Anda di halaman 1dari 9

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

INDONESIA
MAKASSAR

DI
S
U
S
U
N
OLEH

NAMA : ASTRID APRILIANTI


NPM : 18501023
KELAS : MANEJEMEN C
TEKNOLOGI INFORMASIH DALAM
PEMERINTAHAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Seiring dengan kemajuan teknologi yang mengglobal telah terpengaruh dalam segala aspek kehidupan
baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, seni dan bahkan di dunia pendidikan. Kemajuan teknologi adalah
sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai
dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi
kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas
manusia. Khusus dalam bidang teknologi informasi sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh
inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya
diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif.

1. Rumusan Masalah
2. Apa peranan TIK Dalam Pemerintahan
3. Apa dampak positif dan negative TIK dalam pemerintahan
4. Apa Tujuan TIK Dalam Pemerintahan
5. Apa manfaat TIK Dalam pemerintahan

1. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui apa saja peranan TI di bidang pemerintahan


2. Untuk mengethaui dampak positif dan negatif TI di bidang pemerintah
3. Untuk mengetahui apa saja tujuan dan manfaat TI di bidang pemerintahan
4. Untuk mengetahui apa saja manfaat TI di bidang pemerintahan

BAB II
PEMBAHASAN
1. Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi Bidang Pemerintahan (e-government)
 

1. Pengertian Teknologi Informasi


2. Pengertian Teknologi

Kata teknologi harfiah berasal dari bahasa “texere” yang berarti menyusun atau membangun.
Sehingga istilah teknologi seharusnya tidak terbatas pada penggunaan mesin, meskipun dalam
arti sempit hal tersebut sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

1. Pengertian Informasi

Secara Etimologi, informasi berasal dari bahasa Prancis Kuno informacion (tahun 1387) yang
diambil dari bahasa latin informationem yang berarti “garis besar, konsep, ide”. Informasi
merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam “pengetahuaan yang
dikomunikasikan”.

Menurut Gordon B. Davis, informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang
penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam
keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang

1. Pengertian Teknologi Informasi

Dari pengertian kedua kata tersebut, pengertian dasar teknologi informasi adalah menyusun data
yang telah diolah untuk mengambil suatu keputusan oleh penerima informasi tersebut.

Secara mudahnya teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses imasi dari
bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan lebih cepat, lebih luas
sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.

1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi Bidang Pemerintahan (e-government).

E-government adalah pemakaian atau  penggunaan teknologi informasi yang meningkatkan


hubungan antara pemerintah dengan pihak-pihak lain. Atau definisi e-government yang lainnya
adalah merupakan kependekan dari “elektronik pemerintah”, dapat dikenal e-gov, pemerintah
digital, pnline pemerintah ataupun pemerintah tranformasi.

E-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan, seperti


menggunakan intranet dan internet, yang mempunyai kemampuan menghubungkan keperluan
penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya. Pada intinya e-government adalah penggunaan teknologi
informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain.
Penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C
(Governmet to Citizen), G2B (Government to Business), dan G2G (Government to
Government).
1.  Manfaat e-government yang dapat dirasakan antara lain:
 Pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat

Informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu
dibukanya kantor, informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke
kantor pemerintahan.

 Peningkatan hubungan antara pemerintah

Pelaku bisnis, dan masyarakat umum, adanya keterbukaan (transparansi) maka diharapkan
hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik, keterbukaan ini menghilangkan saling curiga
dankekesalan dari semua pihak.

 Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh

Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan
pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolah: jumlah kelas, daya tampung murid,
passing grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua
untuk memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya.

 Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien

Koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melalui e-mail atau bahkan video conference. Untuk 
Indonesia yang luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi,
diskusi antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus berada pada lokasi fisik
yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk pertemuan yang hanya berlangsung
satu atau dua jam saja.

Tuntutan masyarakat akan pemerintahan yang baik sudah mendesak untuk dilaksanakan oleh
aparatur pemerintah. Salah satu solusi yang diperlukan adalah keterpaduan sistem
penyelenggaraan pemerintah melalui jaringan sistem informasi on-line antar instansi pemerintah
baik pusat dan daerah untuk mengakses seluruh data dan teknologi informasi terutama yang
berhubungan dengan pelayanan publik. Dalam sektor pemerintah, perubahan lingkungan dan
kemajuan teknologi mendorong aparatur pemerintah untuk mengantisipasi hal baru dan upaya
peningkatan kinerja serta perbaikan pelayanan menuju terwujudnya pemerintah yang baik (good
govermance).

Hal terpenting yang harus dicermati adalah sector pemerintah merupakan pendorong serta
fasilitator dalam keberhasilan berbagai kegiatan pembangunan, oleh karena itu keberhasilan
pembangunan harus didukung oleh kecepatan arus data dan informasi antar instansi agar terjadi
keterpaduan system antara pemerintah dengan pihak pengguna lainnya.

Teknologi informasi (TI) adalah teknologi yang berhubungan dengan masalah informasi. TI
merupakan sebuah kumpulan knowledge yang dapat berwujud kertas yang dapat diperjual
belikan untuk keprrluan tertentu (Raharjo : 1999). Perkembangan teknologi informasi di
Indonesia sangat dipengaruhi oleh kemampuanseumber daya manusia dalam memahami
komponen teknologi informasi, seperti perangkat keras dan perangkat lunak komputer.
Kebutuhan akan tenaga yang berbasis teknologi informasi masih terus meningkat, hal ini bisa
terlihat dengan banyaknya jenis pekerjaan yang memerlukan kemampuan di bidang teknologi
informasi pada berbagai bidang juga jumlah SDM masih sedikit, jika dibandingkan dengan
jumlah penduduk Indonesia.

1. Berikut ini adalah beberapa penggunaan IT untuk pemerintah.


1. Menghasilkan produk atau servis IT
2. Untuk pelayanan

Menggunakan IT untuk meingkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan memperbesar


pelayanan melalui internet. Cara yang paling mudah adalah membuat homepage (website) untuk
institusi pemerintahan. Banyak tempat yang menyediakan homepage secara gratis selain itu,
program-program komputer untuk memudahkan membuat homepage sudah banyak tersedi.

3. Kualitas Pelayanan

Yang paling dituntut publik saat ini adalah maslaah kualitas pelayanan dari kantor-kantor
pemerintah. Dengan menggunakan IT aparatur pemerintah lebih mudah dalam mencari informasi
yang dapat membantu meningkatkan produknya.

4. Meningkatkan Kinerja

IT dapat untuk meningkatkan kinerja institusi pemerintahan.  Sebagai contoh LAN atau internet
dapat dipasang di institusi pemerintahan untuk mempercepat proses pertukaran informasi dalam
bentuk apapun.

5. Tenaga kerja IT

Menghasilkan tenaga kerja yang terampil di bidang IT. Tenaga kerja ini dapat diekspor ke luar
negri yang masib membutuhkan SDM-SDM yang terampil dibidang IT.

1. Contoh penerapan E-government di Indonesia

Kabupaten Sragen mengembangkan “One Stop Service (OSS)”

OOS Center adalah sebuah institusi yang memberikan dukungan pengembangan satuan kerja
layanan perijinan terpadu atau lebih dikenal dengan istilah One Stop Services disingkat OSS.
OSS center mendukung terwujudnya inovasi layanan perijinan terpadu di daerah yang pada
kenyataannya masih memiliki keterbatasan untuk dari tingginya kompetisi bisnis ditingkat local
dan nasional, keberadaan OSS Center akan memiliki korelasi positif terhadap perbaikan
pelayanan publik pemerintah terhadap investor (baik PMA maupun PMDN) dan pembisnis lokal.
Dengan terbentuknya OSS Center di tingkat nasional dan regional (propinsi), diharapkan akan
memiliki andil dalam perbaikan iklim investasi dan kualitas pelayanan perijinan di Indonesia.
OSS Center akan memberikan pendampingan pada OSS bagi daerah-daerah yang membutuhkan
melalui penguatan system dan informasi, menganalisa kebutuhan dan melakukan asistensi ditiap
level kebijakan pemerintah, mengidentifikasi kelebihan dari satuan kerja pelayanan perijinan
kerja usaha dan investasi, serta bentuk-bentuk asistensi lainnya. Selain itu, dengan keberadaan
OSS center ini diharapkan akan membentuk jaringan data dan informasi yang luas antar
stakeholder dalam ranah investasi nasional dan lokal.

Terbentuknya OSS Center ini ternyata sejalan dengan intruksi Presiden Nomor 13 tahun 2006
tentang Paket Kebijakan Investasi dimana dalam kebijakan tersebut dituangkan berbagai hal
yang harus diatur kembali agar iklim investasi di Indonesia dapat tumbuh dan bersaing di skala
Internasional. Dengan dukungan-dukungan luas dari jaringan forum daerah (Forda UKM),
lembaga-lembaga yang concern pada pengembangan usaha dan investasi baik pemerintah
maupun non pemerintah, sector swasta serta keterlibatan media cetak dan elektronik, OSS Center
daharapkan mampu menjadi motivator terciptannya perbaikan kualitas layanan perijinan usaha
dan investasi di Indonesia. Sedangkan manfaat nyata dai OSS Center ini adalah: OSS diharapkan
mampu melayaniaeluruh perijinan yang dibutuhkan oleh investor dan dunia usaha di daerah
masing-masing, mulai dari ijin mendirikan bangunan (IMB), ijin gangguan (HO), ijin usaha
(SIUP, TDP, TDI, IUT, IUI, TDG, dll) atau ijin per sektor seperti ijin usaha restora, ijin
pendirian salon dan OSS Center akan memberikan berbagai informasi dan pelatihan tentang
sistem, metode, dan cara untuk mengembangkan layanan perijinan dan investasi di Indonesia
yang dapat diakses secara langsung dikantor Oss Center atau melalui telepon, email, dan website
(www. Oss-center.net). OSS Center juga akan menghubungkan pemerintah kota/kabupaten dan
Oss di seluruh Indonesia dengan lembaga pendamping atau lembaga-lembaga lain yang dapat
memberikan bantuan teknis untuk pengembangan OSS.

1. Dampak Positif dan Negatif IT di Bidang Pemerintahan

Teknologi informasi adalah teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk
memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, mamanipulasi data dalam berbagai cara
untuk menghasilkan informasi yang berkualitas tinggi, yang merupakan informasi yang relevan,
akurat dan tepat waktu yang digunakan untuk keprluan bisnis, pribadi, dan pemrintahan, dan
merupakan informasi yangstrategis untuk mrngambil keputusan.

1. Dampak positif TI dalam bidang pemerintahan


 Pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat
 Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat umum.
 Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh.
 Dengan adanya informasi yang mencukupi masyarakat akan belajar untuk bisa
menentukan pilihannya.
 Hilangnya birokrasi yang selama ini seolah-olah menjadi penghalang dalam masyarakat
dalam berhubungan dengan pemerintah.

 
Dalam konteks penyelenggaraan pemerintah yang lebih baik, teknologi informasi masih
dianggap sebagai alat “pengotomasi proses”yang diharapkan dapat mengurangi proses yang
dilakukan secara manual dibanding sebagai alat yang dapat mengurangi birokrasi.

Dalam konteks partisipasi semua pihak untuk penyusunan krbijakan, teknologi informasi masih
dianggap sebagai alat yang mempermudah oengumoulan informasi dibidang sebagai alat yang
dapat membuka komunikasi dengan pihak luar seperti publik atau instansi lain.

2. Dampak negatif TI dalam bidang pemerintahan

Beberapa dampak negatif dari TI dibidang pemerintahan, antara lain:

 Semakin bebasnya masyarakat mengakses situs pemerintah akan membuka peluaang


terjadinya cyber crime yang dapat merusak sistem TIK.
 Biaya : walaupun politik dalam pemerintahan yang menggunakan informasi dan teknologi
dapat melakukan pengeluaran yang lebih sedikit daripda kovensional, namun sebelumnya
untuk membuat teknisinya memiliki biaya yang sangat mahal.
 Harus diakui tidak semua orang melek terhadap teknologi. Bagi warga yang berada jauh di
pedalaman akan susah untuk mrngakses website, blog, tentang politik di Indonesia.
 Sebuah badan politik seperti negara memerlukan tanggapan dari warganya.
 Penggunaan persenjataan canggih untuk menyerang pihak lain demi kekuasaan dan
kekayaan
 Terorisme yang semakin merajalela 

Tuntutan masyarakat akan pemerintahan yang baik untuk dilaksanakan oleh aparatur pemerintah.
Salah satunsolusi yang diperlukan adalah ketrpaduan sistem penyelengaraan pemerintah melalui
jaringan sistem informasi online antar instansi pemerintah baik pusat dan daerah untuk
mengakses seluruh data dan informasi terutama yang berhubungan dengan pelayanan publik.

Dalam sektor pemerintah, perubahan lingkungan strategis dan kemajuan teknologi mendorong
aparatur pemerintah mengantisifasi paradigma baru dengan upaya peningkatan kinerja birokraksi
serta perbaikan pelayanan menuju terwujudnya pemerintahan yang baik.

Hal terpenting yang harus dicermati adalah sektor pemerintah merupakan pendorong serta
fasilitator dalam keberhasilan berbagai kegiatan pembangunan, oleh karena itu, kebrhasilan
pembangunan harus didukung oleh kecepatan arus data dan informasi antar instansi.

Apalagi masih ada anggapan e-goverment hanya membuat website saja, sosialisasinya tidak
terlaksana dengan optimal. Namun  berdasarkan inpres pembangunan sistem informasi
pemerintahan terpadu ini akan terealisasi  sampai tahun yang akan mendatang.

1. Tujuan TIK Dalam Pemerintahan


Tujuan e-government adalah untuk meningkatkan hubungan pemerintah, dalam hal ini lembaga
yang bersangkutan dengan pihak-pihak lain. Bentuk-bentuk hubungan pemerintahan dalam
pemanfaatan TIK antaralain :

G2CØ (government to citizen), adalah pemanfaatan TIK untuk melayani kebutuhan masyarakat
luas, misalnya melayanai kependudukan dan administrasi.

Ø G2B (government to business), adalah pemanfaatan TIK untuk melayani kebutuhan dunia
usaha, misalnya pengurusan izin usaha, permintaan data statistik yang dibutuhkan pengusaha,
dan sebagainya.

G2GØ (government to government), adalah pemanfaatan TIK untuk melayani kebutuhan


lembaga pemerintah lain, departemen lain, pemerintah diatas atau dibawahnya, dan sebagainya.

1. Manfaat TIK Dalam Pemerintahan

Pemanfaatan TIK dalam bidang pemerintahan memiliki keuntungan antara lain:

 Meningkatkan layanan kepada masyarakat. Masyarakat dapat dilayani kapan saja tanpa
harus menunggu kantor buka.
 Meningkatkan hubungan pemerintah dengan dunia usaha dan masyarakat karena informasi
 mudah diperoleh.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Kegiatan pengembangan yang banyak dilakukan oleh departemen/institusi pemerintah adalah


pengmbangan perangkat lunak.

Sedangkan produk lokal yang sering mereka gunakan adalah masih sebatas jasa pelatihan.
Sebagian besar faktor dana sebagai penghemat utama dalam pengembangan teknologi informasi.
Mereka mengharapkan dukungan strategi, prioritas, dan arah kebijakan riset dan strategi
pengembangan tenaga ahli dibidang teknologi informasi sebagai bagian dari kebijakan nasional
dibidang teknologi informasi untuk dapat meningkatkan jumlah dan mutu hasil riset dibidang
mutu TI.

Dalam melakukan evaluasi keberhasilan investasi teknologi informasi, maka


departemen/institusi pemerintah mrnganggap kriteria yang paling penting adalah efektivitas dan
kualitas dalam pekayanan, kemudian diikuti oleh produktifitas dan pelayanan organisasi serta
pemanfaatan dan utilisasi TI. Sementara faktor efisinsi dalam mengurangi biaya oprasi dan
penyelengaraan korporat perusahaan yang efektif dan baik masih belum dilihat sebagai kriteria
yang paling penting untuk dievaluasi.

Anda mungkin juga menyukai