Anda di halaman 1dari 10

SISTEM KEAMANAN JARINGAN DAN PEMERINGKATAN E-GOVERNMENT

INDONESIA (PeGI) SEBAGAI UPAYA REFORMASI ADMINISTRASI


Oleh
Ilsan Masdrian1), Misbahul Munir2)
Jurusan Administrasi Publik, UIN Sunan Gunung Djati Bandung
E-mail:1ilsanmasdrian@gmail.com, 2misbahulmuniir@gmail.com

Abstrak
E-government menjadi alternatif dalam mengatasi permasalahan pelayanan pada
pemerintahan di era teknologi informasi dan komunikasi yang telah semakin menyatu
dengan kondisi masyarakat global. Dalam makalah ini, penulis ingin mengetahui
mengenail kesiapan pemerintah mengenai pengimplementasian e-government terutama
dalam kesiapan sistem jaringan agar pengguna pelayanan publik terjaga keamanan
data/identitasnya. Serta adakah penilaian yang terintegrasi dari pemerintah terhadap peta
kondisi implementasi e-government pada lembaga-lembaga di Indonesia. penulis
menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif.
Pemerintah kemudian menjawab kesiapan tersebut dengan membuat Sistem Manajemen
Informasi (SMKI) sesuai dengan standar nasional dan internasional juga membuat
program Pemeringkatan e-government Indonesia (PeGI) sebagai program penilaian
implementasi e-government pada lembaga-lembaga di Indonesia baik tingkat
kota/kabupaten maupun skala nasional, dengan mengukur lima dimensi pengukuran,
yaitu kebijakan, kelembagaan, infrastruktur, aplikasi, dan perencanaan, sebagai indikator
penilaian e-government tersebut.
Kata Kunci : E-government, SMKI, PeGI

A. PENDAHULUAN pemerintahan, maka harus


Perkembangan teknologi ada jaminan keamanan pada
informasi dan komunikasi sistem jaringan, agar
(TIK) yang kini telah terciptanya rasa aman dari
memasuki berbagai bidang para pengguna pelayanan
kehidupan secara konstan tersebut. Sistem keamanan
meningkatkan percepatan dari jaringan ini harus sesuai
era globalisasi yang dengan peraturan yang
merupakan kolaborasi dari berlaku agar tercitanya
berbagai aspek, baik itu integritas dalam pelaksanaan
bisnis, bermasyarakat, serta pembangunan e-government
perubahan besar terhadap pada berbagai lembaga yang
pertukaran informasi yang ada di Indonesia.
instan menjadikan kehidupan
di masa 4.0 ini berubah E-government dapat
drastis. Dengan adanya diartikan sebagai penggunaan
perubahan pada pelayanan teknologi informasi dan
komunikasi atau yang lebih

|1
dikenal dengan TIK dalam sekali. Oleh sebab itu,
menjalankan tugas KOMINFO melakukan
pemerintahan, terutapa dalam sebuah program penilaian
meningkatkan pelayanan pelaksanaan e-government,
public, aksesibilitas, baik itu di tingkat
efektifitas pelayanan, serta kabupaten/kota maupun antar
akuntabilitas pemerintah provinsi di seluruh Indonesia.
terhadap penyediaan Program tersebut bernama
pelayanan masyarakat PeGI atau Pemeringkatan e-
(Spirakis dan Nikolopoulos government Indonesia,
2010: 75). Pengertian tersebut dengan tujuan untuk
menjelaskan bahwa e- mengetahui peta kondisi
government merupakan upaya pemanfaatan teknologi
dari pemerintan untuk informasi dan komunikasi
menjadikan pelayanan publik (TIK) pada berbagai lembaga
lebih efektif dan efisien pemerintahan di seluruh
sesuai dengan apa yang telah wilayah
lama dicita-citakan
masyarakat. Selanjutnya Menurut Wirtz dan
pemerintah juga memberikan Daiser istilah e-government
akses yang mudah agar menggambarkan penggunaan
masyarakat dapat mengetahui elektronik dalam proses
berbagai informasi terkini administrasi dan demokrasi
dari pemerintahan. dalam konteks kegiatan
pemerintahan melalui
Berbagai produk e- teknolohi informasi dan
government diluncurkan komunikasi (TIK) untuk
untuk mewujudkan pelayanan mendukung tugas public
publik yang efektif dan secara efektif dan efisien
akuntabel. E-government juga (Wirtz dan Daiser, 2015: 10).
dapat membantu pemerintah Pengertian tersebut
untuk menghubungkan menjelaskan dengan adanya
berbagai layanan publik e-government, tugas dan
menjadi sebuah sistem yang fungsi pemerintah akan
koheren (United Nations & terbantu sehingga tercipta
Department of Economic and pemerintahan yang
Social Affairs, 2016: 7). demokratis melalui
Dengan adanya pemerataan penggunaan teknologi
teknologi informasi dan informasi dan komunikasi
komunikasi pada berbagai ( TIK) ini.
lembaga, maka perlu adanya Selanjutnya menurut
penilaian yang dapat Estevez dan Janowski (2013)
membuktikan apakah e-government tidak hanya
penerapan dan pemanfaatan sebatas peningkatan layanan
e-government tersebut telah pemerintahan, melainkan e-
memenuhi nilai efektifitas government dapat juga
pada pelayanan public atau diartikan sebagai
bahkan belum terwujud sama pengaplikasian teknologi

|2
informasi kedalam Government to government
pemerintahan dengan tujuan dapat diartikan sebagai
membentuk interaksi antara kolaborasi antara instansi
pemerintah dan pelanggan pemerintahan terkait
(masyarakat) agar kemudahan dalam berbagi
menciptakan dampak atau informasi.
perubahan dalam masyarakat 3) Government To Busisnees
(Estevez dan Janowski, Government to bussinees
2013:197). Pengertian merupakan wadah bagi
tersebut menyinggung pemerintah dan pihak swasta
tentang dampak atau dalam memperlancar segala
perubahan dalam masyarakat aktifitas agar menciptakan
terhadap pemerintahan. relasi pihak swasta dengan
Dampak tersebut bisa berupa pemerintah secara baik serta
peningkatan kesadaran dalam efektif.
masyarakat juga keterlibatan 4) Government To Employess
masyarakat dalam setiap Government to employess
pengambilan keputusan yang merupakan hubungan antara
bersifat publik. pemerintah dan pegawainya
Relasi E-government melalui bantuan teknologi.
Penerapan teknologi ini dapat
E-government memiliki memberikan dampak positif,
pola beberapa interaksi yang dengan mengetahui rekam
dibedakan menjadi tiga jejak atau data para pegawai
bentuk yakni government to (ASN) sehingga pemerintah
citizen, government to melakukan fungsi
government, dan government pengawasanya lebih akurat.
to business (Warf, 2017: 2). 5) Government To Other
Namun jika dilihat dari Institutions
berbagai interaksi antara Government to other
pemerintah dengan pihak intitutions menjelaskan
lainya, setidaknya ada 5 relasi hubungan antara pemerintah
antara pemerintah dengan dengan organisasi nonprofit
pihak lain, diantaranya: atau organisasi lainya di luar
1) Government To Citizen pemerintah.
(G2C) Tingkatan Penerapan E-
Government to citizen government Menurut United
merupakan interaksi yang Nation
dilakukan antara pemerintah United Nation membagi
dan masyarakat yang lima tingkatan dalam
bertujuan agar masyarakat penerapan e-government.
mendapatkan informasi serta Pertama yaitu emerging
pelayanan dari pemerintahan presence yang ditandai
secara cepat, mudah, dan dengan beberapa halaman
murah juga dapat diakses web yang bersifat statis
dimanapun dan kapanpun. dimana hanya sedikit saja
2) Government To Government informasi yang
dipublikasikan. Kedua

|3
enhanced presence, tingkatan (layashree dan Marthandan,
ini ditandai dengan adanya 2010: 2208).
peningkatan kehadiran web Berikut penjelasan
dengan tampilan lebih tingkatan tersebut, yakni:
dinamis dan banyak memuat
informasi terkini dari 1) Web presence, tingkatan ini
pemerintahan. Tingkat ketiga merupakan tahap awal dari
yaitu interactive presence, pelayanan yang diberikan.
yang ditandai dengan adanya Dalam tahap pertama ini e-
komunisi dua arah dengan government baru sebatas
menempatkan portal pelayanan yang
interaktif. Pengguna selain menggunakan teknologi
mendapatkan informasi juga informasi dan komunikasi
dapat mengirimkan umpan (TIK). Masyarakat sebagai
balik kepada pemerintah. konsumen belum terlalu
Keempat ada connected peduli karena tahap ini hanya
presence, pada tingkat ini, dilakukan sebatas formalitas
pemerintah benar-benar kebijakan.
memberikan e-government
2) Interaction, yaitu tahapan
fitur yang dapat membantu
selanjutnya yang mulai
masyarakat mendapatkan
adanya pertukaran informasi
pelayanan dan transaksi,
antara masyarakat dan
seperti memberikan
pemerintah. Masyarakat
perbaharuan pada dokumen,
mulai memperhatikan adanya
memperbaharui catatan
produk e-government pada
pribadi dan lainya. Tahap ini
tahap kedua ini.
masyarakat benar-benar telah
3) Transaction, tahap
dilayani langsung oleh
selanjutnya ini produk e-
pemerintah secara online.
government sudah dapat
Tingkat terakhir ada fully
digunakan oleh masyarakat
integrated presence yang
untuk berinteraksi, seperti
menciptakan “one-stop shop”
membuat lisensi, surat izin,
dimana pengguna layanan
pengisian pajak, dan lainya.
dimungkinkan dapat melihat
Pada tahap ini pemerintah
dan melakukan semua
harus benar-benar dapat
layanan yang tersedia dari
melindungi data dari para
pemerintah (]ayashree &
pengguna layanan tersebut
Marthandan, 2010: 2206).
agar masyarakat nyaman dan
Tingkatan penerapan E- merasa aman dalam
government Menurut Jayashree menggunakan produk layanan
Jayashree juga tersebut.
mengemukakan ada lima 4) Integration, pada tahap ini
tingkatan pada penerapan e- pihak internal dan ekternal
government oleh pemerintah, berintegrasi untuk mencapai
yaitu: web presence. tujuan. Pihak internal
interaction, transaction, (pemerintah) harus dapat
integration, dan e-society mereduksi proses birokrasi,

|4
agar pihak eksternal berasal dari berbagai sumber, seperti
(masyarakat dan pihak artikel, buku, jurnal, maupun
swasta) dapat dengan mudah website.
mendapatkan layanan, C. HASIL PENELITIAN
sehingga tercipta efektif dan
efisien dalam layanan 1. Sistem Keamanan Jaringan
elektronik yang telah Sistem keamanan jaringan
disediakan pemerintah. merupakan hal terpenting dalam
5) E-society, tahap terakhir ini
implementasi e-government di
melanjutkan tahap integrasi, Indonesia. Perlu adanya jaminan
jika tahap sebelumnya sudah keamanan pada identitas atau data
berjalan dengan baik maka e- pribadi pengguna layanan e-
society atau masyarakat government tersebut.
elektronik dapat dicapai. 1.1 Dasar Hukum
Taham ini juga mengubah Ada beberapa dasar
pola kerja birokrasi menjadi hukum atau pedoman dari
praktis dan cepat. Pada tahap keamanan jaringan yang
ini e-government bukan dapat menjadi acuan
hanya sebatas pelayanan pemerintah untuk
terhadap masyarakat, menciptakan pelayanan yang
melainkan pada setiap terintegrasi, diantaranya
hubungan yang yaitu:
memungkinkan, seperti 1) Undang-Undang Republik
pemerintah dengan sector Indonesia Nomor 19 Tahun
bisnis, pemerintah dengan 2016 Perubahan Atas
pemerintah pemerintah Undang-Undang Nomor 11
dengan para pegawainya, dan Tahun 2008 Tentang
lainya. Informasi Dan Transaksi
Elekronik.
B. METODE PENELITIAN 2) Instruksi Presiden Nomor 3
Tahun 2003 Tentang
Berdasarkan rumusan Kebijakan Dan Strategi
masalah dalam penelitian ini, Nasional Pengembangan E-
penulis menggunakan metode government.
penelitian kualitatif dengan 3) Undang-Undang Nomor 30
menggunakan pendekatan Tahun 2014 Tentang
deskriptif. Tujuan Administrasi Pemerintahan.
menggunakan metode ini 4) Permen Kominfo No. 4
adalah untuk Tahun 2016 Tentang Sistem
mendeskripsikan atau Manajemen Pengamanan
menggambarkan perilaku, Informasi.
peristiwa serta berbagai 1.2 Masalah Keamanan Pada
kegiatan secara rinci. Teknik Jaringan
pengumpulan data yang Hubungan jaringan lokal dengan
digunakan adalah melalui berbagai pihak secara global
studi literatur.  memerlukan keamanan yang berlapis
Sumber data yang kami dapat untuk melindungi ancaman dari
dalam menggunakan studi literatur pihak yang tidak bertanggungjawab.

|5
Ada beberapa potensi sepengetahuan dan
membahayakan keamanan jaringan, persetujuan pemilik
yaitu: c. Authentication
1) Operating System (OS), Aspek yang
seperti virus, trojan, worm, digunakan untuk
spam, dan lainya. menjamin keaslian
2) Sistem jaringan, seperti data, sumber data,
penyadapan data pada jalur pihak pengakses data,
komunikasi dan internet. dan server yang
3) Sistem aplikasi, seperti bug, digunakan.
perusakan web, dan d. Availability
database. Aspek yang menjamin
Selanjutnya (Bodnar dan Hopwood, data dan informasi
1993) menyatakan ada 6 metode harus tersedia saat
umum yang digunakan oleh orang pengguna
dalam melakukan penetrasi terhadap membutuhkanya.
sistem berbasis komputer, e. Non-Repudiaion
diantaranya: Aspek yang menjamin
 Pemanipulasian masukan bahwa pihak
 Penggantian program pengguna tidak dapat
 Penggantian berkas secara menyangkal apabila
langsung mereka telah
 Pencurian data melakukan akses, ini
 Sabotase, dan bisa dilihat dalam
 Penyalahgunaan dan riwayat kejadian.
pencurian sumber daya f. Access Control
komputasi Aspek yang
1.3 Keamanan Informasi E- membatasi atau
government mengatur hak akses
Ada beberapa hal yang perlu pengguna informasi.
diperhatikan dalam pelaksanaan
e-government untuk menjamin Selanjutnya pemerintah
lalulintas informasi. Secara Indonesia telah mengeluarkan
umum, persyaratan lalulintas standar dalam penerapan tata
informasi dalam penerapan e- kelola keamanan informasi
government antara lain yakni: dalam penyelenggaraan
a. Privacy/Convidentiali pelayanan publik. Standar
ty tersebut bersifat independen
Kerahasiaan data yang yang berisikan standar atau
hanya dapat diakses spesifikasi yang harus
oleh pihak yang ditempuh dalam membangun
berhak Sistem Manajemen
menggunakanya. Keamanan Informasi (SMKI)
b. Integrity yang mengacu pada SNI
Data dan informasi ISO/IEC 27001 yang
yang tidak boleh diterbitkan pada tahun 2009
diubah tanpa dan merupakan versi

|6
Indonesia dari ISO/IEC publik, serta pembuatan
27001:2005. interoperabilitas aplikasi
Pengimplementasian maupun data dengan
Sistem Manajemen lembaga lain.
Keamanan Informasi (SMKI) 4) Tingkat Pemanfaatan
ini bertujuan untuk Tingkat terakhir ini
mengukur, memonitor, dan adalah integritas pada
mengendalikan keamanan pelayanan, baik itu G2C,
informasi, sehingga dapat G2B, G2G dan sector
tercipta good IT Governance. lainya.
1.4 Tingkatan Penerapan E- 2. Pemeringkatan e-government
government di Indonesia Indonesia (PeGI)
Selanjutnya ada tingkatan Pemeringkatan e-
penerapan elektronik government di government Indonesia (PeGI)
Indonesia yang dibagi menjadi 4 adalah kegiatan yang
tahap, yaitu: diadakan untuk melihat peta
1) Tahap Persiapan kondisi pemanfaatan TIK
Tahap ini dimulai dengan oleh Kementrian Komunikasi
mempersiapkan segala hal dan Informatika melalui
yang berkaitan dengan e- Direktorat E-government
government, seperti serta Direktorat Jendral
pembuatan situs sesuai Aplikasi dan Telematika
lembaga yang secara nasional dan
dibutuhkan, penyiapan melibatkan instansi-instansi
SDM yang melek pemerintahan di seluruh
teknologi, menyiapkan wilayah Indonesia.
sarana akses yang mudah PeGI pertamakali
untuk di masuki, dan dilakukan pata tahun 2007,
sosialisasi situs atau apk yang dilaksanakan oleh 11
yang dibuat, baik untuk Provinsi. Kegiatan ini juga
pihak internal maupun dapat dilaksanakan di tingkat
untuk public. kabupaten atau kota di suatu
2) Tingkat Pematangan Provinsi. Tujuan PeGI adalah
Tingkat pematanngan ini peningkatan pemanfaatan
menambahkan situs teknologi informasi dan
iformasi interaksi publik, komunikasi pada lembaga
serta pembuatan pemerintahan di Indonesia.
hubungan dengan 2.1 Lima Dimensi PeGI
lembaga lain sebagai Ada lima dimensi
partner dan pelengkap Pemeringkatan e-government
informasi yang Indonesia (PeGI), yaitu:
diinginkan. 1) Kebijakan
3) Tingkat Pemantapan Dimensi kebijakan
Dalam tingkat berhubungan erat dengan
pemantapan ini produk hukum yang menjadi
pemerintah dasar arahan atau pedoman
menambahkan situs bagi pemanfaatan teknologi
transaksi pelayanan

|7
informasi dan komunikasi a. Perolehan nilai dengan
(TIK). jumlah 3,5 sampai dengan 4,0
2) Kelembagaan dikategorikan kedalam nilai
Dimensi kelembagaan yang sangat baik, dengan
berhubungan erat dengan indikator ketercapaian yang
keberadaan organisasi yang memuaskan, baik dari segi
bertanggungjawab atas jumlah maupun kualitas.
pengembangan dan Nilai ini menandakan
pemanfaatan TIK dengan keberhasilan suatu
berbagai indikator penentu pemerintah dalam
yang menjadi tumpuan menerapkan e-government
bergeraknya organisasi dan juga kesiapan untuk terus
tersebut. berkembang di masa yang
3) Infrastruktur akan datang terlihat jelas.
Dimensi infrastruktur b. Perolehan nilai dengan
berkaitan dengan sarana jumlah 2,5 sampai dengan
prasarana yang digunakan 3,49 dikategorikan kedalam
untuk pengembangan dan nilai yang baik, dengan
pemanfaatan TIK yang terdiri indikator ketercapaian cukup
dari berbagai komponen baik atau masih memenuhi
penunjang berjalanya standar serta membawa
pemerintahan elektronik. dampak positif pada
4) Aplikasi penerapannya, namun masih
Dimensi ini berhubungan erat harus ada yang perlu
dengan penyediaan dan diperhatikan dan diperbaiki
pemanfaatan perangakat untuk kelangsungan
lunak aplikasi yang harus implementasi e-government
terlebih dahulu memenuhi di masa yang akan datang.
beberapa kriteria yang telah c. Perolehan nilai dengan
ada, serta harus mendukung jumlah 1,5 sampai dengan
beberapa fungsi dasar dari 2,49 dikategorikan kedalam
sistem pemerintahan. nilai yang kurang baik,
5) Perencanaan dengan indikator ketercapaian
Terakhir ada dimensi yang sangat minim (sudah
perencanaan yang berkaitan ada) namun banyak hal yang
dengan segala sesuatu perlu di tingkatkan, baik dari
perihal perencanan dengan segi jumlah maupun kualitas
beberapa indikator penentu dari pelaksanaan
perencanaan. pemerintahan elektrorik
2.2 Kategori Nilai (Rating) PeGI tersebut.
Adapun 4 kategori d. Terakhir, perolehan nilai
pemberian nilai atau rating dengan jumlah 1,0 sampai
terhadap tata kelola para dengan 1,49 dikategorikan
peserta Pemeringkatan e- kedalam nilai yang sangat
government Indonesia (PeGI) kurang, dengan indikator
untuk masing-masing dimensi tidak nampak sama sekali,
dan secara keseluruhan baik dari segi jumlah maupun
adalah sebagai berikut: kualitas dari pelaksanaan

|8
pemerintah elektronik jelas jika melihat sepak terjang e-
tersebut. government di Indonesia dari tahun
ke tahun. Pada tahun 2016 Indonesia
2.3 United Nation (UN) e-government berada di peringkat 116, sedangkan
Survey 2020 di tahun 2018 Indonesia berada di
Fungsi PeGI sangat berperan urutkan 107. Selain itu Indonesia
dalam perjalanan peningkatan e- juga berhasil melompat naik 35
government di Indonesia. PeGI peringkat untuk kategori e-
sebagai wadah untuk melihat sejauh participation index 2020, dari
mana Indonesia dapat memanfaatkan sebelumnya yaitu peringkat 92 di
teknologi bukan hanya sebagai media tahun 2018 menjadi peringkat 53
untuk berkomunikasi semata, namun pada tahun 2020 dan otomatis masuk
kemajuan teknologi dapat digunakan kedalam grup Veri High e-
untuk kemajuan pemerintah dalam Participation index yang berarti
melayani masyarakat luas. Dalam Indonesia sejajar dengan beberapa
melihat sejauh mana e-government negara maju seperti Jepang, Prancis,
Indonesia berkembang, sebagai salah Amerika Serikat dan juga negara
satu anggota PBB Indonesia juga lainya dalam hal perolehan Open
menjadi bagian negara yang Government Data Index yang
mengikuti survey pemeringkatan e- sempurna.
government yang dilakukan dua
tahun sekali oleh PBB. D. KESIMPULAN
Meskipun belum mencapai Penerapan e-government
peringkat yang signifikan, namun harus dibarengi dengan
Indonesia mampu bersaing dan terus kesiapan pada sistem
mengembangkan e-government ke keamanan jaingan yang harus
tingkat yang lebih efektif dan efisien sesuai dengan standar yang
untuk menapai kepuasan masyarakat ada. Pemerintah kemudian
terhadap pelayanan peerintah. Hal ini membangun Sistem
dibuktikan dengan masuknya Manajemen Keamanan
Indonesia kedalam 100 besar dalam Informasi (SMKI) untuk
pemeringkatan e-government yang mengukur, memonitor, serta
diselenggarakan oleh PBB. Penilaian mengendalikan keamanan
tersebut dilakukan dengan tujuan informasi demi terciptanya
untuk alat bantu pembangunan bagi pelayanan yang terintegritas.
negara-negara anggota PBB untuk Dalam mengukur dan menilai
mengidentifikasi kekuatan dan penerapan dan pemanfaatan
tantangan masing-masing dalam e-government, pemerintah
upaya pempertajam implementasi melalui KOMINFO
kebijakan dan strategi membentuk program
pengembangan penerapan sistem Pemeringkatan e-government
pemerintah berbasis elektronik. Indonesia (PeGI) dengan lima
Dalam e-government Survey dimensi pengukuran, yaitu
2020 Indonesia menduduki peringkat kebijakan, kelembagaan,
88 dari 193 negara, dengan jumlah infrastruktur, aplikasi, dan
skor 0.6612 dalam grup High e- perencanaan, sebagai upaya
government Development Index untuk mengetahui peta
(EDGI). Perkembangan ini terlihat

|9
kondisi pengimplementasian government dalam
e-government. Pelayanan Publik Pada
Indonesia membuktikan Dinas Koprasi dan UKM
peningkatan e-government Kota Malang. Jurnal
dengan menduduki peringkat Administrasi Publik (JAP).
88 dari 192 negara dalam 3(1). 80-88.
survey pemeringkatan e- Budi, Ahmad S (2013). Kajian
Government oleh PBB tahun Kesiapan Keamanan Instansi
2020. Indonesia juga berhasih Pemerintah dalam
menduduki peringkat 53 Penerapan E-government.
dalam kategori e- Jurnal Masyarakat
participation index 2020 dan Telematika dan Informasi.
menjadi salah satu negara 4(2). 109-126.
yang masuk kedalam grup Ahamad, Hary, & Joko (2013).
Veri High e-Participation Metode Pemeringkatan E-
index. government Indonesia (PeGI)
Untuk Audit Tata Kelola
DAFTAR Informasi. Sesindo.
PUSTAKA Tuti, Hartati (2017). Perencanaan
Suaendi, Falih dan Bintoro Sistem Manajrmen
Wardiyanto, (2010). Keamanan Informasi Bidang
Refitalisasi Administrasi Akademik Menggunakan ISO
Negara: Refitalisasi Birokrasi 27001: 2013. Jurnal Ilmiah
Dan E-government. Manajemen Informasi dan
Yogyakarta: Graha Ilmu. Komputer. 1(2). pp. 63-70.
Rahayu, Amy Y.S. Sri, Visnu Juono, KOMINFO (2012). Pemeringkatan
(2019). Birokrasi Dan E-government Indonesia
Governance: Teori, Konsep, Kabupaten/Kota di Wilayah
Dan Aplikasinya, Depok: Provinsi Jawa Barat Tahun
Rajawali Pers. 2012. Hasil dari PeGI di
Wilayah Jabar.
Syafiie, Inu Kencana, (2003), Sistem Undang-Undang Republik Indonesia
Administrasi Negara Republik Nomor 19 Tahun 2016
Indinesia. Jakarta: PT Bumi Perubahan Atas Undang-
Aksara. Undang Nomor 11 Tahun
Indrayani, Etin (2020). E-government:
Konsep, Implementasi dan
2008 Tentang Informasi Dan
Perkembanganya di Indonesia. Transaksi Elekronik.
Sumantra Barat: LPP Balai Insan
Cendikia.
Intruksi Presiden Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2003 tentang
Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan E-government.
Jakarta: Kementrian Komunikasi
dan Informasi deputi Bidang
Telematika.
Yordan, A. Yuli, & Sarwono (2014).
Upaya Pengembangan E-

| 10

Anda mungkin juga menyukai