Anda di halaman 1dari 91

Keuangan Negara

?
MATERI
1
Efek Rumah Kaca
2
Penyebab Pemanasan Global

3 4
Dampak Pemanasan Pencegahan Pemanasan
Global Global Materi 6-10
1
Efek Rumah Kaca
Pengertian Keuangan Negara

1
Pengertian Keuangan Negara

Dasar Hukum

Hak Negara miliki dan dapat


dinilai dengan uang

Ruang Lingkup Keuangan Negara


Pengertian Keuangan Negara

Pengertian Keuangan Negara

Keuangan negara merupakan kekayaan yang dikelola oleh pemerintah yang


meliputi uang dan barang yang dimiliki, kertas berharga yang bernilai uang yang
dimiliki, hak dan kewajiban yang dapat dinilai dengan uang, dana-dana pihak
ketiga yang terkumpul atas dasar potensi yang dimiliki yang dijamin oleh
pemerintah baik pusat, daerah, badan-badan usaha, yayasan, dan lain
sebagainya.
Secara ringkas keuangan negara dapat diartikan sebagai sebuah hak yang dapat

1
dinilai dengan uang yang dapat dijadikan milik negara
Pengertian Keuangan Negara

Dasar Hukum

Dalam Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara


(UUKN), makna keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang
dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu, baik berupa uang maupun
berupa barang yang dapat dijadikan milik negara yang berkaitan dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.

1
Pengertian Keuangan Negara

Hak Negara miliki dan dapat dinilai dengan


uang
1. mengenakan
2. Penerimaan 3. Pengeluaran
pajak kepada warga
negara negara
negara

5. Kekayaan 6. Kekayaan pihak lain


4. Pengeluaran negara/daerah yang yang dikuasai
daerah dikelola sendiri peemrintah

1 7. kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan


menggunakan fasilitas yang diberikan pemerintah.
Pengertian Keuangan Negara

Ruang Lingkup Keuangan Negara

Selanjutnya, ruang lingkup keuangan negara tersebut dikelompokkan dalam tiga


bidang pengelolaan yang bertujuan mengklasifikasikan pengelolaan keuangan
negara. Pengklasifikasiannya yaitu seperti;
1. bidang pengelolaan pajak;
2. bidang pengelolaan moneter;

1
3. bidang pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan.
2
Hubungan Keuangan Negara
dengan Hukum
Hubungan Keuangan Negara
dengan Hukum

Pada akhir abad ke-20, Indonesia mulai menerapkan


hukum keuangan negara. Hukum ini menerangkan bahwa
negara mampu dan bisa memiliki otoritas di urusan warga
negaranya. Hukum ini adalah beberapa hukum tertulis
yang terkumpul untuk mengatur hak dan kewajiban yang
dimiliki negara dalam bidang keuangan baik berbentuk
uang maupun barang yang terkait dalam kegiatan negara
dan publik. Landasan hukum ini terletak di pembukaan
UUD 1945 untuk mencapai tujuan negara.

2
Hubungan Keuangan Negara
dengan Hukum

Dalam menerapkan hukum tentunya terdapat landasan yang mampu


memperkuat kedudukan hukum tersebut. Landasan hukum keuangan
negara tidak hanya terletak di pembukaan Undang Undang Dasar (UUD)
1945 tetapi juga di pasal 23A hingga 23E UUD 1945 yang berkaitan
dengan keuangan negara. Terdapat beberapa landasan lain yang berasal
dari undang undang (UU). UU yang dimaksud antara lain seperti UU no.
17 tahun 2013 tentang keuangan negara, UU no. 1 tahun 2004 tentang
pembendaharaan negara, UU no. 3 tahun 2004 tentang Bank Indonesia dan
lain sebagainya. Hukum keuangan ini memiliki kedudukan di hukum
publik namun tidak tertutup kemungkinan untuk berada di hukum privat
juga yang bersinggungan dengan kepentingan negara. Oleh karena itu,
hukum ini memiliki jangkauan yang termasuk luas.

2
3
Landasan Hukum Keuangan
Negara
Landasan Hukum Keuangan Negara

3
Dasar Konstitusional Undang-Undang yang Berkaitan dengan
Keuangan Negara
Landasan Hukum Keuangan Negara

Pasal 23 UUD 1945


1. Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud
dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun
dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka
dan bertanggung jawab untuk sebesar kemakmuran
rakyat;
2. Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan
belanja negara diajukan oleh Presiden untuk dibahas
bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan
memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah;
3. Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui
rancangan anggaran pendapatan dan belanja Negara yang

3
diusulkan oleh Presiden, Pemerintah menjalankan
Dasar Konstitusional anggaran pendapatan dan belanja negara tahun lalu.
Landasan Hukum Keuangan Negara

Pasal 23A
Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk
keperluan negara diatur dengan undang-undang.

Pasal 23B
Macam dan harga mata uang ditetapkan dengan
undangundang.

Pasal 23C
Hal-hal lain mengenai keuangan negara diatur dengan
undang-undang.

Pasal 23D

3
Dasar Konstitusional Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan,
kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan
independensinya diatur dengan undang-undang.
Landasan Hukum Keuangan Negara

Pasal 23E
1. Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab
tentang keuangan negara diadakan satu Badan Pemeriksa
Keuangan yang bebas dan mandiri;
2. Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada
Dewan Perwakilan Rakyat, dan Dewan Perwakilan
Daerah, sesuai dengan kewenangannya;
3. Hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti oleh lembaga
perwakilan dan/atau badan sesuai dengan undang-undang.

3
Dasar Konstitusional
Landasan Hukum Keuangan Negara
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 3 tahun 2004 tentang
Perubahan Undang-Undang Nomor 23 tahun 1999
tentang Bank Indonesia;
4. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban
Keuangan Negara;
5. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2006 tentang Badan
Pemeriksa Keuangan;
6. Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara yang ditetapkan setiap tahun. Kecuali ditolak

3
Dewan Perwakilan Rakyat, maka Undang-Undang Undang-Undang yang Berkaitan dengan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang lalu Keuangan Negara
tetap digunakan.
4
Penyebab Pemanasan Global
Penerimaan Keuangan
Negara
Keuangan negara dan pemerintahan bersumber dari berbagai penerimaan.
Seluruh sumber keuangan negara dan pemerintahan diperhitungkan
dengan hati-hati, cermat, dan akuntabel sehingga seluruh pendapatan
dapat dialokasikan menjadi anggaran yang jelas peruntukannya. Pada
prinsipnya seluruh penggunaan keuangan negara bertujuan meningkatkan
taraf hidup masyarakat. Pembangunan bangsa secara materiil dan spiritual
serta pembangunan infrastruktural yang diarahkan pada tujuan utama,
yaitu memakmurkan dan menyejahterakan masyarakat.

Semua jenis sumber keuangan pemerintah merupakan sumber keuangan


dana umum. Sumber keuangan tersebut dapat berasal dari pajak properti,
pajak penjualan, pajak penghasilan, perizinan, perparkiran, dan beban
jasa. Sumber keuangan lainnya adalah bantuan (grant) dari unit
pemerintah lain, seperti federal dan donasi dari pihak lain yang diterima

4
oleh pemerintah.
Penerimaan Keuangan
Negara
Penerimaan pemerintah diperoleh dari penerimaan pajak. Sumber-sumber
penerimaan pemerintah ataupun cara-cara yang dapat ditempuh pemerintah
untuk mendapatkan uang pada intinya dapat digolongkan sebagai berikut:

Denda-denda dari
Pajak
Perampasan

Retribusi Sumbangan Masyarakat

Keuntungan dari Percetakan Uang Kertas

4
Perusahaan Negara

Pinjaman Hadiah
Penerimaan Keuangan
Negara
Penerimaan pemerintah diperoleh dari penerimaan pajak. Sumber-sumber
penerimaan pemerintah ataupun cara-cara yang dapat ditempuh pemerintah
untuk mendapatkan uang pada intinya dapat digolongkan sebagai berikut:

Pajak

yaitu pembayaran iuran oleh rakyat kepada pemerintah yang


dapat dipaksakan dengan tanpa balas jasa, yang secara
langsung dapat ditunjuk. Misalnya, pajak kendaraan
bermotor, pajak penjualan, dan sebagainya.

4
Penerimaan Keuangan
Negara
Penerimaan pemerintah diperoleh dari penerimaan pajak. Sumber-sumber
penerimaan pemerintah ataupun cara-cara yang dapat ditempuh pemerintah
untuk mendapatkan uang pada intinya dapat digolongkan sebagai berikut:

Retribusi

yaitu pembayaran dari rakyat kepada pemerintah, yang di


dalamnya terdapat hubungan antara balas jasa yang langsung
diterima dengan adanya pembayaran retribusi. Misalnya, uang
kuliah, uang langganan air minum, dan uang langganan listrik

4
Penerimaan Keuangan
Negara
Penerimaan pemerintah diperoleh dari penerimaan pajak. Sumber-sumber
penerimaan pemerintah ataupun cara-cara yang dapat ditempuh pemerintah
untuk mendapatkan uang pada intinya dapat digolongkan sebagai berikut:

Keuntungan dari
Perusahaan Negara

Penerimaan yang berasal dari sumber ini


merupakan penerimaan pemerintah dari hasil
penjualan (harga) barang yang dihasilkan oleh
perusahaan negara.

4
Penerimaan Keuangan
Negara
Penerimaan pemerintah diperoleh dari penerimaan pajak. Sumber-sumber
penerimaan pemerintah ataupun cara-cara yang dapat ditempuh pemerintah
untuk mendapatkan uang pada intinya dapat digolongkan sebagai berikut:

Pinjaman

Pinjaman ini berasal dari luar negeri ataupun dari dalam negeri.
Pada umumnya negara-negara yang sedang berkembang
mengandalkan pembiayaan pembangunannya sebagian besar

4
pada pinjaman ini.
Penerimaan Keuangan
Negara
Penerimaan pemerintah diperoleh dari penerimaan pajak. Sumber-sumber
penerimaan pemerintah ataupun cara-cara yang dapat ditempuh pemerintah
untuk mendapatkan uang pada intinya dapat digolongkan sebagai berikut:

Sumbangan Masyarakat

Sumbangan masyarakat untuk jasa-jasa yang


diberikan oleh pemerintah, misalnya
pembayaran biaya-biaya perizinan (lisensi), toll

4
atau pungutan sumbangan di jalan raya tertentu
seperti di Jagorawi.
Penerimaan Keuangan
Negara
Penerimaan pemerintah diperoleh dari penerimaan pajak. Sumber-sumber
penerimaan pemerintah ataupun cara-cara yang dapat ditempuh pemerintah
untuk mendapatkan uang pada intinya dapat digolongkan sebagai berikut:

Percetakan Uang Kertas

Karena sifat dan fungsinya, pemerintah


memiliki kekuasaan yang tidak dimiliki oleh
para individu dalam masyarakat.

4
Penerimaan Keuangan
Negara
Penerimaan pemerintah diperoleh dari penerimaan pajak. Sumber-sumber
penerimaan pemerintah ataupun cara-cara yang dapat ditempuh pemerintah
untuk mendapatkan uang pada intinya dapat digolongkan sebagai berikut:

Hadiah

Sumber dana jenis ini dapat terjadi seperti pemerintah pusat


memberikan hadiah kepada pemerintah daerah atau dari swasta
kepada pemerintah dan dapat pula terjadi dari pemerintah suatu
negara kepada pemerintah negara lain. Penerimaan negara dari

4
sumber ini sifatnya adalah volunter tanpa balas jasa, baik langsung
maupun tidak langsung (Suparmoko, 1987: 94-95).
5
Pengeluaran Keuangan Negara
Pengeluaran Keuangan
Negara

5 Definisi Kebijakan Fiskal dan


Relevansinya dengan Pengeluaran
Keuangan Negara

Macam-macam Pengeluaran
Negara
Pengeluaran Keuangan
Negara
Definisi Kebijakan Fiskal dan Relevansinya dengan
Pengeluaran Keuangan Negara

Pengeluaran negara atau pengeluaran pemerintah merupakan salah satu instrumen dari
kebijakan fiskal. Nenti Simbolon dalam jurnal Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi
Pengeluaran Pemerintah Indonesia (2012), kebijakan fiskal merupakan salah satu instrumen
dari kebijakan makroekonomi. Kebijakan makroekonomi adalah kebijakan dengan tujuan
untuk mencapai output yang tinggi dengan laju pertumbuhan yang cepat. Selain itu untuk
mencapai kesempatan kerja yang tinggi, stabilitas harga, serta keseimbangan dalam neraca
pembayaran. Pengeluaran pemerintah di Indonesia terlihat dalam anggaran belanja negara
Indonesia. Anggaran pemerintah ini memiliki dampak substansial terhadap perekonomian.

5
Pengeluaran Keuangan
Negara
Macam-macam Pengeluaran Negara

1. Belanja pegawai 2. Belanja Barang 3. Belanja Rutin

6. Berbagai pengeluaran non


4. Bunga dan Cicilan Hutang 5. Subsidi
departemen

5
6
Pengelolaan Keuangan
Negara
Pengelolaan Keuangan
Negara

6
Pengertian Pengelolaan Keuangan Negara

Penerapan Best Practice (kaidah-kaidah yang


baik) dalam Pengelolaan Keuangan dan Ruang
Lingkup Pengelolaan Keuangan Negara

Asas-Asas dalam Pengelolaan Keuangan


Negara

Pengelola Keuangan Negara Menurut M.


Djafar Saidi
Pengelolaan Keuangan
Negara
Pengertian Pengelolaan Keuangan Negara

Pengelolaan keuangan negara adalah keseluruhan kegiatan pejabat


pengelola keuangan negara sesuai dengan kedudukan dan
kewenangannya, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,
dan pertanggungjawaban. Prinsip dasar dalam pengelolaan keuangan
negara merupakan bagian dari pelaksanaan pemerintahan, dengan
memaksimalkan keuangan yang tersedia, yang diorientasikan pada
pembiayaan seluruh kegiatan (program) yang telah ditetapkan.

6
Pengelolaan Keuangan
Negara
Penerapan Best Practice (kaidah-kaidah yang baik) dalam Pengelolaan Keuangan
dan Ruang Lingkup Pengelolaan Keuangan Negara

Pencerminan best practices (penerapan kaidah-kaidah yang baik) dalam


pengelolaan keuangan negara, antara lain:
1. akuntabilitas berorientasi pada hasil;
2. profesionalitas;
3. proporsionalitas;
4. keterbukaan dalam pengelolaan keuangan negara;
5. pemeriksanaan keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas dan mandiri.

Ruang lingkup pengelolaan keuangan negara meliputi hal-hal berikut: 1.


perencanaan keuangan negara; 2. pelaksanaan keuangan negara; 3. pengawasan

6 keuangan negara; 4. pertanggungjawaban keuangan negara


Pengelolaan Keuangan
Negara
Asas-Asas dalam Pengelolaan Keuangan Negara

Asas Kesatuan Asas Universalitas Profesionalitas

Asas tahunan membatasi masa


berlakunya anggaran untuk suatu Asas spesialitas Proporsionalitas
tahun tertentu

Keterbukaan dalam Pemeriksaan dilakukan oleh


Akuntabilitas berorientasi
pengelolaan keuangan badan yang bebas dan
pada hasil
negara Mandiri

6
Pengelolaan Keuangan
Negara
Asas-Asas dalam Pengelolaan Keuangan Negara

Asas Kesatuan

Menurut UUKN, yaitu menghendaki agar semua


pendapatan dan belanja pemerintah disajikan dalam satu
dokumen anggaran;

6
Pengelolaan Keuangan
Negara
Asas-Asas dalam Pengelolaan Keuangan Negara

Asas Universalitas

asas universalitas, yaitu mengharuskan agar setiap


transaksi keuangan ditampilkan secara utuh dalam
dokumen anggaran;

6
Pengelolaan Keuangan
Negara
Asas-Asas dalam Pengelolaan Keuangan Negara

Profesionalitas

Profesionalitas, yaitu asas yang mengutamakan keahlian


berdasarkan kode etik dan ketentuan peraturan
perundangundangan yang berlaku

6
Pengelolaan Keuangan
Negara
Asas-Asas dalam Pengelolaan Keuangan Negara

Asas spesialitas

asas spesialitas, yaitu mewajibkan agar kredit


anggaran yang disediakan terperinci dan jelas
peruntukannya.

6
Pengelolaan Keuangan
Negara
Asas-Asas dalam Pengelolaan Keuangan Negara

Proporsionalitas

Proporsionalitas, yaitu asas yang mengutamakan


keseimbangan antara hak dan kewajiban pengelola
keuangan negara

6
Pengelolaan Keuangan
Negara
Asas-Asas dalam Pengelolaan Keuangan Negara

Keterbukaan dalam
pengelolaan keuangan
negara

yaitu asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat


untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak
diskriminatif tentang pengelolaan keuangan negara,
dengan tetap memerhatikan perlindungan hak asasi
pribadi, golongan, dan rahasia negara.

6
Pengelolaan Keuangan
Negara
Asas-Asas dalam Pengelolaan Keuangan Negara

Akuntabilitas berorientasi
pada hasil

yaitu asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan


hasil akhir kegiatan pengelolaan keuangan negara harus
dapat dipertanggung jawabkan kepada rakyat sebagai
pemegang kedaulatan tertinggi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yangberlaku.

6
Pengelolaan Keuangan
Negara
Asas-Asas dalam Pengelolaan Keuangan Negara

Pemeriksaan dilakukan oleh


badan yang bebas dan
Mandiri

yaitu asas yang memberikan kebebasan bagi badan pemeriksa


keuangan untuk melakukan pemeriksaan keuangan negara,
dengan tidak dipengaruhi oleh siapa pun.

6
Pengelolaan Keuangan
Negara
Pengelola Keuangan Negara Menurut M. Djafar Saidi

6 Presiden Menteri Keuangan Menteri/Pimpinan


Lembaga
Pengelolaan Keuangan
Negara
Pengelola Keuangan Negara Menurut M. Djafar Saidi

6 Bendahara Pejabat lain


7
Pertanggungjawaban
Keuangan Negara
Pertanggungjawaban Keuangan Negara

Definisi Keuangan Negara

7
Prinsip Pengelolaan Keuangan Negara
dan Relevansinya dengan
Pertanggungjawaban Keuangan
Negara

Kekuasaan Atas Pengelolaan


Keuangan Negara
Pertanggungjawaban Keuangan Negara

Definisi Keuangan Negara

Menurut Pasal 1 Angka 1 UU No.17 Tahun 2003, Keuangan


negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat
dinilai dengan uang; serta segala sesuatu baik berupa uang
maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara
berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.

7
Pertanggungjawaban Keuangan Negara

Prinsip Pengelolaan Keuangan Negara dan Relevansinya dengan


Pertanggungjawaban Keuangan Negara

Prinsip Pengelolaan Keuangan Negara Menurut Pasal 3 UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara:
• Keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis,
efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
• Perubahan APBN/APBD dan Pertanggungjawaban APBN/APBD setiap tahun ditetapkan dengan
UU/PERDA.
• APBN/APBD mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan
stabilisasi
• Semua pemasukan dan pengeluaran uang Negara/Daerah dalam tahun anggaran yang bersangkutan
harus masuk APBN/APBD.

7
Pertanggungjawaban Keuangan Negara

Prinsip Pengelolaan Keuangan Negara dan Relevansinya dengan


Pertanggungjawaban Keuangan Negara

Selain itu, perlu ditegaskan prinsip yang berlaku universal bahwa barang siapa yang diberi
wewenang untuk menerima, menyimpan, dan membayar atau menyerahkan uang, surat berharga,
atau barang milik negara bertanggung jawab secara pribadi atas semua kekurangan yang terjadi
dalam pengurusannya. Kewajiban untuk mengganti kerugian negara oleh para pengelola keuangan
negara dimaksud merupakan unsur pengendalian internal yang andal.
Pada dasarnya setiap pengurusan dan/atau setiap pemberian kepercayaan mengandung unsur
tanggung jawab bagi penerima kepercayaan. Oleh karena itu, setiap pengurusan pada hakikatnya
harus dihubungkan dengan pertanggungjawaban.

7
Pertanggungjawaban Keuangan Negara

Kekuasaan Atas Pengelolaan Keuangan Negara

Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara


sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan (Pasal 6 ayat 1 UU No. 17 Tahun 2003)
Kekuasaan tersebut,
• Dikuasakan kepada Menkeu selaku pengelola fiskal dan Wakil Pemerintah dalam kepemilikan
kekayaan negara yang dipisahkan;
• •Dikuasakan kepada menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Penggunaan
Barang kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya
• •Diserahkan kepada Gubernur/bupati/walikota selaku kepala pemerintahan daerah untuk
mengelola keuangan daerah dan mewakili Pemda dalam memiliki kekayaan daerah.

7
8
APBN dan APBD
APBN dan APBD

APBN APBD
8
APBN dan APBD

Pengertian APBN
Fungsi APBN
Tujuan APBN
Struktur APBN

8 APBN Fungsi Anggaran APBN


APBN dan APBD

Pengertian APBN
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara adalah rencana keuangan tahunan
Pemerintah negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN

8 berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan
pengeluaran negara selama satu tahun, mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan
tanggal 31 Desember.
APBN dan APBD

Fungsi APBN
Fungsi APBN Berdasarkan pasal 3 ayat 4 UU
Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
ditegaskan bahwa APBN adalah mempunyai enam
fungsi sebagai berikut:
• Fungsi Otorisasi
• Fungsi Perencanaan
• Fungsi APBN pengawasan
• Fungsi alokasi
• Fungsi distribusi

8
• Fungsi stabilisasi,
APBN dan APBD

Tujuan APBN
Tujuan penyusunan APBN yaitu mempunyai
tujuan untuk mengatur pendapatan dan
pengeluaran negara, agar peningkatan
produksi dan kesampatan kerja serta
peningkatan pertumbuhan ekonomi dapat
8
tercapai sehingga kesejahteraan masyarakat
dapat terwujudkan.
APBN dan APBD

Struktur APBN

1. Belanja negara Belanja


2. Pembiayaan Negara 3. Pendapatan Pajak
pemerintah pusat.

4. Pendapatan Pajak 5. Penerimaan Negara Bukan


5. Penerimaan Negara Pajak (PNBP)
Internasional
APBN dan APBD
Fungsi Anggaran APBN

a. Fungsi Hukum (Formal) APBN yang ditetapkan sebagai undang-


undang berarti mempunyai fungsi hukum (formal.

b. Fungsi Materiil Anggaran negara berfungsi materiil berarti anggaran


negara merupakan rencana (planning) yang diwujudkan dalam nilai mata
uang.

c. Fungsi Kebijaksanaan Anggaran negara berfungsi kebijaksanaan berarti


menggambarkan kebijaksanaan yang akan dijalankan oleh pemerintah untuk masa
satu tahun mendatang.
APBN dan APBD

Pengertian APBD
Fungsi APBD
Dasar Hukum APBD
Prosedur Penyusunan APBD
APBD
8 Sumber APBD
APBN dan APBD

Pengertian APBD
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan rencana
keuangan tahunan pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah. APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Tahun

8
anggaran APBD meliputi masa satu tahun, mulai dari tanggal 1 Januari sampai
dengan tanggal 31 Desember.
APBN dan APBD

Fungsi APBD

Fungsi Otorisasi Fungsi Alokasi

Fungsi Perencanaan Fungsi Distribusi

Fungsi pengawasan Fungsi Stabilisasi


APBN dan APBD

Fungsi APBD

Fungsi Otorisasi

Fungsi OtorisasAnggaran daerah tersebut menjadi


dasar untuk dapat melaksanakan pendapatan serta
belanja daerah ditahun bersangkutani
APBN dan APBD

Fungsi APBD

Fungsi Perencanaan

Anggaran daerah tersebut menjadi suatu pedoman bagi manajemen


didalam merencanakan suatu kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
APBN dan APBD

Fungsi APBD

Fungsi pengawasan

Anggaran daerah tersebut menjadi suatu pedoman untuk dapat


menilai apakah kegiatan atau aktivitas penyelenggaraan
pemerintah daerah tersebut sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan
APBN dan APBD

Fungsi APBD

Fungsi Alokasi

Anggaran daerah tersebut harus diarahkan untuk dapat


menciptakan lapangan kerja atau juga mengurangi pengangguran
serta pemborosan sumber daya, dan juga meningkatkan efisiensi
& efektivitas perekonomian.
APBN dan APBD

Fungsi APBD

Fungsi Distribusi

Anggaran daerah tersebut harus memperhatikan pada


rasa keadilan dan juga kepatutan.
APBN dan APBD

Fungsi APBD

Fungsi Stabilisasi

Anggaran daerah tersebut menjadi alat untuk dapat


memelihara serta mengupayakan keseimbangan
fundamental perekonomian suatu daerah.
APBN dan APBD

Dasar Hukum APBD


• UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang sebagaimana
telah dicabut dengan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
• UU Nomor 33 Tahun 2003 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah;
• PP Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban
Keuangan Daerah;
• Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman
Pengurusan, Pertanggungjawaban Keuangan Daerah serta Tata Cara
Pengawasan, dan Perhitungan APBD.
APBN dan APBD

Prosedur Penyusunan APBD


Tahap proses penyusunan anggaran sesuai dengan UU No. 25 tahun 2004 tentang
sistem perencanaan pembangunan nasional, dimulai dari proses penyusunan RPJP
Daerah yang memuat visi, misi serta arah pembangunan daerah dan ditetapkan dengan
Peraturan Daerah.
Komponen Pembentuk APBD
1. Pendapatan
2. Belanja
3. Surplus atau Defisit
4. Pembiayaan
APBN dan APBD

Sumber APBD
Pajak Bumi dan
Retribusi Pendapatan Daerah
Bangunan

Pajak Reklame Pajak Kendaraan


Dana Bagi Hasil
Bermotor

Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Lain-lain


9
Pemeriksaan Keuangan
Negara
Pemeriksaan Keuangan
Negara

9
Definisi Pemeriksaan
Keuangan Negara

Ruang Lingkup
Pemeriksaan

Badan yang Berwenang


Pemeriksaan Keuangan
Negara
Definisi Pemeriksaan Keuangan Negara

Pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan


evaluasi yang dilakukan secara independen, obyektif, dan
profesional berdasarkan standar pemeriksaan, untuk menilai
kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan informasi
mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.

9
Pemeriksaan Keuangan
Negara
Ruang Lingkup Pemeriksaan

Pasal 2
(1) Pemeriksaan keuangan negara meliputi pemeriksaan atas pengelolaan
keuangan negara dan pemeriksaan atas tanggung jawab keuangan negara.
(2) BPK melaksanakan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara.
Pasal 4, Pemeriksaan meliputi:
- Pemeriksaan Keuangan adalah pemeriksaan atas laporan keuangan.
- Pemeriksaan Kinerja adalah pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara
yang terdiri atas pemeriksaan aspek ekonomi dan efisiensi serta pemeriksaan
aspek efektivitas.
- -Pemeriksaan dengan tujuan tertentu adalah pemeriksaan yang tidak termasuk

9
Pemeriksaan Keuangan maupun Kinerja
Pemeriksaan Keuangan
Negara
Badan yang Berwenang
Kedudukan Badan Pemeriksa Keuangan merupakan salah satu
lembaga pemerintahan yang dikenal dalam UUD 1945 yang
melaksanakan kedaulatan rakyat di bidang pemeriksaan atas
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan pemerintahan.
Pemeriksaan yang dilakukan bertujuan untuk menciptakan
pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan
nepotisme

9
Tugas BPK
Pemeriksaan Keuangan
Negara
Badan yang Berwenang
Tugas Badan Pemeriksa Keuangan menurut Undang Undang Nomor 15 tahun 2006
tentang Badan Pemeriksa Keuangan (UUBPK) adalah:
1. memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan pemerintahan yang
dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga pemerintahan
lainnya, Bank Indonesia, badan usaha milik Pemerintahan, badan usaha milik
daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan pemerintahan;
2. menyerahkan hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggungjawab
keuangan pemerintahan kepada Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sesuai dengan kewenangannya;
3. untuk keperluan tindak lanjut hasil pemeriksaan tersebut, diserahkan pula hasil
pemeriksaan itu kepada Presiden, gubernur, bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya.

9
10
Pengawasan Keuangan Negara
Pengawasan Keuangan
Negara

Definisi Pengawasan Keuangan dan


Keterkaitannya dengan Pemeriksaan
Keuangan

10
Macam-macam Pengawasan dan
Pemeriksaan

Badan yang Berwenang


Pengawasan Keuangan
Negara
Definisi Pengawasan Keuangan dan Keterkaitannya dengan Pemeriksaan
Keuangan

Pengawasan adalah proses pengamatan dari pelaksanaan seluruh


kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang
dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang ditetapkan.
Pemeriksaan adalah tindakan membandingkan mengenai hal-hal yang
telah dikerjakan menurut kenyataan dan seharusnya. Pengawasan dan
pemeriksaan memiliki kaitan yang cukup erat, karena pemeriksaan
adalah bagian dari pengawasan.

10
Pengawasan Keuangan
Negara
Macam-macam Pengawasan dan Pemeriksaan

Pengawasan

Pengawasan Preventif Pengawasan Represif

Pemeriksaan

Pemeriksaan dari Dekat Pemeriksaan dari Jauh

10
Pengawasan Keuangan
Negara
Badan yang Berwenang

BPK dibentuk dalam rangka untuk memeriksa tanggung jawab


keuangan negara yang pengaturannya diatur dalam pasal 23 ayat 5
UUD 1945. BPK adalah lembaga independen. Berikut fungsi BPK:

Fungsi Operatif Fungsi Pertimbangan

Fungsi Peradilan

10 Inspektorat Jenderal
Pengawasan Keuangan
Negara
Badan yang Berwenang

BPK dibentuk dalam rangka untuk memeriksa tanggung jawab


keuangan negara yang pengaturannya diatur dalam pasal 23 ayat 5
UUD 1945. BPK adalah lembaga independen. Berikut fungsi BPK:

Fungsi Operatif

Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan seluruh kekayaan negara


di tingkat Pusat/ Departemen/Lembaga dan di daerah, terutama
pertanggungjawabannya (post audit) yang belum atau baru

10
sebagian.
Pengawasan Keuangan
Negara
Badan yang Berwenang

BPK dibentuk dalam rangka untuk memeriksa tanggung jawab


keuangan negara yang pengaturannya diatur dalam pasal 23 ayat 5
UUD 1945. BPK adalah lembaga independen. Berikut fungsi BPK:

Fungsi Pertimbangan

Setiap laporan hasil pemeriksaan yang sampai pada BPK ataupun


yang berasal dari laporan Aparat Pengawas Internal Pemerintah,
dianalisis dan dievaluasi. Dari hasil analisis dan evaluasi, BPK

10 akan memberikan rekomendasi jika dianggap perlu.


Pengawasan Keuangan
Negara
Badan yang Berwenang

BPK dibentuk dalam rangka untuk memeriksa tanggung jawab


keuangan negara yang pengaturannya diatur dalam pasal 23 ayat 5
UUD 1945. BPK adalah lembaga independen. Berikut fungsi BPK:

Fungsi Peradilan

BPK memberikan/melakukan tuntutan


perbendaharaan kepada para bendaharawan
uang terhadap kekurangan perbendaharaan

10 dalam pengurusan keuangan negara


Pengawasan Keuangan
Negara
Badan yang Berwenang

Di dalam pemerintahan pun ada Inspektorat jenderal bertugas untuk


pengawasan kinerja berdasarkan yang telah ditetapkan oleh Menteri
yang bersangkutan. Tugasnya adalah sebagai berikut:

Pemeriksaan Pengujian

Pengusutan

10 Keputusan Menkeu tentang Pengawasan dan Pemeriksaan


Keuangan
Pengawasan Keuangan
Negara
Badan yang Berwenang
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
548/KMK.07/2003 Bab XI, bahwa pemantauan dan pengawasan keuangan negara
adalah sebagai berikut.
1. Departemen teknis melakukan pemantauan dari segi teknis terhadap
penyelenggaraan kegiatan di daerah yang dibiayai dari DAK sesuai dengan
kewenangannya masing-masing.
2. Pengawasan fungsional/pemeriksaan pelaksanaan kegiatan dan
administrasi keuangan DAK dilaksanakan oleh badan keuangan dan/atau Badan
Pengawas Daerah.
3. Daerah melalui Tim Koordinasi melakukan evaluasi manfaat terhadap pelaksanaan
DAK yang melibatkan pihak terkait setempa

10
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai