Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ALAM SYAH HAKIM

NIM : 2018200125
KELAS : E
MATKUL : HUKUM KEUANGAN NEGARA

TUGAS RESUME
BAB I

 Pengertian Hukum Keuangan Negara


Pengertian keuangan negara dapat dibedakan berdasarkan doktrin dan berdasarkan undang-undang.
Pengertian keuang an negara menurut doktrin adalah pengertian yang diberijkan oleh para pakar,
sedangkan pengertian menurut undang- undang adalah pengertian keuangan negara yang terdapat
dalam undang-undang.
1. Keuangan Negara Menurut Doktrin

Menurut Dr. Kahri Nisjar, Keuangan Negara adalah:


Semua hak yang dapat dinilai dengan uang, demikian pula segala sesuatu baik berupa uang
maupun barang, yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan hak-hak tersebut.

Menurut M. Hadi, Keuangan Negara adalah: Semua hak dan kewajiban yang dapat dinilai dengan
uang demikian pula dengan sesuatu, baik uang maupun barang yang dapat dijadikan milik negara,
berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban dimaksud.

Henurut M. Soebaglo, dalam bukunya Hukum Keuangan Hepars Republik Irndonesia


Keungen Hegars terdiri atas hak dan kewajiban negra dapet dinilai dengan uang, demikian pula
segala sesuatu baik yang maupun barang yang dapat dijadikan milik negara, berhubung dengan
pelaksanaan hak dan hewajiban itu.

Menurut Harjono Sumosudirjo Semua hak dan semua kewajiban yang dapat dinilai dengan uang,
demikian pula dengan sesuatu, baik uang maupun barang yang dapat dijadikan kekayaan negara,
berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut .

Dr. Kahri Nisjar telah memasukkan kewajiban sebagat unsur keuangan negara seperti
dinyatakannya Mengingat bahwa keuangan negara mempunyal arti luas, yaitu meliputi milik
negara atau kekayaan negara yang bukan semata-mata terdiri dari semua hak, melalnkan juga
semua kewajiban, sedangkan hak dan kewajiban baru dapat dinilai dengan uang apabila sudah
dilaksanakan Sementara itu ilmu keuangan Negara sendiri menurut Suparmoko seperti dikutip
oleh BPK, keuangan negara adalah: Bagian dari ilu ekonomi yang mempelajari tentang kegiatan-
kegiatan pemerintah dalam bidang ekonomi terutama mengenai penerimaan dan pengeluarran
besaerta daengan pengaruh-pengaruhnya dalam perekonomian.
 Pengertian Keuangan Negara Menurut Undang-Undang Keuangan Negara
Menurut pasal 1 ayat 1 undang-undang Na.17 tahun 2001 tentang keuangan negara adalah:
Semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik uang
maupun barang yang dapat dijadikan kekayaan negara, berhubung dengan pelaksanaan hak dan
kewajiban tersebut.
Dari definisi keuangan negara menurut undang-undang tersebut, hak keuangan, kewajiban
keuangan, barang yang bernilai uang, atau uang sendiri, baru masuk ke dalam lingkup keuangan
negara apabila negara telah bergerak melaksanakan hak dan kewajiban itu. Artinya negara telah
melakukan aksi kearah penguasaan atau kepemilikan atau adanya tindakan yang riil akan
melakukan atau menunaikan kewajiban. Cotoh sederhana adalah hak negara memungut pajak
dan pajak itu baru bisa masuk lingkup keuangan negara apabila negara telah melakukan aksi,
misalnya menerbitkan surat tagihan.
 Keuangan Negara menurut undang-undang keuangan negara:
1 Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan melakukan
pinjaman;
2. Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum pemerintahan negara dan
membayar tagihan pihak ketiga;
3. Penerimaan Negara;
4. Pengeluaran Negara;
5. Penerimaan Daerah;
6. Pengeluaran Daerah;
7. Kekayaan Negara/ Kekayaan Daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang,
surat berharga , piutang, barang, serta hak hak lain yang dapat dinilai dengan uang termaksud
kekayaan yang dipisahkan pada Perusahaan Negara/ Perusahaan Daerah
8. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka penyelenggaraan tugas
pemerintahan/atau kepentingan umum
9. Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang diberikan pemerintah

Yang di sampiakan di atas pengertian keuangan Negara yang dilihat dari dari sisi objek, subjek,
proses dan tujuan.
Dari sisi objek yang dimaksud dengan keuangan Negara yaitu semua hak dan kewajiban Negara
yang dapat dinilai dengan uang, termakusd kebijakan dan kegiatan dalam bidang fiscal, moneter
dan pengelolaan kekayaan Negara yang dipisahkan , serta segala sesuatu baik berupa uang
maupun berupa barang yang dapat dijadikan ilik Negara berhubungan dengan pelaksanaan hak
dan kewajiban tersebut.
Dari sisi subjek yang dimaksud dengan keuangan Negara yang meliputi seluruh objek
sebagaiman tersebut diatas yang dimiliki Negara, dan atau dikuasai oleh pemerintah pusat,
pemerintah daerah, perusahaan Negara/perusahaan daerah dan badan lain yang ada yang kaitanya
dengan keuangan Negara.
Dari sisi proses keuangan Negara mencangkup seluruh rangkaian kegiatan yang berkaitan
dengen pengelolaan objek sebgaiamana tersebut diatas mulai dari perumusan kebijakan dan
pengambilan keputusan sampai dengan pertanggungjawaban
Dari sisi tujuan keuangan Negara meliputi seluruh kebijakan, kegiatan dan hubungan hukum
yang berkaitan dengan pemilikan dan atau penguasaan objek sebagaiman tersebut diatas dalam
rangka penyelenggaraan pemerintahan Negara.Pengaturan ketentuan mengenai pembendaharaan
negara telah diuraikan dalam penjelasan umum undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang
kekuasaan Negara yang menjadi landasan hukum pengelolaan keuangan Negara
Penjelasan umum menyangkut pembendaharaan Negara dalam undang-undang keuangan Negara
diuraikan sebagai berikut:
“ Ketentuan mengenai pengelolaan keuangan Negara dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD
ditetapkan tersendiri dalam undangn undanga yang mengatur pembedaharaan sefara mengingat
lebih banyak menyangkut hubungan administrative antar negara berkembang/lembaga
dilingkungan pemerintah.”
Pasal 29 Undang-undang 17 tahun 2003 juga mengatur tentang ketentuan pembendaharaan
Negara bahwa “Ketentuan mengenai pengelolaan keuangan Negara dalam rangja pelaksanaan
APBN dan APB diterpkan dalam undang-undang yang mengatur perbendahraan Negara”
Undang undang Nomor 1 tahun 2004 tentang perbendaharaan Negara mulai disahkan dan
diundangkan keberlakuanya pada tanggal 14 januari 2004, tujuannya adalah dalam rangka
pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan Negara yang diterapkan dalam APBN dan
APBD.

 Sejarah keuangan negara


Sebelum ditetapkannya UU No.17 Tahun 2003, pelaksanaan pengelolaan keuangan negara
dilakukan dengan ketentuan perundangan yang disusun pada masa colonial hindia belanda, yang
berdasarkan aturan peralihan UUD 1945 yaitu indische comptabilitetswet (ICW) dan mengalami
banyak perubahan.
Peraturan perundang-udangan tersebut tidak dapat mengakomondadi berbagai perkembangan
yang terjadi dalam system kelembagaan Negara dan pengelolaan keuangan pemerintahan Negara
RI sehingga pemerintah menetapkan UU No. 17 Tahun 2003 tentang keuangan Negara pada
tanggal 15 April 2003.

 Beberapa masalah pengertian keuangan negara


Pasal 2 UU No.17 Tahun 2003 menentukan ruang lingkup keuangan Negara yang dirumuskan
dengan menggunakan pendekatan dari sisi objek, subjek, proses dan tujuan dan dalam
perkembanganya terdapat beberapa pihak berpendapat bahwa ruang lingkup keuangan Negara
yang diatur dalam UU 17 Tahun 2003 tersebut tidak sesuai dengan keuangan Negara yang diatur
pada UUD 1945 dan Menurut pandangan mereka keuanga Negara terbatas sesuai dengan Pasal
23 ayat 1 UUD 1945 yaitu “ Anggaran pendapatan belanja Negara sebagai wujud dari
pengelolaan keuangan Negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan
secara terbuka dan bertanggungjawab untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”
Ruang lingkup keuangan Negara tidak meliputi hal-hal lain diluar APBN yaitu:
 Kekayaan Negara/kekayaan derah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang,
surat berharga, piutang, barang serta hak hak lain yang dapat dinilai dengan uang
termaksud kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan Negara/daerah
 Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintahan dalam rangka waktu
penyelenggraan tugas pemerintahan/kepentingan umum
 Kekayaan pihak lain yang diperolah dengan menggunakan fasilitas yang diberikan
pemerintah

Anda mungkin juga menyukai