Negara
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Kelompok 8 B-1
SEKOLAH VOKASI
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, karunia, serta nikmat kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
yang berjudul “Makalah Keuangan Negara” ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya, penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Yuni
Astuti Tri Tartiani S.E., M.M. selaku dosen pada mata kuliah Akuntansi Pemerintah. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang
keuangan negara.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yuni Astuti Tri Tartiani S.E., M.M.
selaku dosen pada mata kuliah Akuntansi Pemerintah yang senantiasa membimbing dalam
pembuatan makalah ini. Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
anggota kelompok yang sudah membantu dan memberikan ide, gagasan, serta bekerja sama
dengan baik sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan adanya saran dan kritik guna perbaikan di masa yang akan datang.
Kelompok 8
3.1 Isu dan masalah keuangan negara di Indonesia pada tahun 2016 ................ 20
BAB IV PENUTUP....................................................................................................... 29
PENDAHULUAN
Manajemen keuangan negara adalah salah satu pilar esensial dalam mengamankan
stabilitas dan kemakmuran suatu bangsa. Di Indonesia, sistem keuangan negara telah diatur
secara ketat oleh serangkaian undang-undang dan regulasi yang bertujuan untuk mengelola,
mengawasi, dan memanfaatkan sumber daya finansial negara dengan cermat dan efektif.
Melalui pengelolaan yang cermat, alokasi yang bijaksana, dan penerapan yang transparan,
keuangan negara Indonesia diharapkan dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan serta peningkatan kesejahteraan bagi seluruh lapisan
masyarakat.
Otoritas pemerintah dalam mengatur dan mengelola keuangan negara sesuai dengan
prinsip-prinsip yang tertera dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (UU Keuangan
Negara) menjadi kerangka hukum utama yang mengatur perencanaan, anggaran,
pengelolaan, dan pertanggungjawaban keuangan negara di Indonesia.
Dalam makalah ini, kami akan mengulas lebih dalam tentang kerangka hukum dan
praktek pengelolaan keuangan negara di Indonesia. Analisis akan meliputi undang-undang
yang berlaku, strategi pengelolaan keuangan negara, serta tantangan dan peluang yang
dihadapi. Melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang sistem keuangan negara
Indonesia, diharapkan dapat ditemukan cara untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
dalam pengelolaan keuangan negara guna mendukung pembangunan nasional dan
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Mari kita mulai jelajahi lebih dalam tentang keuangan negara Indonesia, memahami
landasan hukum, kebijakan, dan praktik pengelolaan keuangan, serta menemukan solusi
untuk meningkatkan kinerja sistem keuangan negara demi mencapai tujuan pembangunan
nasional yang lebih baik.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam makalah adalah:
1. Bagaimana isu dan masalah keuangan negara di Indonesia pada tahun 2016?
2. Bagaimana temuan BPK dalam potensi kerugian negara sebesar Rp 29 Triliun pada
tahun
2021?
3. Bagaimana peran BPK sebagai lembaga pengawas eksternal pengelolaan keuangan
negara?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan pembuatan makalah ini adalah:
1. Menjelaskan terkait isu dan masalah keuangan negara di Indonesia pada tahun 2016.
Keuangan Negara dari pandangan Subjek adalah seluruh objek yang dimiliki
negara, dan/atau dikuasai oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Perusahaan
Negara/Daerah, dan badan lain yang ada kaitannya dengan keuangan negara.
c. Menurut Ahli
Menurut Geodhart, khusus untuk proses pengadaan barang kekayaan negara,
yang termasuk pengeluaran negara telah diatur secara khusus dalam Keputusan
Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Instansi Pemerintah. Di samping itu terdapat pula kekayaan negara yang
dipisahkan (pengelolaannya diserahkan kepada perusahaan yang seluruh modalnya/
sahamnya dimiliki oleh negara). Perusahaan semacam ini biasa di sebut Badan Usaha
Milik Negara dan Lembaga-Lembaga Keuangan Negara (BUMN/BUMD).
Gambar 2.3.2
3.1 Isu dan masalah keuangan negara di Indonesia pada tahun 2016
Lalu setiap tahun belanja pemerintah pusat dan daerah cenderung meningkat.
Peningkatan belanja ini diharapkan bisa untuk menurunkan angka kemiskinan dan bisa
memacu pertumbuhan ekonomi sehingga bisa menyerap tenaga kerja atau mengurangi
pengangguran yang merupakan salah satu faktor kemiskinan. Namun, peningkatan belanja
pemerintah daerah dan pusat tersebut belum sesuai harapan. Hal inilah yang mendorong untuk
dilakukannya penelitian tentang analisis pengaruh belanja pemerintah dan pertumbuhan
ekonomi terhadap kemiskinan di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belanja
pemerintah pusat maupun daerah dan pertumbuhan ekonomi nasional maupun regional
signifikan mempengaruhi angka kemiskinan dengan hubungan yang negatif. Dengan
demikian pemerintah harus terus berupaya untuk bisa mengoptimalkan belanja untuk
menyelesaikan masalah kemiskinan secara langsung dan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi.
3.3 Peranan BPK sebagai lembaga pengawas eksternal pengelolaan keuangan negara
BPK ditujukan untuk memperkuat BPK sebagai lembaga independen agar dapat
menjalankan fungsinya dengan maksimal. Dasar kewenangan penilaian oleh BPK diatur lebih
lanjut dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2006 Tentang Badan
Pemeriksa Keuangan (UU No. 15 Tahun 2006 BPK). Selain itu, tujuan dari BPK dalam
pembukaan UU No. 15 Tahun 2006 yaitu untuk mencapai tujuan negara dalam mewujudkan
masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan
Bentuk pengawasan yang dilakukan BPK ini adalah pengawasan Represif, yaitu
pemeriksaan dilakukan setelah pekerjaan dilaksanakan untuk menentukan apakah
pengelolaan dilakukan sesuai dengan prosedur atau tidak, telah efisien atau tidak dan apakah
tujuan dari pekerjaan yang dilakukan telah tercapai atau belum, dan dilakukan oleh lembaga
Eksternal yang bukan merupakan bagian dari lembaga yang diperiksanya. BPK juga menjadi
lembaga yang berperan untuk mendorong kesadaran seluruh penyelenggara negara supaya
memiliki integritas dalam mengelola Keuangan Negara.
Kewenangan-kewenangan yang dapat dimiliki oleh BPK ini tidak lepas dari
fungsi-fungsi dari BPK itu sendiri. Pertama, BPK memiliki fungsi operasional, yaitu
fungsi untuk melaksanakan pemeriksaan terhadap tangggung jawab keuangan negara
dan juga pelaksanaan APBN. Kedua, BPK memiliki fungsi yudikatif untuk
melakukan peradilan kompatibel terhadap tuntutan perbendaharaan. Ketiga, BPK
memiliki fungsi rekomendasi dengan memberikan saran atau pertimbangan kepada
Pemerintah apabila dianggap perlu untuk kepentingan negara maupun hal yang
berhubungan dengan keuangan negara.
Berikut tujuh temuan pemeriksaan atas sistem pengendalian intern dan kepatuhan
yang dilakukan BPK
3. Opini BPK
5.1 Kesimpulan
Konstitusi mewajibkan pemerintah untuk menjaga keseimbangan fiskal untuk
menciptakan sistem pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Peningkatan belanja
ini diharapkan dapat menurunkan angka kemiskinan, merangsang pertumbuhan ekonomi
dan menyerap tenaga kerja, serta menurunkan tingkat pengangguran yang merupakan
salah satu penyebab kemiskinan. Dengan dilakukan penelitian untuk menganalisis
dampak pengeluaran pemerintah dan pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan di
Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah pusat dan
daerah serta pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah berhubungan secara signifikan
dan negatif terhadap tingkat kemiskinan. Pemerintah harus terus berupaya
mengoptimalkan belanja untuk langsung menyelesaikan permasalahan kemiskinan dan
mendorong pertumbuhan ekonomi. Dan BPK adalah organisasi yang dinilai untuk tujuan
audit eksternal mempunyai keandalan yang tinggi. Hasil tes BPK dikirim ke DPR dan
kemudian ke partai lain. Hasil penelitian ini akan digunakan oleh: organisasi perwakilan
sebagai cara menilai organisasi perwakilan di hadapan pemerintah, terbuka untuk umum
sebagai sarana pemerintahan dan manajemen BPK, kelompok berpengaruh. Peran BPK
adalah memberitahukan polisi mengenai adanya kasus pidana dan mengevaluasi temuan
cabang pidana jika ditemukan tanda-tanda kejahatan.
Briando, B., Embi, M. A., Triwuyono, I., & Irianto, G. (2011). TUAH SEBAGAI SARANA
PENGEMBANGAN ETIKA PENGELOLA . Jurnal Akuntansi Multiparadigma,
227-245.
Indraini, A. (2022, 5 24). BPK Temukan Potensi Kerugian Negara Rp 29 Triliun! Retrieved
from DetikFinance: https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6093632/bpk-
temukan-potensi-kerugian-negara-rp-29-triliun
Kompas. (2023, 02 09). BPK: Pengertian, Dasar Hukum, Kedudukan, dan Strukturnya.
Retrieved from Kompas.com:
https://nasional.kompas.com/read/2023/02/09/03450091/bpk--pengertian-dasar-
hukum-kedudukan-dan-strukturnya
Rakyat , D. P. (2023, 11 29). Jurnal Budget: Isu dan Masalah Keuangan Negara. Retrieved
from dpr.go.id: https://ejurnal.dpr.go.id/index.php/jurnalbudget/issue/view/19
Kaldera, N. X., & al, e. (2020). Peran Bpk Sebagai Lembaga Pengawas Eksternal
Pengelolaan. Fakultas Hukum, Universitas Padjadjaran, Bandung, 1-14.