Makalah ini
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Kebijakan Fiskal
Dosen Pengampu: Muyassarah, MSI
Disusun oleh:
Yusuf Bachtiar (1705026064)
Yasinta Luthfiana Devi (1705026068)
Milhatun Nisa’ (1705026081)
EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur hanya milik Allah SWT. Hanya karena izin-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tak lupa kami kirimkan
shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta
keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh insan yang dikehendaki-Nya.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kabijakan
Fiskal yang berjudul Faktor-Faktor Pendukung Kebijakan Fiskal. Dalam
penyelesaian makalah ini, kami mendapatkan bantuan serta bimbingan dari
beberapa pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya jika kami mengucapkan
terima kasih kepada:
Penulis
DAFTAR ISI
1
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ......................................................................................................14
B. Saran ................................................................................................................14
BAB I
2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka pencapaian tujuan bernegara sebagaimana tercantum dalam
alinea IV pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dibentuk pemerintahan
negara yang menyelenggarakan fungsi pemerintahan dalam berbagai bidang.
Pembentukan pemerintahan negara tersebut menimbulkan hak dan kewajiban
negara yang dapat dinilai dengan uang yang perlu dikelola dalam suatu sistem
pengelolaan keuangan negara.
Sebagai suatu negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan hukum dan
menyelenggarakan pemerintahan negara berdasarkan konstitusi, sistem
pengelolaan keuangan negara harus sesuai dengan aturan pokok yang
ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar. Dalam Undang-Undang Dasar 1945
Bab VIII Hal Keuangan, antara lain disebutkan bahwa anggaran pendapatan
dan belanja negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang, dan
ketentuan mengenai pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk
keperluan negara serta macam dan harga mata uang ditetapkan dengan undang-
undang. Hal-hal lain mengenai keuangan negara sesuai dengan amanat Pasal
23C diatur dengan undang-undang. Maka untuk pemahaman lebih mendalam
perlu digali faktor apa saja yang mempengaruhi penetapan kebijakan
pengelolaan keuangan (fiskal), pada kesempatan ini penulis akan membahas
tentang “Faktor-Faktor Pendukung Kebijakan Fiskal”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Aspek Hukum dalam Penetapan Kebijakan Keuangan Negara?
2. Bagaimana Peingkatan Mutu SDM di Bidang Keuangan Negara?
3. Bagaimana Pengawasan Pengelolaan Keuangan Negara?
4. Bagaimana Perkembangan Teknologi Informasi untuk Menunjang
Penetapan Kebijakan Fiskal?
C. Tujuan
1. Mengetahui Aspek Hukum dalam Penetapan Kebijakan Keuangan Negara
3
2. Mengetahui Peingkatan Mutu SDM di Bidang Keuangan Negara
3. Mengetahui Pengawasan Pengelolaan Keuangan Negara
4. Mengetahui Perkembangan Teknologi Informasi untuk Menunjang
Penetapan Kebijakan Fiskal
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
tersebut, sistem pengelolaan anggaran negara di Indonesia terus berubah dan
berkembang sesuai dengan dinamika manajemen sektor publik.4
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
Dalam undang-undang tersebut telah termaktub mengenai penetapan
keuangan negara atau dikenal dengan istilah Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara pada bab III tentang penyusunan dan peyusunan APBN pasal 11, yang
berbunyi:5
(1) APBN merupakan wujud pengelolaan keuangan negara yang
ditetapkan tiap tahun dengan undang-undang.
(2) APBN terdiri atas anggaran pendapatan, anggaran belanja, dan
pembiayaan.
(3) Pendapatan negara terdiri atas penerimaan pajak, penerimaan bukan
pajak, dan hibah.
(4) Belanja negara dipergunakan untuk keperluan penyelenggaraan
tugas pemerintah pusat dan pelaksanaaan perimbangan keuangan
antara pemerintah pusat dan daerah.
(5) Belanja negara dirinci menurut organisasi, fungsi, dan jenis belanja.
6
Undang-undang ini merupakan penyempurna yang terakhir yakni
tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara,
penjelasan lingkup pemeriksaan tercantum pada bab II pasal 13 yang
berbunyi:7
“…………… (1) pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara yang dilakukan oleh BPK meliputi seluruh unsur keuangan negara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Undang-undang Nomor 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negara (2) dalam hal pemeriksan dilaksanakan
oleh akuntan public berdasarkan ketentuan undang-undang, laporan hasil
pemeriksaan disampaikan kepada BPK dan
dipublikasikan………………..”
7
Menurut Nawawi dalam Sendarmayanti, Sumber Daya Manusia terdapat
tiga pengertian, yaitu:
8
(workshop), bimbingan teknis, asistensi, studi banding, magang (on the
job training) dan mutasi dalam rangka penambahan kompetensi.
Dalam pengembangan kapasitas SDM pengelola keuangan baik
melalui diklat maupun non-diklat minimal harus memenuhi 10
(sepuluh) kompetensi utama, antara lain adalah:
Cara penetapan APBN/APBD
Pemahaman mengenai APBN/APBD sebagai dokumen
anggaran yang pada dasarnya merupakan kebijakan
keuangan pemerintah pusat/daerah yang penyusunannya
melalui proses politik yang melibatkan unsur legislatif dan
eksekutif.
Anatomi dokumen anggaran
Memuat penjelasan mengenai tujuan dari sebuah anggaran
dan pelaksanaan sebuah anggaran tersebut.
Jenis dana yang tersedia
Pemahaman mengenai jenis dana dalam APBN/APBD dan
memberikan batasan penggunaan
APBN/APBD bersangkutan.
Sistem Pengendalian Intern
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2008 sebagai
pelaksanaan dari pasal 58 Undang-undang 17 tahun 2003
tentang Keuangan Negara.
Komponen pokok organisasi Satuan Kerja
Pembahasan tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah, pengelola Keuangan Negara harus memahami
komponen pokok organisasi Satuan Kerja.
Cara pemilihan penyedia barang/jasa
Ketentuan tentang cara pemilihan penyedia barang/jasa
diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003.
9
Khusus pemahaman mengenai hal ini, telah diwajibkan
adanya Sertifikasi Ahli Pengadaan.
Dokumen dasar belanja
Kompetensi ini berisi pemahaman mengenai Dokumen
dasar yang terkait dengan belanja berbeda tergantung pada
jenis belanja.
Cara pembayaran
Kompetensi ini berisi pemahaman mengenai Pembayaran
atas beban APBN/D dan Macam-macam Pembayaran.
Perpajakan atas belanja negara/daerah
Pemahaman mengenai Pembayaran belanja negara/daerah
melalui APBN/APBD sudah termasuk segala pajak dan bea
yang terutang.
Pelaporan.
Pemahaman mengenai Satuan Kerja mempunyai kewajiban
menyelenggarakan pelaporan dalam bentuk; Penyusunan
Laporan Keuangan, Pelaksanaan Sistem Akuntansi Barang
Milik Negara, dan Pembuatan Buku Kas Umum
Bendaharawan.10
10
Agus Kuncoro, 10 Materi yang Harus Dipahami oleh Pengelola Keuangan Negara; Ditulis
dalam rangka Workshop Penyusunan Dokumen Kontrak, SKPD Tk II Kab Tanah Laut di
Pelaihari, pada tanggal 7 April 2009
11
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
10
jawaban. Pengelolaan keuangan negara tersebut dilaksanakan oleh pejabat
pengelola keuangan negara sesuai dengan kedudukan dan kewenangannya.
Pengelolaan keuangan negara yang baik akan dapat mewujudkan kesejahteraan
rakyat, oleh karenanya dubutuhkan sebuah badan yang bersifat bebas dan
mandiri yang bertugas melaksanakan pengawasan terhadap pengelolaan
keuangan negara yang dilakukan oleh pejabat pengelolaan keuangan negara
tersebut.12
Berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Nomor 15 Tahun
2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
dan Pasal 9 ayat (1) dan Pasal 31 ayat (2) Undang-Undang Nomor 15 Tahun
2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan menyatakan bahwa standar
pemeriksaan keuangan negara disusun oleh Badan Pemeriksa Keuangan.
Badan Pemeriksa Keuangan yang selanjutnya disingkat BPK adalah lembaga
negara yang bertugas untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.13
Sebagaimana definisi yang dikemukakan diatas, maka apabila dikaitkan
dengan pengelolaan keuangan negara pengertian pengawasan yaitu suatu
tindakan menilai (menguji) apakah suatu pengelolaan keuangan telah
dilaksanakan dengan rencana yang digariskan, atau dapat juga dikatakan bahwa
pengawasan merupakan tindakan membandingkan antara harapan dengan
kenyataan. Sebab perencanaan yang baik tanpa disertai dengan pengawasan,
maka perencanaan tersebut tidak akan menghasilkan pengelolaan keuangan
yang sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Jadi
pengawasan pada hakekatnnya memberikan petunjuk bagi para pelaksana
untuk selalu bertindak sesuai dengan yang telah digariskan, dan untuk
mengetahui kelemahan - kelemahan dan kesulitan-kesulitan dalam pelaksanaan
kegiatan tersebut. Sehingga berdasarkan pengamatan-pengamatan tersebut
12
H. Juliani, Analisis Yuridis Terhadap Tugas BPK Dalam Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuanga Negara Pada BUMN, (Semarang: Universitas Diponegoro, 2011) hlm.
3
13
Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia No 1 Tahun 2017 tentang Standar
Pemeriksaan Keuangan Negara
11
dapat diambil satu tindakan untuk memperbaikinya, demi tercapainya wujud
semula seperti yang telah direncanakan sebelumnya.14
Pengawasan keuangan negara pada tahap pelaksanaan dilakukan pada sisi
penerimaan dan pengeluaran keuangan negara. Pada sisi penerimaan
pengawasan dilakukan oleh Kantor Pelayanan ataupun Pemeriksa Pajak untuk
penerimaan negara dalam bentuk pajak, Kantor Inspeksi Bea dan Cukai untuk
penerimaan dalam bentuk bea dan cukai serta Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN) untuk penerimaan negara bukan pajak
(PNBP). Sedangkan pengawasan keuangan negara pada sisi pengeluaran lebih
ditekankan pada pengawasan internal dari masing–masing instansi yang akan
melakukan pengeluaran keuangan negara tersebut.15
12
perusahaan. Begitu juga jika dilakukan penurunan tarif impor bahan baku yang
dapat meningkatkan usaha produsen dalam negeri yang bergantung pada bahan
baku dari luar negeri.17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
17
Berto Muharman, Analisis Dinamis Pengaruh Instrumen Fiskal Terhadap PDB Dan Inflasi di
Indonesia, Jurnal Ilmiah, Universitas Brawijaya Malang, 2013, hlm. 5
13
Keuangan negara telah diatur dalam tiga paket perundang-undangan, yaitu
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan Undang-
Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara. Dalam penetapan kebijakan fiskal
dipengaruhi oleh beberapa faktor, sehingga diharapkan dapat berjalan selaras
dengan maksud dan tujuan dengan kondisi lapangan di masyarakat, diantaranya
meliputi: peningkatan mutu Sumber Daya Manusia di bidang keuangan itu
sendiri; guna menunjang kelancaran dalam prosesnya, pengawasan pengelolaan
keuangan; melalui pengawasan dapat dilakukan penilaian apakah suatu entitas
telah melakukan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya secara hemat,
efisien dan efektif, serta sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dan
perkembangan teknologi informasi; dengan didukung oleh sistem teknologi
informasi yang maju tentu akan mempengaruhi kecepatan kerja dalam
keuangan mulai dari otomatisasi administrasi hingga sistem pengawasan secara
otomatisasi.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari bahwa masih jauh dari
kata sempurna. Untuk itu kami meminta kritik dan saran untuk evaluasi agar
dalam penulisan makalah selanjutnya dapat lebih baik dari makalah
sebelumnya. Kritik dan saran yang diberikan mampu memotivasi kami untuk
terus belajar. Dan semoga makalah yang kami tulis ini dapat bermanfaat bagi
teman-teman semua dan para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
14
Badan Pembinaan Hukum Nasional. 2011. Sistem Pengelolaan Keuangan
Negara. Jakarta: BPHN
Dewan Perwakilan Rakyat. 2015. Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang
tentang Keuangan Negara. Jakarta: DPR RI
Sedarmayanti. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Refika
Aditama
Juliani, H. 2011. Analisis Yuridis Terhadap Tugas BPK Dalam Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuanga Negara Pada BUMN.
Semarang: Universitas Diponegoro
Huda, Samsul. 2016. Pengaruh Penerapan Restruksi Organisasi, Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi Serta Penyempurnaan Sumber Daya
Manusia Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Manajemen &
Kewirausahaan. Vol.4. No.2
Muharman, Berto. 2013. Analisis Dinamis Pengaruh Instrumen Fiskal Terhadap
PDB Dan Inflasi di Indonesia. Jurnal Ilmiah Universitas Brawijaya Malang
Kuncoro, Agus. 10 Materi yang Harus Dipahami oleh Pengelola Keuangan
Negara; Ditulis dalam rangka Workshop Penyusunan Dokumen Kontrak,
SKPD Tk II Kab Tanah Laut di Pelaihari, pada tanggal 7 April 2009
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara
Peraturan Menteri dalam Negeri (Permendagrip) Nomor 55 Tahun 2008 tentang
Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban
Bendahara serta Penyampaiannya
Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017
tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara
Kuncoro, Agus. 10 Materi yang Harus Dipahami oleh Pengelola Keuangan
Negara; Ditulis dalam rangka Workshop Penyusunan Dokumen Kontrak,
SKPD Tk II Kab Tanah Laut di Pelaihari, pada tanggal 7 April 2009
15
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/16783/F.%20BAB
%20II.pdf?sequence=6&isAllowed=y, diakses pada tanggal 13 April 2020. pukul
17.00 WIB
https://www.kompasiana.com/bahrullah/54f5e399a33311e7748b4576/fungsi-
pengawasan-pengelolaan-keuangan-negara-dan-daerah, diakses pada tanggal 13
April 2020. pukul 18.30 WIB
16