Regulasi berasal dari bahasa inggris, yaitu regulation atau peraturan. Dalam kamus bahasa
indonesia (Reality Publisher, 2008) kata “peraturan” mengandung arti kaidah yang dibuat untuk
mengatur, petunjuk yang dipakai untuk menata sesuatu dengan aturan, dan ketentuan yang harus
dijalankan serta dipatuhi.
Jadi, Organisasi Regulasi Publik merupakan ketentuan yang harus dijalankan dan dipatuhi
dalam proses pengelolaan organisasi publik, baik pada organisasi pemerintah pusat, pemerintah
daerah, partai politik, yayasan, LSM, organisasi keagamaan/tempat peribadatan, maupun organisasi
sosial masyarakat lainnya.
Informasi merupakan sarana komunikasi efektif antara anggota masyarakat dengan anggota
masyarakat lainnya atau antara suatu entitastertentu dengan masyarakat di sekitarnya. Dibutuhkan
standar akuntansi yang dimaksudkan menjadi acuan dan pedoman bagi para akuntan yang berada
dalam organisasi sektor publik. Standar akuntansi merupakan Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum
(PABU) atau Generally Accepted Accounting Principle (GAAP). Berlaku umum bermakna bahwa
laporan keuangan suatu organisasi dapat dimengerti oleh siapapun dengan latar belakang apapun,
yang terdapat dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 paragraf 9 dan 10 yang
menyatakan bahwa laporan keuangan yang dibuat berdasarkan standar akuntansi tetap bisa
memenuhi kebutuhan semua pengguna yang meliputi investor sekarang, investor potensial,
karyawan, pemberi pinjaman, pemasok, kredit lainnya, pemerintah dan lembaga-lembaganya, serta
masyarakat.
Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan
untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan yang tidak
mempunyai anggota. Regulasi yang terkait dengan yayasan adalah UndangUndang RI No. 16 Tahun
2001 tentang Yayasan. Undang-undang ini dimaksudkan untuk menjamin kepastian dan ketertiban
hukum agar yayasan dapat berfungsi sesuai dengan maksud dan tujuannya berdasarkan prinsip
keterbukaan dan akuntabilitas kepada masyarakat.
Regulasi tentang partai politik telah dikembangkan sejak lama, tetapi berkembang dengan
pesat sejak era reformasi dengan system multipartainya. Undang-undang yang pertama ada setelah
era reformasi adalah Undang-undang No. 2 tahun 1999 tentang Partai Politik. Seiring dengan
perkembangan masyarakat dan perubahan system ketatanegaraan yang dinamis diawal-awal era
reformasi, Undang-undang ini diperbaharui dengan keluarnya Undang-undang No. 31 tahun 2002
tentang partai politik. Undang-undang No.31/2002 kembali diperbaharui pada tahun 2008 melalui
Undang-undang No.02/2008 tentang Partai Politik. Secara umum, Undang-undang No. 2 tahun 2008
ini bersifat melengkapi dan menyerpunakan Undang-undang No.31 tahun 2002, misalnya memberi
pengertian partai politik yang lebih lengkap. Menurut Undang-undang No.2 tahun 2008, partai
politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok WNI secara sukarela
atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan
politik anggota, masyarakat, bangsa, dan Negara, serta memelihara keutuhan NKRI berdasarkan
pancasila dan UUD 1945.
Hukum Pendidikan Badan Hukum Milik Negara (BHMN) adalah salah satu bentuk Badan
Hukum di Indonesia yang awalnya dibentuk untuk mengakomodasi kebutuhan khusus dalam rangka
“privatisasi” Lembaga Pendidikan yang memiliki karakteristik tersendiri, khususnya sifat non profit
meski berstatus sebagai Badan Usaha. Universitas yang berstatus BHMN memliki beberapa cirri yang
membedakannya dengan status Universitas lain. Cirri-ciri BHMN adalah sebagai berikut :
Pada akhir tahun 2008, terdapat perkembangan baru pada dunia Pendidikan Tinggi di
Indonesia dengan disahkannya UU tentang Badan Hukum Pendidikan (BHP). BHP adalah Badan
Hukum penyelenggaraan pendidikan formal dengan berprinsip nirlaba yang memiliki kemandirian
dalam pengelolaannya dengan tujuan memajukan satuan pendidikan. Dalam pengelolaannya, BHP
mendasarkan pada 10 prinsip berikut :
1) Nirlaba
2) Otonom
3) Akuntabel
4) Transparan
5) Penjaminan mutu
6) Layanan prima
8) Keberagaman
9) Keberlanjutan
Badan Layanan umum atau BLU adalah instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk
untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang atau jasa yang dijual
tanpa mengutamakan keuntungan. Dalam melakukan kegiatannya, BLU didasarkan pada prinsip
efisiensi
dan produktivitas. BLU dibentuk untuk mempromosikan peningkatan pelayanan public melalui
fleksibilitas pengelolaan keuangan BLU yang dikelola secara professional dengan menonjolkan
produktivitas, efisiensi, dan efektivitas.
UU No.17 tahun 2003 adalah tonggak sejarah penting yang mengawali reformasi keuangan
Negara kita menuju pengelolaan keuangan yang efisien dan modern. Berikut beberapa hal penting
yang diatur dalam Undang-undang ini.
4. Hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan Bank sentral, pemerintah daerah, serta
pemerintah/lembaga asing
Badan layanan umum yang bertugas memberikan layanan kepada masyarakat berupa
barang atau jasa yng diperlukan dalam rangka memajukan kesejateraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa. Kekayaan Badan Layanan Umum merupakan kekayaan negara yang tidak
dipisahkan serta dikelola dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk menyelengarakan kegiatan Badan
Layanan Umum yang Bersangkutan.
D. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara
Pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara
independenn, objektif, dan professional berdasarkan standar pemeriksaan untuk menilai kebenaran
kecermatan, kredibilitas, dan keandalan informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan Negara. Pemeriksaan keuangan Negara meliputi pemeriksaan atas pengelolaan keuangan
Negara dan pemeriksaan atas tanggung jawab keuangan Negara. Badan pemeriksa keuangan (BPK)
melaksanakan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara. Pemeriksaan
terdiri atas :
b. Pemeriksaan kinerja adalah pemeriksaan atas pengelolaan keuangan Negara yang terdiri
atas pemeriksaan aspek ekonomi dan efisiensi serta pemeriksaan aspek efektivitas
E. Pelaksanaan Pemeriksaan
B. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pertimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah