terhadap kebijakan yang ada di Indonesia kurang tegas. Banyak sekali
ditemukan pelanggar lalu lintas . Mereka melanggar begitu saja tanpa kenal takut. Hal ini
pulalah yang ditemukan diruas jalan canggu .Pada saat lampu merah yang seharusnya mereka
berhenti, salah satu motor begitu saja melewati lamu merah tersebut sehingga menghambat
kendaraan lain dari arah berlawanan. Di dekat sana tidak ditemukan aparat kepolisian yang
berjaga.Selain itu, peraturan hanya terkesan ada tanpa adanya implementasinya.Masyarakat
pun kesadarannya masih minim terhadap peraturan yang ada.

Solusi terhadap permasalahan di atas adalah Meningkatkan kesadaran masyarakat akan


peraturan lalu lintas yang ada, bisa dengan membuatkan iklan komersil terkait peraturan lalu
lintas . Selain itu, aparat terkait ,seperti kepolisian seharusnya lebih tegas lagi sehingga
masyarakat pun takut untuk melanggar.

3.7 Identifikasi Permasalahan terkait Lembaga yang Mengatur dan Menemukan


Solusinya

Lembaga yang mengatur transportasi di Indonesia cukup kompleks. Di tiap-tiap


daerah terdapat Badan Pengelolaan Sistem Transportasi sesuai dengan bidangnya baik
darat,laut,maupun udara. Untuk didarat dan di daerah Bali diatur oleh Balai Pengelola
Transportasi darat Wilayah XII Prov.Bali & Prov.NTB.Badan ini mengelola segala
permasalahan terkait dengan sistem transportasi darat di Bali, serta terkait untuk
permasalahan prasarana transportasi diatur oleh Dinas Pekerjaan Umum,Penataan
Ruang,Perumahan dan Kawasan Permukiman Daerah Bali.Mengenai permasalahan
ketertiban lalu lintas dijaga oleh apparat kepolisian.

13
Permasalahan yang terjadi di lapangan jika terdapat jalan yang rusak, lembaga yang
mengelola jalan tersebut memiliki tanggap yang kurang cepat serta antara waktu pelaporan
permasalahan dengan perbaikan memerlukan waktu yang lama.Selain itu, karena minimnya
informasi terkait tata cara pelaporan banyak masyarakat yang akhirnya saja membiarkan
permasalahan terhadap suatu ruas jalan . Mengenai cara lembaga kepolisian dalam
menertibkan lalu lintas pun masih kurang tegas karena masih banyak ditemukan
pelanggaran .

Solusi terhadap permasalahan di atas adalah meningkatkan penyebaran informasi mengenai


tata cara pelaporan permasalahan , seperti pelaporan jalan rusak,prasarana yang kurang
memadai seperti lampu penerangan jalan yang rusak ataupun kurangnya lampu penerangan,
bisa dengan menyebarkan melalui media sosial yang ada.Lembaga seperti PU pun harus lebih
tanggap dalam menangani permasalahan yang ada seperti jalan yang rusak sehingga tidak
sampai menimbulkan kecelakaan, serta memperbaiki alur koordinasi terhadap antara lembaga
yang satu dengan yang lainnya sehingga pemataan sistem transportasi yang ada berjalan
dengan lebih baik.

14
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa permasalahan-permasalahan mengenai sistem


transportasi terjadi di suatu ruas jalan, seperti di ruas jalan canggu.Permasalahan tersebut
bisa terkait dengan jalur transportasi,sarana transportasi,kelayakan sarana
transportasi,sistem pengelolaan,muatan atau penumpang suatu tarnsportasi,peraturan
yang mengatur sistem transportasi,serta lembaga yang bertanggungjawab mengatur
sistem transportasi.Antara satu komponen dengan komponen lainnya saling
berhubungan, sehingga jika terjadi suatu permasalahan pada satu komponen maka akan
mempengaruhi komponen lainnya.Terhadap permasalahan-permasalahan dibutuhkan
solusi yang tepat untuk menanganinya agar tidak terjadi permasalahan yang lebih parah
lagi

4.2. Saran

Selain badan lembaga pemerintah ataupun swasta yang mengelola dan mengatur
jalannya sistem transportasi, dibutuhkan pula kesadaran masyarakat . Jika lembaga sudah
mengatur dengan baik namun kesadaran masyarakat masih sangat kurang terkait
pelaksanaan sistem transportasi maka akan menimbulkan permasalahan lebih lanjut.
Untuk itu, seharusnya masyarakata dapat meningkatkan kesadarannya didalam
berkendara.

15
DAFTAR PUSTAKA

Evan,Luke Ivander.2017.”Evaluasi Kerusakan jalan Menggunakan Metode Bins Marga


( Studi Kasus Jalan Perintis Kemerdekaan KM 30-33 Klaten”. http://e-
journal.uajy.ac.id/11489/. Diakses pada tanggal 9 Maret 2021

BPS Kabupaten Badung,2020.Kabupaten Badung Dalam Angka.Badung:BPS Kabupaten


Badung

UniversitasMuhamadiyahSurakarta.https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.ums.ac.id/16384/2/BAB_I.pdf&ved=2ahUKEwj
Xw--
qhaPvAhXo6XMBHQRMDZUQFjABegQIAhAG&usg=AOvVaw3WBO6wK00ZoeD1yjLb
uY5C&cshid=1615287304709. Diakses pada tanggal 9 Maret 2021.

Indonesia,Strong.2021.”Berbagai Jenis Kerusakan Jalan Aspal.Apa penyebab dan


solusinya?”. https://strong-indonesia.com/artikel/kerusakan-jalan-aspal-penyebab-solusi/.
Diakses pada tanggal 9 Maret 2021

Perhubungan,Kementrian.”Profil Unit Kerja Kementrian Perhubungan”.


http://dephub.go.id/ppid/kementerian/58. Diakses pada tanggal 9 Maret 2021

16

Anda mungkin juga menyukai