Anda di halaman 1dari 21

AKUNTANSI PEMERINTAHAN

DAN
KEUANGAN NEGARA

KELOMPOK 2 OLEH:
NI PUTU HARUNA RATNA DEWI
(1615644004)
DEWA AYU EKA KRISNA PUTRI
(1615644169)
BAB I

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Seiring dengan reformasi, keuangan negara mengalami perubahan-perubahan di
berbagai bidang. Hal tersebut mendukung reformasi sehingga sistem keuangan bisa
berjalan dengan baik. Salah satu perubahan yang signifikan adalah perubahan di bidang
akuntansi termasuk pemerintahan. Perubahan ini sangat penting karena proses dan siklus
akuntansi dihasilkan dari informasi keuangan yang tersedia bagi berbagai pihak sesuai
dengan tujuan masing-masing. Keuangan pemerintahan dan tugas akuntansi pemerintahan
berkaitan erat sehingga sistem dan proses yang lama dalam akuntansi pemerintahan
banyak menimbulkan berbagai kendala yang tidak mendukung terwujudnya good
governance dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Akuntansi pemerintahan merupakan salah satu bidang akuntansi yang berkaitan
dengan lembaga pemerintahan. Akuntansi Pemerintahan memiliki karakteristik khusus
diantaranya lebih menekankan pada pencatatan pelaksanaan anggaran negara serta pelaporan
realisasinya. Data Keuangan Negara yang digunakan dalam akuntansi pemerintahan yaitu
untuk memberikan informasi mengenai transaksi ekonomi dan keuangan pemerintah kepada
pihak ekskutif, legislatif, yudikatif dan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
– Apa definisi dari akuntansi pemerintah ?
– Apa pengertian dari keuangan negara?
– Apa saja hak serta kewajiban dalam pengurusan keuangan negara ?
– Apa saja yang menjadi asas-asas umum pengelolaan keuangan negara ?
– Meliputi apa saja ruang lingkup pengelolaan keuangan negara ?
– Apa hubungan antara akuntansi pemerintahan dengan keuangan negara ?
– Apa pengertian dari pengawasan keuangan negara ?
– Apa yang menjadi tujuan dari pengawasan keuangan negara ?
– Apa yang menjadi landasan dari kebijakan pengawasan ?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai diantaranya :
– Untuk mengetahui dan memahami definisi dari akuntansi pemerintah
– Untuk mengetahui dan memahami definisi dari keuangan negara
– Untuk dapat membandingkat serta mengetahui hak dan kewajiban dalam pengurusan
keuangan negara
– Agar dapat mengetahui dengan jelas apa saja yang menjadi asas-asas umum dalam
pengelolaan keuangan negara
– Untuk dapat mengetahui ruang lingkup dari pengelolaan keuangan negara
– Untuk dapat mengetahui hubungan yang terjalin antara akuntansi pemerintah dengan
keuangan negara
– Untuk dapat memahami serta mengetahui definisi dari pengawasan keuangan negara
– Agar memahami tujuan dari pengawasan keuangan negara
– Agar mengetahui landasan-landasan yang digunakan dalam kebijakan pengawasan
BAB II

PEMBAHASAN
SAK (IAI)

A. Pengertian Akuntansi Pemerintah


PP NO. 105
Tahun 2000
Akuntansi pemerintah adalah suatu aktivitas pemberian jasa untuk menyediakan
informasi keuangan pemerintah berdasarkan proses pencatatan, pengklarifikasian,
pengikhtisaran sutau transaksi keuangan pemerintah, serta penafsiran atas informasi
Komite SAP keuangan dan tunduk pada Standar Akuntansi Keuangan Pemerintah atau SAP.
Pusat dan Daerah tujuan akuntansi pemerintah adalah menyajikan informasi bagi para pengambil
keputusan tentang kejadian-kejadian ekonomi yang penting dan mendasar serta membantu
mempersiapkan informasi tentang bagaimana cara mereka mengalokasikan sumber-sumber
yang serba terbatas seperti modal, tenaga kerja, tanah dan bahan baku guna mencapai tujuan
UU NO. 17 Tahun
yang diinginkan oleh pemerintah.
2003

UU NO. 1 Tahun
2004
SAK (IAI)

B. Pengertian Keuangan Negara

Keuangan Negara menurut UU No. 17 Tahun 2003 adalah seluruh kekayaan


Negara, termasuk didalamnya segala bagian-bagian harta milik kekayaan itu dan segala hak
dan kewajiban yang timbul karenanya, baik kekayaan yang berada dalam pengurusan para
pejabat-pejabat atau lembaga-lembaga yang termasuk pemerintah, maupun berada dalam
penguasaan dan pengurusan bank-bank pemerintah, dan status hukum publik atau perdata.
C. Penguasaan Keuangan Negara
1. Hak-hak Negara
Hak Negara adalah segala hak atau usaha yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mengisi kas
Negara. Hak-hak itu antara lain:

– Hak menarik pajak


– Hak mencetak uang
Penyelenggaraan Negara disamping membutuhkan biaya yang cukup
Mencetak uang adalah salah satu hak pemerintah yang paling penting.
besar, pemerintah sendiri membutuhkan dana untuk melaksanakan
Pelaksanaannya diselenggarakan oleh Bank Indonesia selaku bank sentral.
kewajiban-kewajibannya kepada masyarakat. Sampai saat ini pajak
Sedangkan proses percetakan uangnya dilaksanakan oleh Perusahaan
masih merupakan sumber penerimaan terbesar bagi Negara.
Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri).
– Hak menarik iuran dan pungutan
– Hak mengadakan pinjaman
Berbeda dengan pajak, yang tidak memiliki hubungan langsung
Hak pemerintah untuk mengadakan pinjaman meliputi pinjaman dalam
dengan barang, atau jasa yang diterima masyarakat dari pemerintah,
negeri maupun pinjaman luar negeri. Pinjaman dalam negeri dalam hal ini
hak pemerintah menarik iuran dan pungutan ini memiliki kaitan
dapat dibedakan atas pinjaman jangka panjang dan pinjaman jangka
langsung dengan barang atau jasa yang akan diserahkan pemerintah
pendek. Pinjaman jangka pendek diperoleh dengan mengambil uang muka
kepada masyarakat.
pada Bank Indonesia. Sedangkan pinjaman jangka panjang dilakukan
dengan menerbitkan kertas-kertas berharga seperti obligasi, dan – Hak mengadakan pinjaman paksa
menjualnya kepada masyarakat. Yang dimaksud adalah melakukan potongan nilai uang atau sanering.
Tindakan ini jarang dilakukan pemerintah, dan hanya dilakukan bila
perekonomian berada dalam keadaan benar-benar sulit.
C. Penguasaan Keuangan Negara
B. Pengertian Keuangan Negara
2. Kewajiban-kewajiban Negara

Kewajiban-kewajiban Negara dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:

a. Kewajiban menyelenggarakan tugas-tugas Negara b. Kewajiban membayar tagihan-tagihan yang


datang dari pihak ketiga
Kewajiban menyelenggarakan tugas-tugas negara
secara yuridis sepenuhnya didasarkan atas amanat yang Kewajiban membayar tagihan-tagihan yang
terkandung dalam pembukaan UUD 1945 yang dimana dapat datang dari pihak ketiga, pada umumnya berkaitan
disimpulkan , bahwa kewajiban-kewajiban negara dalam dengan adanya pekerjaan, barang atau jasa yang
hubungannya dengan penyelenggraan tugas-tugas negara diterima pemerintah dari pihak ketiga yang
meliputi hal-hal berikut : bersangkutan.
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.
3. Ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia.
D. Asas-asas Umum Pengelolaan Keuangan Negara

Keuangan negara merupakan uang rakyat, bersumber dari rakyat dan


dipergunakan semata-mata untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat. Karena hal ini
merupakan amanat rakyat maka untuk mewujudkannya, regulasi pengelolaan keuangan
negara diperlukan sebagai pedoman yang berfungsi untuk menjamin keteraturan dan
kesesuaian pengelolaan keuangan negara aturan pokok yang ditetapkan dalam Undang-
Undang Dasar 1945 ke dalam asas-asas umum pengelolaan keuangan negara sebagai
pencerminan penerapan kaidah-kaidah yang baik (best practices) dalam pengelolaan
keuangan negara dan menjamin terselenggaranya prinsip-prinsip
pemerintahan daerah.
Asas-asas umum pengelolaan keuangan negara merupakan suatu kesatuan
yang utuh dan tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya, yang terdiri dari:
– Azas tahunan, artinya membatasi masa berlakunya – Proporsionalitas, yaitu asas yang mengutamakan
atau periode anggaran untuk suatu tahun tertentu, keseimbangan antara hak dan kewajiban Penyelenggara
mulai dari 1 Januari – 31 Desember. Negara, serta teralokasinya sumber daya yang tersedia
– Asas universalitas, mengharuskan agar setiap secara proporsional terhadap hasil yang akan dicapai.
transaksi keuangan ditampilkan secara utuh dalam – Keterbukaan, yaitu asas yang membuka diri terhadap hak
dokumen anggaran. masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur,
– Asas spesialitas, mewajibkan agar kredit anggaran dan tidak diskriminatif tentang pengelolaan keuangan
yang disediakan terinci secara jelas peruntukannya. negara dalam setiap tahapannya, baik dalam perencanaan
dan penganggaran, pelaksanaan anggaran, pertanggung-
– Asas kesatuan, menghendaki agar semua Pendapatan jawaban, maupun hasil pemeriksaan, dengan tetap
dan Belanja Negara/Daerah disajikan dalam satu memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi,
dokumen anggaran. golongan, dan rahasia negara.
– Akuntabilitas berorientasi pada hasil, yaitu asas – Pemeriksaan keuangan oleh badan pemeriksa yang
yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil bebas dan mandiri, artinya pemeriksaan atas tanggung
akhir dari kegiatan Penyelenggara Negara, khususnya jawab dan pengelolaan keuangan negara/daerah dilakukan
pengelolaan keuangan negara harus dapat oleh badan pemeriksa yang independen, dalam hal ini
dipertanggung-jawabkan kepada masyarakat atau adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara
– Profesionalitas, yaitu asas yang mengutamakan
keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan
peraturan perundang-undangan, khususnya dalam
pengelolaan keuangan negara. Oleh karena itu, sumber
daya manusia di bidang keuangan negara harus
profesional
E. Ruang Lingkup Pengelolaan Keuangan Negara
Dilihat dari pihak yang mengelolanya, keuangan Negara dapat dikelompokkan kedalam dua bagian yaitu:

1. Yang pengelolaannya dipisahkan


Komponen keuangan Negara yang pengeloalaannya dipisahkan adalah komponen keuangan Negara yang
pengelolaannya diserahkan kepada BUMN dan Lembaga-lembaga Keuangan Milik Negara. Adapun bentuk BUMN dalam
pasal 1 dan 2 memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Perusahaan Jawatan b. Perusahaan Umum Negara


Ciri-ciri: Ciri-ciri:
a) Bersifat memberi pelayanan kepada masyarakat a) Bersifat melayani kepentingan umum, namun juga
b) Statusnya berlainan dengan hukum public diharapkan dapat memupuk keuntungan

c) Modalnya merupakan bagian dari anggaran pendapatan dan b) Berstatus badan hukum dan diatur berdasarkan
belanja Negara yang dikelola oleh departemen yang ketentuan UU No. 19 Tahun 1969
membawahinya
c) Sampai tingkat tertentu menerima subsidi dari
pemerintah
d) Seluruh modalnya merupakan milik Negara yang
diambil dari kekayaan Negara yang dipisahkan dan
tidak terbagi ke dalam bentuk saham-saham
.
c. Perusahaan Perseroan Negara
Ciri-ciri:
a) Bersifat mengejar keuntungan
b) Berstatus badan hukum dan berbentuk perseroan terbatas
c) Tidak menerima subsidi dan fasilitas dari pemerintah
d) Seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh pemerintah
serta terbagi kedalam bentuk saham Sedangkan mengenai lembaga-lembaga keuangan
Negara sesuai dengan UU No 14 Tahun 1968 dimana
pelaksanaannya dilakukan antara lain oleh Bank dan
Lembaga Keuangan Milik Negara sebagai berikut :
Bank Indonesia, BNI 46, BRI, Bank Tabungan
Negara, Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara,
Bank Ekspor Impor Indonesia, Bank
Pembangunan Indonesia
Saat ini kecuali Bank Indonesia, seluruh lebaga-
lembaga keuangan Negara dialihkan bentuknya menjadi
Persero dan masuk dalam kelompok BUMN.
.
2. Yang dikelola langsung oleh Negara
Komponen keuangan Negara yang dikelola langsung oleh Negara terdiri dari 2 bagian yaitu:

a. APBN b. Barang-barang Milik Negara


Penyelenggaraan APBN ditetapkan setiap tahun berdasarkan UU Mengenai barang-barang milik Negara, yang dimaksud
dan kemudian diatur kembali dengan ketetapan Presiden. dalam hal ini meliputi baik barang-barang tetap, barang-
Sedangkan pelaksanaannya secara terperinci diatur oleh berbagai barang bergerak, hewan-hewan, maupun barang-barang
bentuk UU dan Peraturan lainnya. dalam bentuk persediaan.
.
F. Hubungan Akuntansi Pemerintahan Dengan Keuangan Negara

Dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya keuangan Negara terdiri dari tiga komponen sebagai berikut :
1. Badan-badan Usaha Milik Negara
2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
3. Barang-barang Milik Negara

Dari ketiga komponen keuangan Negara ini, Badan-badan Usaha Milik Negara, dikelola sebagaimana
layaknya pengelolaan perusahaan-perusahaan swasta yang bertujuan mencari laba. Demikian pula
akuntansinya. Dengan demikian hanya APBN dan Barang-barang Milik Negara sajalah yang benar-benar
merupakan objek akuntansi pemerintahan. Adapun badan-badan Usaha Milik Negara dengan sendirinya
merupakan objek dari akuntansi perusahaan.

G. Pengertian Pengawasan Keuangan Negara

Pengawasan menurut yang disepakati pada seminar UU Perbendaharaan Negara tanggal 30 Agustus
1970 adalah suatu kegiatan untuk memperoleh kepastian apakah pelaksanaan suatu pekerjaan atau
kegiatan itu dilakukan sesuai dengan rencana, aturan-aturan dan tujuan yang telah ditetapkan.
H. Tujuan Pengawasan Keuangan Negara
Tujuan pengawasan keuangan Negara pada dasarnya adalah:
1. Untuk menjaga agar anggaran yang disusun benar-benar dapat dijalankan.
2. Untuk menjaga agar kegiatan pengumpulan penerimaan dan pembelajaan pengeluaran
Negara sesuai dengan anggaran yang telah digariskan.
3. Untuk menjaga agar pelaksanakan APBN benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.
I. Landasan Kebijakan Pengawasan

Landasan kebijaksanaan pengawasan dalam organisasi pemerintah adalah TAP


MPR No II/MPR/1988 tentang GBHN yang telah menggariskan pokok-pokok arah dan
kebijakan pembangunan aparatur pemerintah sebagai berikut:
1. Pembangunan aparatur pemerintah diarahkan untuk menciptakan aparatur yang
efisien, efektif dan berwibawa serta mampu melaksanakan seluruh tugas umum
pemerintahan dan pembangunan dengan sebaik-sebaiknya dengan dilandasi semangat
dan sikap pengabdian pada masyarakat, bangsa dan Negara.
2. Kebijaksanaan dan langkah-langkah penertiban aparatur pemerintah perlu dilanjutkan
dan semakin ditingkatkan terutama dalam rangka menanggulangi masalah korupsi,
penyalahgunaan wewenang, kebocoran dan penerobosan kekayaan dan keuangan
Negara, pemungutan liar serta berbagai bentuk penyelewengan lainnya yang dapat
mengahambat pelaksanaan pembangunan serta merusak citra dan wibawa aparatur
pemerintah.
BAB III

KESIMPULAN
J. Kesimpulan
Akuntansi pemerintah adalah suatu aktivitas pemberian jasa untuk menyediakan
informasi keuangan pemerintah berdasarkan proses pencatatan, pengklarifiksian,
pengikhtisaran suatau transaksi keuangan pemerintah, serta penafsiran atas informasi
keuangan dan tunduk pada standar akuntansi keuangan pemerintah atau SAP.
Penerbitan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) sudah cukup lama diusulkan
melalui proses yang lama akhirnya pemerintah menerbitkan PP Nomor 24 Tahun 2005
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan yang membuka sejarah baru dalam pengelolaan
keuangan negara karena Indonesia akhirnya memiliki SAP yang sesuai dengan fungsi
akuntansi.
Tujuan akuntansi pemerintah adalah menyajikan informasi bagi para pengambil
keputusan tentang kejadian-kejadian ekonomi yang penting dan mendasar serta
membantu mempersiapkan informasi tentang bagaimana cara mereka mengalokasikan
sumber-sumber yang serba terbatas seperti modal, tenaga kerja, tanah dan bahan baku
guna mencapai tujuan yang diinginkan oleh pemerintah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai