Anda di halaman 1dari 4

Nama: Eka setianingsi

NPM :091801103
Kelas:B / Semester IV

Soal Ujian Semester

Mata Kuliah : Tata Kelola Keuangan Pemerintah

Dosen Pembimbing :Anwar Sadat,S.Sos,M.I.P

PILIHLAH 4 SOAL DARI 6 SOAL YANG ADA


1. Pengeluaran dan penerimaan Negara bagi suatu pemerintahan memegang peranan yang
sangat penting, mengapa demikian. jelaskan?
2.Berdasarkan teori pada prinsipnya keuangan Negara mengandung 4 unsur, jelaskan Ke
empat unsur dimaksud?
3.Sumber-sumber penerimaan Negara atau cara-cara yang dapat ditempuh untuk
Mendapatkan uang dapat digolongkan penerimaan dari pajak dan penerimaan dari Non
pajakserta iuran-iuran lainnya. Jelaskan secara rinci hal tersebut.
4.Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)maupun APBD tidak banyak di persoalkan
cara penyusunannya tapi yang banyak dipersoalkan adalah jumlahangka-angka atau
komposisi serta pertanggung jawaban pelaksanaannya. Jelaskan oleh saudara prosedur
penyusunan APBN/APBD serta bagaimana pertanggung jawaban pelaksanaannya. Jelaskan
oleh saudara prosedur penyusunan APBN/APBD sertabagai mana pertanggung jawaban
pelaksanaannya.
5.Dalam asas-asas umum pengelolaan keuangan Negara di kenal asas yang telah lama
meliputi;asas tahunan,asas universalitas,asas kesatuan,dan asas spesialitas,Jelaskanasas-
asastersebut!
6.Utang pemerintah melonjak dari Rp3.165,13 triliun (2015) menjadi Rp3.466,96 triliun
(2017).Pada akhir Februari 2018,utang pemerintah pusat jumlahnya mencapa
iRp4.034,8triliun."Utang pemerintah meningkat seiring dengan belanja. Secara
struktural,belanja pemerintah pusat tidak banyak berubah terhadap belanja modalnya. Yang
meningkat adalah belanja pegawai,belanja barang,dan pembayaran kewajiban utang,Jelaskan
Analisa Anda tentang hal tersebut.!
Jawab
1.Karena di dalam pengeluaran dan penerima negara salah satu peran pentingnya adalah
Untuk menjalankan dan meningkatkan program-program pemerintah supaya tercapai Guna
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pengertian keuangan Negara menurut
M.Ichan yaitu keungan Negara adalah rencana kegiatan.
3. 1.Pajak sebagai sumber pendapat anutama Sumber pendapatan Negara yang berasal dari
pajak dibagi dalam tujuh sector yaitu Pajak Penghasilan,Pajak Pertambahan Nilai, Pajak
Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan,Pajak Ekspor, Pajak
Perdagangan Internasional serta Bea Masuk Dan Cukai. Besaran tariff pajak sudah
ditentukan oleh undang–undang perpajakanya berlaku. Umumnya pajak mulai dikenakan
saat seseorang sudah memiliki penghasilan dengan Besaran tertentu.
2.Sumber pendapatan negaranon-pajak
Adapun sumber pendapatan Negara non-pajak terdiri dari keuntungan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), pengelolaan sumber daya alam,pinjaman,barangsitaan,percetakan Uang
atau sumbangan.Berikut beberapa contohnya:
1.Sumber penerimaan dari barang–barang yang di kuasai atau milik pemerintah. Barang
barang yang dikuasai Negara ini kemudian disewakan kepada pihak swasta. Kemudian,
Biaya sewanya akan dimasukkan kedalam kas negara sebagai salah satu sumber
Pendapatan negara.
2.Perusahaan yang melakukan monopoli dan oligopoly ekonomi. Seperti disebutkan, Salah
satu sumber pendapatan Negara non-pajak adalah keuntungan Badan Usaha Milik
Negara.Perusahaan Negara biasanya bersifat monopoli dan berskala besar.Keuntungan
Dari BUMN ini menjadi pendapatan Negara yang disisihkan untuk pembiayaan Negara itu
sendiri.
3.Harta terlantar adalah harta peninggalan yang dianggap terlantara tau tidak ada
Seorangpun yang mengajukan klaim atasnya.Maka dalam hal ini Negara berhak
mengumumkan,jika tidak ada ahli waris yang mendatangi dan mengambil haknya dalam
kurun waktu yang ditentukan,harta tersebut menjadi milik negara.
4.Denda yang dijatuhkan untuk kepentingan umum.Denda yang dimaksud adalah
Hukuman berupa sitaan atau pembayaran yang telah disepakati besarannya.Untuk Barang
sitaan biasanya akan di lelang untuk kemudian hasilnya masuk dalam kasnegara.
5.Retribusi dan iuran lainnya. Retribusi sendiri adalah pungutan yang berkaitan dengan
Jasa Negara.Menurut Undang–Undang Nomor 19 Tahun 1997,yang disebut sebagai Objek
retribusi adalah jasa umum atau jasa untuk kepentingan dan pemanfaatan umum, Jasa
usaha dan perizinan tertentu.
3.Hibah
Sumber pendapatan Negara yang ketiga adalah hibah. Hibah adalah pemberian yang
diberikan kepada pemerintah tapi bukan bersifat pinjaman. Hibah sifatnya suka rela dan
diberikan tanpa ada kontrak khusus. Dan abantuan yang di dapat biasanya di peruntukkan
bagi pembiayaan pembangunan. Disamping itu, penerimaan yang berasal dari luar negeri
juga bias berupa pinjaman program atau pinjaman proyek dengan jangka waktu tertentu.
Lembaga internasional yang pernah member bantuannya pada Indonesia antara lain Bank
Dunia(WorldBank),ADB(AseanDevelopmentBank),danIMF(International
MonetaryFund).
4. Mengadakan rapat komisi antar komisi masing-masing dengan mitra kerjanya
(departemen/lembaga teknis). Melakukan proses finalisasi penyusunan RAPBN oleh
pemerintahanTahap pengajuan,pembahasan,dan penetapan APBN Tahapan ini dimulai
dengan pidato presiden sebagai pengantar RUUAPBN dan Nota Keuangan.
Selanjutnya,membahas baik antara menteri keuangan dan panitia anggaran DPR Maupun
antara komisi-komisi dan departemen/lembaga teknis terkait. Hasil dari pembahasan berupa
UUAPBN memuat satu ananggaran sebagai bagian tidak Terpisahkan dari UU tersebut.Satu
ananggaran adalah dokumen anggaran yang Menetapkan alokasi dan
aperdepartemen/lembaga, sektor, subsektor, program, dan proyek/kegiatan. Untuk membia
yaitu gasumum pemerintah dan pembangunan,departemen/lembaga Mengajukan Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga(RKAKL)kepada Departemen Keuangan dan
Bappena suntuk kemudian dibahas menjadi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan
diverifikasi sebelum proses pembayaran.Prosesini Harus diselesaikan dari Oktober hingga
Desember. Dalam pelaksanaan APBN dibuat petunjuk berupa KeputusanPresiden(Kepres)
sebagai Pedoman Pelaksanaan APBN. Dalam melaksanakan pembayaran, kepala
kantor/pimpinanproyek di masing-masing kementerian dan lembaga mengajukanSurat
permintaan Pembayaran kepada Kantor Wilayah Perbendaharaan Negara(KPPN). Persoalan
yang menyangkut pengurusan keuangan Negara yang di urus langsung oleh Pemerintah yang
dituangkan dalam anggaran yang sudah mendapat pertujuan legislative, dalam realisasinya
perlumen dapatcontrol dari berbagai pihak.Menurut saudara bagaimana kenyataannya
sekaran ginicontrol tersebut,baik pihak legislative maupun pihak lainnya yang berkompeten?
Persoalan yang menyangkut pengurusan keuangan Negara yang diurus langsung oleh
Pemerintah yang dituangkan dalam anggaran yangsudah mendapat persetujuan legislatif,
dalam realisasinya perlu mendapat control dari berbagai pihak yaitu
menyangkut.Kesepakatan yang mengandung pemberian persetujuan terhadap rencana
kegiatan yang diajukan oleh lembaga eksekutif,sekaligus merupakan persetujuan pemberian
otorisasi pengeluaran dan pencarian sumber pendanaan untuk membiayai kegiatan tersebut.
Hal-hal pokok dari perubahant rersebut antara lain;pertama,terjadi perubahan mendasar
dalam aspek keuangan daerah,adanya diskresi,serta dana perimbangan sebagaimana akan
mengurangi kecenderungan patronasi dan kooptasi yang dilakukan pusat terhadap daerah
dalam manajemen keuangannya.Dengan adanya diskresi yang luas tersebut,pemerintah
daerah akan dapat menentukan pengeluaran sesuai dengan kebutuhan dan prioritas
daerah.Kondisi tersebut secara bertahap akan mengurangi gejala penyeragaman dalam
pemanfaatan keuangan daerah sehingga daerah akan dapat lebih leluasa menggunakan
inisiatif dan inovasi dalam pemanfaatan anggaran. Hal pokok kedua adalah,terjadinya
pemberdayaan DPRD mewajibkan kepala daerah untuk bertanggung jawab kepada
DPRD.Meningkatnya peran DPRD tersebut akan mempengaruhi hubungan kerja antara
DPRD sebagai unsure legislative (wakil masyarakat) dengan kepala daerah sebagai unsure
eksekutif termasuk dalam hal penyusunan anggaran yang harus mendapat persetujuan DPRD
sebelum dijalankan.Hal pokok ketiga, yaituperubahan mendasar dalam aspek manajemen
pelaksanaan urusan otonomi yang pada gilirannya akan bermuara pada pelayanan
masyarakat.Erareformasi telah menuntut adanya transparansi dari pemerintah daerah dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat,melalui program-programnya yang diwujudkan
dalam bentuk anggaran, dengan tetap harus memperhatikan sisi akauntabel dalam pelayanan.
Masyarakat bukan lagi semata–mata sebagai customer atau client dari pemerintah Daerah tapi
juga sebagai citizen yang memberikan legitimasi politik kepada pemerintah daerah,yang
makin dituntut akauntabel pada electorate-nya.Dari ketiga hal pokok diatas terdapat benang
merah yang jelas berkaitan dengan:anggaran.Pemerintah dalam hal ini akan dapat lebih
leluasa menggunakan ini siatif dan inovasinya dalam menggunakan anggaran,namun disisi
lain DPRD yang merupakan wakil masyarakat yang makin diberdayakan akan tetap
melakukan penilaian kewajaran terhadap anggaran yang disusun oleh unsure eksekutif daerah
dengan memperhatikan arti anggaran sebagai alat pemerintah dalam meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat yang memberikan amanatnya kepada DPRD.Sehingga dengan otonomi
daerah dalam prakteknya terjadi perubahan yang signifykan dalam proses penyusunan
anggaran yang merupakan salah satu dimensi dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah.Arti pentingnya anggaran bagi suatu pemerintahan daerah dapat difahami dari sisi
makna,bahwa anggaran sebagai rencana keuangan pemerintah,dalam menyelengarakan
pemerintahan untuk satu tahun anggaran yang akan datang,dimana penyelenggaraan
pemerintahan itu akan selalu berorientasi pada peningkatan pelayanan dan kesejahteraan
masyarakat. Bilahal ini dikaitkan dengan peran DPRD dalam penetapan anggaran dan
ditengah perkembangan pengertian tentang anggaran yang telah menyimpamg (bias) terhadap
gagasan universal hukum keuangan,ternyata ada satu hal yang harus segera disamakan
persepsi antar pihak terkait tentang pengertian anggaran itu sendiri.Pembiasan pemahaman
selama ini telah menyebabkan timbulnya perbedaan sudut pandang tentang anggaran.Terakhir
dimuat dalam salah satu media local bahwasanya terdapat kesulitan dalam menyamakan
persepsi tentang anggaran.Untuk itu penting rasanya untuk segera menyamakan persepsi
dengan kembali kepada pengertian konsepsional tentangan aggaran,suatu pengertian yang
akan dapat diterima berbagai fihak terkait dengan anggaran,baik eksekutif daerah maupun
legislative yangd alam kontekspolitis kelembagaan merupakan wakil masyarakat dalam hal
penetapan anggaran.
5. AsasTahunan,memberikan persyaratan bahwa anggaran Negara di buat secara tahunan
Yang harus mendapat persetujuan dari badan legislatif(DPR). Asas Universalitas
(kelengkapan), memberikan batasan bahwa tidak diperkenankan Terjadinya percampuran
antara penerimaan Negara dengan pengeluaran negara. Asas Kesatuan, mempertahankan hak
budget dari dewan secara lengkap,berarti semua Pengeluaran harus tercantum dalam
anggaran.Oleh karena itu,anggaran merupakan Anggaran bruto,dimana yang di bukukan
dalam anggaran adalah jumlah brutonya. Asas Spesialitas mensyaratkan bahwa jenis
pengeluaran dimuat dalam mata anggaran tertentu/tersendiri dan diselenggarakan secara
konsisten baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Secara kuantitatif artinya jumlah yang
telah ditetapkan dalam mata anggaran tertentu merupakan batas tertinggi dan tidak boleh
dilampaui. Secara kualitatif berarti penggunaan anggaran hanya dibenarkan untuk mata
anggaran yang telah ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai