Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SISTEM KEUANGAN NEGARA DI INDONESIA

Di Susun Oleh:

Rizky Nadia Firdha


20.11.1001.3509.083

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 4
2.1 Pengertian Keuangan Negara ...................................................................................... 4
2.2 Perundang-undangan Administrasi Negara ................................................................. 4
2.2.1 Dalam Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara (UUKN),
............................................................................................................................................ 4
2.2.2 Dasar Hukum Keuangan Negara Dasar hukum keuangan negara yang terdapat
dalam UndangUndang Dasar (UUD) Republik Indonesia tahun 1945 Bab III hal
Keuangan Pasal 23, adalah: ................................................................................................ 5
2.3 Sistem Sentralisasi dan Desentralisasi Administrasi Keuangan Negara .......................... 6
BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 8
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam rangka pencapaian tujuan bernegara sebagaimana tercantum dalam alinea IV


Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dibentuk pemerintahan negara yang
menyelenggarakan fungsi pemerintahan dalam berbagai bidang. Pembentukan pemerintahan
negara tersebut menimbulkan hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang yang
perlu dikelola dalam suatu sistem pengelolaan keuangan negara.

Sebagai suatu negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan hukum, dan menyelenggarakan
pemerintahan negara berdasarkan konstitusi, sistem pengelolaan keuangan negara harus
sesuai dengan aturan pokok yang ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar. Dalam Undang-
Undang Dasar 1945 Bab VIII Hal Keuangan, antara lain disebutkan bahwa anggaran
pendapatan dan belanja negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang, dan ketentuan
mengenai pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara serta
macam dan harga mata uang ditetapkan dengan undang-undang. Hal-hal lain mengenai
keuangan negara sesuai dengan amanat Pasal 23 C diatur dengan undang-undang.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian Administrasi Keuangan Negara dirumuskan ?


2. Bagaimana perundang-undangan Administrasi Keuangan Negara?
3. Sentralisasi dan Desentralisasi Administrasi Keuangan Negara ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Keuangan Negara

Keuangan negara adalah kekayaan yang dikelola oleh pemerintah, yang meliputi uang
dan barang yang dimiliki, kertas berharga yang bernilai uang yang dimiliki, hak dan
kewajiban yang dapat dinilai dengan uang, dana-dana pihak ketiga yang terkumpul atas dasar
potensi yang dimiliki dan atau yang dijamin baik oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah,
badan-badan usaha, yayasan, maupun institusi lainnya. Secara ringkas, keuangan negara ialah
semua hak yang dapat dinilai dengan uang, yang dapat dijadikan milik negara. Dalam hal ini
negara mempunyai hak yang dapat dinilai dengan uang, seperti:

1. Mengenakan pajak kepada warga negara


2. Mencetak uang kertas ataupun logam;
3. Mengadakan pinjaman paksa kepada warga negara.

Adapun kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang adalah:

1. Menyelenggarakan tugas negara demi kepentingan masyarakat, seperti pemeliharaan


keamanan dan ketertiban, perbaikan jalan raya, pembangunan waduk, pelabuhan, dan
pengairan;

2. Kewajiban membayar atau hak-hak tagihan pemborong, setelah barang/bangunan


diterima dengan baik oleh instansi pemesan.

2.2 Perundang-undangan Administrasi Negara

2.2.1 Dalam Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara (UUKN),
makna keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan
uang, serta segala sesuatu, baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan
milik negara yang berkaitan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. Pengertian
keuangan negara memiliki substansi yang dapat ditinjau dalam arti luas ataupun dalam arti
sempit. Keuangan negara dalam arti luas mencakup:
1. Anggaran pendapatan dan belanja negara;
2. Anggaran pendapatan dan belanja daerah;
3. Keuangan negara pada badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah. Adapun
keuangan negara dalam arti sempit hanya mencakup keuangan negara yang dikelola
oleh tiap-tiap badan hukum dan dipertanggungjawabkan masing-masing.

Membahas hukum keuangan negara, berarti menjelaskan ruang lingkup keuangan negara dari
aspek yuridis. Ruang lingkup keuangan negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 UUKN
adalah:
1. Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan
melakukan pinjaman;
2. Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum pemerintahan
negara dan membayar tagihan pihak ketiga;
3. Penerimaan negara;
4. Pengeluaran negara;
5. Penerimaan daerah;
6. Pengeluaran daerah;
7. Kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa
uang, surat berharga, piutang, barang serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan
uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan negara/perusahaan
daerah;
8. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka penyelenggaraan
tugas pemerintahan dan/atau kepentingan umum;
9. Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang diberikan
pemerintah.

Ruang lingkup keuangan negara tersebut dikelompokkan dalam tiga bidang pengelolaan yang
bertujuan mengklasifikasikan pengelolaan keuangan negara. Pengklasifikasian pengelolaan
keuangan negara adalah:

1. Bidang pengelolaan pajak;


2. Bidang pengelolaan moneter;
3. Bidang pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan. Selain itu, ruang lingkup
keuangan negara berdasarkan pasal 2 huruf g uukn menimbulkan kerancuan dari
aspek yuridis. Kerancuan tersebut dapat dikategorikan sebagai suatu hal yang
menyimpang apabila dilakukan pengkajian dan penelusuran peraturan perundang-
undangan lainnya, seperti pasal 2 huruf g uukn yang menegaskan kekayaan
negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat
berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang,
termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan negara/ perusahaan daerah.

2.2.2 Dasar Hukum Keuangan Negara Dasar hukum keuangan negara yang terdapat
dalam UndangUndang Dasar (UUD) Republik Indonesia tahun 1945 Bab III hal
Keuangan Pasal 23, adalah:
1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ditetapkan tiap-tiap tahun dengan
undang-undang. Apabila Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tidak menyetujui anggaran
yang diusulkan pemerintah, maka pemerintah menjalankan anggaran tahun yang lalu.

2. Segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan undangundang.

3. Macam dan harga mata uang ditetapkan dengan undangundang.

4. Hal keuangan negara selanjutnya diatur dengan undangundang.


5. Untuk memeriksa tanggung jawab tentang keuangan negara, diadakan suatu Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK), yang peraturannya ditetapkan dengan undang-undang

2.3 Sistem Sentralisasi dan Desentralisasi Administrasi Keuangan Negara

1. Sesuai dengan asas DESENTRALISASI dalam penyelenggaraan pemerintahan


negara sebagian kekuasaan presiden tersebut diserahkan kepada
gubernur/bupati/walikota selaku pengelola keuangan daerah. Demikian pula untuk
mencapai kestabilan nilai rupiah, tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan
moneter serta mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran dilakukan oleh
bank sentral.

2. SENTRALISASI Pertanggungjawaban Keuangan Negara Berdasarkan ketentuan


umum Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 disebutkan bahwa salah satu upaya
konkret untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan
negara adalah penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang
memenuhi prinsip tepat waktu dan disusun dengan mengikuti standar akuntansi
pemerintah yang telah diterima secara umum.

Dalam rangka akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, menteri/pimpinan


lembaga/gubernur/bupati/walikota selaku pengguna anggaran/pengguna barang bertanggung
jawab atas pelaksanaan kebijakan yang ditetapkan dalam undang-undang tentang
APBN/Peraturan Daerah tentang APBD, dari segi manfaat/ hasil (outcome). Adapun
pimpinan unit organisasi kementerian negara/lembaga bertanggung jawab atas pelaksanaan
kegiatan yang ditetapkan dalam undang-undang tentang APBN. Demikian pula, Kepala
Satuan Kerja Perangkat Daerah bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan yang
ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang APBD, dari segi barang dan/atau jasa yang
disediakan (output). Sebagai konsekuensinya, dalam undang-undang ini diatur sanksi yang
berlaku bagi menteri/pimpinan lembaga/gubernur bupati/walikota, serta pimpinan unit
organisasi kementerian negara lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah yang terbukti
melakukan penyimpangan kebijakan/kegiatan yang telah ditetapkan dalam undang-undang
tentang APBN/Peraturan Daerah tentang APBD. Ketentuan sanksi tersebut sebagai upaya
preventif dan represif, serta berfungsi sebagai jaminan atas ditaatinya undang-undang tentang
APBN/Peraturan Daerah tentang APBD yang bersangkutan.
BAB III
PENUTUP
Dalam pasal 1 ayat 1 UU No 17 Tahun 2003 disebutkan bahwa Keuangan Negara adalah
semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu baik
berupa uang meupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.

Bidang pengelolaan Keuangan Negara yang demikian luas dapat dikelompokkan dalam sub
bidang pengelolaan fiskal, sub bidang pengelolaan moneter, dan sub bidang pengelolaan
kekayaan negara yang dipisahkan.

Keuangan Negara meliputi :

a) Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan
melakukan pinjamanl;
b) Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum pemerintahan
negara dan membayar tagihan pihak ketiga;
c) Penerimaan Negara;
d) Pengeluaran Negara;
e) Penerimaan Daerah;
f) Pengeluaran Daerah;
g) Kekayaan negara atau kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain
berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai
dengan uang, termasuk kekayaan dipisahkan pada perusahaan negara atau perusahaan
daerah;
h) Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka penyelenggaraan
tugas pemerintahan dan atau kepentingan umum;
i) Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang diberikan
pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studo.com makalah administrasi keuangan

Anda mungkin juga menyukai