Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HUKUM KEUANGAN NEGARA

(SUMBER PENERIMAAN DAN KERUGIAN NEGARA)

Di Susun Oleh: Kelompok 3

Nurul Masita (I0121532)

Alus Sucia Aprilia

Muhammaad Alif

Saiful

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penyusun panjatkan kepada Allah S.W.T, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan karunianya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah
Hukum Keuangan Negara dengan judul “SUMBER PENERIMAAN DAN
PENGELUARAN NEGARA”.

Makalah ini ini disusun atas dasar untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum
Keuangan Negara. Tidak lupa penyusun mengucapkan banyak-banyak terima kasih
kepada segenap pihak yang telah membantu dan memberikan bimbingan serta
arahan selama penulisan makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dalam kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, Penyusun mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam


penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi para pembaca.

Majene, 9 September 2023

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 5
C. Tujuan .............................................................................................................. 5
BAB II ..................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6
A. Penerimaan Negara .......................................................................................... 6
1. Pengertian Penerimaan Negara................................................................. 6
2. Sumber-sumber Penerimaan Negara ........................................................ 6
B. Pengeluaran Negara ......................................................................................... 9
1. Pengertian Pengeluaran Negara................................................................ 9
2. Sumber-sumber Pengeluaran Negara ..................................................... 10
3. Macam-macam Pengeluaran Negara ...................................................... 10
BAB III.................................................................................................................. 12
PENUTUP ............................................................................................................. 12
A. KESIMPULAN .............................................................................................. 12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penerimaan negara merupakan pemasukan yang diperoleh negara


untuk membiayai dan menjalankan setiap program-program pemerintahan,
sedangkan Sumber-sumber penerimaan Negara berasal dari berbagai
sektor, dimana semua hasil penerimaan tersebut akan digunakan untuk
membiayai pembangunan dan meningkatkan kesejahtraan seluruh rakyat
Indonesia. Sumber-sumber penerimaan Negara antara lain pajak, retribusi,
pinjaman, keuntungan BUMN/BUMD, dll, dan penerimaan negara yang
paling potensial adalah dari peneriman pajak. Dapat dikatakan setiap
tahunnya penerimaan negara dari sektor pajak mengalami kenaikan. Pada
dasarnya penerimaan negara didapat dari masyarakat dan semestinya
digunakan lagi bagi kepentingan masyarakat pada umumnya. Pada awalnya
masyarakat awam hanya mengetahui penerimaan negara hanya pada sektor
pajak saja, dandalam hal ini kita akan menjelaskan mengenai sumber-
sumber ataupun jenis-jenis penerimaan negara dari beberapa sektor.
Pengeluaran pemerintah mencerminkan kebijakan pemerintah. Apabila
pemerintah telah menetapkan suatu kebijakan untuk membeli barang dan
jasa, penegeluaran pemerintah mencerminkan biaya yang harus dikeluarkan
oleh pemerintah untuk melaksanakan kebijakan tersebut.
Pada tahap awal perkembangan ekonomi diperlukan pengeluaran
negara yang besar untuk investasi pemerintah, utamanya untuk
menyediakan infrastruktur seperti sarana jalan,kesehatan, pendidikan, dll.
Pada tahap menengah pembangunan ekonomi, investasi tetapdiperlukan
untuk pertumbuhan ekonomi, namun diharapkan investasi sektor swasta
sudahmulai berkembang. Pada tahap lanjut pembangunan ekonomi,
pengeluaran pemerintah tetapdiperlukan, utamanya untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, misalnya peningkatan pendidikan, kesehatan,
dan jaminan sosial.
Berdasarkan pengamatan dari negara-negara maju, disimpulkan bahwa
dalam perekonomian suatu negara, pengeluaran pemerintah akan meningkat
sejalan dengan peningkatan pendapatan perkapita negara tersebut. Di
negara-negara maju, kegagalan pasar bisa saja terjadi, menimpa industri-
industri tertentu dari negara tersebut. Kegagalan dari suatu industri dapat
saja merembet ke industri lain yang saling terkait. Di sini diperlukan peran
pemerintah untuk mengatur hubungan antara masyarakat, industri, hukum,
pendidikan, dan lain-lain.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja sumber penerimaan negara?


2. Apa saja sumber pengeluaran negara?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui sumber penerimaan negara


2. Untuk mengetahui sumber pengeluaran negara
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penerimaan Negara

1. Pengertian Penerimaan Negara


Penerimaan pemerintah dapat diartikan sebagai penerimaan pemerintah
dalam artiyang seluas-luasnya yaitu meliputi penerimaan pajak, penerimaan
yang diperoleh dari hasil penjualan barang dan jasa yang dimiliki dan
dihasilkan oleh pemerintah, pinjaman pemerintah, mencetak uang, dan
sebagainya. Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara Pasal 1 Ayat (9), penerimaan negara adalah uang
yang masuk ke kas negara.

2. Sumber-sumber Penerimaan Negara


Berdasarkan Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
sumber pendapatan negara terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Pajak
Di Indonesia, sumber pendapatan negara yang utama berasal dari pajak.
Jika dihitung dalam persentase, pajak menyumbang sekitar 80% dari total
pendapatan negara. Pajak sendiri diartikan sebagai suatu pungutan yang
dikenakan pada barang, jasa atau aset tertentu dengan nilai manfaat. Di
Indonesia terdapat dua pihak yang berwenang untuk melakukan pungutan
pajak, yakni pemerintah pusat dan daerah. Dalam hal ini, yang berwenang
memungut pajak pusat adalah Direktorat Jenderal Pajak. Sedangkan untuk
pajak daerah adalah Dinas Pendapatan Daerah.
Dalam praktiknya, terdapat beberapa jenis pajak, di antaranya
adalah sebagai berikut:
a. Pendapatan PPH

Pajak Pendapatan (PPH) adalah pajak yang dikenakan pada individu atau
badan usaha atas penghasilan dalam suatu tahun pajak.
b. Pendapatan PPN

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pungutan pada transaksi jual-beli


barang dan jasa oleh wajib pajak yang telah menjadi Pengusaha Kena Pajak
(PKP).

c. Pendapatan Cukai

Cukai adalah pungutan negara terhadap barang-barang tertentu yang


memiliki sifat seperti di Undang-undang Cukai.

d. Pendapatan Bea Masuk dan Keluar

Berdasarkan Undang-Undang Kepabeanan, bea masuk adalah pungutan


negara yang dikenakan terhadap barang-barang impor. Sedangkan bea
keluar adalah pungutan negara yang dikenakan pada setiap barang ekspor

e. Pendapatan PBB

Pendapatan PBB adalah pungutan wajib atas kepemilikan tanah dan


bangunan. Beberapa contoh tanah yang terkena pajak di antaranya seperti
sawah, tambang, kebun dan pekarangan.

2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Penerimaan Negara Bukan Pajak merupakan pendapatan yang berasal


dari objek non-pajak.Menurut Undang-Undang No,9 Tahun 2018, PNBP
adalah sumber pendapatan negara dari individu atau badan tertentu yang
memperoleh manfaat langsung maupun tidak langsung atas pemanfaatan
sumber daya.

Adapun beberapa jenis Pendapatan Negara Bukan Pajak adalah sebagai


berikut:
a. Pemanfaatan Sumber Daya Alam
PSDA adalah sumber pendapatan negara dari pemanfaatan bumi air,
udara, ruang angkasa dan kekayaan alam yang dimiliki oleh sebuah negara,
contohnya adalah minyak dan gas.
b. Pendapatan Kekayaan Yang Dipisahkan
Pendapatan Kekayaan yang Dipisahkan meliputi pengelolaan atas
kekayaan negara dari APBN dan dijadikan sebagai penyertaan modal negara
maupun perolehan lain yang sah. Contoh Pendapatan Kekayaan yang
Dipisahkan adalah laba pemerintah, hasil penjualan saham, sertifikat
maupun dividen BUM dan obligasi.

c. Pendapatan Badan Layanan Umum


Sumber pendapatan negara ini berbentuk penyediaan barang, jasa, dan
pelayanan administratif yang menjadi salah satu tanggung jawab pemerintah. Di
Indonesia, contoh pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) adalah kereta api,
pendidikan, kesehatan dan pemberian hak paten.

d. Pengelolaan Barang Milik Negara


Pengelolaan Barang Milik Negara adalah kegiatan penggunaan,
pemanfaatan dan pemindahtanganan seluruh barang yang akan dibeli
maupun didapatkan atas beban APBN dari perolehan nilai yang sah.

e. Pengelolaan Dana
Ini adalah pengelolaan dana pemerintah baik dari APBN maupun
pendapatan lain yang sah dengan tujuan tertentu. Contoh sumber
pendapatan negara dari pengelolaan dana adalah penerimaan jasa giro dan
anggaran sisa pembangunan.
f. Hak Negara Lainnya
Hak negara lainnya adalah sumber pendapatan negara PNBP selain
beberapa kategori di atas. Contohnya adalah pembayaran denda dari
pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat atau hasil lelang barang sitaan.
3. Hibah
Meskipun tergolong dalam penghasilan non-pajak, hibah terhitung
sebagai penerimaan di luar PNBP. Oleh karena itu, hibah diklasifikasikan
dalam kelompok berbeda dan memiliki aturan tersendiri. Di Indonesia,
hibah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011.Dalam
aturan tersebut, hibah diartikan sebagai penerimaan negara dalam bentuk
devisa, devisa yang dirupiahkan, rupiah, barang, jasa dan atau surat
berharga dari dalam maupun luar negeri. Hibah bertujuan untuk mendukung
program pembangunan nasional. Contoh alokasinya adalah pada
pembangunan suatu daerah yang terkena bencana atau dalam keadaan
genting.
Dalam praktiknya, terdapat beberapa jenis hibah, di antaranya adalah
sebagai berikut.
a. Hibah Terencana
b. Hibah Langsung
c. Hibah Melalui KPPN
d. Hibah Luar Negeri
e. Hibah Daerah

B. Pengeluaran Negara

1. Pengertian Pengeluaran Negara


Pengeluaran negara adalah uang yang keluar dari kas negara dan
pengeluaran daerah adalah uang yang keluar dari kas daerah. Pembiayaan
adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/ atau pengeluaran
yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan
maupun tahun- tahun anggaran berikutnya. Menurut Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan
APBN, pengeluaran negara adalah uang yang keluar dari Kas Negara.

Kas Negara sendiri adalah tempat penyimpanan uang negara yang


ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara, untuk
menampung seluruh penerimaan negara dan membayar seluruh pengeluaran
negara.

Mengutip jurnal Esensi Dan Urgensi Pengeluaran Pemerintah untuk


Pembangunan Daerah oleh Nahumuri, keuangan negara adalah semua hak
dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu
baik berupa uang maupun barang
2. Sumber-sumber Pengeluaran Negara
a. Belanja negara seperti: belanja pegawai, belanja barang, belanja modal,
belanja hibah, bantuan sosial, subsidi BBM dan non BBM.
b. Belanja daerah seperti: Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Khusus, Dana
Alokasi Umum, Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian.

3. Macam-macam Pengeluaran Negara


a. Macam-macam pengeluaran pemerintah pusat

Belanja negara dan daerah dipergunakan untuk keperluan


penyelenggaraan tugas pemerintahan pusat dan daerah serta pelaksanaan
perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah. Belanja negara
dan daerah menurut organisasi disesuaikan dengan susunan kementerian
negara atau lembaga pemerintahan pusat.

Belanja pemerintah pusat menurut jenis belanja, meliputi:

 Belanja pegawai
 Belanja barang
 Belanja modal
 Pembayaran bunga utang
 Subsidi
 Belanja hibah
 Sosial

Jika dilihat dari sifatnya, belanja atau pengeluaran negara dapat dibedakan
menjadi dua macam:

Pengeluaran yang bersifat ekskausatif, yaitu pengeluaran untuk membeli


barang dan jasa yang dapat langsung dikonsumsi atau dapat menghasilkan
barang lain.

Pengeluaran yang bersifat transfer, yaitu pengeluaran yang berbentuk dana


bantuansosial, seperti subsidi atau sumbangan kepada korban bencana alam
dan hadiah-hadiah kepada negara lain.
b. Macam-macam pengeluaran daerah

Pengeluaran pemerintah daerah terdiri atas pengeluaran belanja,


bagi hasil ke daerahyang menjadi otoritasnya, dan pembiayaan. Belanja
terdiri atas tiga macam pengeluaran,yaitu belanja rutin, belanja modal, dan
belanja tidak terduga. Pengeluaran rutin, yaitu pembelanjaan yang
dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Pembelanjaan yang termasuk dalam
pos ini, di antaranya belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja
pemeliharaan, belanja perjalanan dinas, belanja pinjaman, belanja subsidi,
belanja hibah, belanja bantuan sosial, dan belanja operasional lainnya.
Belanja modal, terdiri atas belanja aset tetap dan belanja aset lainnya.
Adapun belanja tidak terduga, yaitu pengeluaran yang tidak diperkirakan
sebelumnya.

Bagi hasil pendapatan ke daerah yang menjadi otoritas dilakukan


melalui tiga hal, diantaranya bagi hasil pajak ke kabupaten/kota, bagi hasil
retribusi ke kabupaten/kota, dan bagihasil pendapatan lainnya ke
kabupaten/kota.

Adapun pengeluaran pembiayaan, di antaranya untuk pembayaran


pinjaman, penyertaanmodal pemerintah, belanja investasi permanen, dan
pemberian pinjaman jangka panjang
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penerimaan pemerintah dapat diartikan sebagai penerimaan pemerintah


dalam arti yangseluas-luasnya yaitu meliputi penerimaan pajak, penerimaan
yang diperoleh dari hasil penjualan barang dan jasa yang dimiliki dan dihasilkan
pemerintah, pinjaman pemerintah,mencetak uang, dan sebagainya. Sumber-
sumber Penerimaan Negara Penerimaan Dalam Negeri meliputi pajak,
terbagimenjadi pajak pusat dan daerah, retribusi, Keuntungan BUMN/BUMD,
Denda dan Sita,Pencetakan Uang, Pinjaman, Sumbangan, Hadiah, Dan Hibah,
serta Penyelenggaraan Undian Berhadiah . sedangkan penerimaan dari luar
negeri berupa pinjaman proyek dan pinjaman progam.

Pengeluaran negara merupakan pengeluaran untuk membiayai kegiatan-


kegiatan padasuatu negara dalam rangka menjalankan fungsinya mewujudkan
kesejahteraan rakyat,yang berdasarkan prinsip Moralita, Nasionalita,
Kerakyatan, Rasionalitas, Fungsionalita,Perkembangan,Keseimbangan dan
keadilan. Pengeluaran Negara terdiri dari pengeluaran pemerintah pusat dan
pengeluaran pemerintah daerah

Anda mungkin juga menyukai