Disusun Oleh:
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah TEKNOLOGI INFORMASI
DALAM BIDANG PEMERINTAHAN ini tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari Makalah ini, baik dari materi maupun
teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Akhir kata penulis berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya
bagi semua pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................5
1.3 Tujuan................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................6
2.1 Pengertian Informasi........................................................................................6
2.2 Pengertian Teknologi Informasi.......................................................................6
2.3 Pengertian Informasi Dan Komunikasi Bidang Pemerintahan.........................6
BAB III PENUTUP...........................................................................................................14
3.1 Kesimpulan........................................................................................................14
3.2 Saran..................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................15
BAB 1
PENDAHULUAN
Seiring dengan kemajuan teknologi yang mengglobal telah terpengaruh dalam segala
aspek kehidupan baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, seni dan bahkan di dunia
pendidikan. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap
inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan
banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam
bidang teknologi informasi sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi
yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya
diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan digunakan untuk
hal negatif.
Teknologi informasi (TI) merupakan salah satu bidang industri yang berkembang dengan
begitu pesatnya pada tahun-tahun terakhir ini, dan akan terus berlangsung untuk tahun-tahun
mendatang. Perkembangan industry dalam bidang teknologi informasi ini membutuhkan suatu
formalisasi yang lebih baik dan tepat mengenai pekerjaan, profesi berkaitan dengan keahliaan
dibidang teknologi informasi.
Salah satu ciri khusus drai bidang ilmu teknologi informasi adalah ilmu tersebut yang
lebih bersifat aolikatif. Bidang ilmu teknologi informasi, lebih mengarah kepada pengelolaan
data dan informasi dalam sebuah enterprise (perusahaan atau organisasi kerja lainnya), dengan
pemanfaatan teknologi computer dan komunikasi data lebih menekankan pada tekhnik
pemanfaatan perangkat-perangkat yang ada. Begitu juga halnya dengan lingkungan instusi
pemerintahan, ilmu teknologi digunakan untuk keperluaan sehari-hari, mulai dari urusan
administrasi perkantoran sampai dengan pelayan public pemerintah terhadap masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
Secara Etimologi, informasi berasal dari bahasa Prancis Kuno informacion (tahun 1387)
yang diambil dari bahasa latin informationem yang berarti “garis besar, konsep, ide”. Informasi
merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam “pengetahuaan yang
dikomunikasikan”.
Menurut Gordon B. Davis, informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk
yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam
keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang
Dari pengertian kedua kata tersebut, pengertian dasar teknologi informasi adalah
menyusun data yang telah diolah untuk mengambil suatu keputusan oleh penerima informasi
tersebut.
Secara mudahnya teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses
imasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan lebih
cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.
Informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu
dibukanya kantor, informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke
kantor pemerintahan.
Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat
menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolah: jumlah kelas, daya tampung
murid, passing grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang
tua untuk memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya.
Tuntutan masyarakat akan pemerintahan yang baik sudah mendesak untuk dilaksanakan
oleh aparatur pemerintah. Salah satu solusi yang diperlukan adalah keterpaduan sistem
penyelenggaraan pemerintah melalui jaringan sistem informasi on-line antar instansi pemerintah
baik pusat dan daerah untuk mengakses seluruh data dan teknologi informasi terutama yang
berhubungan dengan pelayanan publik. Dalam sektor pemerintah, perubahan lingkungan dan
kemajuan teknologi mendorong aparatur pemerintah untuk mengantisipasi hal baru dan upaya
peningkatan kinerja serta perbaikan pelayanan menuju terwujudnya pemerintah yang baik (good
govermance).
Hal terpenting yang harus dicermati adalah sector pemerintah merupakan pendorong serta
fasilitator dalam keberhasilan berbagai kegiatan pembangunan, oleh karena itu keberhasilan
pembangunan harus didukung oleh kecepatan arus data dan informasi antar instansi agar terjadi
keterpaduan system antara pemerintah dengan pihak pengguna lainnya.
Teknologi informasi (TI) adalah teknologi yang berhubungan dengan masalah informasi.
TI merupakan sebuah kumpulan knowledge yang dapat berwujud kertas yang dapat diperjual
belikan untuk keprrluan tertentu (Raharjo : 1999). Perkembangan teknologi informasi di
Indonesia sangat dipengaruhi oleh kemampuanseumber daya manusia dalam memahami
komponen teknologi informasi, seperti perangkat keras dan perangkat lunak komputer.
Kebutuhan akan tenaga yang berbasis teknologi informasi masih terus meningkat, hal ini bisa
terlihat dengan banyaknya jenis pekerjaan yang memerlukan kemampuan di bidang teknologi
informasi pada berbagai bidang juga jumlah SDM masih sedikit, jika dibandingkan dengan
jumlah penduduk Indonesia.
3. Kualitas Pelayanan
Yang paling dituntut publik saat ini adalah maslaah kualitas pelayanan dari kantor-kantor
pemerintah. Dengan menggunakan TI aparatur pemerintah lebih mudah dalam mencari informasi
yang dapat membantu meningkatkan produknya.
4. Meningkatkan Kinerja
TI dapat untuk meningkatkan kinerja institusi pemerintahan. Sebagai contoh LAN atau
internet dapat dipasang di institusi pemerintahan untuk mempercepat proses pertukaran informasi
dalam bentuk apapun.
5. Tenaga kerja TI
Menghasilkan tenaga kerja yang terampil di bidang TI. Tenaga kerja ini dapat diekspor
ke luar negri yang masib membutuhkan SDM-SDM yang terampil dibidang TI.
OOS Center adalah sebuah institusi yang memberikan dukungan pengembangan satuan
kerja layanan perijinan terpadu atau lebih dikenal dengan istilah One Stop Services disingkat
OSS. OSS center mendukung terwujudnya inovasi layanan perijinan terpadu di daerah yang pada
kenyataannya masih memiliki keterbatasan untuk dari tingginya kompetisi bisnis ditingkat local
dan nasional, keberadaan OSS Center akan memiliki korelasi positif terhadap perbaikan
pelayanan publik pemerintah terhadap investor (baik PMA maupun PMDN) dan pembisnis lokal.
Dengan terbentuknya OSS Center di tingkat nasional dan regional (propinsi), diharapkan
akan memiliki andil dalam perbaikan iklim investasi dan kualitas pelayanan perijinan di
Indonesia. OSS Center akan memberikan pendampingan pada OSS bagi daerah-daerah yang
membutuhkan melalui penguatan system dan informasi, menganalisa kebutuhan dan melakukan
asistensi ditiap level kebijakan pemerintah, mengidentifikasi kelebihan dari satuan kerja
pelayanan perijinan kerja usaha dan investasi, serta bentuk-bentuk asistensi lainnya. Selain itu,
dengan keberadaan OSS center ini diharapkan akan membentuk jaringan data dan informasi yang
luas antar stakeholder dalam ranah investasi nasional dan lokal.
Terbentuknya OSS Center ini ternyata sejalan dengan intruksi Presiden Nomor 13 tahun
2006 tentang Paket Kebijakan Investasi dimana dalam kebijakan tersebut dituangkan berbagai
hal yang harus diatur kembali agar iklim investasi di Indonesia dapat tumbuh dan bersaing di
skala Internasional. Dengan dukungan-dukungan luas dari jaringan forum daerah (Forda UKM),
lembaga-lembaga yang concern pada pengembangan usaha dan investasi baik pemerintah
maupun non pemerintah, sector swasta serta keterlibatan media cetak dan elektronik, OSS Center
daharapkan mampu menjadi motivator terciptannya perbaikan kualitas layanan perijinan usaha
dan investasi di Indonesia.
Sedangkan manfaat nyata dai OSS Center ini adalah: OSS diharapkan mampu
melayaniaeluruh perijinan yang dibutuhkan oleh investor dan dunia usaha di daerah masing-
masing, mulai dari ijin mendirikan bangunan (IMB), ijin gangguan (HO), ijin usaha (SIUP, TDP,
TDI, IUT, IUI, TDG, dll) atau ijin per sektor seperti ijin usaha restora, ijin pendirian salon dan
OSS Center akan memberikan berbagai informasi dan pelatihan tentang sistem, metode, dan cara
untuk mengembangkan layanan perijinan dan investasi di Indonesia yang dapat diakses secara
langsung dikantor Oss Center atau melalui telepon, email, dan website (www. Oss-center.net).
OSS Center juga akan menghubungkan pemerintah kota/kabupaten dan OSS di seluruh
Indonesia dengan lembaga pendamping atau lembaga-lembaga lain yang dapat memberikan
bantuan teknis untuk pengembangan OSS.
Teknologi informasi adalah teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk
memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, mamanipulasi data dalam berbagai cara
untuk menghasilkan informasi yang berkualitas tinggi, yang merupakan informasi yang relevan,
akurat dan tepat waktu yang digunakan untuk keprluan bisnis, pribadi, dan pemrintahan, dan
merupakan informasi yangstrategis untuk mrngambil keputusan.
Dengan adanya informasi yang mencukupi masyarakat akan belajar untuk bisa
menentukan pilihannya.
Dalam konteks penyelenggaraan pemerintah yang lebih baik, teknologi informasi masih
dianggap sebagai alat “pengotomasi proses”yang diharapkan dapat mengurangi proses yang
dilakukan secara manual dibanding sebagai alat yang dapat mengurangi birokrasi.
Dalam konteks partisipasi semua pihak untuk penyusunan krbijakan, teknologi informasi
masih dianggap sebagai alat yang mempermudah oengumoulan informasi dibidang sebagai alat
yang dapat membuka komunikasi dengan pihak luar seperti publik atau instansi lain.
Harus diakui tidak semua orang melek terhadap teknologi. Bagi warga yang berada
jauh di pedalaman akan susah untuk mrngakses website, blog, tentang politik di
Indonesia.
Sebuah badan politik seperti negara memerlukan tanggapan dari warganya.
Penggunaan persenjataan canggih untuk menyerang pihak lain demi kekuasaan dan
kekayaan
Tuntutan masyarakat akan pemerintahan yang baik untuk dilaksanakan oleh aparatur
pemerintah. Salah satunsolusi yang diperlukan adalah ketrpaduan sistem penyelengaraan
pemerintah melalui jaringan sistem informasi online antar instansi pemerintah baik pusat dan
daerah untuk mengakses seluruh data dan informasi terutama yang berhubungan dengan
pelayanan publik.
Hal terpenting yang harus dicermati adalah sektor pemerintah merupakan pendorong
serta fasilitator dalam keberhasilan berbagai kegiatan pembangunan, oleh karena itu, kebrhasilan
pembangunan harus didukung oleh kecepatan arus data dan informasi antar instansi.
Apalagi masih ada anggapan e-goverment hanya membuat website saja, sosialisasinya
tidak terlaksana dengan optimal. Namun berdasarkan inpres pembangunan sistem informasi
pemerintahan terpadu ini akan terealisasi sampai tahun yang akan mendatang.
Tujuan e-government adalah untuk meningkatkan hubungan pemerintah, dalam hal ini
lembaga yang bersangkutan dengan pihak-pihak lain. Bentuk-bentuk hubungan pemerintahan
dalam pemanfaatan TIK antaralain :
mudah diperoleh.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sedangkan produk lokal yang sering mereka gunakan adalah masih sebatas jasa
pelatihan. Sebagian besar faktor dana sebagai penghemat utama dalam pengembangan teknologi
informasi. Mereka mengharapkan dukungan strategi, prioritas, dan arah kebijakan riset dan
strategi pengembangan tenaga ahli dibidang teknologi informasi sebagai bagian dari kebijakan
nasional dibidang teknologi informasi untuk dapat meningkatkan jumlah dan mutu hasil riset
dibidang mutu TI.
3.2 Saran
Semakin cepatnya perkembangan Teknologi Informasi danKomunikasi menuntut
manusia untuk mencoba membuat perubahandi segala jenis kehidupannya yang tujuannya
adalah mendapatkanhasil maupun kondisi yang terbaik yang dapat dicapai. Banyaknyasektor
kehidupan yang ada diharapkan membuka inovasi baru bagikita untuk menciptakan sesuatu yang
baru untuk kemajuanperadaban manusia. Namun semua inovasi tersebut hendaknyaharus
dibatasi oleh aturan hukum negara dan budaya bangsa Indonesia.
Semoga makalah ini dapat menggerakkan manusia Indonesiauntuk lebih berkarya dan
berinovasi sesuai dengan karakteristik masyarakat Indonesia sehingga mampu meningkatkan
image bangsadi mata bangsa di dunia.
Daftar Pustaka
https://.blog.institutpendidikan.ac.id/makalahteknologiinformasidalampemerintahan/