Anda di halaman 1dari 10

E-BUSINESS

"Bentuk E-Government di
Pemerintahan Nasional"

Disusun oleh :

Kelompok 08

Septi Wulandari (221011200703)


Shafa Salsabila Lenda Siregar (221011201072)

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS PAMULANG
ABSTRAK

Makalah ini bertujuan untuk membahas Bentuk E-Government di


Pemerintahan Nasional. Istilah e-govt yang merupakan kependekan dari kata e-
government ramai diperbincangkan baik dalam percakapan sehari-hari maupun
di seluruh media komunikasi. Di kalangan masyarakat dunia, maraknya
penggunaan media komunikasi berbasis internet telah mempengaruhi dan
mendorong mekanisme kerja pemerintah di seluruh negara untuk menyesuaikan
kerja dan kinerjanya.
Selain itu, Electronic Government atau  e- government  atau e-
govt  merupakan penggunaan jaringan internet dalam penyebaran informasi
dan pelayanan pemerintah kepada masyarakat - "The employment of the
Internet and the world-wide-web for delivering government information and
services to the citizens" (United Nations, 2006).

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME, karena hanya dengan
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas penyusunan
Makalah: dengan judul "Bentuk E-Government di Pemerintahan Nasional".
Penulisan makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas kelompok Mata
Kuliah E-Businiess

Dalam penyusunan makalah ini kami buat dengan usaha semaksimal


mungkin dan dengan penjelasan sesuai literatur yang kami pakai agar mudah
dipahami oleh para pembaca.

Jika ditemukan adanya ketidaksempurnaan makalah ini kami menerima


kritik dan saran yang membangun dari pembaca, agar kami dapat melakukan
perbaikan untuk penulisan yang berikutnya.

Penulis,
Kelompok 08 (02SAKE011)

3
DAFTAR ISI

4
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang:

Di Indonesia perkembangan E-Government semakin pesat. Hal ini dapat


dilihat dengan makin banyaknya penggunaan internet pada berbagai bidang.
Salah satunya adalah dalam bidang pemerintahan. Sudah banyak aplikasi-
aplikasi pemerintahan yang bisa diakses secara on-line oleh masyarakat
diantaranya layanan pajak, perbankan, pendidikan, pekerjaan, hukum,
kesehatan, militer, pertanian, agama dan banyak lagi layanan-layanan lainnya.
Tetapi layanan-layanan tersebut masih terpisah satu dengan lainnya padahal
dalam EGovernment haruslah ada kolaborasi diantara layanan-layanan tersebut
(single portal web). Pengembangan E-Government memerlukan kerangka kerja
acuan pengembangan E-Government di Indonesia (E-Government Framework).

1.2 Rumusan Masalah:

Dalam konteks tersebut, makalah ini akan mengajukan beberapa


pertanyaan sebagai panduan dalam pembahasannya:

1. Bagaiamana menghadapi management risk dalam E-goverment terkait


kendala keterbukaan data (transparasi data)?
2. Bagaimana peran e-government dalam membantu penyempurnaan
administrasi negara?
3. Apa saja sasaran pembangunan dan penerapan e-government?

1.3 Tujuan dan Sasaran:

Makalah ini bertujuan untuk:

Pengembangan e-Government adalah pembentukan jaringan informasi


dan transaksi pelayanan publik yang memiliki kualitas dan lingkup yang dapat
memuaskan masyarakat luas serta dapat terjangkau di seluruh wilayah
Indonesia pada setiap saat tidak dibatasi oleh sekat waktu dan dengan biaya
yang terjangkau oleh masyarakat, pembentukan hubungan interaktif dengan
dunia usaha untuk meningkatkan perkembangan perekonomian nasional dan

5
memperkuat kemampuan menghadapi perubahan dan persaingan perdagangan
internasional, pembentukan mekanisme dan saluran komunikasi dengan
lembaga-lembaga negara serta penyediaan fasilitas dialog publik bagi
masyarakat agar dapat berpartisipasi dalam perumusan kebijakan negara dan
pembentukan sistem manajemen dan proses kerja yang transparan dan efisien
serta memperlancar transaksi dan layanan antar lembaga pemerintah dan
pemerintah daerah otonom.

6
BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian E-Government

2.1.1. Definisi E-Government

E-Goverment merupakan kependekan dari Electronic Government. E-


Government adalah salah satu bentuk atau model sistem pemerintahan yang
berlandaskan pada kekuatan teknologi digital, di mana semua pekerjaan
administrasi, pelayanan terhadap masyarakat, pengawasan dan pengendalian
sumber daya milik organisasi yang bersangkutan, keuangan, pajak, retribusi,
karyawan dan sebagainya dikendalikan dalam satu system
E-Government merupakan perkembangan baru dalam rangka peningkatan
layanan publik yang berbasis pada pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi sehingga layanan publik menjadi lebih transparan, akuntabel,
efektif dan efisien.

2.1.2. E-GOVERNMENT DIMENSION

E-Government Dimension terdiri dari tiga dimensi yaitu Democratic


Dimension, Service Dimension dan Administrative Dimension.
1. Democratic dimension difokuskan pada prosesproses politik dan interaksi
diantara konstituante dengan pemerintah ataupun sebaliknya, salahsatu
contoh adalah interaksi antara Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan
Pemerintah, DPRD dengan pemerintah daerah dan lain sebagainya.
2. Service Dimension meliputi seluruh jenis layanan secara elektronik,
dimana ditujukan untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses
informasi yang dibutuhkannya, diantaranya pembuatan KTP, SIM,
memperoleh informasi bisnis, pekerjaan, dan seluruh aspek kehidupan
masyarakat Indonesia lainnya. Democratic Dimension Service Dimension
Administrative Dimension E-Government Dimension Administrative
Dimension terdiri dari seluruh jenis manajemen dan lingkungan internal
organisasi serta kegiatan operasional yang dilakukan seharihari, yang
menunjukan suatu kegiatan pemerintahan dalam masing-masing institusi
untuk mencapai good governance (sistem kepemerintahan yang baik)
menuju better government (Pemerintahan yang terbaik). Penerapan E-
Government Dimension dapat berupa Government to Government,

7
Government to Legislatives, Government to Citizens, Government to
Business. Penerapan didukung oleh e-government seluruh instansi baik
pemerintah maupun swasta. Selanjutnya akan mendukung terciptanya
3. Good Governance menuju Better Service (layanan yang terbaik) yang
mempunyai enam kunci utama yaitu Mencapai efisiensi yang lebih besar
dari hasil investasi, menjamin akses yang tepat untuk pelayanan-
pelayanan dan informasi pemerintah, memberi pelayanan-pelayanan yang
responsif sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat Indonesia baik
secara individual, bisnis dan organisasiorganisasi kemasyarakatan,
pelayanan-pelayanan yang terhubung secara terintegrasi.
Pengalamanpengalaman membangun dan kepercayaan user dalam
penggunaan teknologi baru dan Meningkatkan Persatuan dan kesatuan
bangsa melalui kebijaksanaan yang dibuat.
2.1.3. Peran E-Government

Adapun Peran e-government, yaitu pertama mengurangi biaya, alasannya


karena melalui sistem online, maka biaya administrasi dan sebagainya akan
berkurang. Kedua, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas karena
masyarakat dapat dengan mudah mengakses dan melihat sejauh mana kegiatan
pemerintah sudah dilakukan.

2.2. Tantangan dalam Membangun E-Government

Aspek teknologi adalah koneksi internet yang sangat lambat, dengan


tidak adanya saran dan prasarana yang memadai untuk menerapkan E-
government di wilayah tersebut. Budaya dari pengguna juga menjadi faktor
hambatan dalam penerapan E-government di suatu daerah.

2.2.1. TINJAUAN UMUM TENTANG E-GOVERNMENT

E-Government, berdasarkan definisi The World Bank adalah penggunaan


teknologi informasi oleh kantor pemerintah untuk memberikan pelayanan yang
lebih baik kepada masyarakat, bisnis dan untuk menfasilitasi kerjasama antar
institusi pemerintah. Dalam prakteknya, e-Government adalah penggunaan
Internet untuk menyelenggarakan administrasi pemerintahan dan menyediakan
layanan publik yang lebih baik sebaik bentuk pendekatan berorientasi pada
layanan publik.

8
Berdasarkan definisi di atas, ada paling sedikit tiga bagian penting dalam
aplikasi eGovernment. Pertama, e-Government menyediakan layanan dan
menfasilitasi komunikasi antara pemerintah dan masyarakat (G2C -
Government to Citizen), yang kedua antara pemerintah dengan sektor bisnis
(G2B - Government to Business) dan yang ketiga inter-pemerintah dan antar
institusi pemerintah (G2G – Government to Government). Metodologi
Pengembangan e-Government Pengembangan e-government mengandung
empat unsur utama yaitu visi, kendali, eksekusi dan dukungan. Keempat unsur
saling terkait erat antara satu dengan lainnya, sehingga menghasilkan satu
kegiatan pengembangan yang utuh,.

2.2.2. Pengembangan E-Government

  e-Government di Indonesia terus naik daun sejak milenium baru dimulai.


Hal ini ditandai dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6
Tahun 2001 yang mendorong penggunaan teknologi telematika guna
menyukseskan target good governance serta mengakselerasi terwujudnya
demokrasi yang dicita-citakan.

BAB III KESIMPULAN


3.1. Kesimpulan

model sistem pemerintahan E-Government ini sangat membantu semua


pihak pemerintahan terutama memenuhi berbagai macam informasi yang
dibutuhkan antara pemerintahan yang satu dengan pemerintahan yang lainnya.

E-Government ini juga mempermudah warga jabar untuk mengetahui berbagai


informasi dan pembayaran pajak sudah bisa di lakukan melalui via ATM.
3.2. Saran

Diharapkan dapat dilakukan penelitian secara seksama dan secara terinci


menangani EGovernment Dimension sehingga akan memberikan kontribusi
bagi pengembangan E-Government di Indonesia.

9
3.3. Penutup

Singkatnya, e-govt memberikan peluang bagi peningkatan kualitas


pelayanan pemerintah kepada masyarakat dan pihak swasta melalui peningkatan
transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan. Adapun
manfaat lain apabila
e-govt  dikelola dengan baik, akan mampu membuka kesempatan bagi
masyarakat untuk berdialog, berpartisipasi, dan termotivasi sebagai mitra
pemerintah dalam proses pengambilan kebijakan-kebijakan publik. Karakter
masyarakat yang sebelumnya bersikap pasif hanya sebagai penerima informasi,
mampu berubah menjadi pihak yang aktif dalam memberi sekaligus menerima
informasi.
Hal ini sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government,
yang menyebutkan terbentuknya kepemerintahan yang bersih, transparan, dan
mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif; yaitu:

1. Masyarakat menuntut pelayanan publik yang memenuhi kepentingan


masyarakat luas di seluruh wilayah negara, dapat diandalkan dan
terpercaya, serta mudah dijangkau secara interaktif.
2. Masyarakat menginginkan agar asiprasi mereka didengar dengan
demikian pemerintah harus memfasilitasi partisipasi dan dialog publik di
dalam perumusan kebijakan negara.

10

Anda mungkin juga menyukai