Anda di halaman 1dari 9

Subscribe to DeepL Pro to translate larger documents.

Visit www.DeepL.com/pro for more information.

769 Jurnal Internasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Progresif (IJPSAT)


ISSN: 2509-0119.
© 2020 Jurnal Internasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Tinggi
http://ijpsat.ijsht-journals.org Vol. 22 No. 2 September 2020, hal. 340-346

Implementasi E-Government di Era Revolusi Industri 4.0 di


Indonesia
Ida Farida1 , Refly Setiawan2 , Anastasia Sri Maryatmi3 , Masayu Nila Juwita 4
1,2Dosen Jurusan Administrasi Publik, Universitas Bandar Lampung, Indonesia
Dosen Jurusan Ekonomi Manajemen, Universitas Persada Indonesia YAI
3

4 Dosen Jurusan Administrasi Publik, Universitas Bandar Lampung, Indonesia

Abstrak - Penerapan electronic government di era revolusi industri sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat di Indonesia.
Masa transisi menuju era revolusi industri 4.0 sangat menarik untuk dibahas, mengingat Republik Indonesia juga dituntut untuk
menerapkan industri 4.0 pada komponen pemerintahan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat studi literatur.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan informasi berupa catatan dan data deskriptif yang terdapat dalam teks yang
diteliti. Data yang digunakan bersumber dari data sekunder yang berkaitan dengan peraturan perundang-undangan Republik
Indonesia yang berkaitan dengan penerapan Electronic Government di era revolusi industri 4.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perkembangan sistem e-government di Indonesia secara kuantitas mulai meningkat namun secara kualitas masih belum memadai
karena penerapan e-government belum merata di seluruh daerah dan masih berfungsi sebagai penyedia informasi statis saja.
Sementara itu, kendala mendasar dalam implementasi pemerintahan elektronik di era revolusi industri terletak pada tingkat
pemerintah daerah. Proyeksi e-government terhadap perkembangan revolusi industri harus memiliki formula terbaik agar dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Kata kunci - Implementasi, E-government, Revolusi Industri 4.0, Masyarakat, Indonesia.

I. PENDAHULUAN akuntabilitas, menjunjung tinggi hukum, dan terbukanya


partisipasi masyarakat (Asmuni, 2019:25). Untuk
Setelah gerakan reformasi 1998 di Indonesia, paradigma mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan baik,
yang berkembang di pemerintahan Indonesia adalah khususnya dalam hal
tuntutan akan pelayanan yang lebih baik dari sebelumnya
dan adanya ruang bagi masyarakat untuk berpartisipasi
dalam kehidupan bernegara. Berdasarkan hal tersebut,
muncullah istilah "clean and good governance" di Indonesia,
sehingga tercipta kehidupan yang beradab yang berorientasi
pada era digitalisasi modern.
Good governance memiliki makna tata kelola
pemerintahan yang baik terkait dengan penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta bebas dari
Korupsi, Kolusi, Nepotisme dengan prinsip transparansi,

Penulis Korespondensi: Ida Farida 340


akuntabilitas dan transparansi publik, maka diperlukan
suatu arah kebijakan yang diarahkan pada perubahan
sistem kelembagaan dan manajemen, yaitu Electronic
Government. Jadi makna dari penerapan electronic
government adalah untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat (Dwiyanto, 2018: 40).
E-government adalah sistem teknologi informasi yang
dikembangkan oleh pemerintah untuk meningkatkan
pelayanan publik dengan memberikan pilihan kepada
masyarakat untuk mendapatkan akses yang mudah
terhadap informasi publik. Penerapan tata kelola
pemerintahan yang baik melalui peningkatan pelayanan
publik yang efektif dan efisien memerlukan pengembangan
kebijakan dan strategi pemerintahan elektronik. Kebijakan
dan strategi tersebut diatur dalam Instruksi Presiden
Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan e

Penulis Korespondensi: Ida Farida 340


Implementasi E-Government di Era Revolusi Industri 4.0 di Indonesia

pemerintah di semua level pemerintahan secara menyeluruh. Di Indonesia e-government sendiri memiliki arti yang
Untuk itu sosialisasi e-government perlu dilakukan secara secara spesifik merupakan penyelenggaraan kegiatan yang
konsisten, berkesinambungan dan dengan insentif kepada mampu mendorong dan memfasilitasi hubungan yang saling
masyarakat karena masyarakat belum memahami apa dan mendukung, harmonis dan berkeadilan antara masyarakat,
bagaimana aplikasi e-government serta manfaat yang dapat dunia usaha dan pemerintah, dengan memanfaatkan
mereka ambil (Aritonang, 2017). teknologi informasi, telekomunikasi dan web/internet
(Valle-Cruz, 2019). Pada dasarnya electronic government
Implementasi dan realisasi Electronic government di
adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat
Indonesia mengalami tantangan sejak berkembangnya era
meningkatkan hubungan antara pemerintah dengan pihak
industri 4.0, kendala dalam penerapan electronic
lain (Setiawan, 2016). Setidaknya ada 4 (empat) klasifikasi
government adalah karena keterbatasan regulasi berupa
bentuk hubungan baru dari pemanfaatan teknologi informasi
undang-undang. Saat ini, belum ada regulasi yang benar-
dan komunikasi (Sanjaya, 2016: 48):
benar menjelaskan secara detail mekanisme pelaksanaan e-
government seiring dengan ketidakseimbangan a. Pemerintah dengan Masyarakat
perkembangan teknologi yang begitu cepat dan tidak dapat
Jenis ini merupakan aplikasi yang paling umum, di mana
dibendung. Digitalisasi sudah mulai memasuki celah-celah
pemerintah membangun dan mengimplementasikan
kehidupan kita sehari-hari (Viky, 2020). Kemajuan
berbagai jenis teknologi informasi untuk berinteraksi dengan
teknologi ini kemudian dimanfaatkan oleh banyak sektor
masyarakat.
publik dan swasta. Banyak perusahaan bahkan industri kecil
kreatif yang menggunakan teknologi digital dalam b. Pemerintah dengan Bisnis
mengembangkan bisnisnya. Jenis ini merupakan bentuk penyediaan layanan
Ruang lingkup e-government informasi untuk kalangan bisnis. Kalangan bisnis seperti
perusahaan membutuhkan data dan informasi dari
Farida & Setiawan (2018) mengatakan bahwa, konsep e-
pemerintah.
government dapat berkembang berdasarkan 3 latar belakang,
yaitu: c. Pemerintah dengan pemerintah

a. Perkembangan di era globalisasi yang bisa datang Jenis ini dibutuhkan antara satu pemerintahan dengan
lebih cepat dari yang diperkirakan, membuat isu- pemerintahan lainnya untuk memudahkan kerja sama, baik
isu seperti demokratisasi, hak asasi manusia, antarnegara ataupun kerja sama antar entitas negara dalam
hukum, transparansi, korupsi, perdagangan bebas, menjalankan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi
pasar terbuka menjadi hal utama yang harus perdagangan, proses politik, hubungan sosial dan budaya,
diperhatikan oleh setiap bangsa jika tidak ingin dan lain sebagainya.
tersisih dari kemajuan dunia. d. Pemerintah dengan Karyawan
b. Perkembangan teknologi dan informasi seperti
komputer dan telekomunikasi terjadi dengan sangat Tipe ini diperlukan secara internal bagi pegawai di
cepat sehingga data, informasi dan pengetahuan instansi pemerintah. melalui tipe ini akan terjalin hubungan
dapat tercipta dengan sangat cepat dan dapat segera yang baik antara pemerintah dengan pegawai yang bekerja
disebarkan ke seluruh lapisan masyarakat di di organisasi tersebut.
berbagai dunia hanya dalam hitungan detik. Tujuan E-Government
c. Peningkatan kualitas hidup masyarakat tidak
terlepas dari peningkatan kinerja industri swasta Ketika pemerintah telah berkomitmen untuk membangun
dalam menjalankan kegiatan ekonomi. Kedekatan tata kelola pemerintahan yang baik atau good governance,
antara masyarakat dengan para pelaku ekonomi maka pelayanan publik menjadi salah satu poin strategis
seperti pedagang, investor, perusahaan dan lainnya yang harus mendapat perhatian khusus. Ada beberapa
telah menghasilkan suatu standar pelayanan yang pertimbangan terkait hal ini (Mustafa, 2017: 70):
semakin membaik dari waktu ke waktu. a. Layanan publik adalah domain di mana negara
Ketiga aspek tersebut menimbulkan tekanan dari berinteraksi secara intensif dengan warganya;
masyarakat yang menginginkan pemerintah meningkatkan b. Layanan adalah domain di mana berbagai aspek
kinerjanya secara signifikan dengan memanfaatkan pemerintahan dapat ditafsirkan dengan relatif
teknologi informasi dan komunikasi yang ada. Inisiasi mudah;
pemerintahan elektronik dalam e-government itupun masih c. Layanan yang dapat melibatkan kepentingan
pemerintah.
terus dikembangkan untuk menjawab tuntutan tersebut.
Pada intinya, pemerintah berkewajiban untuk
memberikan pelayanan publik yang adil kepada seluruh
warganya. Harus disadari bahwa pelayanan publik yang
Vol. 22 No. 2 September 2020 ISSN: 2509-0119 341
Implementasi E-Government di Era Revolusi Industri 4.0 di Indonesia

Masyarakat menuntut pelayanan publik yang memenuhi c. Pembentukan mekanisme dan saluran komunikasi
kepentingan masyarakat luas di seluruh wilayah negara, dengan lembaga-lembaga negara dan penyediaan
dapat diandalkan dan dipercaya, serta mudah diakses secara fasilitas dialog publik bagi masyarakat untuk
interaktif (Sedarmayani, 2017:55). Selain itu, masyarakat berpartisipasi dalam perumusan kebijakan negara.
juga menginginkan aspirasinya didengar oleh pemerintah d. Pembentukan sistem manajemen dan proses kerja
sehingga pemerintah harus memfasilitasi partisipasi dan yang transparan dan efisien serta memfasilitasi
dialog publik dalam perumusan kebijakan negara. Untuk transaksi dan layanan antar instansi pemerintah dan
menjawab tantangan tersebut, pemerintah baik pusat pemerintah daerah otonom.
maupun daerah harus mampu membentuk dimensi baru ke
Inti terakhir dari konsep electronic government
dalam organisasi, sistem manajemen dan proses kerja yang
diterapkan dengan tujuan agar hubungan antara pemerintah
salah satunya dapat diimplementasikan melalui proses
baik dengan masyarakat maupun dengan para pelaku bisnis
perubahan menuju electronic government (Yusriadi, 2017).
dapat berlangsung secara efisien, efektif dan ekonomis
Melalui proses transformasi menuju era e-government, (Setiawan, 2016). Hal ini diperlukan mengingat pergerakan
pemerintah dapat mengoptimalkan penggunaan dan masyarakat yang dinamis pada saat ini, sehingga pemerintah
pemanfaatan kemajuan teknologi informasi untuk harus dapat menyesuaikan fungsinya dalam bernegara, agar
mengurangi hambatan organisasi birokrasi. Dan lebih fokus masyarakat dapat menikmati hak dan menjalankan
pada pembentukan jaringan sistem manajemen proses kerja kewajibannya dengan aman dan nyaman, yang kesemuanya
yang memungkinkan instansi pemerintah bekerja secara itu dapat dicapai dengan melakukan pembenahan sistem dari
terintegrasi untuk mempermudah akses terhadap seluruh pemerintahan itu sendiri, dan e-government merupakan
informasi pelayanan publik (Mansour, 2018:115). Dengan salah satu caranya. Dengan menerapkan electronic
demikian seluruh lembaga pemerintah, masyarakat, dunia government, memudahkan masyarakat untuk mengakses
usaha, dan pihak-pihak yang berkepentingan dapat setiap pelayanan kepada mereka (Thoha, 2011:90).
saat memanfaatkan informasi dan layanan pemerintah secara
Manfaat E-Government
optimal (Wibawa, 2018: 85).
Dalam penerapan e-government, terdapat berbagai
Pengembangan electronic government merupakan salah
manfaat yang dapat menunjang efektivitas suatu pelayanan
satu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik
publik. Manfaat tersebut antara lain (Widodo, 2019: 101):
secara efektif dan efisien (Valle-Cruz, 2019). Dengan kata
lain, melalui pengembangan e-government sistem a. Mengurangi Biaya
manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintahan Menyediakan layanan secara online atau dalam jaringan
dilakukan dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi dapat secara signifikan mengurangi total biaya administrasi,
informasi dan komunikasi (Robbins, 2015:120). hubungan, dan interaksi yang dikeluarkan oleh pemerintah
Pemanfaatan teknologi informasi dapat mencakup 2 hal, dan para pemangku kepentingan dibandingkan dengan
yaitu (Asmuni, 2019: 40): layanan secara manual.
1. Pemrosesan data yang dapat dilakukan secara b. Mendukung Pembangunan Ekonomi
elektronik;
2. Pemanfaatan kemajuan teknologi informasi dalam Teknologi dapat memfasilitasi pemerintah dalam
pelayanan publik sehingga dapat diakses dengan menciptakan iklim bisnis yang positif dengan
mudah oleh masyarakat di setiap negara. menyederhanakan langkah-langkah administratif atau
mengurangi birokrasi. Selain itu, terdapat dampak langsung
Pengembangan pemerintahan elektronik diarahkan untuk
terhadap perekonomian, seperti dalam proses e-procurement
mencapai
atau lelang elektronik yang menciptakan kompetisi yang
4 tujuan termasuk (Aritonang, 2017):
lebih luas dan lebih banyak peserta.
a. Terbentuknya jaringan informasi dan transaksi
c. Memperkuat sistem transparansi dan sistem
pelayanan publik yang memiliki kualitas dan
cakupan yang dapat memuaskan masyarakat luas akuntabilitas
serta dapat terjangkau di seluruh wilayah Indonesia Penerapan e-government dapat meningkatkan
setiap saat tidak dibatasi oleh batas waktu dan transparansi, kontrol dan akuntabilitas dalam
dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat. penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan
b. Membentuk hubungan interaktif dengan dunia konsep Tata Kelola Perusahaan yang baik. e-government
usaha untuk meningkatkan pengembangan membantu meningkatkan transparansi dalam proses
ekonomi nasional dan memperkuat kemampuan pengambilan keputusan dengan menyediakan
dalam menghadapi perubahan dan persaingan
perdagangan internasional.

Vol. 22 No. 2 September 2020 ISSN: 2509-0119 342


Implementasi E-Government di Era Revolusi Industri 4.0 di Indonesia

informasi dan pelacakan pada jaringan yang mudah diakses jurnal, makalah seminar, tulisan para ahli, dan semua
oleh publik. peraturan perundang-undangan Republik Indonesia yang
berkaitan dengan materi penelitian. Data penelitian
d. Meningkatkan Layanan untuk Masyarakat
dianalisis dengan analisis isi (content analysis). Analisis isi
E-government dapat memberikan pelayanan yang lebih dilakukan terhadap semua data sekunder yang terkumpul,
baik kepada masyarakat dimana informasi dari pemerintah namun analisis isi terutama dilakukan terhadap dokumen-
dapat dicari atau diperoleh tanpa harus datang ke kantor dokumen berupa buku-buku, peraturan perundang-
pemerintah secara fisik. Materi-materi informasi ini tersedia undangan, dan jurnal-jurnal yang relevan.
24 jam sehari dan tujuh hari seminggu tanpa harus
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
bergantung pada jam operasional kantor-kantor pemerintah.
E-Government Sebagai Bagian dari Smart Government
e. Memberdayakan Masyarakat
Pada acara Indonesia Industrial Summit 2019, Presiden
Pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui informasi
Republik Indonesia meluncurkan peta jalan Menuju
yang mudah diperoleh yang kemudian memungkinkan
Indonesia 4.0 yang merupakan strategi nasional dalam
masyarakat dan pihak lain sebagai mitra pemerintah terlibat
menghadapi era Revolusi Industri 4.0. Dengan
dalam proses pengambilan keputusan atau kebijakan publik
diluncurkannya peta jalan tersebut, pemerintah kini
secara setara dan demokratis.
berupaya mempersiapkan diri menghadapi gelombang
f. Fasilitas Masyarakat Elektronik disrupsi teknologi. Sosialisasi terus digalakkan baik di
Salah satu manfaat utama dari inisiatif e-Governance bidang industri, ekonomi, maupun pendidikan.
adalah mendorong penggunaan Teknologi Informasi dan Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Republik
Komunikasi di sektor-sektor lain. Kapasitas teknologi dan Indonesia No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik,
manajemen yang dibutuhkan untuk administrasi e- Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
Governance mendorong pengembangan kursus dan modul dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
pelatihan baru di sekolah dan universitas yang mencoba dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
memasok keterampilan dan kemampuan yang diperlukan negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
untuk pasar kerja. administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara
Harapannya dengan berkembangnya e-government, pelayanan publik.
akses informasi tentang pemerintahan akan terbuka lebar Keterkaitan pelayanan publik dengan era Revolusi
bagi seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, jika Industri 4.0 saat ini sebenarnya sudah terlihat jelas dalam
diimplementasikan dengan baik, maka secara signifikan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009
dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Mengingat tentang Pelayanan Publik. Merujuk pada Pasal 23 ayat (1)
banyaknya manfaat dari sistem e-government ini, maka Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009
implementasinya harus dilakukan sesegera mungkin, tanpa tentang Pelayanan Publik, disebutkan bahwa "Dalam rangka
ditunda-tunda. Selain itu, sistem ini perlu dibangun dengan memberikan dukungan informasi bagi penyelenggaraan
kepemimpinan yang baik dan kerangka pembangunan yang pelayanan publik, diperlukan sistem informasi secara
holistik, sehingga dapat memberikan keunggulan kompetitif nasional" sedangkan dalam Pasal 23 ayat (4) Undang-
nasional. Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang
II. METODE PENELITIAN Pelayanan Publik, disebutkan bahwa penyelenggara
pelayanan publik berkewajiban mengelola Sistem Informasi
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah yang terdiri atas Sistem Informasi secara elektronik atau non
metode penelitian kualitatif melalui studi literatur. Penelitian elektronik yang sekurang-kurangnya meliputi: profil
kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan informasi penyelenggara, profil pelaksana, standar pelayanan,
dan data deskriptif yang terdapat dalam teks yang diteliti maklumat pelayanan, pengelolaan pengaduan, dan penilaian
(Moleong, 2013:37). Data yang digunakan bersumber dari kinerja.
data sekunder yang berkaitan dengan peraturan perundang-
undangan Republik Indonesia. Setiap penyedia layanan publik diwajibkan untuk
menyediakan sistem informasi nasional. Dengan demikian
Metode pengumpulan data penelitian dilakukan dengan tidak lain teknologi informasi memegang peranan utama
metode dokumentasi yang mengacu atau mengumpulkan dalam pemenuhan sistem tersebut dalam skala nasional.
bahan-bahan yang didokumentasikan (Creswell, 2015:52). Sehingga sudah seharusnya menjadi perhatian pemerintah
Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan adalah untuk dapat menyesuaikan penyelenggaraan pelayanannya
studi dokumentasi yaitu studi dengan mempelajari data-data kepada masyarakat dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0
berupa buku-buku, laporan penelitian, saat ini, yaitu dengan mengimplementasikan teknologi

Vol. 22 No. 2 September 2020 ISSN: 2509-0119 343


Implementasi E-Government di Era Revolusi Industri 4.0 di Indonesia

pelayanan publik berbasis teknologi. Karena dengan adanya Aplikasi Sistem Informasi Layanan di http:
teknologi, transparansi, kecepatan, dan kemudahan yang //sipp.menpan.go.id. Lemahnya kewenangan Menteri
menjadi kunci dari sebuah pelayanan akan terwujud, maka Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
tidak heran pelayanan di sektor swasta biasanya akan lebih untuk mendorong instansi untuk mengintegrasikan data
baik karena penggunaan teknologi yang semakin canggih pelayanan publik masing-masing instansi ke dalam aplikasi
dalam proses pemberian pelayanan untuk menjaga Sistem Informasi Pelayanan Publik Nasional menjadi salah
kepercayaan pelanggan sehingga bisnis yang akan satu penghambat tidak efektifnya aplikasi tersebut. Padahal,
dijalankan akan terus berjalan dengan produktif. dengan adanya Sistem Informasi Pelayanan Publik Nasional
pelayanan publik di Indonesia akan terintegrasi satu sama
Pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik
lain.
memiliki kewajiban untuk memberikan transparansi sistem
informasi, terlebih jumlah konsumen yang mengakses Secara global, pelayanan publik adalah kunci
layanan di sektor publik lebih besar dibandingkan sektor kemenangan dalam persaingan. Salah satu indikasi dalam
swasta. Maka jika pemerintah ingin mendapatkan Ease of Doing Business (EoDB) 2019, Indonesia berada di
kepercayaan dari konsumen dalam hal ini masyarakat sudah peringkat ke-73 dari 190 negara yang disurvei. Peringkat ini
seharusnya pemerintah mulai serius dalam memanfaatkan sebenarnya merupakan penurunan dari EoDB 2018 yang
teknologi digital dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0, sebelumnya berada di peringkat 72. Kuncinya adalah
dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Dengan tujuan pelayanan publik, karena ukuran dari setiap indikator yang
tidak hanya sektor swasta saja yang dapat memanfaatkan diteliti adalah standar pelayanan, baik berupa prosedur,
kemajuan teknologi saat ini tetapi juga di sektor publik. waktu, maupun biaya. Dalam rangka meningkatkan kualitas
pelayanan publik agar menjadi berkelas dunia, Kementerian
Sebenarnya saat ini Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Negara dan Reformasi Birokrasi sebagai kementerian yang
(PANRB) menggelar sosialisasi di berbagai daerah.
membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan
telah menetapkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Sistem e-government yang merupakan upaya pemerintah
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik dalam mengimplementasikan penggunaan komputer,
Indonesia Nomor 13 Tahun 2017 tentang Pedoman jaringan komputer dan teknologi informasi untuk
Penyelenggaraan Sistem Informasi Pelayanan Publik menjalankan roda pemerintahan khususnya pelayanan
Nasional. Dalam Pasal 3 disebutkan bahwa Menteri, publik masih sangat minim. Hanya beberapa Kementerian
Pimpinan Lembaga, Gubernur, Bupati, Walikota, Direktur atau Lembaga dan Pemerintah Daerah saja yang
Utama Badan Usaha Milik Negara, dan Direktur Utama menggunakan teknologi dalam proses pelayanan publik.
Badan Usaha Milik Daerah wajib memastikan penyediaan Padahal jika e-government sendiri diterapkan di setiap
informasi pelayanan publik dalam penerapan Sistem pemerintahan, hal ini sejalan dengan Revolusi Industri 4.0.
Informasi Pelayanan Publik Nasional setelah berlakunya E-government memiliki banyak manfaat dalam sistem
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan demokrasi yang saat ini diterapkan di Indonesia, diantaranya
Reformasi Birokrasi ini sesuai dengan ketentuan peraturan adalah meningkatkan kecepatan komunikasi antara
perundang-undangan. pemerintah, masyarakat, pihak swasta, dan koordinasi antar
instansi yang berbasis internet.
Setelah lebih dari satu tahun peraturan tersebut dijadikan
undang-undang, baru-baru ini Menteri Pendayagunaan Kendala E-Government di Indonesia
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi meluncurkan
Ada beberapa hal yang menjadi kendala atau tantangan
aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Publik Nasional yang
dalam penerapan e-government di Indonesia dalam revolusi
dapat diakses melalui http://sipp.menpan.go.id. sebagai
industri 4.0 diantaranya: (1) Belum adanya budaya berbagi
wadah informasi pelayanan publik bagi seluruh
informasi, (2) Budaya mendokumentasikan yang belum
penyelenggara pelayanan publik secara nasional, mulai dari
meluas, (3) Langkanya sumber daya manusia yang handal
pemerintah daerah, kementerian
dalam bidang Teknologi Informasi, (4) Infrastruktur yang
/ lembaga non struktural dan Direktur Utama Badan Usaha
kurang memadai dan mahal, (5) Keterbatasan akses
Milik Negara atau Direktur Utama Badan Usaha Milik
informasi.
Daerah. Namun demikian, Sistem Informasi Pelayanan
Publik Nasional yang sedang dikembangkan oleh Menteri Retnowati (Aritonang, 2017) mengatakan faktor-faktor
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi penentu keberhasilan implementasi e-government adalah:
masih belum sempurna karena belum semua pemerintah (1) Kebutuhan apa yang saat ini menjadi prioritas utama
daerah atau kementerian/lembaga menginput data informasi masyarakat di negara atau di daerah yang bersangkutan, (2)
pelayanan publik yang ada di lembaganya masing-masing ke Infrastruktur telekomunikasi, (3) Tingkat konektivitas dan
dalam Sistem Informasi Pelayanan Publik Nasional. penggunaan Teknologi Informasi oleh pemerintah, (4)
Kesiapan Sumber Daya Manusia di pemerintahan, (5)
Ketersediaan dana dan anggaran, (6) Ketersediaan perangkat
Vol. 22 No. 2 September 2020 ISSN: 2509-0119 344
Implementasi
hukum, (7) E-Government di Era Revolusi Industri 4.0 di Indonesia

Vol. 22 No. 2 September 2020 ISSN: 2509-0119 345


Implementasi E-Government di Era Revolusi Industri 4.0 di Indonesia

Perubahan paradigma kerja dan perilaku Sumber Daya Seiring dengan meningkatnya otomatisasi, komputer dan
Manusia. Sehingga faktor yang paling mendesak dalam mesin akan menggantikan para pekerja di berbagai spektrum
lingkup Sumber Daya Manusia adalah masalah kurangnya industri, mulai dari supir, akuntan, agen properti hingga
tenaga ahli di bidang Teknologi Informasi yang mumpuni di agen asuransi. Diperkirakan sebanyak 47% pekerjaan di
Indonesia, dan masih banyak pejabat di pemerintahan yang Amerika Serikat akan terancam karena otomatisasi. Banyak
masih gagap teknologi terutama bagi generasi tua yang masih ahli mengindikasikan bahwa revolusi Industri 4.0 akan lebih
mengisi segmen-segmen pemerintahan hingga saat ini. menguntungkan orang kaya daripada orang miskin, terutama
karena hilangnya pekerjaan bergaji rendah yang hanya
Menurut analisa penulis, terdapat tiga permasalahan
membutuhkan keterampilan rendah, karena digantikan oleh
mendasar dalam implementasi e-government di tingkat
mesin otomatis.
pemerintah daerah, antara lain Pertama, inisiatif dan
pemaknaan terhadap implementasi e-government oleh Dengan demikian dari apa yang telah disampaikan di
pemerintah daerah otonom masih bersifat individual. Kedua, atas, diperlukan adanya rumusan proyeksi e-government ke
implementasi melalui website daerah belum didukung oleh depan baik pada masa revolusi industri 4.0 maupun masa
sistem manajemen dan proses kerja yang efektif karena regenerasi, untuk mengantisipasi hal-hal yang telah
kesiapan regulasi, prosedur dan sumber daya manusia yang disebutkan di atas baik berupa konsekuensi baik maupun
masih terbatas. Ketiga, banyak pemerintah daerah yang potensi risiko. Beberapa rumusan terbaik adalah:
mengidentikkan implementasi e-government hanya sebatas
Ketertiban peraturan hukum yang baik dan perlindungan
membuat website pemerintah daerah, sehingga hukum.
implementasi e-government hanya berhenti pada tahap
pematangan dari 4 tahap yang harus dilalui. Pemerintah meningkatkan pendidikan berkelanjutan di
bidang Teknologi Informasi sebagai pembentukan sumber
Formulasi Terbaik Dalam E-Government daya manusia yang berkualitas.
Ketika komputer diperkenalkan pada Industri 3.0, pada a. Infrastruktur dan ketersediaan media akses yang
saat itu komputer dianggap sebagai hal yang asing yang memadai;
kemudian menjadi sesuatu yang ditambahkan pada b. Pembentukan karakter dan etos kerja yang baik
teknologi yang sama sekali baru. Saat ini seiring dengan bagi Sumber Daya Manusia di pemerintahan;
dibukanya Industri 4.0, komputer akan berkomunikasi satu c. Mengubah pola pikir aparatur menjadi pola pikir
sama lain untuk akhirnya membuat keputusan tanpa campur aparatur yang disruptif di Indonesia;
tangan manusia. Meskipun ada yang mengatakan bahwa d. Revolusi industri 4.0 berdasarkan revolusi moral;
Revolusi Industri 4.0 hanyalah bahasa pemasaran, namun e. Menciptakan kepemimpinan kewirausahaan yang
telah terjadi perubahan cara produksi dan manufaktur yang handal;
mau tidak mau menarik perhatian kita. f. Memperkuat pendidikan agama.
Dalam revolusi keempat ini, kita menghadapi Semua kemampuan dan formulasi tersebut tidak terlepas
serangkaian teknologi baru yang menggabungkan dunia dari dasar kemampuan dan kemauan yang kuat dari
fisika, digital, dan biologi. Teknologi baru ini akan pemerintah saat ini. Hal ini secara logis selaras dengan
berdampak pada semua disiplin ilmu, ekonomi dan industri, kematangan dalam memperkuat ekonomi berkelanjutan
dan bahkan akan menantang gagasan kita tentang makna yang baik dalam implementasi e-government di masa
manusia. Teknologi ini memiliki potensi besar untuk revolusi industri 4.0 di Indonesia, sehingga ke depannya
menghubungkan miliaran orang melalui web, meningkatkan akan terjadi check and balance di semua struktur.
efisiensi bisnis dan organisasi secara drastis, dan membantu
meregenerasi lingkungan alam melalui manajemen aset IV. KESIMPULAN
yang lebih baik, mengurangi kerusakan yang disebabkan Perkembangan sistem pemerintahan mulai meningkat
oleh revolusi industri sebelumnya. secara kuantitas namun secara kualitas masih belum
Akan tetapi, ada juga potensi risikonya. Profesor Klaus memadai karena penerapannya belum merata di seluruh
Schwab, Pendiri dan Ketua Eksekutif World Economic daerah dan masih berfungsi sebagai penyedia informasi
Forum (Aritonang, 2017) mengatakan bahwa organisasi statis saja. Dalam rangka meningkatkan perkembangan e-
mungkin tidak dapat atau tidak mau mengadaptasi teknologi government di Indonesia baik dari segi kuantitas maupun
baru ini dan pemerintah mungkin gagal mengatur teknologi kualitas, maka diperlukan komitmen pemerintah untuk
ini dengan baik. Schwab (Gonçalo, 2019) berteori bahwa meningkatkan pengembangan e-government terutama dari
perubahan kekuasaan akan menciptakan masalah keamanan segi infrastruktur, sumber daya manusia, aplikasi, regulasi
yang penting, dan kesenjangan dapat menjadi lebih besar, dan sosialisasi di lingkungan pemerintah maupun kepada
tidak kurang jika hal-hal tidak diatur dengan baik. Sebagai masyarakat.
contoh, sebagai

Vol. 22 No. 2 September 2020 ISSN: 2509-0119 346


Implementasi E-Government di Era Revolusi Industri 4.0 di Indonesia

Beberapa masalah hambatan mendasar dalam [8] Moleong, L. (2013). Metodologi Penelitian
implementasi e-government dalam revolusi industri Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
4.0 saat ini di tingkat pemerintah daerah antara lain;
[9] Mustafa, D. (2017). Birokrasi Pemerintahan.
Pertama, inisiatif dan pemaknaan implementasi e-
Bandung: Alfabeta.
government oleh pemerintah daerah otonom masih bersifat
individual. Kedua, implementasi melalui website daerah [10] Robbins, S., P. (2015). Teori Organisasi: Struktur,
belum didukung oleh sistem manajemen dan proses kerja Desain, dan Aplikasi. Jakarta: Arcan.
yang efektif karena kesiapan regulasi, prosedur dan sumber [11] Sanjaya, P. (2016). Administrasi Publik Teori dan
daya manusia yang masih terbatas. Ketiga, banyak Aplikasi Good Governance. Bandung: Rafika
pemerintah daerah yang mengidentikkan implementasi e- Aditama.
government hanya sebatas membuat website pemerintah
daerah, sehingga implementasi e-government hanya berhenti [12] Sedarmayani. (2017). Reformasi Administrasi Publik,
pada tahap pematangan dari 4 tahap yang harus dilalui. Reformasi Birokrasi, dan Kepemimpinan Masa
Depan. Bandung. Refika Aditama.
E-government merupakan alat pendukung untuk
mencapai clean and good governance, karena di Indonesia [13] Setiawan, R. (2016). Peranan Etika Aparatur Sipil
masih baru dalam menerapkan e-government dan belum Negara Dalam Pelayanan Publik Pada Dinas
berkembang dengan pesat sehingga clean and good Kependudukan Dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota
governance di Indonesia belum tercapai. Namun tidak Bandar Lampung. Jurnal e-JKPP. Vol. 2 (2)
menutup kemungkinan bahwa di masa yang akan datang [14] Thoha, M. (2011). Birokrasi Pemerintahan Indonesia
perkembangan penerapan e-government Indonesia akan di Era Reformasi. Jakarta: Kencana Prenada Media
berhasil. Group.
REFERENSI [15] Valle-Cruz, D. (2019). Nilai Publik dari Layanan E-
[1] Aritonang, D. (2017). Dampak Sistem E-government government Melalui Teknologi yang Sedang
terhadap Kualitas Pelayanan Publik di Indonesia. Berkembang. Jurnal Internasional Manajemen Sektor
Jurnal Ilmiah Eropa. 13 (35). P. 99-111. Doi: Publik.
10.19044/esj.2017.v13n35p99 32 (5). P.530-545. Doi: 10.1108/IJPSM-03-2018-
0072.
[2] Asmuni, W. (2019). Peluang dan tantangan
penerapan e-governance dalam konteks otonomi [16] Viky, A,.H. Tistry, R,. P., Deva, P., Nandy, J., &
daerah. Surabaya: Universitas Airlangga. Lidya, T,. A. (2020). Pramudita. Menggagas Revolusi
Mental Birokrasi Melalui Konsep Competitive Agile
[3] Creswell, J., W. (2015). Research design: pendekatan Leadership. Jurnal Birokrasi & Pemerintahan
kualitatif, kuantitatif, dan mixed. Yogjakarta: PT Daerah. 2 (1). P. 29-37. Doi:
Pustaka Pelajar. 10.15575/jbpd.v2i1.8050.
[4] Dwiyanto, Agus. (2018). Mewujudkan Tata Kelola [17] Wibawa, S. (2018). Administrasi Negara Isu-isu
Pemerintahan Yang Baik Melalui Pelayanan Publik. Kontemporer. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
[18] Widodo, J. (2019). Membangun Birokrasi Berbasis
[5] Farida, I. & Setiawan. R. (2018). Kepemimpinan Kinerja. Malang: Bayumedia Publishing.
dalam Menanggulangi Pelacuran di Dinas Sosial
Kota Bandar Lampung. Jurnal Internasional Ilmu [19] Yusriadi, Akib, H., & Ihsan, A. (2017). Reformasi
Sosial Dan Pembangunan. 2 (1). Birokrasi dalam Pelayanan Publik: Studi Kasus
http://dx.doi.org/10.24967/saburaiijssd.v2i1. Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Mediterranean
Journal of Social Sciences, 8, P. 253-258. Doi:
[6] Gonçalo, P., D. (2019). Lima belas tahun penelitian 10.5901/mjss.2017.v8n2p253
e-government di Ibero-Amerika: Sebuah analisis
bibliometrik. Journal Elsevier/ Triwulan Informasi
Pemerintah. 36 (3). P.400-411. Doi:
10.1016/j.giq.2019.05.008.
[7] Mansour, F. (2018). Runtuhnya Teori Pembangunan
dan Globalisasi. Yogyakarta: Insist Press.

Vol. 22 No. 2 September 2020 ISSN: 2509-0119 347

Anda mungkin juga menyukai