Anda di halaman 1dari 18

Peran Sistem Informasi Manajeman Dalam Mewujudkan Inovasi Pelayanan Publik di

Indonesia

Disusun Oleh

Rizki Amalia Fitriani

F1B017097

rizkiamaliaf28@gmail.com

FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDRIMAN

PURWOKERTO

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pokok Bahasan


Sistem informasi terdiri dari dua kata yaitu sistem dan informasi. Sistem
sendiri merupakan gabungan dari beberapa subsistem yang bertujuan
untukmencapai suatu tujuan. Sedangkan informasi berarti bahwa sesuatu yang
mudah dipahami dan mudah untuk diterima (Rusdian dan irfan, 2014).
Sistem informasi memiliki arti bahwa sistem yang bertujuan
menampilkan informasi yang dalam perkembangannya memerlukan keahlian
khusus untuk mengoprasikannya. Dalam perkembangannya terdapat dua alasan
mengapa manusia perlu melakukan data dan informasi, yang pertama yaitu
karena dorongan alami manusia untuk menyatakan kepemilikan dan kekayaan
dan yang kedua adalah untuk survei administrtif dan pemerintahan (Rusdian dan
inrfan, 2014).
Pemanfaatan sistem informasi dilingkungan pemerintahan mencakup
aktivitas yang saling berkaitan yaitu pengolahan data, informasi, sistem
manajeman dan proses kerja secara elektronik. Oleh karena itu penamfaatan
sistem informasi pada suatu organisasi publik merupakan sebuah kesatuan yang
saling behubungan dalam proses kerjanya (Fahlevi,2014)
Pada penerapannya dalam organisasi, termasuk odalam birokrasi, sistem
informasi merujuk pada informasi mengenai anggota organisasi, tempat dan hal
peting dalam organisasi atau lingkungan luarnya. Dengan demikian, kegiatan
adnimistrasi didalam lembaga pemerintahan dewawa ini tidak bisa terlepas dari
penerapan sistem informasi manajemen yang tertetak pada pelaksanaan kegiatan
perekaman dan pemyimpanan informasi secara sistematis dan akurat didalam
komputer (Fahlevi,2014).
Dalam organisasi publik, sistem informasi manajeman banyak digunakan
dalam organisasi publik banyak diterapkan dalam hal pelayanan publik.
Pelayanan publik merupakan pelayanan yang menjadi tanggungjawab
pemerintah kepada warga masyarakat yang telah diamanatkan dalam Undang-
Undang Dasar 1945. Tujaun dari pelayanan publik adalah pemenuhan kebutuhan
hak-hak dasar setiap warga negara dan penduduk atas suatu barang, jasa atau
pelayanan administratif yang berkaitan dengan kepentingan publik ( Yuniko,dkk.
2017)
Penerapan sistem informasi manajeman di organisasi publik didasari oleh
tuntutan zaman yang mengharuskannya beralih ke penggunaan teknologi.
Dengan pengunaan sistem informasi manajeman diharapkan akan meningkatkan
kualitas pelayanan publik yang diberikan dan mempersingkat waktu pelayanan
serta memudahkan masyarakat untuk mengakses layanan publik.
Inovasi pelayanan publik harus dilakukan karena perkembangan dunia
dewasa ini begitu cepat, teknologi telah membuat batasan antar informasi dan
kebutuhan manusia semakin cepat begitu pula interaksi antar pemerintah dengan
warga negara oleh karena itu pemerintah harus terus melakukan inovasi untuk
mengimbangi kecepatan interaksi warga negara terutama dalam hal pelayanan
publik (Kurniawan,2016).
Pada perkembangannya saat ini, pelayanan publik mulai melakukan
banyak inovasi untuk menyesuaikan dengan tuntutan zaman, terutama di masa
pandemi seperti sekarang ini menuntut instansi pemerintah untuk tanggap dalam
memberikan pelayanan publik tanpa mengabaikan protokol kesehatan, maka
sistem pelayanan yang dilakukan sekarang ini banyak yang terintegrasi dengan
sistem online.
Inovasi yang banyak dilakukan oleh pemerintah diantaranya yaitu pada
bidang pendidikan dengan menghadirkan sistem e-learning, pada bidang
pemerintahan dengan sistem e-government, dan pada sektor ekonomi
menghadrikan sistem e-commerce.
Untuk mewujudkan inovasi pelayanan publik pada bidang tersebut peran
dari sistem informasi manajeman tidak dapat dipisahkan karena penggunaan
teknologi digital dalam pelayanan publik pastinya memerlukan sistem informasi
yang terintegrasi dan tidak dapat dipisahkan.
B. Rumusan Pokok Bahasan
Pada penulisan kali ini, penulis akan membahas mengenai peran dari
sistem informasi manajemen untuk mewujudkan inovasi pelayanan publik
terutama dalam bidang pendidikan melalui sistem e-learning, pada bidang
pemerintahan dengan sistem e-government, dan pada sektor ekonomi
menghadrikan sistem e-commerce.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Landasan Teori
1. Teori Sistem
Robets dan Owens mengatakan bahwa pada dasarnya teori sistem
memiliki dua konsep dasar. Pertama konsep subsistem yang melihat
hubungan antar bagian sebagai hubungan sebab-akibat. Kedua, memandang
sebab jamak (multiple causation) sebagai hubungan yang saling berkaitan
yaitu tiap bagian merupakan kumpulan yang fokusnya saling berkaitan
(Rusdian dan Irfan,2014).
a. Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema yang berarti
himpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur
dan merupakan suatu keseluruhan (Rusdiana dan Irfan,2014).
Sedangkan menurut Gordon B. Davis mengatakan bahwa sistem
merupakan bagian-bagian yang beroprerasi secara bersama-sama untuk
mencapai tujuan (Rusdian dan Irfan, 2014)
Menurut Fat dalam (Rusdian dan Irfan,2014) mengatakan bahwa
sistem merupakan himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak yang
terdiri atas bagian-bagian yang saling berkaitan, berhubungan, saling
ketergantungan, saling mendukung, dan secara keseluruhan bersatu
dalam kesatuan untuk mencapai tujuan.
Dengan demikian, berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas
dapat dikatakan bahwa sisstem merupakan kumpulan dari beberapa
bagian yang saling terintegrasi dan saling mempengaruhii satu sama lain
serta bekerjasama untuk dapat mencapai suatu tujuan.
b. Pengertian Sistem Informasi

Robert A. Leitch dan K. Roscoe mendefinisikan Sistem informasi


sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan penyediaan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan
(Prasojo,2013)

Sedangkan komponen sistem informasi menurut John Burce dan


Gary Grunditski dalam (Prasojo,2013) terdiri dari komponen-komponen
sebagai berikut

- Blok masukan yaitu, input mewakili data yang masuk kedalam


sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media
untuk menangkap data yang akan dimasukkan berupa dokumen-
dokumen.

- Blok model yaitu, blok yang terdiri atas kombinasi prosedur, logika
dan model matematik yang memanipulasi input data yang disimpan
pada basisdata untuk menghasilkan luaran yang diinginkan.

- Blok keluaran yaitu, produk dari sistem informasi yang berkualitas


dan dokumen yang berguna untuk pengguna sistem

- Blok teknologi, yaitu merupapak toolbox dalam sistem informasi.


Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan data, membantu
keluaran dan membantu proses secara keseluruhan.

- Blok basis data yaitu, kumpulan dari data yang saling berhubungan
satu dengan yang lain, tersimpan didalam komputer untuk
memanipulasinya.

- Blok kendali, pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk


meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah
dan jika sudah terlanjur dapat segera diperbaiki.

B. Sistem Informasi Manajeman

1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen


Sistem Informasi Manajemen (selanjutnya disebut SIM)
merupakan penerapan sistem informasi didalam organisasi untuk
mendukung mendukung informasi yang dibutuhkan oleh semua
tingkatan manajeman (Prasojo,2013)

Menurut Barry E. Cushing dalam (Prasojo,2013) mengatakan


bahwa SIM merupakan sekumpulan dari manusia dan sumber daya
modal didalam suatu organisasi yang bertanggungjawab mengumpulkan
dan mengolah data untuk menghasilkan informsai yang berguna untuk
semua tingkatan manajeman didalam kegiatan perencanaan dan
pengendalian.

Sedangkan menurut Gordon D. Davis dalam (Prasojo,2013)


mengatakan bahwa SIM merupakan sistem manusia atau mesin yang
menyediakan informasi untuk mendukung operasi manajeman dan
fungsi pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.

Jadi berdasarkan pendapat diatas dpat disebutkan bahwa SIM


merupakan sebauah sistem manusia atau mesin yang bertangungjawab
untuk untuk mengumpulkan informasi yang bergua untuk semua
tingkatan manajeman dalam pengambilan keputusan.

2. Konsep Pelayanan Publik

a. Pengertian Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah segala bentuk pelayanan baik dalam


bentuk jasa, barang publik mapun jasa publik yang pada prinsipnya
menjadi tanggungjawab dan dilaksanakan oleh pemerintah daerah
maupun pusat dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan
Usaha Milik Daerah dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat atau
untuk memenuhi tuntutan peraturan perundang-undangan
(Taufiqurokhman dan Satispi, 2018).
Pelayanan publik dapat diartikan sebagai pemberian layanan
kepeluan masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi
sesuai dengan pokok aturan dan tata cara yang telah ditetapkan
(Kurniawan,2016)

Dari dua pendapat diatas dapat disebutkan bahwa pelayanan


publik merupakan segala bentuk pelayanan baik berupa barang atau jasa
publik yang pengadaaannya dilakukan oleh pemerintah sesuai dengan
tata cara dan aturanyang telah ditetapkan.

b. Karakteristik Pelayanan Publik

Menurut Taufiqurokhman dan Satispi terdapat lima karakteristik


yang dipakai untuk membedakan ketiga jenis penyelenggaraan dari
pelayanan publik yaitu:

1) Adaptabilitas layanan yang berarti derajat perubahan layanan


sesuai dengan tuntutan perubahan yang diminta oleh pengguna

2) Posisi tawar pengguna/klien yaitu semakin tinggi posisi tawar


pemgguna maka akan semakin tinggi pula peluang pengguna
untuk meminta pelayanan lebih baik

3) Tipe pasar, karakteristik ini menggambarkan jumlah


penyelenggara pelayanan publik yang ada dan berhubungan
dengan pengguna

4) Locus kontrol menjelaskan mengenai siapa yang memenag


kontrol atas transaksi apakah pengguna atau penyelenggara
pelayanan

5) Sifat pelayanan, hal ini menunjukan kepentingan pengguna atau


penyelenggara pelayanan yang lebih dominan.

3. Inovasi
a. Pengertian Inovasi

Inovasi secara umum diartikan sebagai perubahan prilaku yang


erat kaitannya dengan lingkungan yang berkarakteristik dinamis dan
berkembang (Suwarno,2016)

Menurut Rogers dalam (Suwarno,2016) menjelaskan bahwa


inovasi adalah sebuah ide, praktek atau objek yang dianggap baru oleh
individu atau kelompok adopsi yang lain.

Jadi inovasi merupakan sebuah gagasan atau ide yang baru dan
berkarakter adaptif dan dinamis dengan perkembangan lingkungan.

b. Karakteristik Inovasi

Menurut Rogers dalam (Suwarno,2016) menyebutkan bahwa


karakteristik inovasi adalah sebagai berikut:

1) Keuntungan Relatif

Sebuah inovasi harus mempunyai keunggula atau nilai lebih


dibanding dengan inovasi sebelumnya. Selalu ada hal kebaruan
yang melekat dalam setiap inovasi.

2) Kesesuaian

Inovai juga harus mempunyai kesesuaian dengan inovasi yang


diganti. Hal ini dikarenakan agar inovasi sebelumnya tidak hilang
begitu saja, bukan karena biaya inovasi sebelumnya yang tidak
sedikit melainkan inovasi sebelumnya juga merupakan bagian
dari proses inovasi yang sekarang.

3) Kerumitan

Inovasi mempunyai kerumitan yang lebih dibandingkan inovasi


sebelumnya hal ini karena inovasi yang baru mempunyai kualitas
yang lebih baik dan menawarkan sesuatu yang lebih batu dan
menarik sehingga tingkat kerumitannya bukanlah suatu masalah
yang berarti.

4) Kemungkinan dicoba

Inovasi bisa diterima apabila telah teruji dan terbukti mempunyai


keunggulan dibanding inovasi sebelumnya sehingga harus
melalui uji kualitas dari sebuah inovasi.

5) Kemudahan diamati

Sebuah inovasi harus mudah diamati terkait dengan bagaimana ia


bekerja dan menghasilkan sesuatu yang lebih baik.

Berdasarkan beberapa konsep diatas maka sebenarnya antara sistem


informasi manajemen, pelayanan publik dan inovasi merupakan satu kesatuan
yang saling bersinergi. Karena apabila ketiga pilar diatas dapat berjalan dengan
baik maka akan menghasilkan kualitas pelayanan yang baik pula.

C. Pembahasan

Pada pembahsan kali ini penulis akan sedikit membahas mengenai


contoh penerapan SIM dalam inovasi pelayanan publik pada bidang
pemerintahan dengan sistem e-government, pada pendidikan melalui sistem e-
learning, pada sektor kependudukan menghadirkan e-KTP dan pada sektor
ekonomi menghadirkan sistem e-commerce.

1. E-Government

E-government menurut Forman dapat didefinisikan sebagai


penggunaan teknologi digital untuk mentransformasikan kegiatan
pemerintah, yang bertuyjuan untuk meningkatkan efektvitas, efisiensi dan
penyampaian layanan (Nugraha,2018)

Sedangkan menurut Hole dalam (Nugraha,2018) menyebutkan


bahwa secara konseptual, konsep dasar dari e-government adalah pemberian
layanan elektronik melalui internet, jaringan telpon seluler, komputer serta
media lainnya.

Dari pendapat diatas dapat dikatakan bahwa e-government


merupakan pemberian layanan yang dilalukan oleh pemerintah dengan
memanfaatkan teknologi informsai dan komunikasi, serta media lainnya.

Tahapan yang harus dilalui Indonesia untuk pengembangan situs web


e-government di Indonesia menurut Gupta dalam (Nugraha,2018) adalah
sebagai berikut:

a. Kehadiran, yaitu memunculkan situs web e-government disitus internet


dan memunculkan informasi dasar yang dibutuhkan oleh masyarakat
ditampilkan dalam halaman utama situs pemerintah.

b. Interaksi, yaitu situs web menyediakan fasilitas interaksi antara


masyarakat dengan pemerintah daerah. Komunikasi bisa dilakukan via
email, atau fasilitas chating room.

c. Trasaksi, yaitu web pemerintah daerah harus dilengkapi layanan


transaksi pelayanan publik dari pemerintah.

d. Transformasi, yaitu dalam hal ini pelayanan publik yang dilakukan oleh
pemerintah harus lebih baik dari sebelumnya.

Istilah e-government atau electronic government menunjuk pada


penggunaan sistem informasi manajeman dengan bantuan perangkat
komputer dan jaringan internet di dalam organisasi publik, yang bertujuan
untuk dapat memberikan pelayanan publik yang prima kepada masyarakat.
Hal ini menunjukan bahwa pada sejatinya sistem informasi manajemen
memberikan peran dalam inovasi pelayanan publik.

2. E-Learning
E-learning adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
untuk melakukan proses pembelajaran dari jarak jauh menggunakan
perangkat komputer dan jaringan internet.

Komponen yang dibutuhkan untuk melakukan e-learning adalah


perngkat PC atau komputer dan jaringan internet. Karena pada dasarnya e-
learning mengandalkan dua komponen tersebut untuk melakukan
pembelajaran jarak jauh.

E-Learning mempunyai dua metode yaitu synchronous dan


asynchronous. Synchronous berarti waktu yang bersamaan antara pengajar
dan peserta didik untuk dapat mengakses layanan e-learning. Pada tahap ini
pendidik dapat memberikan ceramah dan melakukan presentasi secara
virtual dan peserta didik dapat mendengarkan dan mencermatinya pada saat
itu juga. Selain itu peserta didik juga dapat mengajukan pertanyaan melalui
room chat atau menggunakan pesan suara langsung. Pada dasarnya
synchronous tidak jauh berbeda dengan kelas tatap muka pada umumnya,
yang membedakan hanyalah proses pembelajaran ini dilakukan secara virtual
menggunakan bantuan komputer dan jaringan internet. Pada saat ini aplikasi
yang dapat digunakan untuk melakukan e-learning dengan tipe synchronous
diantaranya yaitu ada zoom meet, google meet, skype dan masih banyak
layanan virtual lainnya.

Asynchronous berarti dalam waktu yang tidak bersamaan. Pada


sistem ini pendidik dan peserta didik bisa untuk mengakses materi
pembelajaran dalam waktu yang tidak bersamaan. Pada sistem pembelajaran
ini pesrta didik dapat mengakses materi dimanapun dan kapanpun. Model
pembelajaran pada tipe ini bisa dengan share materi video, animasi,
presentasi, tes, quis dan pengumpulan tugas. Pada tipe ini dinilai lebih
mudah untuk dilakukan selain karena akses yang dapat dilakukan kapanpun
dan dimanapun dengan model pembelajaran ini juga materi dapat diulang-
ulang untuk mempelajarinya jadi akan lebih bisa dipahami. Aplikasi yang
dapat digunakan untuk tipe pembelajaran asynchronous diantaranya yaitu
google classroom, whatsap grup dan aplikasi lainnya
Manfaat dari e-learning menurut secara umum diantaranya yaitu:

a. E-learning lebih fleksibelbaik dalam akses materi, tempat maupun


waktu. Berbeda pada pembelajaran konvensional yang mengharuskan
pembelajaran tatap muka dalam waktu yang telah ditetapkan.

b. E-learning memudahkan pembelajaran independent artinya peserta didik


akan memegang kendali atas kesuksesan belajarnya. Jika peserta didik
merasa tidak begitu menguasai materi pembelajaran, maka materi yang
ada bisa pelajarinya secara berulang-ulang sampai dia merasa paham.

c. Biaya e-learning dirasa lebih ekonomis karena peserta didik tidak harus
membayar akomodasi seperti transportasi, biaya administrasi
pengelolaan dan bagi mahasiswa yang melakukan pembelajaran daring
bisa menghemat biaya selama dikost-kostan.

d. Fleksibilitas pembelajarn yaitu apabila ada peserta didik yang belum


paham akan suatu materi bisa diualng-ulang materi yang sudah
didownloadnya dan tersedia waktu tanya jawab melalui grup selama 24
jam.

e. Adanya sistem otomatisasi sistem menggunakan Learning Managemant


System yang berfungsi sebagai platform pembelajaran dan juga
berfungsi pula sebagai penyimpan data-data pelajar, materi pelajaran dan
proses pembelajaran.

E-learning merupakan salah satu penerapan sistem informasi


manajeman dalam inovasi pelayanan publik terutama bidang pendikan
karena didalamnya memuat berbagai sistem dan subsistem yang saling
terintegrasi untuk memudahkan proses pembelajaran. Apabalgi di era
pandemi seperti sekarang seluruh pembelajaran diganti dengan metode
daring yang mengharuskan mereka untuk cakap dalam penggunaan
teknologi. Hal ini membuktikan bahwa sistem informasi manajeman
memiliki peran dalam bidang inovasi pelayanan publik pada bidang
pendidikan.
3. E-Commerce

E-Commerce menurut Kozinetz dalam (Pradana,2015) dapat


diartikan sebagai pembelian, pembelanjaan, penjualan, transfer atau bertukar
jasa informasi melalui jaringan internet.

Sedangkan menurut Hoffman dan Fodor dalam (Pradana,2015)


mengatakan bahwa e-commerce dapat berjalan dengan baik apabila
megedepankan 4 prinsip seperti berikut, koneksi,penciptaan, konsumsi dan
pengendalian.

Telah disebutkan bahwa penggunaan teknologi semakin


mengagumkan sehingga dalam menjalankan kegiatan perekonomianpun
tidak harus melakukannya dengan cara yang konvensional. Walaupun dalam
pemenuhan kebutuhan pelayanan publik dalam e-commerce pemerintah
Indonesia sampai saat ini belum menyediakan platform resmi, tetapi sudah
banyak pihak swasta yang menjalankan bisnis melalui e-commerce yang
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terutama pelaku UMKM
dalam proses penjualan melalui platform digital.

Agar e-commerce dapat menghasilkan sesuatu yang maksimal dalam


kegiatan ekonomi, maka perlu diperhatikan enam dimensi dari penerapan
sistem informasi pada lingungan e-commerce menurut De Lone dan Mclean
dalam (Pradana,2015) adalah sebagai berikut

a. Kualitas sistem dalam lingkungan internet. Karakteristik sistem e-


commerce dapat diukur sesuai kegunaan, ketersediaan, kehandlan,
kemampuan beradaptasi dan waktu respon seperti download dan proses
data.

b. Kualitas informasi dalam menangkap isu e-commerce. Jaringan konten


harus dipersonalisasi secara lengkap, relevan, mudah diamati dan aman
jika pembeli dan pemasok akan melakukan transaksi melalui internet
c. Kualitsas layanan, dukungan keseluruhan disampaikan oleh seluruh
layanan terlepas dari apakah dukungan tersebut disampaikan oleh
departemen sistem atau unit organisasi baru ke internet,

d. Penggunaan diukur dari kunjungan web dan navigasi dalam situs tersebut
untuk melakukan pencarian informasi trasnsaksi.

e. Kepuasan pelanggan, untuk mendapat pelaggan dari sistem e-commerce


maka harus cakap dan berpengalaman dalam pembelian, pembayaran dan
penerimaan pruduk.

f. Manfaat, yaitu menyeimbangkan antara dampak opositif dan negatif dari


sistem e-commerce seperti pelanggan, pemasok dan masyarakat secara
keseluruhan.

Dari penjelasan mengenai e-commerece, ternyata sistem informasi


manajemem memberikan manfaat karena dengan adanya e-commerce maka
kebutuhan masyarakat akan pemasaran digital dapat terpenuhi. Walaupun pada
pasarnya yang memunihi kebutuhan itu kebanyakan dari sektor swasta, tetapi itu
tidak menjadikannya sebagai sebuah masalah yang besar.
BAB III

KESIMPULAN

Teori sistem memiliki dua konsep dasar. Pertama konsep subsistem yang melihat
hubungan antar bagian sebagai hubungan sebab-akibat. Kedua, memandang sebab
jamak (multiple causation) sebagai hubungan yang saling berkaitan yaitu tiap bagian
merupakan kumpulan yang fokusnya saling berkaitan. Sistem informasi sebagai suatu
sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi dan penyediaan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Sistem Informasi Manajemen (selanjutnya disebut SIM) merupakan penerapan


sistem informasi didalam organisasi untuk mendukung mendukung informasi yang
dibutuhkan oleh semua tingkatan manajeman.

Pelayanan publik adalah segala bentuk pelayanan baik dalam bentuk jasa,
barang publik mapun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggungjawab dan
dilaksanakan oleh pemerintah daerah maupun pusat dan di lingkungan Badan Usaha
Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah dalam rangka memenuhi kebutuhan
masyarakat atau untuk memenuhi tuntutan peraturan perundang-undangan.

Inovasi secara umum diartikan sebagai perubahan prilaku yang erat kaitannya
dengan lingkungan yang berkarakteristik dinamis dan berkembang.

Sistem Informasi Manajeman dalam inovasi pelayanan publik pada bidang


pemerintahan dengan sistem e-government, pada pendidikan melalui sistem e-learning,
pada sektor kependudukan menghadirkan e-KTP dan pada sektor ekonomi
menghadirkan sistem e-commerce.

Istilah e-government atau electronic government menunjuk pada penggunaan


sistem informasi manajeman dengan bantuan perangkat komputer dan jaringan internet
di dalam organisasi publik, yang bertujuan untuk dapat memberikan pelayanan publik
yang prima kepada masyarakat. Hal ini menunjukan bahwa pada sejatinya sistem
informasi manajemen memberikan peran dalam inovasi pelayanan publik.
E-learning merupakan salah satu penerapan sistem informasi manajeman dalam
inovasi pelayanan publik terutama bidang pendikan karena didalamnya memuat
berbagai sistem dan subsistem yang saling terintegrasi untuk memudahkan proses
pembelajaran. Hal ini membuktikan bahwa sistem informasi manajeman memiliki peran
dalam bidang inovasi pelayanan publik pada bidang pendidikan.

Sistem informasi manajemem memberikan manfaat karena dengan adanya e-


commerce maka kebutuhan masyarakat akan pemasaran digital dapat terpenuhi.
Walaupun pada pasarnya yang memunihi kebutuhan itu kebanyakan dari sektor swasta,
tetapi itu tidak menjadikannya sebagai sebuah masalah yang besar.
DAFTAR PUSTAKA

Fahlevi, Z. (2014). Penerapan Teknologi Informasi Bagi Pelaksanaan Pelayanan Publik


(Studi Kasus Pada BP2TSP Kota Samarinda). Jurnal Paradigma, 155-166.

Kurniawan, R. C. (2016). INOVASI KUALITAS PELAYANAN PUBLIK


PEMERINTAH DAERAH. Fiat Justicia Jurnal of Law, 569-586.

Nugraha, J. T. (2018). E-GOVERMENT DAN PELAYANAN PUBLIK (STUDI


TENTANG ELEMEN SUKSES PENGEMBANGAN E-GOVERMENT DI
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN). JURNAL KOMUNIKASI DAN
KAJIAN MEDIA, 32-42.

Pradana, M. (2015). KLASIFIKASI BISNIS E-COMMERCE DI INDONESIA.


MODUS, 163-174.

Prasojo, L. D. (2013). SISTEM INFORMASI MENAJEMAN PENDIDIKAN.


Yogyakarta: UNY Press.

yuniko, F. T. (2017). PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN WEB


PROGRAMING UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
DALAM BIDANG KEBIJAKAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN.
JOSIE, 13-19.

Suwarno, Y. (2016). Inovasi Sektor Publik . 1-19.

Taufiqurokhman. Evi Satispi(2018). TEORI PERKEMBANGAN MANAJEMEN


PELAYANAN PUBLIK. Jakarta: UMJ Press.

Rohmah, L. (2016). Konsep E-learning Dan Aplikasinya Pada Lembaga Pendidikan


Islam. An-nur.

Anda mungkin juga menyukai