Disusun Oleh :
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, nikmat dan ridho-Nya, sehingga
dapat menyelesaikan Paper ini dengan sebagaimana mestinya.Sholawat serta salam tetap
tercurah limpahkan kepada jujungan Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa ajaran islam
kepada kita sekalian, sehingga penulis termotivasi dalam menyelesaikan paper ini.
Mengingat dalam membuat paper ini tidak dapat lepas dari berbagai pihak yang
membantu dalam memberi dorongan baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga
Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah memberi kesempatan, dukungan dan
bantuan dalam menyelesaikan Paperini.
Penulis
II
DAFTAR ISI
PAPER..............................................................................................................................................I
KATA PENGANTAR....................................................................................................................II
DAFTAR ISI.................................................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG......................................................................................................1
1.2. RUMUSAN MASALAH..................................................................................................2
BAB II DASAR TEORI.................................................................................................................3
2.1. SISTEM............................................................................................................................3
2.2. PEMERINTAH.................................................................................................................4
2.3. SISTEM PEMERINTAH DAERAH................................................................................5
2.4. PERKEMBANGAN SISTEM PEMERINTAHAN..........................................................7
BAB III PENUTUP.........................................................................................................................9
3.1. KESIMPULAN.................................................................................................................9
III
BAB I
PENDAHULUAN
Birokrasi yang berorientasi pelayanan prima kepada publik menjadi tuntutan yang
masuk akal dalam semangat reformasi birokrasi dewasa ini. Reformasi birokrasi merupakan
proyek nasional, yang harus didekati dengan berbagai disiplin ilmu , namun tetap
terintegrasi dengan baik. Salah satu pendekatan yang niscaya diambil dalam menjalankan
cita – cita baik itu adalah pendekatan teknologi. Karena teknologi adalah cinta terakhir
manusia, maka manusia tak bisa berkelit atas kehadirannya, bahkan dalam setiap lini
kehidupan. Dalam praktik usaha penyelenggaraan pelayanan publik oleh birokrasi, ada
beberapa terminologi yang digunakan untuk mendekati problem digital birokrasi seperti ini.
electronic government (e-gov) yang diberikan untuk suatu pemerintahan yang mengadopsi
teknologi yang berbasis internet, intranet yang dapat melengkapi dan meningkatkan program
dan pelayanannya. Ada lagi yang mengatakan sebagai digital government, dan lain
sebagainya. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan pelayanan yang berakhir pada
kepuasan yang terbaik kepada pengguna jasa, dalam hal ini adalah publik.
Secara garis besar, kalau dari sisi teknis ada dua dimensi dalam usaha pemanfaatan
teknologi digital, yakni ketersediaan jaringan dan kebutuhan aplikasi. Saat ini di Indonesia
jaringan internet sudah cukup luas menjangkau pelosok pedesaan dengan disediakan oleh
berbagai operator. Hal ni memang merupakan salah satu kemudahan , artinya sudah terdapat
pijakan bagai langkah selanjutnya. Kemudian persoalan apikasi Dari deskripsi data di atas
1
menunjukkan bahwa keberadaan infrastruktur penggunaan teknologi untuk mendukung e-
gov sudah tersedia untuk dapat menerapkan e-gov. Hal ini ditunjukkan dengan tersedianya
komputer pada semua unit kerja yang jumlahnya relatif cukup, sudah tersedia LAN, maupun
wireless. Meskipun demikian, pemanfaatan infrastruktur e-gov tersebut masih relatif kurang,
tetapi sudah kelihatan ada upaya dari berbagai pihak untuk mendukung penerapan e-gov di
daerah ini. . Dengan demikian, penerapan e-gov secara komprehensif sudah dapat dikatakan
siap.
Selain itu, tuntutan kebutuhan stakeholder menuntut adanya integrasi SIM secara
nasional tidak bisa ditunda lagi, maka semua SIM yang tergabung di pemda Jember harus
diintegrasikan, mulai pada lingkup internal, provinsi, maupun nasional. Selain itu, untuk
mempercepat proses standarisasi tersebut, pemda pemda sebaiknya memiliki tim khusus
yang kompeten dalam bidang ICT/e-gov. Salah satu kelemahan dari non teknis adalah
ketersediaan sumber daya manusia yang mumpuni untuk menjalankan program tersebut.
Tidak setiap pemda atau instansi mempunyai sumber daya manusia yang menguasai
teknologi ini, sehingga kalau dapat dikatakan kelemahan, hal itu adalah kelemahan yang
2
BAB II
DASAR TEORI
2.1. SISTEM
Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yang berarti "hubungan yang saling
tergantung antara bagian yang satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan, baik
berasal dari alam ataupun yang diproduksi oleh manusia" (Brockhaus, 19)Sistem juga
bisa berarti tatanan, metode, kebiasaan ataupun prinsip. Untuk mencapai tujuan sistem,
sistem-sistem tersebut secara bersama-sama saling berhubungan. Sistem beroperasi
dalam sebuah lingkungan yang kompleks, dan melanjutkan penjelasan pada alinea
sebelumnya, masing-masing sistem memiliki karakteristik dan elemen- elemen yang
spesifik sesuai dengan jenis sistemnya. Sistem politik dan pemerintahan merupakan
sistem yang beroperasi untuk mencapai tujuan yang bersifat politik dan pemerintahan,
sistem ekonomi merupakan sistem yang beroperasi untuk mencapai tujuan yang sifatnya
ekonomi, demikian pula sistem informasi merupakan sistem yang bertujuan untuk
mencapai tujuan efektifitas penyampaian informasi.
Definisi sistem lainnya dikemukakan oleh Kim, menurutnya, sistem merupakan "a
system is any group of interacting, interrelated, or interdependent parts that form a
complex and unified whole that has a specific purpose"(Kim, 1999: 2) Kim selanjutnya
mengemukakan ada empat karakteristik sistem, yaitu:
3
2. all parts must be present for a system to carry out its purpose optimally;
3. the order in which the parts are arranged affects the performance of a system;
4. systems attempt to maintain stability through feedback.
2.2. PEMERINTAH
Pemerintahan dalam arti luas adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh negara
dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyatnya dan kepentingan negara sendiri; jadi
tidak diartikan sebagai pemerintahan yang hanya menjalankan tugas eksekutif saja,
melainkan juga meliputi tugas- tugas lainnya termasuk legislatif dan yudikatif, sehingga
sistem pemerintahan adalah pembagian kekuasaan serta hubungan antara lembaga-
lembaga negara yang menjalankan kekuasaan-kekuasaan negara itu, dalam rangka
kepentingan rakyat. Beda halnya dengan pemerintah dalam arti sempit. Dalam arti
sempit, pemerintah hanya meliputi lembaga yang mengurus pelaksanaan roda
pemerintahan di tataran eksekutifBerikut merupakan definisi pemerintahan menurut para
pakar.
1. Menurut CF Strong (Kencana, 2013: 10), pemerintahan dalam arti luas mempunyai
kewenangan untuk memelihara perdamaian dan keamanan negara. Oleh karena itu,
pertama harus mempunyai kekuatan militer atau kemampuan mengendalikan angkatan
perang. yang kedua harus mempunyai kekuatan legislatif atau dalam arti pembuatan
undang-undang, ketiga harus mempunyai kekuatan finansial atau kemampuan untuk
mencukupi keuangan masyarakat dalam rangka membiayai ongkos keberadaan negara
dalam penyelenggaraan peraturan, hal tersebut dalam penyelenggaraan kepentingan
negara. Rangka
4
2. Menurut Woodrow Wilson, Pemerintah merupakan suatu pengorganisasian kekuatan,
tidak selalu berhubungan dalam organisasi kekuatan angkatan bersenjata, tetapi dua
atau sekelompok orang dari sekian banyak kelompok orang yang dipersiapkan oleh
suatu organisasi untuk mewujudkan maksud-maksud bersama mereka, dengan hal-hal
yang memberikan keterangan bagi urusan- urusan umum kemasyarakatan.
3. Menurut W.S Sayre, pemerintah dalam definisi terbaiknya adalah sebagai organisasi
dari negara, yang memperlihatkan dan menjalankan kekuasaannya. Pengertian dari
Sayre tersebut otomatis menyederhanakan definisi pemerintah dari dua pakar
sebelumnya.
4. Menurut Apter, pemerintah merupakan satuan anggota yang paling umum yang
memiliki (a) tanggung jawab tertentu untuk mempertahankan sistem yang
mencakupnya, itu adalah bagian dan (b) monopoli praktis mengenai
kekuasaan paksaan.
5
tersebut, Jimly Asshiddiqie mengemukakan, sistem pemerintahan berkaitan dengan
pengertian regeringsdaad, yaitu penyelenggaraan pemerintahan oleh eksekutif dalam
hubungannya dengan fungsi legislatif.
Sistem pemerintahan negara sendiri adalah sistem hubungan dan tata kerja antara
lembaga-lembaga negara, yakni eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Sistem pemerintahan
berkaitan dengan mekanisme yang dilakukan pemerintah dalam menjalankan tugasnya.
Sistem pemerintahan ini pada era demokrasi modern dapat dibagi dalam tiga kelas,
tergantung pada hubungan antara organ-organ pemerintahan yang mewakili tiga fungsi
yang berbeda, yaitu: Pertama, pemerintahan rakyat melalui perwakilan dengan sistem
parlementer. Kedua, pemerintahan rakyat melalui perwakilan dengan sister pemisahan
kekuasaan atau sistem presidensial. Ketiga, pemerintahan rakyat melalui perwakilan
dengan disertai pengawasan langsung oleh rakyat. Walaupun dalam tatanan
implementasinya ada sistem pemerintahan yang bersifat campuran. Pada prinsipnya
sistem pemerintahan itu mengacu pada bentuk hubungan antara lembaga legislatif dengan
6
lembaga eksekutif. Dengan demikian menurut penulis, sistem pemerintahan yang dikenal
di dunia saat ini adalah empat macam, yaitu: (a) sistem pemerintahan parlementer; (b)
sistem pemerintahan presidensial; (c) sistem campuran; dan (d) sistem Referendum.
7
2.4. PERKEMBANGAN SISTEM PEMERINTAHAN
8
Tuntutan bahwa e-gov adalah sesuatu yang telah ada itu perlu dilakukan dengan
lebih eifisien, lebih efektif, lebih murah, lebih cepat, lebih baik, lebih nyaman, dan lain-
lain. Perwujudan dari tuntutan dan inisiatif itu adalah dengan menggunakan sarana
eletronik, yakni komputer yang dikombinasikan dengan teknologi informasi dan
komunikasi, bukan latah, tetapi adalah satu kebutuhan. konsep pelayanan tidak selalu
harus dikaitkan dengan pemberian layanan langsung kepada pengguna jasa (front-end),
tetapi juga di dalamnya internal pemberi jasa itu sendiri (back-end). Proporsi tetap harus
lebih besar kepada front-end. E-gov harus lebih banyak memberikan atensi kepada front-
end, karena memang esensi pemerintah adalah untuk itu, dan karena itu pemerintah ada,
tanpa mengabaikan kepentingan internalnya dalam rangka untuk dapat memberikan
pelayanan terbaik.
9
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Sistem merupakan kesatuan yang utuh dari suatu rangkaian, yang kait mengait satu
sama lain. Bagian atau anak cabang dari suatu sistem, menjadi induk sistem dari
rangkaian selanjutnya. Begitulah seterusnya sampai pada bagian yang terkecil, rusaknya
salah satu bagian akan mengganggu sistem itu sendiri. Pemerintahan indonesia adalah
suatu contoh sistem pemerintahan, dan anak cabangnya adalah sistem pemerintahan
daerah, kemudian seterusnya sistem pemerintahan desa/kelurahan,
Pemerintahan merupakan kegiatan di mana di dalam nya terdapat proses terus
menerus tentang perlindungan dan penjaminan kesejahteraan masyarakat, serta
pemenuhan kebutuhan baik primer, sekunder, dan tersier yang kesemuanya dijamin
melalui mekanisme yang telah diatur oleh konsensus bersama bernama dasar negara dan
undang-undang.
Sistem pemerintahan adalah sistem hubungan dan tata kerja antara lembaga-lembaga
negara, yakni eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Sistem pemerintahan berkaitan dengan
mekanisme yang dilakukan pemerintah dalam menjalankan tugasnya. Sistem
pemerintahan ini pada era demokrasi modern dapat dibagi dalam tiga kelas, tergantung
pada hubungan antara organ-organ pemerintahan yang mewakili tiga fungsi yang
berbeda, yaitu: Pertama, pemerintahan rakyat melalui perwakilan dengan sistem
parlementer.
10
11