Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH

TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI PEMERINTAH

DISUSUN OLEH:

NAMA :

NPP :

KELAS :

ABSEN :

PEMBANGUNAN EKONOMI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

2022
 

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya, tugas makalah Teknologi Informasi dan
Komunikasi Pemerintah telah kami selesaikan tepat pada waktunya.

Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan tugas makalah Teknologi Informasi dan
Komunikasi Pemerintah ini.

Namun kami sangat menyadari bahwa dalam laporan kami ini masihterdapat banyak
kekurangan baik isi maupun penyajiannya. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dari para pembaca untuk perbaikan dan kesempurnaan laporan praktikum berikutnya. 

Semoga laporan yang kami buat ini dapat menggerakkan manusia Indonesia,
khususnya kita untuk lebih berkarya dan berinovasi sesuai denhgan karakteristik masyarakat
Indonesia sehingga mampu meningkatkan image bangsa di mata bangsa di dunia. 

Jatinangor, 20 September 2022 

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Seiring dengan kemajuan teknologi yang mengglobal telah terpengaruh dalam segala
aspek kehidupan baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, seni dan bahkan di dunia
pendidikan. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan
ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan.
Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia.
Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia.
Khusus dalam bidang teknologi informasi sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa
oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian,
walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga
memungkinkan digunakan untuk hal negatif.

Teknologi informasi (TI) merupakan salah satu bidang industri yang berkembang
dengan begitu pesatnya pada tahun-tahun terakhir ini, dan akan terus berlangsung untuk
tahun-tahun mendatang. Perkembangan industry dalam bidang teknologi informasi ini
membutuhkan suatu formalisasi yang lebih baik dan tepat mengenai pekerjaan, profesi
berkaitan dengan keahliaan dibidang teknologi informasi.

Perkembangan teknologi informasi di Indonesia harus diimbangi dengan penyiapan


sumber daya manusia yang handal untuk mengantisipasi persaingan global yang sudah
semakin dekat, serta untuk menigkatkan taraf dan kualitas bangsa Indonesia.

Salah satu ciri khusus drai bidang ilmu teknologi informasi adalah ilmu tersebut yang
lebih bersifat aolikatif. Bidang ilmu teknologi informasi, lebih mengarah kepada pengelolaan
data dan informasi dalam sebuah enterprise (perusahaan atau organisasi kerja lainnya),
dengan pemanfaatan teknologi computer dan komunikasi data lebih menekankan pada
tekhnik pemanfaatan perangkat-perangkat yang ada. Begitu juga halnya dengan lingkungan
instusi pemerintahan, ilmu teknologi digunakan untuk keperluaan sehari-hari, mulai dari
urusan administrasi perkantoran sampai dengan pelayan public pemerintah terhadap
masyarakat.

Penggunaan teknologi informasi disebuah instusi pemerintahan bisa berbeda-beda


bergantung kepada kemampuan dan bidang yang ada di instusi itu sendiri. Bisa jadi sebuah
instusi pemerintahan yang terdiri dari dinas-dinas, bagian seksi hanya menggunakan produk
teknologi informasi saja tanpa perlu mengembangkannya.

1. Rumusan Masalah
2. Apa peranan TIK Dalam Pemerintahan
3. Apa dampak positif dan negative TIK dalam pemerintahan
4. Apa Tujuan TIK Dalam Pemerintahan
5. Apa manfaat TIK Dalam pemerintahan

 
1. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui apa saja peranan TI di bidang pemerintahan


2. Untuk mengethaui dampak positif dan negatif TI di bidang pemerintah
3. Untuk mengetahui apa saja tujuan dan manfaat TI di bidang pemerintahan
4. Untuk mengetahui apa saja manfaat TI di bidang pemerintahan
BAB II
PEMBAHASAN

A.Definisi Teknologi Informasi 

Definisi Teknologi yaitu penerapan keilmuan yang mempelajari


danmengembangkan kemampuan dari suatu rekayasa dengan langkah dan
teknik tertentu dalam suatu bidang. Aplikasi ilmu enginerring untuk
mengembangkanmesin dan prosedur agar memperluas dan memperbaiki kondisi
manusia, ataupaling tidak memperbaiki efisiensi manusia pada beberapa aspek
(sumber,tahun) 

Definisi Informasi yaitu data yang telah diperoses ke dalam suatu bentuk yang


mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata, sehingga dapat dipakai
sebagai dasar untuk mengambil keputusan, dan terasa bagikeputusan saat itu atau
keputusan
mendatang. Teknologi informasi dilihat dari kata penyusunannya adalah teknologi
dan informasi. Secara mudahnya teknologi informasi adalah hasil rekayasamanusia
terhadap proses penyampaian informasi dari bagian pengirim kepenerima sehingga
pengiriman informasi tersebut akan:

 Lebih cepat
 Lebih luas sebarannya
 Lebih lama penyimpanannya
Manusia adalah mahluk sosial, disamping sandang, pangan, dan papan sebagai
kebutuhan utamanya, maka sebagai mahkluk sosial manusiamembutuhkan untuk
berkomunikasi diantara sesamanya sebagai kebutuhanutamanya untuk dapat saling
berhubungan satu dengan yang
lainnya. Maka mulailah manusia mencari dan menciptakan sistem dan alat untuk saling
berhubungan tersebut, mulai dari melukis bentuk ( bergambar ) didinding gua, isyarat
tangan, isyarat asap, isyarat bunyi, huruf, kata, kalimat,tulisan, surat, sampai dengan
telepon dan
internet. Istilah TI ( Teknologi Informasi ) atau IT ( Information Technology )yang
populer saat ini adalah bagian dari mata rantai panjang dari
 
perkembangan istilah dalam dunia SI ( Sistem Informasi ) atau
IS ( InformationSystem ). Istilah TI memang lebih merujuk pada teknologi yang
digunakandalam menyampaikan maupun mengolah informasi, namun pada
dasarnyamasih merupakan bagian dari sebuah sistem informasi itu sendiri. TI
memangsecara nota bene lebih mudah dipahami secara umum sebagai
pengolahaninformasi yang berbasis pada teknologi komputer yang tengah
terusberkembang pesat.

1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi Bidang Pemerintahan (e-


government).

E-government adalah pemakaian atau  penggunaan teknologi informasi yang


meningkatkan hubungan antara pemerintah dengan pihak-pihak lain. Atau definisi e-
government yang lainnya adalah merupakan kependekan dari “elektronik pemerintah”, dapat
dikenal e-gov, pemerintah digital, pnline pemerintah ataupun pemerintah tranformasi.

E-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan,


seperti menggunakan intranet dan internet, yang mempunyai kemampuan menghubungkan
keperluan penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya. Pada intinya e-government adalah
penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan
pihak-pihak lain. Penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan
bentuk baru seperti: G2C (Governmet to Citizen), G2B (Government to Business), dan G2G
(Government to Government).

1.  Manfaat e-government yang dapat dirasakan antara lain:


 Pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat

Informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus
menunggu dibukanya kantor, informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara
fisik datang ke kantor pemerintahan.

 Peningkatan hubungan antara pemerintah

Pelaku bisnis, dan masyarakat umum, adanya keterbukaan (transparansi) maka


diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik, keterbukaan ini
menghilangkan saling curiga dankekesalan dari semua pihak.

 Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh

Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat
menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolah: jumlah kelas, daya
tampung murid, passing grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan
digunakan oleh orang tua untuk memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya.

 Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien


Koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melalui e-mail atau bahkan video
conference. Untuk  Indonesia yang luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu.
Tanya jawab, koordinasi, diskusi antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya
harus berada pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk
pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua jam saja.

Tuntutan masyarakat akan pemerintahan yang baik sudah mendesak untuk


dilaksanakan oleh aparatur pemerintah. Salah satu solusi yang diperlukan adalah keterpaduan
sistem penyelenggaraan pemerintah melalui jaringan sistem informasi on-line antar instansi
pemerintah baik pusat dan daerah untuk mengakses seluruh data dan teknologi informasi
terutama yang berhubungan dengan pelayanan publik. Dalam sektor pemerintah, perubahan
lingkungan dan kemajuan teknologi mendorong aparatur pemerintah untuk mengantisipasi
hal baru dan upaya peningkatan kinerja serta perbaikan pelayanan menuju terwujudnya
pemerintah yang baik (good govermance).

Hal terpenting yang harus dicermati adalah sector pemerintah merupakan pendorong
serta fasilitator dalam keberhasilan berbagai kegiatan pembangunan, oleh karena itu
keberhasilan pembangunan harus didukung oleh kecepatan arus data dan informasi antar
instansi agar terjadi keterpaduan system antara pemerintah dengan pihak pengguna lainnya.

Teknologi informasi (TI) adalah teknologi yang berhubungan dengan masalah


informasi. TI merupakan sebuah kumpulan knowledge yang dapat berwujud kertas yang
dapat diperjual belikan untuk keprrluan tertentu (Raharjo : 1999). Perkembangan teknologi
informasi di Indonesia sangat dipengaruhi oleh kemampuanseumber daya manusia dalam
memahami komponen teknologi informasi, seperti perangkat keras dan perangkat lunak
komputer. Kebutuhan akan tenaga yang berbasis teknologi informasi masih terus meningkat,
hal ini bisa terlihat dengan banyaknya jenis pekerjaan yang memerlukan kemampuan di
bidang teknologi informasi pada berbagai bidang juga jumlah SDM masih sedikit, jika
dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia.

1. Berikut ini adalah beberapa penggunaan IT untuk pemerintah.


1. Menghasilkan produk atau servis IT
2. Untuk pelayanan

Menggunakan IT untuk meingkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan


memperbesar pelayanan melalui internet. Cara yang paling mudah adalah membuat
homepage (website) untuk institusi pemerintahan. Banyak tempat yang menyediakan
homepage secara gratis selain itu, program-program komputer untuk memudahkan membuat
homepage sudah banyak tersedi.

3. Kualitas Pelayanan

Yang paling dituntut publik saat ini adalah maslaah kualitas pelayanan dari kantor-
kantor pemerintah. Dengan menggunakan IT aparatur pemerintah lebih mudah dalam
mencari informasi yang dapat membantu meningkatkan produknya.

4. Meningkatkan Kinerja
IT dapat untuk meningkatkan kinerja institusi pemerintahan.  Sebagai contoh LAN
atau internet dapat dipasang di institusi pemerintahan untuk mempercepat proses pertukaran
informasi dalam bentuk apapun.

5. Tenaga kerja IT

Menghasilkan tenaga kerja yang terampil di bidang IT. Tenaga kerja ini dapat diekspor
ke luar negri yang masib membutuhkan SDM-SDM yang terampil dibidang IT.

1. Contoh penerapan E-government di Indonesia

Kabupaten Sragen mengembangkan “One Stop Service (OSS)”

OOS Center adalah sebuah institusi yang memberikan dukungan pengembangan


satuan kerja layanan perijinan terpadu atau lebih dikenal dengan istilah One Stop Services
disingkat OSS. OSS center mendukung terwujudnya inovasi layanan perijinan terpadu di
daerah yang pada kenyataannya masih memiliki keterbatasan untuk dari tingginya kompetisi
bisnis ditingkat local dan nasional, keberadaan OSS Center akan memiliki korelasi positif
terhadap perbaikan pelayanan publik pemerintah terhadap investor (baik PMA maupun
PMDN) dan pembisnis lokal. Dengan terbentuknya OSS Center di tingkat nasional dan
regional (propinsi), diharapkan akan memiliki andil dalam perbaikan iklim investasi dan
kualitas pelayanan perijinan di Indonesia. OSS Center akan memberikan pendampingan pada
OSS bagi daerah-daerah yang membutuhkan melalui penguatan system dan informasi,
menganalisa kebutuhan dan melakukan asistensi ditiap level kebijakan pemerintah,
mengidentifikasi kelebihan dari satuan kerja pelayanan perijinan kerja usaha dan investasi,
serta bentuk-bentuk asistensi lainnya. Selain itu, dengan keberadaan OSS center ini
diharapkan akan membentuk jaringan data dan informasi yang luas antar stakeholder dalam
ranah investasi nasional dan lokal.

Terbentuknya OSS Center ini ternyata sejalan dengan intruksi Presiden Nomor 13
tahun 2006 tentang Paket Kebijakan Investasi dimana dalam kebijakan tersebut dituangkan
berbagai hal yang harus diatur kembali agar iklim investasi di Indonesia dapat tumbuh dan
bersaing di skala Internasional. Dengan dukungan-dukungan luas dari jaringan forum daerah
(Forda UKM), lembaga-lembaga yang concern pada pengembangan usaha dan investasi baik
pemerintah maupun non pemerintah, sector swasta serta keterlibatan media cetak dan
elektronik, OSS Center daharapkan mampu menjadi motivator terciptannya perbaikan
kualitas layanan perijinan usaha dan investasi di Indonesia. Sedangkan manfaat nyata dai
OSS Center ini adalah: OSS diharapkan mampu melayaniaeluruh perijinan yang dibutuhkan
oleh investor dan dunia usaha di daerah masing-masing, mulai dari ijin mendirikan bangunan
(IMB), ijin gangguan (HO), ijin usaha (SIUP, TDP, TDI, IUT, IUI, TDG, dll) atau ijin per
sektor seperti ijin usaha restora, ijin pendirian salon dan OSS Center akan memberikan
berbagai informasi dan pelatihan tentang sistem, metode, dan cara untuk mengembangkan
layanan perijinan dan investasi di Indonesia yang dapat diakses secara langsung dikantor Oss
Center atau melalui telepon, email, dan website (www. Oss-center.net). OSS Center juga
akan menghubungkan pemerintah kota/kabupaten dan Oss di seluruh Indonesia dengan
lembaga pendamping atau lembaga-lembaga lain yang dapat memberikan bantuan teknis
untuk pengembangan OSS.

Menurut Center for Democracy and Technology dan InfoDev ,proses implementasi E-
Government terbagi menjadi 3 (tiga) tahapan, yang tidak bergantung satu sama lain, atau
harus dilakukan secara berurutan, tetapi masing-masing menjelaskan mengenai tujuan dari E-
Government. Tahapan tersebut antara lain:

1. Tahap pertama adalah Publish, yaitu tahapan yang menggunakan teknologi


informasi untuk meluaskan akses untuk informasi pemerintah. Misalnya dengan cara
pembuatan situs informasi di setiap lembaga, penyiapan sumber daya manusia, sosialisasi
situs informasi baik untuk internal maupun untuk publik, serta penyiapan sarana akses yang
mudah.

2. Tahap kedua, adalah Interact, yaitu meluaskan partisipasi masyarakat dalam


pemerintahan. Misalnya dengan cara pembuatan situs yang interaktif dengan publik, serta
adanya antar muka yang terhubung dengan lembaga lain.

3. Tahap ketiga adalah Transact, yaitu menyediakan layanan pemerintah secara online.
Misalnya dengan cara pembuatan situs transaksi pelayanan publik, serta interoperabilitas
aplikasi maupun data dengan lembaga lain.

Pelaksanaan E-Government di Indonesia tergambarkan pada Sistem Informasi


Nasional (Sisfonas). Dalam dokumen Sisfonas disebutkan bahwa kondisi sistem informasi
kita saat ini, antara lain :

Pertama, eksisnya pulau-pulau informasi. Hal ini disebabkan karena masing-masing


institusi pemerintahan memiliki kerangka sistem informasi yang berdiri sendiri.

Kedua, sistem keamanan tidak memadai dan tidak ada audit. Sistem keamanan yang
tidak memadai memungkinkan data-data penting atau rahasia diperoleh oleh pihak-pihak
yang tidak berwenang dan dapat mengakibatkan hilangnya rahasia negara. Sedangkan tidak
adanya audit berarti tidak ada mekanisme penjaminan kualitas pengembangan dan
pengimplementasian sistem informasi di instansi pemerintah.

Ketiga, inkonsistensi data dan informasi. Hal ini diakibatkan oleh tidak adanya
mekanisme integrasi sistem informasi. Masih adanya data-data dan informasi yang berbeda
atas sebuah entity yang sama yang dikeluarkan oleh beberapa instansi atau departemen adalah
bukti dari inkonsistensi ini.

Keempat, infrastruktur yang tidak memadai. Hal ini dapat menghambat implementasi
sistem informasi bila minim upaya-upaya untuk mensiasati kendala tersebut.

Kemajuan teknologi informasi yang demikian besar serta potensi pemanfaatannya


secara luas, membuka peluang bagi pengumpulan, pengelolaan, pengaksesan, dan
pendayagunaan informasi dalam volume yang besar serta tepat dan akurat. Ketidakmampuan
menyesuaikan diri dengan kecenderungan global tersebut akan membawa bangsa Indonesia
ke dalam jurang digital divide, yaitu keterisolasian dari perkembangan global karena tidak
mampu memanfaatkan informasi. Pemerintah harus mampu memenuhi dua modalitas
tuntutan masyarakat yang berbeda namun berkaitan erat, yaitu :

1. Masyarakat menuntut pelayanan publik yang memenuhi kepentingan luas di seluruh


wilayah negara, dapat diandalkan dan terpercaya, serta mudah dijangkau secara
interaktif.
2. Masyarakat menginginkan agar aspirasi mereka didengar, dengan demikian
pemerintah harus memfasilitasi partisipasi dan dialog publik di dalam perumusan
kebijakan negara.

Untuk menjawab tantangan tersebut, pemerintah telah berinisiatif untuk mewujudkan


dibangunnya suatu sistem informasi pemerintah yang terintegrasi mulai dari tingkat
pemerintahan daerah hingga ke pusat, dengan maksud membangun suatu infrastruktur sistem
informasi yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh instansi dan lembaga baik di pusat maupun
di daerah untuk saling berinteraksi dan menjadi sumber daya informasi utama bagi
pemerintah dalam rangka penyediaan informasi yang bersifat strategis. Ada beberapa
kebutuhan yang mendorong inisiatif pemerintah dalam hal ini, yaitu :

1. Adanya kebutuhan pemerintah untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan


seluruh sumber daya sistem informasi yang dimiliki, baik di tingkat pusat maupun
daerah.

2. Adanya tuntutan dari masyarakat bagi terwujudnya pemerintahan yang bersih.

3. Adanya syarat dari lembaga dunia bagi bantuan yang akan diberikan dalam bentuk
pembenahan pemerintahan menuju Good Governance.

4. Adanya kebutuhan akan sumber informasi yang dapat dipercaya baik dari sisi
pemerintah maupun masyarakat.

5. Perlu adanya peningkatan kualitas layanan publik sebagai wujud komitmen


pemerintah kepada masyarakatnya.

1. Dampak Positif dan Negatif IT di Bidang Pemerintahan

Teknologi informasi adalah teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk
memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, mamanipulasi data dalam berbagai cara
untuk menghasilkan informasi yang berkualitas tinggi, yang merupakan informasi yang
relevan, akurat dan tepat waktu yang digunakan untuk keprluan bisnis, pribadi, dan
pemrintahan, dan merupakan informasi yangstrategis untuk mrngambil keputusan.

1. Dampak positif TI dalam bidang pemerintahan


 Pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat
 Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat umum.
 Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh.
 Dengan adanya informasi yang mencukupi masyarakat akan belajar untuk bisa
menentukan pilihannya.
 Hilangnya birokrasi yang selama ini seolah-olah menjadi penghalang dalam
masyarakat dalam berhubungan dengan pemerintah.

 
Dalam konteks penyelenggaraan pemerintah yang lebih baik, teknologi informasi
masih dianggap sebagai alat “pengotomasi proses”yang diharapkan dapat mengurangi proses
yang dilakukan secara manual dibanding sebagai alat yang dapat mengurangi birokrasi.

Dalam konteks partisipasi semua pihak untuk penyusunan krbijakan, teknologi


informasi masih dianggap sebagai alat yang mempermudah oengumoulan informasi dibidang
sebagai alat yang dapat membuka komunikasi dengan pihak luar seperti publik atau instansi
lain.

2. Dampak negatif TI dalam bidang pemerintahan

Beberapa dampak negatif dari TI dibidang pemerintahan, antara lain:

 Semakin bebasnya masyarakat mengakses situs pemerintah akan membuka


peluaang terjadinya cyber crime yang dapat merusak sistem TIK.
 Biaya : walaupun politik dalam pemerintahan yang menggunakan informasi dan
teknologi dapat melakukan pengeluaran yang lebih sedikit daripda kovensional,
namun sebelumnya untuk membuat teknisinya memiliki biaya yang sangat mahal.
 Harus diakui tidak semua orang melek terhadap teknologi. Bagi warga yang berada
jauh di pedalaman akan susah untuk mrngakses website, blog, tentang politik di
Indonesia.
 Sebuah badan politik seperti negara memerlukan tanggapan dari warganya.
 Penggunaan persenjataan canggih untuk menyerang pihak lain demi kekuasaan dan
kekayaan
 Terorisme yang semakin merajalela

Tuntutan masyarakat akan pemerintahan yang baik untuk dilaksanakan oleh aparatur
pemerintah. Salah satunsolusi yang diperlukan adalah ketrpaduan sistem penyelengaraan
pemerintah melalui jaringan sistem informasi online antar instansi pemerintah baik pusat dan
daerah untuk mengakses seluruh data dan informasi terutama yang berhubungan dengan
pelayanan publik.

Dalam sektor pemerintah, perubahan lingkungan strategis dan kemajuan teknologi


mendorong aparatur pemerintah mengantisifasi paradigma baru dengan upaya peningkatan
kinerja birokraksi serta perbaikan pelayanan menuju terwujudnya pemerintahan yang baik.

Hal terpenting yang harus dicermati adalah sektor pemerintah merupakan pendorong
serta fasilitator dalam keberhasilan berbagai kegiatan pembangunan, oleh karena itu,
kebrhasilan pembangunan harus didukung oleh kecepatan arus data dan informasi antar
instansi.

Apalagi masih ada anggapan e-goverment hanya membuat website saja, sosialisasinya
tidak terlaksana dengan optimal. Namun  berdasarkan inpres pembangunan sistem informasi
pemerintahan terpadu ini akan terealisasi  sampai tahun yang akan mendatang.

1. Tujuan TIK Dalam Pemerintahan


Tujuan e-government adalah untuk meningkatkan hubungan pemerintah, dalam hal ini
lembaga yang bersangkutan dengan pihak-pihak lain. Bentuk-bentuk hubungan pemerintahan
dalam pemanfaatan TIK antaralain :

G2CØ (government to citizen), adalah pemanfaatan TIK untuk melayani kebutuhan


masyarakat luas, misalnya melayanai kependudukan dan administrasi.

Ø G2B (government to business), adalah pemanfaatan TIK untuk melayani kebutuhan dunia
usaha, misalnya pengurusan izin usaha, permintaan data statistik yang dibutuhkan pengusaha,
dan sebagainya.

G2GØ (government to government), adalah pemanfaatan TIK untuk melayani kebutuhan


lembaga pemerintah lain, departemen lain, pemerintah diatas atau dibawahnya, dan
sebagainya.

1. Manfaat TIK Dalam Pemerintahan

Pemanfaatan TIK dalam bidang pemerintahan memiliki keuntungan antara lain:

 Meningkatkan layanan kepada masyarakat. Masyarakat dapat dilayani kapan saja


tanpa harus menunggu kantor buka.
 Meningkatkan hubungan pemerintah dengan dunia usaha dan masyarakat karena
informasi
 mudah diperoleh.

 
BAB III
PENUTUP
 
1. Kesimpulan

Kegiatan pengembangan yang banyak dilakukan oleh departemen/institusi pemerintah


adalah pengmbangan perangkat lunak.

Sedangkan produk lokal yang sering mereka gunakan adalah masih sebatas jasa
pelatihan. Sebagian besar faktor dana sebagai penghemat utama dalam pengembangan
teknologi informasi. Mereka mengharapkan dukungan strategi, prioritas, dan arah kebijakan
riset dan strategi pengembangan tenaga ahli dibidang teknologi informasi sebagai bagian dari
kebijakan nasional dibidang teknologi informasi untuk dapat meningkatkan jumlah dan mutu
hasil riset dibidang mutu TI.

Dalam melakukan evaluasi keberhasilan investasi teknologi informasi, maka


departemen/institusi pemerintah mrnganggap kriteria yang paling penting adalah efektivitas
dan kualitas dalam pekayanan, kemudian diikuti oleh produktifitas dan pelayanan organisasi
serta pemanfaatan dan utilisasi TI. Sementara faktor efisinsi dalam mengurangi biaya oprasi
dan penyelengaraan korporat perusahaan yang efektif dan baik masih belum dilihat sebagai
kriteria yang paling penting untuk dievaluasi.

2. Saran

Semakin cepatnya perkembangan Teknologi Informasi danKomunikasi menuntut


manusia untuk mencoba membuat  perubahandi segala jenis kehidupannya yang tujuannya
adalah mendapatkanhasil maupun kondisi yang terbaik yang dapat dicapai. Banyaknyasektor
kehidupan yang ada diharapkan membuka inovasi baru bagikita untuk menciptakan sesuatu
yang baru untuk kemajuanperadaban manusia. Namun semua inovasi tersebut
hendaknyaharus dibatasi oleh aturan hukum negara dan budaya bangsaIndonesia.

Semoga makalah ini dapat menggerakkan manusia Indonesiauntuk lebih berkarya dan
berinovasi sesuai dengan karakteristik masyarakat Indonesia sehingga mampu meningkatkan
image bangsadi mata bangsa di dunia.

DAFTAR PUSTAKA

 
http://djendul.blogspot.co.id/2016/10/makalah-peranan-tik-dalam-bidang.html
http://m-ramdhan.blogspot.co.id/2015/09/makalah-peranan-ilmu-teknologi-dalam.html
http://m3ndho.blogspot.co.id/2009/01/peran-teknologi-informasi-dalam-bidang.html

http//sumbawabaratnews.com/?p=8662

Anda mungkin juga menyukai