Anda di halaman 1dari 30

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dewasa ini penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (Information
and Communication Technology/ICT) di dunia telah semakin luas. Hal tersebut
merupakan dampak dari perkembangan dunia IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi). Pada satu sisi, perkembangan dunia IPTEK telah membawa manfaat yang
luar biasa bagi kehidupan manusia. Meskipun ada dampak negatif atau kelemahan
yang timbul dari kemajuan IPTEK, namun hal ini seolah tertutupi oleh dampak
positif atau manfaat kemajuan IPTEK. Perkembangan dunia IPTEK termasuk
didalamnya adalah perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi tidak bisa kita
hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan
kemajuanm ilmu pengetahuan.
Perkembangan teknologi informasi maupun komunikasi menghasilkan
manfaat positif bagi kehidupan manusia dan memberikan banyak kemudahan, seperti
kemudahan

dalam

memperoleh

informasi

dan

kemudahan

bertransaksi.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga dapat membantu manusia


dalam menjalankan aktivitasnya, karena segala kegiatan dapat dilaksankan dengan
cepat, murah, dan tepat, sehingga produktivitas kerja akan meningkat. Perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi memperlihatkan bermunculannya berbagai jenis
kegiatan yang berbasis pada teknologi ini, seperti dalam dunia bisnis (penggunaan ecommerce), pemerintahan (e-government), pendidikan (e-education, e-learning),

UNIVERSITAS INDONESIA

kesehatan (e-medicine, e-laboratory), perbankan (e-banking) dan lainnya, yang


kesemuanya itu berbasiskan elektronika. (http://andra354.multiply.com/ ).
Seperti telah disinggung diatas, salah satu penerapan penggunaan teknologi
dalam pemerintahan yaitu e-government. World Bank memberikan definisi untuk
istilah e-government yaitu penggunaan teknologi informasi oleh badan-badan
pemerintahan yang memiliki kemampuan untuk mewujudkan hubungan dengan
warga negara, pelaku bisnis dan lembaga-lembaga pemerintahan yang lain.
Sedangkan pengertian yang lain mendefenisikan e-government yang dibagi lagi yaitu
online sevices adalah bagaimana pemerintah menjalankan fungsinya ke luar baik itu
masyarakat maupun kepada pelaku bisnis (http://yuki23.wordpress.com). Tetapi yang
terpenting disini adalah pemerintah menawarkan pelayanan yang lebih sederhana dan
mudah kepada pihak yang terkait, contohnya seperti pembayaran retribusi, pajak
properti atau lisensi; dan government operations adalah kegiatan yang dilakukan
dalam internal pemerintah, lebih khusus lagi adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pegawai

pemerintah

seperti

electronic

procurement,

manajemen

dokumen

berbasiskan web, formulir elektronik dan hal-hal lain yang dapat disederhanakan
dengan penggunaan internet.
Penerapan e-government bertujuan untuk membangun hubungan yang baik
antara pemerintah dengan masyarakatnya maupun dengan pelaku bisnis yang
berlangsung secara efisien, efektif dan ekonomis. Hal ini diperlukan mengingat
masyarakat terus mengalami perubahan (dinamis), sehingga pemerintah harus dapat
menyesuaikan fungsinya dalam negara, agar masyarakat dapat menikmati haknya dan
menjalankan kewajibannya dengan nyaman dan aman, yang kesemuanya itu dapat
dicapai dengan pembenahan sistem dari pemerintahan itu sendiri, dan e-government
adalah salah satu caranya. Selain itu tujuan penerapan e-government adalah untuk
mencapai suatu tata pemerintahan yang baik (good governance). Good governance
memiliki beberapa unsur salah satunya adalah efektivitas dan efisiensi. Dengan
penerapan e-government maka akan membantu tercapainya efektivitas dan efisiensi

UNIVERSITAS INDONESIA

kinerja

peemerintahan

governance). Penerapan

dalam

mendukung

pemerintahan

e-government dapat memangkas

yang

baik

(good

struktur birokrasi

pemerintahan yang terlalu panjang dan berbelit-belit, memberikan pelayanan yang


cepat kepada masyarakat juga meningkatkan kinerja pemerintahan.
Dalam beberapa tahun belakangan ini, banyak negara-negara di dunia yang
menerapkan e-government dalam pemerintahan, tidak terkecuali Malaysia. Di
Malaysia, semenjak diterapkan e-government dalam pemerintahannya telah
membawa negara tersebut menjadi negara terdepan dalam pemanfaatan e-government
di kawasan Asia Tenggara setelah Singapore seperti yang dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 1.1
Peringkat e-government Asia Tenggara tahun 2008

Sumber: United Nations, 2008

Salah satu pemanfaatan e-government di Malaysia adalah pada bidang


pelayanan publik. Pada bidang ini, e-government telah menjadikan Malaysia sebagai
salah satu negara dengan kualitas layanan publik terbaik dunia. Keberhasilan tersebut
tentu memberikan manfaat bagi Malaysia sendiri. Penerapan dan pengembangan egovernment di Malaysia bertujuan untuk mentranformasikan kerja pemerintah

UNIVERSITAS INDONESIA

malaysia dengan memperbaiki proses operasi internal dan memperbaiki pemberian


layanan kepada publik atau masyarakat (http://www.blogster.com).
Penerapan e-government di Malaysia dapat dilihat dari salah satu aplikasi
yang berbentuk kartu identitas yang bernama MyKad. MyKad ini merupakan
government multi-purpose card. MyKad berupa smart card yang memiliki chip
berkapasitas 64K yang menyimpan berbagai data seperti identitas warga (termasuk
data biometrik berupa sidik jari dan iris pattern), surat izin mengemudi, MEPS cash
(equally cash card function), kartu ATM, transportation cards (Touch 'n Go), catatan
medis,

e-commerce

authentication/key,

dan

lain-lain

(http://permata-

serang.blogspot.com/). Di Indonesia, MyKad sejenis KTP namun fungsinya lebih


kecil. Melalui penggunaan aplikasi MyKad ini, penulis tertarik untuk membahas
keberhasilan MyKad di Malaysia, sejauh mana efisiensi dan efektivitas MyKad di
Malaysia dalam mendukung tercapainya tujuan e-government dan membandingkan
penerapan e-government di Indonesia dan Malaysia.

1.2

Pokok Permasalahan
1. Bagaimana pelaksanaan MyKad di Malaysia?
2. Sejauh mana efektivitas dan efisiensi MyKad di Malaysia?
3. Bagaimana perbandingan penerapan e-government di Indonesia dan
Malaysia?

1.3

Tujuan Penulisan
1. Untuk dapat mengetahui pelaksanaan MyKad di Malaysia
2. Untuk dapat mengetahui sejauh mana efektivitas dan efisiensi MyKad di
Malaysia
3. Untuk dapat mengetahui perbandingan penerapan e-government di Indonesia
dan Malaysia

UNIVERSITAS INDONESIA

BAB 2
KERANGKA TEORI

2.1

Electronic-Government
Definisi mengenai e-government banyak dikemukakan oleh para ahli ataupun

oleh suatu institusi. Menurut James S.L. Yong (2003) ...e-government as the
governments use of technology,in particular, web-based Internet applications to
enhance access and delivery of government services to citizens, business partners,
employees and other government entities. Pengertian diatas memberikan penjelasan
bahwa e-government merupakan penggunaan teknologi oleh pemerintah khususnya
penggunaan aplikasi internet berbasis web untuk meningkatkan akses dan pemberian
layanan pemerintah kepada warga negara, mitra bisnis, pegawai atau karyawan, dan
badan pemerintah lainnya
Penjelasan e-government lain diberikan oleh Lee and Hong, Grupta and Jana,
Evans, Basu, Gandhi and Cross, Burn et al., and Stoltzfus. Mereka mendefinisikan
..e-government is about the transformation of internal and external processes of
government using information and communication technologies to provide effcient
and user focused services to citizens, businesses and other stakeholders. Artinya e
government merupakan perubahan pada proses internal dan eksternal pemerintah
dengan menggunakan teknologi komunikasi dan informasi untuk menyediakan
pelayanan pada warga negara, bisnis, dan pemegang kepentingan, yang efisien dan
fokus pada pelanggan.
Menurut World Bank (2004) memberikan definisi terhadap e-government
sebagai berikut: E-government refers to the use by government agencies of
information technologies that have the ability to transform relations with citizens,
businesses, and other arms of government. These technologies can serve a variety of
different ends: better delivery of government services to citizens,

improved

interactions with business and industry, citizen empowerment through access to

UNIVERSITAS INDONESIA

information, or more effcient government management. The resulting benefts can be


less corruption, increased transparency, greater convenience,

revenue growth,

and/or cost reductions. Artinya e-government mengacu pada penggunaan teknologi


informasi oleh instansi pemerintah yang memiliki kemampuan untuk mengubah
hubungan dengan warga negara, bisnis, dan unit lain dari pemerintah. Teknologi yang
digunakan ini dapat melayani sebuah keragaman yang berbeda yaitu pemberian
pelayanan pada warga negara yang lebih baik, meningkatkan interaksi dengan dunia
bisnis dan industri, pemberdayaan masyarakat melalui akses terhadap informasi, atau
manajemen pemerintah yang lebih efisien. Hasil yang didapat yaitu korupsi yang
berkurang, transparansi yang meningkat, kenyamanan yang lebih besar, peningkatan
penerimaan negara, dan/atau pengurangan biaya.
Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik satu benang merah yaitu bahwa egovernment merupakan pengguaan teknologi informasi untuk menunjang tugas-tugas
pemerintahan guna meningkatkan pelayanan publik yang efektif dan efisien. Egovernment secara umum memiliki tiga bentuk relasi/aspek yakni:
1. Government to Citizens (G2C)
Aplikasi ini fokus pada pelayanan online di mana pemerintah bekerja untuk
warga negaranya. Evans dan Yen (2007) mejabarkan G2C sebagai sektor
pelayanan yang fokus pada kemampuan pemerintah dan warga negara untuk
bertukar informasi satu sama lain dalam sebuah bentuk elektronik yang
efisien.
2. Government to Business (G2B)
Aplikasi ini mengacu pada penyediaan pelayanan informasi bagi kalangan
bisnis. Sektor ini fokus pada transaksi antara pemerintah dan pebisnis dengan
tujuan untuk mengurangi biaya dan mengumpulkan informasi yang lebih
akurat. Tujuan dari jenis pelayanan ini yaitu untuk memudahkan pemerintah
membeli sesuatu, membayar tagihan, dan melakukan bisnis dengan biaya
yang lebih efektif, dan juga untuk membantu dalam memperoleh data untuk
menganalisis atau untuk membantu dalam pembuatan keputusan.
3. Government to Governments (G2G)

UNIVERSITAS INDONESIA

Sektor ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan ketika


melakukan pertukaran informasi antara pemerintah lokal dan pusat. Manfaat
dari sektor ini yaitu peningkatan kemampuan dalam hal pendeteksi tindak
kriminal, sistem respon terhadap tindakan darurat, penegakan hukum, dan
keamanan wilayah. Sebagai contoh, di Amerika Serikat terdapat koordinasi
antara pemerintah lokal, negara bagian, dan federal dalam informasi
pemberitahuan adanya bencana.
E-government memiliki banyak manfaat guna menunjang efektivtias dan
efisiensi pelayanan publik. Misuraca (2007) menyebutkan bahwa terdapat tiga
dimensi dalam melihat manfaat dari penerapan e-government, yaitu dimensi,
ekonomi, sosial, dan pemerintahan.
1. Dimensi ekonomi. Dalam hal ekonomi, manfaat e-government di antaranya
yaitu mengurangi biaya transaksi untuk kapasistas yang lebih baik dengan
target pelayanan, peningkatan cakupan dan kualitas penyampaian pelayanan,
meningkatkan kapasitas respon dalam mengatasi permasalahan isu-isu
kemiskinan dan meningkatkan pendapatan.
2. Dimensi sosial. Dalam hal sosial, manfaat e-government cukup beragam mulai
dari penciptaan lapangan kerja di sektor ketiga, peningkatan sistem
pendidikan dan kesehatan, penargetan yang lebih baik atas pelayanan
pemerintah, peningkatan kapasistas dalam penyediaan keselamatan dan
keamanan. Pada banyak kasus manfaat-manfaat ini dapat dievaluasi dalam
istilah-istilah politik dan dapat dikuantifikasi dalam istilah keuangan.
3. Dimensi pemerintahan. Dalam hal pemerintahan, manfaat e-government dapat
meningkatkan

tercapainya

keterbukaan,

transparansi,

good governance dalam hal peningkatan


akuntabel

atau

demokratis

dibandingkan

pemerintahan yang konvensional. E-government juga dapat meningkatkan


partisipasi masyarakat sehingga dapat mengokohkan sistem demokrasi yang
ada.
2.2

Efektivitas dan Efisiensi

UNIVERSITAS INDONESIA

2.2.1

Efektivitas
Perkataan efektivitas meskipun sering diucapkan tetapi memiliki pengertian

dan makna yang berbeda, sehingga beberapa ahli berupaya untuk mendefinisikan
efektivitas tersebut. Efektivitas yang bertumpu pada pendekatan tujuan diartikan
sebagai pencapaian sasaran yang telah disepekati atas usaha bersama. Tingkat
pencapaian sasaran itu menunjukkan tingkat efektivitas (Gibson. 1992).
Secara umum efektivitas digunakan sebagai ukuran di dalam mencapai
keberhasilan usaha atau pencapaian sasaran yang ditetapkan. Menurut Jones (1996),
berpendapat bahwa efektivitas menunjuk kepada keberhasilan atau kegagalan dalam
mencapai tujuan (objectivitas), sehingga efektivitas hanya berkepentingan terhadap
output. Misalnya, jika sesuatu perusaan ingin menambah mesin dan karyawannya
agar dapat memenuhi permintaan pasar terhadap produknya sebanyak 500 buah, dan
ternyata tujuan tersebut berhasil, maka perusahaan tersebut dikatakan efektif. Tetapi
jika perusahaan itu hanya mampu memenuhi kebutuhan pasar kurang dari 500 buah,
maka perusahaan tersebut dikatakan tidak efektif.
Efektivitas yang bertumpu pada pendekatan tujuan diartikan sebagai
pencapaian sasaran yang telah disepakati atas usaha bersama. Tingkat pencapaian
sasaran itu menunjukkan tingkat efektivitas (Gibson, 1992). Jadi efektivitas
didasarkan pada gagasan bahwa organisasi diciptakan sebagai alat untuk mencapai
tujuan.
Menurut Rosyidi (1980), bahwa efektivitas digunakan untuk menyebutkan
bahwa sesuatu itu telah berhasil dilaksanakan secara sempurna, tepat, dan mencapai
target yang diharapkan. Jadi yang dimaksud disini adalah apabila suatu kegiatan
dilakukan secara sempurna dan mencapai target sesuai dengan yang diharapkan,
maka kegiatan itu dikatakan telah mencapai efektivitas.
Menurut Koesoemaatmaja (1979) yang dikutip oleh Arifin (2003: 23)
pengertian efektivitas adalah: Efektivitas (hasil guna) mempunyai pengetian
perbandingan antara hasil yang terlaksana secara nyata dengan hasil yang

UNIVERSITAS INDONESIA

direncanakan (target). Sedangkan menurut Hidayat(1986) dalam tulisannya yang


berjudul konsep dasar dan pengertian produktifitas serta interprestasi hasil
pengukuran yang dikutip oleh Arifin (2003: 25) menjelaskan bahwa pengertian
efektivitas adalah: Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh
target (kuantitas, kualitas, waktu) telah tercapai. Makin besar persentase target yang
dicapai, maka makin tinggi tingkat efektivitasnya. Konsep ini telah tertuju pada
pengeluaran. Masalah penggunaan masukan tidak menjadi isu dalam konsep ini. Pada
umumnya organisasi pemerintah (yang tidak bertujuan mencari laba) berorientasi
pada pencapaian efektivitas.
Selain itu, menurut Hidayat dan Sucherly (1986), dalam tulisannya yang
berjudul peningkatan produktifitas organisasi pemerintahan dan pegawai negeri di
Indonesia, yang dikutip oleh Arifin (2003: 26) memberi pengertian efektivitas
sebagai berikut: Untuk mengukur karya aparat pemerintah, maka indikator yang
sering dipakai adalah membandingkan antara realisasi dengan target yang ingin
dicapai. Konsep pengukuran yang membandingkan kedua hal tersebut adalah
efektivitas. Konsep ini lebih berorientasi pada output (keluaran), tidak pada input
(masukan), jadi bila dilihat dari kacamata seorang birokrat, upaya (effort) mengejar
target adalah rasional, karena semakin besar antara realisasi dibandingkan denga
target, bearti semakin tinggi tingkat efektivitas pelayanan jasa pemerintahan.
Menurut Quinn dan Rohrbaugh, yang dikutip oleh Kasim (1993), pendekatan
dalam pengukuran efektivitas organisasi salah satu adalah tujuan rasional (rasional
goal model), yaitu menekankan pada fokus ekternal dan pengawasan, kriteria
perencanaan, penetapan tujuan (sebagai cara), dan produktivitas serta efisiensi
(sebagai tujuan). Pendekatan tujuan rasional atau pendekatan sasaran (goal approach)
ini dalam pengukuran efektivitas dimulai dengan identifikasi sasaran organisasi dan
mengukur tingkat keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran tersebut.

UNIVERSITAS INDONESIA

10

Efektivitas menggambarkan tingkat pencapaian hasil program dengan target


yang ditetapkan. Secara sederhana efektivitas merupakan perbandingan outcome
dengan output (target/result) (Djamil, 2009: 10).
Efektivitas merupakan suatu konsep yang luas mencakup berbagai factor baik
di dalam maupun diluar oraganisasi. Biasanya efektivitas suatu organisasi dilihat dari
hasil (kuantitas) yang dicapai. Suatu organisasi sudah tentu melaksanakan berbagai
macam kegiatan dan memiliki berbagai jenis output, sehingga tidak mungin
pengukuran efektivitas organisasi dilakukan dengan menggunakan kriteria tunggal
(Lubis, 1987: 64).
Dari pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa efektivitas
merujuk pada pencapaian tujuan (goal), yang melibatkan berbagai faktor baik
didalam maupun diluar organisasi, baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang.
Menurut Gibson dalam Siagian yang dikutip oleh Tanklisan mengatakan
efektivitas dapat diukur sebagai berikut (Tangkilisan, 2005: 141):
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

2.2.2

Kejelasan tujuan yang hendak dicapai


Kejelasan strategi pencapaian tujuan,
Proses analisis dan perumusan kebijaksanaan yang mantap
Perencanaan yang matang
Penyusunan program yang tepat
Tersedianya sarana dan prasarana
Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik

Efisiensi.
Efisiensi ini berkenaan dengan jumlah usaha yang diperlukan untuk

meningkatkan tingkat efektivitas tertentu atau mencapai hasil yang diinginkan.


Efisiensi, yang merupakan sinonim dari rasionalitas ekonomi adalah merupakan
hubungan antara efektivitas dan usaha yang terakrir umumnya di ukur dari ongkos
monoter. Penilaian terhadap efisiensi ditujukan untuk menjawab pengorbanan yang
minim (usaha/biaya minimal) untuk mencapai hasil maksimal (manfaat/keuntungan).

UNIVERSITAS INDONESIA

11

Efisiensi dapat diukur dengan melihat banyaknya input yang dilakukan oleh suatu
organisasi untuk mencapai suatu output. Semakin sedikit input yang dilakukan oleh
organisasi dan menghasilkan output yang semakin besar maka organisasi tersebut
dikatakan semakin efisien. Untuk mengukur efisiensi tersebut parameternya adalah
biaya, rasio, keuntungan dan manfaat.
Menurut Jones Pendlebury, rasio dapat dilihat dari perbandingan antara output
dengan input (Jones, 1996: 9). Semakin besar output dibanding input, maka semakin
tinggi tingkat efisiensi suatu organisasi.
Efisiensi= Output/ Input
Rasio efisiensi tidak dinyatakan dalam bentuk absolute tetapi dalam bentuk
relatif. Karena efisiensi diukur dengan membandingkan keluaran dan masukan, maka
perbaikan efisiensi dapat dilakukan dengan cara (Arifin 2003: 21)
a. Meningkatkan output pada tingkat input yang sama
b. Meningkatkan output dalam proporsi yang lebih besar daripada
proporsi peningkatan input
c. Menurunkan input pada tingkat input yang sama
d. Menurunkan input dalam proporsi yang lebih besar daripada proporsi
penurunan output

UNIVERSITAS INDONESIA

12

BAB 3
GAMBARAN UMUM
3.1

Sejarah MyKad
MyKad merupakan salah satu aplikasi dalam e-goverment yang diterapkan di

Malaysia. MyKad adalah kartu pintar (smart card) dengan banyak fungsi untuk
kemudahan berbagai pelayanan yang disediakan oleh pemerintah Malaysia. Alasan
utama dikembangkannya MyKad adalah untuk skema identifikasi yang lebih baik
dimana sebuah negara dapat memantau atau mengontrol warganya dengan baik
apalagi setelah beberapa terakhir ini ancaman teror sedang ramai-ramainya.
Proyek MyKad ini dikembangkan pada awalnya ditujukan untuk memiliki
empat fungsi:
1. Kartu identitas, termasuk sidik jari dan foto
2. Mengemudi lisensi
3. Perjalanan dokumen di Malaysia dan beberapa negara tetangga.
Namun, paspor konvensional masih diperlukan untuk perjalanan
internasional: kartu bertujuan untuk mengurangi kemacetan di
perbatasan dengan memungkinkan penggunaan gerbang tak berawak
dengan menggunakan biometrik (sidik jari) identifikasi.
4. Penyimpanan informasi kesehatan

UNIVERSITAS INDONESIA

13

Empat aplikasi lebih lanjut yang ditambahkan sebelum atau selama rilis awal,
1. E-kas, sistem sebuah 'dompet elektronik' ditujukan untuk nilai rendah tetapi
transaksi volume tinggi (batas maksimum adalah US $ 500)
2. ATM integrasi
3. N Touch 'Go, jalan tol Malaysia sistem berdentang dan juga sistem
pembayaran transportasi umum
Digital sertifikat, umumnya dikenal sebagai Public Key Infrastructure (PKI),
hanya didukung oleh versi 64KB (dilaksanakan pada akhir 2002)
MyKad diluncurkan oleh pemerintah Malaysia pada tahun 2001. MyKad ini
bertujuan menciptakan skema identifikasi yang lebih baik di Malaysia . Dalam proses
perkembangannya MyKad ini memiliki delapan aplikasi/fungsi yaitu
1. Kartu identifikasi MyKad, dengan keamanan yang ditingkatkan fitur-fiturnya
menggunakan chip dan teknologi biometrik identifikasi, menggantikan kartu
berbasis plastik Kartu Identifikasi Nasional. Dilihat sebagai jangkar penerapan
MyKad, nomor kartu identifikasi diharapkan untuk melayani sebagai akses
yang aman kunci untuk aplikasi lain dan sistem.
2. SIM. MyKad menggantikan kartu laminasi berbasis kertas dan berfungsi
sebagai SIM biasa. MyKad memfasilitasi penegakan dengan menyediakan
petugas penegakan dengan up to date catatan mengemudi. Para pengguna
untuk aplikasi ini adalah petugas penegak JPJ dan Kepolisian Lalu Lintas
PDRM.
3. Informasi Paspor. MyKad suplemen paspor Malaysia International untuk
memfasilitasi keluar efisien dan re-entry dari titik periksa Imigrasi Malaysia.
Perlu dicatat bahwa MyKad tidak menggantikan paspor, karena hal ini
diperlukan untuk masuk ke dalam dan keluar ketika bepergian ke luar negeri.
4. Informasi Medis. Teknologi MyKad akan meningkatkan diagnosis dan
perawatan dalam situasi darurat dan perawatan umum. Dasar dan informasi
medis kritis adalah toko di chip.

UNIVERSITAS INDONESIA

14

5. MEPS Kas. MyKad memfasilitasi pembayaran pembelian kecil di mana


diterima. Hal ini meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan publik dan
pembayaran diservis.
6. Touch n 'Go. MyKad memfasilitasi kebutuhan transportasi Anda. Fungsi
seperti n Sentuh 'Go kartu. MyKad dapat digunakan untuk pembayaran tol,
biaya parkir, tarif bis, tarif LRT dan biaya taman.
7. ATM. MyKad menyediakan transaksi perbankan yang mudah dan nyaman dan
fungsi sebagai kartu ATM. aktivitas perbankan yang tersedia meliputi
penarikan tunai, informasi saldo, transfer dana dan perubahan PIN. MyKad
memungkinkan maksimal 3 rekening bank yang berbeda untuk disimpan
dalam chip. MyKad menggunakan teknologi chip yang memiliki tingkat
tinggi fitur keamanan dan melindungi data yang tersimpan dari penipuan dan
kloning.
8. Public Key Infrastructure (PKI). PKI di MyKad memungkinkan pengguna
untuk melakukan e-commerce aman dan transaksi menggunakan sertifikat
digital melalui jaringan seperti Internet. Otentik dan integritas data yang
dilindungi dan tidak dapat diakses ti siapa pun kecuali pemilik sah MyKad.

Pada Tahun 2003 pemerintah Malaysia mengeluarkan varian baru dari MyKad
yaitu khusus untuk anak-anak yang diberinama MyKid. MyKid ini digunakan untuk
anak-anak yang telah berumur 12 tahun. MyKid ini tidak memiliki foto pemilik, dan
hanya berisi tiga kategori data:
1. Informasi pribadi dan informasi yang terbatas pada orang tua
2. Informasi kesehatan
3. Informasi pendidikan, untuk pendaftaran di sekolah

3.2

Spesifikasi Teknis dan Penampilan Fisik


Malaysia mengeluarkan kartu identitas yang bernama MyKad. MyKad

merupakan government multi-purpose card. MyKad berupa smart card yang memiliki

UNIVERSITAS INDONESIA

15

chip berkapasitas 64K yang menyimpan berbagai data seperti identitas warga
(termasuk data biometrik berupa sidik jari dan iris pattern), surat izin mengemudi,
MEPS cash (equally cash card function), kartu ATM, transportation cards (Touch 'n
Go), catatan medis, e-commerce authentication/key , dan lain-lain.
MyKad (warna biru) diberikan ketika seorang berusia 12 tahun. Sedangkan
untuk penduduk berusia dibawah 12 tahun, diberikan MyKid (warna pink) yang
fungsinya sama dengan akte kelahiran. Nomor identitas pada MyKid akan
dipergunakan sebagai nomor identitas MyKad jika yang bersangkutan telah mencapai
usia 12 tahun.
Format nomor MyKad terdiri dari 12 digit yaitu YYMMDD-SS-###G. Enam
angka pertama (YYMMDD) menyatakan tanggal kelahiran. Lalu, SS menyatakan
tempat kelahiran pemegang kartu i.e. the states (01-13), the federal territories (1417) or the country of origin. Kelompok terakhir (###) merupakan nomor seri pada
unidentified pattern yang berhubungan dengan kelompok etnis, golongan darah dan
agama. Digit terakhir (G) menunjukkan jenis kelamin dimana odd number untuk pria,
dan even number untuk wanita (Gambar 1).
Proyek MyKad ini ditangani oleh lima instansi pemerintahan Malaysia, yaitu
Jabatan Pendaftaran Negara (JPN), Jabatan Pengangkutan Jalan (JPJ), Polis Diraja
Malaysia(PDRM), Kementrian Kesehatan, Jabatan Keimigrasian.

Gambar 3.1
MyKad

UNIVERSITAS INDONESIA

16

Sumber:

BAB 4

UNIVERSITAS INDONESIA

17

ANALISIS

4.1

Penerapan MyKad Malaysia


Malaysia merupakan salah satu negara yang memanfaat kemajuan teknologi

dalam memberikan pelayanan publiknya (e-goverment) untuk mentransformasikan


informasi baik untuk sesama unit dalam pemerintahan maupun untuk masyarakat dan
pelaku bisnis. Dalam penerapan e-goverment ini malaysia telah berhasil
memposisikan dirinya menjadi negara maju dengan salah satunya aplikasinya yaitu
MyKad. Di negara-negara Asean malaysia berada diposisi ke-2 setelah singapura
(United Nation, 2008)
Penerapan MyKad Malaysia dapat dikatakan sudah berjalan dengan baik, hal
ini terbukti dengan terintegrasinya lima departemen yaitu: Jabatan Pendaftaran
Negara (JPN), Jabatan Pengangkutan Jalan (JPJ), Polisi Diraja Malaysia (PDRM),
Kementerian Kesehatan dan Jabatan Keimigrasian untuk mewujudkan terlaksananya
penerapan MyKad Malaysia. Sistem MyKad (multipurpose card) hanya bisa berjalan
apabila masing-masing departemen bersinergi satu sama lain.
Sebuah daftar dari semua pemegang kartu disimpan oleh Departemen
Registrasi Nasional (JPN) dari Malaysia, yang mengoperasikan sistem MyKad. Disini
terdapat Sebuah Pemerintah Pusat Layanan (GSC) adalah pusat layanan satu atap
untuk setiap transaksi atau layanan yang berkaitan dengan MyKad. Pemohon dapat
mengajukan permohonan untuk kartu pada setiap GSCs. Data diambil di GSC akan
dikirim ke kantor pusat Departemen Pendaftaran Nasional sebelum dikirim untuk
produksi personalisasi dan kartu. Setelah personalisasi, MyKad akan dikirim ke GSCs
ditunjuk harus ditagih oleh pemohon.
Layanan yang ditawarkan oleh GSCs adalah untuk transaksi berikut terkait
MyKad:

Aplikasi MyKad

UNIVERSITAS INDONESIA

18

Penggantian MyKad
Perpanjangan SIM
Update informasi pemohon pada kartu
Upload Paspor informasi
Pembayaran dan Update dari Panggilan Telepon-dalam aplikasi dan koleksi
pihak ketiga juga tersedia sebagai tambahan kenyamanan kepada publik.

Dokumen Pendukung

Identifikasi Nasional dan SIM Card


Anak Akta Kelahiran dan Kartu Identifikasi Nasional baik ibu, ayah atau
sponsor untuk aplikasi berusia 12 tahun

Machine Readable Passport untuk meng-upload informasi Paspor ke MyKad


Proses Aplikasi (Dalam memperoleh MyKad di Malaysia)

sumber: http://www.malaysiacentral.com
Tiga Langkah Mudah Untuk Mendapatkan MyKad Malaysia (Seperti yg
tertera pada gambar diatas):
1. Mendapatkan tiket antrian di konter. Tunggu sampai nomor Anda dipanggil.

UNIVERSITAS INDONESIA

19

2. Verifikasi informasi dan sidik jari dan membayar biaya di konter pengolahan.
3. Foto Tangkap Anda dan mendapatkan tanda terima Anda di konter kamera.
4.2

Efektivitas dan Efisiensi MyKad


MyKad merupakan terobosan teknologi berupa smart card yang dapat

menyimpan berbagai data.

MyKad dapat digunakan sebagai kartu identitas diri

ditambah dengan berbagai fungsi di dalamnya. MyKad lahir pada tahun 2001,
Malaysia merupakan negara pertama di dunia yang merancang untuk memperluaskan
penggunaan teknologi MyKad. Penerapan MyKad di Malaysia dapat dikaji dari
efektifitas dan efisiensi. Apabila suatu aplikasi berhasil diterapkan belum tentu
aplikasi tersebut efektif dan efisien. Efektivitas dan efisiensi artinya terselenggaranya
kegiatan instansi public dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara
optimal dan dengan cara yang baik dan bertanggnung jawab. Indikatornya antara
lain : pelayanan mudah, cepat,tepat, dan murah.
Secara umum efektivitas digunakan sebagai ukuran di dalam mencapai
keberhasilan usaha atau pencapaian sasaran yang ditetapkan. Tolak ukur efektivitas
dalam penerapan MyKad apabila suatu kegiatan dilakukan secara sempurna dan
mencapai target, tujuan, atau sasaran yang sesuai dengan yang diharapkan, maka
kegiatan itu dikatakan telah mencapai efektivitas. Atau juga dengan membandingkan
antara realisasi dengan target yang ingin dicapai. Efektivitas merupakan
perbandingan outcome dengan output (target/result).
Dari sudut pandang pemerintah, MyKad akan meningkatkan layanan mereka
secara efektif dengan biaya yang efisien. MyKad memudahkan untuk berurusan
dengan pemerintah maupun departemen, tidak hanya warga mendapatkan layanan
yang lebih cepat, karyawan pemerintahpun dapat bekerja lebih produktif (Ayob,
2009: 5). Selain itu efektivitas penerapan MyKad dapat dilihat dari pencapaian
sasaran yang ditetapkan. Sasaran yang ditetapkan dari pembuatan MyKad adalah
sebagai berikut:
1. Menciptakan good governance

UNIVERSITAS INDONESIA

20

Good Governance menurut Bank Dunia (World Bank) adalah cara


kekuasaan digunakan dalam mengelola berbagai sumberdaya sosial dan
ekonomi untuk pengembangan masyarakat. Good Governance sinonim
dengan penyelernggaraan manajemen pembangunan memiliki salah satu
prinsip yaitu: pencegahan korupsi baik secara politik maupun administratif.
Jika dilihat dari prinsip tersebut, penerapan MyKad atau adanya MyKad
mampu mencapai prinsip tersebut. Dengan adanya MyKad maka seseorang
sudah tidak perlu untuk datang ke kantor imigrasi untuk mengurus paspor
karena MyKad sudah tercantum nomor paspor dan informasi mengenai
paspor. Untuk itu praktek-praktek korupsi seperti uang tip atau pengenaan
harga lebih mahal dari harga yang ditentukan dapat dihindari.
Perspektif good governance dapat dilihat dari terjadinya pengurangan
peran pemerintah. Dengan berbagai fungsi yang dimiliki oleh MyKad
memungkinkan masyarakat untuk menggunakan kartu tersebut dalam
menjalankan aktivitasnya. Adanya berbagai fungsi yang tersedia hanya
dengan menggunakan satu kartu menurunkan peran serta pemerintah dalam
mengurusi pelayanan yang terdapat dalam fungsi tersebut. Misalnya, dengan
adanya MyKad seseorang tidak perlu ke kantor pajak untuk membayar pajak
karena MyKad dapat digunakan untuk membayar pajak dengan menggunakan
aplikasi e-tax. untuk itu masyarakat dapat membayar langsung pajak melalui
MyKad sehingga dapat mengurangi peran pegawai pajak (pemerintah) .
2. Kemudahan akses
Adanya MyKad membantu masyarakat dalam kemudahan akses pada
saat melakukan berbagai aktivitasnya. MyKad adalah menyederhanakan atau
memudahkan akses kehidupan bagi warga Malaysia dengan beberapa aplikasi
yang dimiliki:

UNIVERSITAS INDONESIA

21

One Card For All


MyKad menggantikan kartu identifikasi nasional dan SIM. Hanya
dengan satu kartu MyKad dapat digunakan untuk berbagai macam
pelayanan
Quick Exit & Re-Entry
Ketersediaan informasi paspor memungkinkan cepat keluar dan
masuk kembali di pos pemeriksaan imigrasi Malaysia. (MyKad
berfungsi sebagai pengganti paspor untuk perjalanan luar negeri)
Reliable Identification of Data
Chip dan teknologi yang digunakan menjamin kerahasiaan dan
keamanan data. MyKad dilengkapi dengan fitur yang dapat
memproteksi dari adanya pemalsuan.
Facilitate transportation needs
MyKad dapat digunakan untuk membayar tol jalan raya, parkir dan
transportasi public
Easy Payment
MyKad memfasilitasi untuk pembayaran secara mudah. Warga bisa
menggunakan MyKad sebagai e-tax untuk pembayaran pajak
Emergency Medical Assistance
Penyimpanan untuk informasi kesehatan

Public Key Infrastructure


Sertifikat digital, umumnya dikenal sebagai Public Key Infrastructure
(PKI), memungkinkan transaksi e-commerce dapat berlangsung
dengan aman

UNIVERSITAS INDONESIA

22

Easy and convenient banking transactions


Masyarakat dapat melakukan transaksi ATM

Adanya MyKad mampu membawa kemudahan yang besar untuk masyarakat


Malaysia, terutama dalam fitur ATM dan pembayaran tol (e-toll). Mereka tidak perlu
tergesa-gesa atau terburu-buru, dan MyKad membantu mereka mendapatkan layanan
yang lebih cepat. Selain itu teknologi chip yang ada pada MyKad terjamin
keamanannya. Untuk fitur ATM, ada dua kunci untuk cek keamanan - satu adalah
kunci bank dan satu adalah kunci pemerintah, sehingga kartu tersebut tidak dapat
digandakan. Bahkan MyKad dapat digunakan untuk mempercepat proses verifikasi
ketika individu ingin melakukan pinjaman untuk membiayai suatu proyek besar.
MyKad telah berhasil menjadi langkah pertama untuk sebuah transformasi luar biasa
dalam kehidupan warga negara Malaysia. Selain itu kemudahan akses dari MyKad
dapat dilihat dari kegunaan atau manfaat dari adanya MyKad yaitu:
Dari sisi efisiensi, MyKad dapat dilihat sebagai suatu aplikasi yang dapat
menciptakan efisiensi waktu maupun efisiensi biaya. Efisiensi merupakan hubungan
antara efektivitas dan usaha yang umumnya di ukur dari biaya. Penilaian terhadap
efisiensi ditujukan untuk menjawab pengorbanan yang minim (usaha/biaya minimal)
untuk mencapai hasil maksimal (manfaat/keuntungan). Efisiensi dapat diukur dengan
melihat banyaknya input yang dilakukan oleh suatu organisasi untuk mencapai suatu
output. Semakin sedikit input yang dilakukan oleh organisasi dan menghasilkan
output yang semakin besar maka organisasi tersebut dikatakan semakin efisien.
Dalam penggunaan MyKad terlihat bahwa hanya dengan satu kartu pintar
(smart card) dapat menghasilkan berbagai macam fungsi. Biaya yang diperlukan
untuk pembuatan MyKad ini tidak sebanding dengan banyaknya keuntungan yang
diberikan. Bandingkan apabila MyKad hanya memiliki satu fungsi yaitu hanya
sebagai kartu identitas, maka masyarakat Malaysia harus mengeluarkan biaya untuk
pembuatan passport, kartu tol, ATM, kartu jaminan kesehatan dll. Dengan adanya

UNIVERSITAS INDONESIA

23

MyKad, masyarakat hanya mengeluarkan biaya untuk satu kali pembuatan MyKad
untuk berbagai jenis manfaat yang diberikan oleh kartu tersebut.
Dengan menggunakan MyKad seseorang tidak perlu membuang waktu untuk
mengurusi hal yang diperlukan, misalnya pada saat membayar tol atau transportasi
umum lainnya bisa menggunakan Mykad, dengan begitu dalam hal kecepatan waktu
dalam bertransportasi dapat diselesaikan dengan MyKad sehingga tercapai efesiensi
waktu. Dengan berbagai fungsi yang dimiliki oleh satu kartu, sebenarnya struktur
birokrasi dalam pemerintah dapat dikecilkan karena tidak perlu banyak SDM karena
urusan yang ada dapat diselesaikan dengan menggunakan MyKad.
MyKad dapat memperbaiki dan meningkatkan kemudahan masyarakat dalam
menjalankan urusan harian di dalam pemerintahan atau sektor swasta. Kemudahan
lain yang turut ditawarkan oleh aplikasi MyKad seperti pembayaran elektronik adalah
untuk mempercepat dan memudahkan urusan harian selain meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat. Selain itu dilihat dari penggunaan sumber daya secara
optimal, MyKad dapat mengurangi penggunaan kertas. Data yang telah ada di dalam
MyKad dapat digunakan untuk berbagai pelayanan yang ada hal tersebut berdampak
pada pengurangan penggunaan kertas. Dengan banyaknya pelayanan yang dapat
diakses hanya dengan satu kartu MyKad, masyarakat sudah tidak perlu lagi mengurus
pembuatan

passport

dengan

mengajukan

berkas-berkas

yang

memerlukan

penggunaan kertas dalam jumlah yang banyak.


3.2

Perbandingan dengan Indonesia


Pengalaman Malaysia yang memulai e-government dari pembangunan

database kependudukan merupakan suatu langkah strategis, sehingga semua kegiatan


pemerintahannya mengacu kepada satu-satunya data kependudukan (MyKad)
Berbeda dengan Malaysia, saat ini, pemerintahan Republik Indonesia baru
memulai pembangunan database kependudukan yang dikoordinir oleh Direktorat
Jenderal Administrasi Kependudukan, Departemen Dalam Negeri. Dalam inisiatif

UNIVERSITAS INDONESIA

24

tersebut, pemerintah menetapkan penggunaan e-KTP yang menggunakan nomor


induk penduduk (NIK). Dengan NIK ini, akan dijamin bahwa, setiap penduduk hanya
memiliki satu dan hanya satu nomor KTP. Pembuatan e-KTP saat ini sedang dalam
tahap pengujian di beberapa wilayah Indonesia.
Proyek e-KTP dilatarbelakangi oleh sistem pembuatan KTP konvensional di
Indonesia yang memungkinkan seseorang dapat memiliki lebih dari satu KTP. Hal ini
disebabkan belum adanya basis data terpadu yang menghimpun data penduduk dari
seluruh Indonesia. Fakta tersebut memberi peluang penduduk yang ingin berbuat
curang terhadap negara dengan menduplikasi KTP-nya. Beberapa diantaranya
digunakan untuk hal-hal berikut:
1.
2.
3.
4.

Menghindari pajak
Memudahkan pembuatan paspor yang tidak dapat dibuat di seluruh kota
Mengamankan korupsi
Menyembunyikan identitas (misalnya oleh para teroris)
Untuk mengatasi duplikasi tersebut sekaligus menciptakan kartu identitas

multifungsi, digagaslah e-KTP yang menggunakan pengamanan berbasis biometrik.


Autentikasi menggunakan biometrik yaitu verifikasi dan validasi sistem
melalui pengenalan karakteristik fisik atau tingkah laku manusia. Ada banyak jenis
pengamanan dengan cara ini, antara lain sidik jari (fingerprint), retina mata, DNA,
bentuk wajah, dan bentuk gigi. Pada e-KTP, yang digunakan adalah sidik jari. Tujuan
penggunaan biometrik pada e-KTP adalah sebagai berikut:
1. Mencegah adanya pemalsuan. Dengan biometrik, autentikasi dilakukan dua
tahap, yakni:
o

what you have (apa yang kamu punya) melalui fisik kartu e-KTP

what you are (seperti apa kamu) melalui identifikasi biometrik

Jika terjadi kehilangan kartu, maka orang yang menemukan kartu e-KTP
milik orang lain tidak akan dapat menggunakannya karena akan dicek
kesamaan biometriknya.

UNIVERSITAS INDONESIA

25

2. Mencegah adanya penggandaan. Dengan e-KTP, seluruh rekaman sidik jari


penduduk akan disimpan di AFIS (Automated Fingerprint Identification
System) yang berada di pusat data di Jakarta.

Penggunaan sidik jari e-KTP lebih canggih dari yang selama ini telah
diterapkan untuk SIM (Surat Izin Mengemudi). Sidik jari tidak sekedar dicetak dalam
bentuk gambar (format jpeg) seperti di SIM, tetapi juga dapat dikenali melalui chip
yang terpasang di kartu. Data yang disimpan di kartu tersebut telah dienkripsi dengan
algoritma kriptografi tertentu. Proses pengambilan sidik jari dari penduduk sampai
dapat dikenali dari chip kartu adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1
Proses Pengambilan Sidik Jari

Sumber:

UNIVERSITAS INDONESIA

26

Sidik jari yang direkam dari setiap wajib KTP adalah seluruh jari (berjumlah
sepuluh), tetapi yang dimasukkan datanya dalam chip hanya dua jari, yaitu jempol
dan telunjuk kanan. Sidik jari dipilih sebagai autentikasi untuk e-KTP karena alasan
berikut:
1. Biaya paling murah, lebih ekonomis daripada biometrik yang lain
2. Bentuk dapat dijaga tidak berubah karena gurat-gurat sidik jari akan kembali
ke bentuk semula walaupun kulit tergores
3. Unik, tidak ada kemungkinan sama walaupun orang kembar

Informasi penduduk yang dicantumkan dalam e-KTP ditunjukkan pada layout


kasar berikut:

Gambar 4.2
Loyout e-KTP

Sumber:

UNIVERSITAS INDONESIA

27

Data Pokok e-KTP


1. Database kependudukan berbasis NIK (Nomor Induk Kependudukan); nama
lengkap, jenis kelamin, tanggal lahir, tempat lahir, dsb.
2. Sidik jari; memuat geometri jari yang unik bagi setiap orang
3. Mekanisme verifikasi dan otentifikasi; Data sidikjari dibandingkan dan
dicocokkan dg pemegang e- KTP menggunakan alat pemindai.
4. Validasi proses pelayanan publik yang lain; imigrasi, perbankan, kepolisian,
rumah-sakit, perhotelan, transportasi, asuransi, ketenagakerjaan, perpajakan,
dll.

Selain tujuan yang hendak dicapai, manfaat e-KTP diharapkan dapat


dirasakan sebagai berikut:
1. Identitas jati diri tunggal
2. Tidak dapat dipalsukan
3. Tidak dapat digandakan
4. Dapat dipakai sebagai kartu suara dalam pemilu atau pilkada
Struktur e-KTP sendiri terdiri dari sembilan layer yang akan meningkatkan
pengamanan dari KTP konvensional. Chip ditanam di antara plastik putih dan
transparan pada dua layer teratas (dilihat dari depan). Chip ini memiliki antena
didalamnya yang akan mengeluarkan gelombang jika digesek. Gelombang inilah
yang akan dikenali oleh alat pendeteksi e-KTP sehingga dapat diketahui apakah KTP
tersebut berada di tangan orang yang benar atau tidak. Untuk menciptakan e-KTP
dengan sembilan layer, tahap pembuatannya cukup banyak, diantaranya:
1. Hole punching, yaitu melubangi kartu sebagai tempat meletakkan chip
2. Pick and pressure, yaitu menempatkan chip di kartu
3. Implanter, yaitu pemasangan antenna (pola melingkar berulang menyerupai
spiral)
4. Printing,yaitu pencetakan kartu
5. Spot welding, yaitu pengepresan kartu dengan aliran listrik

UNIVERSITAS INDONESIA

28

6. Laminating, yaitu penutupan kartu dengan plastik pengaman

E-KTP yang digagas oleh pemerintah merupakan salah satu inovasi dari
penerapan e-government di Indonesia. Namun, dibalik inovasi tersebut, jika kita
bandingkan dengan Malaysia, E-KTP yang akan direalisasikan oleh pemerintahan
Indonesia dari segi performance dan funginya jauh lebih kecil dibandingkan dengan
MyKad Malaysia. Hal itu dikarenakan fungsi MyKad di Malaysia sebagai
government multi purpose yang memiliki berbagai fungsi sedangkan E-KTP yang
dicanangkan Indonesia hanya sebagai government single-purpose yang hanya
memiliki satu fungsi saja yakni sebagai kartu identitas diri sebagai mana yang telah
ditetapkan dalam undang-undang. Akibatnya E-KTP Indonesia tidak bisa terintegrasi
dengan layanan-layanan lainya seperti: SIM, Pasport, Hotel, dan rumah sakit. Untuk
lebih jelasnya, mengenai perbandingan antara E-KTP Indonesia dan MyKad Malaysia
dapat dilihat pada Tabel dibawah ini
Tabel 4.1
Perbandingan antara E-KTP dengan MyKad
No
1
2

Perbedaan
Sifat
Fungsi

Teknologi

E-KTP
Government Single-Purpose
Kartu Identitas Diri

MyKad
Government Multi-Purpose
Kartu Identitas Diri
SIM
Informasi Paspor
Informasi Medis.
MEPS Kas
Touch n 'Go. ATM.
Public Key Infrastructure

Memiliki memori 4 KB

(PKI).
Memiliki memori 64 KB

EEPROM (Electrically,

EEPROM (Electrically,

Erasable Programmable

Erasable Programmable Read

Read Only)

Only) dan bekerja dengan system

UNIVERSITAS INDONESIA

29

informasi M-COS (My-Kad Chip


Operating System)
Berlaku 3 tahun

Masa

Berlaku 5 tahun

berlaku
Nomor

Terdiri dari 16 (enam belas)

Terdiri dari 12 digit yaitu

digit.
a. 6 (enam) digit pertama

YYMMDD-AA-XXXZ.
a. Enam angka pertama

Identifikasi
Nasional

merupakan kode
wilayah provinsi,

(YYMMDD) menyatakan

kabupaten/kota dan

tanggal kelahiran.
b. AA menyatakan tempat

kecamatan tempat

kelahiran, Kelompok

tinggal pada saat

terakhir
c. (XXX) merupakan nomor

mendaftar.
b. 6 (enam) digit kedua

seri pada unidentified

adalah tanggal, bulan,

pattern yang berhubungan

dan tahun kelahiran dan

dengan kelompok etnis,

khusus untuk perempuan

golongan darah dan

tanggal lahirnya
ditambah angka 40; dan
c. 4 (empat) digit terakhir

agama.
d. Digit terakhir (Z)
menunjukkan jenis

merupakan nomor urut

kelamin dimana odd

penerbitan NIK yang

number untuk pria, dan

diproses secara otomatis

even number untuk wanita

dengan SIAK (Sistem


Informasi Administrasi
Kependudukan).
Sumber: Diolah dari berbagai Sumber
BAB 5
PENUTUP
5.1

Kesimpulan

UNIVERSITAS INDONESIA

30

5.2

Saran

UNIVERSITAS INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai