Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


REGULASI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

Dosen Pengampu : Ni Wayan Alit Erlina Wati, SE.,M.Si.,Ak.,CA

Disusun oleh :

Nama Kelompok II :

1. Ni Kadek Dewi Diantari (2302022984)


2. Ni Kadek Desy Adnyani (2302022991)

II B AKUTANSI PAGI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN PARIWISATA

UNIVERSITAS HINDU INDONESIA TAHUN AJARAN


2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
dengan judul “Regulasi Keuangan Sektor Publik” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa
juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan
kontribusi dalam penyusunan makalah.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan kepada punulis dan penulis
berharap dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman bagi
pembaca mengenai Regulasi Keuangan Sektor Publik. Pembuatan makalah ini dilakukan
dengan diawali doa terlebih dahulu lalu dilanjutkan dengan metode pengumpulan dan mengkaji
materi. Tujuan penggunaan metode pengumpulan data ini, agar makalah ini dapat memberikan
informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman, penulis menyadari bahwa terdapat


banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis sangat berharap saran dan kritik
yang membangun berasal dari pembaca agar dapat meningkatkan mutu dalam penyajian
berikutnya. Kiranya makalah ini dapat dipergunakan sebiak-baiknya agar makna yang
disampaiakan tidak dikurangkan atau dilebihkan.

Denpasar, 08 Februari 2024

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2

2.1 Regulasi ASP pada Era Pra Reformasi ....................................................................... 2

2.2 Regulasi ASP di Era Reformasi .................................................................................. 2

2.3 Paradigma Baru ASP di Era Reformasi ...................................................................... 4

BAB III KESIMPULAN.......................................................................................................... 5

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKAN ............................................................................................................ 6

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Regulasi berasal dari bahasa inggris, yaitu regulation atau peraturan. Dalam
kamus Bahasa Indonesia (Reality Publisher, 2008)kata “peraturan” mengandung arti
kaidah yang dibuat untuk mengatur, petunjuk yang dipakai untuk menata sesuatu
dengan aturan, dan ketentuan yang harus dijalankan serta dipatuhi. Regulasi dalam
akuntansi sektor publik adalah instrumen aturan yang secara sah ditetapkan oleh
organisasi publik ketika menyelenggarakan perencanaan, penganggaran, realisasi
anggaran, pengadaan barang dan jasa, pelaporan keuangan, audit, serta pertanggung
jawaban public. Regulasi publik digunakan sebagai alat untuk memperlancar jalannya
siklus sektor publik agar tujuan organisasi dapat tercapai.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Regulasi ASP di Era Pra Reformasi?
2. Bagaimana Regulasi ASP di Era Reformasi?
3. Bagaimana Paradigma Baru ASP di Era Reformasi

1.3 Tujuan
1. Mengetahui bagaimana Regulasi Akuntansi Sektor Publik pada Era Pra
Reformasi
2. Mengetahui bagaimana Regulasi Akuntansi Sektor Publikdi Era
Reformasi
3. Mengetahui & memahami Paradigma baru Akuntansi Sektor Publik di
Era Reformasi

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Regulasi ASP pada Era Pra Reformasi


Perjalanan akuntansi sektor publik di era pra reformasi didasari pada UU Nomor
5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah. Pengertian daerah dalam
era pra reformasi adalah daerah tingkat I yang meliputi propinsi dan daerah tingkat II
yang meliputi kotamadya atau kabupaten. Disamping itu, ada beberapa peraturan
pelaksanaan yang diturunkan dari perundang-undangan, antara lain:

1. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1975 tentang Pengurusan,


Pertanggungjawaban, dan Pengawasan Keuangan Daerah
2. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1975 tentang Penyusunan APBD,
Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah, dan Penyusunan Perhitungan
APBD
3. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 900-099 Tahun 1980 tentang Manual
Administrasi Keuangan Daerah
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 2 Tahun 1994 tentang Pelaksanaan
APBD
5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang pajak Daerah dan Retribusi
Daerah
6. Keputusan Mendagri Nomor 3 Tahun 1999 tentang Bentuk dan Susunan
Perhitungan APBD

2.2 Regulasi ASP di Era Reformasi


Tujuan dari regulasi Akuntansi Sektor Publik di Era Reformasi adalah untuk
mengelola keuangan negara/daerah menuju tata kelola yang baik. Bentuk Reformasi
yang ada meliputi :

1. Penataan peraturan perundang-undangan;

2. Penataan kelembagaan;

3. Penataan sistem pengelolaan keuangan negara/daerah; dan

4. Pengembangan sumber daya manusia di bidang keuangan

2
Reformasi politik di Indonesia telah mengubah sistem kehidupan negara.
Tuntutan good governance diterjemahkan sebagai terbebas dari tindakan KKN.
Pemisahan kekuasaan antara eksekutif, yudikatif, dan legislatif dilaksanakan. Selain
itu, partisipasi masyarakat akan mendorong praktik demokrasi dalam pelaksanaa
akuntabilitas publik yang sesuai dengan jiwa otonomi daerah. Undang-Undang Nomor
22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UndangUndang Nomor 25 tahun
1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah adalah dua undang-undang
yang berupaya mewujudkan etonomi daerah yang lebih luas. Sebagai penjabaran
otonomi daerah tersebut di bidang administrasi keuangan daerah, berbagai peraturan
perundangan yang lebih operasional dalam era reformasi pun telah dikeluarkan.
Beberapa regulasi yang relevan antara lain :

1. Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang


Bebas Dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaga Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3851).
2. Peraturan pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah
Dan Kewenangan Provinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3952)
3. Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana Perimbangan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor 202, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4022)
5. Peraturan Pemerintah Nomor 107 Tahun 2000 tentang Pinjaman Daerah
6. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara
Pertanggungjawaban Kepala Daerah

3
2.3 Paradigma Baru ASP di Era Reformasi
Paradigma baru dalam “Reformasi Sektor Publik” adalah penerapan akuntansi
dalam praktik pemerintah guna mewujudkan good governance. Landasan hukum
pelaksanaan reformasi tersebut telah disiapkan oleh Pemerintah dalam suatu Paket UU
Bidang Keuangan Negara yang terdiri dari UU Keuangan Negara, UU Perbendaharaan
Negara, dan UU Pemeriksaan Tanggung Jawab Keuangan Negara yang pada saat ini
telah disahkan oleh DPR. Terdapat empat prinsip dasar pengelolaan keuangan negara
yang telah dirumuskan dalam 3 Paket UU Bidang Keuangan Negara tersebut, yaitu :
1. Akuntabilitas berdasarkan hasil atau kinerja.
2. Keterbukaan dalam setiap prinsip transaksi.
3. Pemberdayaan manajer professional.
4. Adanya lembaga pemeriksa internal yang kuat, profesional, dan mendiri serta
dihindarinya duplikasi dalam pelaksanaan pemerintahan.
Prinsip-prinsip tersebut sejalan dengan prinsip-prinsip desentralisasi dan otonomi
daerah yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang No. 25 Tahun Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Dengan demikian, pelaksanaan tiga UU Bidang
Keuangan Negara tersebut nantinya, selain menjadi acuan dalam pelaksanaan reformasi
manajemen pemerintah, diharapkan akan memperkokoh landasan pelaksanaan
desentralisasi dan otonomi daerah di NKRI.
Paradigma baru regulasi Akuntansi Sektor Publik yaitu :
1. UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara
2. UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
3. UU No. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Keuangan Negara
4. UU No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan dan Pembangunan Nasional
5. UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
6. UU No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat
dan Daerah
7. PP No. 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
8. PP No. 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

4
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Perjalanan akuntansi sektor publik di era pra reformasi di Indonesia didasari
oleh UU Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah. Dan
terdapat beberapa peraturan pelaksanaan yang diturunkan dari perundang-undangan
untuk mengatur sistem keuangan daerah. Tujuan dari regulasi Akuntansi Sektor Publik
di Era Reformasi adalah untuk mengelola keuangan negara/daerah menuju tata kelola
yang baik. Paradigma baru dalam “Reformasi Sektor Publik” adalah penerapan akuntansi
dalam praktik pemerintah guna mewujudkan good governance. Landasan hukumnya
telah disiapkan oleh Pemerintah dalam suatu Paket UU Bidang Keuangan Negara.

5
DAFTAR PUSTAKAN

Aisyah Galih. 2018. Regulasi dan Standar yang terkait Organisasi Sektor Publik Pemerintahan.
Makalah. Dikutip dari https://www.coursehero.com/file/45681495/Regulasi-Standar-
Organisasi-Sektor-Publik-Pemerintahandocx/. 9 February.

Anda mungkin juga menyukai