Anda di halaman 1dari 5

Nama : Septian Arya Dirmawan

Nim : 042344897

Tugas MK : EKONOMI PEMERINTAHAN

Reformasi Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah

1. Pendahuluan
Era reformasi di Indonesia diawali pada pertengahan tahun 1998,
tepatnya dikala Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998
serta digantikan wakil presiden BJ. Habibie. Hingga segala aspek
kehidupan berbangsa serta bernegara menjajaki arus reformasi tersebut.
Demikian juga masa reformasi sudah membuka wacana pergantian
manajemen keuangan pemerintah. Reformasi tersebut awal mulanya
dicoba dengan mengubah Undang- Undang( UU) No 5 Tahun 1974
tentang Pokokpokok Pemerintahan di Wilayah dengan UU No 22 Tahun
1999 tentang Pemerintahan Wilayah, serta UU No 25 1999 tentang
Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat serta Wilayah dan ketentuan
penerapannya spesialnya Peraturan Pemerintah no 105 Tahun 2000 tentang
Pengelolaan serta Pertanggungjawaban Keuangan Wilayah yang
mengambil alih UU No 32 Tahun 1956 menimpa keuangan negeri serta
wilayah hingga terhitung tahun anggaran 2001, sudah terjalin update
didalam manajemen keuangan.
Pengelolaan keuangan wilayah yang diatur dalam Peraturan
Menteri Dalam Negara No 13 Tahun 2013 Pasal 3 meliputi kekuasaan
pengelolaan keuangan wilayah, asaz universal serta struktur Anggaran
Pemasukan serta Belanja Wilayah( APBD), penataan rancangan APBD,
penetapan APBD untuk wilayah yang belum mempunyai Dewan
Perwakilan Rakyat Wilayah( DPRD), penerapan APBD, pembinaan serta
pengawasan pengelolaan keuangan wilayah, kerugian wilayah, serta
pengelolaan keuangan Tubuh Layanan Universal Wilayah( BLUD).
Pengelolaan keuangan wilayah wajib dikelola secara tertib, taat pada
peraturan perundang–undangan, efisien, efektif, murah, transparan serta

This study source was downloaded by 100000848073656 from CourseHero.com on 05-08-2023 04:39:53 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/151378751/TUGAS-2-EKONOMI-PEMERINTAHANdocx/
bertanggungjawab dengan mencermati azas keadilan, kepatuhan, serta
khasiat buat warga.
2. Permasalahan
A. Apa itu reformasi keuangan Negara ?
B. Apa itu Reformasi Keuangan Daerah
C. karakteristik pengelolaaan keuangan daerah di era prareformasi?
3. Pembahasan
A. Reformasi Keuangan Negara
B. keuangan negeri diawali tahun 2003 dengan terbitnya paket UU
dibidang Keuangan Negeri. Paket UU tersebut ialah UU di bidang
Keuangan Negeri. Paket UU tersebut ialah UU Nomor. 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negeri, UU Nomor. 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negeri serta UU Nomor. 15 Tahun 2004 tentang
Pengecekan atas Pengelolaan serta Tanggung Jawab Keuangan
Negeri. Ketiga paket UU ini mendasari pengelolaan keuangan
negeri mengacu pada international best practices ialah akuntabilitas
berorientasi pada hasil, profesionalitas, proporsionalitas,
keterbukaan dalam pengelolaan keuangan negeri serta pemeriksa
keuangan oleh tubuh pemeriksa yang leluasa serta mandiri.
Bermacam pergantian mendasar yang terjalin sehabis itu antara
lain pelaksanaan anggaran terpadu yang tidak lagi memisahkan
anggaran teratur serta pembangunan. Pemerintah pula
memperkenalkan mekanisme pembiayaan Laporan Realisasi
Anggaran( LRA) dimana utang ataupun dorongan luar negara
dicatat selaku penerimaan bayaran yang mesti dibayar kembali.
Segala aktivitas entitas pemerintahan pula lagi diupayakan buat
dibiayai dari sumber- sumber Anggaran Pemasukan serta Belanja
Negeri( APBN) dengan menertibkan dana non budgeter pada tiap
lembaga.

This study source was downloaded by 100000848073656 from CourseHero.com on 05-08-2023 04:39:53 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/151378751/TUGAS-2-EKONOMI-PEMERINTAHANdocx/
C. Reformasi Keuangan Daerah
Dalam manajemen keuangan wilayah, reformasi diisyarati dengan
penerapan otonomi wilayah. Buat merealisasikannya pemerintah
pusat menghasilkan 2 peraturan ialah UU No 25 Tahun 1999
tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Puat serta
Wilayah. Sehabis UU tersebut disahkan, pemerintah pula
menghasilkan bermacam peraturan penerapan, di antara lain:
1. PP No 104 Tahun 2000 tentang Dana Perimbangan.
2. PP No 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan serta
Pertanggungjawaban Keuangan Wilayah.
3. PP No 107 Tahun 2000 tentang Pinjaman Wilayah.
4. PP No 108 Tahun 2000 tentang Tata Metode
Pertanggungjawaban Kepala Wilayah.
5. Pesan Mentri Dalam Negara serta Otonomi Wilayah bertepatan
pada 17 November 2000 No 903/ 2735/ SJ tentang Pedoman
Universal Penataan serta Penerapan APBD tahun Anggaran 2001.
6. Kepmendagri No 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan,
Pertanggungjawaban, serta Pengawasan Keuangan Wilayah, dan
Tata Metode Penataan Anggaran Pemasukan serta Belanaja
Wilayah, Penerapan Tata Usaha Keuangan Wilayah, dan Penataan
Perhitungan Angggaran Anggaran Pemasukan serta Belanja
Wilayah.
7. UU No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negeri.
8. UU No 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

Bersumber pada peraturan- peraturan tersebut, manajemen


keuangan wilayah di masa reformasi mempunyai ciri yang berbeda
dari pengelolaaan keuangan wilayah di masa prareformasi,
semacam:

This study source was downloaded by 100000848073656 from CourseHero.com on 05-08-2023 04:39:53 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/151378751/TUGAS-2-EKONOMI-PEMERINTAHANdocx/
1. Penafsiran wilayah merupakan propinsi serta kota ataupun
kabupaten. Sebutan pemda tingkatan I serta II sera kotamadya
tidak lagi digunakan.
2. Penafsiran pemda merupakan kepala wilayah beserta fitur yang
lain. Pemda yang diartikan disini merupakan tubuh eksekutif, lagi
tubuh legislatifnya merupakan DPRD( Pasal 14 UU No 22 Tahun
1999). Jadi, ada pembelahan yang nyata antara lembaga legislatif
serta eksekutif.
3. Perhitungan APBD jadi satu dengan pertanggungjawaban kepala
wilayah( Pasal 5 PP No 108 Tahun 2000).
4. Wujud laporan pertanggungjawaban akhir tahun anggaran terdiri
atas:
a. Laporan Perhitungan APBD
b. Nota Perhitungan APBD
c. Laporan Aliran Kas
d. Neraca Daerah

4. Kesimpulan
Masa reformasi sudah membuka wacana baru tehadap pengelolaan
keuangan wilayah. Reformasi tersebut melahirkan perundang- undangan
serta peraturanperaturan teknisnya buat menanggapi tantangan
pengelolaan keuangan yang lebih baik guna kemajuan bangsa. Dengan
terdapatnya UU otonomi wilayah hingga wilayah diberikan kewenangan
yang luas buat mengelola sumber dayanya demi kepentingan warga. Tetapi
realitas tidak senantiasa berbanding lurus dengan harapan ini dibuktikan
dengan hasil audit yang menciptakan opini yang diberikan BPK nyatanya
masih banyak wilayah yang mengelola keuangannya tidak cocok dengan
amanat undang- undang. Sebab itu Proses reformasi pengelolaan keuangan
wilayah masih ialah tanggung jawab yang diletakan dipundak kita saat ini
buat dikerjakan sehingga kesejahteraan bisa dinikmati oleh segala
masyarakat

This study source was downloaded by 100000848073656 from CourseHero.com on 05-08-2023 04:39:53 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/151378751/TUGAS-2-EKONOMI-PEMERINTAHANdocx/
Daftar Pustaka
https://siimettablebh.blogspot.com/2012/07/perbandingan-system-
keuangan-pada-masa.html/
https://pdfcoffee.com/makalah-reformasi-keu-daerahdocx-3-pdf-
free.html
https://djpk.kemenkeu.go.id/elearning-
djpk/pluginfile.php/9315/mod_page/content/3/Akuntansi.pdf

This study source was downloaded by 100000848073656 from CourseHero.com on 05-08-2023 04:39:53 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/151378751/TUGAS-2-EKONOMI-PEMERINTAHANdocx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai