Anda di halaman 1dari 4

Tugas 2 Pertemuan 12

Nama : Leony Rizati Tanggal : 10 November 2023


NIM : 07011182227139 Mata Kuliah : Governansi Digital
Kelas : C/AP/Indralaya Dosen Pengampu : Junaidi, S.Ip., M.Si

Digital governance tidak memiliki satu definisi yang pasti sehingga muncul sebagai
aktivitas ilmiah tersendiri, dan definisi yang beredar bervariasi dalam cakupannya, mulai dari
penyediaan informasi hingga e-demokrasi. Digital governance memiliki beberapa nama lain,
seperti “electronic government (pemerintahan elektronik)”, “electronic governance
(pemerintahan elektronik)”, “transformational government (pemerintahan transformasional)”,
dan lain-lain. Dalam Survei E-Government PBB tahun 2022 dan 2020: “e-government” dan
“digital governance” digunakan secara bergantian, karena masih belum ada perbedaan formal
antara istilah-istilah tersebut di kalangan akademisi, pembuat kebijakan, dan praktisi (Digital
Government (2013) dalam Grigalashvili, 2023).

Berikut adalah beberapa definisi digital governance dari para ahli yang dikutip dari
Grigalashvili (2023).

1. “E-government has been employed to mean everything from ‘online government


services’ to exchange of information and services electronically with citizens,
businesses, and other arms of government. E-government can thus be defined as the use
of ICTs to more effectively and efficiently deliver government services to citizens and
businesses. It is the application of ICT in government operations, achieving public ends
by digital means. The underlying principle of e-government, supported by an effective
e-governance institutional framework, is to improve the internal workings of the public
sector by reducing financial costs and transaction times so as to better integrate work
flows and processes and enable effective resource utilization across the various public
sector agencies aiming for sustainable solutions. Through innovation and e-
government, governments around the world can be more efficient, provide better
services, respond to the demands of citizens for transparency and accountability, be
more inclusive and thus restore the trust of citizens in their governments” (United
Nations).
Terjemahan:
“E-Government telah digunakan dalam segala hal mulai dari ‘layanan pemerintah
online’ hingga pertukaran informasi dan layanan secara elektronik dengan masyarakat,
dunia usaha, dan lembaga pemerintah lainnya. E-Government dengan demikian dapat
didefinisikan sebagai penggunaan TIK untuk memberikan layanan pemerintah kepada
masyarakat dan dunia usaha secara lebih efektif dan efisien. Ini adalah penerapan TIK
dalam operasional pemerintahan, mencapai tujuan publik melalui sarana digital. Prinsip
yang mendasari e-Government, didukung oleh kerangka kelembagaan e-governance
yang efektif, adalah untuk meningkatkan kerja internal sektor publik dengan
mengurangi biaya keuangan dan waktu transaksi sehingga dapat lebih
mengintegrasikan alur kerja dan proses serta memungkinkan pemanfaatan sumber daya
yang efektif di seluruh sektor. berbagai lembaga sektor publik yang bertujuan untuk
solusi berkelanjutan. Melalui inovasi dan e-Government, pemerintahan di seluruh dunia
dapat menjadi lebih efisien, memberikan layanan yang lebih baik, menanggapi tuntutan
warga negara akan transparansi dan akuntabilitas, menjadi lebih inklusif dan dengan
demikian memulihkan kepercayaan warga negara terhadap pemerintah mereka” (PBB).
Unsur pokok:
a. Layanan pemerintah yang dilakukan secara online
b. Pertukaran informasi dan layanan secara elektronik dengan masyarakat dunia
usaha, dan lembaga pemerintah lainnya
c. Penggunaan TIK

2. “E-government can be defined as the use of Internet-based information technology to


enhance the accountability and performance of government activities. These activities
include government‟s activities execution, especially services delivery; access to
government information and processes; and citizens‟ and organizations‟ participation
in government” (DeBenedictis et al., 2002).
Terjemahan:
“E-Government dapat didefinisikan sebagai penggunaan teknologi informasi berbasis
Internet untuk meningkatkan akuntabilitas dan kinerja kegiatan pemerintah. Kegiatan
tersebut mencakup pelaksanaan kegiatan pemerintah, khususnya pemberian layanan;
akses terhadap informasi dan proses pemerintah; dan partisipasi warga negara dan
organisasi dalam pemerintahan” (DeBenedictis et al., 2002).
Unsur pokok:
a. Penggunaan teknologi informasi
b. Berbasis Internet
c. Akses terhadap informasi dan proses pemerintahan

3. “E-governance is defined as the, “application of electronic means in (1) the interaction


between government and citizens and government and businesses, as well as (2) in
internal government operations to simplify and improve democratic, government and
business aspects of Governance” (Backus, 2001).
Terjemahan:
“E-governance didefinisikan sebagai, “penerapan sarana elektronik dalam (1) interaksi
antara pemerintah dan warga negara serta pemerintah dan dunia usaha, serta (2) dalam
operasional internal pemerintah untuk menyederhanakan dan meningkatkan demokrasi,
pemerintahan, dan bisnis aspek Tata Kelola” (Backus, 2001).
Unsur pokok:
a. Penerapan sarana elektronik dalam kegiatan pemerintahan

4. “E-governance is related to the use of information and communication technologies in


policymaking, legitimating, auditing, accounting of government application, providing
transparency and accountability of governments, and service delivery” (Lean, Zailani,
Ramayah, and Fernando, 2009), (Yildiz, 2007).
Terjemahan:
“E-governance berkaitan dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
dalam pembuatan kebijakan, legitimasi, audit, akuntansi penerapan pemerintah,
memberikan transparansi dan akuntabilitas pemerintah, dan pemberian layanan” (Lean,
Zailani, Ramayah, dan Fernando, 2009 ), (Yildiz, 2007).
Unsur pokok:
a. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam kegiatan pemerintahan

5. “A technology mediated service that facilitates a transformation in the relationship


between government and citizen” (Oakley, 2002).
Terjemahan:
“Layanan yang dimediasi teknologi yang memfasilitasi transformasi dalam hubungan
antara pemerintah dan warga negara” (Oakley, 2002).
Unsur pokok:
a. Layanan yang dimediasi teknologi

Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli di atas, unsur-unsur
pokok dari digital governance, yaitu.

a) Layanan pemerintah yang dilakukan secara online


b) Memberikan akses terhadap informasi dan proses pemerintahan, serta pertukaran
informasi dan layanan secara elektronik dengan masyarakat dunia usaha, dan lembaga
pemerintah lainnya
c) Menggunakan TIK
d) Berbasis internet

Sumber
Grigalashvili, V. (2023). Digital Government and Digital Governance: Grand Concept.
International Journal of Scientific and Management Research, 6(2), 1-25. DOI:
http://doi.org/10.37502/IJSMR.2023.6201

Anda mungkin juga menyukai