Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SISTEM TRANSPORTASI
SISTEM TRANSPORTASI MAKRO

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Sistem Transportasi yang diampu oleh :
Ir. Elkhasnet, MT

Oleh : Kelompok 1

Fajar Wahyudi 22-2016-200

Krisna Aditya Eka 22-2016-253

Muhammad Fadiilah Baharudin 22-2017-001

Azhar Sinatrya Ramadhan 22-2017-002

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

BANDUNG

2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayat, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
tentang sistem transportasi makro.

Makalah ini telah kami susun secara maksimal dan mendapatkan bantuan berupa
sumber dari situs internet sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah sistem transportasi makro ini dapat
berguna untuk pembaca dan memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Bandung, September 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................1
1.1 Pendahuluan ..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................................2
1.3 Maksud dan Tujuan .......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................3
2.1 Hubungan Sub-Sistem Jaringan, Kegiatan, Pergerakan, dan Kelembagaan .................3
2.1.1 Sistem Jaringan ....................................................................................................3
2.1.2 Sistem Kegiatan ...................................................................................................4
2.1.3 Sistem Pergerakan ............................................................................................... 4
2.1.4 Sistem Kelembagaan ........................................................................................... 5
2.2 Permasalahan Transportasi ............................................................................................ 5
2.3 Keterkaitan Transportasi dengan Ilmu Lainya .............................................................. 7
2.3.1 Peranan Ekonomi ................................................................................................ 7
2.3.2 Peranan Sosial .....................................................................................................8
2.3.3 Peranan Politik ....................................................................................................9
2.3.4 Peranan Lingkunan .............................................................................................. 9
2.3.5 Peranan Perkembangan Wilayah .........................................................................10
2.3.6 Peranan Psikologi ................................................................................................ 10
2.3.7 Peranan Hukum ...................................................................................................10
2.3.8 Peranan Geografi .................................................................................................11
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ...........................................................................13
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................13
3.2 Saran .............................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................14

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem Jaringan Jalan Kota Bandung .......................................... 3


Gambar 2.2 Sistem Kegiatan Transportasi ..................................................... 4
Gambar 2.3 Sistem Pergerakan Lalu Lintas.................................................... 5

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Transportasi adalah perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat
lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin.
Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-
hari. Di negara maju, mereka biasanya menggunakan kereta bawah tanah (subway) dan
taksi. Penduduk di sana jarang yang mempunyai kendaraan pribadi karena mereka
sebagian besar menggunakan angkutan umum sebagai transportasi mereka. Transportasi
sendiri dibagi 3 yaitu, transportasi darat, laut, dan udara. Transportasi udara merupakan
transportasi yang membutuhkan banyak uang untuk memakainya. Selain karena memiliki
teknologi yang lebih canggih, transportasi udara merupakan alat transportasi tercepat
dibandingkan dengan alat transportasi lainnya serta memiliki tingkat kecelakaan yang
relatif lebih rendah daripada transportasi darat dan air.
Sedangkan sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang
dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk
mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set
entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada
dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti
negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti
provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara di mana yang
berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.
Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi
maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang
pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah
sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.
Jadi, sistem transportasi adalah suatu bentuk keterkaitan dan keterkaitan antara
penumpang/barang, prasarana yang berinteraksi dalam suatu operasi yang tercakup dalam
suatu tatanan, baik secara alami maupun rekayasa. Sedangkan Sistem transportasi makro
adalah penggambaran suatu sistem transportasi yang terdiri dari sistem-sistem transportasi
mikro yakni sistem kegiatan, sistem jaringan dan sistem pegerakan yang bergerak secara

1
sinergis dan saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Sedikit perubahan pada sistem
transportasi mikro akan mempengaruhi sistem mikro lainnya yang ada dalam satu sistem
makro tersebut.

1,2 Rumusan Masalah


Untuk lebih sistematis, kami akan merumuskan masalah-masalah pokok yang akan
dibahas dalam makalah ini, diantaranya adalah :
1. Bagaimana hubungan antara sub sistem jaringan, kegiatan, pergerakan, dan
kelembagaan dalam sistem transportasi makro ?
2. Apa sajah permasalahan transportasi yang terjadi ?
3. Bagaimana keterkaitan transportasi dengan ilmu lainya ?

1.3 Maksud dan Tujuan


Maksud dari pembuatan ini adalah untuk memahami permasalahan transportasi saat
ini serta menjabarkan sistem transportasi makro dalam. Tujuan pembuatan makalah ini
untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata pelajaran sistem
transportasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hubungan Sub-Sistem Jaringan, Kegiatan, Pergerakan, dan Kelembagaan


Di dalam Sistem Transportasi yang menjadi komponenya adalah permintaan akan
transportasi, kesediaan akan transportasi, lalu lintas, serta peraturan dan kebijakan oleh
lembaga yang berwenang. Permintaan transportasi adalah besarnya jumlah jasa transportasi
yang dibutuhkan untuk mengangkut manusia atau barang dari dan ke suatu lokasi/wilayah
yang berupa penduduk, tata guna lahan, pemilikan kendaraan. Sedangkan kesediaan
transportasi dapat berupa sarana dan prasarana untuk menunjang transportasi tersebut jalan
semestinya seperti jaringan jalan, terminal, stasiun dan sebagainya.

2.1.1 Sistem Jaringan


Sistem jaringan yaitu pasokan yang akan disediakan untuk mengantisipasi kebutuhan
pergerakan. Secara fisik pasokan tersebut dapat berupa sarana dan prasarana. Perlu
diketahui sediaan niaga berbeda dengan sediaan sistem transportasi. Maksudnya dalam
sediaan sistem transportasi tidak dapat digudangkan dan dilayankan dalam bentuk teratur.
Sediaan diminta pada saat di tempat permintaan tubuh. Contohnya satu kereta kelas
ekonomi ac berdaya tampung 100 orang dikatakan tepat terpakai semua, walaupun
berangkat hanya 40 penumpang. Sisa 60 kursi tidak dapat disimpan untuk menampung
arus penumpang pada hari lain. Dikatakan di awal sub bab ini ada sarana dan prasarana.
Yang dimaksud sarana dan prasarana dalam sistem jaringan transportasi ini adalah sarana
objek yang bergerak untuk menghubungkan jaringan satu ke jaringan 2, misalkan bus
jurusan Cicaheum – Cibereum dalam sistem jaringan dapat dilihat dari trayek atau rute
tersebut bahwa bus tersebut menghubungkan jaringan dari Cicaheum menuju Cibereum.

Gambar 2.1 Sistem Jaringan Jalan Kota Bandung


3
2.1.2 Sistem Kegiatan
Sistem kegiatan adalah sistem yang terdiri dari sistem pola kegiatan sosial, ekonomi,
kebudayaan, dan lain-lain. Kegiatan yang timbul dalam sistem ini membutuhkan
pergerakan sebagai alat pemenuhan kebutuhan yang perlu dilakukan setiap hari yang tidak
dapat dipenuhi oleh tata guna lahan tersebut. Besarnya pergerakan sangat terkait dengan
jenis dan intensitas kegiatan yang dilakukan. Salah satu contoh dari sistem kegiatan adalah
pergerakan orang yang berpergian dari rumah ke kantor. Kegiatan ini memerlukan sistem
jaringan agar orang dapat mencapai tempat yang dituju. Sistem jaringan yang biasanya
digunakan adalah berupa jaringan jalan raya, kereta api, terminal, bus, bandara dan
pelabuhan laut.

Gambar 2.2 Sistem Kegiatan Transportasi

2.1.3 Sistem Pergerakan


Interaksi antara sistem kegiatan dan sistem jaringan akan menghasilkan suatu
pergerakan manusia/kendaraan, sistem ini disebut dengan sistem pergerakan. Sistem
pergerakan berperan penting dalam menampung pergerakan penduduk/ orang dan/ atau
barang agar tercipta pergerakan yang lancar, yang pada akhirnya akan mempengaruhi
kembali sistem sistem kegiatan dan sistem jaringan yang ada, dalam bentuk aksesibilitas
dan mobilitas. Contoh dari sistem pergerakan adalah Sistem Transportasi Nasional
(Sistranas). Sistranas adalah tatanan transportasi yang terorganisasi secara kesisteman
terdiri dari transportasi jalan, transportasi kereta api, transportasi sungai, danau, dan
penyeberangan, transportasi laut serta transportasi pipa, yang masing-masing terdiri dari
sarana dan prasarana, kecuali pipa, yang saling berinteraksi dengan dukungan perangkat

4
lunak dan perangkat pikir membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif
dan efisien, berfungsi melayani perpindahan orang dan atau barang, yang terus
berkembang secara dinamis. Tujuan Sistranas adalah terwujudnya transportasi yang efektif
dan efisien dalam rangka perwujudan wawasan nusantara dan peningkatan hubungan
internasional.

Gambar 2.3 Sistem Pergerakan Lalu Lintas

2.1.4 Sistem Kelembagaan


Untuk menjamin terjadinya pergerakan yang aman, nyaman, lancar, mudah dan
handal dan sesuai dengan lingkungan. Maka diperlukan suatu sistem yang mengatur tiga
sistem diatas. Sistem ini disebut sistem kelembagaan. Contoh sistem kelembagaan yang
berkaitan dengan masalah transportasi adalah Bappeda, Bina Marga, dan Polantas.
Beberapa contoh tersebut merupakan institusi-institusi yang mengatur sistem kegiatan,
sistem jaringan, dan sistem pergerakan. Koordinasi diantara instansi-instasi yang termasuk
dalam sistem kelembagaan sangat diharapkan untuk mencapai tujuan dari sistem
transportasi makro Indonesia.

2.2 Permasalahan Transportasi


Masalah transportasi pada dasarnya terjadi karena adanya interaksi yang sangat erat
antara komponen-komponen sistem transportasi, di mana interaksi yang terjadi berada
pada kondisi di luar kontrol, sehingga terjadi ketidakseimbangan. Ketidakseimbangan
termaksud dapat saja terjadi karena ketidaksesuaian antara permintaan transportasi dan

5
sediaan transportasi, ataupun faktor faktor relevan lainya, yang pada dasarnya
menyebabkan pergerakan manusia dan barang menjadi tidak efisien.
Masalah transportasi tersebut dapat di jabarkan sebagai berikut :
- Warisan Prasarana Transportasi
Kenyataan menunjukan bahwa suatu daerah biasanya telah memiliki prasarana
transportasi sebagai warisan dari zaman sebelumnya dimana teknologi kendaraan masih
rendah. Hal ini tentu saja menyebabkan masalah transportasi mengingat teknologi
kendaraan sudah sangat maju.
- Daya Hubung
Untuk mengakses suatu daerah yang kita tuju perlu adanya daya hubung yang efisien,
tetapi dalam kenyataan di lapangan daya hubung untuk mengakses menuju suatu daerah
tidaklah efisien dikarenakan sistem jaringan transportasi tersebut tidak tersedia. Contoh
dari permasalahan daya hubung ini adalah ketika seseorang akan berangkat menuju
Kota A menggunakan pesawat dari kota B. Setelah sampai di kota B seseorang tesebut
ingin mengunjungi daerah yang ada di kota B tersebut, akan tetapi seseorang tersebut
tidak bisa langsung menuju daerah tersebut dikarenakan terhambat oleh daya hubung
transportasinya.
- Lingkungan
Pada dasarnya semakin banyak transportasi darat, laut, dan udara ada dampak negatif
dari lingkungan. Salah satu dampak negatif dari lingkungan tersebut adalah polusi
udara. Polusi udara ini sangat berbahaya bagi kesehatan pernafasan manusia
dikarenakan zat polutan yang dikeluarkan oleh kendaraan.
- Benturan Kepentingan
Daya hubung dan lingkungan cendrung berbenturan kepentingannya. Lingkungan yang
baik adalah lingkungan yang tidak terganggu oleh Polusi Udara dan Polusi Suara ,
sementara itu persoalan daya hubung tidak akan terpecahkan tanpa mengorbankan
lingkungan. Bahkan setelah lingkungan dikorbankan pun pada kenyataannya persoalan
daya hubung tetap ada.
- Kemacetan
Kemacetan terjadi karena ketidaksesuaian antara transport supply dengan transport
demand baik dalam konteks jaringan maupun ruas.
- Kecelakaan
Kecelakaan Ini disebabkan karena kondisi jalan yang tidak baik, manajeman lalu lintas
yang kurang memadai, tingkah laku yang tidak disiplin dari pemakai jalan.

6
2.3 Keterkaitan Transportasi dengan Ilmu Lainya
Peranan sistem transportasi dalam masyarakat yang sedemikian luas senantiasa
berkaitan dengan masalah masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, masalah transportasi
tidak akan pernah lepas dari masalah dan peranan sosial ekonomi, budaya, politik, serta
masalah dan peranan aspek lain yang relevan dengan dinamika masyarakat.

2.3.1 Peranan Ekonomi


Tujuan penyelenggaraan transportasi adalah untuk memberikan suatu pelayanan jasa
yang dibutuhkan oleh masyarakat setiap harinya. Coba kita bayangkan apabila satu hari
saja pelayanan transportasi terhenti, tentunya akan menimbulkan banyak sekali dampak
terutama akan terganggunya segala aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat. Mungkin saja
banyak orang yang tidak bisa makan pada hari itu, banyak orang yang tidak bisa bekerja,
distribusi barang – barang kebutuhan tidak dapat dilakukan, ujungnya ekonomi masyarakat
akan macet total. Jadi transporasti adalah sarana yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat
modern. Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita simak pengertian ekonomi itu sendiri.
Menurut M. Manulang Ilmu ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari masyarakat
dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran (kemakmuran suatu keadaan dimana
manusia dapat memenuhi kebutuhannya, baik barang-barang maupun jasa), sedangkan
transportasi dapat diartikan sebagai pemindahan orang (manusia) maupun barang dari
tempat asal ke tempat tujuan. Dengan demikian pengertian ekonomi transportasi
merupakan ilmu tentang fungsi transportasi didalam struktur dan berbagai aktivitas sistim
ekonomi atau dengan kata lain bahwa Ilmu ekonomi transportasi merupakan study tentang
peran dan fungsi transportasi dalam menunjang aktivitas masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan hidup dengan tujuan untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran.
Transportasi memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi
masyarakat dan merupakan urat nadi dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Oleh
karena itu keberhasilan pembangunan dibidang ekonomi harus ditunjang dengan
pengembangan sistim transportasi yang baik, sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan
zaman. Dalam proses pertumbuhan ekonomi, kebutuhan transportasi terus meningkat.
Secara umum hal ini dapat dilihat dari tiga faktor berikut :
- Bila terjadi peningkatan produksi, maka semakin besarlah volume bahan yang
diangkut untuk memenuhi bahan baku produksi dan semakin besar pula hasil
produksi yang diangkut ke konsumen.

7
- Peningkatan volume produksi, mungkin sekali mengandung arti perluasan
wilayah sumber bahan baku dan wilayah pemasaran.
- Peningkatan jumlah barang yang dijual akan melipatgandakan pertumbuhan
kekhususan, dan peningkatan pendapatan akan menambah ragam transportasi
yang diminta. Dengan kata lain, peningkatan kegiatan ekonomi
mengikutsertakan peningkatan mobilitas.
Manfaat transportasi secara ekonomi meliputi :
1. Perpindahan Orang
Transportasi menjadikan orang lebih mudah dan cepat berpindah tempat dari satu tujuan
ke tujuan lainnya
2. Pemindahan Barang
Transportasi menjadikan barang – barang dapat dikirim dari tempat produksi ke tempat
– tempat lainnya yang membutuhkan barang – barang tesebut.
3. Menjaga stabilitas harga Barang
Transportasi menjadikan supply barang lebih mudah dan terjamin sehingga harga
barang akan tetap stabile.
4. Meningkatkan Nilai ekonomi suatu kawasan/ wilayah
Transportasi meningkatkan produktivitas dan nilai jual suatu kawasan, misal hasil
industri, hasil pertanian, tanah dll
5. Perkembangan Wilayah
Transportasi dapat mempercepat perkembangan suatu wilayah, keterbatasan transportasi
menghambat perkembangan wilayah.

2.3.2 Peranan Sosial


Manusia sebagai individu pada umumnya bermasyarakat dan berusaha hidup selaras
satu sama lainya, dalam tatanan kegiatan sosial yang saling memerlukan interaksi antar
sesamanya baik dalam kawasan sempit maupun kawasan yang luas atau jarak yang relatif
jauh. Maka, untuk memenuhi kebutuhan sosial tersebut secara lebih baik, sistem
transportasi menyediakan kemudahan, diantaranya berupa :
1. pelayanan untuk perorangan maupun kelompok;
2. pertukaran antara penyampaian informasi;
3. perjalanan untuk bersantai;
4. perluasan jangkauan perjalanan sosial;
5. pemendekan jarak antara rumah dan tempat kerja.

8
- Akibat sosial dari pembangunan transportasi telah menimbulkan perubahan
mendasar dalam cara kita menempuh kehidupan, khususnya meningkatnya
panjang perjalanan untuk menuju ke tempat kerja, terpisahnya tempat kerja dari
tempat tinggal dan terjadinya perkembangan pariwisata.
- Transportasi jalan raya mungkin memiliki konsekuensi yang paling jauh
jangkauannya, khususnya terhadap pertumbuhan daerah perkotaan dan
pergerakan orang dalam jumlah besar dari daerah ke perkotaan.

2.3.3 Peranan Politik


sistem transportasi yang baik akan mempermudah interaksi
spasial antar wilayah dari suatu negara, yang pada gilirannya akan memperkokoh
rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Peran politis transportasi yang dapat berlaku bagi
negara mana pun, yaitu :
1. transportasi menciptakan persatuan nasional yang semakin kuat dengan
meniadakan isolasi;
2. transportasi menyebabkan pelayanan kepada masyarakat dapat dikembangkan
atau diperluas dengan lebih merata pada setiap bagian wilayah negara;
3. keamanan negara terhadap serangan dari luar yang tidak dikehendaki
mungkin sekali bergantung pada perangkutan yang efisien yang memudahkan
mobilisasi segala daya (kemampuan dan ketahanan) nasional serta
memungkinkan perpindahan pasukan perang selama masa perang.
4. Sistem transportasi yang efisien memungkinkan negara memindahkan dan
mengangkut penduduk dari daerah bencana.

2.3.4 Peranan Lingkungan


Perlu diperhatikan pada peranan lingkungan dalam sistem transportasi dikarenakan
inilah yang jadi permasalahan dominan dalam sistem transportasi. Semakin banyak
transportasi yang beroprasi, maka semakin banyak juga polusi udara yang dikeluarkan dan
polusi suara yang ditimbulkan dari suara mesin ataupun klakson. Maka dari itu peranan
lingkungan dalam sistem transportasi dapatlah mengantisipasi adanya polusi udara maupun
suara yang ditimbulkan dari transportasi tersebut dengan membuat kendaraan ramah
lingkungan agar polusi udara dan polusi suara bisa mengalami penurunan untuk mencapai
sistem transportasi aman, nyaman dan layak untuk beroprasi.

9
Oleh karena itu, perlu diperhatikan dalam perencanaan sistem transportasi faktor-
faktor yang dominan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, sehingga dalam
penyelengaraanya dapat melayani pengguna sistem secara optimum.

2.3.5 Peranan Perkembangan Wilayah


Seiring perkembagan jalanya waktu peradaban di dunia ini akan meningkat atau
berkembang, maka wilayah – wilayah pusat kegiatan berkembang meluas ke pinggiran –
pinggiran wilayah, sedangkan daerah yang tak diperhatikan atau terisolir sebaliknya akan
semakin berkurang dan mengakibatkan interaksi antar kota semakin pendek. Kondisi ini
dapat dikaitkan dengan unsur sistem transportasi yang dimana sistem transportasi ini
bekerja dalam bidang penyambungan antar wilayah dan menjadikan sambungan antar
wilayah tersebut dapat berinteraksi antar kota secara banyak atau besar.

2.3.6 Peranan Psikologi


Dalam hal ini, sistem transportasi dalam peranan psikologis yaitu merujuk pada
pelayananya diantaranya adalah faktor psikologis individu pelaku bisa operator, pengguna,
non-pengguna, dan petugas). Dalam kasus salah satu contohnya adalah kesadaran akan
rambu yang tertera misalnya penerobosan lampu merah yang bersamaan. Bisa dilihat dari
ketidak disiplinan dan dilakukan secara sadar dalam penerobosan lampu merah tersebut
oleh sebab itu peranan psikologi dalam sistem transportasi ini dapat menata rasa kesadaran,
masing-masing individu dalam melakukan aktifitas yang berkaitan dengan transportasi
tersebut.

2.3.7 Peranan Hukum


Peranan hukum dalam sistem transportasi sangat lah penting. Secara jalan di
lapangan sehubungan dengan legalitas, operasional, perencanaan, dan kontrol operasi
transportasi untuk mendapatkan pelayanan transportasi yang optimum diberkalukanlah
sistem aturan yang dibawahi hukum atau yang sering kita dengar adalah pasal yang
mengatur. Hukum disini lebih jelasnya dapat mengatur sistem transportasi untuk
menjadikan sistem transportasi yang optimum, nyaman, dan aman yang dibawahi aturan
hukum. Peranan Hukum dalam sistem transportasi dapat meminimalisir angka kecelakaan
ataupun angka ketidakdisiplinan pengendara dikarenakan telah ditetapkanya aturan yang
mengatur sistem transportasi tersebut secara hukum dengan kata lain secara undang-

10
undang yang mengatur penuh jalanya sistem transportasi agar sesuai dengan sistem
transportasi yang aman, nyaman, dan kondusif
Contoh : - Tarif angkutan kota ditetapkan oleh pemerintah kota
- Penentuan trayek dan jumlah armada untuk angkutan ditetapkan DLLAJ
- Batasan penumpang angkutan ditetapkan oleh peraturan menteri perhubungan

2.3.8 Peranan Geografi


Kegiatan pergerakan atau perpindahan barang, manusia dan informasi pada ruang
dan waktu, tidak dapat terlepas dari ilmu geografi. Kegiatan perpindahan ini menggunakan
sarana dan prasarana yang selalu berubah-ubah, dalam geografi disebut sebagai network.
Tempat asal dan tempat tujuan perpindahan, berubah sesuai permintaan. Pandangan ilmu
geografi menyebutnya sebagai titik (nodes). Manusia, barang dan informasi merupakan
objek dari perpindahan ini. Ketiga hal tersebut merupakan wujud dari permintaan
perpindahan ini. Begitu perpindahan terjadi, maka hal tersebut nampak nyata sebagai
fungsi dari gerakan (flows).
Untuk mengetahui sistem transportasi dari segi organisasi keruangan, yang perlu
diketahui adalah struktur dari jaringan. Unsur jaringan yang utama adalah keterkaitan
(linkages) yaitu jaringan jalan dan titik (nodes) yaitu pusat kegiatan. Jaringan jalan dapat
berbentuk berbagai fasilitas seperti jalan raya, jalan kereta, jalur angkutan udara, jalur
perjalanan laut dan sungai, atau dapat juga pergerakan (flows) di atas jaringan tersebut,
seperti jumlah kendaraan, jumlah penumpang, perpindahan barang dalam satuan waktu
tertentu. Sementara nodes adalah simpul-simpul yang menghubungkan tempat asal dan
tempat tujuan, seperti pusat kegaitan ekonomi, kota, terminal penumpang, terminal
komunikasi elektronik dan sebagainya.
Geografi sebagai ilmu disiplin untuk mengetahui permukaan bumi, kondisi daerah
dengan citra satelit memiliki peranan penting dalam perkembangan sistem transportasi.
Topografi sebagai bagian dari geografi memberikan pertimbangan atas perencanaan dan
perancangan pemilihan komponen sistem transportasi dalam sarana, prasana, dan lalu
lintas. Dengan disiplin ilmu geografi dalam sistem transportasi dapat memudahkan
memperluas sistem transportasi.
Contoh : - Perencanaan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung membutuhkan peta
untuk melihat titik pembangungan

11
- Perencanaan pembangunan bandara butuh data penduduk, data pemukiman
untuk pembebasan lahan, dan juga butuh pemetaan untuk pembangunan
bandara tersebut
- Kependudukan dibutuhkan untuk prediksi permintaan transportasi

12
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dalam kontek sistem transportasi makro adalah
adanya hubungan antara ilmu lain seperti ekonomi, sosial, psikologi, perekembangan
wilayah, hukum, dan geografi untuk memperlancar sistem transportasi ini dan juga adanya
sub sistem jaringan, pergerakan, kegiatan, kelembagaan untuk mengetahui hubungan
hungan tersebut secara dalam pada konteks sistem transportasi makro.

3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber -
sumber yang lebih banyak. Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan
juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di
jelaskan. Untuk bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka.

13
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. 2018. “Transportasi”. https://id.wikipedia.org/wiki/Transportasi


(diakses 15 September 2018)

Wikipedia.2018. “Sistem”. https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem


(diakses 15 September 2018)

StudFive. TT. “Sistem Transportasi Makro”


https://stud5.wordpress.com/2012/06/13/sistem-transportasi-makro/
(diakses 16 September 2018)

Dinas Perhubungan. 2013. “Manfaat Transportasi Secara Ekonomi”


http://dishub.jabarprov.go.id/artikel/view/221.html
(diakses 16 September 2018)

Justnangeografi. 2012. “Trasnportasi”.


http://justnangeografi.blogspot.com/2012/05/transportasi.html
(diakses 17 September 2018)

Sulistyorini, Rahayu. TT. “Sistrans”.


http://staff.unila.ac.id/ayu17010107/files/2011/11/SISTRANS.pdf
(diakses 17 September 2018)

Nurhadi, Sofyan. 2010. “Peranan Geograf dalam Pengembangan Transportasi di


Indonesia”. https://sofyannurhadi.wordpress.com/tag/geografi-transportasi/
(diakses 17 September 2018)

14

Anda mungkin juga menyukai