Kelompok I
Anggota:
1. Mahenggiyang B. Basri
2. Hendra Devianto
3. Andi Pandangai Tenrigau
ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
Organisasi sektor publik dapat diartikan sebagai suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan
usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik
(Mardiasmo, 2002). Sektor publik mencakup semua lembaga pemerintahan, baik pemerintahan pusat maupun
pemerintah daerah. Aktivitas sektor publik baik pemerintah pusat dan pemerintah daerah bertujuan untuk
menarik perhatian publik dalam suatu hal atau isu dalam melayani publik namun tidak bersifat mencari laba
(moneter) atau disebut lembaga non profit.
Sektor publik adalah bagian dari ekonomi yang berkaitan dengan penyediaan layanan pemerintah.
Sektor-sektor yang meliputi sektor publik antara lain badan-badan pemerintahan (pemerintah pusat dan daerah
serta unit-unit kerja pemerintah), perusahaan milik negara BUMN/BUMD, yayasan, ormas dan orpol, LSM,
Universitas dan organisasi nirlaba lainnnya. Organisasi sektor publik adalah organisasi yang berorientasi pada
kepentingan publik berupa penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan hak publik.
Menurut Mardiasmo (Mardiasmo, 2004) ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam
penetapan standar akuntansi, antara lain:
1. Standar memberikan pedoman tentang informasi yang harus disajikan dalam laporan posisi keuangan,
kinerja, dan aktivitas sebuah organisasi bagi seluruh pengguna informasi.
2. Standar memberikan petunjuk dan aturan tindakan bagi auditor yang memungkinkan pengujian secara
hati-hati dan independen saat menggunakan keahlian dan integritasnya dalam mengaudit laporan suatu
organisasi serta saat membuktikan kewajaran.
3. Standar memberikan petunjuk tentang data yang perlu disajikan yang berkaitan dengan berbagai
variabel yang patut dipertimbangkan dalam bidang perpajakan, regulasi, perencanaan serta regulasi
ekonomi dan peningkatan efisiensi ekonomi serta tujuan sosial lainnya.
4. Standar menghasilkan prinsip dan teori yang penting bagi seluruh pihak yang berkepentingan dalam
disiplin ilmu akuntansi.
Dalam standar akuntansi pemerintahan (SAP) dijelaskan bahwa laporan keuangan yang berkualitas itu
harus memenuhi karakteristik relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami (Yuliani et al, 2010).
Laporan keuangan pada dasarnya merupakan asersi dari pihak manajemen pemerintah yang menginformasikan
kondisi keuangan pemerintah kepada para pemangku kepentingan (stakeholder). Pelaporan keuangan
membantu memenuhi kewajiban pemerintah untuk menjadi akuntabel secara publik.
Pelaporan keuangan juga membantu memenuhi kebutuhan para pengguna laporan keuangan yang
mempunyai keterbatasan kewenangan dan keterbatasan kemampuan untuk memperoleh informasi. Oleh karena
itu mereka menyandarkan pada laporan keuangan sebagai sumber informasi yang penting. Berdasarkan UU No.
17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, pemerintah pusat dan daerah harus membuat laporan keuangan
sebagai bentuk pertanggungjawaban. Selain itu, pemerintah pusat juga menerbitkan beberapa peraturan
pemerintah (PP) menyangkut pengelolaan keuangan daerah diantaranya, PP No. 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah dan Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah. Untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan pemerintah diatur dalam PP No. 71 tahun 2010
tentang SAP.
Laporan keuangan pemerintah yang dihasilkan harus memenuhi prinsip-prinsip tepat waktu dan
disusun dengan mengikuti standar akuntansi pemerintahan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 2005. Kualitas laporan keuangan berguna sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi bagi pihak
yang berkepentingan. Kualitas laporan keuangan dengan berbagai pengukurannya, umumnya digunakan dalam
keputusan investasi, perjanjian kompensasi dan persyaratan hutang. Oleh karena itu, dibutuhkan sumber daya
manusia yang kompeten untuk menghasilkan sebuah laporan keuangan yang berkualitas dan sistem
pengendalian internal yang efektif
Standar akuntansi merupakan pedoman umum atau prinsip-prinsip yang mengatur perlakukan
akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan untuk tujuan pelaporan kepada para pengguna laporan
keuangan, sedangkan prosedur akuntansi merupakan praktek khusus yang digunakan untuk
mengimplementasikan standar. Untuk memastikan diikutinya prosedur yang telah ditetapkan, sistem akuntansi
sektor publik harus dilengkapi dengan sistem pengendalian intern atas penerimaan dan pengeluaran dana
publik. Penetapan standar akuntansi sangat diperlukan untuk memberikan jaminan dalam aspek konsistensi
pelaporan keuangan. Tidak adanya standar akuntansi yang memadai akan menimbulkan implikasi negatif
berupa rendahnya reliabilitas dan objektivitas informasi yang disajikan, inkonsistensi dalam pelaporan keuangan
serta menyulitkan pengauditan. Akuntansi sektor publik memiliki standar yang sedikit berbeda dengan akuntansi
biasa. Karena, akuntansi biasa belum mencakup pertanggungjawaban kepada masyarakat yang ada di sektor
publik.
~~~~~