Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

HUKUM KEUANGAN NEGARA

“SUMBER KEUANGAN NEGARA”

DOSEN : DIAN FITRI SABRINA, S.H., M.H.

Oleh :

Tiyan Fajar Prakoso

I0119363

Program Studi Ilmu Hukum

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT


TAHUN 2021

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim…

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini adapun dalam penulisan makalah
ini materi yang akan dibahas adalah Sumber Keuangan Negara.

Kami menyadari bahwa didalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, Kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penyusunan makalah ini terutama kepada dosen pembimbing. Akhir kata semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah wawasan kita.

28 Desember 2021

Tiyan Fajar Prakoso


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang ............................................................................................. 1


2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
3. Tujuan Masalah ........................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Sumber Keuangan Negara ....................................................................................... 2


B. Tujuan Pengelolaan Keuangan Negara ................................................................... 2
C. Lingkupan Keuangan Negara .................................................................................. 3
D. Landasan Hukum Keuangan Negara ....................................................................... 3
1) Landasan Umum ......................................................................................... 3
2) Landasan Khusus ........................................................................................ 3
E. Sumber Keuangan Negara ....................................................................................... 4
1) Pajak ............................................................................................................ 4
2) Retribusi ....................................................................................................... 5
3) Keuntungan Dari BUMN/BUMD ............................................................... 5
4) Denda Dan Sita ............................................................................................ 6
5) Pencetakan Uang ......................................................................................... 6
6) Pinjaman Uang ............................................................................................ 6
7) Sumbangan, Hadiah, Dan Hibah ................................................................. 7
8) Penyelenggaraan Undian Berhadiah ........................................................... 7
F. Sumber Keuangan Negara Dari Luar Negri ............................................................ 7
a. Pinjaman Program ........................................................................ 7
b. Pinjaman Proyek .......................................................................... 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 8
B. Saran ....................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam suatu negara tentu saja membutuhkan suatu penerimaan pendapatan ke dalam
kasnya. Hal ini untuk kesejahteraan negara itu sendiri. Sumber Keuangan Negara Republik
Indonesia semuanya yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran Negara Republik
Indonesia. Sumber keuangan tersebut berdampak besar terhadap perekonomian negara kita
secara keseluruhan

Ada beberapa sumber keuangan negara Indonesia saat ini, baik itu yang berasal dari
dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri. Hal ini kemudian menjadi salah satu dasar
dalam pembuatan Anggaran Penerimaan Serta Belanja Negara (APBN).

Pemerintah Republik Indonesia harus dapat mengelola keuangan negara secara cermat
dan teliti serta menggunakannya dengan penuh tanggung jawab karena dampaknya akan sangat
besar dan jangka panjang bagi masyarakat. Disinilah kita akan membahas dari mana saja
Sumber Keuangan Negara itu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud Sumber keuangan Negara?
2. Apa Tujuan Pengelolaan Keuangan Negara?
3. Apa saja Lingkup Keuangan Negara?
4. Apa Landasan Hukum Keuangan Negara?
5. Bagaimana Sumber Keuangan Negara dari Dalam Negeri?
6. Bagaimana Sumber Keuangan Negara dari Luar Negeri?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sumber Keuangan Negara

Sumber Keuangan Negara Republik Indonesia adalah semuanya yang berhubungan


dengan penerimaan dan pengeluaran Negara Republik Indonesia. Sumber keuangan tersebut
berdampak besar terhadap perekonomian negara kita secara keseluruhan .

Sumber Keuangan Negara Keuangan negara akan selalu menarik untuk di


perbincangkan, bagaimana tidak, keuangan negara digunakan untuk membiayai dan
menjalankan setiap program-program pemerintahan. Artinya, keuangan negara akan digunakan
untuk membiayai pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat.

Keuangan negara merupakan suatu hak dan kewajiban yang dapat dinilai dengan uang
dan segala yang dalam bentuk uang ataupun barang dapat dijadikan hak miliki negara.
Pengertian keuangan negara menurut Pasal 1 UU No. 17 Tahun 2003 mengenai Keuangan
Negara adalah keuangan negara bisa dimaknai sebagai suatu kekayaan pemerintah yang
didapat dari penerimaan, hutang, pinjaman pemerintah atau dapat pula dari pengeluaran
pemerintah, kebijakan fiskal dan kebijakan moneter .

B. Tujuan Pengelolaan Keuangan Negara

Terdapat tujuan dalam pengelolaan keuangan negara antara lain sebagai berikut :

• Berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi


• Menjaga kestabilan ekonomi
• Merelokasi sumber-sumber ekonomi
• Mendorong retribusi pendapatan
C. Lingkup Keuangan Negara

Ruang lingkup keuangan negara menjadi penentu substansi yang didalam keuangan
negara. Dalam Undang-Undang No.17 Tahun 2013 mengenai Keuangan Negara dalam pasal 2
yang mengatur tentang Ruang Lingkup Keuangan Negara. Keuangan Negara yang dimaksud
dalam pasal 1 angka 1 memeliput

• Hak negara dalam pemungutan pajak, mengedarkan dan mengeluarkan uang dan
melakukan pinjaman
• Kewajiban negara dalam penyelenggaraan tugas pelayanan umum pemerintahan
negara dan membayar tagihan dari pihak ketiga.
• Penerimaan dan pengeluaran negara
• Kekayaan negara atau kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain
dalam bentuk uang, surat berharga, piutang, barang dan juga hak-hak lain yang bisa
dinilai dengan uang. Termasuk didalamnya kekayaan yang dipisahkan pada
perusahaan negara/perusahaan daerah.
• Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka
menyelenggarakan tugas pemerintahan dan atau kepentingan umum.
• Kekayaan pihak lain yang didapat dengan memanfaatkan fasilitas yang diberikan
pemerintah.

D. Landasan Hukum Keuangan Negara

Landasan hukum atau dasar hukum dalam pengelolaan keuangan negara antara lain
yakni :

1. Landasan Umum
• UUD 1945
• Ketetapan MPR tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN)
2. Landasan Khusus
• Undang-Undang Perbendaharaan Indonesia stbl. 1925 Nomor 448 dan
telah diperharui dengan Undang-Undang No. 9 Tahun 1969
• Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1973 mengenai Badan Pemeriksa
Keuangan\
• Undang-Undang Tentang APBN
• Peraturan Perundang-Undangan tentang pajak, bea dan cukai
• Peraturan Pemerintah, Keputusan/Instruksi Presiden dan
Peraturan/Keputusan Menteri Keuangan Negara (termasuk Kepres Nomor
14A tahun 1980)

Ada beberapa sumber keuangan negara Indonesia saat ini, baik itu yang berasal dari
dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri. Hal ini kemudian menjadi salah satu dasar
dalam pembuatan Anggaran Penerimaan Serta Belanja Negara (APBN). Pemerintah Republik
Indonesia harus dapat mengelola keuangan negara secara cermat dan teliti serta
menggunakannya dengan penuh tanggung jawab karena dampaknya akan sangat besar dan
jangka panjang bagi masyarakat.

Seperti yang disebutkan di awal paragraf, sumber penerimaan Negara Republik


Indonesia berasal dari dalam negeri dan luar negeri. Berikut ini penjelasannya secara ringkas:

1. Keuangan Negara dari Dalam Negeri


Berikut ini adalah beberapa sumber penerimaan negara Republik
Indonesia yang berasal dari dalam negeri dan contohnya :
a. Pajak
Pemungutan pajak merupakan instrumen fiskal yang digunakan oleh
pemerintah untuk membiayai pembangunan. Pajak ini sifatnya memaksa
dan tercantum dalam konstitusi dimana semua wajib pajak, baik perorangan
maupun badan usaha, harus memberikan kontribusi kepada negara. Pajak
merupakan sumber pemasukan utama negara yang digunakan sebesar-
besarnya untuk kesejahteraan rakyat. Walaupun pemungutan pajak tersebut
bersifat memaksa, wajib pajak tidak mendapatkan imbalan secara langsung
atas pembayaran pajak yang dilakukannya.
Beberapa contoh pajak:
• Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
• Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa (PPN)
• Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPn-BM)
• Pajak Penghasilan (PPh)
• Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
• Pajak Hotel dan Restoran (PHR)
• Pajak Reklame
• Dan lain-lain

b. Retribusi
Retribusi adalah pungutan atau tarikan yang dilakukan pemerintah
daerah sesuai perutaran daerah tersebut. Pungutan retribusi juga bersifat
memaksa, dan pihak pembayarnya mendapatkan imbalan langsung dari
pemerintah setempat.
Contoh retribusi diantaranya:
• Retribusi Parkir Jalan
• Retribusi Pelayanan Kesehatan Milik Pemerintah
• Retribusi Terminal Angkutan Kota
• Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan

c. Keuntungan Dari BUMN / BUMD


Pemerintah memiliki unit usaha untuk menambah pemasukan
negara, yaitu BUMN dan BUMD. Sebagian dari keuntungan Badan Usaha
tersebut akan diberikan kepada pemerintah sebagai pemilik BUMN dan
BUMD. Keberadaan Badan Usaha milik pemerintah, selain untuk
memenuhi kebutuhan hidup masyarakat, juga untuk mengendalikan harga
komoditas agar tidak dikendalikan para pemilik modal.
Contoh BUMN:
• PT Telkom
• Perusahaan Daerah Air Minum
• Bulog
• PT Pertamina
• PT Garuda Indonesia
• PT Balai Pustaka
• Dan lain-lain
d. Denda dan Sita
Pemberian denda dan sita merupakan bentuk penegakan hukum agar
masyarakat lebih disiplin dengan memberikan hukuman finansial bagi para
pelanggar aturan. Pemberian denda dan sita aset dilakukan bagi mereka
yang melanggar peraturan yang sudah ditetapkan pemerintah.
Contoh denda dan sita:
• Denda terhadap pelanggar lalu lintas
• Denda keterlambatan pembayaran pajak
• Sita barang ilegal
e. Pencetakan Uang
Pemerintah bisa saja mengalami defisit, dan jika hal ini terjadi maka
salah satu cara untuk menutup defisit tersebut adalah dengan mencetak uang
lebih banyak. Namun, jumlah uang yang dicetak harus dikendalikan dengan
baik oleh pemerintah karena jumlah uang yang beredar terlalu banyak dapat
mengakibatkan inflasi (baca: Pengertian Inflasi).
f. Pinjaman Uang
Ketika terjadi defisit, selain mencetak uang pemerintah juga dapat
melakukan pinjaman, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Kelemahannya adalah, pemerintah harus membayar hutang berikut dengan
bunganya. Sumber pinjaman uang ini bisa didapatkan dari institusi
perbankan, institusi non perbankan, pemerintah, maupun individu.
g. Sumbangan, Hadiah, dan Hibah
Pemerintah Indonesia bisa mendapat sumbangan, hadiah, maupun
hibah dari berbagai pihak, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Tidak seperti pinjaman yang harus dikembalikan beserta bunga,
sumbangan/ hadiah/ hibah tidak wajib untuk dikembalikan. Besarnya
penerimaan negara dari sumbangan, hadiah, dan hibah tersebut jumlahnya
tidak dapat dipastikan karena tergantung pihak yang memberikannya.
Contoh sumbangan, hadiah, hibah:
• Sumbangan untuk dana penanggulangan bencana alam yang
diberikan pihak asing
• Hibah tanah yang diberikan individu kepada pemerintah
h. Penyelenggaraan Undian Berhadiah
Undian berhadiah ini bisa diselenggarakan oleh pemerintah
Indonesia dengan menunjuk salah satu institusi sebagai pelaksananya.
Keuntungan yang diperoleh pemerintah adalah selisi dari penerimaan uang
undian dikurangi biaya operasional dan hadiah yang diberikan kepada
pemenang.

Contoh undian berhadiah:


• Undian Bank BRI berhadiah mobil, semakin banyak
transaksi maka nasabah semakin berpeluang memenangkan
undian.

2. Sumber Keuangan Negara dari Luar Negeri


Berikut ini adalah beberapa sumber keuangan negara Republik
Indonesia yang berasal dari luar negeri dan contohnya :
a. Pinjaman Program
Negara Indonesia bisa mendapatkan penerimaan keuangan dari
pihak asing dalam bentuk pinjaman program. Pinjaman program ini adalah
seluruhnya berasal dari pihak luar negeri yang dapat dicairkan dalam bentuk
uang dan digunakan untuk keperluan pembangunan.
b. Pinjaman Proyek
Indonesia juga bisa memperoleh penerimaan keuangan dalam
bentuk pinjaman proyek. Pinjaman proyek adalah pinjaman yang sebagian
besarnya berasal dari reaksi komitmen pinjaman proyek dari tahun-tahun
sebelumnya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sumber Keuangan Negara Republik Indonesia adalah semuanya yang berhubungan


dengan penerimaan dan pengeluaran Negara Republik Indonesia. Sumber keuangan tersebut
berdampak besar terhadap perekonomian negara kita secara keseluruhan. Sumber Keuangan
Negara Keuangan negara akan selalu menarik untuk di perbincangkan, bagaimana tidak,
keuangan negara digunakan untuk membiayai dan menjalankan setiap program-program
pemerintahan. Artinya, keuangan negara akan digunakan untuk membiayai pembangunan dan
meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat.

Terdapat tujuan dalam pengelolaan keuangan negara antara lain sebagai berikut:

• Berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi


• Menjaga kestabilan ekonomi
• Merelokasi sumber-sumber ekonomi
• Mendorong retribusi pendapatan

Ruang Lingkup Keuangan Negara. Keuangan Negara yang dimaksud dalam


pasal 1 angka 1 meliputi:
• Hak negara dalam pemungutan pajak, mengedarkan dan mengeluarkan
uang dan melakukan pinjaman
• Kewajiban negara dalam penyelenggaraan tugas pelayanan umum
pemerintahan negara dan membayar tagihan dari pihak ketiga.
• Penerimaan dan pengeluaran Negara

Landasan hukum atau dasar hukum dalam pengelolaan keuangan negara antara lain
yakni

• Landasan Umum
• Landasan Khusus

Sumber penerimaan Negara Republik Indonesia berasal dari dalam negeri dan luar
negeri.

1. Keuangan Negara dari Dalam Negeri


Berikut ini adalah beberapa sumber penerimaan negara Republik
Indonesia yang berasal dari dalam negeri.
a. Pajak
b. Retribusi
c. Keuntungan Dari BUMN / BUMD
d. Denda dan Sita
e. Pencetakan Uang
f. Pinjaman Uang
g. Sumbangan, Hadiah, dan Hibah
h. Penyelenggaraan Undian Berhadiah
2. Sumber Keuangan Negara dari Luar Negeri
Berikut ini adalah beberapa sumber keuangan negara Republik
Indonesia yang berasal dari luar negeri.
a. Pinjaman Program
b. Pinjaman Proyek

B. Saran

Demikian makalah yang dapat penyusun paparkan, tentunya dalam penyusunan


makalah ini masih banyak kata-kata atau penyampaian yang kurang jelas ataupun dalam
penyajiannya yang kurang lengkap, pastinya makalah ini jauh dari kata sempurna, maka kritik
dan saran sangatlah penyusun harapkan untuk menjadikan pelajaran pada masa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Richard , A. Musgrave dan B. Musgrave Peggy. Keuangan Negara Dalam Teori Dan
Praktik. Edisi Kelima . Jakarta: Erlangga. 1991.
Suparmoko. Keuangan Negara. Edisi 5. Yogyakarta: BPFE, 2000.

Situs

https://www.akuntansilengkap.com/ekonomi/10-sumber-keuangan-negara-dan-
contohnya.html

Anda mungkin juga menyukai