Anda di halaman 1dari 4

Mata kuliah: Hukum Keuangan Negara

Dosen: Dr. Yuli Indriawati, SH.MH


Yang membuat tugas: Gatot Sumarto
NPM: B21031064
1. Apa Tugas Negara?
a. Mengendalikan dan mengatur gejala-gejala kekuasaan yang bertentangan satu
sama lain (sosial), supaya tidak menjadi antagonisme / anarkisme yang
membahayakan.
b. Mengorganisir dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan golongan-golongan
kearah tercapainya tujuan-tujuan dari masyarakat seluruhnya. Negara menentukan
bagaimana kegiatan asosiasi-asosiasi kemasyarakatan disesuaikan satu sama lain
dan diarahkan pada tujuan nasional.
2. Dimana pengaturannya?
Negara indonesia mengatur negaranya berdasarkan melalu undang-undang dan panca
sila
3. Bagaimana negara mewujudkan tugasnya?
Dalam mewujudkan tugasnyamelalui yaitu:
a. lembaga eksekutif = lembaga yang memegang kekuasaan
dalam menjalankan pemerintahan. lembaga ini terdiri dari presiden, wakil
presiden dan para menteri.
b. lembaga yudikatif = lembaga yang memegang kekuasaan dalam kehakiman.
4. Dari mana sumber pendapatan negara?
a. Pajak. Di Indonesia, sumber pendapatan negara yang utama berasal dari pajak.
Jika dihitung dalam persentase, pajak menyumbang sekitar 80% dari total
pendapatan negara.

b. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Seperti namanya, Penerimaan Negara


Bukan Pajak merupakan pendapatan yang berasal dari objek non-pajak. Menurut
Undang-Undang No,9 Tahun 2018, PNBP adalah sumber pendapatan negara dari
individu atau badan tertentu yang memperoleh manfaat langsung maupun tidak
langsung atas pemanfaatan sumber daya.
c. Hibah. Meskipun tergolong dalam penghasilan non-pajak, hibah terhitung sebagai
penerimaan di luar PNBP. Oleh karena itu, hibah diklasifikasikan dalam
kelompok berbeda dan memiliki aturan tersendiri.
5. Siapa yang berhak menentukan berapa besar pendapatan?
a. Pajak Pusat (wewenang pemajakan berada di tangan pemerintah pusat)
b. Pajak Daerah (wewenang pemajakannya berada di tangan pemerintah daerah)
6. Bagaimana pengalokasian Anggaran?
Alokasi Anggaran Kementerian/Lembaga, yang selanjutnya disebut Alokasi
Anggaran K/L, adalah batas tertinggi anggaran pengeluaran yang dialokasikan kepada
Kementerian/Lembaga berdasarkan hasil pembahasan Rancangan APBN yang
dituangkan dalam berita acara hasil kesepakatan Pembahasan Rancangan APBN
antara Pemerintah dan DPR
7. Apa kepanjangan dari APBN?
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
8. Mungkinkah APBN defisit?
Mungkin karna Kebijakan APBN defisit terjadi karena pemerintah menaikkan belanja
negara dan menurunkan tingkat pajak pada saat perekonomian mengalami penurunan
daya beli masyarakat dan tingkat pengangguran yang tinggi. Dalam kondisi itu,
kebutuhan belanja memang meningkat
9. Bagaimana menutup defisit?
Apabila APBD mengalami defisit, defisit tersebut dapat dibiayai dengan penerimaan
pembiayaan, termasuk dalam penerimaan pembiayaan tersebut misalnya Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya, penggunaan cadangan,
penerimaan pinjaman, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan
penerimaan kembali pemberian pinjaman atau penerimaan piutang. SiLPA merupakan
dana milik daerah yang bersangkutan, sehingga tidak menimbulkan risiko fiskal
seperti halnya pinjaman. Dalam hal APBD mengalami defisit, tidak ada pendanaan
khusus yang disalurkan dari APBN kepada daerah untuk menutup defisit tersebut.
10. Mungkinkah APBN Surplus?
Bisa terjadi jika Surplus Bila penerimaan negara lebih besar daripada pengeluaran
negara
11. Untuk apa surplusnya?
Surplus anggaran pendapatan tersebut dapat dianggarkan oleh daerah
untuk pembayaran pokok utang, penyertaan modal (investasi) daerah, pemberian
pinjaman kepada pemerintah pusat/daerah lain, dan pembentukan dana
cadangan (misalnya : untuk dana Pilkada, untuk pembangunan infrastruktur).
12. Siapa yang berhak menentukan sumber Pembiayaan?
a. Pemerintah pusat
b. Pemerintah daerah
13. Siapa yang berhak menentukan jumlah utang?
Pemerintah pusat dan daerah
14. Barapa lama masa berlaku APBN?
APBN yang berlaku saat ini yaitu dimulai dari 1 April hingga 31 Desember untuk satu
tahun anggaran sesuai dengan Pasal 4 UU No. 17 Tahun 2003.
15. Mengapa masa berlaku tersebut?
Karena sesuai undang-undang APBN hanya bisa disusun untuk 1 tahun. Penjelasan:
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah suatu daftar yang memuat
rincian pendapatan dan belanja pemerintah pusat dalam kurun waktu 1 tahun. APBN
bersifat tahunan artinya hanya disusun untuk 1 tahun
16. Bagaimana penyusunan APBN?
a. Perencanaan
b. Pengesahan oleh DPPR
c. Pelaksanaan
d. Pengawasan
17. Siapa saja yang terlibat?
APBN disusun oleh pemerintah dan disahkan oleh DPR APBN diawali bulan Maret
dan berakhir bulan April APBD disusun oleh DPRD dan disahkan oleh
Bupati/Gubernur APBD diawali bulan Januari dan berakhir bulan Desember Dari
uraian di atas
18. Siapa yang memberi persetujuan?
disetujui oleh DPR
19. Bagaimana bilsa APBN tidak di setujui?
Apabila RUU APBN tidak disetujui DPR, maka Pemerintah dapat melakukan
pengeluaran setinggi-tingginya sebesar nilai APBN pada tahun anggaran yang
sebelumnya. Dalam menyusun rancangan APBN pemerintah berpedoman pada
rencana kerja yang disusun untuk mendorong tercapainya tujuan bernegara.
20. Siapa yang terkait dengan uu APBN?
a. DPD
b. DPR
c. PRESIDEN
d. BPK
21. Mengapa APBN haus dengan UU?
Karna APBN harus mempunyai panduan dan aturan
22. Apakah bisa melakukan perubahan?
Bisa. Perubahan APBN dapat terjadi jika perkembangan ekonomi makro tidak sesuai
dengan asumsi atau adanya perubahan keorganisasian pemerintah seperti adanya
pembentukan lembaga baru.

23. Siapa yang melakukan pengawasan/pemeriksaan APBN?


BPK. Badan Pemeriksa Keuangan
24. Adakah pertanggung jawaban APBN?
Ada. Karna semua pembelanjaan/penggunaan harus sesuai dan di pertanggung
jawabkan
25. Apa bentuk pertanggung jawaban APBN?
Pertanggungjawaban pemerintah terhadap pelaksanan APBN disebut dengan PAN
atau Perhitungan Anggaran Negara. PAN ini merupakan salah satu bentuk untuk
mengecek anggaran belanja yang telah direalisasikan dan penerimaan yang telah
dianggarkan.
26. Mengapa pelaksanaan APBN harus dipertanggung jawabkan?
Karna semua pembelanjaan/penggunaan harus sesuai dan di pertanggung jawabkan
27. Mengapa bentuk legal formal pertanggung jawaban adalah UU?
Karna semua bentuk pertanggung jawaban harus mempunyai dasar hukum dan
ketentuan yang kuat maupun mengikat
28. Apa peran Masyarakat?
Masyarakat berperan memberikan masukan maupun membantu melakukan
pengawasan terhadap penggunaan APBN

Anda mungkin juga menyukai